• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbaikan yang dapat dilakukan Polda DIY dalam Pengungkapan

112

yang diungkapkan oleh bapak Bripda Abraham Fatih sebagai Penyidik Pembantu Subdit III Jatanras Polda DIY yang mengatakan bahwa

“Kendala karena keberadaan salah satunya, keberadaan para pihak berada diluar wilayah hukum seperti pelapornya disini tapi saksi yang lain ada di kalimantan ada di semarang, jakarta, terus pelakunya berdomisili di palembang.”

(Fatih, 2023).

4.6 Perbaikan yang dapat dilakukan Polda DIY dalam Pengungkapan

113

Gambar 4.6 Kendala Versus Perbaikan

114 1. Sumber Daya Manusia

a. Seleksi Personil Subdit III Jatanras Polda DIY

Subdit III Jatanras Polda Daerah Istimewa Yogyakarta saat melakukan penyelidikan dan penyidikan harus memiliki kemampuan yang cukup memadai/harus dipenuhi dalam pengungkapan kasus yang terjadi. Jika para penyidik memiliki kemampuan yang baik maka penyidik Polda Daerah Istimewa Yogyakarta bisa melakukan pengungkapan secara cepat dalam proses penyelidikan dan penyidikan. Syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang penyidik antara lain:

1. Memiliki kemampuan yakni kemampuan yang berguna dalam membantu proses penyelidikan dan penyidikan, kemampuan yang maksud adalah kemampuan menguasai teknis penyidikan, cepat dalam menangani perkara, memahami undang-undang karena terkait dalam memberikan kesimpulan apakah kasus yang dilaporkan korban ketika berkonsultasi termasuk kategori ITE atau KUHP. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Kompol Joko Hamitoyo sebagai Kanit 5 Subdit III Jatanras Polda DIY yang mengatakan bahwa

“Ya dia ditetapkan sebagai penyidik karena memiliki kemampuan, penyidik juga harus mengikuti pelatihan kejuruan dan pelatihan-pelatihan lainnya, banyak macam, kayak pelatihan penguasaan terhadap teknis penyidikan, penguasaan undang-undang, pembuatan administrasi penyidikan, itukan diperlukan untuk mempercepat keterampilan dalam proses penanganan perkara, kalau kita tidak memiliki kemampuan itu ya gak bisa.” (Hamitoyo, 2023).

2. Harus lulusan minimal S1 Sarjana hukum dan harus ada personil yang memiliki keahlian dalam IT/Komputer

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2010 pada pasal 2A bahwa untuk dapat diangkat sebagai pejabat penyidik

115

Kepolisian Negara Republik Indonesia calon penyidik harus berpendidikan paling rendah sarjana strata satu atau setara. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Bripda Abraham Fatih sebagai Penyidik Pembantu Subdit III Jatanras Polda DIY yang mengatakan bahwa

“..minimal harus SH (sarjana hukum) dan PNS(pegawai negeri sipil)”

(Fatih, 2023).

3. Bertugas melakukan penyelidikan minimal 2 tahun, walau bukan sebagai penyidik

4. Mengikuti dan lulus pelatihan penyidik

Calon penyidik harus mengikuti dan lulus dalam pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan, hal ini bertujuan untuk menyeleksi dan menilai kemampuan penyidik apakah layak dia sebagai penyidik atau tidak, apabila layak dan berhak sebagai penyidik maka akan diangkat menjadi penyidik baru Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh bapak Bripda Abraham Fatih sebagai Penyidik Pembantu Polda DIY yang mengatakan bahwa

“Kita gak semerta merta langsung jadi penyidik ya, kita harus ikut pelatihan-pelatihan penyidikan dulu, nanti kalau sudah ikut pelatihan-pelatihan itu baru ditempatkan kesini sebagai penyidik” (Fatih, 2023).

b. Menambah Jumlah Personel

Dari kendala diatas diperlukan penambahan jumlah personil penyidik pada Subdit III Jatanras Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan tujuan untuk mempercepat dalam penanganan perkara/penyelesaian kasus. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh bapak Kompol Joko Hamitoyo sebagai Kanit 5 Subdit Subdit III Jatanras Polda Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengatakan bahwa

“Iya bener tambah personel bisa jadi solusi supaya lebih cepat berjalan penyelesaian kasusnya” (Hamitoyo, 2023).

116

c. Kerjasama dengan Universitas dalam Peningkatan Kompetensi

Pada saat berjalannya proses penyidikan kasus penipuan berkedok investasi online yang dilakukan oleh Subdit III Jatanras Polda DIY membutuhkan keahlian khusus dan perhatian terkait dengan pemahaman hukum, maka dari itu perlu adanya kerjasama dengan Universitas seperti Universitas Islam Indonesia Yogyakarta jurusan Hukum yang memiliki PUSDIKLAT yaitu pusat pendidikan dan pelatihan hukum, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tim penyidik Subdit III Jatanras Polda DIY dan bekerjasama dalam penanganan kasus penipuan berkedok investasi online. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Kompol Joko Hamitoyo sebagai Kanit 5 Subdit Subdit III Jatanras Polda DIY yang mengatakan bahwa

“Pelatihan yang tadi itu bisa didapatkan dari pelatihan yang dikoordinir atau diwadahi oleh kepolisian ada juga yang bisa secara mandiri, ya bisa kuliah, bisa pelatihan lainnya, semua tentang hukumlah, seminar-seminar.” (Hamitoyo, 2023).

2. Sosialisasi

a. Kerjasama dengan Bidhumas

Bidhumas (Bidang Hubungan Masyarakat) Polda DIY memiliki tugas, salah satunya adalah mengelola informasi dan menyampaikannya kepada masyarakat dengan tujuan untuk menciptakan opini publik yang positif, salah satunya dengan melakukan konferensi pers sebagai bentuk sosialisasi, Konferensi pers yang diadakan oleh Bidhumas Polda D.I. Yogyakarta adalah sosialisasi program dan ungkap kasus dari hasil operasi yang telah dilakukan sebelumnya (Astuti, 2019). dengan harapan informasi yang diberikan akan disebarkan seluas- luasnya dan dapat dijadikan sebagai bentuk pembelajaran kepada masyarakat, terkait dengan sosialisasi pencegahan terjadinya penipuan berkedok investasi online yang terjadi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta maka Subdit III Jatanras perlu melakukan kerjasama dengan Bidhumas agar sosialisasi berjalan dengan optimal.

117

Seperti yang diungkapkan oleh bapak Kompol Joko Hamitoyo sebagai Kanit 5 Subdit Subdit III Jatanras Polda DIY yang mengatakan bahwa

“Itu bisa dilakukan melalui apa yang sudah menjadi atau sudah selesai perkaranya, sehingga bisa di ekspos agar menjadi pembelajaran bagi orang lain atau masyarakat, dengan diekspos bagi masyarakat dijadikan pembelajaran supaya tidak terikut atau terjerumus dalam perbuatan seperti itu, jadi hati-hati harusnya,”

b. Himbauan Kepada Masyarakat

Bentuk upaya yang dilakukan Polda DIY adalah dengan dilakukannya sosialisasi di sekolah, universitas dan tempat umum lainnya, salah satunya dengan menyelenggarakan seminar, menyampaikan kepada masyarakat secara langsung terkait tren permasalahan kasus penipuan berkedok investasi online di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang marak terjadi kejahatan media sosial, maka diperlukannya himbauan kepada masyarakat mengenai pencegahan hal-hal yang harus dipersiapkan, penyampaian informasi juga bisa dilakukan melalui media sosial, penyampaian informasi melalui media sosial lebih cepat, tepat dan lebih efektif seperti membuat konten edukasi apabila menjadi korban kejahatan khususnya penipuan berkedok investasi online. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Kompol Joko Hamitoyo sebagai Kanit 5 Subdit Subdit III Jatanras Polda DIY yang mengatakan bahwa

“sosialisasi dengan melakukan seminar-seminar di universitas kan tapi kalau sekarangkan sudah dengan cara lebih efisien lebih modern karena sekarang sudah ada media-media sosial yang digunakan untuk menyebarkan informasi secara tepat,cepat sama efektif” (Hamitoyo, 2023).

118