BAB III METODE PENELITIAN
D. Perlakuan Penelitian
Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Adapun perlakuan yang di gunakan adalah sebagai berikut:
P0 : Dedak Tanpa Fermentasi
P1 : Dedak Fermentasi dengan lama fermentasi 7 hari P2 : Dedak Fermentasi dengan lama fermentasi 14 hari P3 : Dedak Fermentasi dengan lama fermentasi 21 hari E. Parameter Penelitian
Parameter terukur dalam penelitian ini adalah : 1. Bobot Badan Akhir .
2. Persentase Karkas.
Parameter diatas dapat dihitung dengan rumus sebagai:
1. Bobot badan akhir diperoleh dengan menimbang ayam pada akhir pemeliharan ( umur 30 hari )
2. Persentase karkas dihitung dengan rumus sebagai berikut : Berat karkas
Persentase Karkas = x 100 % Berat Hidup
F. Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisa dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan dengan model matematik yang digunakan adalah sebagai berikut:
Model matematik yang digunakan adalah : Y=µ+Ai+Eij
Keterangan;
Y = hasil pengamatan µ = rata-rata keseluruhan
Ai = pengaruh waktu lama fermentasi dedak terhadap pertumbuhan ayam broiler dimana (i=1,2,3 dan 4)
SEij = pengaruh kesalahan perlakuan Keterangan :
Yij : Hasil pengamatan µ : Rata-rata perlakuan
€ij : Error/galat i : Perlakuan j : Ulangan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Bobot Badan Akhir
Rata-rata bobot badan akhir ayam broiler yang diberi dedak padi dengan waktu lama fermentasi yang berbeda menggunakan EM-4 yang dicapai pada akhir penelitian (umur 30 hari) dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3.Rata-Rata Bobot Badan Akhir Ayam Broiler (g) Yang Diberi Dedak Fermentasi Dengan Waktu Yang Berbeda
Perlakuan
Ulangan P0 P1 P2 P3
1 1505,33 1546,67 1327,33 1351,67
2 1343,67 1331,00 1454,33 1335,00
3 1448,67 1578,67 1458,00 1483,33
4 1394,00 1507,33 1355,67 1504,33
Jumlah 5691,67 5963,67 5595,33 5674,33 Rata-rata 1422,92 1490,92 1398,83 1418,58
SD 69,69 110,53 67,22 87,58
Sumber: Data primer yang telah diolah (2019).
Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) pada tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan pemberian dedak dengan waktu lama fermentasi yang berbeda dalam pakan memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot badan akhir yang relatif sama sehingga pertumbuhan bobot badan akhir ini menunjukan bahwa waktu fermentasi dedak yang diberikan pada ayam perlakuan menghasilkan berat badan yang relatif sama baik diberi pakan perlakuan P0, P1, P2 dan P3. Ayam yang diberi pakan perlakuan P1 menunjukkan pertumbuhan bobot badan yang
cenderung relatif lebih tinggi sebesar 1490,92 g/ekor. Proses fermentasi mempunyai tujuan untuk menghasilkan suatu produk (bahan pakan) yang mempunyai kandungan nutrisi, tekstur, dan nilai biologis yang lebih baik, serta menurunkan zat anti nutrisi (Bidura, 2007). Faktor yang mempengaruhi pertambahan bobot badan ayam yaitu konsumsi pakan dan palatabilitas.
Palatabilitas merupakan tingkat kesukaan ternak terhadap pakan.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Zain (2011) menyatakan bahwa selain palatabilitas, faktor lain yang mempengaruhi konsumsi ransum yaitu kandungan nutrisi terutama energi dan protein ransum, bentuk ransum, faktor lingkungan, genetik, jenis kelamin, dan kondisi ternak. Widodo (2009) menyatakan bahwa pakan yang dikonsumsi oleh ternak unggas sangat menentukan pertambahan bobot badan sehingga berpengaruh terhadap effisiensi suatu usaha peternakan. Pakan yang mengandung protein lebih tinggi dari yang lainnya cenderung memberikan pertambahan bobot badan yang lebih tinggi, sedangkan pakan yang mengandung protein rendah dan dikonsumsi dalam jumlah sedikit dapat menyebabkan terjadinnya defisiensi atau ketidakseimbangan asam amino yang menghambat pertumbuhan (Sugiarto, 2008). Menurut (Ndegwa dkk, 2001), ayam yang mengkonsusmi protein dalam jumlah sama, tingkat pertumbuhannya juga sama.
Kandungan protein tersebut yang dibutuhkan pada ternak dapat meningkatkan pertumbuhan bobot badan yang relatif sama setiap
perlakuan. Menurut Rasyaf (2001) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi pertambahan bobot badan antara lain makanan, temperatur, lingkungan dan pemeliharaan.
Pada penelitian ini, walaupun waktu fermentasi dedak tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan akhir pada tabel 3, tingkat pertumbuhan berat badan yang paling baik pada P1 yaitu pemberian dedak menggunakan EM-4 dengan waktu lama fermentasi 7 hari. Hal ini disebabkan dedak fermentasi dapat meningkatkan kualitas pakan yaitu kandungan protein meningkat dan serat kasar menurun dapat dilihat pada lampiran hasil analisis laboratorium kimia makanan ternak Universitas Hasanuddin. Dengan demikian perlakuan yang sama dengan pakan yang tidak diberi dedak fermentasi tidak jauh berbeda tingkat pertumbuhan bobot badan akhir ayam broiler namun jika dilihat dari waktu semakin lama difermentasi menggunakan EM-4 serat kasar pada dedak padi sangat berkurang dan proteinya meningkat, seperti yang diungkapkan Surung (2008) bahwa EM-4 merupakan suatu tambahan untuk mengoptimalkan pemanfaatan zat-zat makanan karena bakteri yang terdapat dalam EM-4 dapat mencerna slulosa, pati, protein dan lemak.
B. Persentase Karkas
Hasil analisis sidik ragam (anova) menunjukan bahwa perlakuan pemberian dedak dengan waktu lama fermentasi yang berbeda kedalam pakan berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap persentase karkas
ayam broiler (lampiran 2). Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan pemberian dedak dengan waktu lama fermentasi yang berbeda dengan menggunakan EM-4 memberikan pengaruh yang relatif sama terhadap persentase karkas. Hal ini disebabkan karena dedak dengan waktu lama fermentasi yang berbeda menggunkan EM-4 mempunyai kemampuan meningkatkan daya cerna dan palatabilitas pakan relatif sama dengan pakan yang tidak diberi dedak fermentasi yang terdiri hanya jagung dan konsentrat. Tingkat kecernaan dan palatabilitas yang relatif sama, maka konsumsi pakan relatif sama dan pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan karkas yang relatif sama pula, seperti yang terlihat pada tabel 4 dibawah ini:
Tabel 4.Rata-Rata Persentase Karkas Ayam Broiler (%) Yang Diberi Dedak Fermentasi Dengan Waktu Yang Berbeda
Perlakuan
Ulangan P0 P1 P2 P3
1 71,04 73,02 71,27 72,28
2 70,95 71,32 68,71 68,94
3 71,79 68,54 71,93 73,62
4 69,92 69,42 67,52 69,38
Jumlah 283,69 282,30 279,43 284,22
rata-rata 70,92 70,57 69,86 71,05
SD 0,77 2,00 2,09 2,26
Sumber: Data primer yang telah diolah (2019)
Rata-rata persentase karkas yang diperoleh dari penelitian ini adalah berkisar antara 62,49-71,05%. Nilai ini masih rendah dibanding dengan hasil penelitian Sri Yunita Ramadhani (2018) yaitu sebesar 72.60- 77,70%. Bobot karkas sangat ditentukan oleh bobot hidup ayam broiler dan bobot karkas. Akan tetapi dilihat dari hasil penelitian diatas terlihat
bahwa perlakuan P3 yang difermentasi dengan waktu 21 hari memiliki nilai rata-rata persentase karkas yang tinggi yaitu 71,05%. Hal ini menunjukan bahwa pemberian dedak dengan waktu lama fermentasi yang berbeda menggunkan EM-4 masih dianggap toleran dalam meningkatkan bobot badan yang akan berpengaruh terhadap bobot kakas. Menurut Hayse dan Marion (1973) dalam Resnawati (2004) menyatakan bahwa bobot karkas yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, bobot potong, besar dan konformasi tubuh, perlemakan, kualitas dan kuantitas ransum serat strain yang dipelihara.
Hal lain bahwa pemberian dedak dengan waktu lama fermentasi yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap persentase karkas adalah disebabkan bobot badan akhir yang diperoleh pada hasil penelitian ini relatif sama diantara semua perlakuan, sehingga persentase karkas yang diperoleh pada hasil penelitian ini adalah relatif sama bahwa persentase karkas secara langsung erat hubungannya dengan bobot karkas dan bobot hidup. Pemberian pakan menghasilkan persentase karkas yang tidak berbeda, artiya pertumbuhan yang cepat tetapi memiliki pola pertumbuhan yang sama sehingga proporsi komponen-komponen tubuhnya sama. Protein dan energi yang terkandung dalam pakan akan digunakan untuk memproduksi daging dalam tubuh. Soeparno (2005) menyatakan bahwa faktor nutrisi, umur, dan laju pertumbuhan juga dapat mempengaruhi komponen karkas. Selain kandungan nutrisi dalam pakan bobot hidup pada ayam pedaging juga akan mempengaruhi persentase
karkas. Safalaoh (2005) menyatakan bahwa persentase karkas dipengaruhi oleh bobot karkas. Bobot karkas ayam pedaging ditunjang oleh bobot hidup akhir yang tinggi pula. Selain disebabkan oleh bobot hidup yang dihasilkan, persentase karkas juga dipengaruhi oleh penanganan dalam proses pemotongan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pemberian waktu lama fermentasi dedak padi yang difermentasi dengan waktu berbeda menggunakan EM-4 dalam pakan tidak memberikan hasil yang lebih baik untukk meningkatkan bobot badan akhir dan persentase karkas pada ayam broiler.
B. Saran
Dedak yang difermentasi dengan waktu lama yang berbeda menggunakan EM-4 dengan waktu lama fermentasi 21 hari kedalam pakan dapat digunakan sebagai bahan pakan ayam broiler karena meningkatkan nilai persentase karkas dan pada waktu lama fermentasi 7 hari dapat meningkatkan bobot badan akhir ayam broiler. Perlu dilakukan penelitan fermentasi dedak dengan lebih lama lagi karena semakin lama difermentasi kandungan serat kasarnya menurun dan proteinnya semakin meningkat sehingga dapat meningkatkan persentase karkas pada ayam broiler.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, A. 2005. Degradasi Zat Makanan Dalam Rumen Bahan Makanan Berkadar Serat Kasar Tinggi Yang Diamoniasi Urea. Jurnal Peternakan Vol.2 nomer 1. Fakultas Peternakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau Kampus II Raja Ali Haji. Pekanbaru.
Arifin, S. 2003. Pengaruh Pemberian Bekatul Fermentasi Dengan EM-4 9(Efektif Mikroorganisme) Dalam Ransum Terhadap Efisiensi Pakan Dan Income Over Feed Cost (IOFC) Pada Ayam Potong (Broiler). Jakarta.
Awan. 2004. EM-4 (Efektif Mikroorganisme). Forum Indonesia. Jakarta.
Anggorodi, R. 1985. Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas.Universitas IndonesiaPress. Jakarta.
Bidura. I.G.N.G.N.L.G. Sumardani, T. Istri Putri, dan I.B.G Partama. 2005.
Pengaruh Pemberian Ransum Terfermentasi Terhadap Pertambahan Berat Badan, Karkas, Dan Lemak Abdominal Pada Beberapa Tingkat Umur Ayam Broiler. Karya ilmiah. Fakultas Pasca Sarjana UGM Yogyakarta.
Bidura,I. G. N.G. 2007. Aplikasi Produk Bioteknologi Pakan. Jakarta.
Budiansyah A. 2010. Performan Ayam Broiler Yang Diberi Ransum Yang Mengandung Bungkil Kelapa Yang Difermentasi Ragi Tape Sebagai Pengganti Sebagian Ransum Komersial. Jurnal Ilmiah IlmuI-lmu Peternakan 13: 260-268.
Danar, N.D. 2010. Kualitas Daging Ayam Boiler yang Mendapatkan Tepung Bawang Putih dan Tepung Temulawak dalam Ransum.
Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Hal 81-87. Vol 15.
No. 2.
Hanafi, N. D. 2001. Enzim Sebagai Alternatif Baru Dalam Peningkatan Kualitas Pakan Untuk Ternak. Makalah Falsafah Sains (PPs 702).
Program Pasca Sarjana, IPB. Bogor.
.2001. Enzim Sebagai Alternatif Baru Dalam Peningkatan Kualitas Pakan Untuk Ternak. Program pascasarjana, IPB, Bogor. Vol 12 (3): 5-9.
Hayse, P.L., dan W.W. Merion. 1973. Eviscerated Yield Components Part And Broiler. Poultry Sciense 52;718-721.
Hardiningsih, R., R.N.R. Napitupulu dan T. Yulinery. 2006. Isolasi dan uji resistensi beberapaisolat Lactobacillus pada pH rendah. Jurnal Biodiversitas, 7(1): 15-17. Bogor.
Irham, Muhammad. 2012. Pengaruh Penggunaan Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) Fermentasi Dalam Ransum Terhadap Persentase Karkas, Nonkarkas Dan Lemak Abdominal Itik Lokal Jantan Umur Delapan Minggu. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Iskandar, 2002. Bekatul Sereal Padi Kaya Gizi. Kompas Cyber Media.
http://kcm/google.com/. Diakses tanggal 1 Februari 2014.
Kiers, J.L., Van Laeken, A.E., Rombouts, F.M., and Nout, M.J. 2000. In Vitro Digestibility Of Bacillus Fermented Soya Bean. International Journal of Food Microbiology, 60(2-3), 163-169. Netherlands.
Lubis, S., R. Rachmat, Sudaryono., S. Nugraha. 2002. Pengawetan Dedak Dengan Metode Inkubasi. Balitpa Sukamandi, Kerawang.
Mairizal. 2013. Pengaruh Penggantian Sebagian Ransum Komersil Dengan Bungkil Kelapa Hasil Fermentasi Dengan Effective Microorganism-4 (EM-4) Terhadap Bobot Karkas Ayam Pedaging.
Jurnal Peternakan Indonesia, 15 (1): 1907-1760.
Mulyatini N. G. A. 2010. Ilmu Manajemen Ternak Unggas. Skripsi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Yogyakarta
Murtidjo, B.A., 2003. Pedoman Beternak Ayam Broiler. Kanisius, Yogyakarta.
Murni, R., Suparjo, Akmal, dan B. L., Ginting. 2008. Buku Ajar Teknologi Pemanfaatan Limbah Untuk Pakan. Laboratorium Makanan Ternak.
Fakultas Peternakan. Universitas Jambi. Jambi.
Ndegwa, J.M., Mead, R., Norrish, P., Kimani, CW. and Wachira, A.M.
2001. The growth performance of indegenous chickens fed diets containing different level of protein during rearing. Trop. An. Health And Prod. 33: 441-448.
Pelczar, M.J., Chan, E.C.S. 2007. Dasar-dasar mikrobiologi. Jilid ke-1.
Hadioetomo, R. S. , Imas, T., Tjitrosomo, S. S., Angka, S. L., penerjemah. Jakarta: UI Press. Terjemahan dari: Elements of Microbiology.
Rachman S.,2006. Menuju Pertanian Alternatif Dan Berkelanjutan Pertanian Organik, Kaniusius, Yogyakarta.
Ramadhani Sri Yunita. 2018. Pengaruh Pemberian Dedak Fermentasi Menggunakan Em-4 Terhadap Bobot Badan Akhir Dan Persentase Karkas Pada Ayam Broiler. Skripsi. Universits Bosowa. Makassar.
Rasyaf. 2002. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
. 2001. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit: Kanisius. Yogyakarta.
. 2010. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya.
Jakarta.
. 2004. Seputar Makanan Ayam Kampung, cetakan ke-8. Penerbit:
Kanisius. Yogyakarta.
Resnawati. H. 2004. Bobot Potongan Karkas Dan Lemak Abdomen Ayam Ras Pedaging Yang Diberi Ransum Mengandung Tepung Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus). Balai Penelitian Ternak. Bogor.
Rudi. 2013. Kebutuhan Nutrisi pada Ayam Broiler.
http://rudinunhalu.blogspot. com/2013/10/kebutuhan-nutrisi-pada- ayam-broiler.html. (10 November 2014).
Safalaoh, A. C. L. 2005. Body Weight Gain, Dressing Percentage, Abdominal Fat and Serum Cholesterol of Broiler Suplemen-Ted with a Microbial Preperation. Afr. J. Food Agric. Nutr. Dev. 6:204- 210.
Selle, P. H., and V. Ravindran. 2008. Consequences of calcium interactions with phytate and phytase for poultry and pigs. Livestock Science, 124(1-3), 126–141. Australia.
Soeharsono, H., 2002. Probiotik Alternatif Pengganti Antibiotik Dalam Bidang Peternakan. Laboratorium Fisiologi dan Biokimia. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran.
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan ke-4. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Sudiastra, I.W. 2001. Pengaruh Penambahan Efek Mikroorganisme Dalam Ransum Berprotein Rendah Terhadap Komposisi Fisik Karkas Ayam Jantan Tipe Petelur. Majala Ilmiah Peternakan 4:84-89.
Sugiarto, B. 2008. Performa Ayam Broiler dengan Pakan Komersial yang Mengandung Tepung Kemangi (Ocimum basilicum). Skripsi Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sukaryana Y., U. Atmomarsono, V. D. Yunianto, E. Supriyatna. 2011.
Peningkatan Nilai Kecernaan Protein Kasar Dan Lemak Kasar Produk Fermentasi Campuran Bungkil Inti Sawit Dan Dedak Padi Pada Broiler. JITP, 1(3): 167-172.
Suprijatna, E., Umiyati Atmomarsono, Ruhyat Kartasudjana. 2008. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya.
Surung M. Y. 2008. Pengaruh Dosis EM-4 Effective Microorganisme Dalam Air Minum Terhadap Berat Badan Ayam Buras. Juranl Agrisistem. Vol 4,4.
Syamsuryadi, B. 2013. Performa Ayam Ras Pedaging Dengan Berat Badan Awal Berbeda Yang Dipuasakan Setelah Menetas. Skripsi.
Universitas Hasanuddin. Makasar. Makassar.
Thomas Janardi. 2010. The Inventor Greenwood Esstate G. Pati nitrobakter TJ. Semarang.
Utami. Y. 2011. Pengaruh Imbangan Feed Suplemen Terhadap Kandungan Protein Kasar, Kalsium, Dan Fosfor Dedak Padi Yang Difermentasi Dengan Bacillus Amyloliquerfaciens. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Hal:32. Padang.
Wahju, 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Revisi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Widodo, W. 2009. Nutrisi Dan Pakan Unggas Kontekstual. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Winarno, F. G. 2000. Kimia Pangan. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Winarno, F.G., 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winedar, H., S. Listyawati., dan Sutarno. 2006. Daya Cerna Protein Pakan, Kandungan Protein Daging, Dan Pertambahan Berat Badan Ayam Broiler Setelah Pemberian Pakan Yang Difermentasi Dengan Effective Microorganisms-4 (EM-4). Jurnal Bioteknologi, 3 (1): 14- 19.
Yao, J.,X. Tian., H. Xi., J. Han., M.Xu and X. Wu. 2006. Effect of choice feeding on performance, gastrointestinal development and feed utilization of broilers. J. Poult. Sci. 32:67-78.
Yacob, M. S. 2008. Pengaruh Dosis EM-4 (Effective Microorganisms-4) Dalam Air Minum Terhadap Berat Badan Ayam Buras. Jurnal Agrisistem, 4 (2): 1858-4330.
Zein. B. 2011. Pengaruh Pemberian Daun Katuk Minyak Ikan Lemuru dan vitamin E terhadap performans dan Kualitas Daging Ayam Broiler. J. Sains Pet. Indo. 6(2):89-95.
Zulfanita. Roisu, E.M. Dyah P.U. 2011. Pembatasan Ransum Berpengaruh terhadap Pertambahan Bobot Badan Ayam Broiler pada Periode Pertumbuhan. Skripsi Peternakan. Jurusan Peternakan. Fakultas Peternakan. Universitas Muhammadiyah Purworejo. Purworejo.
Zuihof, M.,J.R.H. McGovern, B.L. Schneinder, J.J.R. Feddes, F. E.
Robinson, and D.R. Korver. 2004. Implications of preslaughter feeding cues for broiler behaviour and carcas quality livestock development division,pork,poultry and dairy branch,alberta agriculture, food and rural development. Poultry Res. 13:335-341.
.
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Bobot Badan Akhir
Lampiran 1.a Rata-rata bobot badan akhir ayam broiler yang diberikan dedak fermentasi dengan waktu yang berbeda
Ulangan P0 P1 P2 P3
1 1505,33 1546,67 1327,33 1351,67
2 1343,67 1331,00 1454,33 1335,00
3 1448,67 1578,67 1458,00 1483,33
4 1394,00 1507,33 1355,67 1504,33
Jumlah 5691,67 5963,67 5595,33 5674,33
Rata-rata 1422,92 1490,92 1398,83 1418,58
Lampiran 1.b Rata-rata persentase bobot badan akhir ayam broiler yang diberikan dedak fermentasi dengan waktu yang berbeda
Perlakuan
Ulangan P0 P1 P2 P3
1 1505,33 1546,67 1327,33 1351,67
2 1343,67 1331,00 1454,33 1335,00
3 1448,67 1578,67 1458,00 1483,33
4 1394,00 1507,33 1355,67 1504,33
Jumlah 5691,67 5963,67 5595,33 5674,33
Rata-rata 1422,92 1490,92 1398,83 1418,58
SD 69,69 110,53 67,22 87,58
Lampiran 1.c Analisis varian (anova) bobot badan akhir ayam broiler Univariate Analysis of Variance
Between-Subjects Factors
Value Label N
Dedak Fermentasi 1 P0 4
2 P1 4
3 P2 4
Between-Subjects Factors
Value Label N
Dedak Fermentasi 1 P0 4
2 P1 4
3 P2 4
4 P3 4
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
Dependent Variable:BobotBadanAkhir
F df1 df2 Sig.
.539 3 12 .665
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + Perlakuan
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:BobotBadanAkhir
Source
Type III Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Partial Eta Squared
Corrected Model 19324.941a 3 6441.647 .881 .479 .180
Intercept 3.285E7 1 3.285E7 4.490E3 .000 .997
Perlakuan 19324.941 3 6441.647 .881 .479 .180
Error 87787.783 12 7315.649
Total 3.295E7 16
Corrected Total 107112.724 15 a. R Squared = .180 (Adjusted R Squared = -.024)
Dedak Fermentasi
Dependent Variable:BobotBadanAkhir Dedak
Ferment
asi Mean Std. Error
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
P0 1.423E3 42.766 1329.739 1516.096
P1 1.491E3 42.766 1397.739 1584.096
P2 1.399E3 42.766 1305.654 1492.011
P3 1.419E3 42.766 1325.404 1511.761
Lampiaran 2.a Rata-rata bobot karkas ayam broiler yang diberikan dedak fermentasi dengan waktu yang berbeda
Perlakuan
Ulangan P0 P1 P2 P3
1 1069,33 1129,33 946,00 977,00
2 953,33 949,33 999,33 920,33
3 1040,00 1082,00 1048,67 1092,00
4 974,67 1046,33 915,33 1043,67
Jumlah 4037,33 4206,99 3909,33 4033,00
Rata-rata 1009,333 1051,748 977,33 1008,25
SD 54,40 76,27 58,88 75,22
Lampiran 2.b Rata-rata persentase karkas ayam broiler yang diberikan dedak fermentasi dengan waktu yang berbeda
Perlakuan
Ulangan P0 P1 P2 P3
1 71,04 73,02 71,27 72,28
2 70,95 71,32 68,71 68,94
3 71,79 68,54 71,93 73,62
4 69,92 69,42 67,52 69,38
Jumlah 283,69 282,30 279,43 284,22
rata-rata 70,92 70,57 69,86 71,05
SD 0,77 2,00 2,09 2,26
Lampiran 2.d Hasil varian (anova) persentase karkas ayam broiler Univariate Analysis of Variance
Univariate Analysis of Variance
Between-Subjects Factors
Value Label N
Dedak fermentasi 1 P0 4
2 P1 4
3 P2 4
4 P3 4
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
Dependent Variable:Persentasekarkas
F df1 df2 Sig.
4.257 3 12 .029
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + Perlakuan
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Persentasekarkas
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Partial Eta Squared
Corrected Model 3.458a 3 1.153 .328 .805 .076
Intercept 79756.820 1 79756.820 2.267E4 .000 .999
Perlakuan 3.458 3 1.153 .328 .805 .076
Error 42.210 12 3.518
Total 79802.488 16
Corrected Total 45.668 15
a. R Squared = ,076 (Adjusted R Squared = -,155)
Post Hoc Tests
Dedak fermentasi
Multiple Comparisons Persentasekarkas
LSD (I) Dedak fermenta si
(J) Dedak fermenta si
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
P0 P1 .3500 1.32618 .796 -2.5395 3.2395
P2 1.0675 1.32618 .437 -1.8220 3.9570
P3 -.1300 1.32618 .924 -3.0195 2.7595
P1 P0 -.3500 1.32618 .796 -3.2395 2.5395
P2 .7175 1.32618 .598 -2.1720 3.6070
P3 -.4800 1.32618 .724 -3.3695 2.4095
P2 P0 -1.0675 1.32618 .437 -3.9570 1.8220
P1 -.7175 1.32618 .598 -3.6070 2.1720
P3 -1.1975 1.32618 .384 -4.0870 1.6920
P3 P0 .1300 1.32618 .924 -2.7595 3.0195
P1 .4800 1.32618 .724 -2.4095 3.3695
P2 1.1975 1.32618 .384 -1.6920 4.0870
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 3,518.
Estimated Marginal Means
Dedak fermentasi
Dependent Variable:Persentasekarkas Dedak
fermenta
si Mean Std. Error
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
P0 70.925 .938 68.882 72.968
P1 70.575 .938 68.532 72.618
P2 69.858 .938 67.814 71.901
P3 71.055 .938 69.012 73.098
DAFTAR GAMBAR 1. Pencampuran Pakan
2. Proses Fermentasi
3. Hasil Fermentase Dedak Padi 7 hari, 14 hari dan 21 har iMenggunakan EM-4
4. Proses Penjemuan Dedak Padi Fementase Menggunakan EM-4
5. Pembagian Pakan tiap Perlakuan
.
6. Vaksinasi Tetes Mata