• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyajian Data (Hasil Penelitian)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian)

PT Panin Dubai Syariah didirikan pada tanggal 8 Januari 1972 oleh Moeslim Dalid.Nama PT Bank Panin Syariah diubah menjadi PT Bank Panin Syariah Tbk sehubungan dengan perubahan status tahun 2013.PNBS terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 15 Januari 2014.

29) PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk

PT Bank Woori Saudara Indonesia didirikan pada tanggal 15 Juni 1974 dan pada tanggal 15 Desember 2006 SDRA terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

7. BBRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

8. BBTN PT Bank Tabungan Negara Indonesia (Persero) Tbk

9. BDMN PT Bank Danamon Indonesia Tbk 10. BGTG PT Bank Ganesha Tbk

11. BINA PT Bank Ina Perdana Tbk

12. BJBR PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk 13. BJTM PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 14. BMRI PT Bank Mandiri Persero Tbk

15. BNBA PT Bank Bumi Arta Tbk 16. BNGA PT Bank CIMB Niaga Tbk

17. BNII PT Bank Maybank Indonesia Tbk 18. BNLI PT Bank Permata Tbk

19. BRIS PT Bank Syariah Indonesia Tbk 20. BSIM PT Bank Sinarmas Tbk

21. BTPN PT Bank BTPN Tbk

22. BTPS PT Bank BTPN Syariah Tbk

23. MCOR PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk

24. MEGA PT Bank Mega Tbk

25. NISP PT Bank OCBC NISP Tbk 26. NOBU PT Bank Nationalnobu Tbk 27. PNBN PT Bank Pan Indonesia Tbk 28. PNBS PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk

29. SDRA PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk Tabel 4.1 (Sumber :idx.co.id)

Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen yaitu persistensi laba dan dua variable independen yaitu book tax differences dan tingkat hutang.

1. Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu data tersebut berdistibusi normal atau tidak. Normal atau tidaknya suatu variable dikukur berdasarkan distribusi normal dari suatu data mean dan deviasi yang sama. Uji statistic yang digunakan dalam menguji normalitas data ini adalah uji Kalmogorov-Smirnov (KS).Data dikatakan normal apabila hasil dari uji Kalmogorov-Smirnov memiliki tingkat probabilitas signifikan lebih besar dari 0.05.

Tabel 4.2 Hasil uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized residual N

Most Extreme Differences

Test Statistic

Asymp. Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative

87 ,0000000 ,05903471 ,170 ,062 -,170 ,170 a. Test distribution is normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors significance correction.

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan table 4.2 diketahui bahwa hasil uji normalitas dari pengolahan SPSS yang didapat sebesar 0,100 lebih besar dari 0,05.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.Multikolonieritas yang tinggi menunjukkan bahwa model memiliki efek parsial dari satu variabel dependen terhadap variabel dependen lainnya.Adapun syarat uji multikolonieritas adalah dengan melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance inflation Factor).Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas dalam model regresi dan jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 dapat disimpulkan bahwa terjadi multikolonieritas dalam model regresi. Selanjutnya jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas dalam model regresi dan jika VIF lebih besar dari 10,00 dapat disimpulkan bahwa terjadi multikolonieritas dalam model regresi.

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolonieritas

Model Collinearty Statistic

B Tolerance VIF

1

(Constant) ,054

Book tax differences 14,364 ,997 1,003

Tingkat hutang -,037 ,997 1,003

a. Dependent Variable : Persistensi Laba

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan table 4.3 diketahui bahwa nilai tolerance pada variabel book tax differences sebesar 0,997 dan tingkat hutang sebesar 0,997, dimana kedua nilai variabel tersebut lebih besar dari 0,10. Sedangkan nilai VIF pada variabel book tax differences sebesar 1,003, dan variabel tingkat hutang sebesar 1,003, dimana kedua variabel tersebut lebih kecil dari 10,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas.

c. Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan uji glesjer.Uji glesjer dilakukan

dengan meregersi nilai absolute residual sebagai variabel dependen dengan semua variabel independen dalam model. Jika signifikansi <

0.05 berarti ada gejala heterokedastisits dan jika signifikansi > 0,05 berarti tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

Tabel 4.4

Uji heterokedastisitas Model

Unstandardized coefficients

Standardized coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(constant) ,127 0,21 6,205 ,000

Book tax differences

,806 2,459 -,335 -3,582 ,621

Tingkat hutang ,114 ,026 -,411 -4,386 ,320

a. Dependent Variabel: Abs_RES Sumber : Otput SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa nilai signifikansi variabel Book Tax Differences (X1) sebesar 0,621 lebih besar dari 0,05, artinya tidak terjadi heterokedastisitas pada variabel Book Tax Differences (X1) dan nilai signifikansi variabel Tingkat Hutang (X2) sebesar 0,320 lebih besar dari 0,05 artinya tidak terjadi heterokedastisitas pada Tingkat Hutang (X2). Dengan demikian data ini memenuhi uji asumsi klasik pada uji heterokedastisitas.

d. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(periode sebelumnya).Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pengujian autokorelasi ini menggunakan model Durbin-Watson. Kriteria pengujian DurbinWatson adalah sebagai berikut :

a) Bila angka DW <-2 berarti ada autokorelasi positif

b) Bila angka DW -2 sampai dengan +2 berarti tidak ada autokorelasi

c) Bila angka DW >2 berarti ada autokorelasi negative Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi Model

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson

1

, ,153 ,133 ,05973 1,601

a. Predictors : (Constant), Tingkat hutang, Book tax differences b. Dependent Variabel : Persistensi Laba

Sumber : Ouput SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.5 Nilai Durbin Watson sebesar 1,601 berada pada range angka DW -2 sampai dengan +2 berarti tidak ada autokorelasi sehingga dapat di simpulkan bahwa tidak ada autokorelasi yang terjadi, hal tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh wajtu terhadap variabel terikat.

2. Analisis Statistik Deskriptif

Tujuan dari uji analisis deskriptif adalah untuk menggambarkan variabel penelitian secara umum yang dilihat dari rata-rata, standar

deviasi, variance, maksimal dan minimal agar pembaca dengan mudah memahami variabel tersebut.

Tabel 4.6

Hasil Uji Deskriptive Statistics Deskriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Book Tax

Differences

87 -,01 ,01 ,0000 ,00167

Tingkat Hutang 87 ,16 ,92 ,7755 ,15861

Persistensi Laba 87 -6,42 ,04 -,0739 ,68878

Valid N (listwise) 87

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan table 4.6 diketahui jumlah data yang diobservasi (N) sebanyak 126. Dari data 126 tersebut Book Tax Differences mempunyai nilai minimum sebesar -0,01, nilai maksimum sebesar 0,01 dengan rata- rata sebesar 0,0000 dan standar deviasi sebesar 0,00167. Variabel Tingkat Hutang mempunyai nilai minimum sebesar 0,16, nilai maksimum sebesar 0,92 sengan rata-rata sebesar 0,7755 dan nilai standar deviasi sebesar 0,15861. Selanjutnya variabel Persistensi Laba dengan nilai minimum sebesar -6,42, nilai maksimum sebesar 0,04 dengan rata-rata 0,0739 dan standar deviasi sebesar 0,68878.

3. Analisis Statistik Inferensial

Analisis inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis berganda ini digunakan untuk mengetahui variabel dependen

apakah positif dan negatif serta untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel dependen mengalami kenaikan.

Tabel 4.7

Uji Analisis Statistik Inferensial

Model

Unstandarlizd Coefficients Standardized Coefficients

T Sig

B Std Error Beta

1 (Constant) ,054 ,032 1,669 ,099

Book Tax

Differences

14,364 3,852 ,375 3,729 ,000

Tingkat Hutang -,037 ,041 -,091 -,907 ,367

a. dependent variabel : persistensi laba Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan table 4.7 diketahui nilai koefisien regresi Book Tax Differences (x1), dan Tingkat Hutang (x2) terhadap Persistensi Laba (y) masing-masing sebesar 14,364 (x1), -0,037 (x2) dan nilai konstanta sebesar 0,054 dengan demikian terbetuk persamaan regresi sebgai berikut :

Y = 0,054 + 14,364 + -0,037 + e

4. Hasil Uji Hipotesis a. Uji Parsial (t-test)

Uji persial bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel independen secara persial (sendiri) terhadap variabel dependennya pada tingkat signifikansi 0,05. Jika probability t lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima, sedangkan jika nilai

probability t lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak (Ghozali, 2016).

Tabel 4.8 Hasil uji parsial

Model Unstandardized coefficients Standardized Coefficients

B Std.

Error

Beta T Sig.

1 (Constant) ,054 ,032 1,669 ,099

Book Tax

Differences

14,364 3,852 ,375 3,729 ,000

Tingkat Hutang -,037 ,041 -,091 -,907 ,367

a. Dependent Variable : Persistensi Laba

Sumber : Output SPSS 25

a) Hipotesis 1 pengaruh book tax differences terhadap persistensi laba Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada table 4.8, dimana variabel book tax differences memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai sig 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-hitung sebesar 3,729lebih besar dari nilai t-tabel 1,663. Sehingga dapat diartikan bahwa variabel book tax differences (x1) Menerima Hipotesis 1 dan menolakHipotesis 0 yang berarti Book Tax Differences berpengaruh positif dan signifikan terhadap Persistensi Laba.

b) Hipotesis 2 pengaruh tingkat hutang terhadap persistensi laba

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada table 4.8, dimana variabel tingkat hutang memiliki signifikansi sebesar 0,367. Nilai sig 0,367 lebih besar dari 0,05 dan nilai t-hitung sebesar -0,907 lebih kecil secara negatifdari nilai t-tabel 1,663. Sehingga dapat diartikan bahwa

variabel Tingkat Hutang (x2) menolak Hipotesis 2 dan menerima Hipotesis 0 yang berarti tingkat Hutang berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Persistensi Laba.

b. Uji Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi ( Uji )

Uji koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X) terhadap Variabel (Y) secara serentak.Sedangkan uji determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk menunjukkan besarnya pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas maka digunakan adjusted sebagai koefisien determinasi. Jika nilai adjusted sama dengan 0, maka variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Begitupun sebaliknya jika adjusted sama dengan 1, maka variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen.

Tabel 4.9 Hasil uji determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error the Estimate

1 ,153 ,133 ,05973

a. Predictors : (Constant), Tingkat Hutang, Book Tax Differences b. Dependent Variabel : Persistensi laba

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan table 4.9 Nilai adjusted sebesar 0,133 yang menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu Book Tax Differences(x1) dan Tingkat Hutang (x2) mampu menjelaskan perubahan sebesar 13,3% atas variabel persistensi laba. Sedangkan 86,7% perubahan diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Dokumen terkait