BAB IV BAB IV
C. Prinsip-Prinsip Khairu Ummah Dalam Surah Ali Imran Ayat 110
48
' fifu
i1* i1 fo,In c J;6: c :'j,:t\ otl|
e6Ali
Imran (3):110.
e' Hasjmy, A., Drtshtr Dakwah nentntt Al-Qrr'an, h. 241
49
AI-Qur'an
mervajibkan bagi kaum muslimin untuk
membina kekuasaan yangadil
dalam Islam, menentang kezaliman, kedurjanaan dan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.'8Demikian pula, termasuk dalam pengertiarl umun
amdrma'ruf da;: nahi munkar, menyuruh berbuat
kebajikan dan
kasih sayang kepadagolongan lemah dan
melaksanakan rencana-rencana perbaikanakhlak dan
masyarakat mencegahberbuat
kejahatan dan perbuatan-perbuatanyang
merusakakhlak dalam
masyarakat. Atasdasar inilah, Islam mewajibkan bagi orang-orang Islam
untukmembina kesejahteraan masyarakat dengan sebaik-baik
asas kebaikan.eeSegala
hal patut
disebut sebagai suatukaidah umum,
bahwa segalayang disuruh dan dipuji dalam Al-Qur'an dan
As-Sunnahtermasuk dalam pengertian ke-mu'ntfan Segala larangan
yang tersebut dalamAl-Qur'an
dan As-Sunnah termasuk dalam pengertian ke-munkaran.Beberapa ayat
Al-Qur'an
secara tegas menyebutkan ungkapan"amar
ma'ruf
nahimunkar",
walaupun benfuknyatidak
selalu sama.Meskipun istilah
bil-ma'ruJ
secara bahasa biasanya diartikan "dengan cara yangbaik",
namun sr,mua mufassir mene{emahkan ungkapan a/- amrbil-mu'ru/
(tu-nturunu i yu-murunebil+nu'ruJ)
dengan,'lnenyeru
n' lbitl, h. 142
n' Ibid, h,. l+z
5U
kebaikan atau
menluruh
yangma'ruf,
danenjoining what is right".
Istilah
tunhuuna/ yunhuuna 'anil munkur biasa diartikan
dengan"mencegah
dari yang munkar" serta "forbidding what is wrong".
Dengan demikian, istilah "amar ma'ruf nahi munkar"
barangkalidimaksudkan dengan "menyeru atau memerintahkan (orang lain) unluk
melaksanakanhal-hal
yangma'ruf
dan mencegah (oranglain)
untuk melaksanakan hal-hal yangma'ruf
dan mencegah (orang lain) dari hal-hal yang munkar"'.lmAl-Maraghi mencoba memberi makna ma'ruf
dan kemunkaran, sebagai berikut:Ma'ruf yang paling agung adalah
agamayang haq,
iman, tauhid, dan kenabian. Kemunkaran yang palingdiingkari
adalahkafir
terhadap Allah.ror
Muhammad
Ath-Thahir bi 'Ashur
dalamtafsimya, Tafsir al- 'l'ahrir
wat-'l'anwrr.la memberi definisi ma'ruf
dan munkar sebagaiberikut: Ma'ruf
adalah segala sesuatuyang diketahui
kebaikannya.lstilah ini
merupakan majaz (metaphoric) terhadap hal-hal yang bisaditerima, dan diridhai. Sebab segala sesutu yang
diketahui kebaikannya adalahmenjadi
biasa, bisaditerima,
dandiridhai.
Saya maksudkan denganma'ruf di sini
adalahhal-hal
yang bisaditerima
menurut pertimbangan akal dan ketentua.n syari'ah. Dengan kata lain,rmTakdir Ali Mukti, Membangun Moralitas Bangsa. h. 78.
r0rAlmad
Musthafa Al-maraghi. Tafsir Al
llaraghi,
h. 48-495l
ma'ruf
adalah kebenaran dan kebaikan/kemaslahatan. Sebabhal ini bisa diterima dalam
keadaannetral. Munkar
adalah majaz terhadap hal-hal yang tidak disukai (makrufr).I{al-hal
yang tidak disukai (kurh) harusditolak (denial). Hal-hal yang ditolak (nuk)
asalnya berarti kebodohan(iahl);
dari sinilah disebutnya hal-hal yang tidak bisa untul<diterima (ghayr al-ma'luf1 dan
tidak
diketahui denganjelas
(nakirah).Saya maksudkan dengan mun(pg dj sini edalah kebathilan
{an kerusakan(al-batil wal
fasad). Sebab keduanyaini
merupakan hal-hal yang tidak disukai seoara alami dalam keadaan netral.l02Lebih lanjur Ibnu 'Ashur
menjelaskanlebih
tegaslag
bahwa"al" ta'ri/ yang ada
pada,4\-khayr, al-ma'ruJ, dan al-munkar itu menunjukkan istighruq,
sehinggaberarti umum dalam
mu,amalat, yangjuga meliputi
konsep'rl/atau
adat kebiasaan. Dengan krrtipan_kutipan
tersebut,rnaka
sernakrnjelas arah pengertian ma,ruf
dan munkar. Perlu digaris barvahi ketentuan singkat bahwaakal
clan adat kebiasaan mempunyai perananpenting dalam
mengoperasionalkan konsep ma-rut'dan munkar lniKonsep rna'ruf
memang sudah seharusnyarneliputi
konsep"baik"
mcnurutakal. Artinya ma'ruf
disamping konscp kcagamaanjuga bisa meliputi konsep keduniaarL termasuk sistem
sosial, ckonomi, pendidikan,politik, ilmu
pengetahuan, yang sekiranya baikro2Takdir
Ali Mukti , fulembanput Moralitas Bangsu. lr. 27 to3tbid..
h.27-22
52
dan bermanfaat untuk manusia di dunia yang dengan
kebaikantersebut mempunyai akibat baik pula
di
akhirat kelak. Hal-hal tersebuttelah diungkapkan
garis-garisbesamya dalam Islam. Di sisi
lain,konsep munkar juga metiputi konsep akal yang tidak lepas
dari kenyataan dunia. OIeh karenaitu,
kerusakan lingkungan, manipulasi,korupsi,
polusi/pencemaran,lebih-lebih
kezaliman, dansernacar*ya juga
tcrmasukdalam
pcngcrtianmunkar,
atau masuk konscp Drzrlzrl atatr Jdsad. Bukankah ada beberapa ayatAl-eur,an
yang secara tegas melamng berbuat kerusakan dimuka b,lmi. ,,,,sefierti
firman
dalam Al_Qur'an Surah
AI-'Aral'ayat
56, yang berbunyi:i1 -.. a1. -' -
Aninva.",r,,ro,,i,iu,r^Y7,rj,:-f::r'rr::Xr,::
sesutlah
lXllohl
nrcntTerhc,tkiny6, -,.
tl,;Dalam ayat ini. Allah SWT
nrenjadikanumur
ntu,ruJ nuhimunkar
sebagai sebab bagi umatIslam
agar memperoleh kedudukan yangtinggi di
antara bangsa-hangsadi
dunia.Umat
yang selalu dan terus menerus menegaklian kebenaran, dengan anjuran kebaikan dan rnencegah kernaksiatan.Dalam dakwah setiap muslim harus bisa merubah
segalabentuk
kemunkaran dengan kemampuanyang ia punya, bagi
yang berkuasa dengan kekuasaannya, bagi yang pandai bertutur kata denganto4lbid, h. zg.
'orA.l -'Araf (7 ): 56
53
lidahaya, dan seterusnya.
Dari Abu Sa'id Al-Khudri
r.a,dia
berkata,"saya mendengar Rasulullah bersabda
l'oi
l'oi *, (J L'
,-L2:--J o-l-., -r--l,rtt'51'€i 6:t a
r(
1., ) ,tu, t) ilri ,1o*.4
Artinya:
"barang
siapadi antara
kamumelihat
kemunkoran, maka hendaHahia
mengubahnya dengan tangannya.Jika tidak
mampu, maka hendaklah dengan lisannya.Dun jika tiduk mumpu, muku hendukluh
dengunhaltnya. Dan itulah selemah-lemah
iman".(Diriwayatkan oleh lmam
Muslim)
Hadits
ini
merupakan sebuah petunjuk sekaligus pedoman agardalam menecegah kemunkaran bisa dilakukan sesuai
dengankemampuan masing-masing. Sebenamya menyuruh kepada
yangma'ruf
dan mencegahdari
perbuatanmunkar
sangatpenting
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, karena dengan perbuatanini
.masyarakat dan negara itu akan terhindar dari
^,ab Allh
SWT.Berikut
haditsNabi
SAW, tentang amarma'ruf
nahi munkar:Dari Hudzaifah r.a, dia
berkata,Rasulullah SAW
bersaMa, yang bunyinya:f:.l,r .f oJ?) '_ ..' '2'-( )trJ\ r-ifd ., t..i '"
ttl-1
L5 ----a: .a or -. C J)l tJi ?rr fu')
t/
t?taa rl
,o* )e-\, fr y
\-c9w r.l"r..J d
i
Jr
i-"*i*;"x
g.L.J
(
'nnCD. 'Al-Mawsu'ah Al-hadits An-Nabawi Asy-syarif, Shahih Muslim, Kitab Al- lman, no 78
'o'CD. "Al-Ma*sr'ah Al-Hadits Aa-Nabawi Asy-Syarif, Sunan At-Turmudzi, Kitab Al-Filan. no. 2259
54
Artinya: "Demi Allah
Yangliwaku dalam
genggaman-Nya.Hendaknya be nar-b enar kamu per intahkan (manus ia)
kepada kebaikun dan kamu cegah (mereku) tlari berhuat
kemunkaran.Atau kalau tidak, maka Allah ukan
rnenimpukanazub kepada kamu.
Kemutliankamu berdo'a
kepada-Nya,tetapi Dia sudah tidak mau
mengabulkan
do'amu
lagi "(Diiway
atkan oleh ImamTirmidzi)
Masih banyak lagi
haditslain yang
semrurnya menunjukkanbahwa dakwah amar ma'ruJ nahi munkar
merupakansifat
pokok masyarakatIslam,
sekaligus menunjukkan betapa urgennya dakwah tersebut bagi masyarakat.Hadits-hadits
itu
memuat pengarahan dan pendidikan manhajIslam
yang besar. Hadits-haditsitr1
dr samping nash-nashAt-eur,an
merupakan perbekalan yang harus kita ingat nitai dan hakikatnya.roE Sayyid Quthub, menjelaskan: ,
Telah
disebutkandi
muka perintah tugas kepada kaum muslimin agar adadi
antara mereka orang-orangyang
melaksanakan dakwah kepada kcbajikan, memerintahkan kepada yangma'ruf,
dan mencegah kemunkaran. Sedangkandi
sini allah menerangkan bahwa tugas-tugasitu
merupakan identitas mereka.Hal ini
menunjukkan bahwa jamaahini tidak memiliki wujud yang
sebenamyakecuali jika
memenuhisrfat-sifat atau identitas
pokok
tersebut, yang dengan identitas itulah mereka dikenaldi
antara masyarakat manusia.Mungkin
saja mereka melaksanakan dakrvah kepada kebajikan, memerintahkan kepada yangma'ruf,
dan mencegah dari yang munl<ar, sehinga mereka berarti telah ada wujudnya, dan merekalah sebagai umat Islam. loeSemua
ini
harus disertai dengan rman kepadaAIlah,
untukmenjadi timbangan yang benar terhadap tata nilai, dan
untuk mengetahui dengan benar mengenai yangma'ruf
dan yang munkar.r l0I('sSayyid
Quthub, Talsir Fi Zhilalil Qur'an, h. 130 '*lbid-, h. lzg.
t'oIbi<l.,h.
l2B.
55
Hamka" menjelaskan
bahwa amar ma'ruf dan nahi
munkaradalah merupakan hasil dari
sebuah kebebasan, sedangkan iman adalah keberanian yang tumbuhdari
rasa takut kepadaAllah.
Seperti tulisannya:Apabila
seseorarg mempunyai kebebasanirudat,
kemauan alau karsa, niscayadia
berani menjadipenluruh
dan pelaksana perbuatan yangma'ruf.
Kemudiandaknglah
kebebasan yang kedua, kebebasanberpikir dan kebebasan menyatakan pikiran itu,
menimbulkankeberanian menentang yang munkar, yang salah.,,' Orang
yangberiman kepada A.llah adalah berani, karena takutnya.
Alangkahganjilnya. Dia berani
menghadapi segalamacam
bahayadi
dalah hidup, karena dia takut kepada siksaAllah
sesudah mati.Ir2Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, memandang ayat
ini
adalahsebuah legitimasi dai sang pencipta akan kemuliaan
umatMuhammad yang menjalankan amar ma'ruf, nahi munkar,
danberiman kepada
Allah.
,lLalu, rnengapa amar
ma'rul'nahi
munkar disebutdi
dalam ayat sebelumiman
kepadaAllah,
sementaraiman
mestinya didahulukan sehelum segala bentuk ketaatan.Tafsir
Al-Maraghi,
mernberi jawaban sebagai berik-ut:'r'l{amk4 Talsir Al-Azhar, h. 66.
tt2tlbitl.,h.
67.
rr3salim
Bahreisy, Said Bafueisy, Tetjemahan Singtal TS:tir lbm Katsier
,h.
177Sebagaimana
dirirvayatkan oleh Qaadah
bahrvaSayidina
UmarIbnul
Khaththab r.a berkata setelah mcmbaca ayatttu.
"barangsrapaingin
tergolong dalam umatini,
hcndaklahia
memenuhi syarat-syarat yangdikaitkan
olehAllah
kepadanya, sedang barangsiapa yangtidak
memiliki sifat-silat itu,
makaia
serupa denganahli kitab
yang dicela olchAllah.rrl
-s6
Jadi, didahulukannya kedua hal tersebut dalam
penuturanadalah sesuai dengan
kebiasaanyang terjadi di kalangan
umat manusia, yaitu menjadikan pintu berada di depan segala seesuatu.rraFaklruddin Razi.
Menjelaskan,Iman
kepadaAllah,
katanya, adalah hal yangdimiliki
bersamadi
antara segala umat yang beradadi sekitar
kebenaran. Karenaitu
pembedaan umatMuhammad
sebagai"umat terbaik" bukan dengan iman. Melainkan pelaksanaan amar-nahi tersebut, ,,ang memang
"paling kuat
padaumat ini dibanding
pada yanglainJai,r",lls
Adapun jawaban yang
sederhanadan jemih, datang
dariIlaidhawi.
Baginya peletakkan iman sesudah arnar-nahiitu
"petunjuk bahwa rnereka"umat terbaik"
melaksanakanamar ma'ruf dan
nahimunkar karena iman
kepadaAllah.
Pembenaran kepada-Nya, danpemunculan agama-Nya". Istrlah "dakwah" (memanggil
kepada kebaikan), sebagai tugas pertarna sebelum amarma'ruf,
nalu munkar dengandemikian
sepertisebuah
pesan, agartidak
pernah melupakan motivasi. Sebab, mungkin saja, setidaknya dalam teon, orang berarnarma'ruf
dan bernahi munkar bukan sejatinya karena iman. Melainkan misalnl,a, karena profesi.llu Jadi,dala.
beramarma'ruf
nahi munkarrrar\hmac
Musthafa Al-Maraghi, Tqfsir At-Maraghi, h. 49 rrssyu'bah
Asa, Dalrnz Cahayo A!-Qur'm, h.277.
t'uthid., h.279.
57
lebih lagi dalam
berdakwah harusdilandasi oleh iman dan
karena motivasi iman (hanya karenaAllah).
2.
Iman kepadaAllah
Iman adalah modal utama seorang mukmin, karena tanpa iman seseorang tidak bisa dikatakan seormg
mukmirl
iman adalah akar darisegala perbuatan, karena iman adalah
landasankebenaran
yang dipancarkanoleh
sang,Pencip[a kepadamakhluknya Iman
memberikekuatan bagi orang yang memilikinya, dengan iman orang
bisa membedakan mana yang hak dan mana yang bathil, mana yangma'ruf
dan mana yang
muntar,
iman juga membentuk setiap pribadimemiliki prtlaku
dan perangai yangbaik,
yang tercermindari akhlak yang
iamiliki, itulah
sesungguhnyaukuran dari kadar kepmpumaan
iman seseorang."t
Nabi bersabda:,
.i, ,*e;-2' i eu"t,;/ii t:Ei
Artinya: "()rang
yangpcling
sempurna imannya adalahorang
yangpuling
haik akhluknya.(H. R.
Tirmidziduri
AbuHurairah).
I.,ebih
lanjut lagi
tentang mernbrcarakan penggalanayat
tni, dalamTafsil
Al-Mishbah, diterangkanKalimat l u'mimtuna billah
dipahamioleh
pengarangtafsir Al-
Mcan, Sayyid Muhammad Husain ath-Thabathaba'i dalam
arti percaya kep;lda ajakan bersatu untuk ber-pegang teguh padatali Allah,
tidak bercerai berat. Ini
diperhadapkandengan kekufuran
yangrr?AJrmad Yani. Menuju (tnat Terbaih h. 21.
rrECD. "Al-Ma*su'ah Al-hadits A-eNabawi Asy-Syari{ Sunan At-Turmuzdi- Kitab Al-Iman. no. 2743.
58
disinggung oleh ayat 10.6:
"Kenaptt kamu kafir
,se.cutlah kamuheriman". Dcngan demikian ayat ini
menyebutkantiga
syarat yang harusdipenuhi
untuk meraih kedudukan sebagai "umat terbark',yaitu
anrar ma'ru{, nahi munkar, dan persatuan dalanr berpegang teguh pada talti,/ajaranAllah.
Karenaitu
"siapa yangingin
meraih keistimewaanini, hendaklah dia memenuhi syarat yang ditetapkan Allah itu".
Demikian Umar Ibn al-Khattab
sebagaimanadiriwayatkan oleh
IbnJarir.
"'
Dapat disimpulkan bahwa
tiga
prinsip dakwahdi
atas, merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena ketiga prinsip-prinsiptersebut bagaikan satu
bangunanyang saling mengokol ran
satu denganyang lainnya. Lahimya predikat Khairu
Llmmahbagi
umat Islam temyata dengan pelaksanaantiga prinsipprinsip
tersebut yaitu:amar ma'ruf , nahi mungkar dan beriman kepada