• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Keluarga Harapan 1. Pengertian PKH

Dalam dokumen efektivitas program keluarga harapan dalam (Halaman 30-44)

Program Keluarga Harapan merupakan program bantuan sosial bersyarat, yang diberikan kepada keluarga miskin berdasarkan ketentuan dari kementerian sosial sebagai syarat penerimanya. PKH ini dikenal di kalangan internasional dengan istilah Conditional Cash Transfers (CTT).

Program ini didirikan pada tahun 2007 sebagai bentuk upaya pemerintah dalam menanggulangi permasalahan di sektor kemiskinan. Program ini diberikan kepada keluarga sangan miskin yang memiliki beberapa persyaratan berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan.8

Dalam Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Program Keluarga Harapan Pasal 1 Ayat 1 yang berbunyi “Program Keluarga Harapan yang selanjutnya disingkat PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga dan/atau seseorang miskin dan rentan yangterdaftar dalam data oleh

7M. Quraish Shihab, Pengantin Al-Qur’an,(Jakarta: Lentera Hati. 2007), 92.

8Kementerian Sosial Republik Indonesia, “Booklet Informasi Program Keluarga Harapan ( PKH ) Pada Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis Pengertian Program Keluarga Harapan ( PKH ) Tujuan Program Keluarga Harapan ( PKH )” (Bengkalis, 2019), 1–25.

Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial dan ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH”.9

2. Dasar Hukum Program Keluarga Harapan.10

a. Undang-undang nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial,

c. Undang-undang nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin.

d. Peraturan Presiden nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

e. Inpres nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan poin lampiran ke 1 tentang Penyempurnaan Pelaksaan Program Keluarga Harapan.

f. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dan

g. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia nomor 1 Tahun 2018 Tentang Program Keluarga Harapan.

9Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Program Keluarga Harapan.

10Kementerian Sosial Republik Indonesia, Indonesia, Pedoman Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Tahun 2021.8.

26

3. Tujuan Program Keluarga Harapan

Tujuan PKH dalam Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Program Keluarga Harapan Pasal 2.

PKH bertujuan:

a. Untuk meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat melalui akses layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial;

b. Mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan;

c. Menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian keluarga penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan sosial;

d. Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan; dan

e. Mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada keluarga penerima manfaat.11

4. Kriteria Komponen Penerima dan Jumlah Bantuan Komponen PKH Terdapat beberapa kriteria kompenen penerima dan jumlah bnatuan komponen PKH ini, diantaranya;

a. Kriteria komponen kesehatan : 1) Ibu hamil/menyusui/nifas.

Dalam hal ini Ibu hamil/menyusui/nifas adalah orang yang sedang dalam kondisi mengandung kehidupan baru

11Kementerian Sosial Republik Indonesia, Indonesia, Pedoman Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Tahun 2021.10-11.

dengan jumlah kehamilan yang dibatasi dan berada dalam masa menyusui.

2) Anak usia 0-6 tahun. Umur ini dihitung dari ulang tahun terakhir anak yang belum bersekolah.

b. Kriteria komponen pendidikan : a) Anak SD/MI atau sederajat b) Anak SMP/MTs atau sederajat c) Anak SMA/MA atau sederajat

d) Anak usia 6-21 tahun yang belum menyelesaikan wajib belajar 12 tahun.

c. Kriteria komponen kesejahteraan sosial a) Lanjut usia mulai dari 70.

Dalam hal ini lansia yang dimaksud adalah seseorang yang berusia lanjut yang tercatat dalam kartu keluarga.

b) Penyandang disabilitas.

Penyandang disabilitas berat adalah penyandang yang tidak bisa melakukan kegiatan sehari-hari dan atau sepanjang hidupnya, tidak mampu menghidupi dirinya sendiri,serta tercatat dalam kartu keluarga.

Jumlah Bantuan Komponen untuk Setiap Jiwa dalam Keluarga PKH pertahunnya12;

a. Ibu hamil : Rp. 2.400.000,-

12Kementrian Sosial RI, “Program Keluarga Harapan (PKH), Kementerian Sosial Republik Indonesia,” 2019, https://kemensos.go.id/program-keluarga-harapan-pkh. (diakses pada tanggal 24 Februari 2023).

28

b. Anak usia dini : Rp. 2.400.000,- c. SD : Rp. 900.000,- d. SMP : Rp. 1.500.000,- e. SMA : Rp. 2.000.000,- f. Disabilitas berat : Rp. 2.400.000,- g. Lanjut usia : Rp. 2.400.000,- 5. Hak dan Kewajiban Keluarga Penerima Manfaat PKH

a. Hak KPM PKH13

KPM PKH berhak untuk mendapatkan:

1) Bantuan sosial PKH 2) Pendampingan sosial PKH

3) Pelayanan dan fasilitas dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial

4) Program bantuan komplemeter di bidang kesehatan, pendidikan, subsidi energi, ekonomi, perumahan, dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya.

b. Kewajiban KPM PKH

1) Kewajiban KPM PKH pada kondisi normal terdiri dari:

a) Penerima komponen kesehatan wajib memeriksakan kesehatan pada fasilitas kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan.

13Kementerian Sosial Republik Indonesia, Pedoman Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Tahun 2021. 97.

b) Penerima komponen pendidikan, wajib mengikuti kegiatan belajar dengan tingkat kehadiran paling sedikit 85% dari hari belajar efektif.

c) Penerima komponen kesejahteraan sosial, wajib mengikuti kegiatan di bidang kesejahteraan sosial minimal satu tahun sekali.

d) KPM menghadiri pertemuan kelompok atau Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) setap bulan.

e) Seluruh anggota KPM harus memenuhi kewajibannya, kecuali jika terjadi keadaan kahar (force majeureI).

f) KPM yang tidak memenuhi kewajibannya akan dikenakan sanksi. Sanksi ditetapkan lebih lanjut dalam petunjuk pelaksanaan verifikasi komitmen.

2) Kewajiban KPM PKH pada kondisi pandemi covid-19 terdiri atas:

a) Penerima komponen kesehatan, wajib menerapakan pola hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan.

b) Penerma komponen pendidikan, wajib mengikuti serangkaian kegiatan belajar dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai peraturan pemerintah selama pandemi covid-19.

c) Penerima komponen kesejahteraan sosial, wajib mengikuti kegiatan dibidang kesejahteraan sosial sesuai dengan

30

kebutuhan selama satu tahun sekali dengan menerapkan protokol kesehatan.

d) KPM wajib menerima dan menerapkan materi-materi yang ada dalam modul PK2K khusunya modul kesehatan dan penerapan ptotokol kesehatan.

6. Pendampingan KPM

Pendampingan kepada KPM diperlukan untuk mempercepat tercapainya slah satu tujuan PKH, yakni menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian KPM terkait pemanfaatn layanan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial. Maka dari itu pendamping PKH mempunyai peran penting dan fungsi fasilitasi, mediasi, advokasi, edukasi, dan motivasi bagi KPM PKH. Adapun pendampingannya beberapa pendampingan, diantaranya:14

a. Pertemuan Kelompok (PK)

Pertemuan kelompok ini adalah pertemuan rutin yang difasilitasi oleh pendamping sosial untuk pelaksanaan tugas yang bersifat administratif dan edukatif dengan memberikan informasi tentang tata tertib dan aturan PKH, serta akses layanan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial.

b. Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2)

Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) merupakan proses belajar secara sistematis untuk mempercepat

14Kememterian Sosial Republik Indonesia.Indonesia, Pedoman Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Tahun 2021, 99.

terjadinya perubahan perilaku pada KPM KPH. Materi P2K2 wajib disampaikan oleh pendampingg sosial PKH kepada anggota KPM PKH dampingannya dan menjadi suatu bentuk verifikasi komitmen untuk KPM.

1) Tujuan P2K2

Secara umum P2K2 bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman mengenai pentingnya pengasuhan dan pendidikan anak, kesehatan dan kesejahteraan sosial di lingkungan keluarga, sehingga tercipta percepatan perubahan perilaku.

2) Komponen P2K2 a) Modul P2K2

Modul ini adalah modul pembelajaran tersetruktur untuk meningkatkan keterampilan hidup KPM PKH dengan fokus utamanya di bidang ekonomi, pendidikan anak, kesehatan, perlindungan anak, dan kesejahteraan sosial serta modul lain yang mendukung pelaksanaan PKH.

Modul ini disampaikan kepada anggota KPM disesuaikan dengan memperhatikan kebutuhan KPM.15

b) Bahan Ajar

Bahan ajar disini berupa buku modul, buku pintar, poster, flipchart, dan brosur dan alat lainnya untuk

15Kememterian Sosial Republik Indonesia.Indonesia, Pedoman Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Tahun 2021, 101.

32

mendukung penyampaian P2K2 diselenggarakan oleh Kemensos yang didukung oleh lembaga terkait.

c) Waktu Pelaksanaan P2PK

Kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan selama masa kepesertaan KPM PKH.

3) Kegiatan P2K2 dapat dikecualikan apabila terjadi suatu keaadaan yang mendesa dan darurat.16

7. Modul Pendampingan PKH a. Modul Ekonomi

Modul ekonomi berisikan tentang pengelolaan keuangan dan perencanaan usaha. Yang mana menargetkan rumah tangga miskin untuk memberikan informasi dasar dan keterampilan dalam pengelolaan pendapatan dan pengeluaran serta perencanaan usaha.

harus dipahami bahwa informasi dasar yang disajikan tidak akan menyelesaikan semua masalah keuangan para peserta, tetapi akan membantu mereka secara bertahap menguranginya,pada modul ini terdapat tiga sesi, diantarannya:17

1) Sesi 1 : Mengatur Keuangan Keluarga.

Mengelola keuangan keluarga adalah keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap rumah tangga, terutama rumah tangga miskin. Umumnya, masalah keuangan mereka adalah

16Kementerian Sosial Republik Indonesia, Pedoman Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Tahun 2021. 99.

17Kementerian Sosial Republik Indonesia Indonesia, Modul Ekonomi Pertemuan Peningkatan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) (Jakarta, 2018), 12.

pengeluaran yang lebih tinggi daripada pendapatan dan ketidakteraturan jumlah dan waktu pendapatan. Pengelolaan keuangan membantu mereka lebih memprioritaskan penggunaan uang, sehingga pengeluaran seimbang dengan pendapatan, sehingga kebutuhan keluarga terpenuhi. Adapun tujuan dari sesi ini adalah:

a) Peserta dapat mengidentifikasi sumber pendapatan dan pengeluaran keluarga dan menghitung rata-rata pendapatan dan pengeluaran keluarga.

b) Peserta dapat menentukan prioritas pengeluaran dan memasukkannya ke dalam anggaran keuangan keluarga.

c) Peserta memahami bagaimana mengatur pengeluaran sesuai anggaran yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

2) Sesi 2 : Cermat Meminjam dan Menabung.

Mengurangi ketergantungan terhadap utang dengan menabung. Pinjaman sebagian besar diambil oleh rumah tangga miskin untuk menutup pengeluaran yang melebihi pendapatan mereka. Sayangnya, hadiahnya seringkali tidak matang, sehingga rentan terhadap hutang. Biaya utang yang tinggi biasanya dibayar dengan . utang baru, juga dikenal sebagai

"lubang ke lubang untuk menggali lubang". Menabung belum

34

menjadi rutinitas bagi rumah tangga miskin. Sesi ini akan mencoba mengubah kebiasaan tersebut dengan meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya menghitung biaya pinjaman dan manfaat menabung, adapun tujuan dari sesi ini adalah:

a) Peserta mengetahui cara merencanakan pinjaman dengan matang

b) Peserta mengetahui cara memilih lokasi pinjaman yang sesuai dengan kebutuhannya

c) Peserta mengetahui bahwa menabung dapat menjadi salah satu cara menghindari pembayaran hutang peserta mengetahui cara, bagaimana dan dimana memelihara pakaian yang sesuai dengan kebutuhannya.

3) Sesi 3: Memulai Usaha

Mengembangkan modal kecil menjadi hasil yang berkelanjutan. Usaha mikro telah banyak digeluti oleh rumahtangga miskin sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan. Sebagian berhasil mengembangkan usahanya menjadi sumber penghasilan keluarga yang dapat diandalkan, namun sebagian besar harus menghentikan atau mengganti-ganti jenis usahanya karena tidak memberikan keuntungan yang cukup. Salah satu kendala yang dihadapi

adalah terbatasnya pengetahuan untuk merencanakan dan mengelola usaha tersebut. Adapun tujuan dari sesi ini adalah:

a) Peserta mampu mengidentifikasi, mengembangkan dan menilai kelayakan ide usaha secara terencana sesuai dengan potensi yang tersedia

b) Peserta memiliki keterampilan untuk merencanakan keuangan usaha

c) Peserta memiliki gambaran untuk menyusun rencana pemasaran usaha

d) Peserta memahami cara mengelola keuangan usaha b. Modul Pengasuhan dan Pendidikan Anak

Modul ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua tentang pentingnya penerapan metode pengasuhan anakyang baik di rumah dan pentingnya pengajaran untuk kesuksesan masa depan anaknya. Dalam modul pengasuhan anak ini mencakup topik utama, yakni bagaimana menjadi orang tua yang lebih baik, memahami perilaku anak kecil, memahami bagaimana anak kecil belajar, dan membantu anak sukses dalam hal akademis. Modul ini disampaikan dengan serial terjadwal dari sesi satu ke sesi berikutnya. Dan berikut ini adalah tahapan sesi penyampaian materi dalam modul.18

18Kementerian Sosial Republik Indonesia, Modul Pengasuhan Dan Pendidikan Anak Pertemuan Peningkatan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) (Jakarta, 2018), 19.

36

1) Sesi 1 : Menjadi Orang Tua yang Lebih Baik.

Dalam sesi ini memiliki dua pesan utama, yakni pertama orang tua menjadi panutan bagi ank-anaknya. Pelajaran yang ingin diajarakan adalah bahwa orang tua memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perilaku anak sehingga orang tua perlu memahami konsekuensi dari perilaku orang tua dan pengasuhan positif dan negatif. Orang tua juga harus menyadari bahwa status miskin tidak berarti bahwa mereka tidak dapat mengasuh anaknya dengan baik. Kedua, pentingnya keterlibatan orang tua dalam pengasuhan anak.

Meskipun orang tua sejatinya memeliki peran pengasuhan yang berbeda, tetapi tanggung jawab orang tua adalah sama.

Dalam hal ini orang tua akan mempelajari cara pendekatan yang baik kepada anak dan cara menghindari konflik di depan anak, termasuk diskusi khusus tentang cara melibatkan ayah dalam membantu ibu untuk pengasuhan sehari-hari.

2) Sesi 2 : Memahami Perilaku Anak.

Dalam sesi ini terdapat dua hal yang disampaikan, yakni pertama adalah meningkatkan perilaku baik pada anak dengan cara mengenali lebih dekat tentang kelebihan dan kekurangan pada anak, memahami kekuatan pujian untuk anak, dan menghargai perilaku baik anak. Kedua, orang tua perlu mewaspadai dampak negatif penggunaaan hukuman fisik.

Adpun strategi untuk mengurangi kenakalan pada anak dapat dilakukan dengan menetapkan aturan bersama anak, menjelaskan konsekuensi yang mudah dipahami oleh anak dan masuk akal, memberi waktu anak untuk tenang, dan mengabaikan perilaku mencari perhatian.

3) Sesi 3 : Memahami Cara Anak Usia Dini Belajar.

Dalam modul ini terdapat 2 hal yang harus diperhatikan orang tua dalam mengasuh anak sejak dini, yang pertama yaitu bermain sebagai cara anak belajar dan secara khusus pesan kedua membahas berbagai kegiatan bermain untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak. Orang tua akan mempelajari apa itu permainan dan bagaimana bermain sesuai dengan tahapan usia anak, serta cara menggabungkan permainan ke dalam kegiatan sehari-hari. Secara khusus orangtua akan belajar pentingnya kemampuan bahasa bagi anak dan berbagai jenis permainan untuk menstimulasi perkembangan bahasa anak.19

4) Sesi 4 : Membantu Anak Sukses di Sekolah.

Terdapat 2 pesan utama yang disampaikan modul ini, yang pertama yaitu pentingnya pendidikan sejak usia dini dan yang kedua cara membantu anak sukses di sekolah. Anak yang

19Kementerian Sosial Republik Indonesia, Modul Pengasuhan Dan Pendidikan Anak Pertemuan Peningkatan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) (Jakarta, 2018), 23-24.

38

ikut dalam program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) akan memiliki tingkat kesiapan bersekolah di jenjang pendidikan selanjutnya dibandingkan anak yang tidak mengikuti program PAUD, orang tua akan belajar manfaat lainnya dari program PAUD. Orang tua juga akan belajar berbagai cara untuk membantu anak agar sukses di sekolah, membantu anak mengatasi masalah yang mungkin muncul ketika di sekolah, dan diharapkan agar orang tua terdorong untuk menjalin komunikasi dengan pihak sekolah demi kepentingan pendidikan anak

Dalam dokumen efektivitas program keluarga harapan dalam (Halaman 30-44)