BAB IV ANALISA DATA
4.2. Perhitungan Data Survey
67
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository © 2009
BAB IV
68
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository © 2009
Nilai QLT = volume kendaraan belok kiri dari jalan utama dan jalan minor
Nilai QTOT = volume kendaraan keseluruhan dari jalan utama dan jalan minor
Maka :
FLT = 1.275 (dari grafik nomograf)
4) Frekuensi tipe lingkungan komersil dan hambatan samping sedang 5) Faktor penyesuaian hambatan samping dan kendaraan tak bermotor
:
Maka nilai FRSU dilakukan interpolasi Kelas hambatan samping sedang
0.00 0.94
0.030 X
0.05 0.89
Maka nilai
Maka nilai FRSU = 0.910
6) Nilai kapasitas dasar (Co) disesuaikan dengan tipe simpang, tipe simpang empat lengan (kode 444) maka nilai kapasitas dasar C0 = 3400 (tabel II.6)
7) Median jalan utama sempit (<3m)
69
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository © 2009
maka nilai FM = 1.05 (tabel II.7)
8) Ukuran kota Binjai dengan jumlah penduduk sebesar 237.904 jiwa, ukuran kota Binjai termasuk kategori kecil
Maka nilai FCS = 0.88 (tabel II.8)
9) Nilai faktor penyesuaian belok kanan untuk empat lengan FRT = 1.00
10) Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor
Maka nilai FMI = 1.11 x PMI2 – 1.11 x PMI + 1.11
= 1.11 x 0.5492 – 1.11 x 0.549 + 1.11
= 0.835
C = Co x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI C = 3400 x 1.091 x 1.05 x 0.88 x 0.910 x 1.275 x 1.00 x 0.835 C = 3320.58 smp/jam
b. Tingkat Kinerja
Tingkat kinerja meliputi : I. Derajat Kejenuhan
II. Tundaan
1) Tundaan lalu lintas simpang (DTI) Untuk DS < 0.6 maka
DTI = 2 + 8.2078 x DS – (1- DS) x 2
70
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository © 2009
DTI = 2 + 8.2078 x 0.489 – (1- 0.489) x 2 DTI = 4.991 det/smp
2) Tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA) Untuk DS < 0.6 maka
DTMA = 1.8 + 5.8234 x DS – (1- DS) x 1.8 DTMA = 1.8 + 5.8234 x 0.489 – (1- 0.489) x 1.8 DTMA = 3.728 det/smp
3) Tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI) Untuk DS < 0.6 maka
DTMI = (Qtot + DTI - QMA x DTMA) / QMI
DTMI = (1623.8 + 4.991 – 733.1 x 3.728) / 890.7 DTMI = 6.031det/smp
4) Tundaan geometrik simpang (DG)
DG = (1-DS) x (PT x 6 + (1- PT) x 3) + DS x 4
DG = (1-0.489 ) x (0.67 x 6 + (1- 0.67) x 3) + 0.489 x 4 DG = 4.516 det/smp
5) Tundaan Simpang (DG) D = DG + DTI D = 4.516 + 4.991 D = 9.507 det/smp
Data survey hari Selasa pukul 12.00 – 14.00 WIB a. Kapasitas Simpang
1) Lebar rata-rata pendekatan
W1 = (WA+ WB + WC + WD) / JUMLAH SIMPANG LENGAN
71
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository © 2009
= (7+ 3 + 8 + 8) / 4
= 6.5 m
2) Faktor penyesuaian pendekatan
Nilai FW didapat dari perbandingan l;ebar rata-rata pendekatan dengan tipe simpang maka :
FW = 1.091 (dari grafik nomograf) 3) Rasio penyesuaian belok kiri
Nilai QLT = volume kendaraan belok kiri dari jalan utama dan jalan minor
Nilai QTOT = volume kendaraan keseluruhan dari jalan utama dan jalan minor
Maka :
FLT = 1.323 (dari grafik nomograf)
4) Frekuensi tipe lingkungan komersil dan hambatan samping sedang 5) Faktor penyesuaian hambatan samping dan kendaraan tak bermotor
Maka nilai FRSU dilakukan interpolasi Kelas hambatan samping sedang
0.00 0.94
0.032 X
72
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository © 2009
0.05 0.89
Maka nilai
Maka nilai FRSU = 0.908
6) Nilai kapasitas dasar (Co) disesuaikan dengan tipe simpang, tipe simpang empat lengan (kode 444) maka nilai kapasitas dasar C0 = 3400 (tabel II.6)
7) Median jalan utama sempit (<3m) maka nilai FM = 1.05 (tabel II.7)
8) Ukuran kota Binjai dengan jumlah penduduk sebesar 237.904 jiwa, ukuran kota Binjai termasuk kategori kecil
Maka nilai FCS = 0.88 (tabel II.8)
9) Nilai faktor penyesuaian belok kanan untuk empat lengan FRT = 1.00
10) Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor
Maka nilai FMI = 1.11 x PMI2
– 1.11 x PMI + 1.11
= 1.11 x 0.4662 – 1.11 x 0.466 + 1.11
= 0.834
C = Co x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI C = 3400 x 1.091 x 1.05 x 0.88 x 0.908 x 1.323 x 1.00 x 0.834 C = 3433.89 smp/jam
73
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository © 2009
b. Tingkat Kinerja
Tingkat kinerja meliputi : I. Derajat Kejenuhan
II. Tundaan
1) Tundaan lalu lintas simpang (DTI) Untuk DS < 0.6 maka
DTI = 2 + 8.2078 x DS – (1- DS) x 2 DTI = 2 + 8.2078 x 0.432 – (1- 0.432) x 2 DTI = 4.409 det/smp
2) Tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA) Untuk DS < 0.6 maka
DTMA = 1.8 + 5.8234 x DS – (1- DS) x 1.8 DTMA = 1.8 + 5.8234 x 0.432 – (1- 0.432) x 1.8 DTMA = 3.293 det/smp
3) Tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI) Untuk DS < 0.6 maka
DTMI = (Qtot + DTI - QMA x DTMA) / QMI
DTMI = (1484.9 + 4.409 – 792.3 x 3.293) / 692.6 DTMI = 5.685 det/smp
4) Tundaan geometrik simpang (DG)
74
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository © 2009
DG = (1-DS) x (PT x 6 + (1- PT) x 3) + DS x 4
DG = (1- 0.432 ) x (0.61 x 6 + (1- 0.61) x 3) + 0.432 x 4 DG = 4.471 det/smp
5) Tundaan Simpang (DG) D = DG + DTI D = 4.471 + 4.409 D = 8.879 det/smp
Data survey hari Selasa pukul 16.00 – 18.00 WIB a. Kapasitas Simpang
1) Lebar rata-rata pendekatan
W1 = (WA+ WB + WC + WD) / JUMLAH SIMPANG LENGAN
= (7+ 3 + 8 + 8) / 4
= 6.5 m
2) Faktor penyesuaian pendekatan
Nilai FW didapat dari perbandingan l;ebar rata-rata pendekatan dengan tipe simpang maka :
FW = 1.091 (dari grafik nomograf) 3) Rasio penyesuaian belok kiri
Nilai QLT = volume kendaraan belok kiri dari jalan utama dan jalan minor
75
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository © 2009
Nilai QTOT = volume kendaraan keseluruhan dari jalan utama dan jalan minor
Maka :
FLT = 1.323 (dari grafik nomograf)
4) Frekuensi tipe lingkungan komersil dan hambatan samping sedang 5) Faktor penyesuaian hambatan samping dan kendaraan tak bermotor
:
Maka nilai FRSU dilakukan interpolasi Kelas hambatan samping sedang
0.00 0.94
0.021 X
0.05 0.89
Maka nilai
Maka nilai FRSU = 0.919
6) Nilai kapasitas dasar (Co) disesuaikan dengan tipe simpang, tipe simpang empat lengan (kode 444) maka nilai kapasitas dasar C0 = 3400 (tabel II.6)
7) Median jalan utama sempit (<3m) maka nilai FM = 1.05 (tabel II.7)
76
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository © 2009
8) Ukuran kota Binjai dengan jumlah penduduk sebesar 237.904 jiwa, ukuran kota Binjai termasuk kategori kecil
Maka nilai FCS = 0.88 (tabel II.8)
9) Nilai faktor penyesuaian belok kanan untuk empat lengan FRT = 1.00
10) Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor
Maka nilai FMI = 1.11 x PMI2
– 1.11 x PMI + 1.11
= 1.11 x 0.5462 – 1.11 x 0.546 + 1.11
= 0.835
C = Co x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI C = 3400 x 1.091 x 1.05 x 0.88 x 0.919 x 1.323 x 1.00 x 0.835 C = 3479.67 smp/jam
b. Tingkat Kinerja
Tingkat kinerja meliputi : I. Derajat Kejenuhan
II. Tundaan
1) Tundaan lalu lintas simpang (DTI) Untuk DS < 0.6 maka
DTI = 2 + 8.2078 x DS – (1- DS) x 2
77
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository © 2009
DTI = 2 + 8.2078 x 0.563 – (1- 0.563) x 2 DTI = 5.747 det/smp
2) Tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA) Untuk DS < 0.6 maka
DTMA = 1.8 + 5.8234 x DS – (1- DS) x 1.8 DTMA = 1.8 + 5.8234 x 0.563 – (1- 0.563) x 1.8 DTMA = 4.292 det/smp
3) Tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI) Untuk DS < 0.6 maka
DTMI = (Qtot + DTI - QMA x DTMA) / QMI
DTMI = (1958.4 + 5.747 – 888.8 x 4.292) / 1069.6 DTMI = 6.956 det/smp
4) Tundaan geometrik simpang (DG)
DG = (1-DS) x (PT x 6 + (1- PT) x 3) + DS x 4
DG = (1- 0.563 ) x (0.66 x 6 + (1- 0.66) x 3) + 0.563 x 4 DG = 4.428 det/smp
5) Tundaan Simpang (DG) D = DG + DTI D = 4.428 + 5.747 D = 10.175 det/smp
78
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository © 2009
Untuk perhitungan hari Rabu dan Jumat dihitung dengan menggunakan metode yang sama seperti perhitungan pada hari Selasa dan hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel.
Tabel IV.1. Hasil Rekapitulasi Kapasitas san Tingkat Kinerja Simpangan
HARI
Interval Waktu (WIB)
C (smp/jam)
DS DT1 DTMA DTMI
DG (det/smp)
D (det/smp)
Selasa
07.00-09.00 3320.58 0.489 4.991 3.728 6.031 4.516 9.507 12.00-14.00 3433.89 0.432 4.409 3.293 5.685 4.471 9.507 16.00-18.00 3479.67 0.563 5.747 4.292 6.956 4.428 10.175
Rabu
07.00-09.00 3246.17 0.469 4.787 3.575 5.645 4.425 9.212 12.00-14.00 3456.90 0.350 3.573 2.668 4.697 4.579 8.152 16.00-18.00 3533.24 0.546 5.573 4.162 6.732 4.485 10.058
Jumat
07.00-09.00 3162.00 0.488 4.981 3.720 5.983 4.456 9.437 12.00-14.00 3345.97 0.338 3.450 2.576 4.751 4.609 8.059 16.00-18.00 3444.28 0.512 5.226 3.903 6.571 4.493 9.719
79
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository © 2009