• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam hal ini peneliti memberikan kesimpulan dan saran untuk memperjelas hasil dari tujuan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dalam upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya adalah dari segi pendidikan. Di mana dengan pendidikan akan dapat membawa perubahan dalam masyarakat. Madrasah Tsanawiyah Putri NW Narmada merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bercirikan agama Islam yang memberikan pendidikan agama Islam dan juga pendidikan umum.

Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan MTs putri NW Narmada, berikut ini peneliti akan memaparkan berbagai uraian hasil penelitian yang telah berlangsung. Mengenai gambaran lokasi penelitian ini, penulis membuat sistematika atau pokok-pokok yang akan penulis paparkan agar lebih spesifik dan terperinci, yaitu sebagai berikut :

1. Letak Geografis

Madrasah Tsanawiyah Putri NW Narmada memiliki tanah seluas 5.015 M2 termasuk lokasi bangunan sarana dan prasarana madrasah. Letak geografis Madrasah Tsanawiyah putri NW Narmada dapat dilihat pada gambar berikut :30

30 Dokumentasi Profil Sekolah, 3 Mei 2011

Letak Geografis MTs Putri NW Narmada

Berdasarkan batasan wilayah, Madrasah Tsanawiyah putri NW Narmamda dikelilingi oleh bangunan rumah penduduk dan jalan utama yang menghubungkan Selong, Lombok Timur dengan Kota Mataram.

Berikut batasan-batasan wilayah MTs Putri NW Narmada.31

a. Sebelah selatan : Jln. Hamzanwadi dan berhadapan dengan Areal persawahan dan rumah penduduk b. Sebelah barat : Jln. Lembusari II dan perumahan penduduk c. Sebelah utara : Jln. desa lembuak dan perumahan

31 Dokumentasi Profil Sekolah, 3 Mei 2011

TAMAN NARMADA

PASAR UMUM

NARMADA TERMINAL

NARMADA Ponpes

UHA Pi

KANTOR KEPALA DESA LEMBUAK

Penduduk

d. Sebelah timur : Jln. Desa lembuak dan perumahan penduduk

2. Keadaan Siswa

Adapun siswa MTs putri NW Narmada yang masih terdaftar sebagai siswa tetap pada tahun 2010/2011 adalah sebanyak 321 siswa.

Semuanya tinggal di asrama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :32

Tabel 01

Keadaan siswa di MTs Putri NW Narmada Berdasarkan data tahun pelajaran 2010/2011

No Kelas Jumlah

1 VII 114

2 VIII 105

3 IX 102

Total 321

Dari tabel siswa dengan jumlah di atas dapat dilihat bahwa MTs Putri NW Narmada merupakan sekolah swasta yang memiliki keunggulan jumlah peminatnya dibandingkan sekolah swasta lainnya yang berada di wilayah kabupaten Lombok Barat.

32 Dokumentasi Profil Sekolah, 3 Mei 2011

3. Keadaan Guru

Sebelum disajikan dalam bentuk tabel tentang keadaan guru yang khusus mengajar di MTs NW Narmada jumlahnya 49 orang.

Selanjutnya nama-nama guru dan pegawai beserta bidang studi yang diajarkannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini, sebagai berikut : 33

Tabel 02

Data tenaga pendidik dan kependidikan di MTs putri NW Narmada Berdasarkan data tahun pelajaran 2010/2011

No Nama L/P Jabatan Ijazah Mulai

Guru Mapel Terakhir Masuk

1

TGKH. M. Djuaini

Mukhtar (Alm) L Ketua

Yayasan PGA, 1966 1/6/1978 --- 2

TGH. Hasanain Dj.

Lc., MH. L Pim.

Pondok LIPIA, 1987 10/8/1987 Tausiyah 3 Suriani, S.Pd. P Kamad

MTs. S1, Th. 2007 7/1/2001 Fisika 4 Drs. Indri /150181787 L GAN S1, Th. 1992 Juli 1992 Bhs. Arab 5 Yusuf, S.Pd., M. Pd. L GTY S2, Th. 2003 1/1/2000 Biologi 6 Sri Mariyani P Bendahara MA, Th.

2004 7/15/2004 Bhs. Indonesia

7 Ani Anggraini P GTY MA, Th.

2004 7/20/2004 PAL/

Matematika

8 Muhsan L TU SMA, Th.

1984 6/6/1984 TU

9 Rahmat Suhadi L TU MA, 2004 Juli 2006 TU

10 Sumahayani P TU/KMI MA, Th.

2005 7/17/2005 Conversation 11 Baharudin, S.E. L Waka.

Humas Akta IV, Th.

2006 6/1/1998 Ekonomi

12 Imam Suhadi L Waka.

Sarana/Pra

SMA, Th.

1995 3/22/1998 Matematika 13 M. Ikhtiar, S. Fil. I. L Waka.

Kurikulum S1, Th. 2002 7/1/2004 Durusullughah

33 Dokumentasi Profil Sekolah, 3 Mei 2011

14 Ahmad Yusri, M. Ag. L Waka.

Kesiswaan S2, Th. 2004 6/1/1999 Ushul Fiqh 15 Drs. Fauzan/ 150 275

646 L GAN S1, Th. 1992 11/1/1995 PPkn

16 Hilmiati, S.Ag./ 150

327 959 P GAN S1, Th. 1995 Juli 1998 SKI

17 Hj. Tahiyah, S.Pd.I. P GAN S1, Th. 2002 11/30/1993 Fiqih 18 Dra. Husniah P GAN S1, Th. 1991 6/1/2000 PPkn 19 Hamdani, S.Pd.I L GTY S1, Th. 1997 2/1/1998 Tajwid 20 Wirawan Suhaedi, S.E. L GTY Akta IV, Th.

2002 7/15/1999 Fisika

21 Abdul Hasan L GTY MA Th.

1996 Juli 1996 Tikom 22 Fatimatuzzahrah,

S.Pd.I. P GAN S1,Th. 2002 7/1/1996 Bhs. Arab

23 H. Ahmad Dahlan, SH. L GTY D3, Th.

2001 Juli 1998 Sharaf

24 Badrin, S.Pd. L GTY S1, Th. 2001 7/1/2003 Sastra Indonesia

25 Indrayani, A.Ma P GTY

D2, Th.

2006 7/20/2002 Matematika

26 H. Muhajir L GTY MA, Th.

1989 6/1/1995 Muthala'ah 27 Budi Hartini, A. Ma. P GTY D2, Th.

2006 7/20/2002 PAL/Matematika 28 Dini Eka Budiarti P GTT

MA, Th.

2004 Juli 2007 Biologi

29 Ellya Fitriani P GTY MA Th.

2000 7/1/2001 Bahasa Inggris

30 Hindun, A. Ma. P GTY D2, Th.

2003 1/8/2001 Bhs. Indonesia 31 Husnain, S. Ag. L GTY S1, Th. 1999 Juli 1996 Nahwu

32 Imam Masrudi L GTY S1, Th. 1997 Juli 2008 Durusullughah 33 M. Fatoni, S.Si L GTT S1, Th. 2006 Juli 2006 Fisika

34 Mardiyah, S. Pd. P GTY S1 1999 1/7/2000 SKI

35 Marfu'ah P GTY MA, Th.

2003 6/25/2003 Conversation 36 Megawati , S.Pd. P GTT S1, Th. 2007 1/1/2007 Bhs. Inggris 37 Munisah, S.Pd.I. P GTY S1, Th. 2002 1/3/1997 Durusullughah 38 Nur Hidayati

P GTT

MA, Th.

2004 Juli 2007 PAL/Engglish 39 Nurul Qomariyah

P GTT

MA, Th.

2004 Juli 2007 PPKN

40 Rianto, S.Ag. L GTY S1, Th. 2001 Juli 2000 Sejarah

41 Rista Rahayu P GTT MA, Th.

2005 7/17/2005 Reading

42 Rusmawardi, Q.H.,

S.Pd.I L GTY S1. Th 2007 Juli 1997 Fiqih

43 Safriadi L GTY MA, Th.

2003 7/17/2003 Muthala'ah 44 Siti Khadijah, S. Pd. P GTY S1, Th. 2003 7/17/2005 Biologi

45 Sri Hariani, S.Pd P GTY S1, Th. 1995 1 Juli 2008 PAL/Apresiasi 46 Surendra, S.Pd.I L GTT S1, 2007 Juli 2001 Tikom

47 Suriadi, A.Md L GTY D2, Th.

2002 Juli 2006 Bhs Asing/Arab 48 Titien Rositayati, S.Pd P GTY S1, Th. 2006 7/6/2001 Bhs. Inggris

49 Zahrotul Umroh P GTY MA, Th.

2002 1/7/2002 Reading

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah guru di MTs NW Narmada berjumlah 49 Orang. Sebagiannya adalah tenaga pendidik yang berasal dari alumni NW Naramada itu sendiri yang dipilih dengan berbagai bentuk persyaratan yang ditentukan oleh pihak madrasah . Para guru-guru yang dipilih tersebut sudah dibekali dengan materi-materi tekhnik mengajar, sehingga mereka telah memiliki bekal dan teori pendidikan saat melakukan proses mengajar. Oleh karena itu proses belajar mengajar dapat berjalan secara optimal demi pencapaian prestasi belajar siswa dan tujuan pendidikan yang diharapkan.

4. Periodisasi Kepemimpinan MTs NW Narmada

Setelah berdirinya Madrasah Tsanawiyah telah memiliki 4 kali mengalami pergantian pemimpin. Adapun tokoh-tokoh yang pernah menjadi kepala Madrasah Tsanawiyah Putri NW Narmada : 34

34 Dokumentasi Profil Sekolah,3 Mei 2011

Tabel 03

Periodisasi Kepemimpinan di MTs putri NW Narmada Berdasarkan data tahun pelajaran 2010/2011

No Nama Tahun

1 Samak, MS. 1992-1995

2 TGH. Hasanin Djuwaini Lc. MA

1995-1999

3 Abdul Manan SP.S.Pd 1999-2007

4 Suriani, S.Pd 2007-sekarang

5. Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana di lembaga pendidikan MTs Putri NW Narmada relatif memadai dengan keadaan yang ada. Karena sarana dan prasarana merupakan salah satu pendukung bagi siswa- siswi di dalam proses pembelajaran berlangsung. Untuk lebih jelasnya tentang sarana dan prasarana di madrasah Nurul Harmain putri NW Narmada dapat dilihat sebagai berikut : 35

35 Dokumentasi Profil Sekolah, 3 Mei 2011

1. Keadaan Ruangan

Tabel 04

Keadaan ruangan di MTs putri NW Narmada Berdasarkan data tahun pelajaran 2010/2011

Ruang Jumlah

Keadaan Baik Rusak

Ringan

Rusak Sedang

Rusak Berat

R. Kelas 6 2 2 1 1

R. Perpustakaan 1 1

R. Laboratorium 3 3

R.

Tabloid/Penerbitan

1 1

R. Kepala Sekolah 1 1

R. Tata Usaha 1 1

R. Guru 1 1

R. Ibadah/

Mushalla

1 1

Kamar Kecil Siswa

38 38

Kamar Kecil Guru 6 4 2

R. Rapat 1 1

R. OSIS 1 1

R. Bendahara 1 1

Koperasi 1 1

Kantin 1 1

2. Keadaan perlengkapan kelas

Tabel 05

Keadaan perlengakapan kelas di MTs putri NW Narmada Berdasarkan data tahun pelajaran 2010/2011

Perlengkapan

Kelas Jumlah

Keadaan Baik Rusak

Sedang

Rusak Berat Kursi Murid 466 466 14

Meja Murid 256 256

Kursi Guru 14 14

Meja Guru 14 14

Papan Tulis 28 28

Almari 2 2

Rak Buku 4 4

6. Struktur Organisasi

Sebagai suatu lembaga atau organisasi, struktur organisasi harus ada sebagai gambaran dari terorganisasinya pembagian tugas dalam hal lembaga pendidikan termasuk di MTs putri NW Narmada, sebab dalam pengorganisasian mutlak dibutuhkan efektifitas dan efisien kerja bagi tercapainya keberhasilan dalam proses belajar. Adapun struktur organisasi seperti yang dipaparkan dalam bagan di bawah ini. 36

36 Dokumentasi Papan Struktur Organisasi Madrasah,3 Mei 2011

Gambar Struktur Organisasi MTs putri NW Narmada

7.

8.

Ket:

= Garis Kosultatif

= Garis Komando Administrasi

= Garis Komando Edukatif

= Garis Hubungan Kerja Fungsional YAYASAN

BP3 KEPALA MADRASAH

ORGANISASI SEKOLAH

DEWAN GURU KEPALA TU

BAGIAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

BAGIAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN

WALI KELAS WALI KELAS

WALI KELAS

KELAS KELAS

KELAS

SISWI

B. Pemanfaatan Lingkungan Madrasah Sebagai Sumber Belajar Muhadatsah dalam Kemahiran Muhadatsah Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Putri NW Narmada

Dalam proses pembelajaran diperlukan sumber belajar yang baik yang dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam belajar. Demikian juga halnya di MTs putri NW Narmada, pemanfaatan lingkungan madrasah sebagai sumber belajar sangat diperlukan guna menunjang dalam kemahiran siswa ketika bermuhadatsah pada pelajaran bahasa Arab.

Pemanfaatan lingkungan madrasah sebagai sumber belajar dilakukan adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap kemahiran berbahasa, terutama pada kemahiran berbicara dengan menggunakan bahasa Arab baik pada percakapan sehari-hari dengan sesama teman atau dengan guru-guru mereka. Selain itu dapat membantu guru untuk membangkitkan semangat siswa dalam memahami materi yang disampaikan.37

Adapun jenis-jenis lingkungan baik dilihat secara formal dan informal yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah pada mata pelajaran bahasa Arab di MTs Nurul Harmain NW Narmada yaitu :

37 Fatimatuzzahrah, Guru Bahasa Arab kelas VII Wawancara, Tanggal 13 April 2011

1. Proses pembelajaran di kelas

Proses pembelajaran di kelas merupakan salah satu cara yang sudah lazim dan hampir tiap hari digunakan oleh siswa.

oleh karena itu dengan cara ini seringkali membuat siswa merasa bosan dan jenuh untuk belajar. Sehingga proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak secara maksimal terlaksana.38

Dalam mengurangi kejenuhan yang dimiliki oleh siswa, guru tidak habis fikir untuk mencari metode-metode yang baru dan yang dianggapnya sesuai dan tepat dalam menyampaikan materi, salah satunya yaitu dengan cara :39

a. Mengganti nama siswa dengan nama-nama benda, selama proses pembelajaran siswa wajib memanggil temanya dengan nama-nama benda yang telah diberikan oleh guru mereka, misalnya nama Abdullah diganti dengan nama batu, bunga dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan agar siswa dapat memahami macam-macam mufradat.

b. Guru menyuruh siswa untuk menyebutkan kata, dan disambung oleh teman berikut dengan mengambil huruf terakhir dari kata yang disampaikan teman sebelumnya, misalnya kata “ بﺮﺿ ” maka huruf akhir yang diambil

38Mantilina, Guru Bahasa Arab kelas VII Wawancara, Tanggal 20 April 2011

39 Observasi, Tanggal 20 April 2011

adalah “ ب ” kemudian selanjutnya dimulai dengan huruf “ ب ” oleh teman yang lainnya begitu seterusnya sampai siswa-siswa yang lain mendapat giliran.

Cara yang di lakukan guru tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bertahan dalam proses pembelajaran di kelas, karena sebagian siswa sudah merasa bosan.

Adapun menurut siswa tentang proses pembelajaran di kelas sebagai sumber belajar ketika peneliti melakukan wawancara adalah “kami senang belajar di kelas karena guru- guru kami memberikan metode yang beragam dalam proses pembelajaran tapi lama-kelamaan metode itu sudah bosan kami lakukan selain itu kami juga mendapat manfaat yaitu dengan menguasai mufradat-mufradat yang kami anggap baru dari proses pembelajaran di kelas”40

2. Proses pembelajaran di laboratorium bahasa

Proses pembelajaran dengan menggunakan laboratorium sebagai sumber belajar merupakan salah satu cara guru untuk membangkitkan semangat dan dapat memotivasi siswa dari kejenuhan dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga dalam proses belajar mengajar guru mengharapkan siswa dapat belajar lebih aktif dan bersemangat.41

40 Hilda Agustin, Siswa Kelas VII Wawancara, Tanggal 20 April 2011

41 Fatimatuzzahrah, Guru Bahasa Arab kelas VII Wawancara, Tanggal 27 April 2011

Kejenuhan yang dimiliki oleh siswa dengan cara proses pembelajaran yang monoton di dalam kelas merupakan suatu hal yang dapat mendorong untuk belajar menggunakan laboratorium. Pembelajaran menggunakan laboratorium ini bertujuan agar siswa menguasai keterampilan berbahasa terutama pada kemahiran muhadatsah.42

Adapun cara yang dilakukan oleh guru sebelum menggunakan laboratorium adalah dengan cara memberikan arahan kepada siswa mengenai petunjuk penggunaan laboratorium setelah mereka paham kemudian guru memberikan siswa waktu sekitar 45 menit untuk mendengarkan satu contoh percakapan dengan menggunakan bahasa Arab sambil menjawab latihan–latihan yang ada di dalam buku bahasa Arab yang telah dibagikan sebelumnya oleh pihak madrasah. Setelah siswa selesai menjawab kemudian guru menjelaskan isi dari percakapan yang telah diperdengarkan kepada siswa. Setelah itu siswa disuruh untuk melakukan muhadatsah bebas dengan sesama teman yang berada di dekat mereka, dan sambil diperbaiki kosa kata yang kurang tepat oleh guru mereka.43

Menurut pendapat siswa terkait pemanfaatan laboratorium sebagai salah satu sumber belajar dalam kemahiran muhadasah

42Marfu’ah, Penanggung Jawab Lab.Wawancara, Tanggal 27 April 2011

43 Observasi, Tanggal 27 April 2011

yaitu “ kami sangat senang belajar di laboratorium karena kami merasa mendapat suasana baru, sehingga kami tidak cepat bosan dan kami juga dapat mendengar dan mempraktikkan dengan teman-teman lahjah oran Arab yang asli berbicara dengan bahasa Arab walaupun kami ikutin tidak sama dengan lahjah yang aslinya”44

3. Proses pembelajaran di multimedia

Proses pembelajaran yang dilakukan guru di ruang multimedia sebenarnya tidak jauh beda dengan proses pembelajaran di laboratorium hanya saja proses pembelajaran di multimedia siswa dapat melihat dan mengucap secara langsung.45

Adapun cara yang dilakukan oleh guru sebelum menggunakan multimedia adalah dengan cara memberikan arahan kepada siswa mengenai petunjuk penggunaan multimedia setelah mereka paham kemudian guru memberikan siswa waktu sekitar 1 jam untuk menonton film dengan menggunakan bahasa Arab sambil mencatat mufradat yang dianggap sulit oleh siswa yang ada di dalam film tersebut.

Setelah siswa selesai menonton film tersebut kemudian guru masing-masing 5 menit untuk menceritakan kembali isi dari film yang telah mereka tonton setelah selesai menceritakan

44Hila Royanti, Siswa kelas VII Wawancara, Tanggal 27 April 2011

45Maryana Utami, Penanggung Jawab Multimedia Wawancara, Tanggal 10 April 2011

oleh siswa kemudian guru menjelaskan isi dari film tersebut sambil mengartikan mufradat-mufradat yang tidak dipahami oleh siswa.46

Menurut pendapat siswa terkait proses pembelajaran dengan menggunakan multimedia sebagai sumber belajar adalah “kami sangat senang ketika guru mengajak kami untuk belajar di ruang multimedia karena kami merasa terhibur dengan apa yang terdapat di ruang multimedia dan biasanya kami disuruh untuk nonton film yang berbahasa Arab oleh guru kami pun dengan senang walaupun banyak dari mufradat- mufradatnya yang tidak kami paham tetapi kami mengerti isi dan jalan cerita dari film tersebut” 47

4. Proses pembelajaran di taman

Proses pembelajaran di taman adalah salah satu proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai selingan dari proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas akan tetapi proses pembelajaran yang dilakukan di taman ini siswa dapat mengetahui secara langsung bentuk asli dari benda-benda yang di peragakan oleh guru mereka.48

Adapun cara yang dilakukan oleh guru sebelum menggunakan taman sebagai salah satu sumber belajar adalah dengan cara memberikan arahan kepada siswa mengenai

46 Observasi, Tanggal 10 April 2011

47Nurhasanah Walijah, siswa kelas VII Wawancara, Tanggal 10 April 2011

48Rahmat Suhadi,Petugas TU ,Wawancara, Tanggal 24 April 2011

petunjuk penggunaan taman setelah itu kemudian guru memberikan siswa waktu sekitar 30 jam untuk mencari mufradat yang dianggap sulit dari benda yang berada di taman.

Setelah selesai mencari arti dari mufradat kemudian guru memegang benda yang berada di taman dengan memperlihatkan kepada siswa sambil menanyakan arti dari benda tersebut, misalnya guru memegang batu maka siswa menjawab “ﺮﺠﺣ ” dan apabila benda yang akan diperagakan oleh guru tidak terdapat di taman maka guru menggunakan gambar untuk membantunya.49

Menurut pendapat siswa terkait dengan proses pembelajaran yang dilakukan di taman sebagai sumber belajar adalah “ kami senang karena guru-guru kami dapat memahami keinginan kami untuk ingin mendapatkan suasana baru dalam proses pembelajaran, kami juga dpat melihat langsung benda- benda yang akan dijadikan sebagai bahan peragaan oleh guru dan dengan cepat kami memahami karena sebagian sudah dipasang pamflet dari benda tersebut ”50

Menurut Kepala Sekolah MTs Putri NW Narmada adalah kami sengaja merancang system pembelajaran di taman ini agar siswa-siswa dapat berinteraksi langsung dengan alam dan dapat menghilangkan kejenuhan yang menghambat proses

49 Observasi, 24 April 2011

50 Nanda Meilan, Siswa kelas VII Wawancara, Tanggal 24 April 2011

belajar mengajar yang di laksanakan oleh guru mata pelajaran khususnya mata pelajaran Bahasa Arab.51

C. Hambatan-hambatan yang dihadapi pada pemanfaatan lingkungan madarasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah pada mata pelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs putri NW Narmada

Dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan lingkungan madrasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah pada mata pelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs putri NW Narmada terdapat beberapa hambatan yang dihadapi oleh siswa dalam meningkatkan kemahiran muhadatsah adalah berasal dari dua faktor yaitu :

a. Internal adalah faktor yang meliputi kepribadian, sifat (psikologis), motivasi dan daya serap dalam menangkap pelajaran. Keseluruhan dan bagian dari faktor internal ini sangat berpengaruh dalam pengembangan wawasan belajar siswa, sehingga perlu adanya keseimbangan dan keselarasan antar semua, guna pencapaian hasil yang maksimal dalam pemanfaatan lingkungan madrasah sebagai sumber dalam meningkatkan kemahiran muhadatsah.

b. Eksternal adalah faktor yang meliputi lingkungan siswa dalam beradaptasi, hubungan sesama teman ataupun guru. Faktor ini juga merupakan bagian dari faktor internal, dimana keseluruhannya

51 Suryani, Kepala Sekolah MTs Putri NW Narmada. Wawancara Tanggal 24 April 2011

merupakan media. Faktor ini merupakan hal penting dalam mengaplikasikan hasil pembelajaran, sehingga pembelajaran yang dilakukan tidak sia-sia.

Berikut hambatan yang dihadapi siswa pada pemanfaatan lingkungan madarasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhaddatsah pada mata pelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs putri NW Narmada, diantaranya :52

1. Kemampuan kosa kata yang dikuasai belum maksimal

Kosa kata yang dimiliki siswa sangat berpengaruh pada proses muhadatsah yang dilaksanakannya dan banyak siswa yang masih kurang dalam perbendaharaan kosa kata. Hal ini dibuktikan saat peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa.

Ketika peneliti menyuruh salah satu siswa untuk menerjemahkan arti dari kata “ bunga mawar” dalam bahasa Arab, bukannya siswa tersebut menjawab malah untuk bertanya kembali kepada peneliti.

Kemudian peneliti mencoba menyuruh menerjemahkan dalam bahasa Indonesia dari kata “ ﺮﺠﺣ dan ﺔﻤﯿﺧ ”. semuanya bisa menjawab dari kata “ﺮﺠﺣ ” sedangkan kata “ ﺔﻤﯿﺧ ” mereka mencari dulu di kamus untuk dapat menjawabnya.53

Dari data di atas peneliti mengambil kesimpulan bahwa tidak semua mufradat yang terdapat di lingkungan madrasah di kuasai oleh siswa.

52 Wawancara Husnul fitria (Pengurus Bidang Kebahasaan MTs Putri Nurul Harmain NW Narmada). 20 April 2011

53 Hilda Agustin, Dkk (Siswa kelas VII MTs Putri Nurul Harmain NW Narmada). 15 April 2011

2. Kurangnya media yang memadai di lingkungan

Pada saat siswa bermuhadatsah menggunakan bahasa Arab di lingkungan madrasah, siswa sering sekali mengalami kesulitan dalam bernuhadatsah karena kurangnya mufradat yang akan mereka gunakan tidak mendukung dengan media yang mereka gunakan di lingkungan sehingga siswa sulit untuk menemukan kosa kata yang akan pakai dan dapat menghambat proses muhadatsah siswa.

Ketika peneliti melakukan observasi di lingkungan MTs putri NW Narmada mulai dari pintu gerbang sampai ke asrama siswa, media yang menunjang untuk bermuhadatsah siswa masih sangat kurang.54

Adapun hasil wawancara peneliti kepada salah seorang siswa ketika menanyakan tentang media yang digunakan di lingkungan madrasah yaitu :

Dulu banyak pohon-pohon yang tumbuh di sekitar madrasah dan pamplet yang menggunakan bahasa Arab tergantung di pohon-pohon atau di tembok tapi sekarang hanya ada sebagian, saya pun tidak tahu apa penyebabnya papan tersebut dicopot dari tempatnya.55

Dari pendapat di atas dapat dilihat bahwa pihak-pihak sekolah tidak memperhatikan keadaan lingkungan yang sangat dibutuhkan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga berdampak kepada siswa.

54 Observasi, 20 April 2011

55Andriani Ramadhani (Siswa MTs Putri Nurul Harmain NW Narmada). 20 April 2011

3. Daya serap siswa yang berbeda-beda

Kendala yang dihadapi siswa saat bekomunikasi menggunakan bahasa Arab adalah memiliki daya serap yang berbeda-beda dengan perbedaan siswa yang berasal dari sekolah umum dan siswa yang berasal dari Madrasah, yaitu siswa yang berasal dari sekolah umum merasa lebih sulit untuk memahami makna bahasa Arab karena tidak memiliki dasar, berbeda dengan siswa yang berasal dari Madrasah yang sudah pernah diperkenalkan tentang bahasa Arab sebelumnya.

Pendapat di atas diperkuat dengan hasil observasi peneliti kepada siswa saat melakukan proses belajar mengajar di kelas saat guru menanyakan tentang kata-kata bahasa Arab, misalnya pada kata “ ﻓﻲ

, اً

م , و ر ا

ء ” yang terdapat dalam materi pelajaran yang sedang dipelajarinya. Sebagian besar siswa yang berasal dari MI mampu untuk menjawabnya sedangkan yang bersal dari SD hanya ada sebagian.56

Hal ini membuat peneliti mengambil kesimpulan bahwa adanya perbedaan daya serap anatar siswa yang lebih didominasi oleh latar pendidikan mereka.

56 Observasi 27 April 2011

D. Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan – hambatan pada pemanfaatan lingkungan madarasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah pada mata pelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs putri NW Narmada

Selama memanfaatkan lingkunagn madrasah sebagai sumber belajar terdapat hambatan yang perlu dicari cara mengatasinya, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Berikut upaya-upaya guru dalam mengatasi hambatan-hambatan pada pemanfaatan lingkungan madarasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah pada mata pelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs putri NW Narmada adalah sebagai berikut :

1. Memaksimalkan Kemampuan kosa kata yang dikuasai

Upaya yang dilakukan oleh guru adalah memberikan kepada siswa mufradat yang dituntut untuk mendemonstrasikannya dalam bentuk percakapan bahasa Arab, sehingga mereka menjadi terbiasa dalam berbicara bahasa Arab.

Adapun upaya yang biasa dilakukan guru bahasa Arab menurut fatimatuzzahrah adalah :57

a. Memberikan mufradat baru setiap akhir pelajaran untuk dihafal oleh siswa.

57 Fatimatuzzahrah,S.Pd.I(Guru Bahasa Arab MTs Nurul Harmain Putri NW Narmada), Wawancara 22 April 2011

Dokumen terkait