BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
B. Praktik Perkawinan Jarak Jauh
Praktik perkawinan jarak jauh di kecamatan Kediri nampaknya terdiri atas pelaku (penganten) sebagaimana yang di gambarkan sebagai berikut:
1. Penganten Laki-Laki
Penganten laki merupakan rukun dari sebuah perkawinan seperti yang dilakukan oleh ulul azmi yang masih menjalani studinya di Kota Suci Madinah al Munawarah. Motivasi dari perkawinan yang dilakukan oleh ulul azmi dengan jarak jauh adalah perintah dari guru, seperti yang diungkapkan Ulul Azmi menyatakan bahwa dia melakukan pernikahan jarak jauh atas anjuran sang guru untuk segera melangsungkan pernikahan. Lebih lanjut, Ulul Azmi menceritakan bahwa seabgaimana yang disampaikan oleh sang guru bahwa mempercepat pernikahan adalah termasuk kebiasaan para Habaib para Salafus Sholeh dari kalangan Alawiyyah (keturunan Rasulullah saw).62
62 Wawancara dengan H Ulul Azmi pada tangg al 12 september 2021.
Lebih lanjut Ulul Azmi menambahkan bahwa dulu pada zaman Habib Abdul Qodir Assegaf (Wafat 2010), beliau adalah salah satu Habaib paling menganjurkan, bahkan kalau santrinya tidak memiliki biaya untuk menikah, beliaulah yang menanggungnya.63 Lebih dari itu Ulul Azmi menyatakan :
“Itulah alasan kenapa ssaya harus menikah dalam keadaan jarak jauh karena mengikuti Salafus Sholeh dari kalangan para Habaib. Begitu ada kecondrongan kepada perempuan, nikahilah langsung,”kata sang guru” dikarenakan untuk menutup kemungkinan-kemungkinan yang tidak akan terjadi. Itulah sebab saya melakukan pernikahan jarak jauh karena perintah guru yaitu Sayyid Amin al Idrus, karena beliau lebih mengetahui yang terbaik untuk murid-muridnya”.
Lebih lanju Ulul Azmi menyatakan tentang motivasi kenapa dia menikah dengan jarak jauh dikarenakan situasi dan kondisinya yang berada di Madinah al Munawwarah sedangkan istrinya berada di Lombok. Ulul Azmi menegaskan kembali bahwa peraktek pernikahan yang dia lakukan itu atas perintah guru-gurunya yang memiliki alasan tersendiri, bahwa apa yang gurunya perintahkan itulah yang terbaik untuk dirinya. Lebih lanjut Ulul Azmi mengatakan bahwa dia menikah di bulan Desember 2020.Sebelumnya keluarga Ulul Azmi datang melamarkan dirinya ke kediaman istrinya. Kemudian terjadinya pernikahn tersebut di kota Madinah kota baginda Rasulullah SAW. Di dalam peroses pernikahn yang di jalani oleh Ulul Azmi mengunakan peruses wakalah artinya wali perempuan bertaukil menggunakan HP via WhatsApp kepada salah satu
63 Wawancara dengan H Ulul Azmi pelaku pernikahan jarak jauh, pada tangg al 12 september 2021.
gurunya yang berada di Madinah, setelah bertaukil gurunya pun menikahkan dirinya.64
Pelaku perkawinan jarak jauh juga dilakukan Muhammad Idrisyang sudah pulang dari tempat studinya di Kota Suci Madinah al- Munawarah. Beliau melakukan pernikahan jarak jauh atas dasar perintah dari guru, sebagaimana yang Muhammad Idris menyatakan bahwa penyebab terjadinya pernikahan jarak jauh yang dia langsungkan adalah karena isyaroh atau perintah dari gurunya di karenakan pada saat itu memang dirinya masih dalam keaadan menjadi santri di Madinah al Munawwarah. Kemudian penyebab yang ke dua adalah agar menghindari komunikasi dengan yang bukan mahromnya.65
Lebih lanjut Muhammad Idris mengatakan pernikahan jarak jauh yang di lakukan dihadiri oleh ulama’-ulama’ besar yang ada di Kota Madinah al Munawwarah yang bertepatan dengan tanggal 12 Robi’ul Awwal sebagaimana dia katakana dalam wawancaranya :
“tatkala melangsungkan akad nikah agar dapat dihadiri oleh para ulama’-ulama’besar yang ada di tempatnya menuntut ilmu yaitu di negri qubbatul hadro’ (Madinah al Munawwarah).
Perniakahan jarak jauh tersebut dilakukan oleh Muhammad Idris bertepatan pada tanggal12 Robi’ul Aww al 1441 H 2 tahun yang lalu”. 66
Lebih lanjut Muhammad Idris menceritakan tentang perasaanya yang plong setelah dirinya melakukan akad nikah dan menjadi lebih fokus dalam belajar sebagaimana dalam wawancaranya mengatakan:
64 Wawancara dengan H Ulul Azmi pada tangg al 12 september 2021.
65Wawancara dengan H Muhammad idris pada tangg al 2 oktober 2021.
66Wawancara dengan H Muhammad idris pada tangg al 2 oktober 2021.
“alhamdulillah tidak bisa saya gambarkan seakan-akan apa yang menjadi beban terutama para penuntut ilmu adalah menikah, setelah saya lakukan yang demikian semua beban tersebut terasa plong dan saya lebih fokus lagi dalam memutholaah pelajaran dan hafalan saya”.
Lebih lanjut Muhammad Idris mengatakan bahwa apa yang di lakukan supaya mendapatkan legal formal dalam pernihanmaka setelah dirinya pulang akan menghadap ke KUA untuk melakukan pernikahan ulang sebagaimana dia katakan dalam wawancara yang mengatakan:
“Kemudian setelah saya pulang, saya bertumu keluarga saya dan keluarga istri saya dan apa yang telah terpendam lamanaya seketika itu sirna dengan pertemuan sang kekasih seperti perkataan ulama sufi
بﻮﺒﺤﳌا ءﺎﻘﻟ بﻮﻠﻘﻟا ءﺎﻔﺷ
obatnya hati adalah bertemu dengan sang kekasih”. Kemudian setelah demikian barulah Muhammad Idris melakukan tajdid nikah di Kantor Urusan Agama(KUA)”67Selain Muhammad Idris pelaku pernikahan jarak jauh yang lain juga memberikan pernyataan seperti Ahmad Lu’ay Zakaria menyatakan bahwa perkawinan jarak jauh yang sudah dilakukan pada dasarnya adalah perintah dari guru yaitu abuya Prof. Dr Abdullah bin Muhammad Baharun.
Pernikahan jarak jauh yang dilakukan oleh Ahmad Lu’ay Zakaria dan istrinya yang bernama Ira Zita Nudita di lakukan di kediaman Habib Abdullah bin Muhammad Baharun, tepatnya di masjid Habib Muhammad bin Abdurrahman baharun, Ambaikhah,Kota Mukalla, Provinsi
67Wawancara dengan H Muhammad idris pada tangg al 2 oktober 2021.
Hadharamaut, Republik Yaman pada tanggal 17/06/2019 M bertepatan dengan tanggal 16/10/1440 H”.
Lebih lanjut Ahmad Lu’ay Zakaria mengatakan bahwa ketika melakukan perinikahan jarak jauh pihak keluarga pergi melamarkan dirinya ke kediaman istinya yang berada di Sesela gunung sari dan walinya berwakil kepada sang guru yang berada di Yaman sebagaiman dalam wawancaranya mengatakan:
“Terjadinya pernikahan tersebut berawal dari peroses khitbah yang dilkukan oleh keluarga saya ke kediaman istrinya yang bertempat di Gunung sari Kabupaten Lombok Barat. Proses khitbah yang dilakukan dengan tanpa di hadiri langsung oleh mempelai laki-laki di kerenakan masih berada di Yaman. Wali dari mempelai wanita, dalam hal ini adalah ayah kandung dari istri saya yang bernama H. Muhajirin Mahidin kemudian berwakil kepada Abuya Prof. Dr Abdullah bin Muhammad Baharun untuk mengakadkan putrinya dengan saya selaku murid dari Prof. Dr Abdullah bin Muhammad Baharun.“Saya peribadi, tidak mengenal perempuan (istri) terlebih dahulu, setelah saya bercerita panjang mengenai perintah Abuya kepada keluarga yang berada di Kediri Lombok Barat, akhirnya saya diperkenalkan dengan salah satu santri wati yang tinggal di kediaman paman saya oleh keluarga besar saya. Alhamdulillah perkenalan itu singkat kemudian keluarga saya bersepakat, setelah saya mengajukan apa yang di perintahkan kepada saya untuk menghadap terlebih dahulu kepada abuya Prof. Dr Abdullah bin Muhammad Baharun. Jarak 1 bulan lamanya keluarga saya pergi ke kediaman istri saya yang sekarang yang bertempat di Sesela Gunung Sari yang di wakili oleh paman saya sendiri dengan Ust Mahmud. Kemudian setelah paman saya dan Ust Mahmud pergi bersilaturrahmi jarak satu bulan terjadilah lamaran sekaligus wali dari istri saya berwakil kepada Prof. Dr Abdullah bin Muhammad Baharun. Akhirnya terjadilah perkawinan tersebut di tempat saya belajar yaitu di Yaman.dan dihadiri oleh ulama’-ulama’ besar di Yaman”.68
68 Wawancara dengan Ahmad Lu’ay Zakaria tanggal 15 september 2021.
Kejadian pernikahan jarak jauh yang di lakukan oleh Ahmad Lu’ay Zakaria tidak benyak orang yang tahu Kemudian setelah dirinya balik atau pulang ke Lombok, dirinya belum langsung bertemu dengan istrinya, supaya masyarakat yang belum mengetahui status dirinya maka pihak keluarga dari Ahmad Lu’ay Zakaria dan istrinya bersepakat untuk melakukan tajdid nikah atau memperbaharui nikah. Namun sebelum itu Ahmad Lu’ay Zakaria mendaftarkan diri ke KUA supaya memiliki surat nikah dan lain sebagainya dengan tujuan supaya masyarakatnya mengetahui bahwa dirinya sudah menikah.69
Sama hal nya juga dengan Pelaku Perkawinan Jarak Jauh yang lain yang bernama Muhammad Azmi menyatakan bahwa perkawinan jarak jauh yang sudah dilakukan pada dasarnya adalah perintah dari orang tua dan keluarga guru sebagaimana dalam wawancaranya ia mengatakan:
“yang menyebabkan saya melangsungkan pernikahan jarak jauh di karenakan faktor kondisi saya yang berada di luar negeri yaitu di Makkah al Mukaromah termasuk juga karena pendidikan saya belum selesai, di antara faktor lainnya adalah karena perintah dari orang tgua saya dan guru saya dan gurunya adalah salah satu dari pada Zurriah Rosulullah ShallAllahu alaihi Wasallam yaitu Sayyid Nabiel al Ghomri”.70
Lebih lanjut Muhammad Azmi kembali menegaskan selain dari perintah guru ada keterkaitan lain yang membuat dirinya melakukan pernikahan jarak jauh yang menyebabkan dirinya menjadi fokus dalam menuntut ilmu sebagaimana ia mengatakan dalam wawancaranya:
69 Wawancara dengan Ahmad Lu’ay Zakaria tanggal 15 september 2021.
70 Wawancara dengan H Muhammad Azmi pada tangg al 17 september 2021.
“saya memilih untuk melakukan pernikahan jarak jauh karena ketika saya sudah memiliki pasangan meskipun dalam keadaan jarak jauh saya juga memiliki keterkaitan lain sehingga ketika saya sudah menikah menjadikan saya peribadi menjadi lebih fokus dengan apa yang di cita-citakan meskipun dirinya merasakan ke gundahan tidak bisa memberikan nafkah kepada istrinya secara lahiriyah dan bathiniyah”.71
Lebih lanjut Muhammad Azmi mengatakan perkawianan yang dia lakukan menjadikan dirinya berkomitmen dengan sang istri supaya tidak terjadi kesalah pahaman hai ini Muhammad Azmi ungkapkan pada wawancaranya:
“Ketika pernikahan jarak jauh yang telah dilakukan oleh Muhammad Azmi HP adalah solusi utama untuk melepaskan rasa kerinduan kepada sang istri, meskipun sering terjadi kesalah pahaman antara dirinya dan istrinya karena karkonsekuensi melakukan pernikahan jarak jauh yaitu perbedaan waktu Timur Tengah dengan Lombok. Namun sebelumnya saya telah berkomitmen untuk saling mengerti dan tetep harmonis.Selanjutnya saya setelah 2 tahun lamanya menjalani pernikahan jarak jauh sampai sekarang merasakan kenyamanan dan ketenangan dikarenakan memiliki komitmen dan saling pengertian”.
Di dalam proses terjadinya pernikahan jarak jauh yang dilakukan oleh Muhammad Azmi yaitu dengan peroses wakalah artinya wali dari istrinya berwakil kepada Sayyid Nabiel al Ghomri yang langsung dipandu oleh salah satu gurunya yang berada di Kediri yaitu TGH.M.
Ahyad Idris. Pernikahan jarak jauh yang dilakukan oleh Muhammad Azmi dilaksanakan langsung di kota Mekkah al Mukaromah di kediaman dari pada gurunya.72
71 Wawancara dengan H Muhammad Azmi pada tangg al 17 september 2021.
72 Wawancara dengan H Muhammad Azmi pada tangg al 17 september 2021.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Pelaku Perkawinan Jarak Jauh yang lainnya adalah Muhammad Rosikhu bahwa perkawinan jarak jauh yang sudah dilakukan pada dasarnya adalah perintah dari orang tua dan guru sebagaimana dia mengatakan dalam wawancaranya sebagai berikut:
“Saya melakukan perkawinan jarak jauh karena perintah dari guru saya yang bernama Sayyid Nabiel al Ghomri.Apa yang telah saya lakukan berdasarkan perintah sang guru karena pandangannya seorang guru lebih mengetahui mana yang terbaik untuk muridnya. Melakukan perintah guru adalah dengan tujuann meraih ridhonya karena suatu ilmu akan berkah apabila seorang gurunya ridho kepada muridnya”.73
Muhammad Rosikhu menikahi slah satu putri dari TGH Izzi Muhsin peraya yang bernama Tahani, pernikahan tersebut dilangsungkan 3 tahun yang silam dengan peroses yang begitu panjang seperti khitbah artinya pihak keluarga dari Muhammad Rosikhu datang ke kediaman TGH Izzi Muhsin yang berada di Peraya Kabupaten Lombok Tengah.
Meskipun keberadaan Muhammad Rosikhu masih di Makkah al Mukarramah berada di bawah naungan rubath Sayyid Nabiel al Ghomriy pihak keluaraga dari mempelai perempuan setelah terjadinya lamaran atau khitbah keluarga perempuan berinisiatif untuk pergi melaksanakan ibadah Umroh setelah terjadinya peroses wakalah yang diserahkan oleh wali mempelai perempuan kepada Sayyid Nabiel al Ghomriy.
Di antara keluarga mempelai perempuan yang ikut pergi melaksanakan ibadah Umroh adalah salah satu dari guru Muhammad
73Wawancara dengan H Muhammad Rosikhu tangg al 10 oktober 2021.
Rosikhu sendiri yang bernama TGH. M. Ahyad Idris. Beliau adalah salah satu paman dari keluarga mempelai perempuan. Akad nikah yang dilakukan di kediaman Sayyid Nabiel al Ghomriy dihadiri oleh banya ulama’-ulama’ terkemuka .
Lebih lanjut Muhammad Rosikhu mengatakan bahwa dirinya begitu bahagia karena menikah dengan putrid seorang TGH, agar demikian banyak yang mengetahui dan tidk terjadi kesalah pahaaman maka dirinya melakukan akad lagi sebagaimana hasil wawancara secara langsung mengatakan:
“Perasaan saya ketika telah terjadinya akad nikah begitu senang apalagi di samping mendapatkan putri sorang yang terhormat yaitu TGH.Izzi Muhsin sekaligus keponakan dari guru saya yaitu TGH.M.Ahyad Idris membuat keperibadian saya sendiri semakin bersemangat dalam mewujutkan impian dan menjadikan hubungan emosional anatara guru dan murid semakin erat.Kemudian setelah saya selesai dari studi saya,saya kembali ke Lombok melaksanakan tajdid nikah bertujuan supaya lebih banyak yang mengetahui setatus saya yang sudah menikah supaya banyak masyarakat yang mengetahui dan agar tidak terjadi kesalah pahaman”.74
2. Penganten Perempuan
Di antara Pelaku perkawinan jarak jauh yang lainnya sesuai wawancara denagn pengantin permpuan yang bernama Yuni Herawati.
Yuni Herawati adalah istri dari Muhammad Azmi yang masih menjalani studinya di Kota Suci Makkah al Mukarromah. Yuni Herawati menyampaikan bahwa perkawinan jarak jauh yang sudah dilakukan pada
74Wawancara dengan H Muhammad Rosikhu tangg al 10 oktober 2021.
dasarnya adalah perintah dari orang tua dan ingin memiliki suami yang Hafizd Al-Qur’an sebagaimana dalam wawancaranya mengatakan:
“bahwa penyebab saya melakukan pernikahan jarak jauh adalah karena perintah orang tua dan keperibadian saya tatkala menjalani hidup ingin memiliki seorang imam yang sholeh, beradab, dekat dengan Allah dan paham dengan ilmu agama, apalagi seorang imam tersebut penghafal Al Qur’an. Dari kereteria yang di sebutkan tadi si suami memang seorang hafizd. Beliau berada di Makkah sedang menimba ilmu maka dari itu saya sangat bersedia dinikahkan walaupun jarak jauh, Karena beliau dikenal orang yang baik, Menurut, Beradab, insya Allah soleh. Melakukan pernikahan jarak jauh bukanlah suatu hal yang mudah tapi kita harus sabar dan ikhlas karena ini sudah skenario dari Allah karena jodoh kita sudah tertulis di Lauhul Mahfudz”. 75
Lebih lanjut Yuni Herawati mengatakan bahwa ketika menjalani perniakahan jarak jauh harus bagi pasangan untuk saling mempercayai dan saling terbuka dengan pasanagn sebagaiman hasil wawancara:
“Tatkala menjalani pernikahan jarak jauh harus saling tetap berkomunikasi dan saling mempercayai antar pasangan dengan cara menjaga pandangan, menjaga hati dan pikiran serta saling terbuka dengan pasangan. Beliau seperti yang saya sampaikan,bahwa kriteria laki-laki yang selama ini saya idam- idamkan sesuai dengan apa yang saya inginkan”.
Pernikahan jarak jauh yang dijalani oleh Yuni Herawati dengan sang suami yang bernama Muhammad Azmi terjadi pada tanggal 11 Januari 2019 setelah saling mengenal pada tanggal 10 oktober 2018.
Terjadinya pernikahan jarak jauh tersebut di kota Makkah al Mukarramah di kediaman guru dari suaminya yang bernama Sayyid Nabiel al Ghomriy.
75 Wawancara dengan Yuni Herawati tanggal 20 september 2021.
Lebih lanjut Yuni Herawati bercerita tentang awal mula terjadinya pernikahan jarak jauh yang di langsungkannya bahwa tatkala akad nikahnya berlangsung dia ketiduran karena terjadi di pertengahan malam sebagaimana hasil wawancara yang cukup panjang mengatakan :
“Awal mulanya, saya dikenalkan oleh kakak ipar saya yang bernama Sholeh tanggal 11 oktober. Pada bulan oktober tersebut, saya dan suami tidak ada yang namanya perbincangan, beliau hanya mengucapkan salam dan saya menjawab salamnya, setelah itu menghilang. Setelah bulan November suami ngechat lagi mengenali saya kurang lebih satu bulan. Suami saya langsung mengajak saya untuk menikah karena beliau menganggap saya wanita yang baik. Sebelumnya saya belum mau menikah dengan beliau karena terlalu cepat, karena posisi saya masih kuliah saya ingin kuliah sampai wisuda, tetapi Allah berkehendak lain karena pada saat itu beliau sering ditanya oleh gurunya yaitu Sayyid, kapan nikah? kapan nikah? karena beliau suami saya, tinggal sebentar menghatamkan hafalannya, Beliau terus mengajak saya untuk menikah dan ketiga kalinya, Allah memberikan petunjuk lewat istikhoroh, beliau yang terbaik menurut Allah. Ya sudah, saya sudah menjawabnya ketika suami saya mengajak saya untuk menikah, kemudian suami saya melaporkan kepada Sayyid bahwa calon istrinya itu bernama Yuni Herawati ibu bapaknya ini, dan Sayyid setuju. Setelah suami saya memperkenalkan saya kepada gurunya ternyata beliau langsung bilang Kapan akad nikahnya?. Barulah keluarga suami saya datang ke Montong are untuk lebih saling mengenal. Setelah pertemuan dua pihak keluarga, maka kakak saya menyerahkan perwalianya ke Sayyid Nabiel melalui TGH.M.Ahyad Idris. Nikahnya terjadi di kediaman Sayyid yang berada di Kota Makkah sedangkan saya berada di Lombok. perbedaan waktu Mekkah dengan lombok itu 5 jam, Ketika akad nikah berlangsung saya ketiduran karena pas acara akad nikah itu berlangsung saat itu setelah isya’ tapi di Lombok Jam 2 malam. bangun- bangun sudah sah menjadi suami dan istri.76