• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian terhadap kitab talwi>n al- sya>t}ibiyyah dengan seksama, maka ditemukan metodologi penulisan kitab talwi>n al-sya>t}ibiyyah karya usta>z\ Ihsa>n Ufiq sebagai jawaban dari perumusan masalah yang telah penulis buat di bab pendahuluan.

Saat penelitian, penulis menemukan bahwa pada hakikatnya kitab talwi>n al-sya>t}ibiyyah bukanlah kitab pencetus pertama yang memberikan pewarnaan pada bait-bait al-sya>t}ibiyyah, namun ada dua kitab lainnya yang lebih terdahulu mengawali pemberian warna, yakni kitab tahqi>q karya Syaikh Muhammad Tami>m al-Zu‘bi> dan karya ‘Ali>

al-Ga>midi>.

Meskipun penulis hanya menelaah dan meneliti pada beberapa bait awal saja namun sudah dapat diidentifikasikan dua kesimpulan dari perumusan masalah yang menjadi permasalahan di bab I, yaitu:

1. Metodologi Syarah} Matan al-Sya>t}ibiyyah yang dilakukan oleh Usta>z\ Ihsa>n dalam Talwi>n al-Syat}ibiyyah

Setelah melakukan penelitian maka dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Tidak ada perubahan urutan bait dalam kitab talwi>n al- sya>t}ibiyyah. Susunan bait tetap mengikuti sebagaimana yang telah disusun oleh Imam al-Sya>t}ibi>.

b. Pemberian warna pada setiap elemen memiliki alasan tersendiri, di mana makna masing-masing warna sebagai

183 Merah digunakan untuk menandakan para qurra>’ (baik dari rumus, nama-nama imam atau perawi, atau bahkan d}ami>r), klasifikasi bagian, dan juga ayat Al-Qur’an yang terdapat dalam penjelasan.

2) Hijau

Hijau digunakan untuk menunjukan letak huruf yang sedang menjadi perselisihan yang terdapat di ayat Al- Qut’an.

3) Biru

Biru menandakan bahwa kalimat tersebut tidak ada korelasinya terhadap kaidah yang dibahas.

4) Krem

Krem menjadi penanda penggalan bait dari setiap pembahasan.

c. Memberikan tanda kurung buka-tutup pada setiap ayat Al- Qur’an baik yang terdiri di dalam bait ataupun yang terdapat dalam syarah singkat yang usta>z\ Ihsa>n buat. Alasannya agar memuliakan ayat Al-Qur’an dari kalimat selain Al-Qur’an.

d. Setelah mengetahui akan makna dari setiap warna beserta elemennya maka ada beberapa langkah yang menjadi acuan untuk memahami kitab talwi>n al-sya>t}ibiyyah, di antaranya adalah:

1) Pertama perhatikan shadow berwarna krem, sebagai tempat pemberhentian dari setiap kaidah yang sedang menjadi topik pembahasan.

2) Menterjemahkan bait sesuai dengan shadow krem tersebut.

184

3) Menterjemahkan dengan memperhatikan rumus a’immah al-qira>’a>t al-sab‘ah yang berwarna merah

4) Tidak menjadikan warna biru sebagai makna dalam terjemah

5) Mempertimbangkan terjemah dengan syarah (penjelasan) yang tertera di bawah bait atau di footnote.

6) Memperhatikan huruf yang berwarna hijau sebagai titik terjadinya perbedaan.

7) Mengetahui potongan ayat Al-Qur’an dari bait yang dijeda dengan adanya tanda kurung buka-tutup.

8) Memperhatikan metode kontradiktif yang terdapat dalam bait (ketika satu cara baca sudah disebutkan dalam bait berikut dengan para qurra>’-nya maka qurra>’

lainnya yang tidak disebutkan otomatis membaca dengan cara baca selain yang disebutkan tersebut).

e. Selain memberikan banyak manfaat dan keringanan, kitab talwi>n al-sya>t}ibiyyah juga memiliki kekurangan yang sudah menjadi kewajaran. Di antara kekurangan yang penulis jumpai dalam penelitian adalah:

1) Dalam kitab talwi>n al-sya>t}ibiyyah hanya mencantumkan satu cara baca saja pada kalimat yang memiliki dua cara baca

2) Syarah yang ditulis di bawah bait ukurannya sangat kecil dan terhimpit dengan bait-bait lan sehingga membuat pembaca harus lebih jeli dan teliti ketika membacanya 3) Pemberian warna-warna yang beragam adakalanya

185 merasa kurang fokus pada bait-bait akan tetapi lebih terfokus pada warna dan syarah yang ada.

f. Kitab talwi>n al-sya>t}ibiyyah ini merupakan buku besar maka akan lebih baik dicetak dalam ukuran buku besar seperti A4 atau B5, dan akan kurang cocok dan kurang nyaman jika dicetak dengan ukuran yang lebih kecil dari pada itu.

2. Kontribusi Talwi>n Manz}u>mah al-Sya>t}ibiyyah dalam Pembelajaran Qira>’a>t

Kemudian selain metodologi penulisan yang telah disimpulkan di atas, hal lain dalam penelitian ini adalah kontribusi kitab talwi>n al-sya>t}ibiyyah dalam proses pembelajaran. Tentunya dengan keberadaan kitab talwi>n al-sya>t}ibiyyah memberikan manfaat khususnya bagi para pegiat qira>’a>t. Hal ini dapat dilihat dari para narasumber yang penulis jadikan narasumber wawancara, di mana beliau semua merupakan orang-orang yang belum mengetahui ilmu qira>’a>t sebelumnya kemudian saat ini sudah dapat berubah menjadi para pengkaji dan pecinta hingga menjadi al-ja>mi‘ li al-qira>’a>t.

Meskipun begitu dalam menggunakan kitab talwi>n al- sya>t}ibiyyah ini pembaca tetap membutuhkan guru sebagai pembimbing dan juga kitab lainnya sebagai penopang dalam syarah. Adapun untuk praktek qira>’a>t, pelajar harus ber-talaqqi musya>fahah secara langsung kepada guru ahli.

B. Saran-saran

Demikian hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Penulis

186

kekurangan dan penyempurnaan untuk dapat dikaji lebih lanjut lagi.

Betapapun penulis merasa bersyukur dapat merampungkan karya ini dengan usaha penulis sendiri. Pada akhirnya, penulis menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi renungan bersama demi eksistensi ilmu qira>’a>t di tanah air Indonesia. Berikut saran yang penulis ajukan:

1. Perlu adanya sosialisasi yang lebih gencar lagi terhadap ilmu qira>’a>t di Indonesia, baik melalui pembelajaran secara aktif dengan kelas-kelas pembelajaran atau daurah, maupun pembelajaran secara pasif melalui kitab-kitab para ulama Nusantara atau pun manca Negara.

2. Perlu adanya terobosan terbaru yang inovatif dan kreatif dalam pembuatan karya di bidang ilmu qira>’a>t sehingga dengan begitu dapat menarik para peminat qira>’a>t di Indonesia yang masih terbilang minim antusiasmenya.

3. Kemudian karya-karya tersebut dapat dikaji agar melahirkan karya lainnya yang juga memiliki tujuan untuk menjaga eksistensi ilmu qira>’a>t.

4. Berkaitan dengan kitab talwi>n al-sya>t}ibiyyah, para pelajar qira>’a>t dapat menjadikan kitab ini sebagai salah satu rekomendasi dalam pembelajaran qira>’a>t.

Itulah beberapa saran dari penulis, semoga dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat baik untuk penulis sendiri ataupun untuk orang lain terkhusus untuk para pecinta qira>’a>t.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad bin Faris, Mu’jam Maqayis al-Lughah, Beirut: Dar al-Fikr, 1979

Al-Billiy, Ahmad, Al-Ikhtila>f baina al-Qira>‘a>t, Beirut: Dar al-Jail, 1988

Al-Bukha>ri>, Muhammad bin Isma‘i>l, S{ahi>h Bukha>ri> dalam Fath} al- Ba>ri>, Al-Azhar: Da>r al-Baya>n, 2007

Al-Jarami>, Ibra>hi>m Muhammad, Al-Ima>m al-Sya>t}ibi> Sayyid al-Qurra>’, Beirut: Da>r al-Qalam, 2000

Al-Jazari, Ibn, al-Nasyr fi> al-Qira’at al-‘Asyr, Beirut: Da>r al-Fikr, tt __________, Ga>yah al-Niha>yah fi> T{abaqa>t al-Qurra>’, Beirut: Da>r al-

Kitab al-‘Alamiyyah, 2006

__________, Munjid al-Muqrii>n wa mursyid at}-Tha>libin, tahqiq:’Ali bin Muhammad al-‘Imra>n, tp.tt

Al-Ma’ul, ‘Abd al-‘Ali>, Mu‘jam Mus}t}alaha>t ‘Ilm al-Qira>’a>t al- Qur’a>niyyah wa Ma> yata‘allaqu Bih, Mesir: Da>r al-Sala>m, 2011

Al-Qa>d}i>, ‘Abd al-Fattah, al-Wa>fi> fi> Syarh al-Syat}ibiyyah, Kairo: Da>r al-Sala>m, 2019

__________, Ta>rikh al-Mushaf al-Syarif, Kairo: Mal-had al-Husaini, tt

Al-Qast}ala>ni, Lat}a>if al-Isya>ra>t, Saudi Arabia: Markaz al-Dira>sa>t Al- Qur’a>niyyah, tt

Al-Qat}t}a>n, Mabahis\ fi> ‘Ulu>m Al-Qur’an, Kairo: Maktabah Wahbah, tt Al-Ra>zi, Muhammad bin Abu Bakar, Mukhtar al-Shihah, Beirut:

Maktabah ‘Ashriyyah, 1999

188

Al-Suyu>t}i>, Jala>l al-Di>n, al-Itqa>n fi> ‘ulu>m al-Qur’a>n, Madinah: Markaz al-Dira>sa>t al-Isla>miyyah, tt

Al-Suyu>ti, Jala>l al-Di>n Abdur Rahma>n, Al-Itqa>n fi> ‘Ulum Al-Qur’an, Kairo: Maktabah wa Matba’ah al-Mal-had al-Husaini>, 1967 Al-Tahanawi, Muhammad bin Ali, Mausu’ah Kal-syaf Isthilahat al-

Funun wa al-‘Ulum, Beirut: Maktabah Lebanon, 1996

Al-Zarqa>ni>, Mana>hil al-‘irfa>n fi> ‘Ulu>m Al-Qur’a>n, Mesir: I<sa> al-Ba>bi>

al-Halbi> wa Syirkah, tt

al-Zu‘bi>, Muhammad Tami>m, Matn al-Sya>t}ibiyyah al-Musamma> Hirz al-Ama>ni> wa Wajh al-Taha>ni> fi> al-Qira>’a>t al-Sab‘ D{abat}ahu> wa S{ah}h}ah}ahu> wa ra>ja‘ahu> Muhammad Tami>m al-Zu‘bi>, Kairo:

Awla>d al-Syaikh li al-Tura>s\, 2018

Al-Zurqani, Manna’ al-Qal-than, Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an, Kairo:

Maktabah Wahdah, tt

Ama>ni> binti Muhammad ‘Asyu>r, al-Us}u>l al-Nayyira>t fi al-Qira>’a>t, Mada>r al-Wat}a>n li anl-Nasyr, 2011

Amin, Faizal, “Manuskrip Koleksi Abang Ahmad Kapuas Hulu:

Kajian Teks dan Parateks tentang Konstruksi Identitas Dayak Islam pada Awal Abad ke-20”, Disertasi, SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020,

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002

Baried, Siti Baroroh, dkk., Pengantar Teori Filologi, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1985

Darmalaksana, Wahyudin, “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan,” UIN Sunan Gunung Djati,

189 Fathoni, Ahmad, Ilmu Rasm Utsmani, Jakarta: Institut Ilmu Al-

Qur’an Jakarta, 2019

__________, Kaidah Qira’at Tujuh 1 & 2, Pamulang Timur: Yayasan Bengkel Metode Maisura, 2019

__________, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur’an Metode Maisu>ra>, Tangerang Selatan:Bengkel Metode Maisura dan Pesantren Takhasus IIQ Jakarta, 2019

Ibrahim, Nabil Muhammad, ‘Ilmu al-Qira’at Nal-’atuhu At}waruhu As\aruhu fi al-‘Ulum al-Syar‘iyyah, Riyad}:Maktabah al- Taubah, 2000

Iryana dan Risky Kawasati, “Teknik Pengumpulan Data Metode Kualitatif”,

https://www.google.com/search?q=teknik+pengumpulan+dat a+dokumen+pdf&oq=teknik+pengumpulan+data+dokumen+

pdf&aqs=chrome..69i57j0i333l3.11567j0j15&sourceid=chro me&ie=UTF-8, (18 Agustus 2021)

Krippendorff, Klaus, Content Analysis an Introduction to Its Methodology, America Thousand Oaks: Sage Publications, 2004

Kurniawan, Asep, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2018

La>syi>n, Sayyid dan Kha>lid bin Muhammad, Taqri>b al-Ma‘a>ni> fi> Syarh Hirz al-Ama>ni>, Madinah: Da>r al-Zama>n, 2003

Mandzur, Ibn, Lisa>n al-‘Arab, Beirut: Dar Shadir, 1414

Muflih Muhammad Ahmad, dkk, Muqoddimat fi ‘Ilm al-Qira>‘a>t, Oman: Da>r ‘Amma>r, 2001

Muhammad Abu> ‘I<sa> bin al-Saurah al-Tirmi>z\i>, Sunan al-Tirmi>z\i>,

190

Muhammad Ahsin Sakho dan Romlah Widayati, Manba’ al-Baraka>t fi>

Sab’ al-Qira>’at, Jakarta: IIQ Press, 2020

Muhammad, Ahsin Sakho, Membumikan Ulumul Qur’an, Jakarta: Qaf Media Kreativa, 2019

Muslim bin al-Hajjah, Shahih Muslim, Semarang: Karya Toha Putra, tt

A. Rohman, Metode Belajar Bahasa Arab, Surabaya: Al-Ikhlas, 2006 Salim, Muhsin, Ilmu Qira’at Tujuh Bacaan Al-Qur’an Menurut Tujuh Imam Qira’at dalam T{hariq Asy-Syathibiyyah, Jakarta:

Yayasan Tadris Al-Qur’an Yataqi Pusat Jakarta, 2022

Setiawardhani, Ratna Tiharita, “Pembelajaran Elektronik (e-learning) dan Internet dalam Rangka Mengoptimalkan Kreativitas Belajar Mahasiswa” Vol. I. No. 2, Edunomic, 2013

Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006

Ufiq, Mochamad Ihsa>n, Matan Hirz al-Ama>ni> wa Wajhu al-Taha>ni> fi>

al-Qira>‘a>t al-sab’ bi Talwin Mochamad Ishan Ufiq, Jakarta:

Markaz Qiroat Indonesia, 2020

Wawancara dengan Pengguna Talwi>n al-Sya>t}ibiyyah, Ahamad Syaifuddin Amin, Room Whatsapp (Depok – Jawa Timur), 14 Juli 2023

Wawancara dengan Pengguna Talwi>n al-Sya>t}ibiyyah, Aisyah Rohmah Nurkhoiriyah, Room Whatsapp (Depok – Ngawi), 16 Juli 2023 Wawancara dengan Pengguna Talwi>n al-Sya>t}ibiyyah, Muhammad Hamim Thohari, Room Whatsapp (Depok – Jawa Timur), 16 Juli 2023

Dokumen terkait