• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan kinerja Bank Mandiri Tahun 2013 sampai dengan tahun 2015

Dalam dokumen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (Halaman 85-94)

A. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan

5. Perkembangan kinerja Bank Mandiri Tahun 2013 sampai dengan tahun 2015

dan tahun 2015 sebesar 81.81%. Meskipun begitu Bank Rakyat Indonesia tetap dikatakan dalam kondisi sehat dan baik.

5. Perkembangan kinerja Bank Mandiri Tahun 2013 sampai dengan

49

JUMLAH CAMEL 88.65

Tahun Faktor Penilaian Indikator Kerja

Nilai Rasio

(%)

Nilai Kredit

Bobot (%)

Nilai CAMEL 2014 Permodalan

Kualitas aktiva Produktif Manajemen Rentabilitas

Likuiditas

CAR KAP

NPM ROA BOPO

LDR

20.25 3.50

79.51 3.04 63.21 86.62

205.6 78.13

79.51 202.78 459.84 283.78

25 30

25 5 5 10

25 23.99 23.99

5 5 10

JUMLAH CAMEL 92.99

Tahun Faktor Penilaian Indikator Kerja

Nilai Rasio

(%)

Nilai Kredit

Bobot (%)

Nilai CAMEL 2015 Permodalan

Kualitas aktiva Produktif Manajemen Rentabilitas

CAR KAP

NPM ROA

21.03 3.94

80.30 2.89

210.3 77.07

80.30 192.6

25 30

25 5

25 23.12

20.07 5

Likuiditas

BOPO LDR

61.10 90.69

486.25 5 10

5 10

JUMLAH CAMEL 88.19

Berdasarkan tabel 5.5 diatas dapat diketahui bahwa perkembangan kinerja Bank Mandiri (Persero) Tbk, dari tahun 2013 sampai dengan 2015 dilihat dari rasio permodalan yaitu dengan rasio CAR perkembangan kinerjanya baik (sehat), yaitu pada tahun 2013 adalah sebesar 19.55 % sedangkan pada tahun 2014 CAR nya naik yaitu menjadi 20.25% sedangkan pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 21.03. Rasio ini bisa dikatakan baik (sehat) karena suatu bank dapat dikatakan sehat jika telah melebihi nilai CAR yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 8%. , Meskipun pada tahun 2013 sampai 2015 mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan, selain itu perolehan CAR Bank Mandiri melampaui ketentuan kewajiban pemenuhan modal minimum (KPMM) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia,

Dilihat dari asset selama tahun 2013 sampai dengan 2015, Bank Mandiri memiliki kualitas aset yang baik. Hal ini ditunjukkan oleh kinerja Bank Mandiri yang baik dalam mengendalikan jumlah APYD dan rasio KAP yang dihasilkan masih memenuhi standar aman Bank Indonesia, yaitu antara 0,5% < KAP ≤ 6% dimana pada tahun 2013 rasio KAP sebesar 3.67%, tahun 2014 KAP nya turun senilai 3.50%, dan tahun 2015 KAP kembali naik

51

sebesar 3.94%. Naik turunya rasio KAP disebabkan karena Jumlah aktiva produktif yang diklasifikasikan mengalami kenaikan atau penurunan pada semua golongan (DPK, KL, diragukan, dan macet) selama tahun 2013 sampai dengan 2015.

Bank Mandiri mampu menghasilkan laba bersih yang mengalami peningkatan tahun 2014 sebesar 4.09%. sedangkan pada tahun 2013 sampai dengan 2015 mengalami penurunan NPM. Bank Mandiri mengalami

kenaikan rasio Non Profit Margin yang disebabkan oleh pendapatan

operasional yang naik cukup signifikan sehingga mampu menghasilkan laba bersih secara maksimal. Pada tahun 2013 rasio NPM senilai 79.95%, tahun 2014 rasio NPM nya sebesar 79.51% dan pada tahun 2015 rasio NPM mencapai 80.30% .

PT. Mandiri menunjukkan rasio ROA yang baik. Rata-rata dari modal inti yang dimiliki oleh Bank Mandiri mampu menghasilkan laba setelah pajak yang sangat tinggi. Rasio ROA dihasilkan dari laba sebelum pajak dibagi dengan total aktiva. Bank Mandiri selama tahun 2013 sampai dengan 2015 mengalami kenaikan dan penurunan rasio yaitu pada tahun 2013 rasio ROA sebesar 3.28%, tahun 2014 rasio ROA sebesar 3.50% dan tahun 2015 rasio ROA senilai 2.89%.

Bank Mandiri mengalami kenaikan dan penurunan rasio BOPO yaitu pada tahun 2013 BOPO nya sebesar 59.99%, tahun 2014 BOPO nya naik menjadi 63.21% dan tahun 2015 mengalami penurunan 61.10%. Meskipun beban operasional mengalami peningkatan dan penurunan tetapi Bank Mandiri mampu memperoleh pendapatan operasional yang melonjak cukup baik. Secara umum, selama tahun 2013 sampai dengan 2015, Bank Mandiri memiliki tingkat efisiensi yang baik karena mampu menghasilkan rasio BOPO sesuai dengan standar Bank Indonesia, yaitu ≤ 90.

LDR perkembangan kinerja Bank Mandiri dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 ini juga baik (sehat), karena jika suatu bank bisa dikatakan sehat apabila nilai LDR nya tidak melebihi nilai yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 110%. Pada tahun 2013 rasio LDR sebesar 86.62% kemudian pada tahun 2014 rasio LDR nya sebesar 86.62% dan pada tahun 2015 jumlah rasio LDR nya mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni sebesar 90.69%. Selama tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 Bank Mandiri Tbk. memiliki kinerja likuiditas (LDR) yang baik.

53

74 1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian penjelasan yang terdapat pada bab sebelumnya mengenai analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan perkembangan kinerja masing-masing bank dilihat dari analisis faktor permodalan, faktor asset, faktor manajemen, faktor rentabilitas, faktor likuditas masing-masing bank antara lain:

a. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada aspek permodalan selama periode 2013 sampai dengan 2015, rasio CAR berada predikat sehat, aktiva rasio KAP pada periode 2013 sampai dengan 2015 berada pada peringkat sehat pada aspek manajemen tahun 2013 sampai dengan 2015 rasio NPM berada diantara predikat sehat, rasio ROA berada pada predikat sehat dan BOPO periode 2013 sampai dengan 2015 berada pada predikat sehat, pada aspek likuiditas pada tahun 2013 rasio LDR berada pada predikat sehat, PT Bank Negara Indonesia selama tahun 2013 sampai dengan 2015, secara keseluruhan berada pada predikat sehat. Hal ini berarti secara keseluruhan dapat dikatakan dalam keadaan sehat. Karena rasio yang di miliki PT. Bank Negara Indonesia memenuhi standar Bank Indonesia yang telah ditetapkan.

75

b. PT. Bank CIMB NIAGA (Persero) Tbk

Untuk Bank CIMB Niga (Persero) Tbk, perkembangan kinerja dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 untuk rasio permodalan yaitu CAR, CAR, rasio asset yaitu KAP, rasio manajemen yaitu NPM, rasio rentabilitas yaitu ROA dan BOPO dan rasio likuiditas yaitu LDR dinyatakan baik (sehat) karena nilai tidak melebihi dan tidak kurang dari nilai yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu untuk CAR minimum 8%, LDR dibawah 115%, ROA minimum 1,5% dan BOPO dibawah 93,5%.

c. PT. Bank Central Asia (Persero) Tbk

Perkembangan kinerja Bank Central Asia (persero) Tbk yang ditunjukkan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 yaitu untuk rasio permodalan yaitu CAR, rasio asset yaitu KAP, rasio manajemen yaitu NPM, rasio rentabilitas yaitu ROA dan BOPO dan rasio likuiditas yaitu LDR, perkembangan kinerja kelima rasio tersebut dinyatakan baik (sehat) karena nilai rasio yang dihasilkan tidak melebihi dan tidak kurang dari ketentuan yang telah ditetapkan Bank Indonesia, yaitu untuk CAR melebihi dari 8%, KAP tidak melebihi 15,5%, ROA melebihi dari 1%, BOPO tidak melebihi 100% LDR dibawah 115%.

d. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Sama halnya dengan Bank CIMB NIAGA, Bank Rakyat Indonesia diharapkan bisa selalu mempertahankan dan meningkatkan lagi kinerjanya

persaingan antar bank untuk menjadi bank yang baik sangat kuat dimana selama tahun 2013 sampai denghun 2015 tingkat kinerja Bank Rakyat Indonesia berada pada predikat (sehat) dimana rasio- rasio yang dicapai masuk dalam standar Bank Indonesia yang telah tetapkan selumnya.

e. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Berdasarkan Capital Adequacy Ratio (CAR), selama tahun 2013 sampai dengan 2015, PT. Bank Mandiri (persero) Tbk memiliki modal yang cukup untuk menutup segala risiko yang mungkin timbul dari penanaman dana dalam aktiva-aktiva produktif yang mengandung risiko serta untuk membiayai penanaman dalam aktiva tetap dan inventaris. Hal ini dibuktikan dengan nilai rasio CAR selama tahun 2013 sampai dengan 2015 yang dicapai melebihi dari 8%, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Memiliki kualitas aset yang baik yang sehubungan dengan risiko kredit yang dihadapi bank akibat pemberian kredit dan aktiva produktif yang diklasifikasikan. Sebagai upaya untuk memperkecil kredit bermasalah, maka diusahakan untuk melakukan pembenahan kredit sesuai perjanjian yang dicantumkan dalam akad kredit, sedangkan untuk pemberian kredit baru diupayakan untuk dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Hal ini dibuktikan dengan nilai rasio KAP selama tahun 2013 sampai tahun 2015 yang dicapai tidak melebihi 15,5%, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Selama tahun 2013 hingga tahun 2015, PT.

bank Mandiri memiliki tingkat efektifitas yang cukup baik yang terkait

77

dengan hasil akhir dari berbagai kebijaksanaan dan keputusan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan selama tahun 2013 sampai dengan 2015.

Selama tahun 2009 sampai dengan 2010, PT. Mandiri. Memiliki kualitas manajemen yang baik dalam menggunakan aset yang dimiliki dalam memperoleh keuntungan. Hal ini dibuktikan dengan nilai rasio ROA selama tahun 2013 sampai dengan 2015 yang dicapai melebihi 1%. Sedangkan berdasarkan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), selama tahun 2013 sampai tahun 2012, PT. Mandiri. Memiliki kualitas manajemen yang baik dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasionalnya. Hal ini dibuktikan dengan nilai rasio BOPO yang dicapai tidak melebihi 100%. Dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015, PT. Mandiri. memiliki kualitas yang baik dalam membayar semua utang-utangnya, terutama simpanan, giro, dan deposito pada saat ditagih, dan dapat memenuhi semua permohonan kredit yang layak disetujui.

Hal ini dibuktikan dengan nilai rasio LDR selama tahun 2013 hingga tahun 2015 yang dicapai tidak melebihi 115%, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Dalam dokumen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (Halaman 85-94)

Dokumen terkait