BAB I PENDAHULUAN
3.8 Penyajian Hasil Analisis data
Seluruh hasil analisis dirangkum dan disusun sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian ini. Misalnya, penyajian hasil analisis data dilakukan secara informal, dengan narasi, deskripsi kata-kata, dan ungkapan-ungkapan. Selain itu, digunakan pula penyajian hasil secara formal, yakni dengan penyajian data dalam bentuk tabel-tabel dan gambar-gambar serta tidak terhindarkannya penyajian hasil analisis dalam bentuk data kuantitatif sehingga dilakukan interpretasi atau pendeskripsian sesuai dengan kebutuhan peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Abercrombie, Nikholas, dan dkk. 2010. Kamus Sosiologi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Astika, Ketut Sudhana. 2008. Kebudayaan dan Modal Budaya Bali dalam Teropong Lokal. Dalam Triguna (Ed). Budaya Agraris dan Kearifan Petani. Denpasar: Mabhakti Denpasar.
Astawa, I Nengah Dasi. 2009. Kearifan Lokal dan Pembangunan Ekonomi. Denpasar: Pustaka Larasan.
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.
Dinas Kebudayaan Kota Denpasar. 2014. Subak di Kota Denpasar.
Denpasar: PT. Mabhakti Denpasar.
Ernawan, Hj. Erni R. 2011. Organization Culture. Budaya Organisasi dalam Persepketif Ekoomi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV.
Gorda, I Gusti Ngurah. 2006. Ertika Hindu & Perilaku Organisasi.
Denpasar: Sekolah Tinggi Satya Dharma Singaraja dan Astabrata.
Harker, Richard, dkk. 2009. (Habitus X Modal) + Ranah Praktik.
Yogyakarta: Jalasutra.
Jenkins, Richard. 2010. Membaca Pikiran Pierre Bourdieu. Bantul:
Kreasi Wacana.
Liliweri, Alo. 1997. Sosiologi Organisasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2012 tentang Subak.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian. Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Rindra. 2016. Beraspun Didatangkan dari Jawa. Balipots. Edisi 134/18- 24 April 2016.
Sobirin, Achmad. 2007. Budaya Organisasi, Pengertian, Makna dan Aplikasinya dalam Kehidupan Organisasi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Sukarma. 2015. Melukat: Upaya Mencapai Kesucian. Dalam A.
Paramita (Ed). Revitalisasi Agama Tirta di Bali. Tabanan:
Pustaka Ekspresi.
Suhardana. 2013. Ensiklopedia Hindu. Denpasar: Paramitha.
Sukayasa, I Wayan dan Sukarta, Ida Bagus Anom. 2015. Mitos Gangga dan Sungai Ayung. Perspektif Teo-Ekologi Hindu. Dalam A.
Paramita (Ed). Revitalisasi Agama Tirtha di Bali. Tabanan:
Pustaka Ekspresi.
Sule, Ernie Tisnawati, dan Saefulla, Kurniawan. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Orenada Media Group.
Sutawan. 2008. Organisasi dan Manajemen Subak di Bali. Denpasar:
PT. Offset BP Denpasar.
Sutrisno. 2010. Budaya Organisasi Jakarta: Kencana Prenadamedia.
Tim Penyusun, 2008. Selayang Pandang Kota Denpasar. Denpasar:
Bappeda Kota Denpasar.
Uha,Ismail Nawawi. 2013. Budaya Organisasi Kepemimpinan &
Kinerja. Jakarta: Preanadamedia Group.
Yuliana. 2013.Subak dari Masa ke Masa Sebuah Organisasi Tradisional di Bali. Dalam Suda (Ed). Pergulatan Pemikiran Cendikiawan Hindu. Perspektif Fungsional Struktural. Denpasar: Widya Dharma Press.
Wikrama, Anak Agung Ngurah Agung Wira Bima. Adaptasi Puri Agung Denpasar terhadap Modernitas di Kota Denpasar. Disertasi (tidak diterbitkan). Universitas Hindu Indonesia.
Wiana, I Ketut. 2009. Air sebagai Ratna Permata Bumi. Universitas Hindu Indonesia.
Anonim. 2016. Modernisasi Pembangunan. www.google.com. Diunduh tanggal 27 Maret 2016.
Anonim. 2016. Modernisasi Geografi Pembangunan. erunutami.
blogspot.co.id. Diunduh tanggal 27 Maret 2016.
Lampiran 2. Contoh Publikasi Ilmiah
JURNAL KAJIAN BALI Volume 07, Nomor 02, Oktober 2017.
LEMBAGA PERKREDITAN DESA SEBAGAI PENOPANG KEAJEGAN BUDAYA EKONOMI MASYARAKAT BALI
Oleh:
Anak Agung Ngurah Gede Sadiartha Universitas Hindu Indonesia Email: [email protected]
Abstract
Village Credit Union “Lembaga Perkreditan Desa” (LPD) continues to develop into an autonomous and tough intermediary institution. This paper discusses LPD as a model of superior traditional financial institutions, and its role in supporting the economic culture of the people of Bali. This paper is the result of qualitative research with data obtained from observation, documentation study and interview with 10 informants: LPD credit recipients, practitioners and observers of LPD.
The data were descriptively, qualitatively, and interpretatively analyzed using economic management theory and the theory of social practice (Bourdieu). The results show: Firstly, LPD develops into a formidable traditional financial institution because: (a) LPD was autonomous, not subject to central policy, but refer to local regulations and awig- awig; (b) Implementation of modern global banking management, ie management functions, 5C principles, and innovation of LPD products and implementastion of cultural values of local organizations including
Hindu philosophy on prosperity Tri Hita Karana, Catur Asrama and human relations menyama braya. Secondly, the existence of LPD was able to improve socio-economic welfare and sustain the cultural traditions of indigenous villagers in Bali.
Keywords: Village Credit Union, economic culture, Balinese society.
Abstrak
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) terus berkembang menjadi lembaga intermediasi yang otonom dan tangguh. Makalah ini membahas LPD sebagai model lembaga keuangan tradisional yang unggul dan perannya dalam menopang keajegan budaya ekonomi masyarakat Bali. Makalah ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang datanya diperoleh dari hasil observasi, studi dokumentasi, dan wawancara dengan 10 informan:
penerima kredit LPD, praktisi, dan pemerhati LPD. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif-interpretatif dengan menerapkan teori manajemen ekonomi dan teori praktik sosial (Bourdieu). Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, LPD berkembang menjadi lembaga keuangan tradisional yang tangguh karena (a) LPD bersifat otonom, tidak tunduk pada kebijakan pusat, tetapi mengacu kepada Perda dan awig-awig; (b) Menerapkan manajemen perbankan modern global, yakni fungsi-fungsi manajemen, prinsip 5C, dan inovasi produk LPD, serta menerapkan nilai-nilai budaya organisasi lokal, termasuk filsafat Hindu tentang kesejahteraan Tri Hita Karana, dan human relation, menyama braya. Kedua, keberadaan LPD mampu meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi dan menopang keajegan tradisi budaya masyarakat desa pakraman di Bali.
Kata kunci: LPD, budaya ekonomi, masyarakat Bali.