KOPERASI MEKAR SARI DALAM PENGELOLAAN PLTMH UNTUK
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN
7. Program Bantuan Operasional Koperasi
Pada awal koperasi berdiri tahun 2004 hingga tahun 2007, program Bantuan Operasional Koperasi mendapat porsi sebesar 10% dari keuntungan PLTMH yang diterima koperasi Mekar Sari. Pada 2008 hingga saat ini, porsi program ini meningkat menjadi 16% dari keuntungan PLTMH yang diterima Koperasi Mekar Sari. Program bantuan operasional koperasi digunakan untuk pembelian ATK dan keperluan-keperluan kegiatan koperasi. Selain itu, dana ini diper- gunakan untuk membayar pengurus harian serta membayar badan pengawas yaitu sebesar Rp150.000 yang dibayarkan per tiga bulan.
Dana ini juga digunakan untuk transpor dinas pengurus, pembelian barang inventaris, bayar listrik, dan lain-lain.
E. KESIMPULAN
Peran kelembagaan dalam pengelolaan mikrohidro dengan basis program pemberdayaan masyarakat sangat penting. Koperasi Mekar Sari adalah salah satu contoh kisah sukses pengelolaan kelembagaan di PLTMH Cinta Mekar, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Koperasi Mekar Sari dapat bertahan karena dalam pengelolaannya hingga saat ini masih di-back up oleh para fasilitator sejak pembangunan PLTMH. Fasilitator terdiri dari Yayasan IBEKA dan PT HIBS.
Yayasan Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan ( IBEKA) adalah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kelistrikan
dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa yang berperan serta dalam mengintroduksikan elektrifi kasi perdesaan yang menggunakan sumber energi terbarukan, dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro atau PLTMH. PT Hidropiranti Inti Bhakti Swadaya ( PT HIBS), sebagai pihak swasta penyedia komponen dan alat (teknologi) untuk PLMTH.
Yayasan IBEKA dan PT HIBS memberikan bantuan berupa modal ketika awal pembangunan PLTMH Cinta Mekar, bersama lembaga donor UNESCAP. Selanjutnya, Yayasan IBEKA dan PT HIBS juga turut membantu berdirinya kelembagaan Koperasi Mekar Sari. Bantuan yang diberikan antara lain dalam hal operasional mesin, baik meliputi perawatan maupun perbaikan mesin, pelatihan opera- tor, dan bernegosiasi harga jual listrik kepada PT PLN. Keuntungan penjualan listrik dari PT PLN diberikan kepada Yayasan IBEKA (60%), PT HIBS (20%), dan Koperasi Mekar Sari (20%).
Koperasi Mekar Sari telah melaksanakan beberapa program pengembangan masyarakat melalui program unit pendidikan, ke- sehatan, infrastruktur, dan modal usaha. Dalam perkembangannya, koperasi menghadapi beberapa kendala, seperti belum optimalnya koperasi dalam mengembangkan aktivitas ekonomi dan kurangnya kapabilitas SDM pengurus koperasi dalam mengoptimalkan kegiatan ekonomi koperasi.
DAFTAR PUSTAKA
Apriliyadi, E.K., dan A. Sudaryanto. 2009. Geliat Desa terpencil Pengguna PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro): Potret Kondisi Sosial Budaya dan Perubahan Sosial Masyarakat di Dea Tanete Kabupaten Enre- kang Sulawesi Selatan. Subang: Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna, LIPI.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Ketenagalistrikan). 2015. Statis- tik Ketenagalistrikan 2015. Edisi No. 28 Tahun Anggaran 2015. Kemen- terian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM). Diakses
Peran Kelembagaan Koperasi ... | Inne Dwiastuti 117
pada 24 Oktober 2016. http://www.djk.esdm.go.id/pdf/Buku%20Sta- tistik%20Ketenagalistrikan/Statistik%20Ketenagalistrikan%202015.pdf.
Hermawati, W. 2011. “Pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan XIX (2). Jakarta: LIPI Press.
Hermawati, W., M. Th oha, Nani Grace, dan I. Rosaira. 2010a. Kajian Imple- mentasi dan Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Mini/Mikrohidro (PLTMH) untuk Peningkatan Usaha Produktif Masyarakat Pedesaan.
Jakarta: LIPI Press dan Pusat Penelitian Perkembangan Iptek, LIPI.
Hermawati, Wati, D. A Darmadjana, M. Th oha, H. Rosaira. 2010b. Strategi Pengembangan Usaha Listrik Berbasis PLTMH dalam kaitannya dengan Pembangunan Masyarakat Perdesaan. Jakarta: LIPI Press dan Pusat Pene- litian Perkembangan Iptek, LIPI.
Kementerian ESDM. 2011. “Kelistrikan Sepanjang 2011 membaik.” Diakses pada 19 Maret 2012,http://www.esdm.go.id/berita/listrik/39-listrik/5453- kelistrikan-sepanjang-2011-membaik.html.
Kementerian PU. 2011. “Executive Summary: Penelitian dan Pengem- bangan Pengelolaan Teknologi Mikrohidro Berbasis Masyarakat.”
Diakses pada 12 Maret 2012, http://sosekling.pu.go.id/attachments/
article/349/Penelitianpersen20Danpersen20Pengembanganpersen20Pen- gelolaanpersen20Teknologipersen20Mikrohidropersen20Berbasispersen- 20Masyarakat.pdf
Koperasi Mekar Sari. 2012. “Laporan Pertanggungjawaban Pengurus: pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2011.” Desa Cinta Mekar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang.
Koperasi Mekar Sari. 2011. “Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi Mekar Sari tahun 2010: Pada Rapat Anggota Tahunan (RAT).” Desa Cinta Mekar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang.
Koperasi Mekar Sari. 2010. “Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Tahun Buku 2009 serta Rencana Kerja dan RAPB Tahun 2010.” Desa Cinta Mekar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang.
Koperasi Mekar Sari. 2009. “Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi Mekar Sari: pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2008.”
Desa Cinta Mekar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang.
Koperasi Mekar Sari. 2008. “Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi Mekar Sari: pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2007.” Desa Cinta Mekar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang.
Wicaksono, Pebrianto Eko. 2016. “ESDM Optimistis Rasio Elektrifi kasi 2016 Lampaui Target.” Liputan 6.com, 2 Mei 2016. Diakses pada 30 Oktober 2016. http://bisnis.liputan6.com/read/2497279/esdm-optimistis-rasio- elektrifi kasi-2016-lampaui-target.
Perusahaan Listrik Negara (PT PLN). 2016. “Rencana Usaha penyediaan tenaga Listrik PT Perusahaan Listrik negara (persero) tahun 2016–2025.”
Jakarta: PT PLN.
Sudaryanto, Arie, Dadang D. Hidayat, Febtri Wijayanti, Umi Hanifah, dan Achmat Sarifudin. 2007. Kondisi Sosial Ekonomi: Masyarakat Pengguna Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan. Subang: Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna, LIPI.
119
A. PENDAHULUAN
Kebijakan energi nasional dalam prosesnya memperoleh banyak masukan dan evaluasi berdasarkan capaian-capaian pembangunan ketahanan energi nasional sejak dijalankannya PP Nomor 5 Tahun 2006. Hal ini kemudian membuat pemerintah melakukan perbaikan atas kebijakan energi nasional dengan mengeluarkan UU Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi. UU tentang energi ini kemudian dijabarkan secara lebih operasional dengan adanya PP Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional yang menggantikan PP Nomor 5 Tahun 2006. Beberapa perubahan yang dilakukan peme- rintah dalam kebijakan energi nasional adalah dengan menetapkan