A. KESIMPULAN
Polri atau Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah suatu pranata umum sipil yang mengatur tata tertib dan hukum. Polri merupakan alat Negara sebagai alat penegak hukum. Yang dimana Polri dalam menjalankan tugas menegakkan hukum harus sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan selalu memegang teguh kode etik profesi Kepolisian. Seperti halnya dalam suatu tindak pidana narkotika. Dapat diketahui bahwa Pada saat ini narkotika sudah menjadi pembunuh nomor 1 di dunia. Tindak pidana narkotika merupakan kejahatan yang tidak mengenal batas wilayah. Yang dimana dengan sangat mudahnya peredarannya narkotika masuk di berbagai kalangan tidak mengenal apakah itu anak–anak, remaja maupun dewasa, melainkan sudah masuk dan mempengaruhi beberapa dari aparat penegak hukum yaitu anggota Polri.
Pengertian Etika sendiri ialah terdapat Ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan tentang hak dan kewajiban moral Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Setiap insan Polri juga diharapkan mampu mengendalikan diri dari perbuatan-perbuatan penyalahgunaan wewenang tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya harus menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Negara, Pemerintah, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Kode etik adalah norma atau asas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari dimasyarakat maupun di tempat kerja. Sistem norma atau asas tersebut dibuat secara tertulis dan secara tegas menyatakan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. kode etik profesi lahir dari dalam lembaga atau organisasi profesi itu sendiri yang kemudian mengikat secara moral bagi seluruh anggota yang tergabung dalam organisasi profesi tersebut, oleh karena itu antara organisasi profesi yang satu dengan organisasi lainnya memiliki rumusan kode etik profesi yang berbeda-beda, baik unsur normanya maupun ruang lingkup dan wilayah berlakunya.
Kode etik kepolisian Negara Indonesia pada dasarnya merupakan pedoman bagi pengemban fungsi kepolisian lainnya dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku di lingkungannya. Profesi Polri memiliki standar persyaratan yang bermacam macam dalam bidang perekrutannya dan merupakan salah satu organisasi yang mengembangkan sendiri suatu pengetahuan teoritis. Kepolisian juga merupakan suatu badan yang mempunyai dan melaksanakan kode etik dan memiliki otonomi politik untuk mengontrol nasibnya sendiri. kode etik diperlukan untuk melindungi kalangan profesi ini dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Fungsi Secara umum Kepolisian adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.fungsi kepolisian yang ada di masyarakat menjadi aman, tentram, tertib, damai dan sejahtera. fungsi kepolisian terkait erat dengan Good Governance, yaitu sebagai alat Negara yang menjaga kamtibmas yang bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum yaitu sebagai salah satu fungsi pemerintahan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat yang diperoleh secara atributif melalui ketentuan Undang-Undang .
Kode etik profesi norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok profesi untuk mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggota profesi mengenai profesi seharusnya dijalankan dan menjamin mutu profesi. Etika profesi berlaku kepada semua profesi yang ada, khususnya profesi hukum.
Profesi hukum merupakan suatu kegiatan atau pekerjaan yang berkaitan dengan usaha mewujudkan dan memelihara ketertiban masyarakat agar terciptanya keadilan sesuai dengan tujuan hukum. Salah satu profesi penegak hukum yang disertai oleh kode etik profesi adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia . Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standar kegiatan anggota suatu profesi. sehingga kode etik profesi Polri berlaku mengikat bagi setiap anggota Polri.
Dalam peraturan pemerintah No 2 tahun 2003 telah menetapkan bahwa tugas pokok dari anggota polri meliputi Sebagai penegak peraturan,sebagai pelindung dan sebagai pengayom dan pembimbing masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya polri harus sesuai dengan peraturan yang berlaku,serta harus menjaga kehormatan serta martabat Negara Republik Indonesia dan tentunya juga Lembaga Kepolisian itu sendiri. Dalam berinteraksi antara anggota polri dengan masyarakat seringkali terjadi penyalahgunaan wewenang oleh anggota polri . Untuk menindaklanjuti kekeliruan tersebut agar tidak semakin parah dan menjadi sebuah tradisi dalam kepolisian maka kemudian diciptakanlah Kode Etik Polri yang mana diatur dalam peraturan Kapolri No 14 Tahun 2011.
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Komisi Kode Etik Kepolisian. Komisi Kode Etik Polri adalah suatu wadah yang dibentuk di lingkungan Polri yang bertugas untuk memeriksa dan memutus perkara dalam persidangan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri sesuai dengan jenjang kepangkatan.
Kapolri berwenang membentuk Komisi Kode Etik Polri untuk memeriksa pelanggaran Kode Etik Profesi Polri yang dilakukan oleh seluruh anggota Polri tidak terkecuali Perwira Tinggi Polri dan Komisaris Besar Polisi yang menduduki jabatan Wakapolda atau Irwasda.
Mengajukan pertanyaan secara langsung kepada pendamping terkait dengan kelengkapan administrasi sebagai pendamping; 15 Peraturan Kapolri Nomor 19 Tahun 2012 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Komisi Kode Etik Kepolisian. Mengajukan rekomendasi putusan Komisi Kode Etik Polri bersifat administratif kepada pejabat pembentuk Komisi Kode Etik Polri.
Pelanggaran terhadap kode etik polri sebenarnya sudah diatur pada peraturan kepala kepolisian negara Republik Indonesia pada pasal 20 hingga 29 dan Apabila hukuman pelanggaran kode etik polisi yang mengacu pada peraturan kepala kepolisian negara Republik Indonesia No. 14 tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pemberian sanksi ini tergantung pada pelanggaran yang dilakukan oleh anggota polri, semakin besar pelanggarannya atau kesalahannya maka semakin berat pula hukumannya.
Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya harus dapat mencerminkan kepribadian Bhayangkara Negara seutuhnya yaitu pejuang, pengawal, dan pengaman Negara RI. Etika profesi kepolisian tersebut dirumuskan dalam kode etik kepolisian negara Republik Indonesia yang merupakan kristalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Tri Brata dan Catur Prasetya yang didasari dan dijiwai pancasila.
B. SARAN
Dari analisis kasus diatas penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut, bahwa dalam kepolisian harus lebih menanamkan dan meningkatkan terkait officium mobile atau pekerjaan yang mulia dan berorientasi terhadap profesi yang luhur artinya mereka bekerja tidak hanya berorientasi terhadap uang, sehingga tindakan seperti yang tertera pada kasus diatas tidak terulang kembali. Lebih meningkatkan pengawasan baik internal maupun eksternal dari pihak kepolisian maupun pemerintah agar tidak terjadi lagi penyalahgunaan barang bukti berupa narkoba oleh oknum kepolisian.