BAB II. TINJAUAN PUSTAKA…
E. Penyajian Informasi Laporan Arus Kas
3) Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dikaitkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas.
4) Menilai pengaruh investasi, baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.
Laporan arus kas menurut Munawir (2002 : 241) berpendapat bahwa laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan penjelasan mengenai alasan perubahan tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber penerimaan kas dan untuk apa penggunaannya.
Laporan arus kas berbeda dengan laporan laba rugi, laporan arus kas merupakan ringkasan transaksi keuangan yang berhubungan dengan kas, sedangkan laporan laba rugi menunjukkan pendapatan yang direalisasi dan biaya yang terjadi dengan tidak memperhatikan ada tidaknya penerimaan atau pengeluaran kas.
Laporan arus kas sangat diperlukan oleh manajemen ketika manajemen sedang memantau berbagai aktivitas bisnis dan melakukan berbagai rencana yang dihubungkan dengan posisi kas yang ada, baik masa lalu, sekarang dan masa mendatang.
adanya perbedaan waktu antara penerimaan dan pengeluaran di satu pihak dengan kegiatan-kegiatan usaha yang menimbulkan arus kas dipihak lain, maka penyajian ikhtisar arus kas untuk satu periode mempunyai kegunaan yang terbatas.
Perbandingan arus kas untuk beberapa periode diperlukan untuk mengamati pola perilaku arus kas yang berulang-ulang dan untuk memprediksi besarnya kemungkinan dan frekuensi dari pada non-recurring flows.
Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut.
Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut.
Suatu transaksi tertentu dapat meliputi arus kas yang diklasifikasi kedalam lebih dari satu aktivitas. Sebagai contoh, jika pelunasan pinjaman bank meliputi pokok pinjaman dan bunga, maka bunga merupakan unsur yang dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi dan pokok pinjaman merupakan unsur yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
1. Aktivitas Operasi
a) Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan.
b) Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada
umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah :
1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa
2. Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi dan pendapatan lain 3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
4. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya
5. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi
6. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi bersih. Arus kas yang menyangkut transaksi semacam itu merupakan arus kas dari aktivitas investasi
c) Perusahaan sekuritas dapat memiliki sekuritas untuk diperdagangkan sehingga sama dengan persediaan yang dibeli untuk dijual kembali.
Karenanya, arus kas yang berasal dari pembelian dan penjualan dalam transaksi atau perdagangan sekuritas tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sama halnya dengan pemberian kredit oleh lembaga keuangan juga harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, karena
berkaitan dengan aktivitas penghasil utama pendapatan lembaga keuangan tersebut.
2. Aktivitas Investasi
a) Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Adapun arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah :
1. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tidak berwujud dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri
2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain.
3. Perolehan saham atau instrument keuangan perusahaan lain
4. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan)
5. Pembayaran kas sehubungan dengan futures contractor, forward contract, option contract dan swap conracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading) atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
Jika suatu kontrak dimaksudkan untuk menangkal (hedge) suatu posisi yang dapat diidentifikasi, maka arus kas dari kontrak tersebut
diklasifikasikan dengan cara yang sama seperti arus kas dari posisi yang ditangkalnya.
3. Aktivitas Pendanaan
a) Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah
1. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrument modal lainnya 2. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau
menebus saham perusahaan
3. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya
4. Pelunasan pinjaman
5. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease)
Tujuan dan Kegunaan
Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi tentang perubahan arus kas dan setara kas entitas selama satu periode yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Ada pun kegunaan dari laporan arus kas adalah sebagai berikut :
1) Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan, mengontrol arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan pada masa lalu.
2) Menilai kemungkinan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar, arus kas bersih perusahaan, termasuk kemampuan membayar dividen.
3) Menyajikan informasi bagi investor, kreditur, memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan.
4) Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di masa yang akan datang.
5) Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dikaitkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas.
6) Menilai pengaruh investasi, baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.
Format dasar laporan arus kas adalah sebagai berikut : Laporan arus kas
Arus kas dari aktivitas operasi xxx Arus kas dari aktivitas investasi xxx Arus kas dari aktivitas pendanaan xxx Kenaikan/(penurunan) arus kas netto xxx
Saldo awal kas xxx
Saldo akhir kas xxx
Anggaran kas diperoleh dari proyeksi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan di masa depan dalam berbagai jangka waktu. Anggaran kas mengungkapkan waktu dan jumlah arus kas masuk dan arus kas keluar kas yang diharapkan pada periode bersangkutan. Dengan informasi ini, manajer keuangan
dapat menentukan kebutuhan kas perusahaan di masa depan, pendanaannya dan pengawasan kas dan likuiditas perusahaan dengan lebih baik. Untuk peramalan jangka pandek biasanya digunakan jangka waktu peramalan untuk periode satu bulan karena turut mempertimbangkan variasi musiman pada arus kas. Pada saat arus kas mengalami tingkat perubahan yang besar namun masih dapat diperkirakan, anggaran pada jangka waktu yang lebih singkat perlu dibuat untuk menentukan saat di mana kas sangat dibutuhkan. Sedangkan jika arus kas cukup stabil, dapat dibuat anggaran tiga bulanan atau jangka waktu yang lebih panjang.
Cara umum peramalan untuk jangka waktu yang semakin panjang di masa depan, maka semakin tidak pasti peramalannya. Biasanya persiapan anggaran kas bulan hanya dijaminkan untuk perkiraannya jangka waktu ke depan yang singkat.
Untuk menyajikan laporan arus kas dapat digunakan dua metode, menurut Harahap (2002 : 96) adalah sebagai berikut : “1. Direct method (Metode langsung), 2. Indirect method (Metode tak langsung).”
Untuk lebih jelasnya kedua penjabaran metode di atas, akan diuraikan berikut ini :
1. Direct Method
Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Menurut direct method, arus kas operasi dilaporkan secara langsung menurut kelompok-kelompok utama penerimaan kas operasi (dari pelanggan) dan pembayaran (termasuk
pemasok dan karyawan). Rekonsiliasi terpisah dari penghasilan bersih terhadap arus kas bersih dari kegiatan operasi juga harus dibuat.
Rekonsiliasi ini berawal dengan penghasilan bersih yang dilaporkan dan menyesuaikan angka ini untuk perkiraan-perkiraan laporan penghasilan non kas dan perubahan-perubahan yang berhubungan pada perkiraan- perkiraan neraca untuk menentukan kas yang berasal dari kegiatan operasi.
PT. XXX
Laporan Arus Kas (Direct Method) Tahun yang Berakhir 31 Desember 20xx Aktivitas Operasi :
Penerimaan kas dari pelanggan xxx
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (xxx)
Kas yang dihasilkan operasi xxx
Pembayaran bunga (xxx)
Pembayaran pajak penghasilan (xxx)
Arus kas sebelum pos luar biasa xxx
Hasil dari asuransi karena gempa bumi xxx
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi ... xxx Aktivitas Investasi :
Perolehan anak perusahaan X dengan kas (xxx) Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (xxx)
Hasil dari penjualan peralatan xxx
Penerimaan bunga xxx
Penerimaan deviden xxx
Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi ... (xxx) Aktivitas Pendanaan :
Hasil dari penerbitan modal saham xxx Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan (xxx)
Pembayaran deviden (xxx)
Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan ... (xxx) Kenaikan bersih kas dan setara kas xxx
Kas dan setara kas awal periode xxx
Kas dan setara kas pada akhir periode xxx
2. Indirect method
Dalam metode ini, penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi kegiatan operasional seperti penyusutan, naik turunnya pos aktiva dan utang lancar. Dalam metode ini net income disesuaikan dengan menghilangkan :
a. Pengaruh transaksi yang masih belum direalisasi dari arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan, arus kas masuk dan keluar, seperti piutang dan utang.
b. Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti : penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan dari operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan investasi), laba rugi pembatalan utang (transaksi pembiayaan).
Menurut indirect method, rekonsiliasi penghasilan bersih terhadap arus kas kegiatan operasi berubah untuk menggantikan metode langsung (direct method) arus kas kegiatan operasi. Akibatnya metode tidak langsung (indirect method) hanya merupakan versi singkat dari metode langsung.
PT. XXX
Laporan Arus Kas (Indirect Method) Per 31 Desember 20xx
Aktivitas Operasi :
Laba bersih sebelum pajak xxx
Penyesuaian untuk :
Penyusutan xxx
Kerugian selisih kurs xxx
Penghasilan investasi (xxx)
Beban bunga xxx
Laba operasi sebelum modal kerja xxx
Kenaikan piutang dagang dan piutang lain (xxx)
Penurunan persediaan xxx
Penurunan piutang dagang (xxx)
Kas dihasilkan dari operasi xxx
Pembayaran bunga (xxx)
Pembayaran pajak penghasilan (xxx)
Arus kas sebelum pos luar biasa xxx
Hasil dari penyelesaian asuransi gempa bumi xxx
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi ... xxx Aktivitas Investasi :
Perolehan anak perusahaan X dengan kas (xxx) Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (xxx)
Hasil dari penjualan peralatan xxx
Penerimaan bunga xxx
Penerimaan deviden xxx
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi ... xxx Aktivitas Pendanaan :
Hasil dari penerimaan modal saham xxx Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan xxx
Pembayaran deviden (xxx)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan ... (xxx)
Kas bersih kas setara kas xxx
Kas dan setara kas pada awal periode xxx
Kas dan setara kas pada akhir periode xxx
Keuntungan utama dari penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan direct method adalah para pemakai memperoleh tentang transaksi kas kegiatan operasi, investasi dan pendanaan perusahaan. Ketiga bagian arus kas ini membantu pemakai dalam menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang mungkin timbul saat ini dan di masa yang akan datang.
Metode direct dapat direkonsiliasi sehingga menjadi indirect method untuk keperluan penyusunan laporan arus kas. Untuk itu diperlukan :
a. Laporan laba rugi lengkap, yang khusus digunakan untuk menyusun laporan arus kas
b. Neraca perbandingan yang memuat informasi tentang kegiatan investasi, pembiayaan dan operasional.
c. Analisis atas perkiraan tertentu yang menggambarkan berbagai jenis transaksi dan kejadian yang mempengaruhi kas baik langsung maupun tidak langsung.
F. Penyusunan Laporan Arus Kas Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi dapat disajikan dengan dua metode, yaitu sebagai berikut :
1. Metode langsung, yang menyajikan kelompok utama penerimaan kas bruto (gross) dan pembayaran kas bruto.
2. Metode tidak langsung, dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan menyesuaikan laba rugi tersebut dengan transaksi non kas,
akrual, dan tangguhan dari pos yang penghasilan atau pengeluaran dalam aktivitas investasi dan pendanaan.
1. Metode Langsung
Metode langsung memperinci arus kas aktual dari kegiatan operasi entitas.
Ketika metode ini digunakan, informasi dapat diperoleh dari catatan akuntasi entitas atau dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi konfrehensif.
Entitas dianjurkan untk menggunakan metode langsung dalam penyusunan arus kas dari aktivitas operasi. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengistimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan oleh metode tidak langsung.
Berikut adalah bagian aktivitas operasi menggunakan metode langsung : Arus kas dari aktivitas operasi :
Penerimaan kas dari pelanggan xxx Penerimaan kas kepada pemasok (xxx) Pembayaran kas kepada karyawan (xxx)
Pembayaran bunga (xxx)
Pembayaran pajak (xxx)
Arus kas netto dari aktivitas operasi xxx
2. Metode Tidak Langsung
Dengan metode tidak langsung, arus kas netto dari aktivitas ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi netto dari pengaruh :
a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama periode berjalan
b. Pos non kas, seperti penyusuta, pajak tangguhan, keuntungan dan kerugian mata uang asing yang belum direalisasi, serta laba entitas asosiasi yang belum didistribusikan.
c. Pos lain yang berkaitan dengan aktivitas investasi atau pendanaan, misalnya laba dari penjualan aset tetap.
Berikut adalah bagian aktivitas operasi menggunakan metode tidak langsung :
Arus kas dari aktivitas operasi :
Laba sebelum pajak xxx
Penyesuaian untuk :
Depresiasi xxx
Kenaikan piutang usaha (xxx)
Kenaikan utang usaha xxx
Penurunan liabilitas pajak tangguhan (xxx) Keuntungan penjualan aset tetap (xxx) Kas yang dihasilkan dari operasi xxx
Pembayaran bunga (xxx)
Pembayaran pajak (xxx)
Arus kas netto dari aktivitas operasi xxx
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Berikut adalah contoh laporan arus kas bagian dari aktivitas investasi : Perolehan dari penjualan aset tetap xxx Pembelian aset tetap dan aset tak berwujud (xxx)
Akuisisi investasi obligasi (xxx)
Penerimaan dari pelepasan investasi dientitas asosiasi xxx Arus kas netto dari aktivitas investasi xxx Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Berikut adalah contoh laporan arus kas bagian dari aktivitas pendanaan :
Kenaikan utang bank xxx
Pembayaran deviden (xxx)
Penerbitan saham biasa xxx
Perolehan saham treasuri (xxx)
Arus kas netto dari aktivitas pendanaan xxx
G. Laporan Arus Kas Menurut PSAK No. 2
Menurut PSAK tahun 2009 paragraf 09 bahwa laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Dari definisi di atas dikemukakan bahwa PSAK No. 2 dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam pernyataan ini dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang
tak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dapat disajikan menurut arus kas bersih, yaitu :
a. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan apabila arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas perusahaan.
b. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, dengan volume transaksi yang besar, dan dengan jangka waktu singkat (maturity short).
Arus kas yang berasal dari aktivitas suatu lembaga keuangan berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus kas bersih, yaitu :
a. Penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan deposito berjangka waktu tetap
b. Penempatan dan penarikan deposit pada lembaga keuangan lainnya, dan c. Pemberian dan pelunasan kredit
Arus kas yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus dibukukan dalam mata uang yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs pada tanggal transaksi arus kas.
Arus kas anak perusahaan di luar negeri dijabarkan berdasarkan kurs transaksi pada tanggal arus kas. Arus kas sehubungan dengan pos luar biasa harus diklasifikasi sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksinya dan diungkapkan secara terpisah.
Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing- masing harus diungkapkan tersendiri. Masing-masing harus diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.
Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan tersendiri dan diklasifikasikan sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.
Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan anak perusahaan atau unit bisnis lainnya harus diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi.
Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal berikut secara keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak perusahaan dan unit bisnis lainnya selama satu periode :
a. Jumlah harga perolehan atau pelepasan.
b. Bagian nilai perolehan atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas dan setara kas.
c. Jumlah kas dan setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan, dan
d. Jumlah aktiva dan kewajiban selain kas atau setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan, diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya.
Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas harus dikelularkan dari laporan arus kas. Transaksi semacam itu harus diungkapkan sedemikian rupa pada catatan atas laporan keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.
Perusahaan harus mengungkapkan komponen kas dan setara kas dan harus menyajikan rekonsiliasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama yang disajikan di neraca.
Perusahaan harus mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan dengan bebas, oleh perusahaan atau group usaha tersebut.
Pernyataan ini berlaku secara prospektif dan pada saat permulaan pelaksanaan pernyataan ini bila disusun laporan keuangan komparatif, maka laporan arus kas tidak wajib disusun secara komparatif.
H. Kerangka Pikir
Adapun kerangka pikir yang telah diuraikan dapat digambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
I. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang diajukan, maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
“Di duga, bahwa penerapan penyusunan laporan arus kas yang dilakukan oleh PT. Gemilang Mario Jaya belum sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 2)”.
Laporan Arus Kas Berdasarkan Perusahaan
PSAK No. 2
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi dan waktu penulis melaksanakan penelitian, yakni :
Penelitian ini dilaksanakan di “PT. Gemilang Mario Jaya” di Makassar yang terletak di jalan Kalimantan No. 144. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan.
B. Jenis Penelitian
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah terjadi.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Penelitian Lapang (Field Research), yaitu pengumpulan data melalui dua cara pada obyek penelitian yaitu:
42
a. Observasi
Tehnik observasi yaitu dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dalam proses kegiatan pengolahan data keuangan yang berupa Laporan Arus.
b. Interview
Tehnik interview yaitu dilakukan dengan jalan mengadakan wawancara secara langsung dengan pimpinan perusahaan, kepala bagian pembukuan dan sejumlah personil yang berhubungan dengan penelitian ini.
2. Penelitian Pustaka ( Library Research ), yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan mencari penjelasan dari teori-teori dan literatur-literatur yang ditulis oleh para ahli mengenai masalah yang akan dibahas ini dalam upaya melengkapi kerangka dan acuan berfikir penulis menuju pembahasan yang logis dan sistematis.
D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dapat dilihat melalui uraian dibawah ini
a. Data kualitatif yaitu data yang digunakan melalui keterangan- keterangan secara tertulis seperti : sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi dan pembagian tugasnya.