No Standar Akuntansi Adopsi atas IFRS/IAS Ringkasan Perubahan Dampak terhadap Bank dan Anak Perusahaan 1 PSAK 1 (revisi 2015)
“Penyajian Laporan Keuangan”
IAS 1 “Presentation of
Financial Statements” Adanya penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
Hanya berdampak pada penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.
PSAK ini berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2017 atau penerapan dini diperkenankan.
2 PSAK 16 (revisi 2016) “Aset Tetap:
Agrikultur: Tanaman Produktif
IAS 16 “Agriculture:
Bearer Plants
• Mengklarifikasi bahwa aset biologis yang memenuhi definisi tanaman produktif (bearer plants) masuk dalam ruang lingkup PSAK 16:
Aset Tetap.
• Mengklarifikasi definisi tanaman produktif sebagai tanaman yang:
- Digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur.
- Diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih dari satu periode dan
- Memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk penjualan sisa yang insidental.
• Pengakuan dan pengukuran tanaman produktif mengikuti persyaratan yang ada dalam PSAK 16.
Tidak memiliki dampak untuk Bank dan Anak Perusahaan.
No Standar Akuntansi Adopsi atas IFRS/IAS Ringkasan Perubahan Dampak terhadap Bank dan Anak Perusahaan 3 PSAK 69 (revisi 2016)
“Agrikultur”
IAS 41 “Agriculture” • Mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan yang terkait dengan aktivitas agrikultur.
• Mengatur aset biologi yang dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan, baik pada pengakuan pertama maupun tanggal pelaporan.
• Mengatur produk agrikultur yang dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan pada pengakuan pertama.
Tidak memiliki dampak untuk Bank dan Anak Perusahaan.
4 ISAK 31 (revisi 2015)
“Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”
- Memberikan interpretasi atas karakteristik
bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi properti investasi dalam PSAK 13
“Properti Investasi”.
Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasosiasikan dengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset.
Tidak memiliki dampak yang signifikan untuk Bank dan Anak Perusahaan.
5 Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan
Amandemen IAS 7:
“Disclosure Initiative”
• Meningkatkan informasi kepada pengguna laporan keuangan tentang aktivitas pendanaan dan likuiditas entitas.
• Mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan nonkas.
Hanya berdampak pada penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.
Amandemen PSAK ini akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018. Penerapan dini diperkenankan.
6 Amandemen PSAK 46:
“Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi”.
Amandemen IAS 12 “Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealised Losses”
Memberikan klarifikasi terkait eksistensi perbedaan temporer dapat dikurangkan, penilaian perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, pengaruh aset pajak tangguhan terhadap laba kena pajak masa depan, dan pemulihan aset yang melebihi jumlah tercatatnya.
Tidak memiliki dampak yang material untuk Bank dan Anak Perusahaan.
Amandemen PSAK ini akan berlaku efektif tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018. Penerapan dini diperkenankan.
7 PSAK 3 (revisi 2016):
“Laporan Keuangan Interim”
Annual Improvements to IFRSs 2012–2014 Cycle efektif per 1 Januari 2016
• Mengklarifikasi bahwa pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan keuangan interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim seperti komentar manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan interim dan pada saat yang sama.
• Jika pengguna laporan keuangan tidak dapat mengakses informasi yang ada pada referensi silang dengan persyaratan dan waktu yang sama maka laporan keuangan interim entitas dianggap tidak lengkap.
Hanya berdampak pada penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.
PSAK ini berlaku efektif pada periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017.
Penerapan dini diperkenankan.
8 PSAK 24 (revisi 2016):
“Imbalan Kerja” IAS 19: “Defined Benefit Plans:
Employee Contributions”
Mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara dimana obligasi tersebut berada.
Tidak memiliki dampak yang material untuk Bank dan Anak Perusahaan.
PSAK ini berlaku efektif pada periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017.
Penerapan dini diperkenankan.
Informasi Keuangan Material Lainnya
No Standar Akuntansi Adopsi atas IFRS/IAS Ringkasan Perubahan Dampak terhadap Bank dan Anak Perusahaan 9 PSAK 58 (revisi 2016):
“Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”
Annual Improvements to IFRSs 2012–2014 Cycle efektif per 1 Januari 2016
• Mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu metode pelepasan ke metode pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana pelepasan baru.
• Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa perubahan metode pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau kelompok lepasan.
Tidak memiliki dampak untuk Bank dan Anak Perusahaan.
PSAK ini berlaku efektif pada periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016.
Penerapan dini diperkenankan.
10 PSAK 60 (revisi 2016):
“Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”
IFRS 7: “Financial Instruments:
Disclosure”
Entitas harus menilai sifat imbalan kontrak untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan
Hanya berdampak pada penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.
PSAK ini berlaku efektif pada periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017.
Penerapan dini diperkenankan.
11 PSAK 101 (revisi 2016):
“Penyajian Laporan Keuangan Syariah”
- • Menyajikan ilustrasi laporan keuangan
asuransi syariah yang mencerminkan revisi atas PSAK 108.
• Penyisihan manfaat polis masa depan disajikan di laporan posisi keuangan sebagai liabilitas.
• Menggabungkan Laporan Perubahan Dana Tabarru’ dengan Laporan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru’, sehingga perubahan dana tabarru’ dan surplus deficit underwriting dana tabarru’ disajikan di Laporan Surplus Defisit Dana Tabarru’.
Hanya berdampak pada penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.
PSAK ini berlaku efektif pada periode tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2017 secara prospektif.
12 PSAK 103 (revisi 2016):
“Akuntansi Salam”
- Merevisi definisi nilai wajar menjadi: “harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratir antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran”.
Tidak memiliki dampak yang signifikan untuk Bank dan Anak Perusahaan.
13 PSAK 104 (revisi 2016):
“Akuntansi Istishna” - Merevisi definisi nilai wajar menjadi: “harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratir antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran”.
Tidak memiliki dampak yang signifikan untuk Bank dan Anak Perusahaan.
14 PSAK 107 (revisi 2016):
“Akuntansi Ijarah”
- Merevisi definisi nilai wajar menjadi: “harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratir antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran”.
Tidak memiliki dampak yang signifikan untuk Bank dan Anak Perusahaan.
15 PSAK 108 (revisi 2016):
“Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah”
- • Akad asuransi syariah diklasifikasikan menjadi jangka pendek dan jangka panjang.
• Pengklasifikasian tersebut berdampak pada pengaturan mengenai pengakuan pendapatan kontribusi peserta dan pembentukan penyisihan teknis.
• Untuk akad asuransi syariah jangka pendek, kontribusi peserta diakui sebagai pendapatan dana tabarru sesuai periode akad asuransi.
• Untuk akad asuransi syariah jangka panjang, kontribusi peserta diakui sebagai pendapatan dana tabarru pada saat jatuh tempo pembayaran dari peserta.
Tidak memiliki dampak yang signifikan untuk Bank dan Anak Perusahaan.