34 .
Gambar 10. Mesjid dekat Objek Wisata Air Terjun Pulau Loeha.
35 yaitu keunikan, kepekaan, variasi kegiatan, jenis sumberdaya yang menonjol, kebersihan obyek, keamanan, dan kenyamanan. Unsur-unsur daya tarik yang terdapat pada Objek Wisata Air Terjun Pulau Loeha dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Penilaian Terhadap Komponen Daya Tarik Objek Wisata Air Terjun Pulau Loeha.
No Unsur / Sub Unsur Bobot Nilai Skor Total 1
2 3 4 5 6
Keunikan SDA
Banyaknya SDA yang menonjol Kegiatan Wisata yang dapat dilakukan
Kebersihan Objek Lokasi Wisata Keamanan Kawasan
Kenyamanan
6 6 6 6 6 6
18,22 19,83 24,59 22,90 24,83 19,51
109,32 118,98 147,59 137,4 148,83 117,06
Skor total 129,88 779,18
Skor total: Hasil kali antara bobot dengan nilai Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa skor total yang diperoleh adalah 779,18 skor ini diperoleh dari hasil kali sub unsur lalu dijumlahkan total keseluruhannya. kemudian menentukan tingkat kelayakan untuk dikembangkan menggunakan rumus interval.
Interval Skor maksimum – Skor Minimum 3
1.080 – 360 720 3 3
Dari hasil ini kelas dapat diklasifikasifikasikan:
1.080 – 840 = Tinggi 840 – 600 = sedang 600 – 360 = rendah
= = 240
=
=
36 Skor total daya tarik berada pada kelas 840 hingga 600, artinya pada unsur daya tarik klasifikasi kelas yaitu sedang.
Kemudian indeks kelayakan diperoleh dari skor total dibandingkan skor maksimum dengan rumus :
Skor total
Skor maksimum
799,18
1.080
Indeks kelayakan daya tarik dengan nilai 73,98% dapat untuk dikembangkan karena unsur ataupun sub unsur secara penilaian banyak yang dapat ditemui di kawasan air terjun pulau loeha. Yang perlu dikembangkan serta diperadakan yaitu kegiatan wisata alam masih kurang yang dapat dilakukan di lokasi kawasan air terjun pulau loeha.
5.4.2. Aksessibilitas
Aksessibilitas merupakan suatu hal yang menyatakan mudah tidaknya suatu obyek untuk dijangkau. Aksessibilitas merupakan syarat yang penting sekali untuk obyek wisata. Tanpa dihubungkan dengan jaringan transportasi tidak mungkin suatu obyek mendapat kunjungan wisatawan. Obyek wisata merupakan akhir perjalanan wisata dan harus mudah dicapai dan dengan sendirinya juga mudah ditemukan. Oleh karena itu harus selalu ada jalan menuju obyek wisata.
Jalan itu merupakan akses ke obyek dan jalan akses itu harus berhubungan dengan Indeks kelayakan =
X 100 %
= X 100 % = 73,98 %
37 prasarana umum. Kondisi jalan umum dan jalan akses menentukan aksesibilitas suatu obyek wisata.
Perjalanan menuju Wisata Permandian Alam Baruttung dapat di tempuh ± 2 jam dari pusat kecamatan Towuti. Jarak dari kecamatan Towuti sampai ke Wisata Permandian Alam Baruttung ± 25 km, dengan tipe jalan aspal dengan lebar 3 m.
Penilaian aksebilitas dapat menuju Objek Wisata Air Terjun Pulau Loeha dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil Penilaian Terhadap Aksessibilitas Menuju Air Terjun Pulau Loeha Air Terjun Pulau Loeha
No Unsur/Sub unsur Bobot Nilai Skor total
1.
2.
3.
4.
Waktu tempuh dari pusat kota Jarak
Tipe jalan Kondisi Jalan
5 5 5 5
27,24 16,85 27,25 26,45
136,20 84,25 136,25 132,25
Skor total 97,45 488,95
Keterangan : Hasil kali antara bobot dengan nilai Sumber data primer setelah diolah 2021
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa skor total yang diperoleh adalah 488,95 skor ini diperoleh dari hasil kali sub unsur lalu dijumlahkan total keseluruhannya.
kemudian menentukan tingkat kelayakan untuk dikembangkan menggunakan rumus interval.
Interval Skor maksimum – Skor Minimum 3
600 – 300 300 3 3
Dari hasil ini kelas dapat diklasifikasifikasikan:
600 – 500 = Tinggi 500 – 400 = sedang 400 – 300 = rendah
= = 100
=
=
38 Skor total daya tarik berada pada kelas 500 hingga 400, artinya pada unsur daya tarik klasifikasi kelas yaitu sedang.
Kemudian indeks kelayakan diperoleh dari skor total dibandingkan skor maksimum dengan rumus :
Skor total
Skor maksimum
488,95
600
Indeks kelayakan aksessibilitas dengan nilai 81,50 % dapat dikembangkan karena unsur ataupun sub unsur aksessibilitas secara penilaian tipe jalan menuju ke lokasi air terjun pulau loeha baik, waktu tempu dari pusat kota juga baik, sementara jarak dari pusat kecamatan kurang baik yaitu 10 – 15 km, dan perlu dikembangkan kondisi jalan menuju ke lokasi yang masih kurang baik.
5.4.3. Akomodasi
Akomodasi merupakan salah satu faktor yang diperlukan dalam kegiatan wisata khususnya dari pengunjung yang cukup jauh. Unsur -unsur yang dinilai adalah jumlah penginapan dan jumlah kamar (radius 15 km dari obyek). Hasil pengamatan di lapangan dan informasi dari masyarakat sekitar diketahui terdapat tiga penginapan yang berada pada radius 10 km dari obyek. Ketersediaan akomodasi dalam lokasi wisata sangat membantu pengunjung ketika pengunjung ingin menginap di lokasi yang dikunjunginya.
Penilaian untuk akomodasi pada Objek Wisata Air Terjun Pulau Loeha dapat dilihat pada Tabel 6.
Indeks kelayakan =
X 100 %
= X 100 % = 81,50 %
39 Tabel 6. Penilaian Jumlah Penginapan dan Jumalah Kamar pada Sekitar Objek Wisata Air Terjun Pulau Loeha (Radius 10 km)
No Unsur/Sub unsur Bobot Nilai Skor total
1.
2.
Jumah penginapan Jumlah kamar
3 3
25 30
75 90
Skor total 55 165
Keterangan: * Hasil kali antara bobot dengan nilai Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021
Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa skor total yang diperoleh adalah 165 skor ini diperoleh dari hasil kali sub unsur lalu dijumlahkan total keseluruhannya.
kemudian menentukan tingkat kelayakan menggunakan rumus interval.
Interval Skor maksimum – Skor Minimum 3
180 – 150 30 3 3
Dari hasil ini kelas dapat diklasifikasifikasikan:
180 – 10 = Tinggi 170 – 10 = sedang 160 – 10 = rendah
Skor total daya tarik berada pada kelas 500 hingga 400, artinya pada unsur daya tarik klasifikasi kelas yaitu sedang. Kemudian indeks kelayakan diperoleh dari skor total dibandingkan skor maksimum dengan rumus :
Skor total
Skor maksimum
165
180
= = 10
=
=
Indeks kelayakan =
X 100 %
= X 100 % = 91,66 %
40 Indeks kelayakan akomodasi dengan nilai 91,66 % dapat dikembangkan karena unsur ataupun sub unsur akomodasi secara penilaian di lokasi dapat terpenuhi atau dapat kita temui dengan jumlah yang banyak.
5.4.4. Sarana dan Prasana
Sarana-prasarana penunjang merupakan sarana-prasarana yang dapat menunjang kemudahan dan kenyamanan pengunjung dalam kegiatan wisata.
Prasarana dan sarana penunjang yang dinilai adalah prasarana dan sarana penunjang yang berada dalam radius 10 km dari obyek. Prasarana penunjang yang dinilai meliputi jaringan telepon, Puskesmas, jaringan listrik dan jaringan air minum. Sarana penunjang yang dinilai yaitu rumah makan, pusat perbelanjaan/pasar, toko dan angkutan umum. Sarana-prasarana penunjang yang terdapat pada masing-masing obyek wisata. Penilaian sarana dan Prasarana dapat dlihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Penilaian Sarana dan Prasarana Pada Radius 10 km
No Unsur/Sub unsur Bobot Nilai Skor total
1.
2.
Sarana Prasarana
3 3
30 50
90 150
Skor total 80 240
Keterangan : Hasil kali antara bobot dengan nilai Sumber data primer setelah diolah 2021
Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa skor total yang diperoleh adalah 240 skor ini diperoleh dari hasil kali sub unsur lalu dijumlahkan total keseluruhannya.
kemudian menentukan tingkat kelayakan untuk dikembangkan menggunakan rumus interval.
41 Interval Skor maksimum – Skor Minimum
3
300 – 100 200 3 3
Dari hasil ini kelas dapat diklasifikasifikasikan:
300 – 233,34 = Tinggi 233,34 – 166,68 = sedang 166,68 – 100,02 = rendah
Skor total daya tarik berada pada kelas 300 hingga 233,34, artinya pada unsur daya tarik klasifikasi kelas yaitu tinggi. Kemudian indeks kelayakan diperoleh dari skor total dibandingkan skor maksimum dengan rumus :
Skor total
Skor maksimum
240
300
Indeks kelayakan aksessibilitas dengan nilai 80 % dapat dikembangkan karena unsur ataupun sub unsur aksessibilitas secara penilaian hampir semuanya kita temui di sekitar air terjun pulau loeha, dan yang perlu diperhatikan untuk diperadakan yaitu jaringan air minum dan kantor pos yang masih belum ada.