• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Produksi jamur Tiram

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

B. Proses Pembuatan Jamur Tiram

1. Proses Produksi jamur Tiram

a. Bahan-bahan baku yang digunakan untuk budidaya jamur tiram 1) Serbuk gargaji atau jeramil

2) Kapur 3) Dedak

4) Plastik baglog 5) Bibit

6) Alkohol

b. Proses percampuran bahan-bahan

Dari semua bahan yang sudah disiapkan campurkan serbuk gragaji dengan tepung bekatul lalu campurkan dengan kapur hingga merata dengan memastikan serbuk gargaji tidak memiliki sisa kayu yang tersisa dalam serbuk gargaji tersebut, dan perhatikan plastik baglonya tidak mengalami kebocoran atau sobek karena tertusuk kayu.47

c. Proses penimbangan adonan

Didalam proses pembuatan jamur tiram ini, adonan yang sudah diaduk rata yang kemudian dimasukan kedalam plastik baglog dengan ukuran 2.100 buah 3000 baglog.

d. Proses permentasi

Sesudah adonan beberapa baglog yang sudah jadi menunggu fermentasi hingga berjalan sempurna. Dalam tahap ini media akan

47 Wawancara,ibu pahriah Desa pringgabaya Dusun belawong tanggal 22 Oktober 2019.

mengalami peningkatan suhu hingga kisaran 60s/d 70 derajat celcius.

Fermentasi juga bisa dikatakan pelapukan dan pembunuhan jamur jahat yang bisa menganngu jamur tiram, membutuhkan waktu 7 hari atau 6 hari.

e. Proses pengukusan

Setelah jamur tiram difermentasikan media tanam baglog membutuhkan alat pengukusan baglog yang dibutuhkan suhu 90 derajat celcius yang dimasukan kedalam tong/drum sebagai pengukus selama waktu 7-9 jam, setelah itu tungku akan dibuka beberapa saat agar panas baglog berkurang hingga aman.

f. Proses penanaman bibit

Setelah pengukusan bibit bertujuan untuk menumbuhkan jamur pada baglog yang disediakan ruangan yaitu kumbung dengan suhu 28 derajat ukuran cahaya yang maksimal.

2. Biaya produksi (cost production)

Sebelum peneliti menjelaskan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan informan, terlebih dahulu peneliti akan menjelaskan tentang pengertian produksi perusahaan tersebut.48

Dalam hal ini, pengusaha jamur tiram memproduksi 1 periode itu dalam 4 bulan 3000 baglog 4 bulannya dalam 1 kali periode, berikut hasil wawancara peneliti dengan informan yang terkait dengan bahan-

48 M. Nur Al Arif dan Erius Amalia, Teori Mikro Ekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam

dan Ekonomi Konvensional (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 187.

bahan baku yang digunakan untuk memproduksi jamur tiram dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan bahan baku selama 1 periode 4 bulan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1

Biaya bahan baku dalam 1 periode (4 bulan)

No Nama bahan Kebutuhan Harga Nilai

1. Kumbung - - Rp. 5.000.000

2. Serbuk gargaji 15 karung Rp. 3.000 Rp. 45.000

3. Kapur 5 karung Rp. 25.000 Rp. 125.000

4. karet 1 pasang Rp. 15.000 Rp. 15.000

5. plastik 30 rol Rp. 25.000 Rp. 750.000

6. bibit 100 botol Rp. 8.000 Rp. 800.000 7. Cincin karet 1000 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000

8. Alkhol 1 liter Rp. 30.000 Rp. 30.000

9. Spritus 1 liter Rp. 30.000 Rp. 30.000

10. Gas 2 gas Rp. 150.000 Rp. 300.000

Total Rp. 7.145.000 Sumber: data yang telah diolah dari hasil wawancara

Dari hasil tabel di atas, dapat dilihat bahwa bahan baku yang digunakan untuk memproduksi jamur menggunakan bahan-bahan yang ada pada tabel dengan mengeluarkan biaya Rp. 7.145.000 dalam 1 periode 4 bulannya, selain dari hasil bahan atau biaya produksi, ada juga biaya tenaga kerja.49

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan ibu Pariah sehubungan dengan pekerjanya, yaitu sebagai berikut:

Ibu pahriah, saya memeliki 6 0rang tenaga kerja dipekerjakan sebagai perkerja tetap dan tenaga kerja harian untuk membuat jamur tiram yang ingin diproseskan menjadi sempurna jadi dalam 1periode 4 bulan pemanen akan dilakukan setiap priodenya setiap kali panen dapat menghasilkan 3000 baglong

49 ibid

2.100 yang dijual dengan haraga Rp. 25.000 dan menghasilakn total produksi Rp.

7.145.000.

tabel 2 Biaya Tenaga Kerja

No. Tenaga kerja Jumlah Upah /Perbulan Nilai

1. Tenaga kerja tetap 2 orang Rp. 1.000.000 Rp. 2.000.000 2. Tenaga kerja harian 4 orang Rp. 700.000 Rp. 2.800.000

Total Rp. 4.800.000

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah biaya tenaga kerja periode 4 bulan adalah dimana pekerja Rp. 1.000.000 x 2 = Rp.

2.000.000 dengan pekerja tenaga tetap Rp. 700.000 x 4 = Rp.

2.800.000 dalam 1 periode 4 bulannya.

Tabel 3

Produksi jamur tiram Dusun Belawong desa Pringgabaya

produksi Jumlah Total produksi

Jamur tiram 3000 baglog 2.100 baglog

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil produksi pendapatan jamur tiram dalam 1 periode 4 bulan itu menghasilkan 3000 baglog dengan hasilnya adalah 2.100 baglong yang menghasilkan Rp. 7.145.000 satu periodenya.

Dari hasil wawancara dengan bapak Adi yang mngatakan bahwa jamur tiram dibudidayakan hanya dalam 1 periode 4 bulan yang menghasilkan 3000 baglog produksi dengan jumlah 2.100 kg jamur tiram dengan harga penjualan Rp. 25.000 perkilonya sehingga Rp. 2.100 kg x Rp. 25.000 = Rp. 7.145.000.

Tabel 4

Pendapatan sekali panen

Jenis produksi Jumlah 9 (kg) Harga (kg) Nilai /Total jamut tiram 2.100 (kg) Rp. 25.000 Rp. 52.500.000

Total Rp. 52 .500.000 Sumber data olahan

Dari hasil tabel yang sudah dipaparkan di atas dapat dijelaskan bahwa dalam 1 periode 4 bulan itu mendapatkan jumlah produksi sebesar 2.100 kg yang menghasilkan pendapatan Rp. 17.500.000 dalam satu kali panen 1 periode.50

Tabel 5 Biaya lain-lainnya

No. Jenis Biaya Jumlah Harga Jumlah 1. listik dan air 4 bulan Rp. 30.000 Rp. 120.000

Total Rp. 120.000 Sumber: data yang telah diolah dari hasi wawancara

Dari tabel di atas tersebut terlihat bahwa pemakaian dalam 4 bulan hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp. 120.000 dala 4 bulanya yang di hitungnya dari 1 bulanya Rp. 10.000, dikarenakan di desa pringgabaya termasuk desa yang paling murah untuk pembayaran air dalam perbulannya sehingga tidak mengeluarkan biaya terlalu banyak jadi pemakaian 4 x Rp. 30.000 = Rp. 120.000.

Tabel 6 Biaya penyusutan

No. jenis Harga

1. Biaya penyusutan Rp. 500,000 2. Biaya lain-lainnya Rp. 500.000

Total Rp. 1.000.000

50 Wawancara,Bapak Adi Desa pringgabaya Dusun belawong tanggal 22 Oktober 2019.

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa harga yang dikeluarkan pada saat penyusutan secara periode yang biasanya untuk pemakaian tetap seperti, perlengkapan bahan baku yang digunakan membuat jamur tiram yang harus diproduksikan. Jadi biaya penyusutan yang dikeluarkan berjumlah Rp. 500.000 x Rp. 500.000 = Rp. 1.000.000 setiap periodenya.

Tabel 7

Biaya variabel cost periode No. Jenis pembiayaan Total

1. biaya bahan baku Rp. 6.645.000 2. biaya tenaga Rp. 4.800.000 3. biaya penyusutan Rp. 5.000.000 4. biaya lain-lain Rp. 120.000 Total Rp.12.565.000 Sumber: data yang telah diolah dari hasil wawancara

Tabel 8

Perhitungan fixed Cost

No. keterangan jumlah harga: 1 periode

1. Biaya Kumbung 1 Rp. 5.000.000

2. Biaya Kukus 2 Rp. 300.000

3. Biaya Baglog 30 Rol Rp. 750.000

Total Rp. 6.050.000

Sumber : Data yang telah diolah dari hasil wawancara

jadi untuk menghitung total biaya (TC) yang dikeluarkan untuk semua biaya tetap dan biaya variabel, maka dapat dihitung sebagai berikut: TC=FC+VC.

Maka , akan didapatkan hasil Rp. 6.050.000 + Rp. 12.565.000 = Rp.18.615.000.

Dari total biaya yang dikeluarkan oleh ibu pahriah dalam memproduksi jamur tiram 1 periode 4 bulan yaitu sebesr Rp. 18.615.000 dan dari total biaya

yang dikeluarkan tersebut dapat menghasilkan 2.100 kg dari 3000 babglog dengan harga jual Rp. 25.000 perkilonya.51

C. Pelaksanaan Usaha Budidaya Jamur Tiram Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Pringgabaya

Kegiatan usaha budidaya jamur tiram di desa pringgabaya, baik dalam penanaman bibit, pemeliharaan sampai sampai dengan masa panen yang memiliki prospek yang bagus dalam neningkatkan ekonomi masyarakat di dusun belawong desa pringgabaya sebagian besar masyarakat sebagai petani.

Kondisi daerah pringgabaya desa yang mudah dijangkau alat transportasi dan juga mudah untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan, mendapat perhatian pemerintah setempat. Permintaan kebutuhan jamur tiram dari hari kehari semakin tinggi, baik itu dalam kalangan umum, dari beberapa permintaan ada yang bisa tak terpenuhi karena kurangnya stok dan persedian jamur yang terbatas.52

Dari hal ini terlihat jelas bahwa untuk memulai usaha budidaya jamur tiram tidak membutuhkan begitu banyak modal. Selain itu jamur juga memiliki rasanya yang enak dan gurih juga memiliki harga yang murah sehingga dapat di nikmati loeh kalangan masyarakat rendah.

Jamur merupakan jenis tanaman yang mudah untuk dibudidayakan termasuk juga jenis tanaman yang sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan

51 M.Nur Rianto Al Arif dan Amalia, Teori Mikro Ekonmi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam

dan Ekonomi Konvensional (Jkarta: Kencana, 2020), hlm. 187.

52 Bapak Sukri (Ketua Usaha Budidaya Jamur Tiram di Dusun Belawong), Wawancara, 20

Desember 2018

berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan masing-masing pekerja yang ada di Dusun Belawong dapat mengembangkan pendapatan masyarakat.

Darin hasil ini jelas bahwa memulai usaha budidaya jamur tiram ini tidak membutuhkan biaya atau modal yang besar. Selain itu rasanya juga enak dan gurih jamur tiram memilki harga yang murah sehingga bisa dijangkau oleh kalangan bawah.

Dalam hal ini usaha jamur tiram memberikan dampak ekonomi pada masyarakat diantaranya adalah pendidikan, kesehatan dan mata pencaharian pendapatan.

1. Pendidikan

Keberadaan usaha budidaya jamur tiram di dusun Belawong mempunyai dampak terhadap pendidikan masyarakat berdasarkan wawancara sebelum adanya usaha jamur tiram tersebut sebagian kecil masyarakat dusun Belawong mengenyam pendidikan sampai kepeguruan tinggi adalah sesuatu yang langka. Setelah adanya usaha jamur tiram masyarakat mengalami peningkatan pendapatan ekonomi sehingga sulit sekali menemukan masyarakat yang tidak selesaikan kejenjang perkuliahan.

Wawancara dilakukan dengan dua orang informan pekerja usaha jamur tiram yaitu Bapak Sukri dan Muslihin mengatakan sebelum adanya usaha jamur tiram pendapatan masyarakat tidak tercekupi untuk kebutuhan sehari-hari.

2. Mata Pencaharian dan Pendapatan

Adanya usaha Jamur Tiram di Dusun Belawong membwa perubahan baik dari lingkungan ataupun kehidupan masyarakat ekonomi masyarakatnya, memilki dampak begitu signifikan dengan pendapatan yang diperoleh oleh masyarakat. Pada umumnya mata pencharian penduduk Desa Pringgabaya sama dengan masyarakat Lombok dan tidak lepas dari pendidikan yang tinggi. berdasarkan informan Bapak Adi Darma mengatakan bahwa dahulu sebelum adanya usaha tersebut dan sebelum dipekerjakan Bapak Adi Darma hanya sebagai buruh tani saja.

Seabagai pemasukan yang utama bagi keluarganya, ladangnya hanya biasa ditanami dengan singkong, dimana masa panen singkong yang relative lama, yaitu mencapai 8-9 bulan membuat ladangnya tidak bisa dijadikan sebagai salah satu sumber utama untuk pemasukan keluarganya. Untuk kebutuhan sehari-hari dengan menjual daun singkong di pasar Pringgabaya dan setiap harinya hasil penjualan tidak lebih dariRp. 50.000 dengan adanya usaha budidaya jamur tiram ini perekonomian bertambah Rp.

1.500.000 perbulannya bahkan sampai lebih dari yang diperoleh dengan gaji yang didapatkan Bapak Adi Darma Bapak dapat menyekolahkan dan membiayai pendidikan 2 anaknya samapai keperguruan tinggi.

Adanya usaha Budidaya Jamur Tiram di Dusun Belawong juga mempengaruhi mata pencaharian dan pendapatan Ekonomi masyarakat Bapak Zuher, beilau salah satu karyawan di usaha itu sendiri yang bertenpatan tinggal disekitaran 50 tempat dimana beliau bekerja sebagai

karyawan usaha budidaya jamur tiram. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bapak Zuher bahwa dulu sebelum adanya usaha jamur dia bekerja sebagai penjual Toge di pasar yang hanya berpendapatan perhari sekitarRp. 60.000 bahkan kurang dari Rp. 60.000 Hasil yang diperolehnya hanya cukup untuk biaya makan istri dan 3 anaknya, hal ini yang menjadi penyebab anak pertamanya hanya bisa sekolah sampai tingkat SMA, selain itu kendala yang paling berat adalah konsumen yang kurang membeli Toge ketika berjualan dipasar dikarenakan banyak persaingan penjualan terkadang pada musim panen padi Bapak Zuher bekerja sebagai BuruhTani.53Hadirnya usaha jamur tiram memberi peluang bagi Bapak Zuher dan masyarakat Belawong dan lainnya, dengan bekerja sebagai karyawan pendapatan Bapak Zuher mengalami peningkatan yang tadinya sebelum ada usaha jamur tiram Rp. 60.000 perhari sekarang mencapai Rp.

700.000 perbulan sehingga dapat memenuhi berbagai macam rumah tangga dan biaya sekolah dan sebagainya.

3. Kesehatan

Keberdaan usaha budidaya jamur tiram mengalami dampak terhadap tujuan perobatan masyarakat di Dusun Belawong. Berdasarakan wawancara dengan Ibu Hariyah mengatakan sebelum adanya usaha itu tersebut jika salah satuan anggota keluarganya sakit seperti Demam, sakit Kepala, pilek, dan sakit perut ibu Hariyah hanya bias membeli obat diwarung dikarenakan tidak bisa membeli obat dari Dokter ataupun

53Bpak Zuher (Karyawan Usaha BudidayaJamurTiram), Wawancara, Dusun Belawong, 20 Desember 2018.

puskesmas, tukang jampi adalah salah satu pilihan utama dibandingkan dibawa kedokter, jika ibu Hariyah membwa anaknya kedokter ibu harus membawa Uang sebesar Rp. 50.000, resep yang mahal, karena pendapatan hasil jual dari pasar cukup untuk makan hari itu saja .setelah Ibu hariyah jadi karyawan di usaha jamur tiram ibu Hariyah dan tidak pergi ketukang jampi sebagai alternative obat bagi keluarganya yang sakit, dengan pendapatan yang diperoleh sangatlah membantu perekonomian masyarakat khususnya ibu Hariyah pribadi sehingga tidak ragu lagi memeriksa kesehatan.54

54Ibu Hariyah (Karyawan Budidaya Jamur tiram), Wawancara, Dusun Belawong, 20 Desember 2018.

49 Jamur Tiram

Upaya pemberdayaan masyarakat juga dapat dilihat dari sisi keberadaannya sebagai suatu program ataupun sebagai suatu proses.

Pemberdayaan di mana pemberdayaan dilihat dari tahapan kegiatan guna mencapai suatu tujuan, yang biasanya sudah ditentukan jangka waktunya.

Misalnya, program pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan jangka waktu 1, 2 ataupun 5 tahun. Konsekuensi dari hal ini, bila program itu selesai maka dianggap pemberdayaan sudah selesai dilakukan.

Pemberdayaan merupakan proses yang berkesinambungan sepanjang hidup seseorang (on going process). Pemberdayaan individu sebagai suatu proses yang relatif terus berjalan sepanjang usia manusia yang diperoleh dari pengalaman individu tersebut dan bukannya suatu proses yang berhenti pada suatu masa saja.

Hal ini juga berlaku pada suatu masyarakat, di mana dalam suatu komunitas proses pemberdayaan tidak akan berakhir dengan selesainya suatu program, baik program yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun lembaga nonpemerintah

Metode intervensi sosial (metode perubahan sosial terencana) dalam ilmu kesejahtraan sosial pada dasarnya dapat dikelompokkan antara lain berdasarkan level intervensinya ataupun berdasarkan foKus sasaran.

Metode intervensi sosial individu pada dasarnya terkait dengan upaya memperbaiki ekonomi masyarakat atau meningkatkan keberfungsian sosial individu (individual social functioning) agar individu dan keluarga tersebut dapat berperan dengan baiksesuai dengan tugasdan individual mereka.

Keberfungsian sosial dalam kasus ini, secara sederhana dapat dikatakan sebagai kemampuan individu untuk menjalankan peran sosialnya sesuai dengan harapan lingkungannya.55

1. Adapun tahapan proses dalam melakukan intervensi yaitu:

a. Tahapan pengkajian (Assessment phase)

Wawancara dengan bapak jumiati beliau juga mengatakan proses pemberdayaan pelaksanaan pembudidayaan jamur itaram dilakukan di dusun belawong, dan dusun puncangsari dalam pelaksanaan pelatihan budidaya jamur tiram ini masyarakat dusun belawong dan dusun puncangsari dikumpulkan dalam satu pertemuan dihadiri Kadus dan RT dan diberikan pemahaman tentang bagaimana pembudidayaan jamur tiram salah satunya pembuatan rumah jamur (kumbung), pertemuan ini berbentuk umum untuk masyarakat di desa pringgabaya.56

Sebelum proses pelaksanaan pembudidayaan jamur tiram, pada akhir tahun 2015 masyarakat dusun Belawong dan dusun Puncangsari diberikan baglog selanjutnya kedua dusun tersebut diberikan pelatihan budidaya jamur sampai pemeliharaan, atau dusun terdiri dari 7 anggota.

55 Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, (PT. Gelora Aksara

Pratama, 2004), hlm. 191

56 Wawancara bersama Bapak Jumiati selaku anggota di dusun Belawong pada tanggal

12 juni 2018

Begitu pula wawancara dengan bapak Nurdin salah satu masyarakat budidaya jamur tiram, beliau mengatakan sebelum mereka mengikuti pelatihan, masyarakat sudah diberi Baglog jamur untuk dikembangkan menjadi usaha sampingan, selain itu masyarakat juga dikumpulkan di kantor desa untuk mengikuti pelatihan program ini.57

Hasil observasi peneliti dari semua masyarakat yang dibagi baglog jamur tiram mengikuti pelatihan dalam program ini, ada dua tempat pembudidyaan, namun yang paling hidup banyak memproduksi adalah dusun Belawong dikarenakan tidak semua masyarakat menekuninya, tidak merawatnya dengan baik, padahal usaha ini sangat menjamin ekonomi bisa meningkat.58

b. Proses pembuatan jamur tiram

Pelaksanaan pelatihan jamur tiram dimulai bagaimana proses mengolah serbuk untuk media tanam, menanam bibit, fermentasi, penstralian, pelapukan, sampai proses pemanenan.

Wawancara dengan bapak Heri salah satu anggota di dusun belawong beliau mengatakan dalam proses pelapukan kita harus teliti mengawasi baglog dan harus dibalik setiap hari karena jika sedikit lalai maka jamur liar cepat menyebar dan menggangu benih yang sudah

57 Wawancara bersama Bapak Nurdin Selaku anggota di dusun Belawong pada tanggal

20 Desember 2018.

58 Wawancara bersama Bapak Sukri selaku anggota di Dusun Belawong pada tanggal

20 Desember 2018

ditanam, sehingga pertumbuhan tidak stabil seperti tumbuhnya kriting dan kering.59

Setelah tumbuh miselium di dalam baglog yaitu ditandai dengan memutuihnya baglog tahap selanjutnya adalah memindahkan baglog tersebut ke rak-rak yang ada dikumbung (rumah jamur). Kemudian setelah tumbuhnya miselium tahap selanjutnya membuka tutup baglog , lalu panen dilakukan 15-20 hari setelah tutup baglognya di buka.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, baglog yang berisi media tanam tersebut sudah siap untuk dilapukkan atau menumbuhkan miselium dan menunggu pelapukan tersebut selama 15- 30 hari supaya pelapukannya penuh dalam media tanam.

c. Tahapan terminasi

Wawancara dengan bapak Ali setelah adanya bekal pemamahaman bagi masyarakat yang sudah paham bagaimana cara membudidayakan jamur tiram mereka langsung mempraktekan di rumah masing-masing, walaupun tidak semua masyarakat bisa berhasil dalam budidaya tersebut.60

Hal ini sangat positif untuk menumbuhkan bisnis atau peluang usaha yang baik dan harapan bapak Muslihin selaku Sekdes Desa pringgabaya, berharapnya dengan adanya usaha jamur tiram agar

59 Wawancara bersama Bapak Heri selaku anggota di Dusun Belawong pada tanggal 13

juli 2018

60 Wawancara dengan Bapak Adi selaku pemilik kumbung di Dusun Belawong pada

tanggal 20 Desember 2018.

meningkatkan ekonomi masyarakat dan keluarga agar masyarakat pringgabaya hidup dalam keadaan sejahtera.61

2. Proses budidaya jamur tiram

Jamur tiram merupakan satu jenis jamur yang cukup mudah dibudidayakan dukalangan masyarakat, budidaya jamur tiram ini sudah sudah tidsak asing lagi didengar bahkan di seluruh indonesia khususnya aceh.

Hasil wawancara dengan bapak Sukri, beliau selaku pemilik pembudidaya jamur tiram mengatakan bahwa: usaha budidaya jamur tiram ini sangat mudah dikembangkan terutama didataran tinggi bagian tropis dan hasil dari budidaya ini juga sangat memuaskan dan menjanjikan.

Selain itu jamur tiram ini juga mengandung protein sampai 30% dan gizi dari jamur ini juga tinggi, jenis jamur ini juga mudah dicerna oleh tubuh.62

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membudidayakan jamur tiram sebagai berikut:

Sebelum pembuatan baglog untuk media tanam diutamakan pemilihan bibit yang bagus dan berkualitas, setelah bibit dipilih diamkan selama satu minggu jika bibit tumbuh dengan cepat maka bibit tersebut dikatagorikan berkualitas. Kemudian membuat baglog untuk 3000 media tanam budidaya jamur butuh 15 kg serbuk kayu bekas gergaji, 5 karung kapur 10-15 kg bekatul, semua bahan itu dicampur samapai merata,

61 Wawancara bersama Bapak Muslihin selaku Sekdes Desa pringgabaya pada tanggal

20 Desember 2018.

62 Wawancara Dengan Bapak Sukri Selaku pemilik Pembudidaya Jamur Tiram di Kampung Belawong 20 Desember 2018.

kemudian tamabah air sekitar 60 persen dari keseluruhan bahan. Cara mengetahui media sudah tercampur rata dengan baik uji dengan menggenggam air tidak keluar dan tidak pecah jelas bapak Fajri. Setelah pembuatan baglog tahap selanjutnya adalah proses fermentasi, pembersihan kuman, pemindahan bakteri, pemaraman, dan terakhir pemasaran.

a. Proses fermentasi

Proses fermentasi ini adalah proses awal setelah selesai membuat media tanam, sebelum menanam bibit proses fermentasi didiamkan selama 5-10 hari tergantung kondisi. Hal ini bertujuan agar proses pelapukan terjadi pada media tanam. Selama proses fermantasi, suhu media tanam akan meningkat drastis mencapai 70 derajat celcius.

Dalam setiap hari harus melakukan pembalikan pada media tanam untuk meratakan proses pelapukan. Proses fermentasi berguna untuk membunuh jamur liar yang yang bisa menganggu pertumbuhan jamur tiram tersebut.63

Kemudian hasil pengamatan peneliti bahwa budidaya yang dilakukan masyarakat dusun Belawong dan puncangsari melalui aktifitas yang dilakukan di era budidaya jamur tiram. Maka dalam menjalankan sebuah usaha itu adalah keputusan seseorang dalam memulai suatu bisnis, memperluas suatu perusahaan, atau meminjam uang untuk memproduksi suatu produk baru atau menawarkan jasa

63 Hasil Observasi di Kampung Belawong 22Desember 2018.

baru, serta merupakan manajer penyandang resiko sehingga dapat mengelola bisnis dengan baik hingga mendapatkan laba yang besar.64 b. pembersihan kuman

Hasil wawancara dengan ibu ibu Huzaimah meraka mengatakan setelah proses fermentasi selesai, maka kemudian media tanam dimasukan kedalam drom, kemudian dipadatkan hingga terbentuk seperti botol kemudian bagian atas plastik atau leher kantong plastik dipasangi ring, disumbat dengan kapas kemudian dipasang penutup baglog sehingga air tidak masuk kedalam. Setelah itu mulailah kukus baglog tersebut dengan drom, proses ini harus mempunyai panas uap air dengan suhu sekitar 95 samapi 110 drajat selcius selama 8-10 jam.65

c. Proses Pemindahan Bakteri Dari Satu Tempat Ketempat Yang Lain (Inokulasi)

Hasil wawancara dengan bapak Sukri beliau mengatan memindahkan bibit atau bakteri kedalam media tanam harus teliti jika tidak maka pertumbuhan jamur tersebut tidak stabil dan bahkan miris benih tersebut tidak bisa tumbuh, dan sebelum memindahkan bakteri ke dalam baglog atau media tanam yang sudah disediakan untuk

64 Observasi di Kampung Belawong 22 Desember 2018.

65Wawancara Dengan Ibu Par Ibu Huzaimah Selaku Pembudidaya Jamur Tiram di Kampung Belawong 22 Desember 2018.

pembuatan jamur tiram alangkah baiknya mengecek keseterilannya, supaya pertumbuhannya lebih maksimal dan cepat berkembang.66 d. Proses Pemeraman

Hasil wawancara dengan Ibu Huzaimah beliau mengatakan pemeraman ini dilakukan di dalam ruangan yang suhunya 24-29 derajat selcius dengan kelembapan 90-100%, dan disertai adanya cahaya dan siklus udara yang masuk selama 1-2 jam. Menunggu proses memeraman ini membutuhkan waktu selama 15-30 hari, setelah 15 hari biasanya benih sudah penuh, apabila benih sudah memenuhi baglog maka sudah siap dipindahkan ke kumbung, apabila benihnya tersebut tidak memenuhi baglog maka dikhawatirkan pemeraman ini gagal.

Apabila proses ini gagal maka jelas panennya juga gagal.

Bapak Sukri juga mengatakan jika benih tidak penuh selama hari yang sudah ditentukan atau dipredeksikan berarti ada kesalahan yang terjadi saat pemindahan benih kedalam media tanam. Sehingga benih tersebut tidak penuh dan hasilnya gagal.67

e. Rumah Jamur

Hasil wawancara, Bapak Sukri mengatakan setelah benih yang diperam sudah penuh dalam mulut baglog kemudian dipindahkan kerumah jamur atau sering disebut kumbung jamur. pengalaman beliau dalam membuat rumah jamur berupa rak-rak yang dibuat dari bambu

66Wawancara Dengan Bapak Sukri Selaku pemilik Pembudidaya Jamur Tiram 22 Desember 2018

67Wawancara Dengan Ibu Huzaimah, 22 Desember 2018.

Dokumen terkait