• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyelenggaraan Kegiatan di Bandara

A. Sistem Bandara

3. Penyelenggaraan Kegiatan di Bandara

Bandar udara memiliki fungsi sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan/atau pengusahaan (Permenhub No. 39, 2019).

a. Kegiatan Pemerintahan

Bandara sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, merupakan tempat unit kerja/instansi pemerintah dalam menjalankan tugas dan fungsinya terhadap masyarakat sesuai perundang-undangan.

Unit kerja pemerintah terdiri dari pembinaan kegiatan penerbangan, kepabeanan, keimigrasian dan kekarantinaan.

1) Pembinaan Kegiatan Penerbangan

Pembinaan kegiatan penerbangan yang dilaksanakan oleh otoritas bandar udara. Otoritas bandar udara merupakan suatu badan atau lembaga yang bertanggungjawab dalam kegiatan operasional dari satu atau beberapa bandar udara. Otoritas ini dapat merupakan salah-satu badan pemerintah atau berupa badan swasta.

Di Indonesia, otoritas bandar udara merupakan salah-satu unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Udara. Kantor Otoritas Bandar Udara mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan penerbangan di bandar udara dalam wilayah kerjanya.

Pelaksanaan pembinaan kegiatan penerbangan Bandara Internasional Adi Soemarmo berada di Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III – Surabaya, yang juga mengatur, mengendalikan dan mengawasi bandara-bandara lain yang berada di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Tugas Otoritas Bandar Udara anatara lain melakukan dan melaksanakan pengawasan untuk menjamin keselamatan dan pelayanan penerbangan. Pengawasan mencangkup kegiatan

32

konstruksi dan operasi untuk mematuhi hukum dan peraturan, termasuk tindakan korektif dan tindakan penegak hukum.

Contoh kegiatan: permohonan penerbitan pass kepada Otoritas Bandar Udara dan kebutuhan/kemampuan Angkasa Pura dalam kegiatan pengawasan personil yang menggunakan pass bandara di dalam Bandar Udara.

2) Kepabeanan (Bea Cukai)

Kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu-lintas barang yang masuk atau keluar Daerah Pabean dan pemungutan Bea Masuk. Kawasan Pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut, bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu-lintas barang yang sepenuhnya berada dibawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Fokus kegiatan utama kepabeanan dapat dibedakan menjadi 2 hal. Pertama fokus pada kegiatan pengawasan atas masuknya barang dalam daerah pabean (impor) dan keluarnya barang dari daerah pabean (ekspor).

Di Indonesia, tanggung jawab dan wewenang pengawasan lalu lintas barang serta pemungutan atas bea masuk dan bea keluar berada di Ditjen Bea dan Cukai (DJBC). Bea Cukai Surakarta bertugas mengawasi barang yang tiba di Bandara Adi Soemarmo.

Bea Cukai juga bersinergi dengan PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo untuk menyediakan fasilitas pendukung berupa jalur khusus kursi roda untuk pelaksanaan pemenuhan ketentuan kepabeanan terkait pengawasan barang bawaan penumpang.

Contoh kegiatan: Bea Cukai Surakarta memusnahkan barang- barang hasil penindakan periode 2019 hingga 2020. Barang yang terdiri dari rokok, minuman keras, serta barang impor lewat Kantor Pos Lalu Bea Solo dan Bandara Adi Soemarmo dimusnahkan karena

33

sebelumnya tidak memenuhi ketentuan di bidang kepabeanan dan cukai serta telah ditetapkan menjadi barang milik negara.

Gambar 28. Kegiatan Kepabeanan di Bandara

3) Keimigrasian

Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar Wilayah Indonesia serta pengawasannya dalam rangka menjaga tegaknya kedaulatan negara. Fungsi Keimigrasian adalah bagian dari urusan pemerintahan negara dalam memberikan pelayanan Keimigrasian, penegakan hukum, keamanan negara, dan fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat.

Tugas pokok dan fungsi imigrasi dikenal juga dengan Tri Fungsi Imigrasi. Tri Fungsi Imigrasi ini meliputi:

a) Pengaturan tentang berbagai hal mengenai lalu lintas orang keluar, masuk dan tinggal dari dan ke dalam wilayah negara Republik Indonesia;

b) Pengaturan tentang berbagai hal mengenai pengawasan orang asing di wilayah Repubik Indonesia;

c) Pemeriksaan dokumen perjalanan, baik negara yang ditinggalkan, negara yang dikunjungi, maupun negara yang dilalui.

Pada tempat-tempat tertentu, misalkan di bandara yang menjadi gerbang masuk atau keluar ke suatu wilayah dilakukan clearance secara universal oleh imigrasi, yang kemudian bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Custom (Bea dan Cukai) dan Quarrantine (Karantina), pihak kepolisian dan militer dalam

34

satu perlintasan. Adapun kapasitas area kerja meliputi imigrasi untuk clearance perlintasan manusia.

Di Indonesia, tanggung jawab dan wewenang kegiatan keimigrasian berada di Ditjen Imigrasi yang berada di bawah Kemenkumham. Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surakarta adalah pelaksana fungsi keimigrasian di wilayah eks-Karesidenan Surakarta yang terdiri dari 7 kota/kabupaten dengan 6 lokasi layanan yang tersebar di eks-Karesidenan Surakarta yaitu Kantor Imigrasi Surakarta, ULP Solo Baru, MPP Kota Surakarta, MPP Kabupaten Karanganyar, MPP Kabupaten Sragen, dan Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Adi Sumarmo.

Contoh kegiatan: Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surakarta memberikan pelayanan pemeriksaan keimigrasian bagi rombongan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) di Bandara Internasional Adi Soemarmo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada Senin (14/11/2022).

4) Kekarantinaan

Kekarantinaan Kesehatan adalah upaya mencegah dan menangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat. Setiap pesawat udara yang datang dari luar negeri berada dalam Pengawasan Kekarantinaan Kesehatan. Setelah kedatangan Pesawat Udara, Kapten Penerbang melalui pengelola Bandar Udara wajib memberikan dokumen Deklarasi Kesehatan Penerbangan (Health Part of the Aircraft General Declaration) kepada Pejabat Karantina Kesehatan.

Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang bertanggungjawab secara teknis dan administrative kepada Direktur Jenderal Pencegahan Penyakit dan Penyehatan (Ditjen P2P).

35

Contoh kegiatan: Guna mengantisipasi wabah penyakit yang masuk melalui jalur penerbangan, Kementrian Kesehatan RI melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementrian Kesehatan RI, Dr dr Maxi Rein Rondonuwu DHSM MARS, Rabu (6/12/2023) meresmikan penggunaan gedung baru Balai Karantina Kesehatan Kelas I Semarang Wilayah Kerja Bandara Internasional Adi Soemarmo, Boyolali. Gedung ini akan menjadi saranan untuk melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit yang berpotensi menjadi wabah yang dibawa masuk oleh penumpang melalui jalur penerbangan.

5) Kemiliteran

Selain difungsikan sebagai penerbangan sipil domestik maupun internasional, Bandara Adi Soemarmo juga berperan penting pada penerbangan nasional karena difungsikan sebagai penerbangan militer. Bandara ini berfungsi sebagai Pangkalan Udara TNI AU (Angkatan Udara).

Gambar 29. Bandara berfungsi sebagai pangkalan TNI AU

b. Kegiatan Pengusahaan

Bandara sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan pengusahaan meliputi jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan operasi pesawat udara di bandar udara, jasa terkait untuk menunjang kegiatan

36

pelayanan penumpang dan barang, dan jasa terkait untuk memberikan nilai tambah bagi pengusahaan bandar udara. Jenis pengusahaan ini dapat diselenggarakan oleh orang perseroangan warga Negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia. Dalam pelaksanaan pelayanan, orang perseroangan warga Negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia.

1) Kegiatan Pelayanan Jasa Kebandarudaraan

Pelayanan jasa kebandarudaraan meliputi pelayanan jasa pesawat udara, penumpang, barang, dan pos yang terdiri atas penyediaan dan/atau pengembangan:

a) Fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, manuver, parkir, dan penyimpanan pesawat udara;

b) Fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan penumpang, kargo, dan pos;

c) Fasilitas elektronika, listrik, air, dan instalasi limbah buangan;

dan

d) Lahan untuk bangunan, lapangan, dan industri serta gedung atau bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara.

Bandara Internasional Adi Soemarmo dikelola oleh Perusahaan Umum Angkasa Pura I yang pada tanggal 1 Januari 1993 berubah status menjadi Persero Terbatas Angkasa Pura I sampai dengan sekarang. Kegiatan pengusahaan lainnya, seperti restoran, toko, bank dan money changer tentu harus berkoordinasi dan dibawah pengawasan PT Angkasa Pura I dalam menjalankan kegiatan usahanya di Bandara Adi Soemarmo.

37 2) Badan Usaha Angkutan Udara

Badan Usaha Angkutan Udara adalah badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan hukum Indonesia berbentuk perseroan terbatas atau koperasi, yang kegiatan utamanya mengoperasikan pesawat udara untuk digunakan mengangkut penumpang, kargo, dan/atau pos dengan memungut pembayaran.

Di Bandara Internasional Adi Soemarmo terdapat beberapa maskapai yang bertugas mengoperasikan pesawat udara. Perusahaan Maskapai penerbangan yang dilayani seperti Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, Wings Air, Batik Air dan Indonesia Air Asia dengan rute penerbangan Jakarta Soekarno Hatta; Jakarta Halim Perdana Kusuma, Denpasar, Kupang, Bandung, dan Surabaya. Selain itu juga Solo dijadikan Embarkasi Haji untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Gambar 30. Air Asia sebagai salah satu Maskapai Penerbangan di Bandara Adi Soemarmo

38

Dokumen terkait