• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

BAB II KAJIAN TEORI

2. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

23

balance. Sejumlah perangkat dasar yang diperlukan untuk pembentukan good corporate governance antara lain:29

a. Sistem pengendalian intern.

b. Manajemen risiko.

c. Ketentuan yang mengarah pada peningkatan keterbukaan informasi.

d. Sistem akuntansi.

e. Mekanisme jaminan kepada kepatuhan syariah.

f. Audit ekstern.

24

(halal) serta menjauhi cara-cara yang meragukan (subhat) terlebih lagi yang bersifat dilarang (haram).

2. Tabligh

Secara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat mengenai prinsip-prinsip, produk dan jasa. Dalam melakukan sosialisasi sebaiknya tidak hanya mengedepankan pemenuhan prinsip syariah semata, tetapi juga harus mampu mengedukasi masyarakat mengenai manfaat bagi pengguna jasa.

3. Amanah

Menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan kejujuran dalam mengelola dana yang diperoleh dari pemilik dana (shahibul maal) sehingga timbul rasa saling percaya antara pihak pemilik dana dan pihak pengelola dana investasi (mudharib).

4. Fathanah

Memastikan bahwa pengelolaan dilakukan secara profesional dan kompetitif sehingga menghasilkan keuntungan maksimum dalam tingkat risiko yang ditetapkan oleh lembaga. Termasuk di dalamnya adalah pelayanan yang penuh dengan kecermatan dan kesantunan (ri’ayah) serta penuh rasa tanggung jawab (mas’uliyah).31

b. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance Berdasarkan Undang-Undang

31Khotibul Umam dan Setiawan Budi Utomo, Perbankan…, h. 191

25

Berdasarkan ketentuan dalam pasal 34 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, dalam melaksanakan kegiatan usahanya, bank syariah dan UUS wajib memenuhi tata kelola perusahaan yang baik.

Pelaksanaan good corporate governance bagi bank umum syariah dan UUS didasarkan pada peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang pelaksanaan good corporate governance yang terdiri dari:32

1. Transparansi (Transparency)

keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Prinsip pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya telah transparansi mengenai semua hal yang penting bagi kinerja perusahaan, pemilik, serta para pemegang kepentingan (stakeholder).33

2. Akuntabilitas (Accountability)

Yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif.

Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan:

a. Menyiapkan laporan keuangan (financial statement) pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat.

b. Mengembangkan komite audit dan risiko untuk mendukung fungsi pengawasan oleh dewan komisaris.

32Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), h. 260

33Neni Sri Imaniyati, Perbankan Syariah Dalam Perspektif Hukukm Ekonomi, (Bandung:

CV. Mandar Maju,2013), h. 147

26

c. Mengembangkan dan merumuskan kembali peran dan fungsi internal audit sebagai mitra bisnis berdasarkan best practices.

3. Pertanggungjawaban (Responsibility)

Yaitu kesesuaian pengelolaan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan yang sehat.

4. Professional (Professional)

Yaitu memiliki kompetensi, mampu bertindak objektif dan bebas dari pengaruh atau tekanan dari pihak manapun (independen).

5. Kewajaran(Fairness)

Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan:

a. Membuat peraturan korporasi yang melindungi kepentingan minoritas.

b. Membuat pedoman perilaku perusahaan (corporate conduct) dan atau kebijakan-kebijakan yang melindungi korporasi terhadap perbuatan buruk orang dalam, self dealing, dan pemilik kepentingan.

c. Menetapkan peran dan tanggung jawab dewan komisaris, direksi dan komite, termasuk sistem renumerasi.

d. Menyajikan informasi wajar atau pengungkapan penuh material manapun mengedepankan Equal Job Opportunity.34 c. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance Menurut Komite

Nasional Kebijakan Governance

34Neni Sri Imaniyati, Perbankan…, h. 147

27

Good Corporate Governance umumnya menyangkut orang (moralitas), etika kerja, dan prinsip- prinsip kerja yang baik. Lima prinsip dasar good corporate governance menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG 2006) adalah sebagai berikut:35

1. Transparansi

Adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses kegiatan perusahaan baik dalam proses pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya.

2. Akuntabilitas

Adalah pertanggungjawaban atas pelaksanaan fungsi dan tugas–tugas sesuai wewenang yang dimiliki oleh seluruh organ perusahaan jelaskan kinerjanya secara transparan dan wajar.

Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Untuk mempercepat pencapaian visi,

35Veithzal Rivai, Islamic Risk Management For Islamic Bank, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013). h. 34

28

perusahaan melakukan revitalisasi dengan melakukan review Code of Conduct (CoC). Maksud dan tujuan dari kode etik antara lain adalah:

a. Pertama, untuk menyempurnakan pedoman etika dalam menjalankan aktivitas perusahaan serta lebih mendorong pemahaman dan kesadaran terhadap prinsip-prinsip good corporate governance ( GCG).

b. Kedua, sebagai kriteria dalam menilai individu didalam perusahaan telah berperilaku sesuai dengan yang diinginkan perusahaan atau menyimpang dari peraturan tersebut.

c. Ketiga, mengidentifikasi standar-standar dan etika dalam perusahaan agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Implementasi Code of Conduct (CoC) di atas, diharapkan mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif, dengan memperhatikan Job Description (Deskripsi Pekerjaan) adalah daftar tugas-tugas umum, atau fungsi, dan tanggung jawab dari sebuah posisi. 36Deskripsi pekerjaan biasanya dikembangkan dengan melakukan analisis pekerjaan, yang meliputi pemeriksaan tugas dan urutan tugas yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan serta menciptakan kerjasama tim yang solid.

3. Responsibilitas

36 Veithzal Rivai, Islamic…, h. 34

29

Adalah pertanggungjawaban perusahaan kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku. Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang- undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapatkan pengakuan sebagai good corporate citizen.

4. Independensi

Adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional dan tanpa benturan kepentingan pihak manapun. Perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.37 5. Kewajaran dan kesetaraan

Perlakuan dari perusahaan terhadap pihak–pihak yang berkepentingan sesuai dengan kriteria dan proporsi yang seharusnya. Perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.38

Dokumen terkait