• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. UNSUR-UNSUR DAN POTENSI DESA

C. Potensi Desa

Setiap desa memiliki potensi yang berbeda-beda, potensi desa akan menentukan kemajuan suatu desa tanpa menganggap rendah peran human efforts suatu desa yang bersangkutan. Ada bebrapa desa yang memiliki potensi desa yang potensial untuk dikembangkan namun desa tersebut belum maju dan masih termasuk desa tertinggal, tetapi ada pula desa yang memiliki potensi desa yang tidak terlalu baik terutama potensi fisik namun desa tersebut mampu menjadi desa maju karena penduduknya memiliki kemampuan untuk mengembangkan desa meskipun potensi desanya sangat terbatas.

Berikut ini potensi desa baik potensi fisik maupun potensi nonfisik yang akan mendukung perkembangan suatu desa.

a. Potensi Fisik Desa

Berikut ini yang termasuk potensi fisik desa antara lain:

1. Tanah dalam arti sumber tambang dan mineral, tanah berfungsi sebagai sumber potensi yang sangat penting di pedesaan karena digunakan sebagai media tumbuhnya tanaman pertanian yang merupakan sumber mata pencaharian dan penghidupan.

2. Air, dalam arti sumber air. Di pedesaan, air yang tersedia di alam digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan dimanfaatkan untik irigasi lahan pertanian dan perikanan.

3. Iklim dan Angin, merupakan peranan penting bagi desa agraris, karena dapat dimanfaatkan sebagai penggerak kincir angin untuk pengairan. Iklim berpengaruh terhadap pola bercocok tanam untuk penyediaan bahan pangan.

4. Ternak, berfungsi sebagai sumber tenaga untuk membajak sawah, mengangkut hasil pertanian dan hasil hutan, sumber bahan makan dan sember keuangan.

5. Manusia, sebagai potensi sumber tenaga kerja di desa. Manusia memiliki kemampuan untuk mengolah apa yang tersedia di alam untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Gambar 20. Panorama keindahan alam di Desa Sawarna Kecamatan Bayah Lebak, salah satu potensi fisik desa bidang pariwisata

Selain yang telah diuraikan di atas, panorama keindahan alam pedesaan yang masih sangat asri dan lestari menjadi salah satu potensi fisik pedesaan yang bisa dikembangkan untuk kemajuan desa dan juga meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan, tanpa menghilangkan dan memberdayakan potensi fisik lainnya seperti potensi pertanian, potensi perikanan, perkebunan, dan potensi lainnya.

Termanfaatkannya potensi pariwisata di pedesaan selayaknya akan meningkatkan tergarapnya potensi-potensi pedesaan lainnya dalam mendukung perkebangan pariwisata.

b. Potensi Nonfisik Desa

Potensi nonfisik desa merupakan potensi yang tidak kalah pentingnya dengan potensi fisik desa, dalam hal meningkatkan taraf hidup masyarakat desa dan kemajuan desa. Potensi nonfisik ini amat sangat menentukan kemajuan suatu desa. Berikut ini yang termasuk potensi nonfisik desa:

1. Masyarakat desa yang hidup berdasarkan gotong royong sebagai kekuatan untuk berproduksi dan pelaksanaan pembangunan, atas dasar saling kerjasama dan saling pengertian.

48

2. Lembaga sosial serta lembaga pendidikan sebagai potensi positif bagi pembangunan desa.

3. Aparatur Desa, sebagai sumber kelancaran jalannya pemerintahan.

Semua potensi desa baik potensi fisik maupun potensi nonfisik merupakan suatu potensi yang bisa dikembangkan dengan baik dalam menyongsong pembangunan untuk mewujudkan desa yang lebih maju. Untuk mewujudkan hal tersebut selayaknya potensi yang dimiliki desa menjadi perhatian utama dalam mengembangkan desa karena apabila pembangunan desa berdasarkan pada potensi yang ada, maka pembangungan tidak akan menimbulkan suatu masalah berarti dan masyarakat menjadi modal utama dalam pengembangan desanya sendiri melalui sifat gotong royongnya.

Dalam potensi nonfisik desa lembaga sosial pedesaan mempunyai peranan cukup penting alam memajukan desa. Ironisnya lembaga sosial pedesaan yang ada di bebrapa wilayah di Indonesia hanya berupa pelang atau nama yang terpampang di kantor kepala desa tanpa melakukan kegiatan apapun sebagaimana mestinya, sehingga tidak heran apabila kita sering melihat kantor desa di penuhi pelang lembaga sosial desa, tatapi pada kenyataanya lembaga-lembaga sosial yang ada di pedesaan tersebut tidak menjamin kemajuan suatu desa karena tanpa ada aktivitas lembaga-lemabaga sosial desa tersebut dengan baik.

Mengapa lembaga sosial pedesaan mengalami hal demikain? Apakah pengetian dan tugas lembaga sosial pedesaan tidak dipahami dengan baik oleh semua kalangan?

Atau ada bebrapa faktor lain yang menyebabkan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan di pedesaan bersifat hidup segan mati tidak mau. Untuk lebih memahami istilah lembaga sosial di pedesaan berikut di ungkapkan beberapa penegrtian menurut para ahli sosilogi.

Menurut Paul B. Harton dan Chester L. Hunt, Lembaga adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan oleh masyarakat yang di pandang penting.

Sedangkan menurut Soerjono Soekanto lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma dari berbagai tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Koentjaraningrat menyebutkan lembaga kemasyarakatan adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi komplek kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat termasuk di pedesaan.

Dari beberapa depenisi diatas dapat di ambil pengertian bahwa lembaga adalah suatu sistem atau norma yang mempunyai nilai. Suatu sistem nilai atau norma berpusat di sekitar kepentingan atau tujuan tertentu. Sehingg nilai dan norma yang ada di lembaga

menjadi berbeda pula seiring dengan perbedaan kepentingan yang akan dicapai lewat lembaga-lembaga tersebut. Secara singkat dapat diartikan lembaga kemasyarakatan adalah kumpulan norma-norma atau kebiasaan-kebiasaan untuk mempertahankan nilai yang di pandang penting dalam masyarakat. Dalam setiap lembaga setiap orang pasti punya status peran tertentu.

Menurut Gillin dan Gillin ada beberapa macam ciri-ciri umum lembaga kemasyarakatan yaitu :

a. Lembaga Kemasyarakatan adalah suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola- pola prilaku terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.

b. Suatu tingkatan tertentu merupakan ciri semua lembaga kemasyarakatan.

c. Lembaga kemasyarakatan mempunyai arti dan tujuan tertentu.

d. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat yang berguna untuk mencapai tujuan lembaga.

e. Lembaga juga merupakan ciri khas lembaga kemasyarakatan.

f. Lembaga kemasyarakatan mempunyai tradisi tertulis dan tidak tertulis.

Dalam buku sosiologi pedesaan kupasan lembaga-lembaga kemasyarakatan akan lebih banyak di tunjukan pada lembaga pemerintahan desa serta yang terkait dengan itu.

Sebab, untuk masyarakat desa di Indonesia umumnya, lembaga pemerintahan ini memiliki peranan yang penting. Mengenai hal ini yang perlu kita ketahui bahwa Indonesia mempunyai beragam suku, adapt istiadat dan budaya. Besarnya peranan lembaga pemerintahan di suatu desa sangat berbeda dengan desa yang lain. Untuk desa yang di dasarkan pada hubngan darah sangat berbeda dengan desa yang berdasarkan pada hubungan kedaerahan. Sistem desa yang pertama kepemimpinan desa tidak begitu berpengaruh, karena masyarakatnya di bentuk oleh kebiasaan adapt istiadat, sedangkan desa yang kedua sistem kepemimpinan desa sangat berpengaruh, di dalamnya ada suaatu bentuk kerja sama dengan melakukan pemilihan kepala desa yang di pilih.

Adapun lembaga kemasyarakatan di pedesaan adalah (1) Lembaga Musyawarah Desa (LMD); LMD merupakan permusyawaratan yang keanggotaannya terdiri dari kepala-kepala dusun, pmpinan lembaga-lembaga kemasyrakatan, dan pemuka masyarakat di desa sebgai wujud dari demokrasi pancasila di desa. LMD ini di pandang sebagai wakil-wakil rakyat pada penentuan kebijaksanaan pembangunan di desanya.

Anggotanya terdiri dari tokoh agama, tokoh adat, kepala dusun, sosial polotik dan golongan propesi yang bertempat tinggal di desanya.

LMD befungsi sebagai pembawa aspirasi rakyat desa. Dalam LMD inilah tokoh formal dan informal di pertemukan sehingga dapat seiring sejalan dalam membangun

50

desa. Sesuai dengan sifatnya, LMD mempunyai fungsi untuk mengesahkan setiap keputusan desa. Oleh karena itu, anggota LMD harus memperhatikan perkembangan yang terjadi dalam masyrakat dan memperhatikan kebutuhan masyarakat untuk dimusyawarahkan dalam rapat musyawarah desa. (2) Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD); LKMD merupakan wadah yang menampung aspirasi, partisipasi, kegiatan dan peranan masyrakat dalam pembangunan di daerah pedesaan. Lembaga ini mempunyai tugas membantu kepala desa dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta menggerakkan masyarakat secara aktif dan positif untuk melaksanakan pembangunan secara terpadu.

Fungsi LKMD antaralain sebagai wadah partisipasi dalam perencanaan dalam pelaksaan pembangunan,mananamkan pengertian dan kesadaran penghayatan serta pengamalan pancasila, menggalimemamfaatkan semua potensi, serta menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat untuk pembangunan, sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dan masyarakat serta antar warga masyarakat itu sendiri, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, membina dan menggerakan potensi pemuda untuk pembangunan, meningkatkan peran wanita dalam mewujutkan keluarga sejahtera, membina kerjasama antar lembaga yang ada dalam masyarakat untuk pembangunan, melaksanakan tugas-tugas lain dalam membantu pemerintahan desa untuk menciptakan ketahan yang mantap. (3) Lembaga Kewanitaan Desa (PKK);

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) meruapakan salah satu bagian dari LKMD.

Sasarannya adalah agar kaum wanita desa aktif dan berpartisipasi dalam pembangunan desa. PKK harus diketahui oleh istri kepala desa yang sekaligus sebagai ketua II LKMD.

Tujuan dari organisasi tersebut dalam rangka membina mengembangkan kesejahteraan keluarga lahir dan batin. (4) Koperasi Unit Desa (KUD); Lembaga lain yang sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat desa selain dari LKMD adalah KUD. Koperasi Unit Desa mempunya peranan yang besar dalam masyarakat desa Khususnya dalam bidang pertanian. Sebagai mana diketahui, bahwa pertanian merupakan sumber kehidupan yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat desa pada umumnya[6]. Maka lembaga apapun yang mengupayakan perkembangan, kemajuan maupun kelestarian, dengan sendirinya mempunyai peranan yang sangat penting.

Dalam menjalankan tugasnya, KUD mempunyai beberapa fungsi ditengah masyarakat pedesaan, yaitu meningkatkan produksi hasil pertanian, melakukan penjagaan dan penyelamatan terhadap hasil produksi dari berbagai ancaman. (5) Rukun Kampung (RK); Lembaga lain yang berperan langsung dalam perkembangan desa adalah Rukun Keluarga. RK berada di bawah dusun, namun RK sejajar dengan Rukun Warga (RW). Rw lembaga yang mempunyai kedudukan di bawah lingkungan kelurahan

sedangakan RK satu kesatuan hukum yang berada di bawah dusun yang berhak mengurusi rumah tangga sendiri. (6) Lembaga Lain-Lain; Lembaga kemasyarakatan lain yang berkembang ditengah masyarakat pedesaan antara lain sebagai lembaga adat, lembaga keagamaan, yayasan sosial dan pendidikan, dan organisasi kepemudaan (Krangtaruna, Pemuda Mrsjid, KNPI, Taruna Tani dan lain-lain)

Kesemuanya itu ada di tengah masyarakat dan mempunyai peranan penting dalam melakukan pembangunan desa untuk jadi lebih maju serta memiliki sistem norma yang mengatur mereka. Namun sangat disayangkan lembaga-lembaga yang menjadi potensi nonfisik desa sampai saat ini di sebagain besar wilayah pedesaan di Indonesia masih belum optimal dan hanya terpampang pelang lembaga-lembaga tersebut di kantor desa.