55 B. Jenjang Capaian dan Kompetensi
D. Rancang Bangun Diklat
1. Identifikasi perilaku dan karakteristik awal peserta
Memahami perilaku awal peserta diklat sangat diperlukan untuk mengetahui titik awal (entry point) materi yang akan disampaikan kepada peserta diklat. Pada umumnya latar belakang pendidikan dari peserta diklat sangat beragam (heterogen), pemehaman dan perumusan perilaku dan karakteristik awal peserta diklat dan sangat membantu dalam menyusun materi diklat akan sangat membantu dalam menyusun materi diklat atau dalam melakukan pengembangan desain penbelajaran. Untuk mengidentifikasikan perilaku awal serta
58
karakteristik awal beserta diklat dapat dilakukan dengan cara survey, observasi, questionaire, peninjauan, dll.
Hasil dari identifikasi perilaku awal serta karakteristik awal peserta diklat adalah dalam bentuk rumusan mengenai siapa target peserta diklat dan bagaimana persyaratan peserta diklat.
Selanjutnya dari hasil identifikasi perilaku awal dan karakteristik awal peserta diklat dapat ditentukan perilaku khusus apa saja yang perlu dan tidak perlu diajarkan kepada peserta diklat berdasarkan hasil analisis pembelajaran pada langkah kedua diatas.
2. Analisis Pembelajaran
Analisis pembelajaran adalah proses menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis.
Analisis pembelajaran ini dikenal juga dengan nama analisis kompetensi atau menetapkan tujuan pembelajaran. Pada tahap analisis pembelajaran ini, dilakukan analisis kompetensi apasaja yang harus dimiliki oleh setiap peserta diklat agar dicapai tujuan pembelajaran umum (TPU) atau kompetensi dasar yang telah diterpkan, hasil akhir dari tahap analisis pembelajaran ini akan menghasilkan sebuah peta kompetensi. Setiap kompetensi yang diidentifikasikan merupakan sebuah perilaku khusus dan spesifik. Melalui proses analisis pembelajaran ini akan diketahui urutan dan hirarki masing-masing kompetensi atau perilaku khusus, mulai yang pali awal sampai yang paling akhir, demikian juga akan diketahui jumlah kompetensi/perilaku khusus yang diperlukan untuk mencapai perilaku umum yang tercantum dalam TPU secara efektif dan efisien.
Dalam analisis pembelajaran ini, dilakukan juga analisis menenai batas bawah dari perilaku khusus yang diharapkan sudah dimiliki oleh peserta diklat, dengan demikian, hanya perilaku khusus yang berada diatas garis batas, yang akan dikembangkan lebih lanjut dalam proses desain pembelajaran. Berdasarkan hubungan antara masing-masing perilaku
59
khusus atau kompetensi yang diharapkan, ada 4 (empat) macam susunan atau struktur didalam menjabarkan perilaku umum kedalam perilaku khusus, yaitu Hierarkikal, Prosedural, Pengelompokan dan Kombinasi.
a. Struktur Hierarkikal
Struktur perilaku yang hirarkikal adalah kedudukan dua prilaku yang menunjukan bahwa salah satu perilaku hanya dapat dilakukan bila telah dikuasai perilaku yang lain. Atau dengan kata lain, perilaku yang satu, menjadi prasyarat untuk dapat melakukan perilaku yang berikutnya. Contoh: untuk dapat mempelajari ilmu statistik, maka seseorang harus mengetahui pengetahuan atau ilmu matematika dasar. Kedua perilaku tersebut tersusun dalam struktur yang hierarkikal.
b. Struktur Prosedural
Struktur perilaku tang prosedural adalah kedudukan beberapa perilaku yang menunjukan satu seri urutan penampilan perilaku, namun tidak ada perilaku yang menjadi prasyarat untuk perilku berikutnya atau perilaku yang lain. Masing-masing perilaku dapat diajarkan secara terpisah, tanpa harus menyelesaikan atau mengetahui perilaku sebelumnya.
Contoh: untuk menggunakan Overhead Projector (OHP), maka seseorang harus mengetahui perilaku khusus yang tersusun secara prosedural yaitu menempatkan Overhead Transparansi (OHT) diatas (OHP), menyalakan OHP, dan mengatur fokus OHP. Perilaku tersebut tersusun dalam struktur yang prosedural.
c. Struktur Pengelompokan
Struktur perilaku selain dapat disusun secara hierarkikal dan prosedural, ada juga perilaku yang tidak memiliki ketergantungan satu sama lain akan tetapi berhubungan satu sam lain. Dalam
60
kondisi ini, hubungan antar perilaku tidak digambarkan dalam garis dengan tanda arah (tanda panah).
Contoh: untuk mempelajari unggas, dapat dipelajari perilaku burung, ayam, bebek, dan angsa. Perilaku tersebut tersusun dalam struktur pengelompokan.
d. Struktur Kombinasi
Struktur perilaku khusus pada kenyataannya tidak dapat dipisahkan secara tegas hanya dengan struktur hierarkikal, prosedural atau pengelompokan, pada kenyataanya untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran umum, atau perilaku umum yang diharapkan, harus mengakomodasi seluruh struktur yang disebutkan diatas.
3. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran berkaitan dengan pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran secara sistematis, sehingga kemampuan atau perilaku yang diharapkan dapat dicapai peserta diklat secara efektif dan efisien.
a. Komponen
Startegi pembelajaran ini terdiri dari 4 komponen utama yaitu:
1) Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu cara pengajar menyampaikan isi pelajaran kepada peserta diklat.
2) Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi pelajaran dan peserta diklat, agar proses belajar dapat efektif dan efisien.
3) Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan oleh pengajar dan peserta diklat dalam kegiatan pembelajaran.
4) Waktu untuk menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran.
b. Metode pembelajaran
61
Tidak semua metode pembelajaran sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan isi materi pelajaran kepada peserta diklat.
Suparman (2001) membuat hubungan antara metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyajikan isi pelajaran yang akan dicapai antara lain adalah:
Tabel 4.2. contoh metode pembelajaran
No Metode Kemampuan
1 Metode ceramah Menjelaskan konsep, prinsip, atau prosedur
2 Demostrasi Melakukan suatu keterampilan berdasarkan standar prosedur tertentu 3 Penampilan Melakukan keterampilan
4 Diskusi Menganalisis/memecahkan masalah 5 Studi mandiri Menjelaskan/menerapkan/menganalis
is/mensintesis /
mengevaluasi/melakukan sesuatu, baik yang bersifat kognitif maupun psikomotor
6 Kegiatan pembelajaran terprogram
Menjelaskan konsep, prinsip, atau prosedur
7 Latihan dengan teman
Melakukan sesuatu keterampilan
8 Simulasi Menjelaskan, menerapkan, dan menganalisis/ suatu konsep dan prinsip
9 Sumbang saran Menjelaskan/menerapkan/menganalis is konsep, prinsip dan prosedur 10 Studi kasus Menganalisis/memecahkan masalah