• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANGKA ATAP, PENUTUP ATAP DAN PLAFOND PADA BANGUNAN SEDERHANA

Dalam dokumen Modul Ajar Studio Struktur dan Konstruksi 1 (Halaman 116-147)

Pertemuan 4

RANGKA ATAP, PENUTUP ATAP DAN PLAFOND

sesuai dengan bentuk atap yang mungkin diberikan. Jika dipaksakan, maka akan mungkin terdapat garis-garis atap yang tidak dapat "bertemu", sehingga akan terdapat beberapa ketidaksesuaian yang tidak disengaja seperti munculnya beragam sudut kemiringan atau pemakaian pelat dag datar yang juga tidak disengaja. Jika hal ini terjadi, maka sudah tentu bentuk yang terjadi pada bangunan tidaklah seperti bentuk yang dituju akan tetapi lebih merupakan bentukan hasil yang tidak terkendali.

Atap yang Tidak Sama dengan Bentuk Denahnya

Atap yang tidak sama dengan bentuk denahnya adalah salah satu strategi yang mempunyai tujuan menyesuaikan antara atap dengan denahnya.

Ketidaksamaan inijuga dimaksudkan untuk tujuan lain seperti pengatapan ruang luar di luar denah jika atap lebih besar dari denahnya. Terkadang sebuah denah mempunyai bentuk rumit yang tidak mungkin bidang atap sama persis dengan bentuk denah tersebut. Dengan demikian bidang atap dapat berbentuk lain karena juga

dipertimbangkan terhadap bentukan yang terjadi, struktur atap dan denah, dan juga konstruksi atau juga sistem yang diterapkan dalam bangunan yang bersangkutan.

Atap Gabungan

Terkadang untuk menyamakan bidang penutupan atap dengan denahnya, dipakai sekaligus beberapa jenis dan bentuk atap secara bersama. Pemakaian atap yang digabungkan ini disebabkan oleh bentuk denah yang kompleks yang tidak mungkin dipakai satu bentuk atap tunggal. Tentu saja baik struktur atau konstruksi atap gabungan ini lebih kompleks, sehingga perlu diperhatikan benar ketika sampai pada proses gambar kerjanya.

Disamping itu juga atap dengan beniuk gabungan yang beragam relatif akan menghabiskan waktu dan biaya yang cukup tinggi, namun di lain pihak, bentuk atap gabungan dapat lebih bervariatif.

Atap gabungan ini juga dimungkinkan juga pada pemakaian atap datar dag pada beberapa bagian denah bangunan. Penggunaan atap datar ini tentu harus disesuaikan dengan baik bentuk ataupun teknis struktur konstruksi bangunan, karena pemakaian yang tidak

direncanakan justru akan menyebabkan bentuk yang tidak diperkirakan atau pengaruhnya terhadap fungsi ruang di bawahnya karena dapat mempengaruhi teknis bangunan seperti kebocoran, suhu yang relatif tinggi dan sebagainya.

Atap Bertingkat

Kombinasi yang dapat dilakukan baik pada satu bentuk atap atau pada atap gabungan adalah dengan membedakan ketinggian dasar atap. Atap bertingkat ini dimaksudkan bukan hanya sebagai pelindung atau untuk keperluan estetika bentuk bangunan tetapi juga dipakai sebagai fasilitas sistem termasuk sistem penghawaan dan pencahayaan alamiah. Atap yang sudah sesuai dengan denahnya dapat dioptimalkan dengan strategi pembedaan ketinggian atap ini. Tentu saja kesesuaiannya dengan fungsi ruang yang ada di bawahrrya juga disesuaikan.

Void dan Skylight

lstilah void adalah bukaan pada atap sehingga atap tanpa penutup sedangkan skylight adalah pemakaian atap transparant atau tembus cahaya. Kedua jenis bagian atap ini dimaksudkan untuk memasukkan cahaya matahari dan atau udara luar ke dalam bangunan atau sebaliknya.

Void atau skylight dapat dibuat dengan melubangi bagian atap tertentu atau dengan menggunakan ruang atau celah diantara beberapa bidang atap.

MenentukanGarisAtap

Garis atap pada denah adalah notasi garis putus-putus pada denah untuk mengenali bentuk atap yang akan dipakai pada bangunan. Garis ini juga sekaligus menginformasikan secara awal kaitan antara atap dengan denahnya. Untuk menentukan garis atap ini harus melihat bentukan atap dan konstruksinya pada struktur utama baik kolom atau dinding pada denah. Demikian juga harus diperhatikan garis-garis kombinasi atap satu dengan lainnya pada ruangan. Penggunaan atap dengan kemiringan tinggi dan atap datar (pelat, dag) cdimungkinkan secara bersama dalam bagian yang berbeda dalam satu bangunan.

Untuk rnendapatkan kemiringan atap yang sama, pada pada atap dengan bentuk limas dan tajug menggunakan garis limas atau garis tajug(jurai luar atau jurai dalam/talang pada nantinya harus dengan sudut 45ᵒ pada tampak atasnya untuk sembarang kemiringan yang sama. Untuk mempertemukan dua sisi atap yang berbeda

kemiringan, jurai ini dapat lebih atau kurang dari 45ᵒ. Pada atap lengkung, garis kelengkungan ini tidak terlihat pada garis atap pada denah, namun akan lebih dijelaskan pada rencana atap bangunan.

StrukturAtap

Struktur atap merupakan bagian dari struktur bangunan gedung yang berfungsi untuk melindungi bangunan beserta isinya dari panas matahari, hujan serta pengaruh iklim dan cuaca lainnya.

Dalam suatu rencana bangunan gedung gambar bentuk atap mulai terlihat sejak gambar pandangan/ tampak bangunan baik dari depan, samping maupun belakang.

Pada gambar potongan, bentuk atap mulai diperlihatkan lebih mendetail, termasuk bentuk kuda-kudanya.

Di dalam penggambarannya, rencana struktur atap digambarkan dalam bentuk denah atau penempatan komponen-komponen rangka atap dan diikuti dengan gambar potongan dari bagian-bagian struktur atap bangunan yang dirancang.

Potongan ini dibuat pada bentuk kuda-kuda, serta komponen-komponen struktur atap yang lain, misalnya konsol yang berbentuk rangka segitiga maupun yang menggunakan bahan beton bertulang.

Berbagai jenis atap dapat diidentifikasikan dari bentuknya. Prinsip atap yang dirancang pada daerah tropis lembab (wet tropical area) adalah atap miring serta mempunyai overstek yang melindungi dari tampias hujan dan sinar matahari langsung ke dalam bangunan.

Bentuk atap yang ada meliputi:

• Atap miring satu arah: sering disebut bentuk Panggang Pe.

• Atap miring dua arah: sering disebut atap pelana atau atap kampung

• Atap miring empat arah: meliputi atap limasan, joglo dan atap tajug.

Komponen Atap

Kontruksi (kuda-kuda) di bawah penutup atap yang memikul beban penutup dan pengaruh cuaca.

Kontruksi penutup/pelapis atap berfungsi sebagai kulit pelindung kuda-kuda dan elemen bangunan di bawahnya.

Kuda-Kuda, adalah komponen struktur atap yang dibuat untuk menahan serta meneruskan beban penutup atap beserta komponen-komponen pendukungnya serta meneruskannya kepada komponen struktur yang ada di bawahnya (kolom dan balok tepi). Prinsip konstruksi kuda-kuda adalah rangka berbentuk segitiga atau bukan segitiga yang dikelilingi oleh bentuk segitiga.

Balok Gording, adalah komponen struktur atap yang berupa balok yang bertumpu langsung pada kuda-kuda serta merupakan tempat tumpuan dari balok usuk.

Ukuran penampang gording kayu pada umumnya 8/12 cm2 jika bentang tidak lebih dari 3,50 meter.

Balok usuk, adalah komponen struktur atap yang merupakan balok yang berada di atas balok gording serta merupakan tempat bertumpunya balok reng. Balok usuk pada umumnya mempunyai ukuran penampang 5/7 cm2.

Bentang balok usuk maksimal 2,50 meter pada semua posisi kemiringan.

Balok reng, adalah komponen struktur atap yang merupakan tempat bertumpunya penutup atap yang berupa genting atau sirap atau sejenisnya. Jarak reng disesuaikan dengan ukuran genting atau penutup atap

yang dipergunakannya. Bentang reng juga disesuaikan dengan penutup atapnya.

Jika menggunakan genting, bentang reng maksimal 40 cm. Jika menggunakan sirap, bentang reng maksimal 50 cm. Ukuran penampang reng pada umumnya 2/3 cm2.

Perletakan reng pada bagian ujung atas dan bagian ujung bawah dari struktur atap selalu diletakkan berdiri, sedangkan pada bagian lain selalu diletakan dalam posisi tidur. Hal ini merupakan upaya untuk mendapatkan bidang atap yang tidak melengkung.

Teknik Penggambaran Rencana Struktur Atap

Gambar rencana struktur atap adalah suatu gambar rencana yang berbentuk denah yang menggambarkan perletakan berbagai jenis komponen struktur atap yang dibuat untuk suatu bangunan gedung dengan ukuran dan skala yang benar serta dilengkapi dengan notasi-notasi yang bersifat normatif.

Dari gambar rencana struktur atap ini, pada nantinya seorang kontraktor bangunan akan dapat melaksanakan sesuai dengan hal-hal yang telah tergambar dan tercantum di dalamnya.

Syarat Penggambaran Rencana Struktur Atap 1. Digambar dengan ukuran dan skala yang benar.

2. Diberi notasi selengkapnya, termasuk notasi yang berupa grid struktur atap pada bagian-bagian struktur atap yang berbeda ukuran maupun jenisnya.

3. Diberi notasi garis tepi atap pada bagian-bagian yang melingkupi suatu bangunan.

4. Penggambaran garis komponen struktur atap sesuai dengan kenampakan yang ada.

1. Diberi nama pada komponen-komponen yang membentuk rangka nama tersebut dengan

beberapa nama atau ukuran batangnya antara lain:

•Balok Gording 8/12

•Jurai 8/12

•Usuk 5/7

•Reng 2/3, dan seterusnya

Penutup Atap

Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap harus mempunyai sifat:

- Kedap air

- Bisa mencegah terjadinya rembesan air selama hujan Atap Genteng Tanah Liat

Material ini digunakan untuk rumah, dan terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dibakar. Mempunyai kekuatan cukup baik namun seiring waktu, warna dan penampilannya akan berubah.

Atap Keramik

Material ini berbahan dasar tanah liat, namun mengalami proses finishing jadi permukaannya sudah diglasur.

Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam untuk

melindungi genteng dari lumut. Ketahanannya sekitar 20–50 tahun.

Atap metal

berbentuk material lembaran, mirip seng. Genteng ini ditanam pada balok gording rangka atap dengan menggunakan sekrup. Ukurannya sekitar 60–120 cm, dengan ketebalan 0,3 mm.

Atap Beton

bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar. Bagian luarnya diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan lapisan kedap air. Bisa bertahan lama, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 hingga 40 tahun.

Dak beton/Plat Beton

Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton. Penerapannya biasanya pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer.

Sirap

Penutup atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri) ini ketahanannya tergantung keadaan lingkungan. Bentuknya yang unik cocok untuk rumah-rumah bergaya pedesaan yang menyatu dengan alam.

Seng

Atap ini terbuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan seng secara elektrolisis yang tujuannya untuk membuatnya jadi tahan karat. enis ini akan bertahan selama lapisan seng ini belum hilang. Jika sudah lewat masa itu, atap akan mulai berkarat dan bocor.

Bahan Konstruksi Atap

Kuda - kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal sekitar 12 m. Kuda – kuda bambu pada umumnya mampu mendukung beban atap sampai dengan 10 meter

Kuda - kuda baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75 meter, seperti pada hangar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll.

Kuda - kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga 12 meter.

Pada kuda - kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horizontal.

Faktor PenentuKemiringanAtap 1. Konstruksi kuda-kuda

Konstruksi atap kasau : Masing-masing pasangan kasau dan balok kuda-kuda (batang tarik) membentuk suatu segitiga. Makin besar sudut, makin mudah beban atap tersalurkan. Sehingga, sudut kemiringan atap >30.

Konstruksi atap peran (gording) : Tidak ada ketentuan sudut kemiringan minimal.

2. Pelapis atap (sambungan dan celah)

Semakin banyak celah, semakin kecil ukuran elemen bahan penutup atap. Maka atap harus dibuat semakin curam agar air hujan dapat mengalir dengan cepat.

3. Cuaca dan iklim

Di daerah ropis ditandai dengan pergantian arah angin dan musim hujan atau kemarau

Komponen Pelengkap Elemen Atap Talang Air

Lisplank

Alat yang digunakan

Untuk dapat menghasilkan gambar denah rencana atap, denah rencana plafond dan detailnya, yang mudah dimengerti, jelas, dan rapi diperlukan perlengkapan alat gambar dan tulis yang memadai. Perlengkapan yang harus dipersiapkan untuk menggambar adalah :

1. Meja gambar atau meja yang dapat berfungsi sebagai meja gambar.

2. Mesin gambar atau satu set penggaris segi tiga.

3. Pensil atau pensil mekanis ukuran 0,3 mm dan 0,5 mm.

4. Kertas gambar putih ukuran A3.

5. Karet penghapus yang tidak mudah kotor.

6. Penggaris dan jangka 7. Selotip

8. Pulpen mekanik 9. Cutter

10. Kertas Tik

11. Karton Ubi 12. Lem Putih 13. Lem Korea 14. Lem UHU 15. Kayu Balsa 16. Penggaris Besi 17. Pisau Maket

18. Penerangan yang cukup

Langkah Kerja

a. Siapkan dan bersihkan meja gambar dari debu dan kotoran-kotoran lain

b. Siapkan kertas gambar kosong dan tempelkan pada meja gambar

c. Siapkan alat tulis dan gambar

d. Rancang konsep bangunan sederhana sesuai dengan ketentuan yang diberikan

e. Gambar Denah Rencana Atap, Denah Rencana Plafond, dan Detail pendukung lainnya.

f. Buat Maket Struktur dari seluruh bangunan mulai dari pondasi sampai dengan penutup atap.

Tugas

Dari acuan denah bangunan sederhana yang diberikan, rancanglah struktur bangunan sederhana (beton) dengan menggunakan struktur bambu. Denah, peletakan ruang dan fungsi ruang 30% boleh di ganti atau diubah.

Rancang konsep struktur bangunan dengan menggunakan struktur sederhana (beton).

Gambarkan denah rencana atap, denah rencana plafond serta detail-detail pendukung lainnya!

Buatlah maket struktur untuk keseluruhan bangunan untuk mendukung penjelasan rancangan struktur!

Referensi

Idham, Noor Cholis, 2013, Merancang Bangunan Gedung Bertingkat Rendah, Penerbit Graha Ilmu.

Schierle, G.G., 2006, Architectural Structures Excerpts, American Institute of Steel Construction, Inc.

Macdonald, Angus J., 1998, Structural Design for Architecture, Architectural Press.

Ching, Francis D.K., 2012, A Visual Dictionary of Architecture, John Wiley & Sons, Inc.

Dunn, Nick, 2010, Architectural Model Making, Matt Cox at Newman+Eastwood Ltd.

Pertemuan 5

Dalam dokumen Modul Ajar Studio Struktur dan Konstruksi 1 (Halaman 116-147)

Dokumen terkait