• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur

Dalam dokumen Selamat Datang - Digital Library (Halaman 42-47)

BAB III METODE PENELITIAN

3.7. Prosedur

3.7.1.1. Etika Penelitian

Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung sudah menyetujui penelitian ini dengan dibuktikan dikeluarkannya surat bernomor 1518/UN26.18/PP.05.02.00/2021. Berikut prinsip penelitian ini:

26

a. Replacement

Replacement yaitu mempergunakan hewan percobaan yang sudah dipertimbangkan dengan tepat dari sumber literatur, dan hanya dapat menggunakan hewan tersebut tanpa bisa menggantinya. Alasan penggunaan hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) pada penelitian ini adalah pengukuran kadar profil lipid membutuhkan jumlah darah yang cukup banyak sekitar 2-3 mL dan karena sifat yang dimiliki oleh tikus putih sendiri yaitu lebih mudah untuk dipelihara, memiliki metabolisme yang sama dengan manusia, berkembang biak dengan cepat, peka terhadap lemak.

b. Reduction

Reduction adalah penggunaan hewan coba dengan jumlah optimal.

Pada penelitian ini jumlah yang digunakan didasari rumus Federer.

c. Refinement

Refinement adalah memelihari hewan coba dengan tidak menyakitkannya. Lima dasar prinsipnya yaitu:

a. Freedom from hunger and thirst (bebas dari lapar dan haus). Makanan standar BR-II dan minum secara ad libitum diberikan pada tikus setiap harinya.

b. Freedom from discomfort (bebas dari rasa tidak nyaman).

Keadaan Animal house 27-30°C, jauh dari bising, dan selalu dibersihkan agar mengurai stress hewanya.

c. Freedom from pain, injury, and diseases (bebas dari rasa sakit). Hewan coba pada penelitian ini ditaruh dalam kandang yang ditutup dengan penutup dari kawat berukuran kurang lebih 50 cm x 40 cm x 20 cm dan diberi sekam serbuk kayu di dasar kandang dan dijauhkan dari benda yang tajam yang memungkinkan untuk melukai hewan coba.

d. Freedom from fear and distress (bebas dari takut dan stres).

Kemudian selama perlakuan, hewan coba yang belum diberi

27

perlakuan akan dijauhkan untuk menghindari rasa takut pada hewan coba.

e. Freedom to express natural behavior (bebas mengekspresikan tingkah laku alamiah). Hewan coba pada penelitian ini bebas untuk melakukan dan mengekspresikan tingkah lakunya, seperti makan, minum, tidur dan beraktifitas di dalam kandang yang telah disediakan (Sajuthi, 2012; Ridwan, 2013).

3.7.1.2. Upaya Penelitian Sesuai Protokol Kesehatan

Penelitian ini menggunakan protokol kesehatan yang ketat.

Kegiatan luring dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan.

3.7.1.3. Aklimatisasi

Tikus diaklimatisasi 7 hari sebelum diberikan perlakuan. Selama proses ini tikus diberikan pakan standar dan minum setiap harinya.

3.7.1.4. Pembuatan Ekstrak

Ekstrak dibuat dengan teknik maserasi. Kulit pisang dicuci, dipotong, dikeringkan selama 10 hari di bawah sinar matahari, dan dioven dengan suhu 45ᵒC selama sehari. Simplisia dihaluskan dan direndam menggunakan pelarut metanol dengan perbandingan 500 gram simplisia dan 2 liter pelarut. Setelah 1x24 jam ekstrak disaring dan dievaporasi sampai menjadi ekstrak kental.

3.7.1.5. Uji Fitokimia

Pengujian ini dilakukan pada FMIPA Universitas Lampung, Laboratorium Kimia Organik. Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui senyawa yang dikandung dalam ekstrak kulit pisang kepok. Senyawa yang diuji adalah Tanin, Flavonoid, Saponin, Alkaloid. Berikut adalah penjelsan prosedurnya:

28

Tabel 3.2. Prosedur Uji Fitokimia

Jenis Uji Perlakuan Hasil yang didapat apabila + Tanin 1 mL sampel + 3 tetes larutan FeCl3

10%

Warna larutan hitam kebiruan

Flavonoid 0,5 mL sampel + 0,5 g serbuk Mg+

5 mL HCl pekat (tetes demi tetes)

Warna larutan merah/kuning ada busa

Saponin 0,5 mL sampel + 5 mL aquades, kemudian dikocok selama 30 detik

Terdapat busa

Alkaloid 0,5 mL sampel + 5 tetes kloroform + 5 tetes pereaksi Mayer (1 g KI dilarutkan dalam 20 mL aquades, ditambahkan 0,271 g HgCl2 hingga larut

Warna larutan putih kecokelatan

3.7.2. Perlakuan

3.7.2.1. Pemberian Diet Tinggi Lemak

Telur bebek bagian kuningnya diberikan sebanyak 2 ml/200gBB tikus/hari. Pemberian dilakukan di waktu pagi menggunakan sonde lambung pada semua kelompok kecuali kontrol normal (Witosari and Widyastuti, 2014).

3.7.2.2. Pemberian Obat Antidislipidemia

Dosis simvastatin pada manusia adalah 10 mg/hari dan dikonversi dosis simvastatin untuk tikus putih adalah 0,18 mg/hari/ekor hasil dari konversi 0,018 x 10 mg/hari/ekor dibulatkan menjadi 0,2 mg/hari/ekor. Tablet simvastatin 10 mg sebanyak 2 tablet dilarutkan dengan Carboxymethyl cellulose (CMC) Na 1% dalam labu ukur 100 mL. Setelah larut maka didapatkan konsentrasi larutan 0,2 mg/mL, sehingga simvastatin yang diinduksikan ke tikus sebanyak 1 mL yang sama saja mengandung 0,2 mg simvastatin (Sagay et al., 2019).

29

3.7.2.3. Pemberian Ekstrak

Pemberian ekstrak metanol kulit pisang sebanyak 50 mg/kgBB/hari diberikan pada kelompok perlakuan menggunakan sonde lambung pada sore hari.

3.7.2.4. Terminasi dan Pengambilan Sampel

Terminasi dilakukan dengan cara dislokasi servikal dan sampel darah diambil langsung melalui jantung. Setelah itu, darah disentrifugasi selama 10 menit dan diambil serumnya.

3.7.3. Pengumpulan dan Pengolahan Data

3.7.3.1. Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total

a. Mempersiapkan alat ABX Pentra 400 agar dapat beroperasi.

b. Pemeriksaan N-Control dan Kalibrasi dilakukan setiap hari sebelum pemeriksaan dilakukan.

c. Menandai cup sample blue menggunakan spidol permanent.

d. Serum dimasukkan ke dalam cup sample blue sebesar 300 – 400 µl.

e. Lalu, cup sample blue yang telah diisi serum di masukan ke dalam rak sampel ABX Pentra 400.

f. Memilih Worklist pada Main Menu, kemudian pilih Patient, kemudian metekan tanda (+).

g. Selanjutnya isi data dari Patient Demographics dan Sample Characteristics. Beri tanda checklist pada parameter cholesterol. Lalu tekan OK.

h.

Menekan tombol start, maka alat akan otomatis bekerja.

i.

Untuk melihat hasil tekan Result Validation.

3.7.3.2. Analisis Data

Analisis bivariat adalah anlisis data yang digunakan pada penelitian ini. Pertama dilakukannya uji normalitas, Shapiro-Wilk karena jumlah sampelnya ≤ 50. Data terdistribusi normal jika nilai

30

p ≥0,05. Kemudian diteruskan uji homogenitas, uji Levene untuk mengetahui apakah sama varian datanya. Data homogen jika nilai p ≥0,05. Uji One Way ANOVA dapat dilakukan jika data terdistribusi normal dan homogen. Hasil uji memiliki perbedaan signifikan jika nilai p≤0,05. Lalu diakhiri uji Post Hoc untuk mengetahui kelompok mana yang mengalami perbedaan. Uji Kruskal Wallis dapat dilakukan jika uji One Way ANOVA tidak bisa, yangg kemudian dilanjutkan uji Mann-Whitney (Dahlan , 2014).

Dalam dokumen Selamat Datang - Digital Library (Halaman 42-47)

Dokumen terkait