BAB IV ANALISIS PENELITIAN ........................................................ 75-84
B. Proses Kehamilan dan Kelahiran Nabi Isa atau Yesus
Al-Qur‟an dan Alkitab memiliki persamaan dalam menceritakan tentang kehamilan perawan Maryam atau Maria hingga kelahiran Nabi Isa as. atau Yesus Kristus. Dalam kehamilan Maryam atau Maria baik Al-Qur‟an dan Alkitab menjelaskan bahwa sebelumnya Malaikat Jibril atau dalam Alkitab disebut Malaikat Gabriel, diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan kepada Maryam atau Maria bahwa ia akan mempunyai seorang anak padahal ia belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki manapun. Mengenai kelahiran Nabi Isa atau Yesus, Al-Qur‟an dan Alkitab sama-sama menjelaskan bahwa saat itu Maryam atau Maria merasa takut dan di fitnah oleh kerabatnya karena telah berbuat zina hingga pada akhirnya Maryam atau Maria memilih untuk pergi mengasingkan diri ke suatu tempat yang jauh dari pemukiman kerabatnya. Dan tempat atau daerah kelahiran Nabi Isa atau Yesus menurut Al-Qur‟an dan Alkitab sama-sama mengatakan di daerah Betlehem. Namun bedanya jika dalam Al-Qur‟an dijelaskan bahwa Maryam melahirkan Nabi Isa di bawah pohon kurma seorang diri, sedangkan dalam Alkitab dijelaskan bahwa Maria melahirkan Yesus di kandang domba ditemani oleh suaminya Yusuf.
Di dalam agama Kristen dijelaskan ketika Maria mengandung, ia dalam keadaan sedang bertunangan dengan Yusuf. Bagi agama Kristen khususnya Katolik, Maria disebut Bunda Allah yang telah melahirkan Allah “Yesus”, karena bagi mereka Yesus adalah Allah sebagai Juruselamat yang akan menyelamatkan manusia. Dan seorang pribadi yang agung dan orang kudus yang harus disucikan setelah Yesus Kristus karena peranannya dalam karya keselamatan. Sedangkan dalam Al-Qur‟an
juga menyebutkan bahwa Maryam merupakan wanita suci yang dibimbing oleh Allah melalui Nabi Zakaria as. dan juga merupakan wanita pilihan Allah di antara para wanita di dunia saat itu. Maryam hidup di dalam mihrab yang buatkan khusus oleh Nabi Zakaria untuk dirinya. Maryam dipilih langsung oleh Allah menjadi sosok wanita yang dapat mengandung dalam keadaan perawan, dan kelak anaknya akan menjadi seorang nabi utusan Allah yang namanya telah Allah tentukan dan berikan yaitu Isa as. Sedangkan mengenai silsilah Nabi Isa atau Yesus, Al-Qur‟an hanya menjelaskan bahwa silsilah Nabi Isa berasal dari silsilah sang ibunda, Maryam. Dan dalam Alkitab ada dua pendapat mengenai silsilah Yesus, Injil Matius dan Injil Lukas sama-sama menjelaskan mengenai silsilah Yesus menurut versi mereka. Jika menurut Injil Matius mengatakan Yesus diperanakan oleh Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus, sedangkan menurut Injil Lukas Yesus itu anak Allah. Berikut tabel mengenai kelahiran Yesus atau Nabi Isa menurut Al-Qur‟an dan Alkitab.
Kelahiran Nabi Isa as atau Yesus
Al-Qur‟an Alkitab
QS. Maryam/19:23
Terjemahnya:
Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia
Lukas pasal 2 ayat 6
Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan
lampin dan
dibaringkannya di dalam
(bersandar) pada pangkal pohon kurma, Dia berkata:
"Aduhai, Alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan".
palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
QS. Maryam/19:24-26
Terjemahnya:
Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah:
"Janganlah kamu bersedih hati, Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah:
"Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka aku tidak akan berbicara
Lukas pasal 2 ayat 11-12
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu, kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.
dengan seorang manusiapun pada hari ini".
QS. Maryam/19:27-28
Terjemahnya:
Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya.
kaumnya berkata: "Hai Maryam, Sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang Amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali- kali bukanlah seorang pezina"
Matius pasal 1 ayat 18
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut:
Pada waktu Maria, ibu- Nya bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri.
C. Peran Maryam atau Maria dalam Kehidupan Nabi Isa atau Yesus
Peran Maryam atau Maria bagi kehidupan Isa atau Yesus menurut Al-Qur‟an dan Alkitab sama-sama memiliki peranan penting. Menurut Al-Qur‟an, Maryam merupakan orangtua tunggal bagi Nabi Isa dan dengan penuh perjuangan ia mendidik dan membesarkan Nabi Isa untuk menjadi hamba yang taat kepada Allah. Maryam mulai mendidik anaknya dimulai sejak sang bayi masih berada di dalam kandungan.
Setelah lahir, Maryam selalu mengajari putranya semua hal tentang ajaran agama. Dia mendidiknya dengan akhlak yang mulia dan menjadikannya sebagai lawan bicara
dalam pelajaran-pelajaran penuh hikmahnya. Maryam juga rajin mendidik putranya untuk menjadi sebaik dirinya. Maryam telah menjadi guru terbaik dalam hidup Isa as.
Dan hal penting lain yang dipelajari oleh Isa dari sang bunda adalah bersikap sebagai pemberani.
Dalam tradisi Kristen, Maria sangat berperan penting bagi kehidupan Yesus dan terutama bagi hidup manusia. Karena ia dipilih langsung oleh Tuhan menjadi perantara doa manusia untuk sampai kepada Tuhan. Hingga ia diberi gelar sebagai Hamba Allah, dan bahkan Maria pun memiliki kedudukan yang sangat dekat dengan Tuhan. Dalam konteks Maria, ungkapannya sebagai „hamba Tuhan‟ menegaskan bahwa sejak itu segala pekerjaannya terjadi berdasarkan perintah atau kehendak Allah. Ketaatan Maria terbukti dalam tanggapannya terhadap salam dari Malaikat Gabriel. Sikap taat itulah yang membuat Maria dipilih dan dipanggil Allah. Melalui ketaatan dan kerendahan hatinya dalam menerima kehendak Allah, Maria menunjukkan kerjasamanya dengan Allah. Berikut tabel mengenai peran Maryam atau Maria dalam kehidupan Yesus atau Nabi Isa menurut Al-Qur‟an dan Alkitab.
Peran Maryam atau Maria dalam kehidupan Nabi Isa atau Yesus
Al-Qur‟an Alkitab
QS. Maryam/19:16
Terjemahnya:
Lukas pasal 1 ayat 35
Roh kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi engkau, sebab itu anak akan kulahirkan itu akan disebut kudus,
Dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur.
anak Allah.
QS. Maryam 19:34-35
Terjemahnya:
Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan Perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha suci Dia. apabila Dia telah menetapkan sesuatu, Maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", Maka jadilah ia.
Alkitab Lukas pasal 1 ayat 51-55 Ia memperlihatkan kuasa- Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai- beraikan orang-orang yang congkak hatinya, Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari tahtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah, Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa, Ia menolong Israel, hamba- Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.
Lukas pasal 2 ayat 19
Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
85 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian mengenai Maryam dalam Al-Qur‟an dan Maria dalam Alkitab (Studi Perbandingan), maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Al-Qur‟an dan Alkitab memosisikan Maryam atau Maria sebagai wanita suci yang mengandung dan melahirkan Yesus atau Isa tanpa disentuh oleh laki-laki. Dengan kata lain bahwa kehamilan Maryam atau Maria itu semata-mata kehedak dari Allah. Namun demikian terdapat perbedaan antara Alkitab dan Al-Qur‟an, karena Alkitab memandang Maria sebagai Bunda Allah, sedangkan Al-Qur‟an hanya menyebut Maryam sebagai wanita terpilih diantara seluruh wanita yang ada di bumi (QS. Ali- Imran/3:42). Al-Qur‟an menyebutkan Maryam sebagai anak tunggal dari Imran, seorang tokoh ulama Bani Israil dan ibunya bernama Hannah yang merupakan saudara ipar dari Nabi Zakaria. Alkitab hanya menjelaskan tentang Maria tanpa menyebutkan asal-usul keluarga dan keturunannya.
Maryam merupakan seorang yang selalu taat dan suka beribadah kepada Allah, sehingga dengan keshalehannya tersebut, Allah memilihnya dengan memberikan keutamaan kepadanya. Alkitab menyebutkan Maria merupakan seorang wanita sederhana yang hidup dengan penuh kepercayaan kepada Allah (Lukas pasal 1 ayat 38).
2. Al-Qur‟an menjelaskan kehamilan Maryam, bahwa Maryam mendapatkan mukjizat dari Allah dan bukanlah dari hubungan suami istri serta kelak putranya akan menjadi seorang nabi dan ia beri nama Isa bin Maryam.
Dalam Alkitab, mengenai kehamilan Maria dijelaskan bahwa Maria mengandung melalui Roh Kudus. Sehingga dalam kepercayaan Kristen, Maria disebut seorang perawan yang telah melahirkan Yesus, Tuhan bagi mereka. Dan di dalam Alkitab pula dijelaskan bahwa Maria memiliki seorang suami yang bernama Yusuf. Al-Qur‟an dan Alkitab mempunyai pandangan yang berbeda dalam menceritakan kelahiran Nabi Isa atau Yesus. Menurut Al-Qur‟an Maryam melahirkan Nabi Isa di bawah pohon kurma saat ia hendak ke Betlehem, Maryam mendekatkan diri pada sebuah pohon kurma dan melahirkan di bawah pohon kurma tersebut dengan seorang diri tanpa dibantu oleh manusia manapun (QS. Maryam/19:23).
Sedangkan menurut Alkitab dijelaskan bahwa pada saat Maria akan melahirkan, ia ditemani oleh Yusuf suaminya datang ke tempat bernama Betlehem dan mereka melihat ada sebuah kandang hewan dan gubuk kecil, hingga pada akhirnya Maria melahirkan anaknya di kandang tersebut (Lukas pasal 2 ayat 7).
3. Al-Qur‟an dan Alkitab tidak banyak berbicara tentang bagaimana Maryam atau Maria mendidik dan membesarkan Yesus atau Isa, karena keduanya hanya menyebutkan ketika dia mengandung dan melahirkan Isa, dan setelahnya sudah tidak berbicara lagi mengenai bagaimana Isa tumbuh
menjadi anak-anak, karena dalam Al-Qur‟an Isa sudah digambarkan sebagai nabi yang menyampaikan dakwah, sehingga peran Maryam tidak disebutkan. Begitu pula dalam Alkitab, Alkitab menjelaskan Yesus setelah dewasa, dan tidak disebutkan juga peran Maria didalamnya. Sehingga Al- Qur‟an dan Alkitab sama-sama tidak memberikan informasi yang jelas bagaimana peran Maryam atau Maria dalam membesarkan dan mendidik Isa atau Yesus.
B. Implikasi Penelitian
Penelitian ini merupakan kajian tentang kisah Maryam atau Maria menurut Al- Qur‟an dan Alkitab. Karena kedua kitab suci tersebut sama-sama menceritakan Maryam atau Maria sebagai wanita suci yang melahirkan Nabi Isa atau Yesus tanpa adanya seorang ayah. Penggambaran Al-Qur‟an dan Alkitab tentang Maryam atau Maria memiliki beberapa persamaan disamping perbedaan-perbedaan. Penelitian lebih lanjut tentang persamaan dan perbedaan penggambaran Maryam atau Maria dalam Al-Qur‟an dan Alkitab sangat perlu dikaji lebih dalam upaya menetapkan pendekatan-pendekatan ilmiah seperti sejarah dan filsafat.
88
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an al-karim
Achamdi, Abu dan Cholid Narkubo. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005.
Adiliah, Mizan. “Sosok Maryam dalam Al-Qur‟an (Studi Komparatif antara Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Misbah)”. At-Tibyan 2, no. 1 (2019).
Andini, Sitti Nur. Isa Putra Maryam. Cet. I; Jakarta: Lentera hati, 2011.
Anggraini, Margareta ayu Panca. “Pengaruh Pemahaman Devosi Kepada Bunda Maria Terhadap Minat Mengikuti Perayaan Ekaristi Bagi Umat Stasi St.
Theresia Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara”. Skripsi.
Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Agama Katolik Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2016.
Collier, David. “The Comparative Method”, in Ada W. Finifter, ed. Political Science:
The State of the Discipline II. Washington DC: American Political Science Association, 1993.
Daradjat, Zakiah dkk. Perbandingan Agama. Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Departemen Agama RI. Mushaf Al-Quran Terjemah. Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2002.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
Jakarta: PT. Palmerah Barat, 2008.
Dianta, I Made Pasek. Metode Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Prenada Media Group, 2017.
Durrahman, Emso dan Apriyanto Ranoedarsono. The Amazing Stories of Al-Quran.
Bandung: PT. Karya Kita, 2009.
Enns, Paul. The Moody Handbook of Theology. Malang: Literatur Saat, 2010.
Eraslan, Sibel. Maryam Bunda Suci Sang Nabi. Cet. I; Jakarta: Kaysa Media, 2014.
George, Alexander L and Andrew Bennett. Case Studies and Theory Development in the Social Sciences. Cambridge, MA: MIT Press, 2005.
Ghani, Fatahuddin Abdul. Agama-agama Dunia. Yogyakarta: Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin Studi Agama dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, 2012.
Ghazali, Syeikh Muhammad. Tafsir Tematik dalam Al-Quran. Cet. I; Jakarta: Gaya Media Prataman, 2005.
Ghoffar, Abdul. Tafsir Ibnu Katsir jilid 2. Bogor: Pustaka Imam Asy-yafi‟i, 2001.
Ghoffar, Abdul. Tafsir Ibnu Katsir jilid 5. Bogor: Pustaka Imam Asy-yafi‟i, 2001.
Glasse, Cyril. “Mary”, The New Encyclopedia of Islam. Cet. III; Plymouth, United Kingdom: Rowman & Littlefield Publishers. ISBN 9780742562967.
(Diakses tanggal 2 Juni 2016).
Groenen, C ofm. Sejarah Dogma Kristologi: Perkembangan Pemikiran Tentang Yesus Kristus Pada Umat Kristen. Cet. I; Yogyakarta: Kanisius, 1988.
Kadarmanto, Ruth S. Tuntunlah ke Jalan yang Benar. Jakarta: Gunung Mulia, 2005.
Katsir, Ibnu. Kisah Para Nabi, Terj. M. Abdul Ghoffar. Cet. XVI; Jakarta: Pustaka Azzam, 2013.
Lembaga Alkitab Indonesia. Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjia Baru. Cet. VI;
2009.
Ninda, Anastasia Milla. “Belajar Dari Kesetiaan Iman Maria Guna Meningkatkan Kualitas Hidup Beriman Umat Di Lingkungan St. Ignatius Loyola Cokrodiningratan Paroki Jetis Yogyakarta”. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2007.
Nurhidayat. “Kisah Nabi Isa dalam Al-Qur‟an”. Tesis. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017.
Prasetya, Irvan dan R.F Bhanu Viktorahadi. “Maria Sebagai Model Ketaatan Menurut Luk. 1:26-38 dan Lumen Gentium”. Teologi 10. no. 1 (2021).
Rahimsyah, Burhan. Kisah Teladan 25 Nabi & Rasul. Surabaya: Amelia.
Ridenour, Fritz. Dapatkah Alkitab di Percaya?. Jakarta: Gunung Mulia, 2000.
Sani, H. Ridwan Abdullah dan Muhammad Kadri. Hikmah kisah Nabi dan Rasul.
Cet. I; Jakarta: Amzah, 2018.
Schleifer, Aliah. Maryam sang Perawan Suci. Bandung: Cet. I; Pustaka Hidayah, 2006.
Setiana. “Penghayatan Spiritualitas Legio Maria Di Dalam Hidup Legioner Presidium Bunda Gereja Di Paroki St. Cornelius Madiun”. Skripsi. Madiun: Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Widya Yuwana Madiun, 2021.
Ash-Shobuny, Moh Ali. Pengantar Study Al-Qur’an. Bandung: Al-Maarif, 1996.
Siri, Dra. Hj. Hasnani. Sejarah Agama-Agama. Yogyakarta: Trust Media, 2016.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta, 2010.
Tenis, Suhesti Seputri. “Kisah Maryam Menurut Kristen Katolik dan Islam” , Skripsi.
Surabaya: Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel, 1999.
Thalhas, T.H. Pengantar Studi Perbandingan agama. Jakarta: Galura Pase, 2006.
Universitas Islam Negeri Makassar. “Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah;
Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi dan Laporan Penelitian”. Makassar:
Alauddin Press, 2013.
Waddy, Charis. Wanita Dalam Sejarah Islam. Jakarta: Cet. I; Pustaka Jaya, 1987.
Wulandari, Ratna. “Maryam dalam Al-Quran dan Perspektif Alkitab”. Skripsi. Banda Aceh: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Ar- Raniry Darussalam, 2016.