• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI GENERASI Z KELAS VIII DI SMPN 2 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2018/2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI GENERASI Z KELAS VIII DI SMPN 2 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2018/2019"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Islam

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh : Sofiqotul Musfiroh

NIM : T20151035

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JULI 2019

(2)
(3)
(4)

ْه ِمْاوُذُفْىَت ْنَأ ْمُتْعَطَتْسا ِنِإ ِسْو ِلإا َو ِّه ِجلا َزَشْعَمٰي ۗاوُذُفْواَف ِض ْرَلأا َو ِت ٰو ٰمَّسلا ِراَطْق َأ

ه ٰطْٰلُسِب َّلَإ َنوُذُفْىَت َلَ

( ۳۳ )

Artinya : “Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan

mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah)

(Q.s. ar-Rahman:33)

(5)

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’aalaa, Tuhan yang Maha Agung dan Maha Tinggi, atas takdirMu yaa Allah saya bisa menjadi pribadi yang berpikir, berilmu, beriman dan bersabar. Maka dengan ini, kupersembahkan skripsi ini kepada orang-orang yang saya cintai dan sayangi, yaitu:

1. Untuk Ibu dan Bapak, emak dan alm. Mbah kung. Terimakasih atas kasih sayang yang berlimpah, atas limpahan doa yang tak berkesudahan, atas segala dukungan dan segala hal mulia yang telah kalian lakukan dan korbankan untuk saya. Kupersembahkan karya kecil ini untuk kalian. Semoga ini menjadi salah satu langkah untuk membuat kalian bahagia, karena saya sadar selama ini masih belum bisa berbuat yang lebih untuk membalas jasa-jasa kalian yang tak akan pernah bisa terbalaskan, terkhusus ibuku tercinta Nur Azidah terimakasih banyak buu...

2. My cousin Rizki Ananda, terimaksih nduk kamu banyak membantuku, maaf sering merepotkanmu. Love you.

3. Dosen pembimbing skripsi Ibu Dr. Hj. Umi Farihah, M.M., M.Pd.

terimakasih banyak Ibu atas bimbingannya, motivasinya, dan ilmunya.

Terimkasih sudah membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Saya merasa bersyukur sekali mendapat Bu Umi sebagai dosen pembimbing saya.

Semoga Ibu selalu sehat nggeh Bu.

(6)

ilmu yang saya dapatkan bersama kalian. Terimkasih banyak atas doa-doa, dukungan, dan semangatnya. Semoga kita semua menjadi orang yang bermanfaat, sukses, bahagia dan selalu dalam lindungan-Nya.

5. Teman-teman Magang II di SMPN 2 Jember, terkhusus bu Firsta, bu Ratih, bu Devi terimakasih banyak sudah banyak membantuku dengan rela telah meluangkan waktunya untuk menemaniku melakukan penelitian.

Terimakasih dan God bless you guys.

6. Sahabat-sahabat tercintaku KiKi, Wilda, Selvi, dan Pipit. Terimakasih banyak telah banyak membantuku, menemaniku, memotivasiku, mengajariku, menjadi temanku, teman ngerjain tugas, teman ngobrol, teman makan, teman tidur, teman curhat, teman hangout dll. Intinya terimaksih atas banyak hal dari kalian untukku. Love you guys, God bless you. Semoga kita semua sukses.

7. Teman-teman di MAN 1 Jember, teman-teman tutor al-Mumtaz dan teman- teman lainnya yang tidak bisa saya sebut semuanya, terimakasih atas semangatnya.

8. Dan terakhir, almamater tercinta IAIN Jember, serta semua pihak yang telah membantu selama menyelesaikan tugas akhir ini.

Your dreams today, can be your future tomorrow

(7)

Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah karena atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan lancar.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor IAIN Jember.

2. Ibu Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Bapak Drs. D. Fajar Ahwa, M.Pd.I selaku ketua Prodi Pendidikan Agama Islam.

4. Ibu Dr. Hj. Umi Farihah, M.M., M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar dan sepenuh hati memberikan arahan, bimbingan dan motivasi, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Dosen-dosen di IAIN Jember yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis.

(8)

7. Bapak Zaenul Hadi, S.Ag., M.Pd. selaku guru PAI dan Budi Pekerti di SMPN 2 Jember yang telah banyak membantu peneliti dalam proses penelitian.

8. Dewan guru di SMPN 2 Jember yang ikut mensukseskan jalannya penelitian.

9. Kepala perpustakaan IAIN Jember dan karyawan yang banyak memberikan kemudahan khususnya dalam menyediakan referensi.

Tiada kata yang dapat diucapkan selain do’a dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan atas semua jasa yang telah diberikan kepada penulis. Skripsi ini jauh dari kesempurnaan.

Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dalam penelitian selanjutnya bisa lebih baik. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Jember, 12 Juli 2019 Penulis

(9)

Kata Kunci : Media Sosial, Prestasi Belajar PAI dan Budi Pekerti

Penelitian ini dilatar belakangi oleh perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti media internet salah satu fasilitasnya adalah media sosial. Setiap orang baik itu generasi Z tentunya memiliki kebutuhan akan informasi, hiburan, pendidikan dan akses pengetahuan dari belahan bumi yang berbeda. Sehingga kini media sosial menjadi salah satu kebutuhan primer bagi seseorang khususnya generasi Z. Maka dengan adanya akses terhadap media sosial tentunya akan memudahkan mereka dalam mencari informasi terkhusus dalam bidang pendidikan kapanpun dan dimanapun mereka berada.

Rumusan masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah : 1) Bagaimanakah persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019? 2) Bagaimanakah prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019? 3) Adakah pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019? 4) Seberapa besar pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survey asosiatif yang dilakukan di SMPN 2 Jember. Populasi meliputi seluruh peserta didik kelas VIII yang beragama Islam yaitu berjumlah 208 peserta didik.

Penentuan jumlah sampel dengan rumus slovin diperoleh 137 peserta didik sebagai sampel dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi serta analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Persepsi generasi Z tentang media sosial pada sub variabel karakteristik media sosial diperoleh rata-rata 3,65, pada sub variabel tujuan media sosial diperoleh 3,56 dan pada sub jenis-jenis media sosial diperoleh 3,78. 2) Prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII berada pada kategori baik dengan prosentase 56,2%. 3) Terdapat pengaruh negatif media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan budi pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019. 4) Besarnya pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019 sebesar 5% yang diperoleh dari melihat koefiensi determinasi parsial (R2) yaitu 0,050.

(10)

Persetujuan Pembimbing ... ii

Pengesahan Tim Penguji ... iii

Motto ... iv

Persembahan ... v

Abstrak ... vii

Kata Pengantar... viii

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 11

1. Variabel Penelitian ... 11

2. Indikator Penelitian ... 13

F. Definisi Operasional ... 14

G. Asumsi Penelitian ... 15

H. Hipotesis ... 16

I. Metode Penelitian ... 17

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 17

2. Populasi dan Sampel ... 18

3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 20

4. Analisis data ... 27

J. Sistematika Pembahasan ... 35

(11)

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 66

B. Penyajian Data ... 75

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 79

D. Pembahasan ... 95

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 107

B. Saran-Saran ... 108

Daftar Pustaka... 110

Pernyataan Keaslian Tulisan... 113

(12)

Tabel 1.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas ... 24

Tabel 1.3 Hasil Uji Validitas ... 25

Tabel 1.4 Reliability Statistics ... 27

Tabel 1.5 Kriteria Uji Durbin Waston ... 35

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang ... 41

Tabel 3.1 Rincian Data Peserta Didik Kelas VIII di SMPN 2 Jember ... 75

Tabel 3.2 Data Hasil Penelitian ... 76

Tabel 3.3 Frequensi, Prosentase dan Mean Karakteristik Media Sosial ... 80

Tabel 3.4 Frequensi, Prosentase dan Mean Tujuan Media Sosial ... 83

Tabel 3.5 Frequensi, Prosentase dan Mean Jenis-jenis Media Sosial ... 84

Tabel 3.6 Deskripsi Data Prestasi Belajar PAI dan Budi Pekerti ... 87

Tabel 3.7 Deskripsi Kategori Prestasi Belajar PAI dan Budi Pekerti ... 88

Tabel 3.8 Uji Kolinieritas ... 90

Tabel 3.9 Model Summary ... 92

Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Sederhana ... 93

(13)

Gambar 3.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 89 Gambar 3.3 Scatterplot ... 91 Gambar 3.4 Kurva Regresi ... 94

(14)

Lampiran 2 Instrumen Angket ... 116

Lampiran 3 Skor Uji Coba Angket ... 119

Lampiran 4 Output Uji Validitas Instrumen ... 121

Lampiran 5 Skor Media Sosial (Angket) ... 123

Lampiran 6 Output Uji Frequensi Media Sosial ... 130

Lampiran 7 Skor Prestasi Belajar PAI dan Budi Pekerti ... 134

Lampiran 8 Output Uji Frequensi Prestasi Belajar ... 138

Lampiran 9 Output Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 139

Lampiran 10 Dokumentasi Foto Saat Penelitian ... 142

Lampiran 11 Dokumentasi Nilai UH dan UTS ... 143

Lampiran 12 Surat Izin Penelitian ... 147

Lampiran 13 Surat Selesai Penelitian ... 148

Biodata Penulis ... 149

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara kodrati manusia adalah makhluk sosial yang ingin hidup berkumpul, berbicara, atau ingin melakukan kegiatan-kegiatan lain dengan manusia lainnya. Hidup bersama antara manusia akan berlangsung dengan berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Sehingga dalam kehidupan semacam ini terjadi interaksi. Dengan demikian kegiatan manusia selalu akan diikuti dengan proses interaksi dan komunikasi. Interaksi merupakan unsur terpenting dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Tanpa adanya interaksi kehidupan sosial tidak akan berjalan dengan baik.1

Seiring berkembangnya zaman, seiring juga berkembangnya perubahan dunia dan akan terus berubah bahkan secara pesat. Dari kuno menjadi modern, dari yang sulit menjadi mudah, dari yang jauh bisa menjadi dekat, dari yang lambat bisa menjadi cepat, dari yang tidak praktispun menjadi praktis. Seiring berkembangnya zaman, berkembang pula teknologi, baik itu di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia, maka semakin memudahkan ummat manusia dalam berinteraksi, berkomunikasi dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya menjadi lebih efektif dan efisien.

Manusia dapat melihat kejadian di belahan bumi di mana saja, seakan

1 Moh. Zaiful Rosyid, dkk., Prestasi Belajar (Batu: Literasi Nusantara, 2019), hal. 1

(16)

menjadi desa dunia yang tanpa batas dengan kecanggihan alat teknologi informatika. Hal ini membuktikan bahwa manusia memiliki naluri selalu haus akan ilmu pengetahuan.

Firman Allah dalam Q.s ar-Rahman ayat 33, sebagai berikut:

ْرَلأا َو ِت ٰو ٰمَّسلا ِراَطْقَأ ْه ِمْاوُذُفْىَت ْنَأ ْمُتْعَطَتْسا ِنِإ ِسْو ِلإا َو ِّه ِجلا َزَشْعَمٰي اوُذُفْواَف ِض

ۗ

َنوُذُفْىَت َلَ

ه ٰطْٰلُسِب َّلَإ ۗ

( ۳۳ )

Artinya : “Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah)2

Dalam ayat di atas, maksud dari kekuatan (dari Allah) adalah ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan yang Allah berikan kepada manusia, maka manusia dapat mengetahui benda-benda langit, manusia dapat menjelajahi angkasa raya, dan manusia mampu menembus sekat-sekat yang selama ini belum terkuak. Hal ini menunjukkan pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan umat manusia. Dengan ilmu pengetahuan manusia dapat menciptakan berbagai alat-alat teknologi canggih untuk memudahkan urusan- urusan mereka.

Perkembangan teknologi pada abad ke 21 ini, telah berkembang dengan cepat dan memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan umat manusia di berbagai bidang, terkhusus dalam bidang pendidikan yang merupakan bidang penting dalam misi perubahan dan pembangunan. Dengan

2 Al-Qur’ân dan Terjemahannya, 55:33

(17)

kecanggihan teknologi yang semakin berkembang pesat, hal tersebut akan dapat memudahkan dunia pendidikan dalam proses pembelajaran, misalnya, kini dapat menggunakan media teknologi yang canggih sebagai media pembelajaran.

Perkembangan teknologi, seperti media internet yang merupakan wadah komunikasi dan sumber informasi yang mudah diakses, salah satu fasilitasnya adalah media sosial. Akses terhadap media sosial telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi seseorang. Hal itu dikarenakan adanya kebutuhan akan informasi, hiburan, pendidikan dan akses pengetahuan dari belahan bumi yang berbeda. Kemajuan teknologi dan informasi serta semakin canggihnya perangkat-perangkat yang diproduksi oleh industri seperti menghadirkan “dunia dalam genggaman.” Istilah tersebut sejajar dengan apa yang diutarakan oleh Thomas L. Friedman yang dikutip oleh Nasrullah sebagai “the world is flat” bahwa dunia semakin rata dan setiap orang bisa mengakses apapun dari sumber manapun. Juga, sebagaimana yang diulas oleh Richard Hunter yang juga dikutip oleh Nasrullah “world without secrets

bahwa kehadiran media baru (new media atau cybermedia) menjadikan informasi sebagai suatu yang mudah dicari dan terbuka.3

Menurut Bosman & Zagenzcyk yang dikutip oleh Yanti “media sosial memiliki sifat interaktif dan umpan balik membuat antar partisipan dapat berhubungan, berbagi dan berkolaborasi (connecting, sharing, and

3 Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 1

(18)

collaborating). 4 Sifat media sosial yang seperti ini memberikan beberapa keuntungan antara lain menambah kuantitas komunikasi antara pengajar dan pembelajar, membuka peluang berdiskusi dan berkolaborasi dalam penyelesaian tugas dan meningkatkan partisipasi serta keterlibatan pembelajar dalam berbagai program aksi di sekolah. Maka tak jarang pada generasi milenial hingga pasca-milenial terkhusus generasi Z, media sosial bukan hal yang asing lagi di kehidupan mereka.

Generasi Z adalah generasi yang merupakan orang-orang yang lahir pada kurun waktu sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2010. Generasi Z merupakan generasi yang sudah akrab dengan teknologi semenjak mereka lahir. Hal ini merupakan sebuah perkembangan yang luar biasa dimana banyak anak-anak yang sudah bisa menggunakan perangkat teknologi sejak usia balita, termasuk smartphone, tablet, pemutar mp3 dan kamera digital yang sudah semakin umum digunakan oleh anak-anak. Perangkat teknologi tersebut telah dilengkapi dengan aplikasi dan software yang dapat menunjang pendidikan anak, sehingga dapat mendukung proses belajar mereka dan membantu para orang tua serta guru untuk mendampingi dan menyaring informasi dari Internet yang tidak sesuai untuk anak-anak.5

Dengan adanya media sosial akan memudahkan para generasi Z untuk mengakses dan melihat berbagai hal. Seperti yang dikemukakan oleh Arsyad

“Kini sudah hadir media sosial, di mana Anda dapat mengetahui status orang-

4 Yanti Herlanti, BlogQuest+ : Pemanfaatan Media Sosial Pada Pembelajaran Sains Berbasis Isu Sosiosaintifik untuk Mengembangkan KeterampilanBerargumentasi dan Literasi Sains

(Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 2014), hal. 2

5 Adi Kusuma, Generasi Z and Technology

(19)

orang di seluruh dunia secara real time.6 Begitupun kehadiran berbagai macam media sosial di dalam internet, kehadiran situs jejaring sosial seperti facebook, merupakan jejaring sosial yang digunakan untuk mempublikasikan konten, seperti profil, aktivitas, dan pendapat pengguna serta sebagai media yang memberikan ruang bagi komunikasi dan interaksi dalam jejaring sosial.7 Dengan berbagai macam media sosial mereka dapat mengakses hal- hal tentang pendidikan, ilmu pendidikan agama, ilmu pengetahuan maupun hal lainnya dengan mudah. Dengan gadget mereka dapat membuat berbagai akun media sosial melaui aplikasi yang sedang marak-maraknya yaitu whatsapp, instagram, facebook, atau dengan aplikasi chrome, UC Browser, dan lain-lain yang tentu sedikit banyaknya dapat membantu mereka dalam mencari berbagai relasi dan informasi sesuai yang diinginkan misalnya mencari tugas-tugas sekolahnya terkhusus dalam penelitian ini dalam mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti yang merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran pokok (dasar) yang terdapat dalam agama Islam.

Maka dari itu, tentunya dengan perkembangan teknologi, yang dapat memudahkan mereka dalam belajar atau mencari informasi sebanyak- banyaknya dari suatu benda canggih yang ada dalam genggaman mereka, otomatis akan dapat meningkatkan hasil belajar mereka yang kita mengatakannya sebagai prestasi belajar, yaitu hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan.

6 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Edisi Revisi (Jakarta: Rajawali Press,2013), hal.195

7 Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, hal. 40

(20)

Anak-anak generasi Z yang masih menduduki bangku SMP bahkan SD, terutama di SMPN 2 Jember, banyak dari mereka telah memiliki atau mampu mengoperasikan handphone atau gadget yang sekarang sudah berupa aplikasi android. Hal ini peneliti benar-benar melihat sendiri ketika melaksanakan Magang II di SMPN 2 Jember yang berlangsung pada pertengahan bulan September hingga akhir bulan November 2018, yakni sebuah Sekolah Menengah Pertama Negeri yang terletak tepat di jantung kota Jember yang beralamat di Jl. PB. Sudirman No. 26, Jember Lor, Patrang, Jember. Bahwasannya peserta didik SMPN 2 Jember diperbolehkan untuk membawa gadget ke sekolah dan hampir semua dari mereka membawanya.

Mereka dibolehkan membawa gadgetnya ke dalam kelas dan para guru juga mempersilahkan mereka mengoperasikan gedgetnya untuk mencari informasi lain terkait pembelajaran yang sedang berlangsung jika dibutuhkan. Hal inilah yang menjadi alasan peneliti mengapa peneliti memilih SMPN 2 jember sebagai obyek lokasi penelitian.

Namun, selain itu, alasan lain mengapa di SMPN 2 Jember, seperti yang telah peneliti jelaskan bahwa sekolah ini terletak di jantung kota, maka dari itu tentunya peserta didik SMPN 2 Jember adalah mereka yang mayoritas tinggalnya di kota dan pinggiran kota. Jika kita bandingkan kehidupan di kota dan di desa, kehidupan di kota tentunya lebih modern dan sangat dekat dengan teknologi.

Peneliti menemukan penelitian yang relevan dengan penelitian ini, Anang Sugeng Cahyono tahun 2016 mengemukakan bahwa, media sosial

(21)

memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif penggunaan media sosial secara nyata telah membawa pengaruh terhadap perubahan sosial masyarakat kearah yang lebih baik tetapi dampak negatif cenderung membawa perubahan sosial masyarakat yang menghilangkan nilai – nilai atau norma di masyarakat Indonesia.8

Hasil penelitian Feranita tahun 2017 mengemukakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan mengakses jejaring facebook terhadap hasil belajar aqidah akhlak siswa kelas MA Syamsul Ulum Sukabumi Jawa Barat, hal ini dibuktikan dengan nilai rhitung variabel jejaring sosial facebook sebesar 0,191 dengan nilai signifikansi sebesar 0,280. Oleh karena nilai rhitung lebih kecil dari rtotal (0,191<0,339) dan nilai signifikansi (p) lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0,280>0,05). Adanya kegiatan mengakses facebook pada siswa MA Syamsul Ulum Sukabumi Jawa Barat dengan media sosial internet dapat juga menjaga kestabilan hasil belajar siswa.9

Hasil penelitian Reni Ferlitasari tahun 2018 mengemukakan bahwa media sosial instagram berfungsi memberikan pengaruh kepada remaja rohis lewat penggunaan fitur-fitur yang disajikan, sehingga dengan adanya media sosial Instagram remaja rohis dapat terpengaruh dalam perilaku sehari-hari yang mencerminkan nilai-nilai keislaman dengan memanfaatkan fitur hastag (#), mentions, follow,like & komentar tidak hanya untuk menyebarluaskan

8 Anang Sugeng Cahyono, “Pengaruh Media Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia”, Jurnal Publiciana, (2016)

9 Feranita, “Pengaruh Media Sosial Facebook Terhadap Hasil Belajar Akidah Akhlak di MA Syamsul Ulum Kota Sukabumi Jawa Barat”, (Skripsi, IAIN Raden Intan Lampung, Lampung, 2017), hal. 104

(22)

foto dan video tentang keislaman tetapi untuk mencari atau mengakses berita- berita tentang keislaman di instagram seperti beribadah kepada Allah SWT, mengormati orang tua, tidak berlebihan dalam hal duniawi dan perduli terhadap sesama.10

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu terletak pada variabel independen dan variabel dependen yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mencari tahu bagaimana pengaruh media sosial yang sedang marak-maraknya terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z di era internet ini. Maka dari itu, berdasarkan pemaparan diatas, penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Media Sosial terhadap Prestasi Belajar PAI dan Budi Pekerti Generasi Z Kelas VIII di SMPN 2 Jember Tahun Pelajaran 2018/2019”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat ditetapkan rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Bagaimanakah persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019?

2. Bagaimanakah prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019?

3. Adakah pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019?

10 Reni Ferlitasari, “Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Keagamaan Remaja”, (Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, Lampung, 2018), hal. 94

(23)

4. Seberapa besar pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan pokok penelitian ialah mencari jawaban permasalahan yang diajukan.11 Tujuan penelitian harus mengacu dan konsisten dengan masalah- masalah yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah.12 Ditinjau dari rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mendeskripsikan persepsi generasi Z tentang media sosial di kelas VIII SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019.

2. Untuk mendeskripsikan prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019.

3. Untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini berisi tentang kontribusi proses peneliti yang didapatkan setelah melaksanakan penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat

11 Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hal. 250

12 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember (Jember: IAIN Jember Press, 2015), hal. 37

(24)

memberikan sumbangan yang bersifat teoritis maupun praktis, tidak hanya itu penelitian juga harus realistis. Dari penjabaran tersebut maka tersusunlah manfaat penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi pengembangan ilmu khususnya bagi pihak-pihak yang berkompeten dengan permasalahan yang diangkat serta dapat memperkaya wawasan ilmu pengetahuan yang kemudian menjadi bahan kajian dan pengembangan keilmuan terutama dalam bidang pendidikan tentang pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z.

2. Secara Praktis

Adapun manfaat praktisnya yaitu:

a. Bagi Peneliti

1) Penelitian ini memberikan pengalaman tersendiri bagi peneliti yang dapat digunakan sebagai bekal untuk meningkatkan pengetahuan sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni yaitu dalam bidang ketarbiyahan program studi Pendidikan Agama Islam.

2) Penelitian ini memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam menulis karya ilmiah secara teori maupun praktek latihan dalam melakukan sebuah penelitian.

(25)

b. Bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember

Penelitian ini dapat menjadi salah satu bentuk kontribusi pemikiran untuk menunjukkan eksistensi kesarjanaan seseorang serta referensi bagi seluruh aktivitas akademika yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z.

c. Bagi Lembaga Pendidikan

Dapat memberikan wawasan dan masukan sebagai bahan acuan dalam memahami dan menyikapi generasi Z akan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan memberikan informasi tentang pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z.

d. Bagi Masyarakat

Diharapkan penelitian ini dapat memeberikan informasi yang aktual dan faktual kepada masyarakat secara keseluruhan tentang pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan budi pekerti generasi Z.

E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

(26)

kesimpulannya.13 Variabel pada hakikinya merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai.14

Secara teoritis menurut Hatch dan Farhady yang dikutip oleh Sugiyono, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.15 Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:

a. Variabel Independen

Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.16 Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, menjelaskan atau menerangkan variabel yang lain (variabel dependen).17 Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Media Sosial.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.18 Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi

13 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016), hal.

38

14 Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan (Jakarta:

Prenadamedia Grup, 2014) hal. 102

15 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hal. 38

16 Ibid., hal. 39

17 Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan), hal. 109

18 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hal. 39

(27)

atau yang diterangkan oleh variabel lain (variabel independen) tetapi tidak dapat mempengaruhi variabel yang lain.19 Dalam penelitian ini variabel terikatnya dalah Prestasi Belajar PAI dan Budi Pekerti Generasi Z.

2. Indikator Variabel

Menurut Arikunto yang dikutip oleh Riduwan indikator adalah menunjukkan atau menyatakan sesuatu yang menjadi petunjuk bagi sub variabel/dimensi atau variabel itu sendiri.20 Adapun rincian indikator variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Media Sosial (Variabel X), indikatornya yaitu:

1) Memiliki karakteristik seperti: jaringan (network), Informasi (information), arsip (archive) dan interaksi (interactivity).

2) Memiliki tujuan aktualisasi diri dan membentuk komunitas.

3) Jenis-jenisnya: social networks, blog, media sharing, dan social bookmarking.

b. Prestasi Belajar (Variabel Y), indikatornya yaitu:

1) Diambil dari Nilai UH (ulangan harian) dan Nilai UTS (ujian tengah semester)

2) Berdimensi nilai (angka)

3) Berbentuk ranah kognitif (pengetahuan)

19 Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, hal. 109

20 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian (Bandung: Alfabeta,2013), hal. 36

(28)

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang digunakan sebagai pijakan pengukuran secara empiris terhadap variabel penelitian dengan rumusan yang didasarkan pada indikator variabel.21 Tujuannya dalah untuk menghindari adanya kesalah artian dan kesalah fahaman dalam menginterprestasi isi dari karya tulis ini. Adapun istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti dalam judul penelitian adalah sebagai berikut:

1. Media sosial

Media sosial adalah sarana alat komunikasi yang digunakan oleh individu atau kelompok dalam membentuk jaringan sosial untuk saling berinteraksi, bekerja sama, berbagi, mencari informasi, berkomunikasi dan membentuk ikatan sosial secara virtual.

2. Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti generasi Z a. Prestasi belajar

Prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai oleh individu atau kelompok dari usahanya dalam suatu proses kegiatan pembelajaran yang berinteraksi dengan lingkungannya.

b. PAI dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam.

21 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember, hal. 38

(29)

c. Generasi Z

Generasi Z adalah generasi yang lahir setelah tahun 1995, atau lebih tepatnya setelah tahun 2000 yaitu pada saat internet mulai masuk dan berkembang pesat dalam kehidupan manusia.

d. Prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z

Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti generasi Z adalah hasil dari suatu kegiatan pembelajaran yang telah dicapai pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti yang dilakukan atau dikerjakan oleh generasi yang hidup pada masa digital.

G. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian merupakan anggapan dasar atau postulat, yaitu sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti.

Anggapan dasar harus dirumuskan secara jelas sebelum peneliti melangkah mengumpulkan data. Anggapan dasar disamping berfungsi sebagai dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang diteliti juga untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian penelitian dan merumuskan hipotesis.22 Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai asumsi sebagai berikut:

1. Media sosial dapat mempengaruhi prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember.

2. Media sosial dalam penelitian ini dibatasi, yakni sesuai dengan kajian teori dalam penelitian ini.

22 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember, hal. 39

(30)

3. Seluruh responden mengisi angket dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan fakta yang ada pada diri mereka.

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.23 Formulasi atau perumusan hipotesis statistik dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Hipotesis nol atau hipotesis nihil

Hipotesis nol, yang disimbolkan dengan H0 adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan diuji. Disebut hipotesis nol karena hipotesis tersebut tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya nol dengan hipotesis sebenarnya. Hipotesis nol ini menyatakan tidak ada pengaruh antara variabel X dengan Y. Dalam penelitian ini hipotesis nolnya (H0) yaitu “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019.”

2. Hipotesis alternatif atau hipotesis tandingan

Hipotesis alternatif disimbolkan dengan H1 atau Ha adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan atau tandingan dari hipotesis

23 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hal. 64

(31)

nol. Hipotesis alternatif ini menyatakan adanya pengaruh antara variabel X dengan Y. Dalam penelitian ini hipotesis alternatifnya (Ha) yaitu

“Terdapat pengaruh yang signifikan media sosial terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2018/2019”.

I. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.24 Sedangkan jenis penelitiannya yaitu penelitian survey. Penelitian survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data yaitu dengan mengedarkan kuesioner.25 Dalam hal ini, jenis survey yang peneliti gunakan adalah survey jenis asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan antar dua variabel atau lebih.26

24 Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hal.

37

25 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,2014), hal. 6

26 Ahmad Qurtubi, Perencanaan Sistem Pengajaran (Jakarta: PT Bintang Harapan Sejahtera, 2008), hal. 46-47

(32)

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.27 Sedangkan menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.28

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).29

Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik generasi Z kelas VIII di SMPN 2 Jember yang beragama Islam yaitu berjumlah 208.

Mengenai berapa banyaknya subyek yang diambil atau dengan kata lain berapa besar sampel yang diambil, peneliti menggunakan rumus Slovin sebagai berikut dengan tingkat signifikansi 5%:

27 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hal. 115

28 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hal. 80

29 Ibid, hal. 81

(33)

Keterangan :

n = jumlah sampel yang diambil N = jumlah populasi/ukuran populasi tingkat signifikansi

Dari perhitungan menentukan jumlah sampel dengan rumus Slovin diatas jumlah sampel yang diperoleh dari 208 populasi adalah 136,842 dibulatkan menjadi 137 sampel.

Dari 137 sampel akan diambil secara acak yaitu dengan teknik sampling jenis simpel random sampling. Hal ini memungkinkan peneliti dapat mengambil sampel secara objektif karena setiap unit yang menjadi anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.30 Random yang dipergunakan dalam teknik ini adalah dengan cara undian yaitu dilakukan dengan memberikan nomor pada unit sampling dalam populasi, kemudian dilakukan pengundian satu per satu sampai diperoleh jumlah yang sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan.31

30 Subana, dkk., Statistik Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2015), hal. 25-26

31 Ibid, hal. 26

(34)

3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data a. Teknik Pengumpulan Data

Teknik atau cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, diambil dengan menggunakan dua metode yaitu:

1) Kuesioner (Angket)

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.32 Alasan menggunakan kuesioner adalah dengan angket dapat mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.33 Data yang ingin diperoleh dari kuesioner dalam penelitian ini adalah data tentang media sosial.

2) Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.34 Dalam penelitian ini, data yang ingin diperoleh dari dokumentasi adalah data untuk mengukur prestasi belajar yaitu dokumentasi nilai UH dan UTS pelajaran

32 Suharsimi Arikuntom, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hal. 140.

33 Subana, dkk., Statistik Pendidikan, hal. 30-31

34 Ibid, hal. 149

(35)

PAI dan Budi Pekerti generasi Z kelas VIII SMPN 2 Jember semester genap tahun pelajaran 2018/2019, kemudian dihitung rata-ratanya.

b. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolaan.35 Instrumen penelitian digunakan untuk menilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang digunakan tergantung pada banyaknya variabel yang diteliti.

Dalam penelitian ini, kuesioner atau angket penelitian dikembangkan oleh peneliti sendiri, berdasarkan indikator-indikator dan teori-teori yang mendukung, kemudian indikator tersebut akan digunakan sebagai kisi-kisi instrumen. Dalam penelitian ini jenis angket atau kuesioner yang digunakan peneliti sebagai instrumen adalah kuesioner tertutup, langsung, dan untuk pengukuran skala menggunakan skala likert. Skala likert yang dimaksud peneliti adalah skala likert dengan kisaran skala 1-5 yang dibuat dalam bentuk checklist, dengan alternatif jawaban sebagai berikut:

1. Sangat setuju diberi skor 5

2. Setuju diberi skor 4

3. Ragu-ragu diberi skor 3

4. Tidak setuju diberi skor 2

5. Sangat tidak setuju diberi skor 1

35 Kamu Besar Bahasa Indonesia

(36)

1) Kisi-Kisi Instrumen

Tabel 1.1

Kisi-kisi Angket Media Sosial

Variabel Sub Variabel Indikator Jumlah

Item No. Item

Instrumen Media

Sosial

1. Karakteristi k media sosial

1. Jaringan 1, 2 2

2. Informasi 3, 4 2

3. Arsip 5, 6 2

4. Interaksi 7, 8 2

2. Tujuan media soasial

1. Aktualisasi

diri 9,10 2

2. Membentuk

komunitas 11,12 2

3. Jenis-jenis media sosial

1. Sosial

Networks 13, 14, 15, 16 4

2. Blog 17, 18, 19 3

3. Media Sharing 20, 21 2

4. Social

Bookmarking 22, 23 2

Jumlah Keseluruhan Item 23

2) Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen a) Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.36 Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas konstrak karena instrumennya berupa angket.

36 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek hal. 160

(37)

Uji validitas digunakan untuk mengukur tepat tidaknya suatu angket yang akan dipakai dalam penelitian, terlebih dahulu diuji cobakan kepada objek uji coba (selain sampel) sebelum angket diberikan kepada objek penelitian yang sebenarnya. Uji validitas ini dimaksudkan untuk mendapatkan instrumen yang tepat sasaran. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus product moment sebagai berikut37:

∑ ∑ ∑

√[ ∑ ][ ∑ ]

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y N = jumlah subyek penelitian

= jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y

= jumlah skor asli variabel x

= jumlah skor asli variabel y

Dalam pengujian ini digunakan 32 responden selain sampel yaitu yang di ambil dari kelas VIII D. Untuk penghitungan rxy

menggunakan program SPSS for windows Version 22.

Pengambilan keputusan untuk menyatakan instrumen valid atau tidak valid didasarkan pada r tabel dengan tingkat

37 Subana, dkk., Statistik Pendidikan, hal. 148-149

(38)

signifikansi 5%. Apabila rhitung ≥ rtabel pada tingkat signifikansi 5%, maka butir pernyataan tersebut dikatakan valid. Namun, jika rhitung < rtabel, maka butir pernyataan tidak valid.

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dengan SPSS for windows version 22 (lihat lampiran 4 hal. 122), hasil rekaptulasi uji validitas instrumen, jika dirangkum dapat disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 1.2

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Keterangan Nomor Butir Pernyataan Jumlah Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11,

13, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 23

18

Tidak valid 9, 12, 14, 17, 19 5

23

Berdasarkan hasil rekapitulasi uji validitas pada Tabel 1.2 di atas, terdapat 18 butir pernyataan yang memenuhi kriteria dan bisa dikatakan valid, serta terdapat 5 butir pernyataan yang tidak memenuhi kriteria dan dikatakan tidak valid. Hasil uji validitas yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows 22 dapat dilihat pada tabel berikut:

(39)

Tabel 1.3 Hasil Uji Validitas Nomor Butir

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,527 0,361 Valid

2 0,422 0,361 Valid

3 0,403 0,361 Valid

4 0,533 0,361 Valid

5 0,479 0,361 Valid

6 0,514 0,361 Valid

7 0,390 0,361 Valid

8 0,433 0,361 Valid

9 0,233 0,361 Tidak Valid

10 0,568 0,361 Valid

11 0,490 0,361 Valid

12 0,306 0,361 Tidak Valid

13 0,486 0,361 Valid

14 0,259 0,361 Tidak Valid

15 0,414 0,361 Valid

16 0,515 0,361 Valid

17 0,128 0,361 Tidak Valid

18 0,367 0,361 Valid

19 0,220 0,361 Tidak Valid

20 0,451 0,361 Valid

21 0,623 0,361 Valid

22 0,446 0,361 Valid

23 0,591 0,361 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas di atas, maka peneliti memakai hasil butir pernyataan yang valid untuk diujikan kepada sampel yang diambil dari kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII E, dan VIII F yaitu sebanyak 18 butir pernyataan dari yang semula berjumlah 23 butir, karena 5 butir soal yang tidak valid harus digugurkan.

(40)

b) Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas berarti keajegan atau konsistensi.

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.38 Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha sebagai beikut:

(

) ( ∑ )

Keterangan:

= koefisien reliabilitas = banyaknya butir soal

= varians skor soal ke i = varians skor total

Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pernyataan. Jika nilai Alpha lebih besar dari rtabel maka butir-butir pernyataan dikatakan reliabel.

Namun jika sebaliknya maka dikatakan tidak reliabel. Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas instrumen menggunakan bantuan program SPSS for windows version 22.

38 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hal. 170

(41)

Dari 23 butir pernyataan yang diuji reliabilitasnya dengan menggunakan aplikasi SPSS for windows 22, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.4 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,858 ,861 23

Berdasarkan Tabel 1.4 di atas, hasil perhitungan uji reliabilitas yaitu Cronbach’s Alpha sebesar 0,858 artinya nilai Alpha lebih besar dari rtabel (0,361) maka butir-butir pernyataan dikatakan reliabel, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data.

J. Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu proses penelitian yang dilakukan setelah semua data yang diperlukan lengkap guna memecahkan permasalahan yang diteliti. Tujuan utama analisis data adalah untuk meringkaskan data dalam bentuk yang mudah dipahami dan mudah ditafsirkan, sehingga hubungan antara problem penelitian dapat dipelajari dan di test.39 Analisis data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua statistik yaitu:

39 Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif (Malang: UIN Maliki Press,2010), hal. 354

(42)

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.40

Tujuan dari statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah nomer 1 dan 2 dengan penyajian data melalui perhitungan rata-rata, modus, median, standar deviasi dan perhitungan prosentase. Dalam perhitungan analisis datanya peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows version 22.

2. Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara random.41

Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk prosentase. Bila peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%, bila peluang

40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hal. 148

41 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hal. 209

(43)

kesalahan 1%, maka taraf kepercayaan 99%. Pengujian taraf signifikansi dari hasil suatu analisis akan lebih praktis bila didasarkan pada tabel sesuai teknik analisis yang digunakan.42

Pada penelitian ini, statistik inferensial yang digunakan adalah statistik inferensial parametris karena data yang dianalisis merupakan data interval yakni data tentang media sosial dan prestasi belajar. Data interval yaitu data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak data antara satu dengan yang lainnya sama dan telah ditetapkan sebelumnya.43

Tujuan dari statistik inferensial dalam penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah nomer 3 dan 4 dengan penyajian data menggunakan analisis data regresi linier sederhana. Regresi linier sederhana adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh model hubungan antara satu variabel dependen dan satu variabel independen.44Analisis regresi linier sederhana ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel independen (X) yaitu Media Sosial terhadap variabel dependen (Y) yaitu Prestasi Belajar Pendidikan Agam Islam dan Budi Pekerti Generasi Z.

Adapun persamaan regresi linier sederhana dirumuskan sebagai berikut:45

Y = a + bX

42 Ibid, hal 209

43 Subana, dkk, Statistik Pendidikan, hal. 23

44 Johan Harlan, Analisis Regresi Linear (Depok: Gunadarma, 2018), hal. 5

45 Subana, dkk, Statistik Pendidikan (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), hal. 138

(44)

Keterangan :

Y = Variabel dependen X = Variabel independen

a = Nilai konstanta harga Y jika X=0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Untuk menentukan nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut:46 ∑ ∑

∑ ∑ ∑

Langkah-langkah menjawab regresi linier sederhana sebagai berikut:

Langkah 1. Membuat Ha dan H0 dalam bentuk kalimat:

Langkah 2. Membuat Ha dan H0 dalam bentuk statistik

Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik

Langkah 4. Memasukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus:

∑ ∑

∑ ∑ ∑

Langkah 5. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg [a]) dengan rumus:

46 Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika Untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 97-98

(45)

Langkah 6. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg [b|a]) dengan rumus:

| ∑ ∑ ∑

Langkah 7. Mencari kuadrat residu (JKRes) dengan rumus:

|

Langkah 8. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg [a]) dengan rumus:

Langkah 9. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg [b|a) dengan rumus:

| |

Langkah 10. Mencari rata-rata kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

Langkah 11. Menguji signifikansi dengan rumus:

|

Adapun yang menjadi dasar pengambilan keputusan untuk menguji hipotesis dalam analisis regresi yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau yang sering

(46)

disebut dengan uji t. Dasar pengambilan keputusan dalam uji t adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh media sosial (X) terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti (Y). Sebaliknya jika nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima,berarti tidak ada pengaruh media sosial (X) terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti (Y). atau 2. Jika nilai -t tabel ≤ t hitung ≤ +t tabel, maka H0 diterima dan Ha

ditolak. Jika t hitung ≤ -t tabel atau t hitung > +t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dalam perhitungannya peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows version 22.

1) Uji Persyaratan Analisis Data a) Uji Normalitas

Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal.47 Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data. Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah skor untuk tiap variabel berdistribusi normal atau tidak.

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui ada tidaknya normalitas, dilakukan dengan mengamati penyebaran data

47 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hal. 241

(47)

pada sumbu diagonal pada suatu grafik dengan asas yang digunakan untuk mengambil keputusan adalah (1) Jika data menyebar disekitaran garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi mempunyai residual yang normal, (2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.48 Untuk mengujinya, peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows version 22.

b) Uji Kolinieritas

Kolinieritas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna antara beberapa atau semua variabel bebas. Uji kolinieritas digunakan untuk melihat apakah terjadi korelasi yang kuat antara variabel independen penelitian atau tidak.49 Cara pengujiannya yaitu dengan mengamati nilai Varians Inflation Factor (VIF) dan Tolerance.

Pedoman keputusan berdasarkan nilai VIF yaitu jika nilai VIF < 10,00 maka artinya tidak terjadi kolinieritas dalam model regresi. Sebaliknya jika nilai VIF > 10,00 maka artinya terjadi kolinieritas dalam model regresi. Sedangkan pedoman keputusan berdasarkan nilai Tolerance yaitu jika nilai Tolerance > 0,10 maka artinya tidak terjadi kolinieritas

48 Sumarno Zain, Ekonometrika Dasar (Jakarta: Erlangga, 1978), 45

49 Cornelius Trihendradi, Kupas Tuntas Analisis Regresi (Yogyakarta: Andi Offset, 2007), hal. 14

(48)

dalam model regresi. Jika nilai Tolerance < 0,10 maka artinya terjadi kolinieritas dalam model regresi. Untuk mengujinya, peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows version 22.

c) Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dalam suatu pengamatan dimana semua gangguan mempunyai varians yang sama. Masalah heteroskedastisitas terjadi apabila gangguan pada model yang sedang diamati tidak memiliki varians yang tetap dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mengetahui ada tidaknya masalah heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Jika titik-titik dalam plot yang terbentuk menyebar secara acak dan tidak menunjukkan suatu pola tertentu, maka dapat dikatakan bahwa model regresi terbebas dari masalah heteroskedaktisitas.50

d) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk mendeteksi apakah data random atau tidak. Di samping itu juga untuk

50 Imam Gunawan, Pengantar Statistika Inferensial (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hal. 103

(49)

mengidentifikasi suatu model seri waktu yang sesuai.

Autokorelasi merupakan suatu koefisien yang menunjukkan korelasi dua nilai pada variabel yang sama pada horizon waktu xl dan xl+k .51

Uji autokorelasi diuji dengan menggunakan Uji Durbin Waston (DW). Untuk menentukan apakah terjadi autokorelasi atau tidak, yaitu dengan cara melihat nilai koefisien sebagai berikut:52

Tabel 1.5

Kriteria Uji Durbin Waston No. Nilai Durbin Waston Kriteria

1 1,65 < DW < 2,35 Tidak terjadi autokorelasi 2 1,21 < DW < 1,65 /

2,35 < DW < 2,79

Tidak dapat disimpulkan 3 DW < 1,21 / DW >

2,79

Terjadi autokorelasi

K. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga pada bab penutup. Format penulisan sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif, bukan seperti pada daftar isi.53 Dengan kata lain pada bab ini berisi tentang rangkuman dari seluruh isi proposal penelitian. Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

51 Cornelius Trihendradi, Kupas Tuntas Analisis Regresi (Yogyakarta: CV. Andi Offset,2007), hal.

14

52 Ibid.

53 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember, hal. 42

(50)

Bab satu merupakan bagian pendahuluan dalam penulisan proposal yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi operasional, asumsi penelitian, metode penelitian, dan diakhiri sistematika pembahasan.

Bab dua berisi tentang kajian kepustakaan yang terdiri dari penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan dan kajian teori yang dijadikan sebagai pijakan dalam melakukan penelitian.

Bab tiga berisi tentang penyajian data dan analisis. Bab ini memuat gambaran obyek penelitian, penyajian data, analisis, dan pengujian hipotesis serta berisi pembahasan.

Bab empat, penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, dan saran.

(51)

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya.

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasi atau belum terpublikasikan (skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya). Dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan.54

Beberapa penelitian yang telah dilakukan yang terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Nurlina Rosida, dengan judul

Pengaruh Media Jejaring Sosial terhadap Penggunaan Gaya Bahasa Gaul pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar”.

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan jenis penelitian ex post facto yaitu penelitian yang bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang

54 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember, hal. 45-46

(52)

menyebabkan perubahan pada variable bebas yang secara keseluruhan sudah terjadi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dari hasil observasi, wawancara dan pengisian angket siswa dapat dilihat nilai rata- rata persentase respon siswa tentang pengaruh media jejaring sosial terhadap penggunaan gaya bahasa gaul adalah 82,85%. Dengan demikian respon siswa tentang pengaruh media jejaring sosial terhadap penggunaan gaya bahasa gaul dapat dikatakan cukup besar karena telah memenuhi kriteria respon siswa yakni ≥ 80%. Artinya media jejaring sosial cukup berpengaruh terhadap penggunaan gaya bahasa gaul di kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Makassar.55

2. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Dyah Sari Rasyidah, jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Surakarta tahun 2017 dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Sosial dan Jenis-Jenis Media Sosial terhadap Intensitas Belajar PAI Siswa Kelas VIII di SMP N 3 Karangdowo Klaten Tahun Pelajaran 2016/2017”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitiannya menggunakan jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan dua variabel atu lebih. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa hasil pengujian hipotesis penggunaan media sosial dengan intensitas belajar siswa diperoleh rhitung sebesar 0,411> 0,05 maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh antara penggunaan media sosial dengan intensitas belajar

55 Nurlina Rosida, “Pengaruh Media Jejaring Sosial Terhadap Penggunaan Gaya Bahasa Gaul Pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar” (Jurnal, Kampus

Pascasarjana, Makassar, 2018)

Gambar

Gambar 3.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ......  89  Gambar 3.3 Scatterplot .............................................................................
Tabel 1.3  Hasil Uji Validitas  Nomor Butir
Tabel 1.4  Reliability Statistics
Tabel 3.2  Data Hasil Penelitian
+6

Referensi

Dokumen terkait

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan dalam penelitian. untuk mengumpulkan

Metode angket (kuesioner) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya..

Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilkukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket),

Metode kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

Metode pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan persentase

Metode pengumpulan data dengan kuesioner atau angket merupakan “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode pengumpulan data primer yaitu angket atau kuesioner yang digunakan untuk variabel

Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.21Metode pengumpulan data sebagai suatu metode