• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Analisis data

45

(2017-2019) menunjukkan nilai rata-rata (mean) 37,0000 dengan standar deviasi sebesar 94,33112 Nilai terendah (minimum) dari likuiditas 1,00, sedangkan nilai tertinggi (maksimum) dari ROE adalah 593,00.

Net Profit Margin dalam penelitian ini diproyeksi dengan (NPM).

Berdasarkan hasil statistik deskriptif yang ditunjukkan pada Tabel 4.6 dengan jumlah data (N) sebanyak 51 dengan periode waktu empat tahun (2017-2019) menunjukkan nilai rata-rata (mean) 44,44118 dengan standar deviasi sebesar 187,83271 Nilai terendah (minimum) dari likuiditas 1,00, sedangkan nilai tertinggi (maksimum) dari NPM adalah 1293,00.

Earning Book Interest and taxes dalam penelitian ini diproyeksi dengan (EBIT). Berdasarkan hasil statistik deskriptif yang ditunjukkan pada Tabel 4.6 dengan jumlah data (N) sebanyak 51 dengan periode waktu empat tahun (2017-2019) menunjukkan nilai rata-rata (mean) 328.4472 dengan standar deviasi sebesar 303.69289Nilai terendah (minimum) dari likuiditas 1,21, sedangkan nilai tertinggi (maksimum) dari EBIT adalah 978.97.

Harga Saham. Berdasarkan hasil statistik deskriptif yang ditunjukkan pada Tabel 4.6 dengan jumlah data (N) sebanyak 51 dengan periode waktu empat tahun (2017-2019) menunjukkan nilai rata-rata (mean) 176.9978dengan standar deviasi sebesar 280.66840 Nilai terendah (minimum) dari likuiditas 1,05, sedangkan nilai tertinggi (maksimum) dari Harga Saham adalah 995.00.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi berganda yang digunakan.

47

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dengan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengui normalitas dalam penelitian ini menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Dari penguji yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7

Uji Normalitas One KS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 25

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 29876.78434906

Most Extreme Differences Absolute .232

Positive .232

Negative -.131

Test Statistic .232

Asymp. Sig. (2-tailed) .09c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : data diolah spss, 2022

Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) nya sebesar 0,09 atau nilainya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen. Salah satu untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas ini menggunakan variance Inflation Factor.

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)

ROA (X1) .902 1.109

ROE (X2) .260 3.849

NPM (X3) .284 3.519

EBIT (X4) .825 1.212 a. Dependent Variable: HARGA SAHAM (Y)

Sumber : Data diolah 2022

Pada tabel diatas dapat diperhatikan pada nilai tolerance, yaitu ROA = 0,902, ROE = 0,260, NPM = 0,284 dan EBIT = 0,825 yang menyatakan bahwa nilai tolerance> 0,1 yang berarti dapat disimpulkan data penelitian tidak terjadi gejala multikolinieritas.

Selanjutnya pada tabel diatas nilai VIF dengan nilai ROA = 1,109, ROE = 3,849, NPM = 3,519 dan EBIT = 1,212 yang berarti VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Sehingga dapat disimpulkan data pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas karena nilai VIF kurang dari 10 sehingga dapat dinyatakan bahwa model tidak mengalami gejala multikolinieritas.

49

c. Uji heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dan residul pada model regresi.

Syarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah heteroskedatisitas. Metode pengujian yang digunakan yaitu uji glesjser. Dalam melakukan uji ini, apabila hasilnya sig >0,05 maka tidak terdapat gejala heterokedastisitas dan model baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.

Tabel 4.9

Uji Hetereoksedastisitas S

u m b er : D

ata diolah 2022

Berdasarkan tabel diatas bahwa masing-masing variabel menyatakan untuk data ROA 0,359 > 0,05 hal ini menunjukkan bahwa terjadi heterokedastisitas antara ROA terhadap harga saham.

Selanjutnya pada variabel untuk data ROE 0,950 > 0,05 hal ini menunjukkan bahwa terjadi heterokedastisitas antara ROA dan harga saham. Untuk pada variabel NPM 0,610 > 0,05 hal ini menunjukkan bahwa terjadi heterokedastisitas antara NPM dan harga saham. Dan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 44066.736 12472.106 3.533 .002

ROA (X1) -100.608 107.047 -.211 -.940 .359

ROE (X2) .639 9.993 .027 .064 .950

NPM (X3) -2.433 4.701 -.207 -.518 .610

EBIT (X4) -4.929 22.549 -.051 -.219 .829

a. Dependent Variable: Abs_Res

untuk variabel EBIT 0,829 > 0,05 hal ini menunjukkan bahwa terjadi heterokedastisitas antara EBIT dengan harga saham.

Berdasarkan pada pembahasan diatas masing-masing variabel sama-sama menunjukkan hubungan signifikan dan keduanya menunjukkan tidak adanya heterokedastisitas.

3. Uji Hipotesis

a. Analisis regresi Linier berganda

Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS. Analisis regresi berganda merupakan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (variabel independen) dan variabel tak bebas (variabel independen).

Regresi linier berganda digunakan untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak bebas tunggal dengan variabel bebas tunggal. Regresi linier sederhana hanya memiliki satu perubah yang dihubungkan dengan satu perubah tidak bebas. Bentuk umum dari persamaan regresi linier untuk populasi adalah :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 +b4 X4 + e Tabel 4.10

Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients B Std. Error

1

(Constant) 21.179 5.943

ROA .602 .326

ROE -.101 .196

51

NPM .408 .213

EBIT -.064 .087

a. Dependent Variable: Harga Saham

Sumber : data diolah spss,2022

Berdasarkan pada hasil koefisien regresi (B) diatas, maka diperoleh nilai persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 21.179 + 0,602 + (-0,101) + 0,408 + (-0,064) + e

Berdasarkan persamaan regresi diatas maka dpat disimpulkan sebagai berikut: persamaan regresi linier berganda memiliki nilai konstan sebesar 21,179 besaran ini menunjukkan bahwa jika variabel- variabel independen diasumsikan konstan.

b. Uji Koefisien determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan antar nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel.

Apabila nilai koefisien korelasi sudah diketahui, maka untuk mendapatkan koefisien determinasi dapat diperoleh dengan mengkuadratkannya. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.11

Uji Koefisien determinasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .502a .252 .090 32728.37747

a. Predictors: (Constant), EBIT (X4), NPM (X3), ROA (X1), ROE (X2) b. Dependent Variable: HARGA SAHAM (Y)

Sumber : Data diolah 2022

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa R Square sebesar 0,252 Hal ini berarti sebesar 25,2% harga saham dipengaruhi oleh variabel independen pada penelitian ini sedangkan sisanya sebesar 74,8%

(100%-25,2%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

c. Uji T (Parsial)

Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Jika nilai signifikan < 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan. Jika nilai signifikan > 0,05 atau 5%

maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan.

Hasil uji t dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.12 Uji Signifikan t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 21.179 5.943 3.564 .001

ROA .602 .326 .056 1.846 .036

ROE -.101 .196 -.099 -.518 .607

NPM .408 .213 .077 1.915 .014

EBIT -.064 .087 -.114 -.744 .460

a. Dependent Variable: Harga Saham

Sumber : data diolah spss, 2022

1) Hasil Uji T pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada table 4.8, dimana variabel Return on Asset memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,036.

53

Nilai sig 0,036 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-hitung sebesar 1,846 lebih besar dari nilai t-tabel 1,678. Sehingga dapat diartikan bahwa variabel Return on Asset (x1) Menerima Hipotesis 1 dan menolak Hipotesis 0 yang berarti Return on Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham.

2) Hasil Uji T pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada table 4.8, dimana variabel Return on Equity memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,607. Nilai sig 0,607 lebih besar dari 0,05 dan nilai t-hitung sebesar -0,744 lebih kecil dari nilai t-tabel 1,678. Sehingga dapat diartikan bahwa variabel Return on Equity (x2) Menerima Hipotesis 0 dan menolak Hipotesis 2 yang berarti Return on Equity berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham.

3) Hasil Uji T pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada table 4.8, dimana variabel Net Profit Margin memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,014. Nilai sig 0,014 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-hitung sebesar 1,915 lebih besar dari nilai t-tabel 1,678. Sehingga dapat diartikan bahwa variabel Net Profit Margin (x3) Menerima Hipotesis 3 dan menolak Hipotesis 0 yang berarti Net Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham.

4) Hasil Uji T pengaruh Earnings Before Interest and Taxes (EBIT) terhadap Harga Saham

Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada table 4.8, dimana variabel Earnings Before Interest and Taxesmemiliki tingkat signifikansi sebesar 0,460. Nilai sig 0,460 lebih besar dari 0,05 dan nilai t-hitung sebesar -0,518 lebih kecil dari nilai t-tabel 1,678.

Sehingga dapat diartikan bahwa variabel Earnings Before Interest and Taxes(x4) Menerima Hipotesis 0 dan menolak Hipotesis 4 yang berarti Earnings Before Interest and Taxesberpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham.

Dokumen terkait