• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)PEMANFAATAN LINGKUNGAN MADRASAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM KEMAHIRAN MUHADDATSAH PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTs PUTRI NW NARMADA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh : IKA FATMAWATI NIM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(1)PEMANFAATAN LINGKUNGAN MADRASAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM KEMAHIRAN MUHADDATSAH PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTs PUTRI NW NARMADA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh : IKA FATMAWATI NIM"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN LINGKUNGAN MADRASAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM KEMAHIRAN MUHADDATSAH PADA MATA PELAJARAN BAHASA

ARAB SISWA KELAS VII MTs PUTRI NW NARMADA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh :

IKA FATMAWATI NIM. 15.1.07.2.071

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM FAKULTAS TARBIYAH

MATARAM 2010/2011

(2)

PEMANFAATAN LINGKUNGAN MADRASAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM KEMAHIRAN MUHADDATSAH PADA MATA PELAJARAN BAHASA

ARAB SISWA KELAS VII MTs PUTRI NW NARMADA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram Untuk Memenuhi Sebagai syarat-syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh :

IKA FATMAWATI NIM. 15.1.07.2.071

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA) MATARAM

2011/2012

(3)

MOTTO

ﻓﺎٕ

ﻣَ ن ﻊَ

ا ﻌُ ﯾُ ﺮً ا ا ا ح :

۵ )

Artinya : Karena sesungguhnya kesulitan itu pasti ada kemudahan (Al-Inysiroh : 5)1

1 Depag RI Al-Qur’an dan Terjemahan, Al-Jumanantu Penyelenggara Penerjemahan/Penafsir Al-Qur’an (Jakarta, 2005), 597

(4)

PERSEMBAHAN

1. Ayahanda “Bahari” dan ibunda “Siti Hajar”tercinta yang telah mendidik ananda dengan penuh cinta dan kasih saying dan pengorbanan, do’a serta kesabaran dalam menanti kelulusanku serta keberhasilan kelak.

2. Kakak ku tersayang “Abdul Fatah” yang telah membantuku untuk memotivasi dan material.

3. Orang yang selalu menyinari hidupku dengan bayang – bayang wajahnya ”My Little Star” I Miss You Too.

4. Thanks for all,,, Untuk orang yang menemani hidupku “Afif Rahman, SH.”

5. Sahabat-sahabatku “PBA 07 kelas B” tanpa terkecuali yang telah ikut memotivasiku selama proses penulisan skripsi ini.

6. Almamater dan kampus putihku yang sangat aku banggakan.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas skripsi ini walaupun jauh dari kesempurnaan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan atas junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, demikian pula bagi keluarga dan para sahabatnya serta segenap para pengikutnya sepanjang zaman.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti mengangkat judul “Pemanfaatan Lingkungan Madrasah Sebagai Sumber Belajar Dalam Kemahiran Muhaddatsah pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Putri NW Narmada Tahun Pelajaran 2010/2011”. Hal ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas pada jenjang pendidikan strata satu (S1) fakultas tarbiyah jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA)

Dengan selesainya skripsi ini, penulis sampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Fathul Maujud, M.A selaku dosen pembimbing I dan Bapak H. Syamsu Sauqani, Lc. M.A selaku dosen pembimbing II yang telah berkenan mencurahkan segala daya dan kemampuannya dalam memberikan bimbingan dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Rektor IAIN Mataram beserta semua staf yang ikut membantu pelaksanaan tugas ini.

3. Bapak Dr. Muhammad, MPd.MS selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri IAIN Mataram.

4. Bapak dan Ibu Dosen jurusan Pendidikan Bahassa Arab.

(6)

5. Suriani, S.Pd selaku kepala sekolah MTs putri NW Narmada yang telah memberikan izin penelitian.

6. Ibu dan Bapak di rumah yang telah bersusah payah bekerja membanting tulang untuk dapat melangsungkan perjuangan yang mulia ini baik moril maupun spiritual.

7. Sahabat, teman-teman seperjuangan, orang-orang terdekat, dan semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik menyangkut isi maupun penyusunan. Hal ini tidak lain disebabkan karena keterbatasan kemampuan penulis selaku manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Karena itulah kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.

Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi semua pihak yang membacanya. Amin.

Mataram,

Penulis.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ... i

Halaman Judul ... ii

Halaman Persetujuan ... iii

Halaman Nota Dinas ... iv

Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi ... v

Halaman Pengesahan ... vi

Halaman Moto ... vii

Halaman Persembahan ... viii

Kata Pengantar……… ... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xv

BAB I : PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 4

C. Tujuan dan Manfaat ... 5

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 6

E. Tela’ah Pustaka ... 8

F. Kerangka Teoritik ... 9

1. Lingkungan Madrasah ... 9

2. Sumber Belajar ... 11

3. Manfaaat Sumber Belajar ... 13

4. Pengertian Muhadatsah ... 14

5. Tujuan Pengajaran Muhadatsah ... 16

(8)

6. Pelaksanaan Pengajaran Keterampilan Muhadatsah di MTs ... 18

G. Metode Penelitian ... 20

1. Pendekatan Penelitian ... 20

2. Kehadiran Peneliti ... 21

3. Lokasi Penelitian ... 22

4. Sumber Data ... 23

5. Prosedur Peengumpulan Data ... 23

a. Metode Observasi ... 24

b. Metode wawancara ... 24

c. Metode Dokumentasi ... 25

6. Tekhnik Analisis Data ... 26

7. Validitas Data ... 26

a. Uji Kredibilitas (Derajat Kepercayaan) ... 27

1) Ketekunanan Pengamatan ... 27

2) Kecukupan Refrensial ... 27

3) Pengecekan Sejawat ... 28

4) Triangulasi ... 28

b. Uraian Rinci ... 29

H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 29

BAB II : PAPARAN DATA DAN TEMUAN ... 31

A. Gambar Umum Lokasi Penelitian ... 31

1. Letak geografis ... 31

2. Keadaan Siswa ... 33

3. Keadaan Guru ... 34

(9)

4. Periodisasi Kepemimpinan MTs. NW ... 36

5. Sarana dan Prasarana ... 37

6. Struktur Organisasi ... 39

B. Pemanfaatan Lingkungan Madrasah Sebagai Sumber Belajar Muhadatsah Dalam Kemahiran Muhadatsah Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Putri NW Narmada ... 41

C. Hambatan-hambatan yang dihadapi pada pemanfaatan lingkungan madarasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah Pada mata pelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs putri NW Narmada .... 48

D. Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan pada pemanfaatan lingkungan madarasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah pada mata pelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs putri NW Narmada ... 51

BAB III : PEMBAHASAN ... 57

BAB IV : PENUTUP ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran-saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 01 Keadaan siswa di MTs Putri NW Narmada……… 33 Tabel 02 Data Tenaga pendidik dan Kependidikan di MTs Putri NW Narmada… 34 Tabel 03 Periodisasi Kepemimpinan di MTs Putri NW Narmada……….. .. 37 Tabel 04 Keadaan Ruangan MTs Putri NW Narmada………. .. 38 Tabel 05 Keadaan Perlengkapan kelas di MTs Putri NW Narmada……… ... 39

(11)

Abstrak

Pembelajaran bahasa Arab merupakan proses pembelajaran siswa agar mereka memiliki kemampuan berkomunikasi aktif dan pasif. Kemampuan aktif adalah keterampilan menggunakan bahasa secara tulisan dan lisan sedangkan kemampuan pasif adalah keterampilan untuk memahami bacaan bahasa Arab dan pembicaraan orang lain.

Penelitian ini dilakukan di MTs putri NW Narmada tahun pelajaran 2010/2011 Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan –hambatan pada pemanfaatan lingkungan madarasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah pada mata pelajaran bahasa Arab.

Pemanfaatan lingkungan madrasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah pada mata pelajaran bahasa Arab kelas VII MTs putri NW Narmada Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah Proses pembelajaran di kelas, Proses pembelajaran di laboratorium, Proses pembelajaran di ruang multimedia, Proses pembelajaran di taman

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Bahasa Arab adalah bahasa utama bagi umat Islam di samping bahasa yang lainnya sebagai bahasa penunjang. Hal ini karena sumber ajaran Islam semuanya berbahasa Arab yang harus dimengerti dan dipahami oleh semua penganutnya. Untuk melangkah lebih paham dan mengerti terhadap bahasa Arab, maka aspek pengajarannya perlu mendapat penanganan yang efisien.

Sebagai bahasa ilmu pengetahuan, bahasa Arab digunakan sebagai bahasa agama yang terdapat dalam kitab-kitab klasik yang dijadikan sebagai refrensi kontemporer, merupakan karya ilmiah para cendekiawan muslim pada bidang ushuluddin, hukum, filsafat dan lain-lain. Selain itu, bahasa Arab difungsikan untuk memahami makna Al-Qur’an dan Hadits.

Pembelajaran bahasa Arab merupakan proses pembelajaran siswa agar mereka memiliki kemampuan berkomunikasi aktif dan pasif. Kemampuan aktif adalah keterampilan menggunakan bahasa secara tulisan dan lisan sedangkan kemampuan pasif adalah keterampilan untuk memahami bacaan bahasa Arab dan pembicaraan orang lain.

Bahasa Arab juga memiliki peran sentral dalam mengembangkan keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan. Bahasa diharapkan membantu untuk dapat mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengutamakan perasaan dan gagasan, berpatisipasi dalam masyarakat yang

(13)

menggunakan bahasa tersebut, membuat keputusan yang bertanggung jawab pada tingkat pribadi sosial, menemukan serta menggunakan kemampuan- kemampuan analisis dan imaginatife yang ada dalam dirinya.

Melihat pentingnya belajar bahasa Arab untuk memahami ajaran Islam, maka bahasa Arab merupakan kebutuhan yang tidak bisa diabaikan. Di dalam pembelajaran bahasa Arab diharapkan untuk mampu menyerap beberapa keterampilan berbahasa yaitu :1

1. Kemahiran Mendengar ( ةرﺎﮭﻣ عﺎﻤﺘﺳﻻا ) 2. Kemahiran Berbicara ( ةرﺎﮭﻣ مﻼﻜاﻟ ) 3. Kemahiran Membaca ( ةرﺎﮭﻣ ةءاﺮﻘاﻟ ) 4. Kemahiran Menulis ( ةرﺎﮭﻣ ﺔﺑﺘﺎﻜاﻟ )

Pemerolehan dan pembelajaran bahasa Arab tidaklah lepas dari lingkungan madrasah, sebagai input secara utuh, karena lingkungan madrasah merupakan faktor penting bagi pembelajar bahasa guna menguasai bahasa sasaran/target. Lingkungan madrasah merupakan lembaga pendidikan yang dikelola secara terstruktur dengan melibatkan komponen pendidikan seperti manajemen, biaya, sarana dan prasarana, kurikulum, murid dan guru.2

Sebagai salah satu bentuk sistem sosial, tempat civitas madrasah berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya, lingkungan madrasah dipastikan dapat melibatkan beragam nilai kehidupan. Nilai-nilai itu dapat berupa nilai yang secara sengaja dilembagakan melalui sejumlah ketentuan

1 Abdul Hamid, Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan,Metode,Strategi,Materi,dan Media(Malang: UIN Malang, 2008), h. 37

2 Rohmat Mulyana, Optimalisasi Pemberdayaan Madrasah (semarang : aneka ilmu, 2009) h. 104

(14)

formal seperti kedisiplinan dan kerapihan yang diatur dalam tata tertib madrasah atau nilai kecerdasan, kejujuran, tanggung jawab, dan kesehatan.

Lingkungan madrasah adalah tempat bertemunya nilai-nilai kehidupan yang lahir secara pribadi dan ditampilkan dalam bentuk pikiran, ucapan, dan tindakan perorangan. Nilai-nilai seperti itu cenderung muncul spontanitas dalam berbagai kekhasan pribadi setiap orang. Meski agak tersembunyi dan tidak direncanakan secara formal, nilai-nilai yang direfleksikan melalui tampilan perorangan itu berperan bagi terbentuknya iklim budaya lingkungan madrasah yang penuh dengan makna.

Lingkungan dapat dibagi menjadi dua yaitu lingkungan formal dan lingkungan informal.3 Lingkungan formal adalah salah satu lingkungan belajar bahasa yang memfokuskan pada penguasaan kaidah atau aturan-aturan bahasa secara sadar dalam bahasa target. Lingkungan formal ini sengaja dibentuk melalui kegiatan belajar dalam kelas, di dalam pembelajaran bahasa diarahkan untuk melakukan aktifitas bahasa yang menampilkan kaidah-kaidah bahasa yang telah dipelajarinya dan dicarikannya umpan balik oleh guru yang berupa pelacakan kesalahan atau koreksi terhadap kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar.

Sedangkan lingkungan informal menjelaskan berbagai bentuk pajanan komunikasi yang alamiah, dan sebagian besar berada di luar kelas. Oleh karena itu lingkungan informal ini memberikan lebih banyak wacana bahasa daripada sistem bahasa. Bentuknya bisa berupa bahasa yang digunakan oleh

3 Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab (Malang : Misykat, 2004) h.

165

(15)

guru, siswa, kepala sekolah, orang tua siswa, buku bacaan umum, koran dan majalah, siaran radio dan televisi, film dan sebagainya.

Apabila lingkungan madrasah yang mengandung sumber belajar dapat dimanfaatkan dengan baik, maka pemanfaatan lingkunagan madrasah sebagai sumber belajar muhadatsah akan berjalan dengan baik pula dengan indikasi bahwa para siswa akan mampu berbahasa Arab dengan baik dan lancar.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti melihat bahwa tingkat kemampuan siswa kelas VII dalam bermuhadatsah menggunakan bahasa Arab sangat minim. Hal ini juga disebabkan latar belakang pendidikan mereka yang berbeda karena sebagian mereka berasal dari SD dan sebagian berasal dari MI, dan percakapan sehari-hari guru mereka tidak menggunakan bahasa Arab.4

Oleh karena itu maka penulis akan menjelaskan hasil penelitian dengan pembahasan yang lebih luas tentang Pemanfaatan Lingkungan Madrasah Sebagai Sumber Belajar dalam Kemahiran Muhadatsah Bahasa Arab di Kelas VII MTs Putri NW Narmada Lombok Barat.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka fokus penelitian dalam penelitian adalah :

1. Bagaimana pemanfaatan lingkungan madrasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah pada mata pelajaran bahasa Arab kelas VII MTs putri NW Narmada tahun pelajaran 2010/2011 ?

4 Observasi, 24 Januari 2011

(16)

2. Apa saja yang menjadi hambatan pada pemanfaatan lingkungan madarasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah pada mata pelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs putri NW Narmada tahun pelajaran 2010/2011?

3. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan – hambatan pada pemanfaatan lingkungan madarasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah pada mata pelajaran bahasa Arab siswa Kelas VII MTs putri NW Narmada tahun pelajaran 2010/2011?

C. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan :

1. Pemanfaatan lingkungan madrasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah pada mata pelajaran bahasa Arab kelas VII MTs putri NW Narmada tahun pelajaran 2010/2011

2. Hambatan-hambatan yang dihadapi pada pemanfaatan lingkungan madarasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah pada mata pelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs putri NW Narmada tahun pelajaran 2010/2011

3. Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan –hambatan pada pemanfaatan lingkungan madarasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah pada mata pelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs putri NW Narmada tahun pelajaran 2010/2011

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dan praktis, yaitu sebagai berikut :

(17)

a. Secara teoritis

Penulis berharap agar penelitian ini menjadi khazanah perpustakaan IAIN khususnya dan khazanah ilmiah umumnya pada ilmu kependidikan dan pembelajaran.

b. Secara praktis

Penulis berharap agar penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh para pengajar di MTs putri NW Narmada khususnya, sebagai salah satu solusi untuk memahirkan kemahiran muhadatsah dengan menggunakan lingkungan madrasah.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup

a. Pemanfaatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pemanfaatan berarti proses, cara dan perbuatan memanfaatkan.5 Jadi pemanfaatan adalah cara dalam memanfaatkan sesuatu. Pemanfaatan dalam penelitian ini adalah lingkungan madrasah yang menjadikan segala sesuatu yang berada di sekitar madrasah sebagai sumber belajar.

b. Kemahiran

Kemahiran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kecakapan, kepandaian, dan kemampuan dalam melakuka sesuatu.6

5 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional ( Jakarta:Balai Pustaka, 2002)h.711

6 Ibid, h. 696

(18)

Adapun yang penulis maksud adalah kepandaian untuk mampu berbicara menggunakan bahasa Arab.

Kemahiran dapat diklasifikasikan berdasarkan karakteristik rangkaian respon, yaitu koherensi, kontinuitas, dan kompleksitas.

Rangkaian respon yang koherensi tergantung kepada respon-respon bertahap yakni derajat lisensinya. Misalnya berbicara, memiliki derajat koherensi yang tinggi dibandingkan dengan menulis.7

2. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs putri NW Narmada yang bernaung di bawah yayasan Pondok Pesantren putri Nurul Harmain NW Narmada.

Adapun alasan peneliti mengadakan penelitian di lokasi ini karena MTs putri NW Narmada merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang memberikan pengajaran serta pendidikan yang dapat mewujudkan proses pengajaran yang lebih baik dan dapat menyamaratakan mutu peserta didiknya dengan sekolah-sekolah negeri yang ada di sekitar Lombok Barat.

Selain itu MTs putri NW Narmada sangat bagus dijadikan sebagai tempat penelitian karena letaknya yang sangat strategis, mudah dijumpai dan letaknya yang padat dengan dikelilingi oleh bangunan-bangunan dan rumah penduduk.

7 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Bandung : PT Bumi Aksara,2008)h. 174

(19)

E. Tela’ah Pustaka

Tela’ah pustaka merupakan usaha untuk menjelaskan dimana posisi penelitian yang sedang dilaksanakan diantara hasil-hasil penelitian dan atau buku-buku terdahulu yang bertopik senada, yang bertujuan untuk menjelaskan kebaruan, orisinalitas dan urgensi penelitian bagi pengembangan keilmuan yang terkait. Maka perlu bagi peneliti untuk menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan adalah baru dengan mengajukan tela’ah berikut : 1. M. Hafazah yang berjudul Penggunaan Lingkungan Sekolah Dalam

Pembelajaran Mufradat Bahasa Arab di Madarasah Aliyah Qur’aniyah Batukuta (2009) dapat disimpulkan bahwa penggunaan lingkungan dalam pembelajaran Mufradat sudah berjalan dengan lancar akan tetapi penguasaan mufradatnya belum mengindikasikan ke arah terciptanya kemampuan berkomunikasi Bahasa Arab dengan baik dan lancar.

2. Fitriatun Hidayah yang berjudul Pengaruh Lingkungan Berbahasa Terhadap Keterampilan Berbicara Bahasa Arab di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Uswatun Hasanah Cempaka Putih Desa Aik Darek (2009) dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar mengajar serta metode pelajaran yang dipakai guru untuk menciptakan lingkungan berbahasa dipastikan penyerapan siswa terhadap materi yang disajikan akan mudah dipahami.

3. Hendrawardi Sisyatno.MS yang berjudul Efektivitas Pelaksanaan Muhadatssah Dalam Peningkatan Keterampilan Berkomunikasi

(20)

Bahasa Arab MTs di Pondok Khusus Al Halimy sesela Gunung Sari Sesela (2010) dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan sudah efektif dan sesuai dengan metode yang diupayakan dalam GBPP, pelaksanaan system pengajarannya mengacu pada tujuan yang sudah ditetapkan pada rancangan kurikulum.

4. M. syukri Adin yang berjudul Kegiatan Muhadatsah dalam peningkatan Keterampilan Berkomunikasi Bahasa Arab di Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan Muhadatsah (bercakap-cakap) merupakan suatu proses aktifitas yang dilakukan oleh santri untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Arab, mereka mampu mengungkapkan fikiran, perasaan, dan mampu mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan bahasa Arab akan tetapi kendalanya masih minimnya mufradat bahasa santri, perbedaan latar belakang pendidikan santri dan kurangnya media pengajaran bahasa.

F. Kerangka Teoritik

1. Lingkungan Madrasah

Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar siswa, sekaligus merupkaan media belajar siswa, karena lingkungan sangat mempengaruhi sikap dan tingkah laku siswa. Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan/atau pengaruh tertentu kepada individu.8 Lingkungan ini meliputi keadaan ruang, tata ruang, dan berbagai situasi fisik yang ada di sekitar tempat berlangsung proses belajar

8 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,(Jakarta : PT Bumi Aksara,2003)h. 195

(21)

mengajar. Lingkungan inipun dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi situasi belajar.9

Alternatif pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar madrasah bisa memberikan pengalaman belajar bagi siswa yang lebih luas, bahwa strategi ini memberikan banyak kesempatan belajar secara aktif, personalisasi. Oleh sebab itu, lingkungan di sekitar sekolah harus dioptimalkan sebagai media dalam pengajaran dan lebih dari itu dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi siswa.10

Lingkungan madrasah bisa berbentuk fisik seperti : gedung madrasah, kampus, laboratorium, studio, auditorium, museum, taman dan lain sebagainya. Adapun lingkungan non fisik berupa suasana belajar kurikulum dan lingkungan bahasa. Selanjutnya Krashen membagi lingkungan menjadi dua yaitu lingkungan formal dan lingkungan informal.11

a. Lingkungan formal

Lingkungan formal mencakup berbagai aspek pendidikan formal dan sebagian besarnya berlangsung di dalam kelas atau laboratorium. Di mana cenderung lebih banyak memberikan pajanan sistem bahasa (pengetahuan unsur-unsur bahasa) daripada wacana bahasa.

9 Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar,(Bandung : sinar Baru Agensindo,2000) h. 5

10 Oemar Hamalik, Proses…,h. 46

11 Ahmad Fuad Efendy, Metodologi…, h. 165

(22)

b. Lingkungan informal

Lingkungan informal memberikan pajanan komunikasi yang bersifat alamiah, karena sebagian besarnya terjadi diluar kelas. Oleh karena itu lingkungan informal ini memberikan lebih banyak wacana bahasa kepada para siswa yang bentuknya bisa berupa bahasa yang digunakan oleh guru, ataupun bahasa yang digunakan antara siswa dan lain-lain.

2. Sumber Belajar

Asosiasi Tekhnologi Pendidikan (AECT) di dalam bukunya yang berjudul “ The Definition of Educational Technology ” mendefinisikan sumber belajar adalah berbagai atau sumber belajar baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa untuk mencapai tujuan belajarnya.12

Dalam arti luas, sumber belajar adalah segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.

Untuk lebih memberikan gambaran yang lebih rinci selanjutnya akan diuraikan pengertiannya adalah sebagai berikut :13

1. Pesan adalah ajaran atau informasi yang akan disampaikan oleh komponen belajar lain yang dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai dan data. Dalam sebuah madrasah, maka pesan ini

12 Sudjarwo,Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar,(Bandung : PT.Mediyatama Sarana Perkasa,1997)h. 60

13 Karti Soeharto DKK, Tekhnologi Pembelajaran (Surabaya : SIC. 2003) h. 74

(23)

berupa seluruh mata pelajaran, yang disampaikan kepada siswa.

2. Orang adalah manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan, pengolah dan penyaji pesan, yakni guru, dosen, pustakawan, petugas laboratorium, pelatih olahraga, tenaga ahli, dan lain sebagainya.

3. Bahan merupakan perangkat lunak (software) yang mengandung pesan-pesan belajar, yang biasanya disajikan menggunakan peralatan tertentu seperti buku teks, modul, kaset program audio dan lain-lain.

4. Alat adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk menyajikan pesan yang tersimpan dalam bahan, seperti OHP, tape recorder, video player, computer dan lain-lain.

5. Tekhnik yaitu prosedur atau langkah-langkah tertentu yang disiapkan dalam menggunakan bahan, alat lingkungan dan orang untuk menyampaikan pesan, seperti demonstrasi dan diskusi.

6. Lingkungan adalah lingkungan sekitar dimana pesan itu diterima, contoh : lingkungan fisik berupa gedung sekolah, laboratorium, perpustakaan, studio, dan auditorium. Sedangkan lingkungan non fisik seperti ; penerangan, sirkulasi udara dan lain-lain.

Dari pengertian dan penjelasan yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya alam semesta ini merupakan sumber belajar manusia sepanjang masa, oleh karena itu pada hakekatnya pengertian dari sumber belajar merupakan konsep yang sangat luas meliputi segala yang ada di jagad raya ini.

Media pembelajaran adalah media yang digunakan dan pembelajaran yaitu meliputi alat bantu agar dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa) sebagai penyaji dan penyalur pesan. Media belajar dalam hal-hal tertentu

(24)

bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu di desain dan dikembangkan secara baik maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.

Sedangkan Sumber belajar adalah salah satu komponen atau fungsi dari teknologi pendidikan yang mana usahanya untuk memecahkan masalah belajar manusia teknologi pendidikan mengambil bentuk dan memanfaatkan sumber belajar secara maksimal.

3. Manfaat Sumber Belajar

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa sumber belajar tiada lain adalah untuk memfasilitasi manusia belajar, agar lebih efektif dan efisien. Maka secara rinci dapat dijelaskan manfaat sumber belajar sebagai berikut :14

1. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau dilihat secara langsung dan konkret kepada peserta didik.

2. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas misalnya, buku-buku teks, foto-foto, film, narasumber, majalah dan sebagainya.

3. Dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru, misalnya buku-buku bacaan.

4. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan baik dalam ruang lingkup yang besar misalnya: sistem belajar jarak jauh melalui modul. Sedangkan dalam ruang lingkup yang kecil misalnya: pengaturan ruang (lingkungan) yang menarik.

14 Ibid, h. 77

(25)

5. Dapat memberi motifasi positif, lebih-lebih bila diatur dan dirancang secara tepat.

6. Dapat merangsang untuk berfikir lebih kritis, merangsang untuk bersikap lebih positif, dan merangsang untuk berkembang lebih jauh.

Dari berbagai manfaat sumber belajar di atas dapat disadari bahwasanya begitu besar peran serta manfaat sumber belajar itu sendiri bagi penunjang serta pendukung proses belajar baik dalam pendidikan formal maupun pembelajaran yang terjadi tanpa disadari dari alam dan di luar pendidikan formal.

Suatu lingkungan pendidikan/pengajaran memiliki fungsi- fungsi sebagai berikut :15

1. Fungsi psikologis yaitu stimulus/berasal dari lingkungan yang merupakan rangsangan terhadap individu sehingga terjadi individu dan terjadi respons, yang menunjukkan tingkah laku tertentu.

2. Fungsi pedagogis yaitu lingkungan yang memberikan pengaruh- pengaruh yang bersifat mendidik, khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan sebagai suatu lembaga pendidikan.

3. Fungsi instruksional yaitu program instruksional merupakan suatu lingkungan pengajaran/pembelajaran yang dirancang secara khusus.

4. Pengertian Muhadatsah

Muhadatsah adalah sebuah kosa kata dalam bahasa Arab yang berarti “percakapan”16. Sedangkan menurut Mahmud Yunus menjelaskan bahwa menerapkan dengan lisan apa-apa yang terlintas

15 Oemar Hamalik, proses…, bh. 196

16 Achmad Sunarto, Kamus Al-Fikr (Surabaya : halim jaya 2002), h. 47

(26)

dalam hati dengan perkataan yang betul, dan sesuai dengan nilai yang dimaksud.17

Mengingat bahwa yang dikatakan berbahasa atau berkomunikasi itu adalah berbicara lisan maka pemanfaatan lingkungan menjadikan sebagai sumber belajar muhadatsah ini hendaknya yang pertama dilakukan oleh seorang siswa dengan mengungkapkan pola-pola kalimat dan ungkapan yang biasa digunakan dalam bahasa percakapan, dan para siswa harus dapat mempraktekkannya secara berangsur-angsur secara lisan dalam bentuk percakapan dengan sesamanya.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kemahiran muhadatsah yaitu suatu cara yang dilakukan oleh guru dalam mengajarkan bahasa Arab dengan cara langsung mengajak murid bercakap-cakap atau berkomunikasi dalam bahasa Arab disaat proses belajar mengajar.

Oleh karena itu pada prinsipnya kemahiran muhadatsah ini harus sering bertanya dan menjawab pertanyaan untuk menghidupkan suasana yang komuniktif.

Jadi kegiatan muhadatsah (bercakap-cakap) merupakan suatu aktifitas atau kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab.

17 Mahmud Yunus, Metode Khusus Bahasa Arab,(Jakarta : Hidakarya Agung,1983) h. 68

(27)

5. Tujuan Pengajaran Muhadatsah

Tujuan merupakan komponen utama yang terlebih dahulu harus dirumuskan dalam proses belajar mengajar, di mana peran tujuan sangat penting sebab dengan tujuan yang terarah akan dapat menentukan arah dan perjalanan proses belajar-mengajar. Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas pula terhadap pemilihan pelajaran, penentuan metode mengajar dan alat bantu pelajaran serta member petunjuk terhadap penilaian.

Berkanaan dengan tujuan pengajaran keterampilan muhadatsah di bawah ini peneliti ingin mengemukakan tujuannya agar para peserta didik berkembang dalam beberapa hal yaitu :18

a. Kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis secara baik.

b. Berbicara sederhana tapi efektif dalam berbagai konteks untuk menyampaikan informasi, pikiran dan perasaan, serta menjalin hubungan sosial dalam bentuk kegiatan yang beragam, interaktif dan menyenangkan.

c. Menafsirkan isi berbagai bentuk teks tulis pendek sederhana dan merespon dalam bentuk kegiatan yang beragam, interaktif, dan menyenangkan.

d. Menulis kreatif meskipun pendek sederhana berbagai bentuk teks untuk menyampaikan informasi, mengungkapkan pikiran dan perasaan.

e. Mengahayati dan menghargai karya sastra.

f. Kemampuan untuk berdiskusi dan menganalisis teks secara kritis.

18 Kurikulum Bahasa Arab MTs, Standar Kompetensi, (Jakarta : Departemen Agama RI) h.

123

(28)

g. Perbendaharaan kata Arab fushha sebanyak 100 kata dalam berbagai bentuk kata dan pola kalimat yang diprogramkan.

Menurut Yunus tujuan keterampilan muhadatsah adalah sebagai berikut :19

1. Membiasakan murid-murid supaya pandai bercakap-cakap dengan bahasa Arab secara fasih.

2. Melatih murid-murid supaya pandai menerapkan apa-apa yang terlintas dalam hatinya dan apa-apa yang ditangkap oleh panca indera dengan perkataan yang betul serta tersusun menurut semestinya.

3. Melatih murid-murid supaya sanggup membentuk pendapat yang betul dan menerangkannya dengan perkataan yang terang dan tidak ragu-ragu.

4. Membiasakan murid-murid supaya pandai memiliki kata-kata dan menyusunnya menurut tata bahasa serta pandai meletakkan tiap-tiap kata (lafaz) pada tempatnya.

Menurut Yusuf Tayar dan Saeful Anwar adalah sebagai berikut : 20

1. Melatih lidah anak didik agar terbiasa dan fasih bercakap-cakap (berbicara) dalam bahasa Arab.

2. Terampil berbicara dalam bahasa Arab mengenai kejadian apa saja dalam masyarakat dan dunia internasional apa yang ia ketahui.

3. Mampu menerjemahkan percakapan orang lain lewat Telepon, Radio, TV, Tape Recorder dan lain sebagainya.

4. Menumbuhkan rasa cinta dan menyenangi bahasa Arab dan al Qur’an, sehingga timbul kemauan untuk belajar dan mendalaminya.

Dari hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tujuan pengajaran muhadatsah tersebut maka seorang guru hendaklah

19 Mahmud Yunus, Metode…, h. 20

20 Yusuf Tayar dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,1997), h. 192

(29)

memberikan dorongan atau motivasi kepada murid-muridnya untuk lebih cermat dalam melakukan kegiatan muhadatsah, karena dengan kegiatan muhadatsah itu memberikan peluang bagi murid agar mampu berkomunikasi dalam bahasa Arab dengan baik dan benar.

6. Pelaksanaan Pengajaran Kemahiran Muhadatsah di MTs

Persoalan yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran dalam rangka menciptakan kegiatan belajar mengajar yang kondusif seringkali kandas disebabkan karena kurangnya memiliki keahlian seorang guru dalam memilih metode mengajar yang sesuai dengan keadaan siswa. Padahal antara kemampuan intelektual dan kemampuan menguasai metode merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan yang keduanya harus sama-sama diperhatikan

Agar kegiatan pembelajaran bahasa Arab dapat terselenggara dengan baik, maka pola pembelajaran yang dikembangkan menekankan keterpaduan anatara tiga lingkungan pendidikan yaitu;

lingkungan keluarga, madrasah dan masyarakat. Untuk itu beberapa konsep penting yang mendasari pendekatan ini adalah :21

a. Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui tata bahasa dan kosa kata.

b. Makna ditentukan oleh lingkup kebahsaan maupun lingkup situasi yang merupakan konsep dasar dalam pendekatan

c. Makna dapat diwujudkan melalui ungkapan yang berbeda baik secara lisan maupun tulisan

21 Kurikulum Bahasa Arab MTs, Standar…,h. 127

(30)

d. Belajar bahasa asing adalah belajar berkomunikasi bahasa tersebut e. Motivasi belajar peserta didik merupakan salah satu faktor penting

yang menentukan keberhasilan belajar

f. Bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna jika berhubungan dengan kebutuhan

g. Dalam proses belajar mengajar, peserta didik harus diperlukan sebgai subjek utama, dan bukan sebagai objek belaka dan guru berperan sebagai fasilitator untuk membantu peserta didik mengembangkan keterampilan berbahasanya.

Dalam pengajaran muhadatsah siswa dituntut untuk aktif dimana materi yang diberikan dalam bentuk-bentuk, pola-pola kalimat dan ungkapan-ungkapan yang bisa dipergunakan dalam bahasa percakapan dalam pengajaran muhadatsah yang diutamakan adalah bercakap-cakap.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelajaran muhadatsah adalah sebagai berikut :22

1. Bercakap-cakap dengan bahasa yang fasih di hadapan murid- murid

2. Jawaban murid-murid harus dalam kalimat yang sempurna 3. Memperbaiki kesalahan murid-murid menurut tertib kesalahan

itu yaitu sesudah sempurna kalimatnya

4. Memberikan hapalan yang sesuai dengan kecerdasan murid- murid

5. Mengulang pertanyaan dengan susunan perkataan yang bermacam-macam dan jawabannya harus sesuai dengan pertanyaan itu

6. Pertanyaan-pertanyaan itu harus dalam lingkungan pengetahuan murid-murid

22 Mahmud Yunus,Metode…, h.20

(31)

7. Mata pelajaran harus sesuai dengan umur murid-murid dan kecerdasannya

8. Hendaklah guru memberikan alat-alat peraga untuk menerangkan pelajaran itu

9. Hendakalah guru menyiapkan alat-alat peraga untuk menerangkan pelajaran itu.

G. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses menjaring dan atau informasi yang sewajarnya mengenai masalah yang diteliti dalam kondisi aspek tertentu pada obyeknya.

Dimana penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.23

Ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :

a. Natural setting yakni data yang dikumpulkan langsung dari lingkungan nyata

b. Bersifat deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar bukan angka-angka. Kalaupun ada angka-angka, sifatnya hanya sebagai penunjang.

c. Penelitian kualitatif lebih menekankan proses dari hasil

d. Penelitian kualitatif cenderung menggunakan pendekatan induktif

23 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya,2005) h. 4

(32)

e. Penelitian kualitatif memberi tiitk tekan pada makna, yaitu fokus penelaahan terpaut langsung dengan masalah kehidupan manusia.24

Adapun alasan peneliti memilih menggunakan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :

a. Untuk memudahkan peneliti memperoleh data tentang penelitian dari objek yang diteliti secara nyata dan dekat.

b. Dapat menganalisis secara langsung realita di lapangan sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.

c. Dalam pengumpulan data, peneliti lebih tertarik untuk mengamati di lapangan sehingga hubungan harmonis antara peneliti dengan subjek penelitian jadi suatu kemestian guna memperoleh data yang valid, karena itu kehadiran peneliti di lapangan dalam waktu lama sangat mendukung keabsahan data yang diperoleh.

2. Kehadiran Peneliti

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dalam pendekatan kualitatif ini peneliti perlu terjun langsung dalam kehidupan subyek, sehingga peneliti dapat memperoleh data yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan, serta agar peneliti dapat memperoleh informasi dan mengumpulkan data tentang Pemanfaatan Lingkungan Madrasah Sebagai Sumber Belajar dalam Kemahiran Muhadatsah Siswa Kelas VII MTs Putri NW Narmada Tahun Pelajaran 2010/2011

24 Sudarman Danim ,Menjadi Peneliti Kualitatif ,(Bandung : CV Pustaka Setia,2002) h. 51

(33)

Upaya peneliti untuk menghindari kesalah pahaman di lapangan, maka terlebih dahulu diperoleh izin penelitian dari instansi yang terkait dalam pengeluaran izin penelitian. Dengan berdasarkan pada surat penelitian tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku, maka peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mencari data, di samping mengadakan pendekatan dengan responden guna memperoleh data yang akurat.

Dengan demikian penelitian yang peneliti lakukan telah melalui prosedur yang benar, sehingga peneliti memperoleh wewenang untuk mengadakan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yang tertera dalam surat izin penelitian. Sehingga peneliti akan dapat memperoleh data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi.

3. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi tempat diadakannya penelitian ini adalah di MTs putri NW Narmada Lombok Barat. Sedangkan pertimbangan peneliti untuk memilih MTs putri NW Narmada sebagai lokasi penelitian adalah karena terdapatnya masalah, dan belum ada penelitian yang membahas tentang pemanfaatan lingkungan madrasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah sebagaimana yang dilakukan peneliti.

4. Sumber Data

Penentuan sumber data didasarkan atas jenis data yang telah ditentukan. Sumber data dapat berupa bahan pustaka yaitu buku, majalah,

(34)

surat kabar, dokumen resmi, dan catatan harian. Selain itu dapat pula berupa orang yang berkedudukan sebagai informasi atau responden.

Data yang bersumber dari responden dapat diperoleh dari : a. Siswa

b. Guru mata pelajaran Bahasa Arab c. Kepala Sekolah

d. Tata Usaha

Adapun alasan peneliti menentukan responden yaitu :

a. Sumber data cukup lama dan menyatu dengan aktifitas sasaran peneliti b. Sumber data masih aktif terlibat di lingkungan aktivitas sasaran

peneliti

c. Sumber data tidak meringkas informasi tetapi memberikan informasi yang benar dan wajar.

Untuk memperoleh data dan informasi yang valid dan akurat tentang pemanfaatan lingkungan bahasa Arab sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah siswa kelas VII MTs putri NW Narmada sumber data yang sangat dibutuhkan.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu penelitian, bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti untuk memperoleh informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Untuk mendapatkan data dan informasi dalam penelitian ini, digunakan beberapa metode yang relevan sesuai dengan penelitian kualitatif, metode yang

(35)

digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi.

a. Metode observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.25

Metode observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian. Observasi dapat dilaksanakan secara langsung ataupun tidak langsung.

Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat secara langsung pemanfaatan Lingkungan Madrasah Sebagai Sumber Belajar dalam Kemahiran Muhadatsah Siswa Kelas VII MTs Putri NW Narmada.

Pengggunaan metode observasi ini juga dimaksudkan sebagai pembuktian kebenaran tentang objek yang bersangkutan di lokasi penelitian.

b. Metode wawancara

Metode interview/wawancara adalah mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.26

Berdasarkan pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa interview adalah merupakan salah satu metode yang digunakan dengan cara tanya jawab baik secara langsung maupun tidak langsung dengan responden yang dikerjakan secara sistematis dan berdasarkan pada tujuan penelitian.

25 M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta : Prenada Media Group,2007), h. 68

26 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta : PT Pustaka LP3ES,1995), hal. 192

(36)

Dengan metode ini yang dijadikan sebagai responden adalah pihak-pihak yang terkait yaitu guru bahasa Arab kelas VII MTs putri NW Narmada dan siswa MTs putri NW Narmada.

Adapun masalah yang akan diwawancarai adalah terkait dengan rumusan masalah yang penulis angkat dalam skripsi ini.

c. Metode dokumentasi

Dokumentasi merupakan usaha mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya.27

Metode dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan data tertulis yang dapat memberikan keterangan yang dibutuhkan oleh peneliti, lebih khususnya dengan menggunakan metode dokumentasi ini peneliti ingin memperoleh data tentang : 1. Gambaran umum lokasi penelitian, yaitu MTs putri NW Narmada 2. Hal-hal yang berkaitan dengan pemanfaatan lingkungan madrasah

sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah siswa kelas VII MTs putri NW Narmada.

6. Tekhnik Analisis Data

Analisa data dalam penelitian ini merupakan bagian dalam proses penelitian yang sangat penting, karena dengan analisa data inilah semua

27 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1998), h. 137

(37)

data yang terkumpul dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir dari penelitian.

Dalam menganalisa data, ada dua cara yang dapat digunakan yaitu yang bersifat induktif dan bersifat deduktif, bersifat induktif yaitu dari yang khusus ke yang umum sedangkan deduktif yaitu dari yang umum ke yang khusus.

Untuk menganalisis data yang berbentuk model kualitatif maka, peneliti seharusnya menggunakan metode induktif yaitu dari yang khusus ke yang umum, sehingga data yang sudah terkumpul selama mengadakan penelitian perlu diadakan analisis dengan cermat, teliti, dan ulet. Sehingga dapat menemukan kesimpulan yang sifatnya obyektif dari penelitian tersebut.

Dengan demikian analisis data merupakan kegiatan mencatat hasil penelitian yang merupakan upaya untuk mencari dan menemukan secara sistematis catatan observasi, wawancara dan dokumentasi, supaya dapat meningkatkan pemahaman penelitian tentang kasus yang diteliti dan menyajikan suatu temuan bagi orang lain.

7. Validitas Data

Dalam setiap penelitian, perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk menghindari ketidak validan dan ketidak sesuaian sehingga data yang diperoleh sudah di anggap valid atau sah dan sesuai dengan data yang diinginkan. Mekanisme sistem pengujian keabsahan

(38)

hasil penelitian ini oleh Burgess dinamakan sebagai “Strategi penelitian ganda” sedangkan Denzin mengistilahkan dengan “Triangulasi”.

Adapun tekhnik pengujian keabsahan hasil penelitian yang ditawarkan oleh Moleong dalam “Penelitian Kualitatif” yang ia namakan dengan “Tekhnik pemeriksaan”.28

Dari beberapa tekhnik pengujian keabsahan data sebagaimana yang ditawarkan Moleong di atas, ada beberapa tekhnik yang digunakan peneliti untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini yaitu :

a. Uji kredibilitas (Derajat kepercayaan)

Untuk menguji tingkat kredibilitas hasil penelitian, maka peneliti menggunakan beberapa tekhnik diantaranya :

1) Ketekunan pengamatan

Dalam melakukan penelitian atau pengumpulan data, peneliti meningkatkan ketekunan pengamatan atau melakukan pengamatan yang intensif terhadap sumber data yang ada di lapangan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh derajat keabsahan yang tinggi terhadap hasil penelitian yang dilkukan.

2) Kecukupan refrensial

Untuk meningkatkan keabsahan data hasil penelitian, peneliti juga memperbanyak refrensi agar dapat menguji dan mengoreksi hasil penelitian yang telah dilakukan. Refrensi di sini

28 Burhan Bungin, Penelitian …,, h.254

(39)

berupa karangan para ahli, catatan hasil observasi maupun catatan- catatan harian lapangan.

3) Pengecekan sejawat

Tekhnik ini dilakukan peneliti dengan cara berdiskusi dengan teman sejawat tentang hasil sementara dari penelitian yang dilakukan. Dengan tujuan untuk mendapatkan kritikan dan masukan ataupun membandingkan data hasil temuan yaberkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.

4) Triangulasi

Triangulasi merupakan langkah penting dalam pengujian data hasil penelitian, di mana dalam pelaksanaan tekhnisnya terdapat empat cara menurut Denzim dalam “Penelitian kualitatif”

yaitu triangulasi peneliti, sumber, metode, dan teori.29 Dari keempat cara tersebut peneliti hanya menggunakan dua cara yaitu :

a) Triangulasi kejujuran peneliti

Dalam usaha pengumpulan data terkadang peneliti secara sadar atau tidak melakukan tindakan yang mengurangi kejujurannya. Sehingga untuk menguji kejujuran subjektivitas dan kemampuan merekam data yang dilakukan peneliti, dilakukanlah triangulasi kejujuran peneliti. Yaitu dengan cara memberikan kesempatan kepada peneliti lain untuk membantu

29 Ibid, hal. 256

(40)

pengecekan data dengan cara melakukan wawancara ulang, dan observasi langsung di lokasi penelitian.

b) Triangulasi dengan sumber data

Untuk meningkatkan derajat kapercayaan suatu informasi, dalam pengumpulan data peneliti melakukan tekhnik triangulasi sumber data yaitu dengan cara melakukan penilaian dan membandingkan antara data yang diperoleh melalui metode interview dengan data yang diperoleh melalui metode observasi maupun dokumentasi.

b. Uraian rinci

Peneliti menggunakan tekhnik ini untuk menjelaskan hasil penelitian dengan penjelasan yang rinci karena suatu temuan yang baik akan dapat diterima orang apabila dijelaskan dengan penjelasan yang gamblang, logis dan rasional.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, peneliti menguraikan tentang pokok permasalahan yang tertuang dalam Konteks Penelitian, Fokus Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup dan Setting Penelitian, Tela’ah

(41)

Pustaka, Kerangka Teoritik, Metode Penelitian, dan Sistematika Penelitian.

BAB II : PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Dalam bab ini, peneliti gambarkan secara umum Lokasi Penelitian serta data-data yang relevan terkait dengan pokok permasalahan yang telah peneliti paparkan.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini, peneliti bahas lebih detail tentang pemanfaatan lingkungan madrasah, kendala-kendala dan solusinya yang dihadapi siswa terkait dengan pemanfaatan lingkungan madrasah sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Arab kelas VII MTs putri NW Narmada.

BAB IV : PENUTUP

Dalam hal ini peneliti memberikan kesimpulan dan saran untuk memperjelas hasil dari tujuan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(42)

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dalam upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya adalah dari segi pendidikan. Di mana dengan pendidikan akan dapat membawa perubahan dalam masyarakat. Madrasah Tsanawiyah Putri NW Narmada merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bercirikan agama Islam yang memberikan pendidikan agama Islam dan juga pendidikan umum.

Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan MTs putri NW Narmada, berikut ini peneliti akan memaparkan berbagai uraian hasil penelitian yang telah berlangsung. Mengenai gambaran lokasi penelitian ini, penulis membuat sistematika atau pokok-pokok yang akan penulis paparkan agar lebih spesifik dan terperinci, yaitu sebagai berikut :

1. Letak Geografis

Madrasah Tsanawiyah Putri NW Narmada memiliki tanah seluas 5.015 M2 termasuk lokasi bangunan sarana dan prasarana madrasah. Letak geografis Madrasah Tsanawiyah putri NW Narmada dapat dilihat pada gambar berikut :30

30 Dokumentasi Profil Sekolah, 3 Mei 2011

(43)

Letak Geografis MTs Putri NW Narmada

Berdasarkan batasan wilayah, Madrasah Tsanawiyah putri NW Narmamda dikelilingi oleh bangunan rumah penduduk dan jalan utama yang menghubungkan Selong, Lombok Timur dengan Kota Mataram.

Berikut batasan-batasan wilayah MTs Putri NW Narmada.31

a. Sebelah selatan : Jln. Hamzanwadi dan berhadapan dengan Areal persawahan dan rumah penduduk b. Sebelah barat : Jln. Lembusari II dan perumahan penduduk c. Sebelah utara : Jln. desa lembuak dan perumahan

31 Dokumentasi Profil Sekolah, 3 Mei 2011

TAMAN NARMADA

PASAR UMUM

NARMADA TERMINAL

NARMADA Ponpes

UHA Pi

KANTOR KEPALA DESA LEMBUAK

(44)

Penduduk

d. Sebelah timur : Jln. Desa lembuak dan perumahan penduduk

2. Keadaan Siswa

Adapun siswa MTs putri NW Narmada yang masih terdaftar sebagai siswa tetap pada tahun 2010/2011 adalah sebanyak 321 siswa.

Semuanya tinggal di asrama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :32

Tabel 01

Keadaan siswa di MTs Putri NW Narmada Berdasarkan data tahun pelajaran 2010/2011

No Kelas Jumlah

1 VII 114

2 VIII 105

3 IX 102

Total 321

Dari tabel siswa dengan jumlah di atas dapat dilihat bahwa MTs Putri NW Narmada merupakan sekolah swasta yang memiliki keunggulan jumlah peminatnya dibandingkan sekolah swasta lainnya yang berada di wilayah kabupaten Lombok Barat.

32 Dokumentasi Profil Sekolah, 3 Mei 2011

(45)

3. Keadaan Guru

Sebelum disajikan dalam bentuk tabel tentang keadaan guru yang khusus mengajar di MTs NW Narmada jumlahnya 49 orang.

Selanjutnya nama-nama guru dan pegawai beserta bidang studi yang diajarkannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini, sebagai berikut : 33

Tabel 02

Data tenaga pendidik dan kependidikan di MTs putri NW Narmada Berdasarkan data tahun pelajaran 2010/2011

No Nama L/P Jabatan Ijazah Mulai

Guru Mapel Terakhir Masuk

1

TGKH. M. Djuaini

Mukhtar (Alm) L Ketua

Yayasan PGA, 1966 1/6/1978 --- 2

TGH. Hasanain Dj.

Lc., MH. L Pim.

Pondok LIPIA, 1987 10/8/1987 Tausiyah 3 Suriani, S.Pd. P Kamad

MTs. S1, Th. 2007 7/1/2001 Fisika 4 Drs. Indri /150181787 L GAN S1, Th. 1992 Juli 1992 Bhs. Arab 5 Yusuf, S.Pd., M. Pd. L GTY S2, Th. 2003 1/1/2000 Biologi 6 Sri Mariyani P Bendahara MA, Th.

2004 7/15/2004 Bhs. Indonesia

7 Ani Anggraini P GTY MA, Th.

2004 7/20/2004 PAL/

Matematika

8 Muhsan L TU SMA, Th.

1984 6/6/1984 TU

9 Rahmat Suhadi L TU MA, 2004 Juli 2006 TU

10 Sumahayani P TU/KMI MA, Th.

2005 7/17/2005 Conversation 11 Baharudin, S.E. L Waka.

Humas Akta IV, Th.

2006 6/1/1998 Ekonomi

12 Imam Suhadi L Waka.

Sarana/Pra

SMA, Th.

1995 3/22/1998 Matematika 13 M. Ikhtiar, S. Fil. I. L Waka.

Kurikulum S1, Th. 2002 7/1/2004 Durusullughah

33 Dokumentasi Profil Sekolah, 3 Mei 2011

(46)

14 Ahmad Yusri, M. Ag. L Waka.

Kesiswaan S2, Th. 2004 6/1/1999 Ushul Fiqh 15 Drs. Fauzan/ 150 275

646 L GAN S1, Th. 1992 11/1/1995 PPkn

16 Hilmiati, S.Ag./ 150

327 959 P GAN S1, Th. 1995 Juli 1998 SKI

17 Hj. Tahiyah, S.Pd.I. P GAN S1, Th. 2002 11/30/1993 Fiqih 18 Dra. Husniah P GAN S1, Th. 1991 6/1/2000 PPkn 19 Hamdani, S.Pd.I L GTY S1, Th. 1997 2/1/1998 Tajwid 20 Wirawan Suhaedi, S.E. L GTY Akta IV, Th.

2002 7/15/1999 Fisika

21 Abdul Hasan L GTY MA Th.

1996 Juli 1996 Tikom 22 Fatimatuzzahrah,

S.Pd.I. P GAN S1,Th. 2002 7/1/1996 Bhs. Arab

23 H. Ahmad Dahlan, SH. L GTY D3, Th.

2001 Juli 1998 Sharaf

24 Badrin, S.Pd. L GTY S1, Th. 2001 7/1/2003 Sastra Indonesia

25 Indrayani, A.Ma P GTY

D2, Th.

2006 7/20/2002 Matematika

26 H. Muhajir L GTY MA, Th.

1989 6/1/1995 Muthala'ah 27 Budi Hartini, A. Ma. P GTY D2, Th.

2006 7/20/2002 PAL/Matematika 28 Dini Eka Budiarti P GTT

MA, Th.

2004 Juli 2007 Biologi

29 Ellya Fitriani P GTY MA Th.

2000 7/1/2001 Bahasa Inggris

30 Hindun, A. Ma. P GTY D2, Th.

2003 1/8/2001 Bhs. Indonesia 31 Husnain, S. Ag. L GTY S1, Th. 1999 Juli 1996 Nahwu

32 Imam Masrudi L GTY S1, Th. 1997 Juli 2008 Durusullughah 33 M. Fatoni, S.Si L GTT S1, Th. 2006 Juli 2006 Fisika

34 Mardiyah, S. Pd. P GTY S1 1999 1/7/2000 SKI

35 Marfu'ah P GTY MA, Th.

2003 6/25/2003 Conversation 36 Megawati , S.Pd. P GTT S1, Th. 2007 1/1/2007 Bhs. Inggris 37 Munisah, S.Pd.I. P GTY S1, Th. 2002 1/3/1997 Durusullughah 38 Nur Hidayati

P GTT

MA, Th.

2004 Juli 2007 PAL/Engglish 39 Nurul Qomariyah

P GTT

MA, Th.

2004 Juli 2007 PPKN

40 Rianto, S.Ag. L GTY S1, Th. 2001 Juli 2000 Sejarah

41 Rista Rahayu P GTT MA, Th.

2005 7/17/2005 Reading

(47)

42 Rusmawardi, Q.H.,

S.Pd.I L GTY S1. Th 2007 Juli 1997 Fiqih

43 Safriadi L GTY MA, Th.

2003 7/17/2003 Muthala'ah 44 Siti Khadijah, S. Pd. P GTY S1, Th. 2003 7/17/2005 Biologi

45 Sri Hariani, S.Pd P GTY S1, Th. 1995 1 Juli 2008 PAL/Apresiasi 46 Surendra, S.Pd.I L GTT S1, 2007 Juli 2001 Tikom

47 Suriadi, A.Md L GTY D2, Th.

2002 Juli 2006 Bhs Asing/Arab 48 Titien Rositayati, S.Pd P GTY S1, Th. 2006 7/6/2001 Bhs. Inggris

49 Zahrotul Umroh P GTY MA, Th.

2002 1/7/2002 Reading

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah guru di MTs NW Narmada berjumlah 49 Orang. Sebagiannya adalah tenaga pendidik yang berasal dari alumni NW Naramada itu sendiri yang dipilih dengan berbagai bentuk persyaratan yang ditentukan oleh pihak madrasah . Para guru-guru yang dipilih tersebut sudah dibekali dengan materi-materi tekhnik mengajar, sehingga mereka telah memiliki bekal dan teori pendidikan saat melakukan proses mengajar. Oleh karena itu proses belajar mengajar dapat berjalan secara optimal demi pencapaian prestasi belajar siswa dan tujuan pendidikan yang diharapkan.

4. Periodisasi Kepemimpinan MTs NW Narmada

Setelah berdirinya Madrasah Tsanawiyah telah memiliki 4 kali mengalami pergantian pemimpin. Adapun tokoh-tokoh yang pernah menjadi kepala Madrasah Tsanawiyah Putri NW Narmada : 34

34 Dokumentasi Profil Sekolah,3 Mei 2011

(48)

Tabel 03

Periodisasi Kepemimpinan di MTs putri NW Narmada Berdasarkan data tahun pelajaran 2010/2011

No Nama Tahun

1 Samak, MS. 1992-1995

2 TGH. Hasanin Djuwaini Lc. MA

1995-1999

3 Abdul Manan SP.S.Pd 1999-2007

4 Suriani, S.Pd 2007-sekarang

5. Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana di lembaga pendidikan MTs Putri NW Narmada relatif memadai dengan keadaan yang ada. Karena sarana dan prasarana merupakan salah satu pendukung bagi siswa- siswi di dalam proses pembelajaran berlangsung. Untuk lebih jelasnya tentang sarana dan prasarana di madrasah Nurul Harmain putri NW Narmada dapat dilihat sebagai berikut : 35

35 Dokumentasi Profil Sekolah, 3 Mei 2011

(49)

1. Keadaan Ruangan

Tabel 04

Keadaan ruangan di MTs putri NW Narmada Berdasarkan data tahun pelajaran 2010/2011

Ruang Jumlah

Keadaan Baik Rusak

Ringan

Rusak Sedang

Rusak Berat

R. Kelas 6 2 2 1 1

R. Perpustakaan 1 1

R. Laboratorium 3 3

R.

Tabloid/Penerbitan

1 1

R. Kepala Sekolah 1 1

R. Tata Usaha 1 1

R. Guru 1 1

R. Ibadah/

Mushalla

1 1

Kamar Kecil Siswa

38 38

Kamar Kecil Guru 6 4 2

R. Rapat 1 1

R. OSIS 1 1

R. Bendahara 1 1

Koperasi 1 1

Kantin 1 1

(50)

2. Keadaan perlengkapan kelas

Tabel 05

Keadaan perlengakapan kelas di MTs putri NW Narmada Berdasarkan data tahun pelajaran 2010/2011

Perlengkapan

Kelas Jumlah

Keadaan Baik Rusak

Sedang

Rusak Berat Kursi Murid 466 466 14

Meja Murid 256 256

Kursi Guru 14 14

Meja Guru 14 14

Papan Tulis 28 28

Almari 2 2

Rak Buku 4 4

6. Struktur Organisasi

Sebagai suatu lembaga atau organisasi, struktur organisasi harus ada sebagai gambaran dari terorganisasinya pembagian tugas dalam hal lembaga pendidikan termasuk di MTs putri NW Narmada, sebab dalam pengorganisasian mutlak dibutuhkan efektifitas dan efisien kerja bagi tercapainya keberhasilan dalam proses belajar. Adapun struktur organisasi seperti yang dipaparkan dalam bagan di bawah ini. 36

36 Dokumentasi Papan Struktur Organisasi Madrasah,3 Mei 2011

(51)

Gambar Struktur Organisasi MTs putri NW Narmada

7.

8.

Ket:

= Garis Kosultatif

= Garis Komando Administrasi

= Garis Komando Edukatif

= Garis Hubungan Kerja Fungsional YAYASAN

BP3 KEPALA MADRASAH

ORGANISASI SEKOLAH

DEWAN GURU KEPALA TU

BAGIAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

BAGIAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN

WALI KELAS WALI KELAS

WALI KELAS

KELAS KELAS

KELAS

SISWI

(52)

B. Pemanfaatan Lingkungan Madrasah Sebagai Sumber Belajar Muhadatsah dalam Kemahiran Muhadatsah Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Putri NW Narmada

Dalam proses pembelajaran diperlukan sumber belajar yang baik yang dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam belajar. Demikian juga halnya di MTs putri NW Narmada, pemanfaatan lingkungan madrasah sebagai sumber belajar sangat diperlukan guna menunjang dalam kemahiran siswa ketika bermuhadatsah pada pelajaran bahasa Arab.

Pemanfaatan lingkungan madrasah sebagai sumber belajar dilakukan adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap kemahiran berbahasa, terutama pada kemahiran berbicara dengan menggunakan bahasa Arab baik pada percakapan sehari-hari dengan sesama teman atau dengan guru-guru mereka. Selain itu dapat membantu guru untuk membangkitkan semangat siswa dalam memahami materi yang disampaikan.37

Adapun jenis-jenis lingkungan baik dilihat secara formal dan informal yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam kemahiran muhadatsah pada mata pelajaran bahasa Arab di MTs Nurul Harmain NW Narmada yaitu :

37 Fatimatuzzahrah, Guru Bahasa Arab kelas VII Wawancara, Tanggal 13 April 2011

(53)

1. Proses pembelajaran di kelas

Proses pembelajaran di kelas merupakan salah satu cara yang sudah lazim dan hampir tiap hari digunakan oleh siswa.

oleh karena itu dengan cara ini seringkali membuat siswa merasa bosan dan jenuh untuk belajar. Sehingga proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak secara maksimal terlaksana.38

Dalam mengurangi kejenuhan yang dimiliki oleh siswa, guru tidak habis fikir untuk mencari metode-metode yang baru dan yang dianggapnya sesuai dan tepat dalam menyampaikan materi, salah satunya yaitu dengan cara :39

a. Mengganti nama siswa dengan nama-nama benda, selama proses pembelajaran siswa wajib memanggil temanya dengan nama-nama benda yang telah diberikan oleh guru mereka, misalnya nama Abdullah diganti dengan nama batu, bunga dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan agar siswa dapat memahami macam-macam mufradat.

b. Guru menyuruh siswa untuk menyebutkan kata, dan disambung oleh teman berikut dengan mengambil huruf terakhir dari kata yang disampaikan teman sebelumnya, misalnya kata “ بﺮﺿ ” maka huruf akhir yang diambil

38Mantilina, Guru Bahasa Arab kelas VII Wawancara, Tanggal 20 April 2011

39 Observasi, Tanggal 20 April 2011

(54)

adalah “ ب ” kemudian selanjutnya dimulai dengan huruf “ ب ” oleh teman yang lainnya begitu seterusnya sampai siswa-siswa yang lain mendapat giliran.

Cara yang di lakukan guru tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bertahan dalam proses pembelajaran di kelas, karena sebagian siswa sudah merasa bosan.

Adapun menurut siswa tentang proses pembelajaran di kelas sebagai sumber belajar ketika peneliti melakukan wawancara adalah “kami senang belajar di kelas karena guru- guru kami memberikan metode yang beragam dalam proses pembelajaran tapi lama-kelamaan metode itu sudah bosan kami lakukan selain itu kami juga mendapat manfaat yaitu dengan menguasai mufradat-mufradat yang kami anggap baru dari proses pembelajaran di kelas”40

2. Proses pembelajaran di laboratorium bahasa

Proses pembelajaran dengan menggunakan laboratorium sebagai sumber belajar merupakan salah satu cara guru untuk membangkitkan semangat dan dapat memotivasi siswa dari kejenuhan dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga dalam proses belajar mengajar guru mengharapkan siswa dapat belajar lebih aktif dan bersemangat.41

40 Hilda Agustin, Siswa Kelas VII Wawancara, Tanggal 20 April 2011

41 Fatimatuzzahrah, Guru Bahasa Arab kelas VII Wawancara, Tanggal 27 April 2011

Gambar

Tabel 01  Keadaan siswa di MTs Putri NW Narmada……………………………   33  Tabel 02  Data Tenaga pendidik dan Kependidikan di MTs Putri NW Narmada… 34  Tabel 03  Periodisasi Kepemimpinan di MTs Putri NW Narmada…………….

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang Pengaruh Media Komputer Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Pada Siswa Kelas VII di MTs

In our speci- fications, we disaggregate total crime by violent and prop- erty crime and also consider murder as a separate category to investigate whether lengthy trials are more