4.3 Pengujian Instrumen
4.3.5 Uji Hipotesa
4.3.5.2 Persamaan Kedua
Persamaan substruktrual 2: Y2 = PY2X1 +PY2Y1 +𝜖1
4.3.5.2.1 Analisis Determinasi (Uji R Square) persamaan kedua
Tabel 4. 30 Tabel Analisis Determinasi Persamaan Kedua
Model Summary Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .602a .362 .357 .82807
a. Predictors: (Constant), Kualitas layanan
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa koefisien (r) yaitu sebesar 0.602.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara variabel Kualitas layanan dinyatakan memiliki hubungan yang kuat dikarenakan memiliki nilai korelasi > 0,50.
Sedangkan nilai Adjusted R Square (koefisien determinasi) dihasilkan angka sebesar 0.357 yang berarti bahwa variasi variabel Perceived value dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas Layanan adalah sebesar 0.357 atau sebesar 35.7%. Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh Kualitas Layanan terhadap Perceived Value adalah 35.7%. Adapun sisanya sebesar 64.3% (100%- 35.7%) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabel Perceived Value dapat diterangkan dengan menggunakan variabel Kualitas Layanan sebesar 35.7% sedangkan pengaruh sebesar 64.3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
Model Summary Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .764a .584 .580 .60742
a. Predictors: (Constant), Perceived value
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa koefisien (r) yaitu sebesar 0.764.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara variabel Perceived Value dinyatakan memiliki hubungan yang kuat dikarenakan memiliki nilai korelasi > 0,50.
Sedangkan nilai Adjusted R Square (koefisien determinasi) dihasilkan angka sebesar 0.580 yang berarti bahwa variasi variabel Kepuasan Pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel Perceived Value adalah sebesar 0.580 atau sebesar 58.0%. Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh Perceived Value terhadap Kepuasan Pelanggan adalah 58.0%. Adapun sisanya sebesar 42% (100%-58.0%) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabel Kepuasan Pelanggan dapat diterangkan dengan menggunakan variabel Perceived Value sebesar 58.0% sedangkan pengaruh sebesar 42% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
4.3.5.2.2 Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t) Persamaan kedua
Tabel 4. 31 Tabel Analisis Uji t Persamaan Kedua
Ho: Tidak ada pengaruh signifikan antara Kualitas Layanan dengan Perceived Value
Ha: Ada pengaruh signifikan antara Kualitas Layanan dengan Perceived Value
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka diperoleh angka t penelitian sebesar 8.080 > t tabel 1.9808, karena itu dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti Kualitas Layanan berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Value. Hal ini juga tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0.000 dimana nilai 0.000 < 0.05 dan karena itu dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti Kualitas layanan berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Value.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.188 .526 2.259 .026
Kualitas layanan .783 .097 .602 8.080 .000
a. Dependent Variable: Perceived value
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.688 .300 5.632 .000
Perceived value .694 .055 .764 12.697 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan pelanggan
Ho: Tidak ada pengaruh signifikan antara Perceived Value dengan Kepuasan Pelanggan
Ha: Ada pengaruh signifikan antara Perceived Value dengan Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka diperoleh angka t penelitian sebesar 12.697 > t tabel 1.9808, karena itu dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti Perceived Value berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. Hal ini juga tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0.000 dimana nilai 0.000 < 0.05 dan karena itu dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti Perceived Value berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan.
4.3.5.2.3 Uji Koefisien Regresi secara Bersama-sama (Uji F) Persamaan kedua
Tabel 4. 32 Tabel Analisis Statistik Uji F Persamaan Kedua
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 70.958 2 35.479 130.664 .000b
Residual 30.954 114 .272
Total 101.912 116
a. Dependent Variable: Kepuasan pelanggan
b. Predictors: (Constant), Perceived value, Kualitas layanan
Ho: Tidak ada pengaruh signifikan antara Kualitas Layanan dan Perceived Value secara bersama-sama dengan Kepuasan Pelanggan
Ha: Ada pengaruh signifikan antara Kualitas Layanan dan Perceived Value secara bersama-sama dengan Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan hasil analisis regresi yang disajikan dalam Tabel di atas tampak bahwa dengan uji ANOVA atau F test diperoleh F hitung sebesar 130.664 (F tabel sebesar : 3.07) dengan tingkat signifikan 0,000.
Oleh karena F hitung lebih besar dari F tabel dan probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ho ditolak yang dapat dikatakan bahwa Kualitas Layanan dan Perceived Value secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
4.3.5.2.4 Analisis Koefisien Korelasi
Tabel 4. 33 Tabel Analisis Koefisien Korelasi
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai hubungan antara Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan sebesar 0.728. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara Kualitas Layanan dengan
Kepuasan Pelanggan. Sedangkan arah hubungannya searah karena hasilnya positif. Searah artinya semakin tinggi Kualitas Layanan maka semakin tinggi tingkat Kepuasan Pelanggan. Korelasi antar dua variabel tersebut bersifat signifikan karena angka sebesar 0.000 < 0.05.
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai hubungan antara Perceived Value dan Kepuasan Pelanggan sebesar 0.764. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara Perceived Value dengan Kepuasan Pelanggan. Sedangkan arah hubungannya searah karena hasilnya positif. Searah artinya semakin tinggi Perceived Value maka semakin tinggi tingkat Kepuasan Pelanggan. Korelasi antar dua variabel tersebut bersifat signifikan karena angka sebesar 0.000 < 0.05.
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai hubungan antara Kualitas Layanan dan Perceived Value sebesar 0.602. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara Kualitas Layanan dengan Perceived Value. Sedangkan arah hubungannya searah karena hasilnya positif. Searah artinya semakin tinggi Perceived Value maka semakin tinggi tingkat Kepuasan Pelanggan. Korelasi antar dua variabel tersebut bersifat signifikan karena angka sebesar 0.000 < 0.05.
4.3.5.2.6 Analisis Variabel Intervening
Hasil output SPSS menghasilkan nilai standardized beta Kualitas Layanan pada persamaan pertama sebesar 0.728 dan signifikan pada 0.000 yang berarti Kualitas Layanan mempengaruhi Kepuasan Pelanggan. Nilai koefisien standardized beta 0.728 merupakan nilai p1.
Hasil output SPSS pada persamaan regresi kedua memberikan nilai standardized beta Kualitas Layanan sebesar 0.602 dan Perceived Value sebesar 0.764. Tingkat signifikansi Kualitas Layanan dan Perceived Value sebesar 0.000.
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa Kualitas Layanan dapat berpengaruh langsung ke Kepuasan Pelanggan dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu dari Kualitas Layanan ke Perceived Value (sebagai variabel intervening) lalu ke Kepuasan Pelanggan. Besarnya pengaruh langsung sebesar 0.728 sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung dapat dilakukan melalui perhitungan perkalian koefisien tidak langsungnya, yaitu (0.602 x 0.764) = 0.459928. Sehingga besarnya total pengaruh Kualitas Layanan ke Kepuasan Pelanggan melalui Perceived Value sebesar [0.728 + (0.602 x 0.764)] = 1.187928.
4.3.5.2.6.1 Pengaruh Langsung
Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan secara langsung (X1→Y2 = 0.728). Pengaruh langsung Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dijelaskan dalam persamaan struktural 1. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan untuk persamaan struktural 1, variabel Kualitas Layanan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan, sehingga koefisien jalur ini dapat digunakan untuk melihat pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan.
Pengaruh variabel Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan yaitu sebesar 0.728 atau 72.8%. Artinya tinggi rendahnya tingkat Kepuasan
Pelanggan dipengaruhi oleh Kualitas Layanan sebesar 72.8% dan sisanya 27.2% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model ini.
4.3.5.2.6.2 Pengaruh Tidak Langsung
Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan melalui Perceived Value (X1→Y1→Y2 = 0.602 x 0.764 = 0.459928). Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan melalui Perceived Value merupakan penjelasan dari persamaan struktural 2. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan variabel Kualitas Layanan berpengaruh terhadap Perceived Value dan Perceived Value berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan. Sehingga koefisien jalur ini dapat digunakan untuk melihat pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan melalui Perceived Value.
Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan melalui Perceived Value adalah sebesar 0.459 atau 45.9%. Artinya tinggi rendahnya tingkat Kepuasan Pelanggan dipengaruhi oleh Kualitas Layanan melalui Perceived Value sebesar 46.9%.
Besarnya pengaruh tidak langsung ini tidak sebesar pengaruh langsung variabel Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa besarnya pengaruh variabel-variabel tersebut secara langsung akan berdampak lebih besar dibandingkan adanya perantara.
4.3.5.2.6.3 Pengaruh Total
Pengaruh total yang dimaksud adalah penjumlahan antara pengaruh langsung dan tidak langsung. Dengan demikian, pengaruh total
menggambarkan hasil penggabungan pengaruh langsung dan tidak langsung. Besarnya total pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan melalui Perceived Value sebesar [0.728 + (0.602 x 0.764)] = 1.187928.
0.602 0.764
0.728 e1 = (1−0.362) = 0.799
e2 = (1−0.584 = 0.416
Standar error dari koefisien indirect effects (Sp2p3) Sp2p3 = 𝑝3!𝑆𝑝2!+𝑝2!𝑆𝑝3!+𝑆𝑝2!𝑆𝑝3!
= (0.764)! 0.097 ! + (0.602)! (0.055)! + (0.097)!(0.055)!
= 0.00549+0.00109+0.0000284 = 0.0066084 = 0.08129206 Nilai t statistik pengaruh mediasi/ intervening dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
t = !"!!!!!!! = (!.!"#)(!.!"#)
!.!"#$%$!& = !.!"##$%
!.!"#$%$!& = 5.6577
e1
e2
Kualitas Layanan
Kepuasan Pelanggan Perceived
Value
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (t tabel sebesar: 1.9808), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh mediasi/intervening.
Berdasarkan diagram di atas, berikut adalah persamaan strukturalnya:
1. Kualitas Layanan (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y2).
Persamaannya adalah Y2= PY1X1 + 𝜖1 atau Y2 = 0.728 + 𝜖1
2. Kualitas Layanan (X1) terhadap Perceived Value (Y1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y2). Persamaannya adalah Y2 = PY1X1 + 𝜖2 atau Y2 = 0.602 X1 + 0.764 Y1 + 𝜖2.