Bab 8 Permasalahan Dalam Penerapan Pembelajaran IPAS
8.2 Permasalahan Dalam Penerapan Pembelajaran IPAS
8.2.1 Prinsip Pembelajaran IPAS dan Implementasinya
Proses pembelajaran merupakan bagian terpenting dalam membangun pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik serta mengimplementasikan kurikulum. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan telah membawa perubahan besar terhadap kemajuan pendidikan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa nilai-nilai moral sebagai fondasi peserta didik dalam menjalani
kehidupan di masyarakat mengalami pergeseran dan perlu mendapat perhatian semua kalangan masyarakat. Kementerian Pendidikan Nasional telah berupaya mencanangkan pendidikan karakter untuk mengatasi permasalahan ini.
Oleh karena itu peran pendidik sangat dibutuhkan untuk menerapkannya dalam pembelajaran sehingga terbentuk karakter yang kuat dan sikap ilmiah peserta didik. (Hindarto, N., 2013) mengatakan bahwa aspek sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA merupakan fondasi dasar peserta didik dalam menghargai pendapat atau karya orang lain dan menghargai dirinya, sedangkan pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran IPA ditekankan pada kebiasaan membangun sikap ilmiah.
Terbentuknya karakter dan sikap ilmiah peserta didik, umumnya terjadi pada proses pembelajaran dengan memegang prinsip yang dibangun untuk membentuk seluruh potensi manusia dengan pendekatan pada pengalaman belajar yang menyenangkan, keaktifan, tantangan, inspiratif dan holistik.
Prinsip ini diharapkan dapat membangun setiap anak mampu berkembang sebagai individu yang memiliki spiritual, intelektual, fisik, emosi, sosial, kreatif dan bertanggung jawab secara terintegrasi.
Pembelajaran IPAS merupakan salah satu mata pelajaran yang mengintegrasikan sains dan sosial yang bertujuan untuk membentuk sikap spiritual, intelektual, sosial dan keterampilan peserta didik dalam membangun pengetahuan dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah prinsip-prinsip penerapan pembelajaran IPAS:
1. Mempelajari fenomena alam dan sosial
Siswa harus mempelajari fenomena alam dan sosial yang ada di sekitar mereka dan memahami interaksi antara manusia, alam, dan lingkungan sosial mereka.
2. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis
Siswa harus dilatih untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis, keterampilan berkomunikasi, dan keterampilan pemecahan masalah. Seperti memahami data, membuat hipotesis, menguji hipotesis, dan mengevaluasi argumen.
3. Menjalin keterkaitan antara IPA dan IPS
Siswa harus memahami keterkaitan antara IPA dan IPS, seperti bagaimana fenomena alam memengaruhi kehidupan sosial manusia dan sebaliknya.
4. Memahami konsep-konsep dasar
Siswa harus memahami konsep-konsep dasar dalam IPA dan IPS, seperti konsep tentang kekuatan, gerak, materi, energi, lingkungan, sosial, politik, dan ekonomi.
5. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan
Siswa harus dilatih untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah dipelajari untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari- hari.
6. Menggunakan metode ilmiah
Siswa harus dilatih menggunakan metode ilmiah dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data, serta memahami pentingnya metode ilmiah dalam memecahkan masalah. Tiga komponen keilmuan yaitu metode ilmiah, sikap ilmiah dan produk ilmiah (Wilujeng, I., 2020)
7. Menjaga lingkungan dan sosial yang sehat dan berkelanjutan
Siswa harus memahami pentingnya menjaga lingkungan dan sosial yang sehat dan berkelanjutan, dan bagaimana ilmu pengetahuan dapat membantu dalam menjaga lingkungan dan sosial tersebut.
8. Inovatif
Pembelajaran IPAS harus inovatif dan mengikuti perkembangan terkini dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam.
9. Berbasis Nilai
Pembelajaran IPAS harus mencakup pengembangan nilai dan sikap positif pada siswa, termasuk nilai etika, keberlanjutan, dan keterlibatan sosial.
10. Berorientasi pada proses dan hasil
Pembelajaran IPAS harus berorientasi pada proses dan hasil pembelajaran yang dapat diukur dan diverifikasi, sehingga siswa
dapat memperoleh umpan balik yang dapat membantu mereka dalam meningkatkan keterampilan dan pemahaman mereka.
Dengan memahami prinsip-prinsip pembelajaran IPAS, siswa dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang fenomena alam dan sosial, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis, serta mengaplikasikan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa juga dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan dan sosial yang sehat dan berkelanjutan dengan menggunakan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut.
Proses pembelajaran IPAS menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa agar memahami fenomena alam sekitar dan interaksi sosial yang terjadi di lingkungan. Pemberian pengalaman langsung dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan bekerja, berpikir kritis, kreatif, inovatif dan sebagai wahana dalam mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya diarahkan untuk mempraktikkan sehingga dapat membantu siswa memperoleh pengalaman dan memahami alam sekitar secara mendalam (Wilujeng, I., 2020). Prinsip pembelajaran ini dapat tercapai melalui implementasi pembelajaran IPAS dengan menggunakan pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik.
Implementasi pembelajaran IPAS dapat dilakukan dengan menerapkan model- model pembelajaran. Penetapan model pembelajaran yang sesuai merupakan kajian mendasar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Unsur lainnya yang tidak kalah penting adalah materi ajar yang relevan, media pembelajaran dan penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik materi IPAS.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPAS adalah model pembelajaran Reflection Discovery Learning. Adapun sintaks model pembelajaran Reflection Discovery Learning seperti ditampilkan pada tabel 8.1
Tabel 8.1: Sintaks Model Pembelajaran Reflection Discovery Learning
Fase Kegiatan Deskripsi
1 Pendahuluan
Pengkondisian siswa Apersepsi Pemberian motivasi
Penyampaian indikator pencapaian kompetensi 2 Pemberian stimulus
(stimulation)
Siswa mencermati bahan ajar Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa mencermati Lembar kerja (LK) 3 Pernyataan/ mengidentifikasi
masalah (Problem Satement)
Setiap siswa dalam kelompok membuat pernyataan masalah sesuai dengan percobaan/ kegiatan yang akan dilakukan
4 Pengumpulan data (data collection)
Siswa melakukan kegiatan percobaan/ simulasi, mengumpulkan data, dan menjawab pertanyaan dalam LK secara berkelompok
5 Pengolahan Data (data
processing) Siswa mengolah/menganalisis data
6 Pembuktian (verification) Siswa melakukan pembuktian berdasarkan data yang diperoleh
7 Penarikan kesimpulan/
Generalisasi (generalization) Siswa membuat kesimpulan hasil percobaan/ diskusinya
8 Pengomunikasian (Communication)
Siswa mempresentasikan hasil percobaan/ diskusi.
Siswa diajak merangkum materi yang telah dipelajari Siswa diajak berlatih mengerjakan soal literasi dan numerasi
9 Evaluasi (Evaluation) Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru 10 Refleksi (reflection) Siswa diajak untuk refleksi
11 Penutup Pemberian tugas dan rencana kegiatan selanjutnya Mengakhiri pertemuan