• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selamat Datang - Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Selamat Datang - Digital Library"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK METANOL KULIT PISANG KEPOK LAMPUNG (Musa acuminata balbisiana colla) TERHADAP

KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley

YANG DIINDUKSI DIET TINGGI LEMAK

(Skripsi)

Oleh:

RR ASTRI NUR AZIZAH UTAMA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

2022

(2)

ii

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK METANOL KULIT PISANG KEPOK LAMPUNG (Musa acuminata balbisiana colla)

TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley

YANG DIINDUKSI DIET TINGGI LEMAK

Oleh

RR ASTRI NUR AZIZAH UTAMA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA KEDOKTERAN

Pada

Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

2022

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Metro, 7 November 2001 sebagai anak terkahir dari tiga bersaudara dari Bapak R. Widayat Wahyu Utama dan Ibu Asih Andriani.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di TK Aisyah Pekalongan, Lampung Timur pada 2007, pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN 1 pada tahun 2014, pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 1 Metro pada tahun 2017, dan pendidikan Sekolah Mengengah Atas (SMA) di SMAN 1 Metro pada tahun 2019. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung pada tahun 2019.

Penulis aktif pada organisasi Lampung University Medical Research (LUNAR) selama menjadi mahasiswi sebagai ketua umum periode 2022/2023, Badan Analisis dan Pengembangan Ilmiah Nasional-Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (BAPIN-ISMKI) sebagai pengurus harian nasional periode 2021/2022, dan UKM Sains dan Teknologi Universitas Lampung (UKM-U Saintek) sebagai sekretaris divisi dana dan usaha 2020/2021. Penulis tergabung kedalam Asisten Dosen Histologi periode 2020-2022.

(7)

vii MOTTO

Dengan izin Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Kupersembahkan untuk keluarga tercinta, guru, sahabat, teman, dan semua pihak

yang terlibat yang selalu mendoakan

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

(Q.S. Al-Insyirah: 5-6)

(8)

viii

SANWACANA

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas rahmat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada kekasih, suri tauladan, dan nabi akhir zaman Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku umatnya akhir zaman.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Kulit Pisang Kepok Lampung (Musa acuminata balbisiana colla) Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Galur Sprague Dawley Yang Diinduksi Diet Tinggi Lemak” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Kedokteran di Universitas Lampung.

Selama proses penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, saran, bimbingan, dan kritik dari berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam kepada:

1. Prof. Dr. Karomani, M. Si., selaku Rektor Universitas Lampung.

2. Prof. Dr. Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani, S.K.M., M. Kes., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

3. Ibu Selvi Rahmawati, S.Si., M.Sc., selaku pembimbing I atas kesediaannya meluangkan waktu, membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan ilmu, nasihat, kritik, dan saran yang sangat bermanfaat selama proses penyelesaian skripsi ini.

4. Dr. dr. Susianti, M. Sc., selaku pembimbing II atas kesediaannya meluangkan waktu, membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan

(9)

ix

ilmu, nasihat, kritik, dan saran yang sangat bermanfaat selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Dr. dr. Betta Kurniawan, M.Kes., selaku pembahas atas kesediaannya meluangkan waktu, memberikan ilmu, pikiran, tenaga, memberikan masukan, kritik, saran, dan nasihat yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini.

6. dr. Anggraeni Janar Wulan, M.S., selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa memberikan bimbingan, motivasi, dan masukan selama proses perkuliahan.

7. Dr. dr. Syazili Mustofa, M. Biomed., selaku pembimbing PKM-RE atas kesediaannya meluangkan waktu, membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan ilmu, nasihat, kritik, dan saran yang sangat bermanfaat selama proses penyelesaian skripsi ini.

8. Seluruh staf pengajar dan karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis untuk menambah wawasan yang menjadi landasan bagi masa depan dan cita-cita.

9. Seluruh staf TU, akademik, dan administrasi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung yang turut membantu dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini.

10. Kedua orangtua yang luar biasa, yang terkasih dan tersayang, Mama dan Ayah terimakasih atas doa, cinta, kasih sayang, serta dukungan dan kepercayan selama ini. Terimakasih telah memberi contoh dan motivasi untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik serta selalu menyemangati, membimbing, menemani, dan mendoakan setiap langkah penulis.

11. Mbahti, Mas Alwan, Mas Nosi, Adek Iput, Mba Yoni, Mas Wahid, Pae, Bue terimakasih banyak atas kasih sayang, dukungan, bantuan, dan keceriaan pelepas penat.

12. Sahabat Emergensiku, Revika, Taratot (Tara), Butet (Rere), Cabek (Aini), Kesty, Yusman (Ananta), Teteh (Titah) terimakasih banyak selalu menjadi tempat berkeluh kesah dan berbagi keceriaan, pelepas penat, dan bersedia membalas pesanku 24 jam.

(10)

x

13. Sahabat dunia akhirat, Sisi, Ulan, dan Yuyun terimakasih sudah menemaniku sepanjang hidup mulai dari usia lima tahun hingga detik ini, menjadikanku orang yang sangat beruntung.

14. Sahabat tercinta dan terkasih, Gengs Barisan Depan, Revika, Ria, Sekar, dan Yeni terimakasih banyak atas kebersamaan, bantuan, dukungan, saran, masukan, dan selalu ada untuk penulis dikala sedih maupun bahagia serta tak lelah meyakinkan penulis bahwa mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

15. Sahabat seperjuangan PIMNAS, Fayza, Niki, Puan terimakasih selalu ada untuk penulis, terimakasih telah berjuang bersama, bekerjasama dengan baik, dan saling mendengarkan satu sama lain.

16. DPA 4 Alveoliku, Indi, Ipeh, Dheti, Fathur, Hikal, Poppy, Lyan, Yunda, Adin, Ananta, terimakasih sudah menjadi keluarga pertama saat penulis memasuki gerbang Fakultas Kedokteran Unila.

17. Manusia-manusia Nocturn tersayang, warga IPA 8, terimakasih sudah memberi kebahagiaan sepanjang SMA, dan membuat momen tak terlupakan seumur hidup.

18. Keluarga LUNAR, UKM Siantek, TEMILNAS (BAPIN-ISMKI), dan rekan Asisten Dosen Histologi, terimakasih telah memberi memori indah tentang kerjasama dan solidaritas serta saling membantu mengembangkan diri selama masa perkuliahan.

19. Teman-teman angkatan 2019 (Ligamentum dan Ligan), terimakasih untuk keceriaan, memori indah, pengalaman, ruang untuk berkembang, dan suasana saling mendukung. Semoga kita semua kelak dapat menjadi rekan sejawat yang berkompeten dan bermanfaat.

(11)

xi

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaa. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan balasan yang berlipat atas segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Aamiin Yaa Robbal

‘Aalamiin.

Bandar Lampung, 25 Mei 2022 Penulis

Rr Astri Nur Azizah Utama

(12)

xii

ABSTRACT

THE EFFECT OF GIVING METHANOL EXTRACT OF LAMPUNG KEPOK BANANA PEEL (Musa acuminata balbisiana colla) ON

TOTAL CHOLESTEROL OF MALE WHITE RATS (Rattus norvegicus) Sparague Dawley

INDUCED BY HIGH DIET FAT

By

Rr Astri Nur Azizah Utama

Background: Dyslipidemia is a lipid metabolism disorder which is a high risk factor for coronary heart disease. Musa acuminata balbisiana colla contains secondary metabolites which are thought to prevention on increasing in cholesterol.

Methods: This research is an experimental study with a post-test only control group design carried out for 30 days using 20 experimental animals, Rattus norvegicus Sparague dawley. There were 4 treatment groups, they are KN was only given standard feed, K+ was given quail egg yolk induction, K- was given quail egg yolk induction and simvastatin 10 mg/day, KP was given quail egg yolk induction, respectively, and peel extract of Musa paradisiaca L. Then the rats were terminated using ketamine-xylazine and blood drawn through the heart to be checked for cholesterol.

Results: The results of the normality test of saphiro-wilk and levene homogeneity obtained p>0.05. In the one-way anova test, cholesterol levels was 0.007 (p<0.05), which indicated that there were significant differences between groups. The results of the post hoc LSD test on K+ cholesterol were significantly different from KP (p<0.05).

Conclusion: The administration of Musa acuminata balbisiana colla peel extract had an effect on preventing the increase in cholesterol levels in rats fed a high-fat diet.

Keywords: Dyslipidemia, Musa acuminata balbisiana colla, Saba Bananan Cholesterol.

(13)

xiii ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK METANOL KULIT PISANG KEPOK LAMPUNG (Musa acuminata balbisiana colla) TERHADAP

KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG

DIINDUKSI DIET TINGGI LEMAK

Oleh

Rr Astri Nur Azizah Utama

Latar Belakang: Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang menjadi salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner yang cukup tinggi.

Musa acuminata balbisiana colla memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang diduga memiliki efek mencegah peningkatan kolesterol total.

Metode: Penelitian ini berupa eksperimental dengan posttest only control group design dilakukan selama 30 hari menggunakan hewan coba Rattus norvegicus galur Sparague dawley berjumlah 20 ekor. Terdapat 4 kelompok perlakuan, yaitu KN hanya diberikan pakan standar, K+ diberi induksi kuning telur bebek, K- diberi induksi kuning telur bebek dan simvastatin 10 mg/hari, KP yang diberi induksi kuning telur bebek dan ekstrak kulit Musa acuminata balbisiana colla Kemudian tikus diterminasi menggunakan ketamine-xylazine dan diambil darah melalui jantung untuk diperiksa kolesterol.

Hasil: Hasil uji normalitas saphiro-wilk dan homogenitas levene mendapatkan hasil p>0,05. Pada uji one-way anova kadar kolesterol 0,007 (p<0,05) yang menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antar kelompok. Hasil uji post-hoc LSD pada kolesterol K+ berbeda bermakna dengan KP (p<0,05).

Kesimpulan: Pemberian Ekstrak kulit Musa acuminata balbisiana colla memiliki efek pencegahan peningkatan kadar kolesterol tikus yang diberi diet tinggi lemak.

Kata Kunci: Dislipidemia, Musa acuminata balbisiana colla, Pisang Kepok, Kolesterol.

(14)

xiv DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 2

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1. Bagi Peneliti ... 3

1.4.2. Bagi Institusi Fakultas Kedokteran ... 3

1.4.3. Bagi Masyarakat... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Lipid ... 6

2.1.1. Definisi Lipid ... 6

2.1.2. Metabolisme Lipid ... 6

2.1.3. Hiperlipidemia... 9

2.2. Dislipidemia ... 10

2.2.1. Pengertian Dislipidemia ... 10

2.2.2. Prevalensi Dislipidemia ... 10

2.2.3. Klasifikasi Dislipidemia ... 11

2.2.4. Faktor Risiko Dislipidemia ... 11

2.2.5. Komplikasi Dislipidemia ... 12

2.2.6. Obat-Obat Anti Dislipidemia ... 12

2.3. Pisang Kepok ... 16

2.3.1. Taksonomi ... 16

(15)

xv

2.3.2. Kandungan Kulit Pisang Kepok ... 17

2.4. Tikus Putih (Rattus norvegicus) ... 17

2.4.1. Klasifikasi dan Jenis Tikus ... 17

2.4.2. Sifat dan Morfologi ... 18

2.5. Kerangka Teori ... 19

2.6. Kerangka Konsep ... 20

2.7. Hipotesis ... 20

BAB IIIMETODE PENELITIAN ... 21

3.1. Jenis Penelitian ... 21

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 21

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 21

3.3.1. Populasi ... 21

3.3.2. Sampel ... 21

3.4. Kriteria Penelitian ... 23

3.4.1. Kriteria Inklusi ... 23

3.4.2. Kriteria Eksklusi... 23

3.5. Alat dan Bahan Penelitian ... 23

3.5.1. Alat Penelitian ... 23

3.5.2. Bahan Penelitian... 24

3.6. Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 24

3.6.1. Variabel Penelitian ... 24

3.6.2. Definisi Operasional... 25

3.7. Prosedur ... 25

3.7.1. Persiapan ... 25

3.7.2. Perlakuan ... 28

3.7.3. Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 29

3.8. Alur Penelitian ... 30

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1. Hasil Penelitian ... 31

4.1.1. Hasil Screening Fitokimia ... 31

4.1.2. Hasil Rerata Kolesterol Total ... 31

4.1.3. Uji Normalitas Data Saphiro Wilk ... 32

4.1.4. Uji Homogenitas Levene ... 32

4.1.5. Uji One-Way ANOVA ... 32

(16)

xvi

4.1.6. Uji Post Hoc LSD ... 33

4.2. Pembahasan Penelitian ... 33

4.3. Keterbatasan Penelitian ... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

5.1. Kesimpulan ... 36

5.2. Saran... ... 36

5.2.1. Saran Bagi Penelitian ... 36

5.2.2. Saran Bagi Institusi ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Fungsi Apolipoprotein... 6

Tabel 2.2. Sifat dan Morfologi Tikus Putih Galur Sprague Dawley ... 18

Tabel 3.1 Definisi Oprasional ... 25

Tabel 3.2 Prosedur Uji Fitokimia ... 28

Tabel 4.1. Hasil Screening Fitokimia ... 31

Tabel 4.2. Hasil Rerata Kolesterol Total ... 31

Tabel 4.3. Hasil Saphiro Wilk ... 31

Tabel 4.4. Uji Post Hoc Kolesterol Total ... 31

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1. Metabolisme Eksogen ... 7

Gambar 2.2. Metabolisme Endogen ... 8

Gambar 2.3. Metabolisme Lipoprotein Reverse Cholesterol Transpor ... 9

Gambar 2.4. Atorvastatin ... 13

Gambar 2.5. Lovastatin . ... 14

Gambar 2.6. Pravastatin ... 14

Gambar 2.7. Fluvastatin ... 14

Gambar 2.8. (a) Gemifibrozil, (b) Fenofibrat . ... 15

Gambar 2.9. (a) Bezafibrat, (b) Ciprofibrat . ... 15

Gambar 2.10. Pisang Kepok Lampung (Musa acuminata balbisiana colla) ... 16

Gambar 2.11. Limbah Kulit Pisang Industri Keripik ... 17

Gambar 2.12. Tikus putih galur Sprague Dawley ... 18

Gambar 2.13. Kerangka Teori. ... 19

Gambar 2.14. Kerangka Konsep ... 20

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Bukti Pelaksanaan Penelitian ... 43

Lampiran 2. Metode Penelitian (Pengenceran Dosis) ... 49

Lampiran 3. Hasil Pemeriksaan Uji Fitokimia ... 50

Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida ... 51

Lampiran 5. Analisis Statistik ... 52

Lampiran 6. Surat Ethical Clearamce ... 54

Lampiran 7. Surat Izin Animal House FK Unila ... 55

Lampiran 11. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian Lab Kesda Lampung ... 56

(20)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dislipidemia didefenisikan sebagai abnormalitas metabolisme lipid yaitu meningkatnya kadar kolesterol total (≥240 mg/dl), LDL (≥160 mg/dl), trigliserida (≥200 mg/dl) dan menurunannya HDL (<40 mg/dl) (Arsana et al., 2015). Keadaan ini mampu mengakibatkan inflamasi sehingga endotel berdisfungsi dan memicu penyakit degeneratif (Wahjuni, 2015; Yunarto et al., 2019). Sedangkannya hiperlipidemia adalah peningkatan lipid yang tinggi di aliran darah berupa kadar kolesterol (hiperkolesterolemia), atau kadar trigliserida (hipertrigliserida) atau gabungannya (Iyer and Patil, 2011).

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2008 prevalensi dislipidemia di dunia untuk laki-laki mencapai 37% sedangkan wanita sebesar 40%, yang menyebabkan kematian sebanyak 2,6 juta jiwa dan ketidakberdayaan sepanjang tahun mencapai 29,7 juta jiwa. Di Indonesia penderita dislipidemia tahun 2013 sebesar 35,9% kemudiaan ditahun 2018 meningkat menjadi 43% (Perkeni, 2019).

Senyawa antioksidan yang dapat digunakan untuk mengatasi dislipidemia misalnya adalah flavonoid, saponin, dan tanin. Kadar trigliserida dan kolesterol dapat menurun, menghindari kerusakan pembuluh arteri, serta mengurangi endapatan koleterol pada endotel merupakan salah satu fungsi flavonoid. Pengikatan kolesterol oleh serat sehingga menggangu

(21)

2

penyepannya di usus dalam dilakukan oleh saponin. Penyerapan lipid di usus dapat terganggu karena interaksi protein mukosa dan epitel usus dengan tanin. Tanin pun dapat menyekresikan empedu (Narita, 2015;

Yunarto et al., 2019).

Pada kulit pisang senyawa-senyawa di atas dapat ditemukan (Isnawati and Adelina, 2015). Produksi pisang di Indonesia pada tahun 2020 lebih dari 8 juta ton. Lampung merupakan peringkat tertinggi ketiga di Indonesia sebagai penghasil pisang sebanyak 1,2 juta ton (BPS, 2021). Pemilihan jenis pisang kepok pada penelitian ini karena tingkat antioksidannya paling tinggi diantara lainnya (Supriyanti et al., 2015).

Pisang merupakan salah satu komoditas utama di Lampung yang buahnya banyak dimanfaatkan menjadi berbagai makanan khas Lampung. Akan tetapi, limbah kulit pisang kurang diperhatikan. Hingga saat ini, belum ada penelitian mengenai pemanfaatan kulit pisang dalam mengatasi dislipidemia.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pemberian ekstrak metanol kulit pisang kepok Lampung (Musa acuminata balbisiana colla) terhadap kadar kolesterol total tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley yang diinduksi diet tinggi lemak?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitin ini adalah mengetahui pengaruh pemberian ekstrak metanol kulit pisang kepok Lampung (Musa acuminata balbisiana colla) terhadap kadar kolesterol total tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley yang diinduksi diet tinggi lemak.

(22)

3

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Peneliti

Bagi peneliti bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman serta aplikasi disiplin ilmu dalam bidang biomedik dan pengembangan bahan obat.

1.4.2. Bagi Institusi Fakultas Kedokteran

Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai rujukan bacaan bagi seluruh mahasiswa khususnya di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

1.4.3. Bagi Masyarakat

Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat dapat menaikan nilai ekonomis kulit pisang, memecahkan masalah limbah yang dapat merusak lingkungan, dan menciptakan terapi pengobatan baru terhadap dislipidemia yang lebih efektif.

(23)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Lipid

2.1.1. Definisi Lipid

Kolesterol, trigliserid, dan fosfolipid merupakan jenis lipid dalam darah.

Agar dapat terlarut dalam air, lipid memerlukan protein (apoprotein/

apolipoprotein) sebagai pelarut. Gabungan lipid dan apoprotein dikenal lipoprotein (Setiati et al., 2017). Bertikut jenis apoprotein :

Tabel 2.1 Fungsi Apolipoprotein

Jenis Fungsi

Apo A-I Mengaktifkan enzim LCAT Apo A-II Menginhibisi lipase lipoprotein

Apo A-V Menyebabkan trigliserol lipolisis yang dimediasi lipase lipoprotein Apo B-100 Membangun VLDL, ligan bagi reseptor LDL dan LRP-1

Apo B-48 Membangun kilomikron

Apo C-I Menginhibisi protein transferase ester kolesterol Apo C-II Menginhibisi lipase lipoprotein

Apo C-III Mengaktivasi lipase lipoprotein

Apo E Sebagai ligan reseptor LDL penyerap kilomikron sisa dan VLDL sisa atau IDL

Sumber: (Mustofa, 2019)

2.1.2. Metabolisme Lipid

Kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas merupakan uraian lipid, lalu oleh usus akan diserap, didistribusikan ke tubuh. Lipid dan protein saling berikatan menjadi lipoprotein agar larut dalam air dan plasma darah (Adam, 2014). Jalur metabolisme lipoprotein dapat melalui reverse cholesterol transport, endogen, dan eksogen. Jenis lipoprotein tergantung dari asal jalurnya (Jim, 2013). Berikut penjelasan ketiga jalur tersebut:

(24)

7

2.1.2.1. Metabolisme Jalur Eksogen

Jenis jalur ini lipid yang berasal dari makanan selanjutnya dicerna oleh usus halus, lalu kolesterol dari hasil ekskresi hati dengan asam empedu lalu menuju usus halus. Kolesterol dan trigleserida dalam makanan akan diserap oleh eritrosit, lalu trigliserida terurai menjadi monogliserida dan asam lemak bebas. Hasil uraian itu dapat disintesis ulang jadi trigliserida. Ester kolesterol akan dihasilkan dari kolesterol yang teresterifikasi, lalu fosfolipid dan apolipoprotein mengikatnya, terbentuklah kilomikron, selanjutnya masuk ke duktur torakikus, mengalir ke pembuluh darah (Adam, 2014).

Enzim Lipoprotein Lipase (LPL) akan menguraikan trigleserida dalam kilomikron kebentuk asam lemak bebas yang berfungsi untuk energi atau cadangan engeri yang disimpan dalam bentuk adipose, dan gliserol. Trigliserida yang tak terurai berubah kebentuk kilomikron sisa, lalu reseptor LDL hati akan mengikatnya untuk diangkut ke hati, lalu berubah jadi kolesterol bebas setelah dimetabolisme lagi. Melalui saluran empedu kolesterol ini dikeluarkan lalu didistribusikan ke jaringan tubuh, dan sebagiannya dibentuk asam empedu (Adam, 2014).

Gambar 2.1. Metabolisme Eksogen (Jim, 2013)

(25)

8

2.1.2.2. Jalur Metabolisme Endogen

Di hepatosit cadangan lipidnya dimetabolisme kebentuk trigliserida dan kolesterol ester. Enzim microsomal triglyceride transfer protein (MTP) dengan VLDL nascent akan memediasi Packaging trigliserida hati. Pembentukan VLDL terjadi di retikulum endoplasma oleh trigleserida dan fosfolipid. Kemudian masuk aparatus golgi lalu di lumen hepatosit ia akan menyatu, dan masuk ke jaringan adiposa dan otot, sebagai VLDL berapoB-100 (Jim, 2013).

LDL merupakan lipoprotein dengan kandungan kolesterol paling banyak adalah bentuk akhir hidrolisis VLDL. Sebagian kolesterol LDL diarahkan ke hati dan jaringan steroidogenik yang bereseptor kolesterol LDL, dengan mediasi dari apoB-100. Di hepatosit LDL didegradasi dan melepaskan kolesterolnya untuk mensistesis VLDL atau mencetuskan sintesis asam empedu. LDL yang masuk subendotel, akan teroksidasi dan oleh reseptor scavenger-A (SR-A) makrofag ditangkap lalu terfagositosis menjadi sel busa (foam cell) (Jim, 2013).

Gambar 2.2. Metabolisme Endogen (Jim, 2013)

`

(26)

9

2.1.2.3. Jalur Reverse Cholesterol Transport

Jenis jalur ini HDL (High Density Lipoprotein) disederhakan menjadi partikel kecil dengan kolestrol yang rendah yang disebut HDL nascent bentuknya pipih dan mengandung apo A1, ia mampu mengambil kolestrol pada makrofag. Setelah mengambilnya ia menjadi bentuk HDL dewasa bulat, proses ini dibantu ABC-1 (adenosin triphosphate-binding cassette transporter-1) (Adam,2014). Setelah itu enzim LCAT (Lechitin Cholesterol Aacyltransferase) mengesterifikasi kolesterol bebas kebentuk kolesterol ester. Melalui dua jalur, kolesterol ester dalam HDL tersebut akan bergerak, pertama menuju hati, yang ditangkap scavenger receptor class B type 1 (SR-B1). Kedua, trigliserida dalam VLDL dan IDL akan ditukar dengan kolesterol tersebut yang dimediasi CETP (Cholesterol Ester Transfer Protein) (Adam, 2014). Setelah pertukaran lipid, HDL kaya trigliserida menghasilkan smaller HDL dengan cara menghidrolisis trigliserida dan fosfolipid. Proses ini dibantu enzim endothelial lipase (Jim, 2013).

Gambar 2.3. Metabolisme Lipoprotein Reverse Cholesterol Transport (Jim, 2013)

2.1.3. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia merupakan peningkatan kolesterol dan trigliserida. Aliran darah dan oksigen akan terhambat bisa kadar kolesterol tinggi, sehingga

(27)

10

terganggunya metabolisme sel-sel otot di jantung (Berawi, 2018).

Hiperkolesterolemia, hipertrigliserida, atau gabungannya merupakan bentuk-bentuk dari hiperlipidemia. Hiperkolesterolemia dapat berkontribusi dalam perkembangan penyakit jantung koroner (Iyer and Patil, 2011).

2.2. Dislipidemia

2.2.1. Pengertian Dislipidemia

Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid ditandai kadar kolesterol total diatas 200mg/dL, trigliserida diatas 150 mg/dL, LDL diatas 100 mg/dL, dan HDL dibawah 40 mg/dL (Syamsunarno et al., 2017).

Pada tikus normalnya, kadar kolesterol 10 sampai 54 mg/dL, dan trigliserida 26 sampai 145 mg/dL. Apabila berat badan naik sampai diatas 20% atau total kolesterol diatas 240 dapat dikatakan sebagai dislipidemia (Wiryanthini et al, 2015). Berikut tabel kadar normal lipoprotein plasma pada manusia.

Tabel 2.2. Kadar Lipoprotein Plasma Manusia

Jenis Lipoprotein Nilai Normal

Kolesterol total 150-240 mg/dL

HDL

35-60 mg/dL (laki-laki) 40-70 mg/dL (perempuan) Trigliserida

60-165 mg/dL (laki-lai) 60-165 mg/dL (perempuan)

LDL <190 mg/dL

Sumber: (Mustofa, 2019)

Lipoprotein adalah gabungan senyawa lipid dengan apoprotein. Jenis lipoprotein berdasarkan jenis lipid dan apoproteinnya adalah kilomikron, Low-Density Lipoprotein (LDL), Intermediate Density Lipo Protein (IDL), Very Low Density Lipo Protein (VLDL), dan High Density Lipoprotein (HDL). Terganggunya proses lipid dalam metabolisme, transportasi, dan degradasinya dapat menyebabkan dislipidemia (Perkeni, 2019).

2.2.2. Prevalensi Dislipidemia

Berdasarkan American Heart Association prevalensi penduduk yang kadar kolesterolnya mencapai ≥240 mg/dL sebanyak 31.9 juta jiwa (13.8%) pada

(28)

11

tahun 2014. Sedangakan di Indonesia prevalensi populasi berumur diatas 14 tahun yang kadar kolesterolnya mencapai ≥200 mg/dl sebesar 35.9%, trigleserida ≥500 mg/dL sebanyak 11,9%, kadar LDL yang ≥190 mg/dL mencapai 15,9% dan HDL <40 mg/dL sebanyak 22,9%, jumlahnya lebih banyak pada perempuan dan di perkotaan (Riskesdas, 2013). Di Indonesia, provinsi Lampung menempati peringkat ke-8 dengan prevalensi penyakit jantung tertinggi (Riskesdas, 2018).

2.2.3. Klasifikasi Dislipidemia

Berdasarkan penyebabkan dislipidemia dibagi menjadi:

2.2.3.1. Dislipidemia Primer

Jenis ini diakibatkan penyakit genetik yang menyebabkan tidak normalnya kadar lipid pada darah. Dislipidemia primer terbagi menjadi hiperkolesterolemia familial, dislipidemia remnan, hiperlipidemia kombinasi familial, sindrom kilomikron, peningkatan kolesterol HDL, hiperkolesterolemia poligenik, peningkatan apolipoprotein B dan hipertrigliseridemia familial (Perkeni, 2019).

2.2.3.2. Dislipidemia Sekunder

Dislipidemia sekunder diakibatkan penyakit lain yang membuat LDL meningkat dan penurunan kolesterol HDL contoh penyakitnya adalah hipotiroidisme, sindrom nefrotik, diabetes melitus, sindrom metabolik dan penggunaan obat-obatan (Perkeni, 2019).

2.2.4.

Faktor Risiko Dislipidemia

Menurut NCEP-ATP III (National Cholesterol Education Programme, Adult Panel Treatment III) pada Setiati et al., (2017) faktor risikonya adalah:

 Berusia ≥45 tahun (pria) dan ≥55 tahun (perempuan)

 Memiliki riwayat penyakit arteri koroner dini pada ayah (<55 tahun) dan ibu (<65 tahun).

 Terbiasa mengkonsumsi rokok.

 Memiliki tekanan darah ≥140/90 mmHg .

(29)

12

 Mengkonsumsi obat antihipertensi.

 Memiliki HDL dibawah 40 mg/dL

Menurut Nisa Widyasari (2017) dislipidemia difaktori dari jenis kelamin dan pendidikan. Pada perempuan dan tingkat pendidikan yang rendah memiliki risiko lebih besar terkena dislipidemia. Hal tersebut dikarenakan untuk mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan kesehatan dan pola hidup yang baik untuk kesehatan masih kurang.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lestari et al, (2018) faktor risiko disliipidemia adalah peningkatan usia, obesitas, diabetes melitus dan kebiasaan merokok dapat menimbulkan terjadinya dislipidemia.

2.2.5. Komplikasi Dislipidemia

Komplikasi yang terjadi apabila dislipidemia tidak ditangani adalah penyakit serebrovaskular, stroke, aterosklerosis, jantung koroner, dan kelainan peredaran darah lainnya (Faridah et al., 2016).

2.2.6. Obat-Obat Anti Dislipidemia

2.2.6.1. Golongan Inhibitor HMG KoA Reduktase

Reduktase 3-hydroxy-3- methylglutaryl coenzyme (HMG-KoA), dapat dihambat dengan obat golongan statin. Selain itu HMG-KoA menjadi mevalnoat dapat dihambat dan katabolisme LDL dapat dikurangi. Statin paling banyak digunakan untuk terapi. Untuk menurunkan lebih tinggi kolesterol LDL, statin dapat dikombinasikan dengan Bile Acid Resins (BARs), sedangkan untuk menghambat absorbsi kolesterol di usis depat dikombinasikan antara statin dan ezetimib. Golongan obat ini memiliki berefek samping konstipasi 10%, meningkatanya kreatinin kinase, dan miopati (Wells et al, 2015).

2.2.6.2. Simvastatin

Strukturnya hampir sama dengan HMG KoA reduktase yang mekanismenya menghambat pembentukan asam mevalonat dari asetil KoA (Wells et al, 2015). Simvastatin perlu dihidrolisis

(30)

13

menjadi asam βhidroksi (bentuk aktifnya) di hati, yang hasilnya akan berikatan dengan protein plasma.Simvastatin dapat digunakan untuk hiperkolesterolemia sekunder dan primer (ISO, 2014). Miopati, gangguan psikis, sirosis, sakit kepala, konstipasi, gangguan penglihatan, anemia merupakan efek samping penggunakan simvastatin (MIMS, 2017). Kontraindikasi penggunaan simvatatin adalah wanita hamil dan menyusui, pasien kelainan hati, pasien dengan serum transaminase meningkat abnormal dan kecanduan alkohol (MIMS, 2017).

2.2.6.3. Atorvastatin

Trigleserida, LDL, dan kolesterol total dapat diturunkan dengan obat ini. Atorvastin dugunakan untuk tambahan terapi diet, dapat diguunakan untuk pasien hiperkolesterolimia primer, kombinasi hiperlipidemia, bila diet dan non farmakologi lain tidak dapat dilakukan. Kontraindikasinya adalah wanita hamil dan menyusui, pasien berpenyakit hati atau serum transaminase yang meningkat.

(MIMS, 2017).

Gambar 2.4. Atorvastatin (Martindale, 2009).

2.2.6.4. Lovastatin

Kolesterol total dan LDL dapat diturunkan pada pasien hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia dengan lovastatin.

Kontraindikasinya sama dengan atorvastatin (MIMS, 2017).

(31)

14

Gambar 2.5. Lovastatin (Martindale, 2009).

2.2.6.5. Pravastatin

Digunakan untuk penderita hiperkolesterolimia primer yang kadar kolesterol minimal 6,5 mmol/l. Dapat menurunkan resiko terjadi arterosklerosis arteri koroner, infark miokard, revakularisasi miokar, dan mortalitas. Kontraindikasinya sama dengan atorvastatin (MIMS, 2017).

Gambar 2.6. Pravastatin (Martindale, 2009).

2.2.6.6. Fluvastatin

Fungsi dan kontraindikasi sama dengan pravastatin (MIMS, 2017).

Gambar 2.7. Fluvastatin (Martindale, 2009)

(32)

15

2.2.6.7. Golongan Fibrat

Golongan ini dapat meningkatkan HDL dan menurunkan trigliserida pada dislipidemia campuran dan penyakit jantung. Penggunaanya lebih baik apabila dikombinasi Statin.

(a) (b)

Gambar 2.8. (a) Gemifibrozil, (b) Fenofibrat (Martindale, 2009).

(a) (b)

Gambar 2.9. (a) Bezafibrat, (b) Ciprofibrat (Martindale, 2009).

2.2.6.8. Bile Acid Resins

Asam empedu di usus akan diikat dan LDL akan ditingkatkan oleh obat golongan BARs (cholestyramine, colestipol, colesevelam) yang dapat dikonumsi untuk hiperkolesterolemia primer. Golongan ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada abdomen jika dipakai dosis maksimumnya, konstipasi, kembung, obstruksi GI, dan mengurangi bioavailabilitas obat tertentu. Penggunakan obat lain harus dihindari selama 6 jam setelah mengkonsusmsi obat golongan ini (Wells et al., 2015).

2.2.6.9. Ezetimibe

Penurunan lipid berupa penghambatan kolesterol pada obat ini tidak mempengaruhi penyerapan nutrisi yang larut dalam lemak.

Pengkombinasian dengan Statin dapat meningkatkan efektivitas. Berefek samping pada gastrointestinal, kepala sakit, kelelahan, miopati, dan hepatitis (Wells et al., 2015).

(33)

16

2.2.6.10. Asam Nikotinat

Obat ini mampu mengurangi sintesis lipid dalam hati dari VLDL. HDL akan ditingkatkan dan katabolime dikurangi dengan obat ini. Penggunaannya bisa untuk dislipidemia campuran atau kombinasi hiperkolesterolemia.

Golongan ini sangat baik jika dikombinasi Statin (Wells et al., 2015).

2.3. Pisang Kepok

Buah pisang sering dikomsumsi dikehiduapan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Terdapat lebih dari 200 jenis pisang di Indonesia.

(Arifki and Barliana, 2018).

2.3.1. Taksonomi

Taksonomi pisang pada tumbuhan berdasarkan Tjitrosoepomo (2000) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Filum : Spermatophyta Subfilum : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Zingiberales Famili : Musaceae Genus : Musa

Spesies : Musa acuminata balbisiana colla

Gambar 2.10. Pisang Kepok Lampung (Musa acuminata balbisiana colla) (Dokumentasi Penelitian, 2021)

(34)

17

Gambar 2.11. Kulit Pisang Kepok Lampung (Dokumentasi Penelitian, 2021)

2.3.2. Kandungan Kulit Pisang Kepok

Kandungan kulit pisang kepok adalah saponin, alkaloid, flavonoid, steroid, tanin, dan terpenoid. Kulit pisang kepok menunjukkan golongan aktivitas antioksidan kuat (Ulfa et al., 2019). Tanin mampu menghambat enzim HMG-CoA reduktase dan meningkatkan ekskresi asam empedu sehingga peningkatan kolesterol total dapat dicegah (Berawi and Bimandama, 2018).

Pada tanaman isoquinoline (berberine), alkaloid dapat menurunkan kolesterol sehingga mencegah aterosklerosis (Pirillo and Catapano, 2015).

Ikatan HMG-CoA dengan enzim HMG-CoA reduktase akan disaingi oleh flavonoid. Flavonoid pun mengaktivasi enzim sitokrom P450 sehingga meningkatkan produksi asam empedu, menghambat absorpsi dan mengganggu metabolisme lemak di intestinal (Ramadan et al., 2021).

2.4. Tikus Putih (Rattus norvegicus) 2.4.1. Klasifikasi dan Jenis Tikus

Berikut taksonomi dari tikus putih menurut Wolfenshon and Lloyd (2013):

Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Rodentia Subordo : Odontoceti Familia : Muridae Genus : Rattus

Spesies : Rattus norvegicus

(35)

18

Gambar 2.12. Tikus putih galur Sprague Dawley (Rosyidah et al., 2020)

2.4.2. Sifat dan Morfologi

Berikut adalah data sifat dan morfologi dari tikus putih galur Sprague Dawley menurut Otto (2015).

Tabel 2.2. Sifat dan Morfologi Tikus Putih Galur Sprague Dawley

Kriteria Keterangan

Berat badan saat lahir 5-6 gram

Berat badan saat dewasa 300-500 gram (jantan) dan 250-300 gram (betina)

Usia lama hidup 2,5-3 tahun

Suhu tubuh 37.5 C

Lama kehamilan 21-23 hari

Jumlah anak Rata-rata 9, dapat 20

Konsumsi makan dan minum 5/100 gram BB dan 8-11 ml/100 gram BB

Aktif Nocturnal (malam)

Jumlah darah 6 ml/100 gram BB

Sumber: (Otto, 2015)

(36)

19

2.5. Kerangka Teori

Keterangan :

: menyebabkan : mengandung

: terdiri dari : klasifikasi

: induksi : yang diteliti

: yang diharapkan

Gambar 2.13. Kerangka Teori.

(37)

20

2.6. Kerangka Konsep

Gambar 2.14. Kerangka Konsep

2.7. Hipotesis

Ha : Terdapat pengaruh pemberian ekstrak metanol kulit pisang kepok Lampung (Musa acuminata balbisiana colla) terhadap kadar kolesterol total tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley yang diinduksi diet tinggi lemak.

H0 : Tidak terdapat pengaruh pemberian ekstrak metanol kulit pisang kepok Lampung (Musa acuminata balbisiana colla) terhadap kadar kolesterol total tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley yang diinduksi diet tinggi lemak.

Variabel Dependen : Kadar kolesterol total Variabel Independen :

Ekstrak metanol kulit pisang (Musa paradisiaca L)

)

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan menggunakan post test only control group design. Pengambilan data dan pengamatan hanya dilakukan setelah pemberian perlakuan. Penelitian ini menggunakan subjek peneliti berupa tikus putih jantan (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague dawley berumur 8-12 minggu yang dipilih secara acak dan dibagi menjadi 4 kelompok.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2021 di Animal House dan Laboratorium Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran; Laboratorium Botani dan Laboratorium Kimia Organik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung; serta Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Lampung.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi

Tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley berumur 8-12 minggu, BB 200-250 gram dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

3.3.2. Sampel

Besar sampel dihitung dengan metode rancangan acak lengkap dapat menggunakan rumus Federer yaitu sebagai berikut.

(39)

22

Rumus Federer:

(t-1)(n-1) ≥15 Keterangan:

t : jumlah kelompok perlakuan

n : jumlah pengulangan atau jumlah sampel tiap kelompok

Berdasarkan rumus diatas maka dapat diperoleh estimasi besar sampel sebanyak:

(t-1)(n-1) ≥ 15 (4-1)(n-1) ≥ 15

3n-3 ≥ 15 3n ≥ 18

n ≥ 6

Berdasarkan perhitungan sampel tersebut, jumlah sampel yang diperlukan pada tiap kelompok penelitian adalah sebanyak 6 ekor tikus. Namun untuk mengantisipasi terjadinya drop out ditengah penelitian akibat tikus sakit atau mati maka akan dilakukan koreksi besar sampel dengan menggunakan rumus :

𝑁 = 𝑛 1 − 𝑓 Keterangan :

N = besar sampel koreksi n = besar sampel awal

f = perkiraan proporsi drop out sebesar 10%

Populasi drop out yang diperkirakan adalah 10% sehingga : 𝑁 = 6

1−0,1= 6,66 = 7 (pembulatan keatas)

Didapatkan besar sampel minimum setiap kelompok adalah 7 dan jumlah kelompok yang digunakan adalah 4 kelompok sehingga penelitian ini menggunakan 28 ekor tikus putih dari populasi yang ada.

(40)

23

3.4. Kriteria Penelitian 3.4.1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi penelitian ini adalah :

1. Tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague dawley.

2. Sehat (tidak tampak sakit, rambut tidak rontok dan tidak tampak kusam, gerak dan aktifitas aktif).

3. Memiliki berat badan 200–250 gram.

4. Berjenis kelamin jantan.

5. Berusia 8 – 12 minggu.

6. Tidak memiliki kelainan anatomis bawaan atau didapat.

3.4.2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi penelitian ini adalah :

1. Penurunan BB > 10% setelah masa adaptasi di laboratorium.

2. Mati selama masa perlakuan.

3. Tikus yang tidak dapat diambil sampel darahnya.

3.5. Alat dan Bahan Penelitian 3.5.1. Alat Penelitian

Alat penelitian ini adalah : 1. Timbangan

2. Gunting 3. Oven

4. Mesin penggiling 5. Pengayak

6. Beaker glass 7. Toples 8. Pengaduk 9. Plastik wrap 10. Erlenmeyer 11. Kertas saring 12. Corong glass

(41)

24

13. Rotatory 14. Evaporator 15. Botol kaca 16. Kandang tikus 17. Sekam

18. Tempat makan Tikus 19. Tempat minum tikus 20. Neraca elektronik 21. Sonde lambung 22. Spuit oral

23. Lemari pendingin 24. Tabung EDTA 25. Masker

26. Handscoon 3.5.2. Bahan Penelitian

Bahan penelitian ini adalah :

1. Kulit buah pisang kepok Lampung (Musa acuminata balbisiana colla) 2. Metanol

3. Pakan standar 4. Akuades

5. Pakan tinggi lemak berupa kuning telur bebek 6. Obat antidislipidemia (simvastatin)

7. Ether

8. Sampel darah tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley

9. Reagen pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida 3.6. Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.6.1. Variabel Penelitian

3.6.1.1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel independen pada penelitian ini adalah ekstrak metanol kulit pisang kepok Lampung (Musa acuminata balbisiana colla).

(42)

25

3.6.1.2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen pada penelitian adalah kadar kolesterol total pada yang diberikan ekstrak metanol kulit pisang kepok (Musa acuminata balbisiana colla) dan diet tinggi lemak pada tikus putih jantan (Rattus Norvegicus) galur Sprague dawley.

3.6.2. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Oprasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Skala

Ukur

Hasil Ukur 1. Ekstrak

metanol kulit pisang kepok Lampun g (Musa acumina ta balbisia na colla)

Pada penelitian ini menggunakan pemberian ekstrak metanol kulit pisang kepok Lampung (Musa paradisiaca L.).

Diberikan dengan dosis 50 mg/kg/BB selama 30 hari

Neraca Numerik

(ratio)

Larutan dengan dosis pemberian 50 mg/kg/BB

2. Kadar kolest erol total

Kadar kolesterol yang akan diperiksa pada penelitian ini, untuk mengetahui perubahan kadarnya dalam darah

Pengambilan darah tikus putih jantan (Rattus Norvegicus) galur Sprague dawley secara transkardial sebanyak 2-3 ml lalu di sentrifugasi selama 10 menit, terakhir dicampur reagen

Numerik (ratio)

Data (mg/dl)

3.7. Prosedur 3.7.1. Persiapan

3.7.1.1. Etika Penelitian

Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung sudah menyetujui penelitian ini dengan dibuktikan dikeluarkannya surat bernomor 1518/UN26.18/PP.05.02.00/2021. Berikut prinsip penelitian ini:

(43)

26

a. Replacement

Replacement yaitu mempergunakan hewan percobaan yang sudah dipertimbangkan dengan tepat dari sumber literatur, dan hanya dapat menggunakan hewan tersebut tanpa bisa menggantinya. Alasan penggunaan hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) pada penelitian ini adalah pengukuran kadar profil lipid membutuhkan jumlah darah yang cukup banyak sekitar 2-3 mL dan karena sifat yang dimiliki oleh tikus putih sendiri yaitu lebih mudah untuk dipelihara, memiliki metabolisme yang sama dengan manusia, berkembang biak dengan cepat, peka terhadap lemak.

b. Reduction

Reduction adalah penggunaan hewan coba dengan jumlah optimal.

Pada penelitian ini jumlah yang digunakan didasari rumus Federer.

c. Refinement

Refinement adalah memelihari hewan coba dengan tidak menyakitkannya. Lima dasar prinsipnya yaitu:

a. Freedom from hunger and thirst (bebas dari lapar dan haus). Makanan standar BR-II dan minum secara ad libitum diberikan pada tikus setiap harinya.

b. Freedom from discomfort (bebas dari rasa tidak nyaman).

Keadaan Animal house 27-30°C, jauh dari bising, dan selalu dibersihkan agar mengurai stress hewanya.

c. Freedom from pain, injury, and diseases (bebas dari rasa sakit). Hewan coba pada penelitian ini ditaruh dalam kandang yang ditutup dengan penutup dari kawat berukuran kurang lebih 50 cm x 40 cm x 20 cm dan diberi sekam serbuk kayu di dasar kandang dan dijauhkan dari benda yang tajam yang memungkinkan untuk melukai hewan coba.

d. Freedom from fear and distress (bebas dari takut dan stres).

Kemudian selama perlakuan, hewan coba yang belum diberi

(44)

27

perlakuan akan dijauhkan untuk menghindari rasa takut pada hewan coba.

e. Freedom to express natural behavior (bebas mengekspresikan tingkah laku alamiah). Hewan coba pada penelitian ini bebas untuk melakukan dan mengekspresikan tingkah lakunya, seperti makan, minum, tidur dan beraktifitas di dalam kandang yang telah disediakan (Sajuthi, 2012; Ridwan, 2013).

3.7.1.2. Upaya Penelitian Sesuai Protokol Kesehatan

Penelitian ini menggunakan protokol kesehatan yang ketat.

Kegiatan luring dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan.

3.7.1.3. Aklimatisasi

Tikus diaklimatisasi 7 hari sebelum diberikan perlakuan. Selama proses ini tikus diberikan pakan standar dan minum setiap harinya.

3.7.1.4. Pembuatan Ekstrak

Ekstrak dibuat dengan teknik maserasi. Kulit pisang dicuci, dipotong, dikeringkan selama 10 hari di bawah sinar matahari, dan dioven dengan suhu 45ᵒC selama sehari. Simplisia dihaluskan dan direndam menggunakan pelarut metanol dengan perbandingan 500 gram simplisia dan 2 liter pelarut. Setelah 1x24 jam ekstrak disaring dan dievaporasi sampai menjadi ekstrak kental.

3.7.1.5. Uji Fitokimia

Pengujian ini dilakukan pada FMIPA Universitas Lampung, Laboratorium Kimia Organik. Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui senyawa yang dikandung dalam ekstrak kulit pisang kepok. Senyawa yang diuji adalah Tanin, Flavonoid, Saponin, Alkaloid. Berikut adalah penjelsan prosedurnya:

(45)

28

Tabel 3.2. Prosedur Uji Fitokimia

Jenis Uji Perlakuan Hasil yang didapat apabila + Tanin 1 mL sampel + 3 tetes larutan FeCl3

10%

Warna larutan hitam kebiruan

Flavonoid 0,5 mL sampel + 0,5 g serbuk Mg+

5 mL HCl pekat (tetes demi tetes)

Warna larutan merah/kuning ada busa

Saponin 0,5 mL sampel + 5 mL aquades, kemudian dikocok selama 30 detik

Terdapat busa

Alkaloid 0,5 mL sampel + 5 tetes kloroform + 5 tetes pereaksi Mayer (1 g KI dilarutkan dalam 20 mL aquades, ditambahkan 0,271 g HgCl2 hingga larut

Warna larutan putih kecokelatan

3.7.2. Perlakuan

3.7.2.1. Pemberian Diet Tinggi Lemak

Telur bebek bagian kuningnya diberikan sebanyak 2 ml/200gBB tikus/hari. Pemberian dilakukan di waktu pagi menggunakan sonde lambung pada semua kelompok kecuali kontrol normal (Witosari and Widyastuti, 2014).

3.7.2.2. Pemberian Obat Antidislipidemia

Dosis simvastatin pada manusia adalah 10 mg/hari dan dikonversi dosis simvastatin untuk tikus putih adalah 0,18 mg/hari/ekor hasil dari konversi 0,018 x 10 mg/hari/ekor dibulatkan menjadi 0,2 mg/hari/ekor. Tablet simvastatin 10 mg sebanyak 2 tablet dilarutkan dengan Carboxymethyl cellulose (CMC) Na 1% dalam labu ukur 100 mL. Setelah larut maka didapatkan konsentrasi larutan 0,2 mg/mL, sehingga simvastatin yang diinduksikan ke tikus sebanyak 1 mL yang sama saja mengandung 0,2 mg simvastatin (Sagay et al., 2019).

(46)

29

3.7.2.3. Pemberian Ekstrak

Pemberian ekstrak metanol kulit pisang sebanyak 50 mg/kgBB/hari diberikan pada kelompok perlakuan menggunakan sonde lambung pada sore hari.

3.7.2.4. Terminasi dan Pengambilan Sampel

Terminasi dilakukan dengan cara dislokasi servikal dan sampel darah diambil langsung melalui jantung. Setelah itu, darah disentrifugasi selama 10 menit dan diambil serumnya.

3.7.3. Pengumpulan dan Pengolahan Data

3.7.3.1. Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total

a. Mempersiapkan alat ABX Pentra 400 agar dapat beroperasi.

b. Pemeriksaan N-Control dan Kalibrasi dilakukan setiap hari sebelum pemeriksaan dilakukan.

c. Menandai cup sample blue menggunakan spidol permanent.

d. Serum dimasukkan ke dalam cup sample blue sebesar 300 – 400 µl.

e. Lalu, cup sample blue yang telah diisi serum di masukan ke dalam rak sampel ABX Pentra 400.

f. Memilih Worklist pada Main Menu, kemudian pilih Patient, kemudian metekan tanda (+).

g. Selanjutnya isi data dari Patient Demographics dan Sample Characteristics. Beri tanda checklist pada parameter cholesterol. Lalu tekan OK.

h.

Menekan tombol start, maka alat akan otomatis bekerja.

i.

Untuk melihat hasil tekan Result Validation.

3.7.3.2. Analisis Data

Analisis bivariat adalah anlisis data yang digunakan pada penelitian ini. Pertama dilakukannya uji normalitas, Shapiro-Wilk karena jumlah sampelnya ≤ 50. Data terdistribusi normal jika nilai

(47)

30

p ≥0,05. Kemudian diteruskan uji homogenitas, uji Levene untuk mengetahui apakah sama varian datanya. Data homogen jika nilai p ≥0,05. Uji One Way ANOVA dapat dilakukan jika data terdistribusi normal dan homogen. Hasil uji memiliki perbedaan signifikan jika nilai p≤0,05. Lalu diakhiri uji Post Hoc untuk mengetahui kelompok mana yang mengalami perbedaan. Uji Kruskal Wallis dapat dilakukan jika uji One Way ANOVA tidak bisa, yangg kemudian dilanjutkan uji Mann-Whitney (Dahlan , 2014).

3.8. Alur Penelitian

Gambar 3.1. Alur Penelitian Terminasi tikus

dengan inhalasi dosis letal ether

Pengambilan sampel darah dan penguburan

tikus

Pemeriksaan kadar kolesterol total dan trigliserida darah

Analisis data Kontrol

Normal (KN) Pakan standar Selama 30

hari

Kelompok Perlakuan (KP) Pakan tinggi lemak

2ml/200g BB/hari

dan Ekstrak metanol kulit pisang pelarut

etanol dosis 50 mg/kg/BB

Selama 30 hari Kontrol

Positif (K+) Pakan tinggi lemak 2 ml/200g BB/hari.

Selama 30 hari

Kontrol Negatif (K-) Pakan tinggi

lemak 2 ml/200g BB/hari

dan Simvastatin

dosis 0,18mg/200g

BB/hari.

Selama 30 hari Persiapan

Penelitian

Aklimatisasi Hewan Coba

Penimbangan Hewan Coba

Perlakuan pada 4 Kelompok

(48)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat efek pemberian ekstrak metanol kulit pisang kapok lampung (Musa paradisiaca L) terhadap kadar kolesterol total pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur sparague dawley dengan diet tinggi lemak.

5.2. Saran

5.2.1. Saran Bagi Penelitian

Bagi peneliti lain disarankan untuk melakukan standarisasi ektrak jika ingin melakukan penelitian serupa, serta memperhatikan pengambilan dan transportasi sempel darah agar tidak hemolisisdan dilanjutkan penelitian toksistasnya.

5.2.2. Saran Bagi Institusi

Bagi institusi Universitas Lampung penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi tentang manfaat dari pisang kepok lampung, khususnya pada bagian kulit untuk mendukung Fakultas Kedokteran Universitas Lampung di bidang agromedicine.

(49)

37

DAFTAR PUSTAKA

Adam J. 2014. Dislipidemia. Dalam Setiati dkk (ed). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta: FK UI. hlm. 2323-7.

Arsana, P. M., Rosandi, R., Manaf, A., Budhiarta, A., Permana, H., Sucipta, K. W., Suhartono, T. 2015. Panduan pengelolaan dislipidemia di Indonesia 2015.

Jakarta: PB. PERKENI.

Badan Pusat Statistik. 2021. Produksi Tanaman Buah-Buahan. dikutip 27 November 2021 dari https://www.bps.go.id/indicator/55/62/1/produksi- tanaman-buah-buahan.html.

Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Ri Tahun 2013. 2014. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. KEMENKES RI.

Berawi K. N, Bimandama M. A. 2018. The Effect of Giving Extract Etanol of Kepok Banana Peel (Musa Acuminata) Toward Total Cholesterol Level on Male Mice (Mus Musculus L.) Strain Deutschland-Denken-Yoken (Ddy) Obese. Biomed Pharmacol Journal;11(2)

Dahlan M. 2014. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Edisi ke-6. Jakarta:

Epidemiologi Indonesia.

Wells BG, Dipiro JT, Schwinghammer TL, Dipiro CV. 2015. Pharmacotherapy Handbook. Edit: Ninth. Inggris: McGraw-Hill Education Companies.

Ekananda N. 2015. Bay Leaf in Dyslipidemia Therapy. J Majority. Vol 4 (4) Hal 64-69.

Faridah, E. N., Pangemanan, J. A., dan Rampengan, S. H. 2016. Gambaran Profil Lipid pada Penderita Sindrom Koroner Akut di RSUP.Prof. Dr.R.D.

Kandou Periode Januari – September 2015. Jurnal e-CliniC (eCl) Vol 4 (1).

Go, A. S., Mozaffarian, D., Roger, V. L., Benjamin, E. J., Berry, J. D., Blaha, M.

J., et al. 2014. Heart disease and stroke statistics--2014 update: a report from the American Heart Association. Circulation, 129(3), e28–e292.

(50)

38

Isnawati A, Adelina R. 2015. Studi Docking Molekuler Catechin Gallate, Epicatechin Gallate, Gallocatechin Gallate, dan Epigallocatechin Gallate sebagai Obat Dislipidemia..J Kefarmasian Indonesia. 5, 25–32.

Jim EL. 2013. Metabolisme lipoprotein. Jurnal Biomedik. 5(3): 149-156

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,.

Kusuma MK, Erza G, Rossy FNU, Trisna R, Susanti. 2016. Kombinasi Ekstra Kulit Manggis Dengan Ekstra Kelopak Bunga Dan Ekstra Sarang Semut Sebagai Penurunan Kadar Kolesterol Dan Trigliserida Pada Tikus Putih Jantan. Traditional Medicine Journal, 21(3), 132-6.

Lestari A., Handini MC., Sinaga TR. 2018. Faktor risiko kejadian dislipidemia pada lansia. Jurnal Riset Hesti Medan. Vol 3 (2) Hal 16-26.

Iyer, D., & Patil, U. K. (2011). Effect of chloroform and aqueous basic fraction of ethanolic extract from Apium graveolens l. in experimentally-induced hyperlipidemia in rats. Journal of complementary and Integrative Medicine, 8(1). https://doi.org/10.2202/15533840.1529.

Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO) Volume 49, 2014, Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, Jakarta.

Medidata. 2017. MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi 16 Tahun 2016/2017 (15th ed.).

Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Murray RK, Granner, Rodwell. 2017. Biokimia Harper. Terjemahan oleh AndryHartono. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Mustofa S, Anindito A, Putri A, Maulana M. 2014. The influence of Piper retrofractum Vahl (Java‟s chili) extract towards lipid profile andhistology of rats coronary artery with high-fat diet. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Lampung; Juke Unila. Vol 4. hlm 52-59.

Mustofa S., Alfa N., Wulan AJ., Rakhmanisa S. 2019. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Batang Bakau Minyak (Rhizophora apiculata) Etanol 95 % terhadap Arteri Koronaria Tikus Putih (Rattus novergicus) Jantan Galur Sprague dawley yang Dipaparkan Asap Rokok. JK Unila. Vol 3(1) Hal 2833.

Mustofa S., Bahagia W., Kurniawaty E., Rahmanisa S., Audah KA. 2018. The Effect Of Mangrove (Rhizophora apiculata) Bark Extract Ethanol On Histopathology Pancreas Of Male White Rats Sprague Dawley Strain.

Exposed To Cigarette Smoke. Acta Biochimica Indonesiana. Vol 1(1) Hal 7- 13.

(51)

39

Mustofa, S., Bahagia, W., Kurniawaty, E., Rahmanisa, S., & Audah, K. A. (2018).

The effect of mangrove (Rhizophora apiculata) bark extract ethanol on histopathology pancreas of male white rats Sprague Dawley strain exposed to cigarette smoke. Acta Biochimica Indonesiana, 1(1), 7-13.

Mustofa S., Hanif F. 2019. The Protective Effect Of Rhizophora apiculata Bark Extract Against Testicular Damage Induced By Cigarette Smoke In Male Rats. Acta Biochimica Indonesiana. Vol 2(1) Hal 23-31.

Mustofa, S. 2019. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Batang Bakau Minyak (Rhizophora apiculata) Etanol 95% terhadap Arter Koronaria Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Sprague dawley yang Dipaparkan Asap Rokok. Jk Unila.Vol(3) : 28-33.

Mutia S., Fauziah., Thomy Z. 2018. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Andong (Cordyline fruticosa (L.) A. Chev) Terhadap Kadar Kolesterol . Narita EAR. 2015. Bay Leaf in Dyslipidemia Therapy. J Major. 4, 64–69.

Nuralifah, N., Wahyuni, W., Parawansah, P., & Shintia, U. D. (2020). Uji Aktivitas Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Daun Notika (Arcboldiodendron calosericeum Kobuski) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar. Journal Syifa Sciences and Clinical Research (JSSCR), 2(1), 1-1.

PERKENI. 2019. Pedoman Pengelolaan Dislipidemi di Indonesia 2019. Jakarta.

PB. PERKENI.

Ramadan MA., Pramaningtyas MD. 2021. Pemberian jahe terhadap perbaikan kadar profil lipid dan risiko aterosklerosis pada dislipidemia. Jurnal Kedokteran. Vol 9 (1) Hal 1224-1231.

Ridwan E. 2013. Etika pemanfaatan hewan percobaan dalam penelitian kesehatan.

J Indon Med Assoc. 63(2):112˗6.

Rosa, A., Isola, R., Pollastro, F., Caria, P., Appendino, G., & Nieddu, M. 2020. The dietary flavonoid eupatilin attenuates in vitro lipid peroxidation and targets lipid profile in cancer HeLa cells. Food & function, 11(6), 5179– 5191.

Sajuthi D. 2012. Workshop on bioethics: Prinsip-prinsip kesejahteraan hewan (animal welfare) di dalam penelitian biomedis. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

Sagay SJJ, Simbala HR, Queljoe ED. 2019. Uji aktivitas antihiperlipidemia ekstrak etanol buah pinang yaki (Areca vestiaria) pada tikus putih jantan galur Wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi pakan hiperlipidemia.

Pharmacon. 8(2):442-448.

Gambar

Gambar 2.1. Metabolisme Eksogen (Jim, 2013)
Gambar 2.2. Metabolisme Endogen (Jim, 2013)
Gambar 2.3.  Metabolisme Lipoprotein Reverse Cholesterol Transport (Jim, 2013)
Tabel 2.2.  Kadar Lipoprotein Plasma Manusia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap penyerapan ion logam Pb (II) menggunakan Batang Pisang Kepok (Musa acuminata balbisiana Colla), dapat diambil

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan pisang raja (Musa sapientum) dan pisang kepok (Musa acuminata balbisiana)

Uji Stabilitas Fisik dan Uji Aktivitas Pertumbuhan Rambut Tikus Putih Jantan dari Sediaan Hair Tonic yang Mengandung Ekstrak Air Bonggol Pisang Kepok ( Musa balbisiana )..

Pisang yang saat ini dikonsumsi dan dibudidayakan berasal dari persilangan alami antara spesies liar Musa acuminata Colla bergenom AA dan Musa balbisiana.. Colla bergenom

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap penyerapan ion logam Pb (II) menggunakan Batang Pisang Kepok (Musa acuminata balbisiana Colla), dapat diambil

ABSTRAK PERBANDINGAN DERAJAT KERUSAKAN ALVEOLUS PARU TIKUS PUTIH Rattus norvegicus GALUR Sprague dawley YANG DIBERI PAPARAN OBAT ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN OBAT ANTI NYAMUK SPRAY

PADA KELOPAK MATA TIKUS JANTAN PUTIH Rattus norvegicus GALUR Sprague dawley YANG DIPAPARKAN BIOINSEKTISIDA Bacillus thuringiensis Oleh OKKI MUHAMMAD FAJAR MUTHAHHARI Latar

Berdasarkan hal ini, penelitian pembuatan Nanoselulosa akan dilakukan dengan berbahan dasar limbah kulit pisang kepok dengan menggunakan metode Hidrolisis Asam dengan asam yang