BAB III. PERENCANAAN SISTEM PENGISIAN
B. Proses Pengerjaan
1. Penempatan dudukan dinamo cas
a) Dinamo cas ditempatkan sejajar dengan dudukan mesin.
b) Las pada bagian ujung dudukan mesin yang telah dilebihkan untuk penempatan dinamo cas.
c) Buat lubang tempat pemasangan baut pada bodi dinamo cas.
Gambar 3.3 Dudukan dinamo cas (Sumber : Dokumentasi)
Dudukan pada dinamo cas harus kokoh dan tepat agar pada saat motor di star tidak terjadi getaran yang mengakibatkan dinamo cas tidak bekerja dengan baik.
2. Penempatan dudukan temeng bell.
a) Temeng bell ditempatkan sesuai dengan ruang gerak dinamo cas saat dinamo cas pada posisi pengisian.
b) Temeng bell disambungkan pada batang strip (input) yang telah sesuai penempatannya di sejajar pada puli dinamo cas.
c) Temeng bell kemudian dilas agar posisinya tidak berpindah pada saat melakukan star.
Gambar 3.4 Dudukan temeng bell (Sumber : Dokumentasi)
Dalam penempatan pully temeng bell ini, temeng bell harus dapat bersentuhan dengan dinamo cas pada saat melakukan pengisian.
Maka dberilah temeng bell dapat berputar, di sambung dengan batang strip kemudian ujung temeng bell dipasang bearing agar dapat berputar dengan baik.
3. Penempatan ring gear penghubung ke poros engkol a) Reng gear ditempatkan sejajar dengan fly well.
b) Pada ring gear diberi plat agar ring gear dapat di ditempatkan pada poros strip (input).
c) Kemudian plat diberi lobang agar ring gear dapat dipasang dengan mengunakan baut.
d) Plat dilas pada poros strip (input) agar tidak berpindah-pindah saat mesin hidup.
Gambar 3.5 Dudukan Batang Sirip (Sumber : Dokumentasi)
Batang stip penghubung berperan besar dalam menbantu dinamo cas dalam pengisian mesin. Karena batang stip penghubung juga menghubungkan gear penggerak pada mesin.
4. Pada mesin juga diberi plat yang mana plat tersebut ditempatkan pada poros engkol mesin dan kemudian dilas, diberi lobang untuk penempatan baut pada ring gear.
Gambar 3,6 Dudukan Gear Pengerak (Sumber : Dokumentasi)
Gear penggerak mesin diberi tambahan dengan plat yang telah dibuat sesuai ukuran yang telah ditentukan, karna gear penggerak mengunakan gear pada sepeda motor.
5. Penghubung poros strip (input) dengan poros engkol mesin di beri rantai penghubung agar dapat memutar mesin saat melakukan star, sampai mesin dimatikan kembali.
Gambar 3.7 Dudukan Gear Penghubung (Sumber : Dokumentasi)
Gear penghubung sama halnya dengan gear penggerak yang mana gaer penghubung ditempatkan pada poros engkol mesin dengan menambah plat yang telah ditentukan, kemudian dihubungkan dengan poros engkol degan cara mengelas plat dengan poros engkol.
C. Angaran Dana
Angaran dana untuk Sistem Pengisian Pada Engine Stand Mesin Diesel Kama 5K dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3.1:
Anggaran Dana
No Bahan Keterangan Jumlah Harga (Rp)/
Unit
Harga (Rp)
01 Mesin KAMA 1 Unit - 1.500.000
02 Stater 1 Buah - 500.000
03 Dinamo Charger 1 Buah - 500.000
04 Ring gear 2 Buah - 80.000
05 Rantai 1 Buah - 50.000
06 Kunci Kontak 1 Unit - 100.000
07 Oli Mesin 1 Liter 30.000 30.000
08 Fuse Box 6 Buah 3.000 18.000
09 Fuse 10, 15, 20, 12 Buah 1.000 12.000 10 Kabel Acesoris 2 Gulung 30.000 35.000
11 Soket Banana 20 Buah 700 14.000
12 Soket Jantan 20 Buah 700 14.000
13 Isolasi 1 Buah - 6.000
14 Cat Silver 1 Kaleng - 16.000
15 Cat merah 2 Kaleng 22.500 45.000
16 Kuas 1” 1 Buah 7.500 8.000
17 Tinner 3 Kaleng 8.000 24.000
18 Baut 12 10 Buah 500 10.000
19 Baut 14 20 Buah 500 10.000
20 Baut 14 20 Buah 1000 20.000
21 Timah Solder 1 Gulung - 15.000
22 Terminal Baut 8 Buah 1.000 8.000
23 Amplas 3 Lembar 7.000 21.000
24 Kabelti 1 Bungkus - 18.000
25 Silikon Red 1 Buah - 23.000
26 Lem Tribon 1 Buah - 28.000
27 Mega Cool 1 Buah - 25.000
28 Roda 4 buah 20.000 80.000
TOTAL 3.200.000
Angaran dana merupakan harga barang yang baru di pasar.
Besarnya angaran perorang tidak sebesar angaran dana diatas. Hal ini karena Engine stand Mesin Diesel Kama 5K ini dibuat secara berkelompok dan tidak semua komponen yang dibeli dalam keadan baru,seperti Mesin unit, alternator. Jadi setelah semua angaran dana dihitung dalam kelompok, anggaran dana perorangan sekitar Rp 800.000/orang,-.
48 A. Kesimpulan
Sistem Pengisian Regulator, sesuai dengan prinsip kerjanya yaitu untuk memproduksi listrik agar baterai selalu terisi penuh melalui alternator dan regulatornya haruslah beropeasi dengan baik tanpa ada gangguan, sehingga sistem pengisian ini sangat berperan penting dalam mengisi kembali baterai dan mensuplai kelistrikan ke komponen yang memerlukannya pada saat mesin di. Akhirnya kita harus merawat “Sistem Pengisian Regulator” sesuai dengan kriteria yang telah ada agar sistem pengisian yang kita gunakan dapat bekerja dengan benar.
IC Regulator mempunyai fungsi membatasi tegangan yang dikeluarkan alternator dengan mengatur arus field yang mengalir pada rotor coil.
Perbedaanantara keduanya adalah pemutusan arus, sedangkan pada regulator type poinpemutusan arus oleh relay. IC (Integrited Circuit) adalah sirkuit yang dikecilkan yang terdiri dari bagian-bagian listrik dan elektronik kecil (transistor, dioda, resistor, kapasitor, dan lain-lain).
Fungsi regulator adalah mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator tetap constant (sama) menurut harga yang telah ditentukan walaupun putarannya berubah- ubah. Selain dari pada itu regulator juga berfungsi untuk mematikan tanda dari lampu pengisian, lampu tanda pengisian akan secara otomatis mati apabila alternator sudah menghasilkan arus listrik
Tegangan listrik yang dihasilkan dari alternator tidak selalu konstan atau sama hasilnya. Karena hasil listrik dari alternator tergantung dari kecepatan putaran motor, makin cepat putaran motornya, makin besar pula listrik yang dihasilkan demikian pula sebaliknya makin rendah putaran motor, maka makin rendah pula listrik yang dihasilkan.
C. Saran
1. Hendaknya utamakan keselamatan kerja ketika memperbaiki sistem pengisian yang bermasalah atau ketika mengganti komponennya.
2. Sebagai satu-satunya komponen pensuplai listrik pada kendaraan hendaknya kita selalu menservis setiap terjadi gangguan yang mengganggu kelancaran sistem pengisian tersebut, agar komponen sistem pengisian tersebut tetap bekerja sesuai dengan fungsinya.
3. Hendaknya selalu mengganti komponen-komponen pada sistem pengisian yang asli dan terjamin kualitasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1994. Training Manual Drive Train Group. Jakarta: Penerbit PT.
Toyota Astra Motor.
Fakultas Teknik UNP. 2000. Pedoman Proyek Akhir. Padang: FT.UNP.
Toyota Astra Motor, Step 2 Electrical Group 1993.
Toyota New Step 1. Training Manual. Jakarta: PT. Toyota-Astra Motor.
Toyota Step 2. Materi pelajaran engine group. PT. Toyota-Astra Motor.
Toyota Step 2. Training Manual, Fundamentals Of Electricity. PT. Toyota-Astra Motor.
Toyota Teknik-Teknik Servis Dasar, Mesin Dan Komponen-Komponen Kelistrikan. PT.Toyota-Astra Motor.
Wiranto Arismunandar. 2001. Pedoman untuk mencari gangguan dan Menjalankan Motor. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Yunan. 1999. ”Listrik Otomotif”. Bandung: PT.Angkasa.
LAMPIRAN