BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Proses Pengolahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
dipergunakan dalam UKM tersebut dapat dilihat pada Gambar IV.3 sebagai berikut
Gambar IV.3 Kolam Pendingin
commit to user
31
Gambar IV. 4 Proses penyulingan minyak daun cengkeh
Langkah-langkah dalam pembuatan minyak daun cengkeh sebagai berikut :
1. Persiapan ketel daun
Tujuan persiapan ketel daun untuk membersihkan ketel daun dari sisa-sisa daun dari proses penyulingan sebelumnya. Cara pembersihan yang dilakukan adalah menyapu ketel dengan menggunakan tenaga manusia. Pada penyulingan minyak daun cengkeh ini terdapat dua ketel untuk pengukusan daun cengkeh.
Gambar IV.5 Pembersihan ketel Daun cengkeh
Didistilasi
Pemisahan minyak dan air Kondensasi
Minyak daun cengkeh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
2. Pemasukan daun ke ketel daun
Pada proses persiapan ketel daun ini, bahan baku diletakkan terpisah dengan air. Pemisahan air ini dilakukan untuk memudahkan proses penguapan, bagian ketel untuk bahan baku harus diberi ruang yang cukup.
Proses pengisian daun cengkeh, daun cengkeh ditekan sampai terisi penuh.
Tiap ketel daun memiliki kapasitas tiap 500 kg daun cengkeh. Setelah proses pemasukan daun cengkeh ke dalam ketel daun, kemudian ketel daun ditutup rapat-rapat agar uap minyak tidak bocor. Proses penyulingan minyak daun cengkeh dilakukan dengan memanaskan bahan baku berupa daun cengkeh dan air yang dimasukkan dalam ketel yang kemudian dipanaskan.
Gambar IV.6 Pemasukan daun
Ketel suling biasa disebut tangki berfungsi sebagai wadah tempat air dan/atau uap untuk mengadakan kontak dengan bahan, serta untuk menguapkan minyak atsiri. Pada bentuk sederhana, ketel suling berbentuk silinder atau tangki yang mempunyai diameter sama atau lebih kecil dari tinggi tangki. Pada penyulingan air dan uap dipasang suatu saringan (grid) atau dasar semu diatas dasar ketel suling, sehingga air yang mendidih tidak kontak dengan bahan yang pada disuling.
Pada umumnya ketel termasuk bagian tutup dilapisi dengan udara dingin dan angin. Jika dinding luar ketel tidak diberi isolasi, maka sebagian uap akan berkondensasi di dalam ketel akibat adanya panas yang hilang. Hal ini mengakibatkan bahan yang disuling menjadi lembab, partikel bahan akan menggumpal dan melekat, sehingga jumlah air yang
commit to user
33
dibutuhkan lebih banyak, penyulingan lebih lama dan biasanya menghasilkan randemen minyak yang lebih rendah.
3. Proses penyulingan
Setelah ketel terisi penuh pemanasan akan segera dilakukan. Proses penyulingan minyak daun cengkeh berlangsung selama 5-7 jam. Proses pemanasan dapat menggunakan bahan bakar berupa limbah daun yang disuling sebelumnya dan ban bekas. Satu kali proses pemasakan membutuhkan ban bekas sebanyak 50 buah. Pengapian ini dijaga terus agar panas tetap stabil.
Gambar IV.7 Proses penyulingan
Cara penyulingan minyak menggunakan cara penguapan. Cara ini sangat menguntungkan baik dari segi waktu, kualitas, dan jumlah randemen minyak yang dihasilkan dibandingkan dengan cara penyulingan yang lain. Uap panas dihasilkan dari proses pemanasan air dibawah sangsang. Apabila ketel daun sudah siap (sudah terisi penuh daun cengkeh dan sudah ditutup rapat) maka, api akan dinyalakan untuk menghasilkan uap panas. Pengaturan panas pada tungku pemanasan perlu diperhatikan agar proses penyulingan dapat berlangsung dengan baik. Rata-rata minyak daun cengkeh yang dihasilkan ± 8 kg setiap penyulingan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Gambar IV.8 Skema proses penyulingan
Uap air dan uap minyak daun cengkeh akan mengalir melalui pipa masuk ke dalam kondensor. Sebuah pipa yang terdapat dibagian atas ketel daun yang menghubungkan antara ketel daun dengan kondesor.
Kondensor merupakan salah satu perlengkapan penyulingan. Kondensor berfungsi untuk mengubah seluruh uap air dan uap minyak menjadi fase cair. Jumlah panas yang dikeluarkan pada peristiwa kondensasi sebanding dengan panas yang diperlukan untuk penguapan uap minyak dan uap air serta sejumlah kecil panas tambahan dikeluarkan untuk mendiginkan hasil kondensasi, yang berguna untuk menjaga supaya suhunya di bawah titik didih.
Pipa kondesor ini memiliki panjang 50 meter. Semakin panjang pipa yang digunakan, semakin baik proses kondensasi yang terjadi. Uap air dan uap minyak daun cengkeh dicairkan dengan mengalirkan pipa melingkar ke dalam kolam pendingin (kondensor).
Pipa kondensor ini tidak boleh bocor dan suhu air harus dijaga untuk selalu tetap dingin agar proses kondensasi dapat berlangsung dengan baik. Suhu udara sangat berpengaruh pada suhu air. Kondensor tersebut dapat berupa kolam. Kolam pendingin ini berukuran 3mx5m dengan kedalaman 2 meter. Semakin lama uap minyak daun cengkeh dan uap air berada dalam kolam pendingin, semakin baik proses kondensasi yang terjadi. Air kolam harus terus dijaga agar tetap berada pada suhu yang dingin.
air Bahan baku
api
air
air
commit to user
35
Metode penyulingan dengan menggunakan air dan uap memiliki kelebihan tersendiri. Salah satu keuntungan penyulingan air dan uap adalah bahan yang disuling tidak dapat menjadi gosong. Pada penyulingan tipe ini, perhatian ditujukan terhadap uap yang kontak dengan bahan dan uap-uap lain yang terbentuk, dan air dalam ketel penyulingan. Timbulnya gosong atau bahan yang mengering dapat dicegah karena suhu tidak akan melebihi suhu uap jenuh pada tekanan 1 atm. Pengisian bahan ke dalam ketel harus diatur, agar uap dapat berpenetrasi serta merata di dalam bahan, sehingga randemen minyak yang dihasilkan lebih tinggi.
Penyulingan dengan air dan uap ini relatif murah atau ekonomis. Biaya yang diperlukan relatif rendah dengan rendemen minyak daun cengkeh yang memadai dan masih memenuhi standar mutu yang diinginkan konsumen.
Kelemahan adalah karena jumlah uap yang dibutuhkan cukup besar dan waktu penyulingan lebih lama. Dalam proses ini sejumlah besar uap akan mengembun dalam tumpukan bahan, sehingga bahan bertambah basah, mengalami algutinasi, dan menghasilkan minyak dalam waktu yang lama.
4. Pemisahan minyak dan air
Minyak yang telah didinginkan di dalam kondensor dialirkan ke dalam separator. Separator ini berfungsi untuk alat pemisahan minyak dari air suling. Separator berupa drum yang menampung minyak dan air. Cara kerja separator dalam pemisahan minyak dan air didasarkan perbedaan berat jenis antara minyak dengan air. Jumlah volume air suling selalu lebih besar dari jumlah minyak, dalam hal ini diperlukan agar air suling tersebut terpisah secara otomatis dari minyak atsiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Gambar IV.9 Air dan minyak hasil penyulingan
Minyak atsiri dan air suling tidak melarut, karena perbedaan bobot jenis, maka larutan tersebut akan terpisah, di mana minyak berada di bawah lapisan air. Jika bobot jenis minyak lebih besar dari 1, maka minyak akan berada pada dasar tabung pemisah. Dengan perbedaan berat jenis tersebut maka minyak dapat terpisahkan dari air.
Gambar IV.10 Penampungan minyak dan air hasil penyulingan Drum penampung minyak terdapat empat buah. Drum pertama terdapat kran dibawah yang berfungsi untuk mengambil minyak.
Pengambilan minyak ini di letakkan pada ember. Di letakkan pada ember karena dikhawatirkan masih terdapat air yang tercampur dalam minyak.
Pemisahan minyak ini dilakukan secara manual. Pada drum kedua, ketiga, dan keempat terdapat pipa penghubung yang terdapat diatas drum yang berfungsi untuk mengalirkan minyak dan air. Minyak akan berada pada bagian bawah pada masing-masing drum. Minyak yang terdapat di drum kedua, ketiga, dan keempat diambil setiap satu bulan sekali.
commit to user
37
5. Penampungan dan penyimpanan
Hasil sulingan minyak daun cengkeh dan air dialirkan ke dalam tempat berupa drum yang sudah disediakan. Drum penampungan harus dari bahan yang tidak dapat merusak sifat-sifat minyak. Tempat penyimpanan harus tertutup rapat dan tidak tembus cahaya. Bila terkena cahaya dikhawatirkan akan terjadi proses oksidasi yang berpengaruh pada kualitas minyak.
Gambar IV.11 Tangki minyak daun cengkeh
Setelah proses penyulingan selama kurang lebih 7 jam, hasil proses penyulingan didiamkan beberapa saat sehingga air dan minyak daun cengkeh terpisah. Produksi minyak daun cengkeh dengan ketel kapasitas 500 kg daun cengkeh dapat menghasilkan kurang lebih 7 kg minyak daun cengkeh. Minyak daun cengkeh berada di bawah air karena memiliki berat jenis yang lebih besar. Air dan minyak daun cengkeh dapat dipisahkan dengan sejenis kain khusus atau dipisahkan secara manual. Sisa air yang telah dipisahkan masih mengandung minyak daun cengkeh dan masih dapat dipisahkan lagi setelah beberapa lama.
Setelah penyulingan selesai, air dalam ketel suling dibuang dan kemudian diganti dengan air yang baru. Sebaiknya dipergunakan air yang baru untuk setiap kali penyulingan sebab sebagian uap selalu mengembun di dalam tumpukan bahan yang kemudian akan bercampur dengan air yang terdapat dalam ketel. Penggunaan air suling secara berulang-ulang akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
mengakibatkan dekomposisi zat ekstraktif dalam bahan, sehingga menghasilkan zat mudah menguap dan berbau tidak enak yang berpengaruh pada mutu minyak atsiri yang dihasilkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyulingan dengan air dan uap antara lain ukuran bahan tanaman yang seragam dan ruang antar bahan yang cukup agar uap dapat berpenetrasi, penyebaran bahan harus merata di dalam ketel, sehingga uap dapat menembus bahan olah secara merata dan menyeluruh.
Dari aspek ketenagakerjaan, usaha penyulingan minyak daun cengkeh ini tidak menyerap jumlah tenaga kerja yang banyak. Tetapi memiliki pengaruh ke belakang setidaknya pada usaha pembuatan peralatan dan petani cengkeh yang menjadi pemasok bahan baku. Usaha ini pun memiliki nilai tambah yang tinggi.
Penyerapan tenaga kerja dari usaha ini dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar di pedesaan yang umumnya petani dan memiliki dampak langsung terhadap peningkatan pendapatan dan ekonomi mereka. Dengan berkurangnya pengangguran secara langsung akan berdampak pada kondisi sosial masyarakat seperti penurunan tingkat kriminalitas.