• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Perusahaan

29 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Bank Mandiri Tbk

PT Bank Mandiri Tbk didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998. Bank Mandili tidak pernah berganti nama sejak didirikan. Namun, Bank Mandiri telah mengubah status perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, sehingga nama perusahaan diubah menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Berdasarkan Surat Keputusan Senior Vice President Bank Indonesia No. 2, perubahan tersebut berlaku efektif pada tanggal 19 April 2004.

Modal dasar Rp16.000.000.000.000.000,00 meliputi 1 (satu) lembar saham seri A Dwiwarna dan 63.999.999.999 lembar saham seri B masing-masing dengan nilai nominal Rp.250. Modal disetor sebesar Rp.11.666.666.666.500 meliputi 1 (satu) lembar saham seri A Dwiwarna dengan nilai nominal Rp. 250 dan 46.666.6666.665 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp. 250. Pada akhir Februari 1998, Pemerintah Indonesia mengumumkan rencana untuk merorganisasi ban-bank yang berpartisipasi, sesuai rencana reorganisasi pemerintah mendirikan Bank Mandiri. Pada Oktober 1998 dengan menyetorkan uang tunai dan mengalihkan saham pemerintah ke bank peserta. Selisih antara harga pengalihan dan nilai buku saham pada saat reorganisasi tidak diperhitungkan karena dianggap tidak praktis. Semua kerugian yang terjadi selama reorganisasi diakui dalam rencana reorganisasi modal.

(Sumber: Hasil olah data laporan tahunan Bank mandiri Tbk)

3. Bank Negara Indonesia Tbk

PT Bank Negara Indonesia didirikan sebagai bank sentral Indonesia dengan nama "Bank Negara Indonesia" yang menggantikan undang-undang pada tanggal 5 Februari 1946 dan 5 Juli 1946 sesuai dengan peraturan pemerintah. BNI menjadi bank milik Negara (BUMN) pertama yang menjadi emiten setelah tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang BEI) pada tahun 1996. Dalam rangka memperkuat struktur keuangan dan meningkatkan persaingan komersial di industry perbankan nasional, BNI melakukan beberapa aksi korporasi antara lain rekapitalisasi pemerintah pada tahun 1999, di investasi saham pemerintah pada tahun 2007 dan penawaran umum terbatas saham. Pada tahun 2010 60% saham BNI dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedangkan 40% sisanya dimiliki oleh perorangan dan lembaga di dalam dan luar negeri. BNI didukung oleh sejumlah anak perusahaan untuk memperkuat layanan keuangan terintegrasi, antara lain Bank BNI Syariah, BNI Multifinance, BNI Securities, BNI Life Insurance dan BNI Remittance Ltd. BNI juga menyediakan layanan simpanan dan fasilitas pinjaman untuk perusahaan dan sektor kecil dan menengah.

Beberapa produk dan layanan terbaik disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa hingga pensiun.

BNI kini tercatat sebagai bank nasional terbesar ke empat di Indonesia dari sisi total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga.

(Sumber: Hasil olah data laporan tahunan BNI Tbk)

4. Bank Rakyat Indonesia Tbk

Perjalanan bisnis PT Bank Rakyar Indonesia Tbk. Dimulai oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1895, ia awalnya mengelola dana tunai masjid dan membagikannya kepada masyarakat melalui rencana sederhana. Sepanjang sejarah BRI telah diberi berbagai nama mulai dari De Poerwokerto Hulp en Spaarbank der Indlansche Hoofden, Hulp en Spaarkbank der Indlansche Bestuurs Ambtenareen dan Syomin Ginko sampai dengan tanggal 18 Desember 1968 sesuai dengan Surat Keputusan No. 21 Tahun 1968. Unit usaha Syariah BRI selanjutnya dipisahkan dari BRI dan dilebur menjadi PT Bank BRI Syariah (BRI Syariah) pada 1 Januari 2009. Kemudian, pada 3 Maret 2011 BRI keluar dari Dana Pensiun Perkebunan (Dana Pensiun Perkebunan). Dana Pensiun mengakuisisi saham PT Agro Niaga Tbk.

Melalui langkah-langkah inovatif, inisiatif BRI dapat merespon setiap perkembangan yang terjadi di dunia social bisnis. Salah satunya adalah perkembangan teknologi. Pada tahun 2013 BRI menjadi bank layanan self service banking melalui hybrid bank BRI.

Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah, BRI memiliki sebanyak 16.880 ATM, 198.785 mesin EDC dan 5.809 mesin CRM ini termasuk 504.233 agen Brilink. Jaringan saluran elektronik di seluruh Indonesia membuktikan konsistensi BRI dalam menjangkau tempat- tempat yang tidak terjangkau, dan jaringannya juga semakin berkembang untuk memperkuat tata letak bisnis dalam skala global

inisiatif BRI membuka kantor di luar negeri. Pada tahun 2015 inisiatif BRI membuka kantor di Singapura. Sebelumnya unit kerja telah dibentuk di banyak Negara seperti BRI New York, BRI Cayman Island, kantor perwakilan Hongkong dan BRI Remittance Hongkong.

Pada tahun 2017, BRI membuka unit kkerja di Timor Leste.

(Sumber: Hasil olah data laporan tahunan Bank Rakyat Indonesia Tbk)

5. Bank OCBC NISP

Bank OCBC NISP (selanjutnya disebut "Bank") didirikan pada tahun 1941 dan dikembangkan oleh keluarga Karmaka Surjaudaja dan Lelarati Lukman telah berkembang dengan baik bahkan dalam krisis domestic dan global. Hal ini menarik perhatian dan investasi jangka panjang Bnak OCBC (berpusat di Singapura) sebagai pemegang saham pengendali. Sejarah keberhasilan dalam menghadapi kondisi yang sangat sulit dan bahkan mampu berkembang dalam kondisi tersebut. Sebagai contoh dalam mengahadapi krisis ekonomi, politik dan social yang menghancurkan di akhir 1960-an, keberhasilan ini tidak terlepas dari tokoh-tokoh penting Karmaka Surjaudaja dan Lelarati Lukman yang merupakan pemegang saham pengendali sebelum Bank OCBC masuk dengan bantuan tokoh-tokoh lainnya di Bank.

Sejarah bank menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan keberhasilannya dalam mempertahankan reputasi yang baik dan penuh pertumbuhan positif telah menarik minat perhatian Dutch Development Finance Corporation (FMO) dalam memberikan

pinjaman jangka panjang. Tahun 1990-an menarik minat utama dibidang UKM. Selain FMO Internasional Finance Corporation (IFC) dibawah kelompok bank dunia, pinjaman jangka panjang juga diberikan pada tahun 1997. Selanjutnya IFC menjadi pemegang saham bank dari tahun 2001 hingga 2010 dan menunjukkan perwakilan di dewan direksinya. Kehadiran OCBC Singapura sebagai pemegang saham utama telah meningkat secara signifkantermasuk di bidang manajemen risiko, audit dan bidang lainnya termasuk kegiatan Bank OCBC NISP.

(Sumber: Hasil olah data laporan tahunan Bank OCBC NISP Tbk) 6. Bank Tabungan Negara Tbk

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk didirikan sebagai bank Negara dengan nama asli “Bank Tabungan Pos” berdasarkan Undang-Undang Darurat No. 9 Tahun 1950 tanggal 9 Februari 1950.

Tanggal 22 Mei 1963, nama tabungan bank dana telah diubah menjadi "Bank Tabungan Negara". Pada tanggal 29 April 1989 bank tersebut mulai beroperasi sebagai bank umum negara. Perusahaan mulai beroperasi dengan prinsip Syariah pada Februari 2005 dengan beroperasinya cabang Syariah pertama di Jakarta - Harmoni. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perseroan ruang lingkup kegiatan perseroan adalah menyelenggarakan kegiatan perbankan secara umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk menyelenggarakan kegiatan perbankan. Perusahaan ini didirikan dengan prinsip syariah.

Per 31 Desember 2020, perusahaan memliki 103 cabang (termasuk 25 cabang Syariah), 373 cabang pembantu (termasuk 59 cabang pembantu syariah), 25 cabang (termasuk 7 cabang syariah) dan 2.990 SOPP, Payment Point 56, Payment Point Syariah 12 kantor pos online 2.922 (tidak audit). Pada tanggal 31 Desember 2019, perseroan memiliki 103 kantor cabang (termasuk 25 kantor cabang syariah), 379 kantor cabang pembantu (termasuk 53 kantor cabang pembantu syariah), 366 kantor kas (termasuk 7 kantor kas syariah), dan 3.014 SOPP (System On-line Payment Point/kantor Pos Online) (tidak diaudit).

(Sumber: Hasil olah data laporan tahunan Bank Tabungan Negara Tbk)

Dokumen terkait