• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Anak Usia TKA

Dalam dokumen PDF Psikologi Pendidikan (Halaman 36-41)

Masa anak-anak awal, rata-rata memiliki tubuh yang lebih kurus dan tinggi. Anak-anak memiliki jam tidur lebih sedikit daripada masa sebelumnya. Perkembangan anak-anak awal dijelaskan sebagai berikut:

1. Perubahan dan Pertumbuhan Tubuh

Anak-anak bertumbuh dengan cepat pada usia 3-6 tahun, namun lebih lambat dibandingkan sebelumnya. Pada usia sekitar 3 tahun, anak-anak biasanya mulai kehilangan bentuk tubuh tambun seperti bayi. Pertumbuhan mulai lebih ke atas, tidak lagi ke samping. Badan akan cenderung nampak lebih langsing di masa ini.

Karena perkembangan otot perut, perut anak-anak mengencang, badan, tangan, dan kaki tumbuh lebih panjang.

Kepala masih memiliki proporsi yang relatif lebih besar, tetapi bagian tubuh yang lain terus berubah hingga proporsi tubuh semakin mirip orang dewasa.

Pertumbuhan otot dan rangka terus terjadi sehingga membuat anak-anak jadi lebih kuat. Tulang rawan berubah menjadi dalam kecepatan lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya, dan tulang menjadi lebih keras.

Tulang anak semakin tumbuh kokoh sehingga mampu melindungi organ-organ bagian dalam dan menopang tubuh anak. Perubahan-perubahan diatur oleh otak dan sistem saraf. Perkembangan juga didukung dengan meningkatnya

Menyusun Pembelajaran Moral ~ 35 kemampuan motorik, baik motorik halus maupun kasar yang semakin terasah (Papalia, Old & Feldman 2009)

2. Perkembangan Motorik Kasar

Anak-anak prasekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam kemampuan motorik kasar, seperti berlari, melompat, menendang bola dan menangkap bola, serta mengayuh sepeda kecil. Semuanya membutuhkan peran otot besar. Perkembangan sensorik dan area motorik pada korteks serebrum memungkinkan koordinasi yang lebih baik antara yang ingin dilakukan oleh anak dan yang bisa mereka lakukan.

Otot dan tulang tumbuh semakin kuat, kapasitas paru- paru juga semakin meningkat. Hal ini mendukung anak untuk bergerak lebih aktif, sehingga anak mampu berjalan, melompat, memanjat, melempar maupun naik turun tangga jauh lebih cepat.

Pada usia 4 tahun, kemampuan motorik anak adalah:

a. Punya kemampuan yang lebih efektif untuk berhenti, memulai berlari dan berbelok.

b. Mampu melompat dengan jarak 61-83 sentimeter.

c. Mampu turun melalui tangga yang panjang dengan menggunakan kaki secara bergantian jika dibantu.

d. Mampu meloncat-loncat sebanyak 4-6 langkah menggunakan satu kaki.

Kemudian pada usia 5 tahun kemampuan motorik anak adalah:

a. Mulai berlari, berbelok, dan berhenti, secara efektif dalam permainan.

b. Mampu meloncat sambil berlari sejauh 71-91 sentimeter.

c. Mampu turun melalui tangga yang panjang tanpa dibantu menggunakan kaki secara bergantian.

d. Mampu dengan mudah meloncat dengan jarak 4,88 meter (Papalia, Old dan Feldman 2009).

3. Perkembangan Motorik Halus

Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak menjadi lebih tepat. Anak usia 4 tahun sering kali memiliki kesulitan saat ingin membangun rumah atau menara dari balok kayu atau lego karena ingin menyusun dengan tepat dan presisi.

Di usia 4-5 tahun koordinasi stimulus dan sensor dengan otak menjadi lebih baik sehingga meningkatkan kemungkinan anak menyusun balok dengan lebih tepat.

Pekerjaan yang membutuhkan keterampilan motorik halus juga bisa dilakukan dengan lebih detil dan terampil.

Saat berumur 5 tahun, koordinasi motorik halus anak semakin meningkat. Tangan, lengan, dan jari semua bergerak bersama dengan dikoordinasi oleh mata (Santrock, 2011). Anak sudah bisa mewarnai dengan krayon tanpa keluar dari garis, merangkai manik-manik kecil dalam benang.

Menyusun Pembelajaran Moral ~ 37 4. Perkembangan Kognitif

Jean Piaget menggambarkan masa kanak-kanak awal sebagai tahap praoperasional dari perkembangan kognitif karena anak pada usia ini belum siap untuk melakukan operasi mental yang logis, yang baru bisa mereka lakukan pada saat mencapai tahap konkret operasional pada masa kanak-kanak tengah.

Tahap praoperasional berlangsung pada usia 2-7 tahun, anak mulai mengembangkan kemampuan untuk berpikir secara simbolis. Kemampuan representasi juga pertama kali muncul pada akhir tahap sensorimotorik. Masa kanak-kanak awal juga ditandai dengan adanya kemajuan dalam hal kognisi. Beberapa perkembangan kognitif yang terjadi pada masa kanak-kanak awal yaitu:

a. Penggunaan simbol-simbol yang artinya anak tidak perlu melakukan kontak sensorimotorik dengan sebuah benda, orang atau kejadian untuk memikirkan hal tersebut, anak dapat membayangkan bahwa benda atau orang memiliki properti-properti selain dari yang sebenarnya mereka miliki.

b. Pemahaman identitas yang berarti anak menyadari bahwa perubahan penampakan luar saja tidak akan mengubah sifat suatu hal.

c. Pemahaman sebab akibat yang berarti anak menyadari bahwa kejadian memiliki penyebab.

d. Kemampuan mengklasifikasikan yaitu anak mengorga- nisasikan benda-benda, orang dan kejadian ke dalam kategori yang bermakna.

e. Pemahaman terhadap angka anak dapat menghitung, jumlah kuantitas benda dan lainnya.

f. Empati yaitu anak mulai lebih bisa membayangkan apa yang dirasakan oleh orang lain.

g. Teori tentang pikiran yaitu anak menjadi lebih sadar mengenai aktivitas mental dan fungsi dari pikiran(Papalia, Old & Feldman 2009).

5. Perkembangan Emosional

Pada usia 3-5 tahun, anak dalam berpikir dan berperilaku masih berdasarkan otak emosinya, sehingga suasana hati anak sering berubah, emosinya peka, jengkel dan merajuk bila permintaannya tidak dipenuhi (Allen & Marrot, 2010). Dengan berjalannya waktu, kesadaran diri anak yang terus tumbuh, terkait dengan kemampuan dirinya untuk merasakan rentang emosi yang semakin luas.

Anak-anak, seperti halnya orang dewasa, mulai mampu merasakan beragam emosi sepanjang hari. Perkembangan emosional mereka pada anak-anak awal memungkinkan anak untuk mencoba memahami reaksi emosional orang lain dan untuk mulai belajar mengendalikan emosi mereka sendiri (Santrock, 2011).

Menyusun Pembelajaran Moral ~ 39 6. Perkembangan Moral

Perkembangan yang melibatkan pikiran, perasaan, dan peri- laku mengenai aturan-aturan serta kesepakatan mengenai apa yang harus dilakukan individu saat akan menjalin interaksi dengan orang lain (Santrock, 2011).

Perkembangan Moral Anak Usia TK

Dalam dokumen PDF Psikologi Pendidikan (Halaman 36-41)

Dokumen terkait