• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKHMAD KUSNANDA ILHAMI - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "AKHMAD KUSNANDA ILHAMI - etheses UIN Mataram"

Copied!
179
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Namun kenyataannya banyak pasangan yang menikah jarak jauh karena sang suami bersekolah di luar negeri. Bermula dari akad nikah yang dilakukan secara jarak jauh (wali nikah mewakili mursyid suami untuk mengawinkan putrinya), dan suami istri baru dipersatukan setelah sang suami menyelesaikan pendidikannya dari murid guru Magister.

Rumusan Masalah

Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti “Pernikahan Jarak Jauh dari Sudut Pandang Guru di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat NTB”. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pernikahan jarak jauh di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Sekaligus kami berharap hasil penelitian ini dapat menjadi motivasi dan semangat bagi peneliti lain untuk menggunakannya sebagai referensi atau bahan perbandingan ketika melakukan penelitian dan kajian yang lebih mendalam atau lengkap.

Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian

Penelitian Terdahulu Yang Relevan

10Wahibatul Maghfuroh, Akad Nikah Online Menggunakan Live Streaming Perspektif Hukum Islam. Diakses 3 Januari 2022. 2022. https://www.researchgate.net/publication/345519377_KEABSAHAN_PERKWINAN_JAR AK_JAUH_UIKAHAKAD_PHUNH_NIIKAHAKAD_PHUN li nk/5 fa86ed392851cc286a05a67/download.

Kerangka Teori

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa proses pernikahan jarak jauh dilakukan oleh pelaku pernikahan. Perkawinan jarak jauh yang dimaksud adalah perkawinan yang mana wali suami-istri menyerahkan perwaliannya kepada orang lain.

Metodelogi Penelitian

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan ini berbatasan langsung dengan Kecamatan Labuapi di sebelah Utara, Kecamatan Kuripan dan Kabupaten Lombok Tengah di sebelah Timur, Kecamatan Kuripan di sebelah Selatan dan Kecamatan Gerung di sebelah Barat59.

Praktik Perkawinan Jarak Jauh

  • Pengantin Laki-Laki
  • Pengantin Perempuan

“Itulah sebabnya saya menikah jarak jauh karena perintah sang guru yaitu Sayyid Amin al Idrus, karena beliaulah yang mengetahui apa yang terbaik untuk murid-muridnya.” Lebih lanjut Muhammad Idris mengatakan, pernikahan jarak jauh tersebut dihadiri oleh para ulama besar di kota Madinah al Munawwarah yang bertepatan dengan tanggal 12 Robi'ul Awwal seperti yang disampaikannya dalam wawancaranya. Selain Muhammad Idris, pelaku nikah jarak jauh lainnya juga turut memberikan pernyataan seperti Ahmad Lu'ay Zakaria yang menyatakan bahwa nikah jarak jauh yang dilakukan pada dasarnya adalah perintah dari guru yaitu Abuya Prof.

Dalam proses nikah jarak jauh yang dilakukan oleh Muhammad Azmi yaitu proses wakalah artinya wali istrinya diwakili oleh Sayyid Nabiel al Ghomri yang dibimbing langsung oleh salah satu gurunya di Kediri yaitu TGH .M. Pernikahan jarak jauh Muhammad Azmi dilangsungkan langsung di kota Mekkah al Mukaromah, di kediaman gurunya.72. Pelaku pernikahan jarak jauh antara lain berdasarkan wawancara dengan calon pengantin bernama Yuni Herawati.

Pernikahan jarak jauh Yuni Herawati dengan suaminya, Muhammad Azmi dilangsungkan pada 11 Januari 2019 setelah mereka bertemu pada 10 Oktober 2018. Pernikahan jarak jauh tersebut terjadi di kota Makkah al Mukarramah di rumah guru suaminya, Sayyid Nabiel al Ghomriy.

Faktor Pendukung dan Penghambat Perkawinan Jarak Jauh

Pernikahan jarak jauh Ulul Azmi terjadi karena perintah gurunya dan perintah orang tuanya. Adapun praktik pernikahan jarak jauh di Kabupaten Kediri menurut peneliti TGH dijelaskan sebagai berikut. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaku perkawinan jarak jauh dalam proses perjanjian pranikah tidak mengikuti adat istiadat masyarakat Sasak pada umumnya (selaric).

Berbeda dengan praktik perkawinan jarak jauh di Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, wali nikah mengalihkan hak perwaliannya kepada orang lain. Namun para pelaku praktik nikah jarak jauh di Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat mengimbangi anggapan tersebut dengan mengulang pernikahan (Tajdīd nikah) seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Hal baru dalam kajian Fiqih yang terdapat pada praktik pernikahan jarak jauh di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat adalah proses wakalah melalui telepon.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung pelaku pernikahan jarak jauh dalam melakukan pernikahan jarak jauh adalah ketaatan kepada Oaring Tua. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung pelaku nikah jarak jauh dalam melakukan nikah jarak jauh adalah ketaqwaan kepada Guru. Terlebih lagi, pernikahan jarak jauh mengandung risiko yang mengharuskan suami dan istri harus tinggal berjauhan.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat faktor-faktor yang menghambat pelaku pernikahan jarak jauh untuk melakukan pernikahan jarak jauh.

Pandangan Tuan Guru tentang Praktik Perkawinan Jarak Jauh

PEMBAHASAN

Praktik Perkawinan Jarak Jauh di kecamatan Kediri kabupaten Lombok

  • Pernikahan Jarak Jauh Dari Dimensi Sosiologis
  • Pernikahan Jarak Jauh Dari Dimensi Filisifis

Praktik pernikahan jarak jauh di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penulis dapat mengkaji secara mendalam pada 3 (tiga) dimensi kajian yaitu dimensi yuridis, sosiologis dan filosofis. Dilihat dari dasar hukum perkawinan di Indonesia, pelaku praktik perkawinan jarak jauh di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat belum sepenuhnya menerapkan kedua ketentuan tersebut (UU RI Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam) ). Namun praktik nikah jarak jauh di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat tidak bisa dikatakan tidak sah karena sudah sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Praktik pernikahan jarak jauh di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya melalui tiga (tiga) tahapan yaitu Khitbah, Wakalah dan Tajdid Nikah. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaku perkawinan jarak jauh dalam proses perjanjian pranikah tidak melakukan apa yang menjadi adat istiadat masyarakat Sasak pada umumnya yaitu menikah langsung dengan walinya, melainkan mempelai wanita sudah menikah. oleh orang lain, selain letaknya yang berjauhan, kedua mempelai beserta keluarganya, mengutamakan proses pernikahan secara wakalah yang sesuai dengan tata cara syariat. Praktik pernikahan jarak jauh di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat merupakan hal yang tidak lazim di kalangan masyarakat awam dilihat dari dimensi sosiologis, sehingga sebagian masyarakat menganggapnya tidak sah.

Adanya anggapan tidak sahnya praktek perkawinan jarak jauh di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat akan adanya hukum wakalah dalam perkawinan. Dari dimensi filosofis, praktik pernikahan jarak jauh di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat memerlukan kajian kontemporer terkait hukum Islam atau perkembangan pemikiran Fiqh saat ini.

Faktor-faktor Yang Mendukung Terjadinya Pernikahan Jarak Jauh

  • Faktor Agama
  • Faktor Pendidikan

Namun bagi mereka yang melakukan pernikahan jarak jauh di Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, kedua kewajiban tersebut (berbakti kepada orang tua dan berbakti kepada guru) dijadikan jembatan untuk meraih ridha Allah SWT untuk meraih kesuksesan di dunia. dan akhirat. Komitmen pasangan dalam pernikahan jarak jauh tidak hanya sebatas komunikasi saja, namun juga perlindungan mata, pikiran, emosi, dan juga harus terbuka dengan pasangan. Diakui, praktik pernikahan jarak jauh tidak sebanyak atau sebanding dengan jumlah penduduk Kediri.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam praktik pernikahan jarak jauh di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat terdapat proses wakalah melalui telepon. Dan sikap TGH terhadap pernikahan jarak jauh yang dilakukan oleh calo pernikahan jarak jauh dinilai sah karena tidak melanggar aturan syariat. Penulis berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengkaji kembali fatwa-fatwa tentang pernikahan, khususnya praktik pernikahan jarak jauh dengan menggunakan teknologi canggih.

Penulis berharap adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai proses-proses yang terjadi dalam pernikahan jarak jauh. Dhika, Prameswara Adiyaksa Sakti Hastaning: Pernikahan Jarak Jauh (Studi Fenomenologi Kualitatif Perempuan dalam Pernikahan Jarak Jauh), diakses 25 September 2021. Pengaruh Lima Besar Kepribadian Terhadap Kepuasan Pernikahan Dimoderatori oleh Kepercayaan Wanita dalam Pernikahan Jarak Jauh. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang Agustus 2017, diakses 24 September 2021.

Subki, Muhamad: Pernikahan Jarak Jauh (Dari Berbagai Perspektif Fiqih Kontemporer). Mataram: Program Studi Pascasarjana Ahwal Al-Syakhshiyah, Universitas Islam Negeri Mataram, 2017).

Faktor-Faktor Yang Mengahambat Terjadinya Pernikahan Jarak

PENUTUP

Simpulan

ImplikasiTeoritis

Setelah membaca dan mengkaji data di atas, baik primer maupun sekunder, peneliti akademis berada pada posisi untuk memperkuat argumen tentang diperbolehkan dan validnya praktik pernikahan jarak jauh. Hal tersebut merupakan bentuk respon akademis terhadap permasalahan yang berkembang saat ini dalam perkembangan ilmu hukum Islam. Ditegaskan kembali bahwa perintah ini harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga ketika seseorang tidak dapat menikah secara langsung (Hissy) karena jarak atau hal lain, bukan berarti perintah pernikahan tersebut telah terpenuhi. dicabut tetapi masih ada dan terpasang.

Dari sinilah para ahli fiqih menghubungkan Hadits Nash di atas dengan situasi dan kondisi yang dihadapi dalam pernikahan jarak jauh dengan menggunakan sarana komunikasi modern saat ini. Dalam Fiqih klasik kita banyak membaca tentang konsep ikhtiyāth (berhati-hati) dan sadd adz-dzarī'ah (menutup peluang) yang membuat kita takut. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berbagai inovasi dan kreasi keilmuannya merupakan tantangan mendasar terhadap akseptabilitas hukum Islam dalam masyarakat Islam yang realitasnya berjalan lambat, pasif bahkan terasa terlalu konvensional.

Kemaslahatan yang ingin dicapai dan diwujudkan oleh hukum Islam dalam konteks fikih kontemporer adalah kemaslahatan universal, kemaslahatan sejati, duniawi dan spiritual, batin dan lahiriah, spiritual material, individual dan umum, permasalahan hari ini dan masa depan.

Saran

العبادي، والشيخ عبد الحميد الأشورواني، والشيخ أحمد بن قاسم. جاوي نهاية التوزين (سورابايا: دار العلم). النووي، أبو زكريا محيي الدين يحيى بن سيارف. المجموع سارة المهذب، جزء الدرر ١٣ (بيروت: ).

Nuruddin, Aminur dan Azhari Akmal, Hukum Perdata Islam di Indonesia Kajian Kritis Perkembangan Hukum Islam dari UU Fikih No. 1/1974 di KHI (Jakarta: Grup Media Kencana Prenada, 2006). Sulayman Bin Umar Mensiur Al Misrij Al Syafi'i Hashiyah Al-Jamal Ala Syarhil Minhaj Juz 4 (Beirut: Darr Al Politik Al Ilmiah). 9 Tidak. Januari 1 Juni 2020, diakses 31 Oktober 2021, Http://Ejournal.Iainpurwokerto.Ac.Id/Index.Php/Raushanfi kr/Article/View/4136.

Yulastry, Komitmen Handayani, Resolusi Konflik, dan Kepuasan Pernikahan pada Istri dalam Hubungan Pernikahan Jarak Jauh, diakses 25 September 2021 https://www.academia.edu/15157578/Gaya_Manajemen _Personal_Conflict_On_Couples_Commuter_Marriage_Studi_Fen omenologi_On_Couples_Army_Marriage_U va di_Muda_. Selamat Trizna Wijaya, Keabsahan nikah jarak jauh dengan akad nikah melalui alat komunikasi smartphone. Diakses 3 Januari 2022. https://www.researchgate.net/publication/345519377_KEABSAHA N_PERKAWINAN_JARAK_JAUH_WITH_AKAD_NIKAH_MELA LUI_ALAT_KOMUNASI_SMARTPHONE/link/5fa86ed3 92851cc286 a05a67/download.

Gambar

Gambar  wawncara dengan para pelaku pernikahan jarak jauh:

Referensi

Dokumen terkait

Dalam jual beli jahe dengan sistem ngebang di Desa Penggung Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan dalam melakukan ijāb qabūl yang dikedepankan adalah kekeluargaan dan kepercayaan, karena