• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Pembahasan

Penelitian yang dilaksanakan di SMPN 2 Jember adalah untuk mengetahui bagaimanakah persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019, bagaimanakah prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019, adakah pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun

pelajaran 2018/2019 dan seberapa besar pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019 akan diuraikan sebagai berikut:

1. Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019

Setelah dilakukan uji frequensi nilai rata-rata (mean) dan perhitungan prosentase dengan bantuan SPSS for windows 2, persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 1 yang menjawab “sangat setuju” mereka memiliki jaringan sosial media yang menghubungkan mereka dengan orang-orang yang ahli dalam bidang PAI, sehingga mereka dapat dengan mudah meminta atau mendapatkan informasi tentang PAI kepada orang-orang tersebut (21,9%), menjawab “setuju” (54,7%), menjawab “ragu-ragu” (16,1%), menjawab “tidak setuju” (7,3%), nilai rata-ratanya adalah 3,91.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 2 yang menjawab “sangat setuju”bahwa dengan adanya media sosial memudahkan mereka untuk membentuk jaringan dengan banyak orang, sehingga hal itu memudahkan mereka, untuk bisa menambah pengetahuan tentang pelajaran PAI dan Budi Pekerti yang masih sedikit mereka dapatkan jika hanya dari sekolah saja (36,5%), menjawab “setuju” (46,7%), menjawab “ragu-ragu” (13,1%), menjawab “tidak setuju” (2,2%) dan menjawab “sangat tidak setuju”

(1,5%), nilai rata-ranya adalah 4,15.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 3 yang menjawab “sangat setuju” sering mengakses media sosial untuk mencari informasi tentang PAI dan Budi Pekerti (13,9%), menjawab “setuju” (41,6%), menjawab “ragu-ragu”

(38,7%), menjawab “tidak setuju” (5,8%), nilai rata-ratanya adalah 3,64.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 4 yang menjawab “sangat setuju” sering menggunakan media sosial untuk sharing informasi atau pengetahuan tentang PAI dan Budi Pekerti dengan teman-teman saya ataupun orang lain (13,9%), menjawab “setuju” (39,4%), menjawab “ragu-ragu”

(35,8%), menjawab “tidak setuju” (10,2%) dan menjawab “sangat tidk setuju” (0,7%), nilai rata-ratanya adalah 3,55.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 5 yang menjawab “sangat setuju” ketika mereka online media sosial, lalu tiba-tiba mereka menemukan suatu informasi yang berkaitan tentang pelajaran PAI dan Budi Pekerti, kemudian mereka membagikannya di akun mereka, tujuannya adalah untuk menyimpan atau sebagai arsip, jika suatu saat mereka membutuhkan tinggal membukanya (21,2%), menjawab “setuju”

(39,4%), menjawab “ragu-ragu” (25,5%), menjawab “tidak setuju”

(10,9%) dan menjawab “sangat tidak setuju” (2,9%), nilai rata-ratanya adalah 3,65.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 6 yang menjawab “sangat setuju”informasi atau pengetahuan yang sering mereka bagikan di akun media sosial mereka yang tujuannya sebagai arsip adalah tentang PAI dan Budi Pekerti (10,9%), menjawab “setuju” (35,0%), menjawab “ragu-ragu”

(39,4%), menjawab “tidak setuju” (10,9%) dan menjawab “sangat tidak setuju” (3,6%), nilai rata-ratanya adalah 3,39.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 7 yang menjawab “sangat setuju”di media sosial mereka sering aktif melakukan interaksi dengan pengguna lain, dengan selalu memberikan komentar atau tanda pada postingan yang terkait dengan PAI dan Budi pekerti (10,2%), menjawab “setuju”

(29,9%), menjawab “ragu-ragu” (40,1%), menjawab “tidak setuju”

(12,4%) dan menjawab “sangat tidak setuju” (7,3%), nilai rata-ratanya adalah 3,23.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 8 yang menjawab “sangat setuju” interaksi yang mereka lakukan di media sosial tidak lain sering untuk kepentingan belajar PAI (19,0%), menjawab “setuju” (38,0%) menjawab “ragu-ragu”

(32,1%), menjawab “tidak setuju” (10,2%) dan menjawab “sangat tidak setuju” (0,7%), nilai rata-ratanya adalah 3,64.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 9 yang menjawab “sangat setuju” dengan

media sosial mereka tetap dapat belajar PAI dan Budi Pekerti, dan beraktualisasi diri walaupun guru tidak hadir dalam memberikan pelajaran PAI dan Budi Pekerti (14,6%), menjawab “setuju” (50,4%), menjawab “ragu-ragu” (28,5%), dan menjawab “tidak setuju” (6,6%), nilai rata-ratanya adalah 3,73.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 10 yang menjawab “sangat setuju” dengan media sosial, mereka bisa membentuk komunitas atau kelompok belajar yang didalamnya membahas tentang PAI dan Budi Pekerti (7,3%), menjawab “setuju” (43,8%), menjawab “ragu-ragu” (31,4%), menjawab

“tidak setuju” (16,1%), dan menjawab “sangat tidak setuju” (1,5%), nilai rata-ratanya adalah 3,39.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 11 yang menjawab “sangat setuju” mereka sering menggunakan media sosial youtube untuk mencari video tentang materi PAI dan Budi Pekerti (17,5%), menjawab “setuju” (40,1%), menjawab “ragu-ragu” (29,9%), menjawab “tidak setuju” (11,7%) dan menjawab “sangat tidak setuju” (0,7%), nilai rata-ratanya adalah 3,62.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 12 yang menjawab “sangat setuju” mereka sering menggunakan akun media sosial facebook, twitter dan instagram untuk mencari, menambah dan sharing informasi atau pengetahuan tentang PAI dan Budi Pekerti (21,2%), menjawab “setuju” (38,0%),

menjawab “ragu-ragu” (28,5%), menjawab “tidak setuju” (11,7%) dan menjawab “sangat tidak setuju” (0,7%), nilai rata-ratanya adalah 3,67.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 13 yang menjawab “sangat setuju” mereka sering menggunakan media sosial chat seperti whatapp, BBM, Line sebagai media saling bertukar informasi dan berdiskusi tentang PAI dan Budi Pekerti (10,9%), menjawab “setuju” (35,8%), menjawab “ragu- ragu” (40,9%), menjawab “tidak setuju” (10,2%) dan menjawab “sangat tidak setuju” (2,2%), nilai rata-ratanya adalah 3,43.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 14 yang menjawab “sangat setuju” mereka selalu membuka dan membaca blog orang lain untuk mencari informasi tambahan tentang materi PAI dan Budi Pekerti yang kurang mereka fahami (19,0%), menjawab “setuju” (52,6%), menjawab “ragu-ragu”

(21,2%), menjawab “tidak setuju” (5,8%), dan menjawab “sangat tidak setuju” (1,5%), nilai rata-ratanya adalah 3,82.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 15 yang menjawab “sangat setuju” dengan media sosial “media berbagi” memudahkan mereka untuk mengirim tugas pelajaran PAI dan Budi Pekerti kepada guru (27,0%), menjawab

“setuju” (51,1%), menjawab “ragu-ragu” (17,5%), menjawab “tidak setuju” (3,6%), dan menjawab “sangat tidak setuju” (0,7%), nilai rata- ratanya adalah 4,00.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 16 yang menjawab “sangat setuju” dengan media sosial “media berbagi” memudahkan mereka untuk membagikan informasi kepada teman-teman terkait pelajaran PAI dan Budi Pekerti (21,2%), menjawab “setuju” (53,3%), menjawab “ragu-ragu” (18,2%), dan menjawab “tidak setuju” (7,3%), nilai rata-ratanya adalah 3,88.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 17 yang menjawab “sangat setuju” dengan social bookmarking, mereka dapat mengumpulkan konten menarik dari manapun di internet tentang PAI dan Budi Pekerti yang nantinya bisa mereka kunjungi dan baca kembali atau saya bagikan lagi (19,7%), menjawab “setuju” (42,3%), menjawab “ragu-ragu” (30,7%), dan menjawab “tidak setuju” (7,3%), nilai rata-ratanya adalah 3,74.

Persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember pada pernyataan 18 yang menjawab “sangat setuju” dan dengan adanya media sosial seperti social bookmarking, memudahkan mereka untuk belajar PAI dan Budi Pekerti secara online (32,1%), menjawab

“setuju” (50,4%), menjawab “ragu-ragu” (12,4%), menjawab “tidak setuju” (5,1%), nilai rata-ratanya adalah 4,09.

2. Prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019

Setelah dilakukan uji frequensi dengan bantuan SPSS for windows 2, hasil prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas

VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019 dari 137 sampel yaitu skor prestasi belajar pada interval 77-78 berfrekuensi 1 orang (0,7%), pada interval 79-80 berfrekuensi 5 orang (3,6%), pada interval 81-82 berfrekuensi 16 orang (11,6%), pada interval 83-84 berfrekuensi 38 orang (27,8%), pada interval 85-86 berfrekuensi 30 orang (21,9%), pada interval 87-88 berfrekuensi 33 orang (24,1%), pada interval 89-90 berfrekuensi 10 orang (7,3%) dan pada interval 91-92 berfrekuensi 4 orang (2,9%). Sebagian besar skor nilai prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti Generasi Z pada interval 83-84 yaitu dengan frekuensi 38 orang (27,8%) dan skor nilai dengan frekuensi terendah pada interval 77-78 yaitu 1 orang (0,7%). Deskripsi kategori skor prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti berdasarkan yang berlaku di SMPN 2 Jember yaitu skor 93- 100 adalah kategori sangat baik berfrekuensi 0 dari 137 (0%), skor 85-92 adalah kategori baik berfrekuensi 77 dari 137 (56,2%), skor 78-84 adalah kategori cukup berfrekuensi 60 dari 137 (43,7%), dan skor 0-77 adalah kategori kurang berfrekuensi 0 dari 137 (0%). Berdasarkan kategori tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z dari 137 peserta didik sebagai sampel, mayoritas berada dalam kategori baik (56,2%) sedangkan yang lainnya adalah cukup (43,7%).

3. Pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019

Setelah dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik regresi linier sederhana didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh negatif media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember. Hal ini dilihat dari hasil nilai t hitung (- 2,678) lebih kecil dari nilai -t tabel (-1,977). Sesuai dengan dasar keputusan bahwa jika t hitung < -t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa “ada pengaruh media sosial (X) terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti (Y). Maka hipotesis peneliti dapat digunakan yaitu terdapat pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember. Pengaruh yang dimaksud adalah pengaruh negatif karena t hitung dalam penelitian ini benilai negatif sehingga terletak pada area pengaruh negatif pada kurva regresi, maka Ha yang digunakan adalah “terdapat pengaruh negatif media sosial (X) terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti (Y)”

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Irwansyah Suwahyu (2017) yang menunjukkan bahwa hasil dari pengujian kuantitatif antara penggunaan media sosial peserta didik dengan nilai UTS peserta didik menjadi jawaban dari rumusan masalah kedua yaitu semakin tinggi penggunaan media sosial peserta didik, maka menunjukkan nilai peserta didik yang

menurun. Hal ini didasarkan pada tingkat penggunaan media sosial peserta didik yang sangat tinggi berbanding terbalik dengan hasil ujian mereka dimana dari 60 peserta didik hanya 10 orang yag mampu untuk lulus dengan mencapai nilai standar kelulusan minimal pada beberapa mata pelajaran. Dalam uji yang dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis terhadap adanya pengaruh penggunaan media sosial terhadap prestasi belajar memang menunjukkan bahwa t tabel lebih besar daripada t hitung 2.00 > 1.788, namun dengan analisis terhadap jawaban ini menunjukkan bahwa media sosial memberikan pengaruh yang negatif.

Hal ini tentu bertolak belakang dengan pendapat peneliti yaitu bahwa dengan adanya berbagai media sosial yang digunakan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang pelajaran PAI dan Budi Pekerti, otomatis mereka dapat dengan mudah memahami materi pelajaran PAI dan Budi Pekerti yang mungkin jika hanya dari buku mereka kurang bisa memahami, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka yang dapat kita mengatakannya sebagai prestasi belajar.

Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa media sosial dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti bagi generasi Z yang hidup di jaman internet ini dan mereka yang memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya dari berbagai kemudahan yang bisa mereka dapatkan.

Namun pada kenyataannya hasil yang peneliti dapatkan dilapangan berbeda. Media sosial memberikan pengaruh yang negatif

terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti. Hal ini menunjukkan bahwasannya mereka, generasi Z tidak sepenuhnya memanfaatkan media sosial sebagai media untuk belajar PAI dan Budi Pekerti atau menambah informasi pengetahuan PAI dan Budi Pekerti walaupun mereka diperbolehkan untuk membawa handphone ke sekolah atau kapanpun dan dimanapun mereka berada, mereka dapat dengan mudah untuk mencari informasi dengan adanya akses media sosial. Sebagaimana yang diulas oleh Richard Hunter yang dikutip oleh Nasrullah “world without secrets” yang berarti bahwa kehadiran media baru (new media atau crybermedia) menjadikan informasi sebagai suatu yang mudah dicari dan terbuka.88

Selanjutnya penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dyah Sari Rasyidah (2017) dengan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara penggunaan media sosial dengan intensitas belajar PAI Siswa Kelas VIII di SMP N 3 Karangdowo Klaten Tahun Pelajaran 2016/2017.

4. Besar pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019

Untuk melihat seberapa besarnya pengaruh dari media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti yaitu dilihat dari hasil koefiensi determinasi parsial (R2). Setelah dilakukan uji analisis regresi

88 Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, hal. 1

linier sederhana hasil koefiensi determinasi parsial (R2) variabel X adalah 0,050 atau 5% yang berarti bahwa sumbangan variabel X terhadap naik turunnya variabel Y adalah sebesar 5%.

Jadi, besarnya pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti hanya sebesar 5% hal ini berarti bahwa 95%

prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti yang bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal lain yang mempengaruhi prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti.

BAB IV

Dokumen terkait