• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KONSTRUKSI PERKERASAN

2. GRANULAR BASE COURSE 1 Lingkup Pekerjaan

2.4 Perlengkapan

teratas itu dan berselang-seling yang cukup untuk menutup garis tali atau check boards ditempat antara stakes, pins atau mal-mal dimaksud.

Untuk melindungi base course dan untuk menjamin pengaliran air / drainase yang baik, penebaran base akan dimulai sepanjang garis tengah runway atau taxiway pada bagian yang tertinggi atau pada sisi lapisan teratas yang tertinggi dengan kemiringan satu jurusan.

a. Pelaksanaan Penghamparan

Bahan aggregate base harus ditempatkan di underlying course sedemikian rupa untuk memperoleh adukan base yang sesuai dengan susunan gradasi dengan kadar air yang disyaratkan, dan dalam jumlah tertentu untuk mencapai tebal lapisan aggregate base serta kepadatan sesudah dipadatkan.

Bahan itu harus dibentuk menjadi bagian yang sama / uniform section.

Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis akan menguji adukan untuk menetapkan bahwa pengadukan tersebut lengkap dan lagi memuaskan dan kadar air yang telah sesuai dengan persyaratan harus dijaga benar- benar sebelum pemadatan dimulai.

Tidak diadakan penghamparan kecuali jika telah disetujui. Harus dijaga benar-benar supaya bahan dari underlying course tidak tercampur teraduk dengan bahan aggregate base.

Apabila perlu, aggregate base harus digaru hingga diperoleh permukaan yang rata, dan sama, lurus kemiringan dan cross section sampai adukan ini dalam keadaan yang baik untuk pemadatan.

b. Cara Pemadatan

Lapisan agregat harus dilaksanakan berlapis-lapis yang tebal padat setiap lapisannya tidak boleh lebih dari 15 cm.

Gradasi agregat yang sudah ditebarkan harus seragam dan tidak mengandung pemecahan - pemecahan atau unsur-unsur bahan yang halus ataupun kasar pada suatu tempat. Agregat dimaksudkan tidak boleh ditebar melebihi 1700 meter persegi sebelum digilas, kecuali diperkenankan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

Setiap pembasahan (penambahan air) yang dianggap perlu harus dijaga berada dalam batas-batas ini.

Tiada bahan apapun boleh ditempatkan dipermukaan yang lunak atau berlumpur.

Penyedia barang dan jasa diwajibkan mengadakan test untuk menetapkan kepadatan maksimum serta kadar air yang dari pada aggregate base itu.

Bahan aggregate base harus mempunyai kadar air yang memuaskan pada saat penggilasan dimulai.

Setiap perbedaan kecil harus dibetulkan dengan pembasahan (penambahan air) jika dipandang perlu. Selama pekerjaan penempatan dan penebaran berlangsung, maka disyaratkan untuk mencegah tercampurnya bahan untuk subgrade, subbase atau shoulder dalam adukan / aggregate base.

c. Penyelesaian Pemadatan

Konstruksi base course dikerjakan berlapis-lapis tersebut sedemikian hingga mencapai struktur yang homogen, kemudian dipadatkan dengan menggunakan Smooth wheel Rollers dengan berat 8 – 12 ton, Pneumatic Tire Roller dan Vibro Roller sampai benar-benar padat dan jika perlu dengan penambahan air.

Harus disediakan mesin penggilas dalam jumlah yang mencukupi untuk pelaksanaan yang memuaskan bagi pemadatan bahan yang telah ditempatkan / dihamparkan seperti disyaratkan di atas. Penggilasan harus berlangsung bertahap dari tepi-tepi ke pusat jalur yang sedang dilaksanakan dari satu sisi menuju ke arah bahan yang telah ditebarkan

sebelumnya dengan overlapping uniformly tiap jejak roda belakang yang terdahulu dengan setengah lebar jejak semacam itu dan seterusnya sampai daerah lapisan seluruhnya selesai digilas oleh roda belakang. Penggilasan harus berlangsung terus menerus sampai batu itu benar- benar tersusun baik, celah-celah antara bahan dikurangi sampai jumlah minimum sehingga gerakan batu didepan penggilasan penggilasan tidak kelihatan lagi.

Penggilasan harus berlangsung terus sampai bahan base selesai dipadatkan mempunyai kepadatan tidak kurang dari 100% dari kepadatan seperti yang ditetapkan oleh ASTM D-1557 dan minimal mempunyai nilai CBR 80 %.

Penggarukan dan penggilasan harus dilakukan ganti bergantian menurut keperluan atau petunjuk agar memperoleh base course itu tidak akan digilas apabila underlying course lunak atau ada pemindahan / pergerakan pada agregate base nya.

Apabila penggilasan itu menghasilkan ketidakrataan melebihi 10 mm jika diuji dengan tongkat lurus 3 meter, maka permukaan yang tidak rata harus dibongkar, kemudian ditimbun dengan bahan yang sama dipakai untuk pembuatan lapisan itu, dan akhirnya digilas, menurut keperluan.

Sepanjang tempat yang tak dapat dimasuki mesin penggilas, bahan base course ditumpuk sungguh-sungguh dengan alat-alat tumbuk mekanis (mechanical tampers).

Penambahan air yang selama penggilasan apabila perlu, harus dalam jumlah serta peralatan yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

d. Perlindungan / Protection

Pekerjaan pada lapisan aggregate base tidak boleh dilakukan apabila subgradenya basah. Pada umumnya, peralatan untuk keperluan perbaikan

yang telah selesai, asal tidak menimbulkan kerusakan dan perlengkapan semacam itu berjalan melalui seluruh lebar lapisan aggregate base untuk menghindari roda kendaraan, kepadatan yang tidak rata, akan tetapi Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis akan berwenang penuh untuk memberhentikan semua perbaikan kecil yang meliputi lapisan agregat yang sudah selesai atau yang sebagian selesai apabila, menurut pendapatnya perbaikan semacam itu menimbulkan kerusakan.

Setiap kerusakan yang ditimbulkan pada lapisan aggregate base karena kegiatan alat perlengkapan melalui base course itu harus diperbaiki oleh Penyedia barang dan jasa melalui biaya sendiri.

e. Pemeliharaan

Setelah lapisan aggregate base selesai, Penyedia barang dan jasa harus melakukan semua pekerjaan pemeliharaan yang diperlukan untuk menjaga agar lapisan aggregate base tetap dalam keadaan yang memuaskan untuk priming.

Setelah priming maka permukaan harus dijaga agar tetap bersih dan bebas dari bahan yang tidak diinginkan. Lapisan aggregate base harus dalam keadaan kering setiap saat.

Apabila pembersihan dianggap perlu atau apabila prime coat terganggu, maka pekerjaan yang bersifat memulihkan harus diadakan atas biaya Penyedia barang dan jasa sendiri.

Sebelum persiapan dimulai untuk penggunaan lapisan berikutnya lapisan aggregate base harus dibiarkan mengering hingga kadar air rata-rata pada keseluruhan dalam lapisan agregate base kurang dari 80 % dari kadar air optimum campuran aggregate base.

Pengeringan tidak boleh berlangsung sedemikian lamanya hingga permukaan lapisan aggregate base menjadi berdebu dengan akibat kehilangan unsur pengikat.

Apabila selama masa pemulihan, permukaan lapisan aggregate base mengering itu harus dijaga agar tetap basah dengan menambah air sampai saat prime coat digunakan.