yang sudah menetapkan rencana kariernya, perlu mengambil langkah- langkah tertentu guna mewujudkan rencana tersebut.
Betapa pun baiknya suatu rencana karier yang telah dibuat oleh seseorang pekerja disertai oleh suatu tujuan karier yang wajar dan realistik, rencana tersebut tidak akan menjadi kenyataan tanpa adanya pengembangan karier yang sistematik dan programmatic.
Ruang lingkup perencanaan karier merupakan bagian yang sangat penting karena menentukan dinamika organisasi atau perusahaan untuk manajemen sumber daya manusia.
Perencanaan karier adalah proses di mana seseorang menetapkan tujuan-tujuan karier dan mengidentifikasi cara-cara untuk mencapainya.45
B. Manfaat Perencanaan Karier
Berikut adalah manfaat dari perencanaan karier :
1. Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turn over), di mana perhatian terhadap karier individual dalam perencanaan karier yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan mereka bekerja.
2. Mendorong pertumbuhan, di mana perencanaan karier yang baik akan dapat mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.
3. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang akan datang.
4. Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai jalur potensial karier di dalam suatu organisasi.
5. Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan, perencanaan karier membantu membangun penawaran internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk mempertemukan dengan pekerjaan yang disebabkan oleh masa pensiun atau berhenti kerja.
6. Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global menggunakan perencanaan karier untuk membantu mengidentifikasikan dan mempersiapkan penempatan di luar negri.
45R. Wayne Mondy, Human Resource Management, Tenth Edition, alih bahasa Bayu airlangga, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2008). hlm. 234.
7. Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan bantuan perencanaan karier, pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar tentang harapan-harapan organisasi untuk pertumbuan sendiri dan pengembangan.
8. Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju, karena mereka mempunyai tujuan karier yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk pekerjaan di masa depan.
9. Mengurangi kelebihan, menyebabkan karyawan, manajer dan departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang mau menang sendiri.
10. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui, dapat membatu anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan penting.
C. Pengembangan Karier
Pengembangan karier (Career Development) merupakan salah satu subfungsi daripada ruang lingkup utama MSDM yaitu Pengembangan Tenaga Kerja (Human Resource Development), di mana selain dari pengembangan karier juga terdapat subfungsi lain yaitu pelatihan dan pengembangan.
Pengembangan karier menurut Mathis adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan pekerja dalam menangani berbagai macam masalah dalam pekerjaan atau tugas mereka (Efforts to improve employees’
ability to handle a variety of a variety of assignments). Dalam pembahasan lebih lanjut definisi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Pengembangan karier adalah perubahan nilai-nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi pada seseorang, karena dengan penambahan/
peningkatan usianya akan menjadi semakin matang. Dari pengertian ini, fokus pengembangan karier adalah peningkatan kemampuan metal, yang terjadi karena pertambahan usia. Perkembangan mental itu dapat juga berlangsung selama seseorang menjadi pekerja pada sebuah organisasi, yang terwujud melalui pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas pokoknya.
2. Pekerjaan karier adalah usaha yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan dengan difokuskan pada peningkatan dan penambahan kemampuan seorang pekerja.
3. Pengembangan karier adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karier.
4. Pengembangan karier adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi yang bersangkutan.
Sedangkan pengertian pengembangan karier dalam definisi yang lain diartikan sebagai perolehan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang meningkatkan kemampuan karyawan untuk memenuhi perubahan persyaratan pekerjaan serta tuntutan klien dan pelanggan.46 Dalam pengertian ini, pengembangan karier didefinisikan lebih luas, karena pengembangan karier lebih kepada seluruh kegiatan atau aktivitas kemampuan dari seseorang.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan karier merupakan suatu proses dalam peningkatan dan penambahan kemampuan seseorang karyawan yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan untuk mencapai sasaran dan tujuan kariernya.
D. Tujuan Pengembangan Karier dan Analis Karier yang Sukses
Berikut adalah beberapa tujuan dari pengembang karier:
1. Pengembangan karier untuk mencapai sesuatu yang memang dianggap berharga.
2. Pengembangan karier untuk mempelajari hal-hal baru dalam pekerjaan.
3. Pengembangan karier untuk untuk mencapai sesuatu yang dianggap akan membuat bahagia atau senang dalam mencari pengalaman bekerja.
4) Pengembangan karier untuk mengembangkan dan melatih kemampuan seseorang dalam bekerja.
46Raymond, Manajemen Sumber Daya Manusia Mencapai Keunggulan Bersaing,(Jakarta: Selembu Empat, 2010). hlm. 523.
Sukses adalah suatu pemenuhan dari maksud, tujuan atau rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Sukses juga dapat diartikan sebagai sebuah pencapaian popularitas dan meraup keuntungan (profit) yang sebesar-besarnya.
Definisi sukses ini bisa saja diartikan berbeda-beda oleh setiap orang. Misalnya, ada orang mengatakan bahwa sukses di usia muda itu adalah memiliki penghasilan yang tinggi dan menjadi terkenal di kalangan anak muda. Definisi sukses bagi para eksekutif muda, baik pria maupun wanita juga mungkin akan berbeda. Apalagi mereka sudah memasuki dunia bisnis dan dunia kerja.
Sukses dalam berkarier adalah harapan setiap orang. Kesuksesan itu sendiri tidak hanya dapat diraih oleh oran-orang memiliki kecerdasan saja, melainkan ketekunan, kegigihan, serta tekad yang kuat juga dapat mengantarkan seseorang kepada kesuksesan tersebut.
E. Promosi Jabatan
Salah satu dorongan seseorang bekerja pada suatu organisasi atau perusahaan adalah adanya kesempatan untuk maju. Sudah menjadi sifat dasar dari manusia pada umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dipunyai pada saat ini. Karena itulah mereka menginginkan suatu kemajuan dalam hidupnya.
Kesempatan untuk maju di dalam organisasi sering dinamakan sebagai promosi (naik pangkat). Suatu promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab dan yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan gaji/upah dan hak-hak lainnya.
Promosi jabatan adalah perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi.47
Sedangkan menurut Hasibuan promosi jabatan adalah perpindahan yang memperbesar authority dan responsibility karyawan ke jabatan yang
47Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 5, (Yogyakarta: BPEF, 2007), hlm. 71.
lebih tinggi di dalam suatu organisasi sehingga kewajiban hak, status dan penghasilannya semakin besar.48
Lain halnya menurut Tohardi yang dikutip dari Flippo bahwa promosi jabatan adalah merupakan perubahan dari pekerjaan yang satu ke yang lain yang mempunyai syarat-syarat lebih baik dalam hal kedudukan dan tanggung jawab.49
Dari definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa promosi mempunyai arti yang penting bagi perusahaan, sebab dengan promosi berarti kestabilan perusahaan dan moral karyawan yang akan lebih terjamin. Promosi akan selalu diikuti oleh tugas, tanggung jawab yang lebih tinggi daripada jabatan yang diduduki sebelumnya. Pada umumnya promosi juga diikuti dengan peningkatan pendapatan serta fasilitas yang lain. Namun, promosi ini sendiri sebenarnya mempunyai nilai karena merupakan bukti pengakuan, antara lain terhadap prestasinya.
48Hasibuan, malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hlm. 108.
49Flippo, Edwin B, Personel management, (Jakarta: Erlangga, 2002) hlm. 382.