36
DAFTAR PUSTAKA
Azis, S., dan Muktiningsih. S.R. (1999). Studi Kegunaan Sediaan Rambut.
Puslitbang Farmasi Badan Litbangkes. 9 (1): 6-13.
Bariqina, E., dan Zahida, I. (2001). Perawatan dan Penataan Rambut. Yogyakarta: Mitra Gama Widya. Halaman 7-9, 11, 12, 30.
Dalimartha, S. (2003). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid III. Jakarta: Trubus Agriwidya. Halaman 97-100, 103.
Dalimartha, S., dan Soedibyo, M. (1998). Perawatan Rambut dengan Tumbuhan Obat dan Diet Suplemen. Bogor: PT. Penebar Swadaya. Halaman 160.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 535.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan RI. Halaman 254-256.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 1039.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 3.
Djajadisastra, J., Mun’im., dan Dessy, N.P. (2007). Formulasi Gel Topikal dari Ekstrak Nerii Folium dalam Sediaan Antijerawat. Jurnal Farmasi Indonesia. 4(4): 210-216.
Draelos, Z.D., dan Thaman, L.A. (2006). Cosmetic Formulation of Skin Care Products. New York: Taylor and Francis Group. Halaman 191, 234- 235.
Feller, R.L. (1990). Evaluation of Cellulose Ethers for Conservation. America: Library of Congress Cataloging in Publication Data. Halaman 23, 24.
Flach, M., dan Rumawas, F. (1996). Plants Yielding Non-Seed Carbohydrates. Bogor: Prosea. Halaman 126-128.
Iffah, N. (2015). Rambut Lebat Berkat Getah Bonggol Pisang.
37
Martin, A., Swarbick, J., dan Cammarata, A. (2008). Farmasi Fisik. Jilid II. Edisi Ketiga. Penerjemah Yoshita. Jakarta: UI Press. Halaman 1085.
Mitsui, T. (1992). New Cosmetic Science. Amsterdam: Elsevier Science B. V. Halaman 50.
Nusmara, K.G. (2012). Uji Stabilitas Fisik dan Aktivitas Pertumbuhan Rambut Tikus Putih dari Sediaan Hair Tonic yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Pare (Momordica charantia). Skripsi. Fakultas MIPA Program Studi Farmasi. Universitas Indonesia. Halaman 1, 30,31.
Pratisto, A. (2009). Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17. Jakarta: Pt. Alex Media Komputindo. Halaman 55.
Priskila, V. (2012). Uji Stabilitas Fisik dan Uji Aktivitas Pertumbuhan Rambut Tikus Putih Jantan dari Sediaan Hair Tonic yang Mengandung Ekstrak Air Bonggol Pisang Kepok (Musa balbisiana). Skripsi. Fakultas MIPA Program Studi Farmasi. Universitas Indonesia. Halaman 62.
Rawlins, E.A. (2003). Betley of Pharmaceuttics. Edisi XVIII. London: Baillierre Tindall. Halaman 22, 31.
Rieger, M. (2000). Harry’s Cosmeticology. Edisi VIII. New York: Chemical Publishing. Halaman 110.
Rook, A., dan Robert, D. (1991). Disease of The Hair and Scalp. 2nd Edition. London: Blackwell Scientific Pub. Halaman 245-246.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Owen, S.C. (2009). Handbook of Pharmaceutical Exipient. 6th Edition. London: American Pharmaceutical Association. Halaman 119-120, 433-434, 442-443.
Shai, A., Howard I.M., dan Robert, B. (2009). Handbook of Cosmetic Skin Care. 2nd Edition. United Kingdom: Informa Healthcare. Halaman 221, 225, 226.
Sunarjono, H. (2004). Budi Daya Pisang dengan Bibit Kultur Jaringan. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 16,17.
Tranggono, R.I., dan Fatma, L. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Halaman 33-35.
Voigt, R. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi Kelima. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Halaman 170, 436.
Wade, A., dan Paul, J.W. (1994). Handbook of Pharmaceutical Excipients. 4th Edition. London: The Pharmaceutical Press. Halaman 596-597.
38
Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI Press. Halaman 59, 60.
Yoon, J.I. (2010). Hair Growth Promoting Effect of Zizyphus jujuba Essential Oil.
Journal Food & Chemical Toxicology. 48 (5): 1350-1354.