4.1. Pengumpulan Data
4.1.3. Penilaian Risiko Kecelakaan Kerja
Berikut adalah tabel 4.1.3 penilaian risiko kecelakaan kerja yang ada pada Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna.
Tabel 4. 3 Penilaian Risiko Kecelakaan Kerja No Proses Uraian Temuan
Hazard
Risiko LL S RK RISK
1 Pemotongan Plat dipotong sesuai ukuran
1.Tergores material plat 3 2 6 S
2. Tangan terkena mata Gerinda 3 2 6 S 2 Penekukan
Plat
Menekuk plat sesuai dengan ukuran
1. tergores plat 3 2 6 S
2.Tersengat aliran listrik bertegangan rendah
5 2 10 R
3. terjepit mesin penekuk 3 3 9 T
3 Pembubutan Pada saat
Pembubutan
1.Tangan terkena serpihan besi yang panas
3 2 6 S
2. tersayat pisau bubut 3 2 6 S
3. Mata terkena serpihan besi yang panas
4 3 12 S
4 Pengelasan Menyambung part satu ke part yang lain
1. Terkena sinar las/glare 5 3 15 S
2. Menghirup asap las 5 3 15 S
3. terkena elektroda yang panas 3 3 9 T 5 Assembly Menyambungkan
part satu dengan part yang lain
1. Tangan terjepit gear 3 2 6 S
2. Tangan tergores gear 3 2 6 S
6 Finishing Mencampur cat dengan tinner
1. iritasi kulit ringan 5 3 15 S
2. menghirup asap pengecetan 5 3 15 S (Sumber: Olah Data, 2023)
Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh penilaian risiko kecelakaan kerja pada bengkel produksi BPTTG yaitu, pada proses pemotongan ditemukan uraian temuan hazard pada saat plat dipotong sesuai ukuran dan risiko yang didapat antara lain, tergores material plat dengan nilai likelihood 3, nilai severity 2, nilai risk 6 dan didapatkan risiko sedang, tangan terkena mata gerinda dengan nilai likelihood 3, nilai severity 2, nilai risk 6 dan didapatkan risiko sedang.
Pada proses penekukan plat ditemukan uraian temuan hazard pada saat menekuk plat sesuai ukuran dan risiko yang didapat antara lain, tergores plat dengan nilai likelihood 3, nilai severity 2, nilai risk 6 dan didapatkan risiko sedang, tersengat aliran listrik bertegangan rendah dengan nilai likelihood 5, nilai severity
26 2, nilai risk 10 dan didapatkan risiko rendah, terjepit mesin penekuk dengan nilai likelihood 3, nilai severity 3, nilai risk 9 dan didapatkan risiko tinggi.
Pada proses pembubutan ditemukan uraian temuan hazard pada saat pembubutan dan risiko yang didapat antara lain, terkena serpihan besi yang panas dengan nilai likelihood 3, nilai severity 2, nilai risk 6 dan didapatkan risiko sedang, tersayat pisau bubut dengan nilai likelihood 3, nilai severity 2, nilai risk 6 dan didapatkan risiko sedang, mata terkena serpihan besi yang panas dengan nilai likelihood 4, nilai severity 3, nilai risk 12 dan didapatkan risiko sedang.
Pada proses pengelasan ditemukan uraian temuan hazard pada saat menyambung part satu ke part yang lain dan risiko yang didapat antara lain, terkena sinar las/glare dengan nilai likelihood 5, nilai severity 3, nilai risk 15 dan didapatkan risiko sedang, menghirup asap las dengan nilai likelihood 5, nilai severity 3, nilai risk 15 dan didapatkan risiko sedang, terkena elektroda yang panas dengan nilai likelihood 3, nilai severity 3, nilai risk 9 dan didapatkan risiko tinggi.
Pada proses assembly ditemukan uraian temuan hazard pada saat menyambungkan part satu dengan part yang lain dan risiko yang didapat antara lain, tangan terjepit gear dengan nilai likelihood 3, nilai severity 2, nilai risk 6 dan didapatkan risiko sedang, tangan tergores gear dengan nilai likelihood 3, nilai severity 2, nilai risk 6 dan didapatkan risiko sedang.
Pada proses finishing ditemukan uraian temuan hazard pada saat Mencampur cat dengan tinner dan risiko yang didapat antara lain, iritasi kulit ringan dengan nilai likelihood 5, nilai severity 3, nilai risk 15 dan didapatkan risiko sedang, menghirup asap pengecetan dengan nilai likelihood 5, nilai severity 3, nilai risk 15 dan didapatkan risiko sedang.
Presentase nilai risiko kecelakaan pada Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna adalah sebagai berikut:
a. Sedang = 12
15 X 100% = 80%
b. Rendah = 1
15 X 100% = 6,66%
c. Tinggi = 2
15 X 100% = 13,33%
Dari hasil perhitungan diatas di atas dapat disimpulkan tingkat bahaya (rendah) sebesar 6%, tingkat bahaya (tinggi) sebesar 13%, tingkat bahaya (sedang)
27 sebesar 80%. Dari sumber bahaya dalam tahapan penilaian resiko maka tindakan selanjutnya adalah HAZOP Worksheet. Berikut HAZOP worksheet dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4. 4 HAZOP Worksheet No Proses Uraian temuan
Hazard
Risiko Sumber Hazard Tindakan 1 Pemotongan Plat dipotong
sesuai ukuran
Tangan tergores material plat
Sikap pekerja yang kurang teliti dan kurang konsentrasi dalam bekerja
Menggunakan APD, seperti sarung tangan dan sepatu safety.
(UU No. 1 tahun
1970 tentang
keselamatan kerja, permenakertrans 8/2010 tentang alat pelindung diri Standar EN ISO 20345:2011 tentang standar keselamatan dan keamanan yang wajib pada safety shoes)
Tangan terkena mata gerinda
Sikap pekerja yang kurang teliti dan kurang konsentrasi dalam bekerja
Menggunakan APD, seperti sarung tangan dan sepatu safety.
(UU No. 1 tahun
1970 tentang
keselamatan kerja, permenakertrans 8/2010 tentang alat pelindung diri Standar EN ISO 20345:2011 tentang standar keselamatan dan keamanan yang wajib pada safety shoes)
2 Penekukan plat
Menekuk plat sesuai ukuran
Tangan tergores plat
Sikap pekerja yang kurang teliti dalam bekerja
Menggunakan APD, seperti sarung tangan dan sepatu safety (UU No. 1 tahun
1970 tentang
keselamatan kerja, permenakertrans 8/2010 tentang alat pelindung diri, Standar EN ISO 20345:2011 tentang standar keselamatan
28 dan keamanan yang wajib pada safety shoes)
3 Pembubutan Pada saat pembubutan
Tangan terkena serpihan besi yang panas
Mesin yang selalu digunakan dan tidak pernah dicek setiap bulannya
Menggunakan APD, seperti penggunaan sarung tangan safety dan apron safety (Permenakertrans 8/2010 pasal 3) Tersayat
pisau bubut
Sikap pekerja kurang teliti dalam bekerja
Menggunakan APD, seperti penggunaan sarung tangan safety dan wearpack (Permenakertrans 8/2010 pasal 3) Mata
terkena serpihan besi yang panas
Sikap pekerja kurang teliti dalam bekerja
Menggunakan APD, seperti kacamata safety
(Permenakertrans 8/2010 pasal 3) Pengelasan Menyambungkan
part satu ke part yang lain
Terkena sinar las\glare
Sikap pekerja, kurang konsentrasi dalam bekerja
Menggunakan APD, seperti penggunaan kacamata safety (Permenakertrans 8/2010 pasal 3) Menghirup
asap las
1. Kondisi
lingkungan kerja 2. peralatan panas
Menggunakan APD, seperti penggunaan, masker,kipas angin (Permenakertrans 8/2010 pasal 3, permenaker 5/2018) Tangan
terjepit gear
Sikap pekerja yang kurang konsentrasi dalam bekerja
Menggunakan APD, seperti penggunaan sarung tangan safety (Permenakertrans 8/2010 pasal 3) 5 Assembly Menyambungkan
part satu ke part yang lain
Tangan tergores gear
Sikap pekerja yang kurang konsentrasi dalam bekerja
Menggunakan APD, seperti penggunaan sarung tangan safety (Permenakertrans 8/2010 pasal 3) 6 Finishing Mencampur cat
dengan tinner
Iritasi kulit ringan
Sikap pekerja yang kurang konsentrasi dalam bekerja
Menggunakan APD, seperti penggunaan sarung tangan safety (Permenakertrans 8/2010 pasal 3) Menghirup
asap pengecetan
Sikap pekerja yang kurang konsentrasi dalam bekerja
Menggunakan APD, seperti penggunaan masker
(Permenakertrans 8/2010 pasal 3) (Sumber: Olah Data, 2023)
29 Berdasarkan tabel diatas mengenai HAZOP worksheet bahaya yang timbul pada pemotongan seperti tergores material plat, tangan terkena mata gerinda.
Bahaya yang timbul termasuk kategori risiko sedang (moderate) sebab dampak yang timbul yaitu mengakibatkan luka sobek atau luka terbuka. Selanjutnya Bahaya yang timbul pada penekukan plat yaitu terkena plat. Bahaya yang timbul termasuk kategori risiko sedang (moderate) sebab dampak yang timbul yaitu luka terbuka atau sobek. Berikutnya bahaya yang timbul pada pembubutan yaitu tangan terkena serpihan besi yang panas, mata terkena serpihan besi yang panas, tersayat pisau bubut. Bahaya yang timbul termasuk kategori risiko sedang (moderate) sebab dampak yang timbul yaitu luka bakar atau melepuh, bisa membuat iritasi pada mata, membuat tangan terkena luka sobek atau luka terbuka. Selanjutnya Bahaya yang timbul pada pengelasan seperti terkena sinar las/glare, menghirup asap las. Bahaya yang timbul termasuk kategori risiko sedang (moderate) sebab dampak yang timbul bisa membuat mata iritasi dan kelelahan, bisa mengganggu saluran pernapasan.
Selanjutnya Bahaya yang timbul pada Assembly seperti tangan terjepit gear dan tangan tergores gear. Bahaya yang timbul termasuk kategori risiko sedang (moderate) sebab dampak yang timbul bisa membuat tangan bengkak ataupun lebam, bisa membuat tangan terkena luka sobek. Selanjutnya Bahaya yang timbul pada Finishing seperti Iritasi kulit ringan dan Menghirup asap pengecetan. Bahaya yang timbul termasuk kategori risiko sedang (moderate) sebab dampak yang timbul bisa membuat iritasi kulit ringan mengakibatkan rasa gatal atau panas akibat terkena cairan kimia, bisa mengganggu saluran pernapasan.
30 BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA