Tidak ada gading yang tidak retak, format dan isi buku ini pun belum sepenuhnya sempurna. Akhir kata, penulis berharap buku ini dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis untuk membangun tradisi keilmuan di Perguruan Tinggi.
MENYUSUN PUBLIKASI ILMIAH 104
PENDAHULUAN
Tidak semua pembaca, termasuk civitas akademika Perguruan Tinggi (HT), mampu mencerna dan menerapkan teori-teori para penulis proposal dan publikasi ilmiah tersebut. Diseminasi hasil penelitian melalui jurnal ilmiah yang dilakukan perguruan tinggi di tingkat nasional masih sangat rendah.
MENGENAL RAGAM PENELITIAN
Pengertian Penelitian
Menurut Leedy (1997:5), penelitian adalah suatu proses sistematis dan didukung oleh data untuk memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan, memecahkan masalah atau pemahaman mendalam terhadap suatu fenomena. Kegiatan penelitian adalah kegiatan yang berkaitan antara penalaran dan empiris atau antara teori, konsep, ilmu pengetahuan dan empiris (realitas).
Karakteristik Proses Penelitian
Menurut Kerlingger (dalam Gorda 1994: 10), penelitian ilmiah adalah penyelidikan fenomena alam secara sistematis, terkendali, empiris dan kritis, berpedoman pada teori dan hipotesis tentang hubungan yang ada di antara fenomena tersebut.
Tujuan Penelitian
Dengan metodologi penelitian yang tepat, sampel penelitian yang cukup, dan analisis data yang valid, maka hasil survei akan mencerminkan. Penelitian penjelasan adalah pendekatan penelitian yang berupaya memahami hubungan sebab akibat antara dua fenomena atau lebih.
Jenis-Jenis Penelitian
Penekanan studi kasus adalah (a) Mengapa individu bertindak seperti itu, (b) Apa bentuk tindakannya, (c) Bagaimana dia bereaksi terhadap lingkungannya. Dari studi kasus Pasar Seni Kuta diketahui bahwa para pedagang seni di Pasar Seni Kuta selain mendapatkan kredit juga dibantu (dibimbing) oleh LPD Desa Adat Kuta (Sadiartha, 2011).
Ragam Penelitian
Richard dan Cook (dalam Abdullah Fajar, 1992) mengemukakan perbedaan paradigma penelitian kualitatif dan kuantitatif (lihat Tabel 2.1). Dalam penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh data yang mendalam, data yang mengandung makna.
MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN
Format Umum Proposal Penelitian
Apalagi penelitian kualitatif cenderung menekankan pada pemahaman permasalahan dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau lingkungan alam yang bersifat holistik, kompleks dan rinci. Berdasarkan tahapan penelitian kualitatif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1994), desain proposal penelitian kualitatif dapat dibedakan menjadi bagian awal, bagian sentral, dan bagian akhir (lihat Tabel 3.1).
BAB II KAJIAN PUSTAKA, DESKRIPSI KONSEP, LANDASAN TEORI DAN
Judul Proposal Penelitian
Sebagai gerbang pertama, judul proposal penelitian harus mampu menarik minat orang lain untuk membaca. Apabila judul proposal penelitian tidak dapat dipersingkat maka dapat ditulis secara bertahap yaitu judul utama dan subjudul.
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan terkini biasanya dipublikasikan sebagai artikel di jurnal ilmiah; sehingga suatu penelitian (usulan) harus memuat banyak pembahasan tentang artikel-artikel (terkini) dari jurnal ilmiah (jurnal) bidang yang diteliti. Seorang peneliti yang berpengalaman akan dengan mudah menemukan permasalahan dalam bidang yang digelutinya, dan seringkali para peneliti tersebut menemukan permasalahan “secara naluriah”, tidak mampu menjelaskan bagaimana cara menemukannya.
Permasalahan Penelitian
- Cara-Cara Formal Penemuan Permasalahan
 
Rekomendasi Suatu Riset. Biasanya, suatu laporan penelitian pada bab terakhir memuat kesimpulan dan
Analogi adalah suatu cara penemuan permasalahan dengan cara “mengambil” pengetahuan dari bidang ilmu
- Cara-Cara Informal Penemuan Permasalahan
 - Pengecekan Hasil Penemuan Permasalahan
 - Rumusan Permasalahan
 - Kaitan antara Rumusan Permasalahan dan Temuan Penelitian
 - Tujuan Penelitian
 - Manfaat Penelitian
 - Kajian Pustaka, Konsep, Teori, dan Model Penelitian .1 Kajian Pustaka
 
Pertama, rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah yang menggambarkan keadaan sosial budaya masyarakat yang diteliti. Tinjauan pustaka merupakan upaya mempelajari dokumen atau literatur yang berkaitan (review ofrelated literatur) dengan permasalahan penelitian yang diteliti.
Mengkaji Sejarah Permasalahan
Membantu Pemilihan Prosedur Penelitian Dalam merancang prosedur penelitian (research
Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan prosedur tersebut, maka dimungkinkan untuk memilih, melakukan penyesuaian dan merancang prosedur yang sesuai dengan penelitian saat ini.
Mendalami Landasan Teori yang Berkaitan dengan Permasalahan
Mengkaji Kelebihan dan Kekurangan Hasil Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian yang akan dihadapi seringkali perlu mengacu pada prosedur dan hasil penelitian yang ada. Penilaian yang cermat terhadap kekuatan dan kelemahan akan sangat membantu dalam memahami tingkat pentingnya hal-hal yang disebutkan.
Menghindari Duplikasi Penelitian
Dalam penelitian yang kita evaluasi, perlu dilakukan pengecekan apakah temuan dan kesimpulan tersebut berada di luar cakupan penelitian ataukah temuan tersebut mempunyai dasar yang sangat lemah.
Menunjang Perumusan Permasalahan Kegunaan yang keenam dan taktis ini berkaitan
- Konsep
 - Teori
 - Model Penelitian
 - Metode dan Metodologi Penelitian .1 Metode Penelitian
 - Metodologi Penelitian
 - Rancangan Penelitian
 - Lokasi Penelitian
 - Instrumen Penelitian
 - Jenis dan Sumber Data
 - Teknik Pengumpulan Data
 - Pelaksanaan Penelitian
 
Ketiga, penelitian merupakan upaya pengembangan (inovasi) karena data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang sudah ada. Pertama: memahami masalah, karena data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui kemudian diketahui. Kedua, pemecahan masalah karena data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah.
Ketiga, mengantisipasi permasalahan karena data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mencoba mencegah permasalahan tersebut. Tentunya untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan penelitian memerlukan data yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan data.
MENYUSUN PUBLIKASI ILMIAH
Macam Publikasi Ilmiah
Pada umumnya berupa karya tulis ilmiah, karya ilmiah untuk memenuhi tugas akhir kajian dan membaca bahan atau buku ilmiah. Makalah Konferensi Makalah konferensi adalah tulisan ilmiah yang lebih ringkas (sekitar 1-5 halaman), dibahas pada pertemuan ilmiah. Jurnal Ilmiah Jurnal Ilmiah merupakan kumpulan Literatur Ilmiah (SCI) hasil penelitian ilmiah.
Karya Tulis Ilmiah yang Diterbitkan 1) Jurnal Ilmiah
- Prosiding (Proceeding)
 
Urutan materi dan struktur buku ajar didasarkan pada logika ilmiah (berorientasi konten), diterbitkan secara resmi untuk pemasaran. A) Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 1) Jurnal ilmiah. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah harus melalui proses peer review yang ketat (oleh panel ahli), sehingga jurnal ilmiah lebih mempunyai bobot ilmiah dibandingkan prosiding. 3) Konferensi makalah. Materi jurnal ilmiah diterbitkan dalam format jurnal, dan makalah konferensi dibahas dalam forum seminar (forum konferensi ilmiah).
Karya Tulis Ilmiah untuk Persyaratan Kelulusan Studi Di samping berupa jurnal ilmiah dan paper conference,
- Skripsi
 - Tesis
 - Disertasi
 
Penulisan ilmiah berbentuk skripsi berisi tentang metode pengumpulan data, analisis pengolahan data, serta menyajikan kesimpulan dan rekomendasi terhadap suatu permasalahan. Tulisan ilmiah ini lebih tepatnya membahas tentang pengujian terhadap satu atau lebih permasalahan penelitian (hipotesis). 3) Disertasi. Disertasi adalah suatu tulisan ilmiah yang mengungkapkan suatu argumen yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan.
Buku Bacaan
- Struktur Karya Tulis Ilmiah
 - Judul
 - Nama dan Keterangan Penulis
 - Abstrak (Abstract)
 - Kata Kunci (Key Words)
 - Pendahuluan (Introduction)
 - Kajian Pustaka
 - Metode Penelitian
 - Hasil dan Pembahasan
 - Temuan
 - Simpulan dan Saran
 - Daftar Pustaka
 
Pada umumnya artikel ilmiah yang dapat dimuat di jurnal ilmiah berasal dari hasil penelitian atau penelitian (non penelitian), sehingga format penyajiannya pun berbeda-beda. Struktur penulisan publikasi/makalah ilmiah berdasarkan hasil penelitian dan non penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.2. Menurut Adnan, syarat judul artikel ilmiah adalah: (1) Menggunakan kata-kata yang memberikan jawaban langsung atau setidaknya merujuk pada permasalahan yang belum terjawab di masa lalu dan masih menimbulkan kontroversi, (2) Informasi yang bernilai pemberitaan (nilai berita).
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apa saja nilai-nilai budaya organisasi yang dimiliki Subak Mergaya di tengah modernisasi perkembangan kota Denpasar? Bagaimana pekaseh Subak Mergaya menerapkan nilai-nilai budaya organisasi di tengah modernisasi perkembangan kota Denpasar. Apa dampak penerapan nilai-nilai budaya organisasi Subak Mergaya di tengah modernisasi perkembangan kota Denpasar.
Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
 - Tujuan Khusus
 
Untuk mengetahui dan memahami nilai-nilai budaya organisasi Subak Mergaya di tengah modernisasi perkembangan kota Denpasar. Untuk mempelajari dan mengkaji lebih dalam tentang implementasi nilai-nilai budaya organisasi Subak Mergaya dari pekaseh di tengah modernisasi perkembangan kota Denpasar. Untuk mengetahui dan memaknai pengaruh penerapan nilai-nilai budaya organisasi Subak Mergaya di tengah modernisasi perkembangan kota Denpasar.
Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoretis
 - Manfaat Praktis
 
Namun demikian, penelitian ini diharapkan tetap memberikan manfaat bagi bidang kajian budaya organisasi maupun bagi para praktisi di bidang kajian budaya. Perkembangan pengetahuan akademis para praktisi dan mahasiswa budaya organisasi, bahwa ada beberapa hal yang dapat diangkat dalam penelitian sebagai budaya lokal yang tumbuh sebagai komitmen bersama. Mampu memberikan kontribusi kepada pekaseh, pemilik dan penggarap lahan pertanian hijau yang nilai-nilai luhur dalam tradisi adat Subak memberi kekuatan untuk bertahan melawan modernisasi pembangunan.
Kajian Pustaka
Penelitian yang dilakukan Sunaryasa berbeda dengan penelitian ini karena penekanan dalam penelitian ini adalah pada nilai-nilai yang dianut oleh kelompok tani tradisional di Subak Mergaya sebagai cerminan dari nilai-nilai budaya organisasi Subak. Nilai-nilai tersebut dikaji sehingga diperoleh pemahaman bahwa nilai-nilai tersebut dapat melindungi subak dari pesatnya kemajuan modernisasi pembangunan di Kota Denpasar. Terkait dengan acuan budaya organisasi yang disampaikan oleh Uha (2013:69) bahwa peranan budaya organisasi dalam kegiatan organisasi diharapkan mampu menciptakan perbedaan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain karena budaya organisasi memberikan identitas kepada para anggotanya, selain itu juga dapat juga mendorong terciptanya kondisi iman dalam membuat komitmen.
Deskripsi Konsep
Pemahaman tentang budaya organisasi sebagian dapat diatasi sebelum digabungkan menjadi bidang ilmu yang diajarkan di bidang ilmu ekonomi khususnya pada program studi manajemen. Pengertian budaya organisasi menurut Sutrisno (2010: 2) bahwa budaya organisasi sebagai suatu sistem nilai (values), kepercayaan (beliefs), asumsi (assumptions), norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh organisasi. anggota suatu organisasi sebagai pedoman berperilaku dan pemecahan masalah bagi organisasi. Yang dimaksud dengan budaya organisasi Subak Mergaya dalam penelitian ini adalah organisasi yang mempunyai nilai-nilai luhur seperti kearifan lokal dalam berusaha mencapai tujuan bersama di bidang irigasi padi dengan jumlah anggota tertentu dan mempunyai pengurus berdasarkan keyakinan agama. . sosial-agrarianisme.
Landasan Teori
Untuk meningkatkan efektivitas suatu organisasi sehingga mampu mengatasi berbagai krisis yang menimpa organisasi, maka diperlukan adanya nilai-nilai yang dibangun dari dalam organisasi. Pola interaksi berbasis nilai yang dibangun dari organisasi kemudian menjadi pedoman secara terus menerus dari generasi ke generasi dalam organisasi. Nilai-nilai tersebut menjadi budaya, dan karena dijalankan dalam organisasi maka menjadi budaya organisasi.
Model Penelitian
Kelangsungan hidup organisasi Subak Mergaya dengan budaya organisasinya yang unik membuat Subak ini mampu bertahan ditengah modernisasi pembangunan di kota Denpasar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan budaya organisasi Subak Mergaya dalam menjaga kawasan subak dari pesatnya kemajuan pembangunan modernisasi, hal ini tidak lepas dari status kota denpasar sebagai ibu kota provinsi bali. . Untuk memahami keadaan Subak Mergay di tengah modernisasi dan berbagai perubahan, penelitian ini berfokus pada budaya organisasi sebagai cerminan organisasi dalam menentukan arah strategis masa depan.
Lokasi Penelitian
Sebagai desain penelitian merupakan penjelasan umum atau cetak biru atas rencana penelitian yang akan dilakukan. Bali sebagai kawasan wisata telah mendapat perhatian dunia sebagai kawasan wisata yang menarik. Upaya pengelola Subak Mergaya untuk meredakan tekanan dari pemerintah atau masyarakat umum yang berniat mengubah lahan sawah menjadi pemukiman dapat diredam atau dikurangi sehingga Subak Mergaya tetap mengatur perairan sawah dengan tekad/komitmen kolektif yang disebut budaya organisasi. .
Jenis dan Sumber Data
Penentuan Informan
Langkah selanjutnya adalah meminta rekomendasi untuk bertanya kepada orang lain yang memahami budaya organisasi Subak Margaya dan beberapa pertanyaan lainnya.
Instrumen penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara adalah kegiatan dalam rangka pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara tatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara (Bungin, 2008: 108). Informan adalah orang-orang yang diwawancarai, dimintai keterangan, yang diharapkan menguasai dan memahami data, informasi atau fakta dari objek penelitian. Wawancara diharapkan dapat dilakukan secara fleksibel, dan agar wawancara dapat dilaksanakan secara tepat sasaran, maka disusunlah pedoman wawancara yang memuat pertanyaan-pertanyaan pokok terkait dengan permasalahan yang diteliti.
Teknik Analisis Data
Pertama: reduksi data, dalam hal ini seleksi, fokus pada penyederhanaan dan transformasi data mentah yang diperoleh selama penelitian. Kedua, penyajian data, dalam hal ini menyatukan sekumpulan informasi menjadi suatu pernyataan yang memungkinkan ditariknya kesimpulan. Ketiga, dalam hal ini dengan menarik kesimpulan, makna kata telah dicari sejak awal pengumpulan data, dicatat keteraturan, pola, penjelasan dan alur sebab akibat, dan setelah mengkaji hasil analisis maka dilakukan kegiatan penelitian. dibawa. disimpulkan dengan menarik kesimpulan akhir yang masih utuh.
Penyajian Hasil Analisis data
Credit Union Desa “Lembaga Perkreditan Desa” (LPD) terus berkembang menjadi lembaga perantara yang otonom dan kuat. Artikel ini membahas LPD sebagai model lembaga keuangan tradisional yang unggul dan perannya dalam mendukung stabilitas budaya perekonomian Bali. Kedua, keberadaan LPD dapat meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi dan melestarikan tradisi budaya masyarakat Desa Pakraman di Bali.
Pendahuluan
Berbeda dengan LPD yang pendiriannya didasarkan pada Peraturan Daerah Provinsi Bali (No. 8 Tahun 2012) dan kebijakan daerah (awig-awig). Sesuai dengan landasan pendirian tersebut maka LPD sebagai lembaga keuangan milik Desa Pakraman bersifat unik dan otonom, tidak tunduk pada kebijakan pemerintah pusat dan hanya mengacu pada kebijakan daerah yang berorientasi pada penguatan kehidupan ekonomi dan sosial budaya masyarakat adat di Bali. . Tulisan ini membahas dua hal: (1) Mengapa LPD berkembang menjadi model lembaga keuangan adat milik desa yang unggul. 2) Bagaimana LPD menjadi lembaga perkreditan desa sebagai penopang stabilitas budaya perekonomian Bali.
Kajian Pustaka