• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perpanjangan keikutsertaan

Dalam upaya meningkatkan derajat kepercayaan, ketika peneliti akan ke lapangan perlu melakukan perpanjangan keikutsertaan. Kegiatan ini menuntut peneliti terjun langsung ke dalam lokasi dalam waktu yang cukup Panjang guna mendeteksi dan memperkaya data.43

Dalam penelitian ini, peneliti harus terkadang berulang-ulang mewawancarai beberapa pengerajin untuk melihat apakah ungkapan atau pendapat, yang dirasa perlu disampaikan secara berulang-ulang atau tidak.

Atau bahkan mungkin saja ada pandangan baru namun memiliki hubungan dengan pernyataan sebelumnya44. Dengan berulangnya pengamatan dan wawancara, data yang diperoleh dari pengamatan, pencatatan dan wawancara akan semakin kaya dan mendalam.

2. Triangulasi

Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk pengecekan atau sebagai pembanding

42Ibid,

43Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif ( Edisi Revisi) hlm 327.

44Abdul Hakim, Metodologi Penelitian Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas Dan Studi Kasus (Jawa Barat: Cv Jejak, 2017) Hlm 93.

terhadap data itu. Menurut Patton Tehnik trigulasinya adalah pemeriksaan kembali data dengan empat cara, sebagai berikut

a. Triangulasi sumber merupakan triagulasi yang mengharuskan mengharuskan peneliti mencari lebih dari satu sumber untuk memahami data atau informasi.

b. Triangulai metode yaitu mengunakan metode pengumpulan data yang berbeda untuk melakukan cek ricek. Jika awalnya peneliti menggunakan metode wawancara selanjutnya menggunakan pengamatan ke objek penelitian itu.

c. Triangulasi peneliti yaitu hasil penelitian baik diatas atau simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti yang lain. 45

d. Triangulasi teori yaitu pemeriksaan data dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.

Triangulasi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber, dimana pemeriksaan sumber yang memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis. Peneliti melakukan triangulasi sumber meliputi sumber data diantara informan, buku, dokumentasi foto dan lain-lain.

45Muhammad Alif K. Sahide, Buku Ajar Metodologi Penelitian Sosial, ( Makasar, Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, 2019) Hlm 10

3. Pemeriksaan teman sejawat

Pemeriksaan sejawat dilakukan melalui kegiatan diskusi yang dilakukan peneliti dengan teman sejawat. Teman sejawat yang diajak diskusi dipilih berdasarkan pengalaman dan kopentensinya terhadap penelitian. Tujuan pemeriksaan sejawat agar diperoleh kejelian dalam melihat dan menganalisa data.46 Peneliti berupaya bersikap terbuka terhadap komentar teman sejawat agar masukan yang diberikan itu dapat dijadikan pertimbangan untuk mengungkp segi-segi lain yang membantu pemikiran peneliti. Dari diskui tersebut diharapkan muncul kritik dan ide-ide yang membantu dalam penyempurnaan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penilaian teman sejawat karena peneliti mendiskusikannya dengan dosen pembimbing.

46Yusuk Hudiyono, Wacana Percakapan Instruktursional Kajian Struktur, Strategi, Dan Fungsi, (Yogyakarta: Cv Istana Agency, 2021) Hlm 22.

Kondisi Geografis Desa Beleka tidaklah jauh berbeda dengan Desa lain secara umum di Kabupaten Lombok Tengah yang menjadi Daerah Tropis dengan rata –rata Suhu Udara 24’c – 30’c yang terdiri dari Dua (2) Musim yaitu Musim Hujan dan Musim Kemarau.

Dan adapun batas – batas wilayah Desa Beleka, antara lain : a. Utara : Desa Sabe Kecamatan Janapria

b. Timur : Desa Lekor Kecamatan Janapria c. Selatan : Desa Ganti Kecamatan Praya Timur d. Barat : Desa Loang Make Kecamatan Janapria

Dengan Luas Wilayah seluas : 1.044 Ha.47 b. Keadaan Demografis Desa Beleka

Jumlah penduduk berdasarkan kartu keluarga di desa beleka dapat dilihat pada table di bawah ini:

47Sumber : Data Dari Kantor Desa Beleka, 14 April 2021

Table 4.1

Jumlah KK dan Jiwa Desa Beleka Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2020 sebagai berikut :

Sumber : Data Dari Kantor Desa Beleka, 14 April 2021

NO NAMA DUSUN JML KK JUMLAH PENDUDUK

KET.

L P (L+P)

1 PENDAGI 60 101 104 205

2 BUKIT JATUN 115 180 181 361

3 JONGKOR 170 237 147 384

4 SEJAGAT 109 179 192 371

5 DASAN BARU 98 275 189 464

6 DASAN PAOK 136 182 200 382

7 BELEKA I 206 191 377 568

8 BELEKA II 479 644 736 1,380

9 KEBON TAMAN 142 260 271 531

10 EMBUNG MONYER 129 219 220 439

11 LEBE 118 127 145 272

12 LEBE SANE 95 131 142 273

13 TIBU NANGKA I 105 138 131 269

14 TIBU NANGKA II 65 114 130 244

15 RUPE 140 205 231 436

16 MONTONG RUPE 64 103 112 215

17 LINTEK DARI 209 235 265 500

18 EMBUNG AMBAT 108 179 254 433

19 PENYAMBAK I 128 217 232 449

20 PENYAMBAK II 140 199 235 434

21 GEDONG 75 117 129 246

22 GOLONG 169 127 138 265

23 TIMUK KOKOH 149 246 255 501

24 TAYAR BARU 146 228 228 456

25 GUBUK BARU 151 233 218 451

26 EMBUNG WARU 119 186 192 378

27 MENTUI 135 190 217 407

JUMLAH JIWA 3.760 5.443 5.871 11.314

Dari table di atas diketahui bahwa penduduk berdasarkan jumlah kartu keluarga adalah 3.760 kartu keluarga yang terdiri dari laki-laki berjumlah sebesar 5.443 dan perempuan berjumlah 5.871 jiwa sehingga keseluruh penduduk di desa beleka berjumlah 11.314 orang atau jiwa.

Table 4.2 Jumlah penduduk Desa Beleka yang berjumlah 11.317 Jiwa dilihat dari jenis kelamin dan usia sebagai berikut :

No Usia ( Tahun ) Jumlah ( Jiwa )

1 0 – 5 2.278

2 6 – 13 2.397

3 14 - 21 3.444

4 22 – 60 2.828

5 + 60 370

Jumlah Perempuan 5.840

Jumlah Laki – Laki 5.474

Jumlah 11.317

Sumber : Kantor Desa Beleka, 14 April 2021

Dari table diatas diketahui sebagian besar penduduk desa beleka di dominasi kelompok remaja yang berumur 14-21 tahun yang jumlahnya 3.444 jiwa dan kelompok umur diatas 60 tahun yang paling terendah yaitu 370 jiwa.

c. Visi dan misi

Berikut visi dan misi yang ingin di capai oleh desa Beleka kedepannya adalah sebagai berikut.

1. visi

“Mewujudkan Perubahan Menuju Desa Beleka yang Aman, Tegas, Terbuka dan Berkeadilan”

2. Misi

Berikut ini misi-misi yang ingin dicapai oleh desa Beleka adalah sebagai berikut

1) Memberdayakan segenap Potensi dan Sumber Daya Masyarakat dibidang Keamanan demi terciptanya rasa Aman dan Nyaman bagi Masyarakat.

2) Mewujudkan Ketegasan dan Keterbukaan System Pemerintahan bagi Masyarakat.

3) Mencari Solusi dan Pemecahan Masalah Generasi Muda demi menghindari keterjerumusan Generasi Muda kearah yang tidak baik.

4) Memperjuangkan Hak – Hak Social Masyarakat serta mendorong terciptanya rasa Adil bagi Masyarakat.48

d. Profil Usaha Industri Kerajinan Rotan Desa Beleka

Desa beleka salah satu desa yang terletak 15 km dari arah timur kota praya, Kecamatan Praya Timur, Kabupten Lombok Tengah merupakan salah satu pusat kerajinan tangan terutama kerajinan anyaman ketak, rotan dalam berbagai bentuk dan ukuran. Selain kerajinan ketak ketak rotan, kerajinan lain

48Sumber Kantor Desa beleka, 14 April 2021

yang diproduksi adalah kerajinan kayu dan keramik. Warga desa beleka sendiri yang jumlahnya mencapai ratusan kepala keluarga(KK), hamper 85%

sebagian besar merupakan pengerajin anyaman kerak, rotan, karena kerajinan anyaman ketak rotan memang merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang semenjak puluhan tahun yang lalu. Tidak heran di usia yang masih terbilang muda gadis dan remaja warga desa beleka sudah terampil membuat kerajinanketak, rotan dengan kreasi unik dan menarik.49

Kerajinan ketak rotan adalah salah satu seni yang banyak diminati para wisatawan. Kereasi anyaman Lombok dibuat dari bahan baku alam yang beragam. Terutama dari bamboo rotan hingg paku-pakuan hutanatau ketak.

Ketak rotan adalaha anyaman kerajinan dibuat tampa bantuan mesin alias dengan tangan pengerajin sendiri. Anyaman tersebut sering di kombinasikan dengan bahan rotan yang di anyam sendiri menghasilkan antara lain tempat tissue, nampan, tempat buat wadah jeruk kecil, tas dan masih banyak macam kerajinan lain yang semuanya dibuat dari ketak rotan. Ketak yang dalam Bahasa Latinnya disebut “lygodium circinatun”. Tanaman ini termasuk dalam jenis paku-pakuan yang merupakan tanaman liar hidupnya dihutan.50

Keberadaan anyaman ketak rotan di desa beleka Lombok tengah jauh sebelum pulau Lombok dikenal di dunia pariwisata, kerajinan sudah menjadi budaya dan tradisi di desa beleka Lombok tengah ini akhirnya semenjak 25

49Ririn Gusmawarni, Agus Sudarmawan Dan Luh Suartini, “Kerajinan Anyaman Ketak Rotan Di Desa Beleka Lombok Tengah, Vol,9(2) P.59 2019

50Ibid.

tahun lalu hasil anyaman desa beleka mulai dikenal dan dipasarkan dari wilayah local menjalar sampai internasional semenjak tahun 1989 masyarakt Lombok hususnya desa beleka sudah menggunakan ketak rotan menjadi bahan anyamannya. Bahan ketak rotan ini nerasal dari luar daerah seperti Kalimantan.

Hamper lebih dari 30 tahun bahan ketak ini diimpor dari kalimanatan ketak ini merupakan limbah hutan yang sejenis paku-pakuan tetapi sejak kurang lebih 3 tahun ketak ini dibudidayakan dihutan Lombok barat. Bahan ketak ini sudah berkembang kurang lebih 25 tahun. Desa beleka adalah salah satu pusat kerajinan tangan terutama kerajinan ketak rotan karena kerajinan menganyam itu merupakan teradisi yang sampai sekarang, tetap bertahan dan berkembang pada masyarakat pendukungya, yang merupakan pengakuan mereka bahwa mereka mengetahui cara menganyam itu dari peroses belajar sejak kecil.51

produk kerajinan tersebut ke tempat-tempat yang merupakan destinasi wisata atau pasar-pasar yang merupakan tempat kerajinan. Oleh karena itu produsen atau pengerajin harus memilih saluran distribusi yang tepat untuk mendistribusikan produk atau barang kerajinan agar sampai ke tangan pemakai. Adapun beberapa pola distribusi yang digunakan oleh pengerajin kerajinan rotan adalah sebagai berikut:

1) Distibusi langsung

Dimana penjual langsung menghasilkan uang dengan menjual langsung ke para pembeli oleh karena itu disebut juga dengan saluran distribusi dari produsen ke konsumen tampa menggunakan perantara.

Berikut adalah wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada ibu fitri yang merupakan seorang pengerajin.

Iya dik cara saya menjual hasil kerajinan yang saya hasilkan adalah dengan membuka toko di depan rumah dan menjualnya langsung kepada konsumen setelah kerajinan diwarnai dan pasangkan motifnya, karena jika kita menjualnya langsung ke pembeli maka keuntungan yang di dapat kan lebih banyak.52

Dari hasil wawancara diatas dimana strategi saluran distribusi yang digunakan oleh pengerajin di desa beleka adalah menjual secara langsung kerajinan yang dihasilkan ke produsen dengan cara membuka toko di depan rumah dan memajang hasil kerajinan di toko mereka. Mereka hanya menjual

52Ibu Fitri, Pengerajin Kerajinan Rotan, Wawancara, Desa Beleka Kecamatan Praya Timur, 14 April 2021

di desa mereka dan tidak menyalurkan ke tempat-tempat lain atau destinasi wisata di pulau Lombok.

Seperti yang dikatakan oleh Ibu Tuti sebagai pengerajin usaha kerajinan rotan di Desa Beleka

Saya menjual hasil kerajinan secara langsung ke pembeli karena desa kami terkenal akan hasil kerajinan rotannya banyak turis-turis yang datang ke desa kami untuk membeli hasil kerajinan rotan secara langsung, karena para turis banyak yang datang itu yang membuat saya menjualnya di desa saja dengan membuka toko untuk kerajinan.53

Seperti yang dikatakan oleh ibu tuti karena terkenalnya desa belaka sebagai tempat kerajinan setara rotan banyak orang luar dari desa atau orang luar negeri yang sedang berlibur datang secara langsung untuk memesan model kerajinan yang di inginkan oleh mereka, ini jelas menguntungkan para pengerajin sebagai produsen, karena produsen tidak perlu memasarkan hasil kerajinanya melalui perantara. Saluran distribusi ini juga menguntungkan bagi konsumen karena bisa memilih kualitas bahan yang diinginkan dan harga yang didapatkan lebih murah dari pada membeli melalui prantara.

Seperti yang dikatakan oleh ibu daun sebagai pengerajin sekaligus pengepul kerajinan rotan.

Saya menjual secara langsung hasil kerajinan yang saya buat dan beberapa pengerajin secara langsung di desa saya karena

53Ibu Tuti, Pengerajin Kerajinan Rotan, Wawancara, Desa Beleka Kecamatan Praya Timur 16 April 2021

penghasilan yang saya dapatkan lebih banyak dan menghemat biaya dalam mengirimkan barang keluar daerah atau luar negeri54 Dari hasil wawancara diatas dapat saya simpulkan bahwa mendistribusikan hasil kerajinan rotan secara langsung dengan membuka toko di desa beleka bisa menghemat biaya yang akan di keluarkan dalam mendistribusikan kerajinan keluar negeri atau luar daerah.

2) Distribusi Semi Langsung

Berbeda dengan penjualan yang pertama para pengerajin menggunakan jasa perantara seperti reseller untuk menyalurkan kembali kerajinan rotan kepada konsumen agar kerajinan rotan ini dapat digunakan oleh konsumen. Seperti yang dikatakan oleh ibu daun sebagai pengerajin sekaligus pengepul didesa beleka adalah sebagai berikut

Dalam menyalurkan kerajinan rotan ini keluar desa beleka kami para pengerajin menggunakan jasa reseller agar kerajinan rotan ini sampai ketangan konsumen dimana jika ada yang memesan kerajinan di luar daerah maka reseller yang akan mengirimnya ke konsumen.

Seperti yang dikatakan oleh ibu daun dalam mendistribusikan hasil kerajinan keluar desa beleka beberapa pengerajin akan menggunakan jasa reseller untuk menyalurkan atau mengirim barang tersebut ke tangan konsumen.

3) Distribusi Tidak Langsung

54Ibu daun, Pengerajin dan pengepul Kerajinan Rotan, Wawancara, Desa Beleka Kecamatan Praya Timur 14 April 2021

Sama dengan distribusi yang kedua akan tetapi distribusi semi langsung menggunakan jasa perantara yang merupakan bagian dari produsen dan distribusi tidak langsung ini para pengerajin menggunakan jasa perantara atau pengencer untuk menyalurkan kerajinan yang dihasilkan agar hasil kerajinan dapat sampai ketangan konsumen diamana para pengencer memesan langsung dari pengerajin. Seperti yang dikatakan oleh ibu lina sebagai pengerajin kerajinan rotan. Ini hasil wawancaranya.

Cara saya menyalurkan hasil kerajinan yang saya hasilkan adalah dengan menggunakan prantara dimana prantara ini memesan sejumlah kerajinan yang diinginkan oleh pembeli kepada saya dalam jumlah yang besar jika sudah jadi kerajinan yang diinginkan prantara akan memasarkan kerajinan tersebut kebeberapa tempat.55

Dari hasil wawancara diatas para pengerajin menjual kerajinan yang dihasilkan dalam jumlah yang besar ke para pengencer atau pedagang besar untuk dijual kembali ke tempat-tempat destinasi wisata pulau lombok dan diluar pulau Lombok seperti bali, yogyakarta oleh pengencer agar kerajinan dapat sampai ketangan konsumen.

Diperkuat lagi dengan wawancara dengan ibu winda sebagai pengerajin, seperti yang dikatakan ibu winda yaitu

Banyak diantara kami menjual hasil kerajinan yang kami hasilkan kepengencer atau disebut dengan orang yang datang kepada kami dan memesan sejumlah kerajinan berbagai bentuk dengan jumlah

55Ibu Lina, Pengerajin Kerajinan Rotan, Wawancara, Desa Beleka Kecamatan Praya Timur, 14 April 2021

yang banyak berkisaran 100 kerajinan dalam satu motif kerajinan dan para pengencer itu akan menjual kembali hasil kerajinan ke tempat-tempat destinasi wisata dipulau Lombok.56

Dari hasil wawancara dengan ibu winda banyak diantara para pengerajin menjual hasil krajinan yang mereka hasilkan kepengencer. agar kerajinan dapat sampi ketangan perantara, prantara mendatangi secara langsung para pengerajin untuk membeli kerajian yang dihasilkan oleh para pengerajin, pengencer disini merupakan perantara agar hasil kerajinan dapat sampai ke tangan konsumen atau pemakai dengan cara menjual hasil kerajinan ke tempat-tempat destinasi wisata di pulau lombok.

4) Pedagang Ekspor

Kegiatan ekspor barang keluar negeri termasuk kegiatan distribusi tidak langsung karena menyalurkan barang dan jasa mengunakan pihak-pihak lain atau badan perantara. Disini produsen hanya melayani penjualan dalam sekala besar saja kepada pedagang besar saja.

Seperti yang dikatakan oleh pak bilal yang merupakan pengepul kerajinan rotan di desa beleka yaitu

Cara saya dalam menyalurkan hasil kerajinan yang dihasilkan oleh para pengerajin di desa beleka adalah dengan mengumpulkan hasil kerajinan yang diinginkan oleh konsumen dalam sekala yang besar setelah semua kerajinan dikumpulkan dalam satu minggu dan sudah melalui proses pewarnaan dan pemberian motif maka selanjutnya saya akan menyalurkan hasil kerajinan ini ke pulau bali atau Yogyakarta

56Ibu Winda, Pengerajin Kerajinan Rotan, Wawancara, Desa Beleka Kecamatan Praya Timur, 14 April 2021

saya juga menyalurkan hasil kerajinan keluar negeri setelah sampai di sana maka kerajinan akan dijual kembali ke pengencer.57

Dari hasil wawancara dengan pak bilal yang merupakan pengepul di desa beleka setelah mengumpulkan kerajinan dari para pengerajin maka pak bilal akan mengirim barang dalam sekala yang besar atau jumlah yang besar ke luar pulau Lombok seperti bali, Yogyakarta dan tempat destinasi wisata yang lainnya bahkan kerajinan rotan ini dikirim sampai luar negeri akan tetapi kerajinan ini dikirim oleh pedagang besar keluar negeri agar kerajinan rotan ini sampai ke tangan pemakai yang ada diluar.

b. Promosi Penjualan

Promosi merupakan hal yang penting yang harus dilakukan oleh para pengerajin agar produk hasil kerajinannya dapat dikenal oleh konsumen, karena promosi merupakan upaya untuk mendistribusikan hasil produk kerajinan rotan untuk sampai ketangan konsumen. Tanpa adanya promosi dari pengerajin produk kerajinan rotan ini tidak akan dikenal oleh orang-orang dalam maupun luar negeri. bahkan jika produk kerajinan tidak melakukan promosi masyarakat tidak tahu sama sekali tentang kerajinan rotan ini.

Para pengerajin banyak yang memilih memasarkan produk hasil kerajinan rotannya didaerah luar kombok seperti bali, Yogyakarta dan tempat destinasi wisata yang lain yang ada diluar pulau Lombok, tetapi pengerajin

57Pak Bilal Pengepul Kerajinan Rotan, Wawancara, Desa Beleka Kecamatan Praya Timur, 15 April 2021

juga memasarkan produknya didalam pulau seperti di pantai sengigi, gili trawangan, gili meno dan gili air dan destinasi wisata yang lain, kerajinan seperti tas, hiasan dinding, nampan, pot bunga, vas bunga, banyak dikirim ke bali dan lainnya. Ada juga yang menjual hasil kerajinannya di desa mereka sendiri banyak pengerajin membuka toko di depan rumah mereka dan memajang hasil kerajinanya yang sudah di waranai dan di beri motif agar orang yang melihat hasil kerajinan mereka tertarik ada beberapa cara yang digunakan oleh para pengerajin dalam mempromosikannya yaitu sebagai berikut.

1) Metode Tradisional

Pengerajin Kerajinan rotan masih mempromosikan hasil kerajinannya menggunakan metode tradisional yaitu lewat mulut ke mulut.

Seperti yang dikatakan oleh ibu indah sebagai pengerajin sekaligus pegepul kerajian rotan dalam wawancara dengan peneliti yaitu:

Cara kami mempromosikan kerajian rotan ini kepada para konsumen adalah dengan cara tradisional atau dari mulut ke mulut karena kerajinan rotan ini sudah lama digeluti oleh para masyarakat di desa kami maka banyak para pembeli yang akan datang ke desa beleka dan kami sebagai pengerajin akan mempromosikan hasil krajinan yang kami buat ke pembeli, dan pembeli itu biasanya akan bercerita kembali ke teman-teman mereka dan akan datang membeli ke desa kami.58

Seperti yang dikatakan ibu indah dalam wawancara para pengerajin mempromosikan hasil krajinanya dengan metode tradisional ini dikarenakan

58Ibu Indah, Pengerajin Dan Pengepul Kerajinan Rotan. Wawancara Desa Beleka Kecamatan Praya Timur, 17 April 2021

kerajinan rotan di desa beleka mulai dari tahun 1989 sampai sekarang. Desa beleka kecamatan praya timur terkenal dengan kerajinan tangan yang dihasilkan oleh para pengerajin sangat beragam bagaimana pun bentuk yang diinginkan oleh konsumen jika ada contohnya maka para pengerajin pasti bisa membuatnya.

Seperti yang dikatakan oleh ibu nia yang merupakan pengerajin kerajinan rotan dalam wawancara dengan peneliti yaitu

Cara kami mempromosikan hasil kerajinan yang kami buat dengan cara menceritakan secara langsung tentang kerajinan yang kita buat kepada pembeli dan kualitas barang yang kita hasilkan agar pembeli merasa puas saat memilih kerajinan yang mereka inginkan.59

Dari hasil wawancara diatas cara pengerajin mempromosikan hasil kerajinanya dengan menceritakan langsung kualitas barang yang dipakai dalam pembuatan kerajinan tersebut. Sehingga dapat peneliti simpulkan metode yang mereka gunakan adalah metode tradisional atau bisa disebut promosi dari mulut ke mulut.

2)Media Sosial

Karena semakin berkembangnya teknologi dizaman modern ini beberapa pengerajin memanfaatkan teknologi ini juga untuk mempromosikan produk yang di hasilkan lewat media sosial, hal ini diperlukan untuk menjabatani antara produsen dan konsumen, sosial media yang digunakan oleh beberapa pengerajin adalah sebagai berikut:

59Ibu Nia Pengerajin Kerajinan Rotan, Wawancara, Desa Beleka Kecamatan Praya Timur, 16 April 2021

a) Facebook

Facebook merupakan salah satu media sosial yang hampir semua orang menggunakan facebook ini, dan para pengerajin memanfaat kan adanya facebook ini untuk mempromosikan hasil krajinannya sekaligus sebagai tempat pemasaran agar kerajinan sampai ketangan konsumen atau sebagai prantara dari produsen ke konsumen.

Seperti yang dikatakan oleh ibu nur dalam wawancara dengan peneliti sebagai berikut:

Dalam mempromosikan hasil kerajian rotan ini saya mengunakan bebrapa cara salah satunya yaitu menggunakan facebook sebagai media promosi dan penjualan karena pada saat ini hamper semua orang menggunakan facebook dalam kehidupan sehari-hari dan banyaknya orang membeli barang online sehingga saya juga menjual barang disana.60

Seperti yang dikatakan ibu nur hampir semua orang menggunakan facebook sebagai media sosial dan juga tempat membeli barang-barang yang dibutukan dengan sistem online sehingga banyak dari para pengerajin menggunakan facebook sebagai temapat promosi dan tempat penjualan.

b) Instagram

Sama hanya dengan facebook para pengerajin memanfaatkan adanya Instagram ini untuk melakukan pomosi produk-produk yang dihasilkan

60Ibu Nur Pengerajin Kerajinan Rotan, Wawancara, Desa Beleka Kecamatan Praya Timur, 14 April 2021

oleh pengerajin kerajinan rotan ini agar para konsumen lebih mengenal tentang kerajinan rotan ini.

Berikut adalah wawancara peneliti dengan salah satu pengerajin kerajinan rotan yang bernama ibu juni wawancaranya adalah sebagai berikut.

Untuk mempromosikan hasil kerajinan yang saya hasilkan saya menggunakan beberapa cara seperti media Instagram, saya memanfaatkan media sosial seperti Instagram karena banyaknya para remaja yang mengunakan media Instagram ini karena saya bermaksud memasarkanya kepada para remaja karena minat membeli barang hasil kerajinan remaja saat ini sangatlah tinggi.61

Dari hasil wawancara dengan pengerajin peneliti dapat menyimpulkan bahwa mempromosikan hasil kerajinan melalui media sosial salah satunya adalah Instagram membuat pemasaran kerajinan rotan ini semakin meluas dan minat pembeli para remaja akan kerajian rotan ini sebagai fashion kekinian seperti kerajian tas dari rotan.

4. Youtube

Youtube digunakan oleh pengerajin untuk memberikan informasi mengenai kerajinan rotan ini kepada konsumen tentang produk yang ditawarkan berupa video. video yang ditampilkan berupa cara pembuatan tas rotan, proses pembuatan berbagai kerajinan rotan dan lainnya.

61Ibu Juni, Pengerajin Kerajinan Rotan, Wawancara, Desa Beleka Kecamatan Praya Timur 11 April 2021

Dokumen terkait