• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selamat Datang - Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Selamat Datang - Digital Library"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Masyarakat menggunakan obat nyamuk, baik dalam bentuk luka bakar maupun semprotan, untuk menghindari gigitan nyamuk. Asap pengusir nyamuk juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, adenokarsinoma, dan karsinoma sel skuamosa.

Rumusan Masalah

Berdasarkan data di atas, sebaiknya peneliti melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan penampakan organ paru akibat paparan obat semprot antinyamuk dibandingkan dengan paparan obat semprot antinyamuk pada tikus (Rattus norvegicus).

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat bagi peneliti
  • Manfaat bagi institusi Fakultas Kedokteran

Obat nyamuk jenis ini merupakan obat nyamuk yang diaplikasikan dengan cara dibakar. Jika obat nyamuk bakar sering digunakan, frekuensi paparan tubuh terhadap allethrin meningkat. Selain allethrin, bahan aktif lain yang terkandung dalam obat nyamuk bakar antara lain karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), dan hidrokarbon polisiklik aromatik (PAH).

Obat nyamuk bakar dan obat semprot antinyamuk merupakan jenis obat antinyamuk yang paling banyak digunakan masyarakat. H0 : Tidak terdapat perbedaan derajat kerusakan alveoli paru pada tikus yang diberi obat luka bakar anti nyamuk dan obat semprot anti nyamuk. H1 : Terdapat perbedaan derajat kerusakan alveoli paru pada tikus yang diberi obat nyamuk bakar dan obat semprot antinyamuk.

Paparan obat nyamuk bakar dan obat semprot antinyamuk dapat menyebabkan kerusakan alveoli paru pada tikus.

TINJAUAN PUSTAKA

Paru-Paru

  • Anatomi Paru-Paru
  • Fisiologi Paru-Paru
  • Histologi Paru

Paru-paru merupakan organ penting manusia yang berbentuk spons di rongga dada dan beratnya sekitar 300-400 gram. Pada sisi paru-paru dibatasi oleh otot dan tulang rusuk, sedangkan pada bagian bawah dibatasi oleh diafragma. Terdapat sepasang paru-paru kanan dan kiri yang mengisi rongga dada dengan masing-masing paru memanjang dari bawah os.

Udara memasuki paru-paru melalui sistem saluran yang menyempit (bronkus dan bronkiolus) yang bercabang di kedua sisi paru-paru utama (trakea). Tabung berakhir di gelembung paru-paru (alveoli), yang merupakan kantung udara terakhir tempat oksigen dan karbon dioksida ditransfer, dari mana darah mengalir. Mukosa bronkiolus respiratorik secara struktural identik dengan mukosa bronkiolus terminal, kecuali dindingnya dikelilingi oleh alveoli, yang merupakan tempat pertukaran gas.

Terdapat epitel kuboid bersilia dan sel clara yang melapisi bronkiolus pernafasan, sedangkan pada tepi bukaan alveolar epitel bronkiolar akan menyatu dengan sel alveolar pipih.

Gambar 2. Inspirasi Paru (Sherwood, 2014)
Gambar 2. Inspirasi Paru (Sherwood, 2014)

Obat anti nyamuk bakar

Penelitian menunjukkan obat nyamuk bakar yang mengandung allethrin bertahan lama sekitar 20 menit untuk membunuh nyamuk. Karbon monoksida adalah senyawa gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak menyebabkan iritasi dan beracun. Karbon monoksida sangat berbahaya bila terhirup oleh manusia karena gas ini mempunyai afinitas yang lebih tinggi terhadap hemoglobin dibandingkan oksigen.

Berkurangnya kadar oksigen dalam tubuh manusia dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan. PAH merupakan senyawa polutan yang berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan iritasi mukosa dan bersifat mutagenik, karsinogenik, dan teratogenik (Novianti, 2017).

Obat anti nyamuk spray

Paparan piretroid secara terus menerus pada ruangan tertutup dan berventilasi buruk dapat menimbulkan gejala toksisitas pada manusia (Raini, 2009). Bahan aktif piretroid sintetik ini relatif mudah dinetralisir oleh udara dan sinar matahari, sehingga obat antinyamuk jenis ini relatif lebih ramah terhadap lingkungan. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (USEPA), bila digunakan sesuai label, insektisida dengan bahan aktif piretroid sintetik, seperti permetrin dan pralethrin, terbukti menimbulkan risiko kecil terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Hal ini dikarenakan piretroid yang masuk ke dalam tubuh akan cepat keluar melalui nafas, urin, dan wajah (Yuningtyaswari, 2016). Kandungan allethrin dapat dihirup melalui hidung menuju paru-paru, dimana ia terikat oleh membran alveolar. Proses pertukaran gas yang terjadi di alveoli dapat menyebabkan allethrin berikatan dengan darah yang akan diedarkan ke seluruh tubuh.

Paparan bahan-bahan tersebut dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan pernafasan, sesak nafas dan nyeri dada serta dapat menyebabkan kelumpuhan otot pernafasan yang berakibat kematian (Yuningtyaswari, 2016).

Efek akut obat anti nyamuk pada kesehatan

Masuknya bahan aktif obat anti nyamuk ke dalam tubuh melalui sistem pencernaan dapat menimbulkan gejala keracunan seperti mual, muntah, diare, kehilangan nafsu makan dan kram perut (Hanifah, 2017).

Efek Zat Aktif terhadap Perubahan Jaringan Paru

Penebalan septum interalveolar disebabkan oleh infiltrasi sel inflamasi dan fibrosis matriks ekstraseluler (Lisdiana, 2018).

Jejas

Jenis Jejas Sel

Selain itu juga terdapat perubahan sitoplasma yaitu perubahan yang terjadi pada sitoplasma antara lain: pembengkakan keruh, degenerasi hidrofit, degenerasi hialin (Rahayu, 2016). Degenerasi merupakan perubahan morfologi sel yang disebabkan oleh penumpukan metabolit atau zat pada sel yang rusak (Rahayu, 2016). Terjadinya perdarahan dapat disebabkan oleh adanya luka yang terjadi pada beberapa kelainan klinis yang biasa disebut dengan diatesis hemoragik.

Namun jika arteri atau vena besar pecah seringkali disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah seperti: trauma, erosi akibat peradangan atau neoplasia yang terjadi pada dinding pembuluh darah (Kumar, 2012).

Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Sparague dawley

26 Tikus putih (Rattus norvegicus) Sprague Dawley mempunyai organ yang lengkap, metabolisme biokimia, kebutuhan nutrisi, sistem reproduksi, sirkulasi, respirasi dan ekskresi. Tikus putih (Rattus norvegicus) merupakan hewan yang paling banyak digunakan sebagai hewan percobaan karena tikus mudah diperoleh dalam jumlah banyak, mempunyai respon yang cepat, mempunyai kenampakan ilmiah yang dapat terjadi pada manusia, dan harganya murah (Sihombing, 2011). . . Tikus putih mempunyai ciri-ciri yang menguntungkan seperti: ukuran tubuhnya lebih besar dibandingkan tikus dan mudah berkembang biak dalam jumlah banyak.

Tikus putih mempunyai ciri-ciri morfologi seperti: albinisme, kepala kecil dan ekor lebih panjang dari badan, pertumbuhan cepat, temperamen baik, kapasitas laktasi tinggi dan cukup tahan terhadap berbagai jenis pengobatan. Biasanya tikus putih mencapai berat 35-40 gram pada umur empat minggu, dengan rata-rata berat dewasa 200-250 gram (Akbar, 2010).

Gambar 4. Tikus putih (Rattus norvegicus) Galur Sprague dawley (Janvier labs,  2013)
Gambar 4. Tikus putih (Rattus norvegicus) Galur Sprague dawley (Janvier labs, 2013)

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Pada kelompok ini, hewan coba hanya ditempatkan pada kandang perlakuan tanpa paparan obat nyamuk bakar dan obat semprot antinyamuk selama 30 hari. Pada kelompok ini hewan coba ditempatkan pada kandang perlakuan dan diberi obat nyamuk bakar selama 8 jam/hari dimulai pukul WIB selama 30 hari. Pada kelompok ini kandang perlakuan terlebih dahulu disemprot dengan obat semprot anti nyamuk sebanyak 5 ml, kemudian hewan coba ditempatkan pada kandang perlakuan selama 8 jam/hari dimulai pukul WIB selama 30 hari (Rahayu, 2016).

P1: Tikus diberi pakan standar chow dan minum air mineral serta diberi obat anti nyamuk bakar 8 jam sehari selama 30 hari. P2: Tikus diberi pakan standar chow dan minum air mineral serta diberi perlakuan semprotan antinyamuk selama 8 jam per hari selama 30 hari. Tidak terdapat perbedaan derajat kerusakan alveolus antara kelompok yang diberi obat nyamuk bakar dengan kelompok yang diberi obat semprot antinyamuk.

Pengaruh paparan jangka panjang obat nyamuk kertas yang mengandung bahan aktif transfluthrin terhadap struktur histopatologi paru mencit (Mus musculu L.).

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Waktu dan Tempat Penelitian

  • Waktu Penelitian
  • Lokasi Penelitian

Populasi dan Sampel

  • Populasi
  • Sampel
  • Teknik Pengambilan Sampel

Dari hasil perhitungan, jumlah sampel yang digunakan pada setiap kelompok perlakuan dibulatkan menjadi 10 ekor mencit.

Kriteria Penelitian

  • Kriteria Inklusi
  • Kriteria Eksklusi

Identifikasi Variabel Penelitian

  • Variabel Independen
  • Variabel Dependen
  • Perlakuan
  • Definisi Operasional

Perbandingan kondisi paru-paru tikus (bagian alveolar) antara yang mendapat pengobatan obat nyamuk bakar, disemprot, dan tidak. 2 = edema, perdarahan dan penebalan septum alveolar pada 2 lapang pandang dan ditemukan 25 sel lekosit 3 = edema, perdarahan dan penebalan septum alveolar pada 3 lapang pandang dan ditemukan 50 sel lekosit 4 = edema, perdarahan dan penebalan septum alveolar pada 4 lapang pandang dan ditemukan lebih dari 75 sel leukosit (Yamanel L, 2011).

Alat dan Bahan Penelitian

  • Alat Penelitian
  • Bahan Penelitian

Prosedur dan Alur Penelitian

  • Prosedur Penelitian
  • Alur Penelitian

Pencucian : Setiap organ paru yang diangkat dicuci dengan larutan NaCl. Dehidrasi: Organ tersebut kita masukkan ke dalam alkohol dengan kadar yang berbeda-beda yaitu 70%, 96% selama 2 jam dan ini dilakukan 2 kali dan 100% selama 1 jam sebanyak 3 kali. Penanaman (penanaman): Siapkan kotak kecil (1,5 x 1,5 cm), masukkan organ ke dalam kotak kecil berisi parafin, kemudian di parafin cair dan simpan di lemari es hingga memadat dan siap dipotong ±15 menit.

Pemasangan (mounting) : Bersihkan kaca objek dengan alkohol 70% hingga bebas lemak, teteskan albumen pada kaca objek, gosok hingga rata, lalu tambahkan aquades secukupnya. Pindahkan kaca objek ke hot plate yang bersuhu ±50 ̊C, sesuaikan posisi pita organ, diamkan hingga aquades kering. Cuci dengan air mengalir, lalu celupkan selama 3 menit ke dalam air suling. Noda dengan hematoxylin (12 menit).

Pengamatan preparat organ paru kanan mencit karena bronkus pada paru kanan lebih vertikal dan lebar sehingga jika masuk benda asing akan lebih mudah masuk ke paru kanan dan gambaran histopatologi paru. diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 400 kali pada 4 bidang pandang.

Gambar 7. Alur Penelitian
Gambar 7. Alur Penelitian

Rencana Pengolahan dan Interpretasi Data

  • Pengolahan Data
  • Analisis Data

Data yang telah diolah kemudian dianalisis dengan program statistik komputer, dan analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Pertama dilakukan uji deskriptif untuk mengetahui mean data kelompok dan diperoleh nilai mean kelompok K sebesar 1,8, kelompok P1 3,62, dan kelompok P2 3,56, kemudian dilanjutkan dengan uji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk karena terhadap jumlah sampel dan diperoleh hasil untuk kelompok K p=0,2, kelompok P1 p=0,142 dan kelompok P2 p= 0,149 (p>0,05), sehingga sebaran data dinyatakan normal, kemudian dilanjutkan homogenitas. Uji dengan uji Levene diperoleh hasil p= 0,132 (p>0,05), sehingga data dinyatakan homogen. Data kemudian dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan diperoleh hasil p=0,000 (p<0,05) yang menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan.

Kemudian dilakukan post hoc test untuk melihat perbandingan antar kelompok dan diperoleh hasil K vs P1 p= 0,000, K vs P2 p= 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok. sedangkan antara P1 dan P2 diperoleh hasil p= 0,714 (p>0,05) yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Etika Penelitian

Saran bagi peneliti lain sebaiknya dicermati derajat kerusakan saluran nafasnya untuk melihat pengaruh obat nyamuk bakar dan obat semprot nyamuk terhadap saluran nafas. Pengaruh obat nyamuk semprot dan obat nyamuk sekali pakai terhadap gambaran histopatologi hati (Rattus Norvegicus). Pengaruh pemberian ekstrak cangkang naga putih (Hylocereus Undatus) dosis bertahap terhadap gambaran mikroskopis paru mencit balb/c yang dipapar asap nyamuk.

Suplementasi vitamin A dan C secara efektif dapat memulihkan perubahan histologis dan hematologi yang disebabkan oleh asap dan aerosol nyamuk pada model tikus. Pengaruh ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostrana L) terhadap gambaran histopatologi hepar mencit balb/c (Mus musculus) jantan yang dipapar asap nyamuk. Gambaran histologis hepar mencit (Mus musculus L.) strain DDW setelah pemberian ekstrak N-heksan buah andaliman (Zanthoxylum Acanthopodium DC.) pada masa sebelum dan sesudah implantasi.

Perbedaan pengaruh paparan asap obat nyamuk bakar dan obat nyamuk bakar elektrik terhadap histopatologi ginjal tikus (Mus musculus L.) dan kegunaannya sebagai karya ilmiah populer.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Perbandingan Derajat Kerusakan Alveolus Tikus
  • Gambaran Histopatologi Alveoulus Tikus

Pembahasan

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Comparative study of subchronic toxicities of mosquito repellents (rinses, mats and liquids) on vital organs in Swiss albino mice.

Paru-Paru

Inspirasi Paru

Paru-Paru Pewarnaan: Hematoxylin dan Eosin. Perbesaran Rendah

Tikus putih (Rattus norvegicus) Galur Sprague dawley

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Alur Penelitian

Gambaran mikroskopis alveolus tikus kelompok K

Gambaran mikroskopis alveolus tikus kelompok P1

Gambaran mikroskopis alveolus tikus kelompok P2

Parafin

Gambar

Gambar 2. Inspirasi Paru (Sherwood, 2014)
Gambar 3. Paru-Paru Pewarnaan: Hematoxylin dan Eosin.
Gambar 4. Tikus putih (Rattus norvegicus) Galur Sprague dawley (Janvier labs,  2013)
Gambar 5. Kerangka Teori
+3

Referensi

Dokumen terkait

Malondialdehida Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar yang. Diinduksi Karagenan&#34;, Hang Tuah Medical