• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

B. Analisis Hasil Penelitian

3. Return On Asset (ROA)

Hasil regresi secara parsial menjelaskan bahwa variabel ROA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap CAR. ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang menunjukkan keseluruhan dari aktiva yang ada dan yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sukamto (2009). CAR perbankan berhubungan dengan modal perbankan. Laba yang dihasilkan dalam operasional bank dapat menambah permodalan dari bank tersebut. Apabila bank merugi dalam operasionalnya, permodalan bank tersebut dapat terkikis. Salah satu penghasilan terbesar sektor perbankan adalah pendapatan bunga.

Pemamfaatan aktiva secara produktif khususnya dalam penyaluran dana pihak ketiga dalam bentuk kredit secara benar akan memperoleh hasil berupa pendapatan bunga juga.

Penelitian ini menjelaskan bahwa ROA memiliki hubungan yang positif dengan CAR. Menurut Ali (2004:66), ”profitabilitas merupakan indikator dari kemampuan bank untuk mempertahankan kecukupan modalnya. Jika profitabilitas rendah maka bank tidak akan mampu menambah permodalannya”. Hal ini berarti ROA sejalan dengan CAR, dimana laba yang diperoleh bank akan meningkatkan modalnya, dan meningkatkan CAR. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sukamto (2009), Sinaga (2008).

4. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Variabel BOPO tidak diteliti dalam penelitian terdahulu. Peneliti sengaja menambahkannya untuk membedakan dengan penelitian sebelumnya.

Ternyata hasil yang didapat adalah hasil regresi secara parsial menjelaskan bahwa variabel BOPO yang menggambarkan efisiensi biaya dan pendapatan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap CAR yang menggambarkan kecukupan modal bank. Hal ini dapat dilihat dari nilai mean BOPO seluruh sampel yang digunakan pada penelitian ini, dimana nilai mean BOPO sebesar 89,7%. Nilai tersebut belum melebihi batas aman jika dibandingkan dengan ketentuan batas aman BOPO suatu bank secara umum, yakni 93,52%. Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

Penelitian ini menjelaskan bahwa BOPO memiliki hubungan yang positif dengan CAR. Makin tinggi rasio BOPO, mengindikasikan perbankan belum efisien. Sebaliknya, rasio BOPO yang rendah mengindikasikan tingkat efisiensi yang tinggi. Efisiensi BOPO erat kaitannya dengan besarnya laba yang diperoleh oleh suatu bank. Besarnya biaya operasional yang harus ditanggung oleh bank, dapat mengurangi laba dan kemudian

mengurangi modalnya, sehingga perlu adanya manajemen efisiensi biaya agar dapat meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan bank.

Secara simultan, LDR, NPL, ROA dan BOPO sebagai variabel independen berpengaruh terhadap CAR. LDR yang merupakan bagian dari rasio likuiditas menjadi faktor yang turut mempengaruhi besarnya kecukupan modal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Abdullah (2005:67) bahwa ”besar kecilnya kecukupan modal suatu bank, salah satunya dipengaruhi oleh tingkat likuiditas yang dimilikinya”. Semakin tinggi kredit yang disalurkan oleh suatu bank, ada kemungkinan timbulnya kredit macet, dan apabila tidak segera ditangani pada akhirnya menyebabkan kredit bermasalah. Hal ini menyebabkan pihak bank perlu meningkatkan kecukupan modalnya jika tidak ingin bangkrut. Modal bukan saja sebagai salah satu sumber penting dalam memenuhi kebutuhan dana bank, tetapi juga posisi modal akan mempengaruhi keputusan-keputusan manajemen dalam pencapaian laba dan kemungkinan timbulnya risiko. Modal yang terlalu besar misalnya, akan dapat mempengaruhi jumlah perolehan laba bank, sedangkan modal yang terlalu kecil disamping akan membatasi kemampuan ekspansi bank, juga akan mempengaruhi penilaian khusus para deposan, debitur, dan para pemegang saham bank.

Begitu juga dengan ROA dan BOPO yang berpengaruh terhadap CAR.

Jika pendapatan yang diperoleh bank tinggi, akan berpengaruh pada laba- nya. Tingkat efisiensi yang rendah dapat mempengaruhi turunnya laba, sehingga perlu adanya kebijakan perusahaan dan manajemen untuk dapat

mengurangi beban operasional. Dengan sendirinya, tingkat efisiensi dapat ditingkatkan sehingga diperoleh rasio BOPO yang semakin rendah dan dapat meningkatkan laba. Semakin besar porsi laba yang diperoleh, akan turut mempengaruhi besarnya modal yang dimiliki bank. Modal yang besar dapat digunakan untuk menyanggah resiko – resiko usaha serta meningkatkan kepercayaan nasabah karena modal akan mampu menutupi kerugian yang mungkin terjadi. Semakin banyak nasabah yang menempatkan dananya di bank maka semakin banyak dana yang dapat disalurkan sebagai kredit, sekaligus menambah modal bank itu sendiri.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara parsial, hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel ROA dengan variabel CAR. Namun variabel LDR, NPL, BOPO tidak berpengaruh terhadap CAR. Secara parsial, LDR tidak berpengaruh dan memiliki hubungan yang positif terhadap CAR. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan teori bahwa tingkat likuiditas berpengaruh terhadap CAR, dimana pengukuran likuiditas yang paling sering digunakan pihak perbankan adalah LDR. Penyimpangan ini mungkin diakibatkan karena perbankan di Indonesia masih terlalu berhati-hati dalam penyaluran kredit. Artinya, perbankan yang salah satu aktivitas bisnisnya sebagai lembaga intermediasi belum melaksanakan penyaluran kredit seperti yang diinginkan BI. Perekonomian ekonomi yang tidak menentu juga dapat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh bagi pihak perbankan dalam menyalurkan kredit. Secara parsial, NPL tidak berpengaruh dan memiliki hubungan yang positif terhadap CAR. Non Performing Loan merupakan salah satu indikator kesehatan kualitas aset bank. Penilaian kualitas aset merupakan penilaian terhadap kondisi aset bank dan kecukupan manajemen risiko kredit.

Hasil penelitian NPL yang tidak berpengaruh terhadap CAR ini mungkin dapat disebabkan akibat kondisi yang memang terjadi di perbankan sendiri.

Misalnya, semunya data bahwa NPL senantiasa mengalami penurunan pada tahun-tahun terakhir ini. Informasi yang diperoleh, banyak dana yang ditempatkan dalam bentuk SBI dan obligasi pemerintah yang sebenarnya hampir tidak mungkin tergelincir berstatus kredit macet, dimana aset dalam SBI, bobot resikonya dinilai sebesar nol. Hal ini mungkin dapat mempertahankan CAR tetap tinggi, karena aktiva tertimbang menurut resiko atas penempatan dana yang aman, beresiko kecil. Akibatnya, CAR kurang sensitif terhadap pertumbuhan kredit. Secara parsial, ROA berpengaruh dan memiliki hubungan yang positif terhadap CAR. Peningkatan laba berhubungan dengan peningkatan modal, yang dapat menjaga kecukupan modalnya. Hubungan yang positif ini benar karena dilihat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang semakin baik dan meningkat, akan mempengaruhi tingkat kecukupan modal yang dimiliki oleh satu perusahaan.

Secara parsial, BOPO tidak berpengaruh dan memiliki hubungan yang positif terhadap CAR. Hubungan yang positif ini benar karena semakin tinggi biaya operasi yang ditanggung oleh satu perusahaan, akan berdampak pada turunnya laba, sehingga perlunya peningkatan efisiensi biaya dan sumber daya yang ada di perusahaan agar dapat meningkatkan laba.

2. Secara simultan, rasio LDR, NPL, ROA, dan BOPO berpengaruh terhadap CAR. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan hasil yang didapat peneliti terdahulu Sukamto (2009), Sinaga (2008). Hal ini dapat disebabkan nilai mean yang tidak jauh berbeda dengan mean peneliti jika dilihat dari tabel statistik deskriptifnya. Begitu juga dengan objek yang digunakan dalam penelitian,

yaitu bank umum yang telah terdaftar di BEI dan waktu pengamatan penelitian yang merupakan kelanjutan dari tahun pengamatan penelitian terdahulu.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain :

1. Objek penelitian yang digunakan sebagai sampel terbatas pada perusahaan perbankan yang merupakan bank umum yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2005 sampai dengan tahun 2008.

3. Rasio keuangan yang digunakan terbatas pada rasio LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Non Performing Loan), ROA (Return On Assets), BOPO (Biaya Operasional tehadap Pendapatan Operasional), dan CAR (Capital Adequacy Ratio).

C. Saran

Beberapa saran yang bisa diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. bagi pihak manajemen bank disarankan untuk memperhatikan manajemen LDR, NPL, ROA dan BOPO sesuai dengan peraturan perbankan yang ada sehingga bank beroperasi seefisien mungkin dan bank dapat memperhatikan serta meningkatkan kecukupan modalnya.

2. bagi peneliti selanjutnya yang tertarik melakukan penelitian sejenis, dapat:

a. menambah variabel bebas/ independen yang lain atau lebih bervariasi, seperti Net Interest Margin (NIM), Investing Policy Ratio, Investing Portfolio Ratio, tingkat kualitas manajemen bank, struktur deposito, tingkat kualitas dan karakter para pemilik saham, riwayat pemupukan modal dan peraturan pembagian laba yang diperoleh;

b. memperpanjang waktu penelitian atau dengan menggunakan periode yang memperlihatan kinerja yang baik dan kurang baik sehingga dapat terlihat pengaruh variabel yang digunakan;

c. menambah sampel dari sumber lain yang ada, tidak hanya bank umum yang go public. Lebih baik lagi jika memasukkan indikator ekonomi makro, seperti tingkat suku bunga dan tingkat inflasi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulah, M.Faisal, 2005. Manajemen Perbankan: Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank, Edisi Revisi, UMM Press Malang.

Ayu, Melanie Chusuma, 2003. “Analisis Pengaruh Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas dan Likuiditas pada Bank Umum yang Go Public di Bursa Efek Surabaya”, Skripsi, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah, Malang.

Bank Indonesia, 2008. Kajian Stabilitas Keuangan, Bank Indonesia, Jakarta.

Bastian, Indra dan Suhardjono, 2006. Akuntansi Perbankan, Buku 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Dendawijaya, Lukman, 2001. Manajemen Perbankan, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Erlina dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: untuk Akuntansi dan Manajemen, Penerbit Universitas Sumatra Utara Press, Medan.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, Imam, 2007. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri, Universitas Islam Indonesia Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu, 2001. Dasar – dasar Perbankan, Cetakan Pertama, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Irmayanto, Juli, dkk 2004. Bank dan Lembaga Keuangan. Cetakan Keempat, Universitas Trisakti, Jakarta.

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara, Jurusan Akuntansi, 2004. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.

Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi, Penerbit PT.

Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Lubis, Ade Fatma, 2008. Pasar Modal, Edisi Pertama, Cetakan Kelima, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Muljono, Teguh Pudjo, 1992. Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan, Cetakan Keempat, Djambatan, Jakarta.

Sastradipoera, Komaruddin. 2004. Strategi Manajemen Bisnis Perbankan; Konsep dan Implikasi untuk Bersaing, Kappa-Sigma, Bandung.

Simorangkir, O.P, 2004. Pengantar Lembaga Keuangan dan non Lembaga Keuangan, Cetakan Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.

Sitanggang, Ranita M.F.2006. Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Universitas Sumatra Utara, Medan.

Sinaga, Fatma Z. 2008. Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Kecukupan Modal pada Bank Umum Nasional yang Go Public di Indonesia. Skripsi Universias Sumatra Utara, Medan.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan 8, Penerbit CV Alfabeta, Bandung

Sukamto,Harry. 2009. Pengaruh Tingkat Penyaluran Kredit dan Pemamfaatan Aktiva terhadap Kecukupan Modal Perusahaan Perbankan yang Go Public.Skripsi Universitas Sumatra Utara, Medan.

Suyatno, Thomas, 2003. Kelembagaan Perbankan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Lampiran

Lampiran i Proses Seleksi Sampel

No Nama Bank Kriteria Sampel

2005 2006 2007 2008

1 Bank Agroniaga (AGRO) X X

2 Bank Artha Graha Internasional (INPC)

Sampel 1

3 Bank Buana Indonesia (BBIA) X X X _

4 Bank Bukopin (BBKP) X

5 Bank Bumi Artha (BNBA) X

6 Bank Bumi Putera Indonesia (BABP)

Sampel 2

7 Bank Capital Indonesia (BACA) X X

8 Bak Central Asia (BBCA) Sampel 3

9 Bank Century (BCIC) Sampel 4

10 Bank Danamon Indonesia (BDMN)

Sampel 5

11 Bank Ekonomi Raharja (BAEK) X X

12 Bank Eksekutif Internasional (BEKS)

Sampel 6

13 Bank Internasional Indonesia (BNII)

Sampel 7

14 Bank Kesawan (BKSW) Sampel 8

15 Bank Lippo (LPBN) X

16 Bank Mandiri (BMRI) Sampel 9

17 Bank Mayapada Internasional (MAYA)

Sampel 10

18 Bank Mega (MEGA) Sampel 11

19 Bank Negara Indonesia (BBNI) Sampel 12

20 Bank Niaga (BNGA) Sampel 13

21 Bank Nusantara Parahyangan (BBNP)

Sampel 14

22 Bank OCBC NISP (NISP) X X X

23 Bank Pan Indonesia (PNBN) Sampel 15

24 Bank Permata (BNLI) Sampel 16

25 Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Sampel 17

26 Bank Swadesi (BSWD) Sampel 18

27 Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)

X X

28 Bank UOB Buana (BBIA) X X

29 Ban Victoria Internasional (BVIC) Sampel 19 30 Bank Windu Kentjana

Internasional (MCOR)

X X

Sumber: ICMD 2

Lampiran ii Sampel Penelitian

No Nama Bank Kode

1. Bank Artha Graha Internasional Tbk. INPC 2. Bank Bumiputra Indonesia Tbk. BABP

3. Bank Central Asia Tbk. BBCA

4. Bank Century Tbk. BCIC

5. Bank Danamon Indonesia Tbk. BDMN

6. Bank Eksekutif Internasional Tbk. BEKS 7. Bank Internasional Indonesia Tbk. BNII

8. Bank Kesawan Tbk. BKSW

9. Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI

10. Bank Mayapada Tbk. MAYA

11. Bank Mega Tbk. MEGA

12. Bank Negara Indonesia Tbk. BBNI

13. Bank Niaga Tbk. BNGA

14. Bank Nusantara Parahyangan Tbk. BBNP

15. Bank Pan Indonesia Tbk PNBN

16. Bank Permata Tbk. BNLI

17. Bank Rakyat Indonesia Tbk. BBRI

18. Bank Swadesi Tbk. BSWD

19. Bank Victoria Internasional Tbk. BVIC Sumber: Hasil Olahan Peneliti

Lampiran iii Sebelum Transformasi

Loan to Deposit Ratio (LDR)

No Emiten Loan to Deposit Ratio (LDR)

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008

1 INPC 0.8540 0.7952 0.8222 0.9347

2 BABP 0.8060 0.8742 0.8450 0.9044

3 BBCA 0.4180 0.2030 0.4360 0.5378

4 BCIC 0.2384 0.2135 0.3849 0.4759

5 BDMN 0.8080 0.7550 0.8810 0.9073

6 BEKS 0.8360 0.7480 0.7806 0.7345

7 BNII 0.5530 0.5722 0.7555 0.7784

8 BKSW 0.5540 0.6950 0.6846 0.7466

9 BMRI 0.5170 0.5720 0.5430 0.5479

10 MAYA 0.8235 0.8535 1.0388 1.0022

11 MEGA 0.5125 0.4270 0.4674 0.6467

12 BBNI 0.5424 0.4998 0.6064 0.6358

13 BNGA 0.8526 0.8469 0.9244 0.9073

14 BBNP 0.5703 0.5483 0.4939 0.6612

15 PNBN 0.5517 0.8047 0.9236 0.7447

16 BNLI 0.7850 0.8310 0.8800 1.1290

17 BBRI 0.7783 0.7253 0.6880 0.7426

18 BSWD 0.5536 0.5489 0.6216 0.8311

19 BVIC 0.4120 0.5194 0.5592 0.5346

Setelah Transformasi

Loan to Deposit Ratio (LDR)

No Emiten Loan to Deposit Ratio (LDR)

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008

1 INPC -0.15782 -0.22916 -0.19577 -0.06753

2 BABP -0.21567 -0.13445 -0.16842 -0.10048

3 BBCA -0.87227 -1.59455 -0.83011 -0.62027

4 BCIC -1.43381 -1.54412 -0.95477 -0.74255

5 BDMN -0.21319 -0.28104 -0.1267 -0.09728

6 BEKS -0.17913 -0.29035 -0.24769 -0.30857

7 BNII -0.5924 -0.55827 -0.28038 -0.25051

8 BKSW -0.59059 -0.36384 -0.37892 -0.29223

9 BMRI -0.65971 -0.55862 -0.61065 -0.60166

10 MAYA -0.19419 -0.15841 0.038066 0.002198

11 MEGA -0.66845 -0.85097 -0.76057 -0.43587

12 BBNI -0.61175 -0.69355 -0.50022 -0.45287

13 BNGA -0.15946 -0.16617 -0.07861 -0.09728

14 BBNP -0.56159 -0.60093 -0.70542 -0.4137

15 PNBN -0.59475 -0.21729 -0.07948 -0.29477

16 BNLI -0.24207 -0.18513 -0.12783 0.121332

17 BBRI -0.25064 -0.32117 -0.37397 -0.2976

18 BSWD -0.59131 -0.59984 -0.47546 -0.18501

19 BVIC -0.88673 -0.65508 -0.58125 -0.62624

Lampiran iv Sebelum Transformasi

Non Performing Loan (NPL)

No Emiten Non Performing Loan (NPL)

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008

1 INPC 0.0361 0.0485 0.0255 0.0270

2 BABP 0.0489 0.0474 0.0456 0.0425

3 BBCA 0.0171 0.0130 0.0081 0.0060

4 BCIC 0.0479 0.0499 0.0333 0.1042

5 BDMN 0.0142 0.0160 0.0068 0.0118

6 BEKS 0.1353 0.0789 0.1517 0.1549

7 BNII 0.0209 0.0386 0.0234 0.0154

8 BKSW 0.1107 0.0589 0.0633 0.0374

9 BMRI 0.1617 0.0592 0.0151 0.0109

10 MAYA 0.0132 0.0021 0.0014 0.0217

11 MEGA 0.0107 0.0160 0.0105 0.0079

12 BBNI 0.0836 0.0655 0.0401 0.0174

13 BNGA 0.0429 0.0251 0.0194 0.0142

14 BBNP 0.0170 0.0303 0.0146 0.0112

15 PNBN 0.0560 0.0260 0.0176 0.0215

16 BNLI 0.0260 0.0333 0.0153 0.0106

17 BBRI 0.0192 0.0129 0.0088 0.0085

18 BSWD 0.0208 0.0180 0.0147 0.0164

19 BVIC 0.0035 0.0603 0.0379 0.0367

Setelah Transformasi

Non Performing Loan (NPL)

No Emiten Non Performing Loan (NPL)

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008

1 INPC -3.32146 -3.02619 -3.66908 -3.61192

2 BABP -3.01798 -3.04913 -3.08785 -3.15825

3 BBCA -4.06868 -4.34281 -4.81589 -5.116

4 BCIC -3.03864 -2.99773 -3.4022 -2.26144

5 BDMN -4.25451 -4.13517 -4.99083 -4.43966

6 BEKS -2.00026 -2.53957 -1.88585 -1.86498

7 BNII -3.86801 -3.2545 -3.75502 -4.17339

8 BKSW -2.20093 -2.83191 -2.75987 -3.28608

9 BMRI -1.82201 -2.82683 -4.19306 -4.51899

10 MAYA -4.32754 -6.16582 -6.57128 -3.83044

11 MEGA -4.53751 -4.13517 -4.55638 -4.84089

12 BBNI -2.48171 -2.72571 -3.21638 -4.05129

13 BNGA -3.14888 -3.68489 -3.94248 -4.25451

14 BBNP -4.07454 -3.49661 -4.22673 -4.49184

15 PNBN -2.8824 -3.64966 -4.03986 -3.8397

16 BNLI -3.64966 -3.4022 -4.1799 -4.5469

17 BBRI -3.95284 -4.35053 -4.733 -4.76769

18 BSWD -3.8728 -4.01738 -4.21991 -4.11047

19 BVIC -5.65499 -2.80842 -3.2728 -3.30498

Lampiran v Sebelum Transformasi

Return On Asset (ROA)

No Emiten Return On Asset (ROA)

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008

1 INPC 0.0034 0.0040 0.0029 0.0017

2 BABP -0.0124 0.0026 0.0057 0.0003

3 BBCA 0.0340 0.0380 0.0330 0.0235

4 BCIC 0.0022 0.0038 0.0037 -0.5209

5 BDMN 0.0310 0.0180 0.0240 0.0143

6 BEKS -0.0299 -0.0096 0.0013 0.0011

7 BNII 0.0172 0.0143 0.0068 0.0085

8 BKSW 0.0030 0.0036 0.0035 0.0014

9 BMRI 0.0050 0.0110 0.0230 0.0148

10 MAYA 0.0084 0.0155 0.0146 0.0074

11 MEGA 0.0125 0.0088 0.0233 0.0144

12 BBNI 0.0161 0.0185 0.0085 0.0061

13 BNGA 0.0206 0.0211 0.0220 0.0104

14 BBNP 0.0159 0.0144 0.0129 0.0117

15 PNBN 0.0227 0.0278 0.0314 0.0174

16 BNLI 0.0120 0.0120 0.0190 0.0084

17 BBRI 0.0504 0.0436 0.0461 0.0242

18 BSWD 0.0206 0.0128 0.0106 0.0141

19 BVIC 0.0146 0.0176 0.0164 0.0063

Setelah Transformasi

Return On Asset (ROA)

No Emiten Return On Asset (ROA)

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008

1 INPC -5.68398 -5.52146 -5.84304 -6.37713

2 BABP - -5.95224 -5.16729 -8.11173

3 BBCA -3.38139 -3.27017 -3.41125 -3.75075

4 BCIC -6.1193 -5.57275 -5.59942 -

5 BDMN -3.47377 -4.01738 -3.7297 -4.2475

6 BEKS - - -6.64539 -6.81245

7 BNII -4.06285 -4.2475 -4.99083 -4.76769

8 BKSW -5.80914 -5.62682 -5.65499 -6.57128

9 BMRI -5.29832 -4.50986 -3.77226 -4.21313

10 MAYA -4.77952 -4.16692 -4.22673 -4.90628

11 MEGA -4.38203 -4.733 -3.7593 -4.24053

12 BBNI -4.12894 -3.98998 -4.76769 -5.09947

13 BNGA -3.88246 -3.85848 -3.81671 -4.56595

14 BBNP -4.14144 -4.24053 -4.35053 -4.44817

15 PNBN -3.78539 -3.58272 -3.46095 -4.05129

16 BNLI -4.42285 -4.42285 -3.96332 -4.77952

17 BBRI -2.98776 -3.1327 -3.07694 -3.7214

18 BSWD -3.88246 -4.35831 -4.5469 -4.26158

19 BVIC -4.22673 -4.03986 -4.11047 -5.06721

Lampiran vi Sebelum Transformasi

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) No Emiten Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO)

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008

1 INPC 0.9758 0.9709 0.9742 0.9749

2 BABP 1.1565 0.9253 0.8112 0.9206

3 BBCA 1.0594 1.1492 0.6661 0.6423

4 BCIC 1.2269 0.9365 0.9258 0.9185

5 BDMN 0.6565 0.8033 0.7491 0.8465

6 BEKS 1.6349 1.294 0.936 1.0505

7 BNII 1.0186 0.9003 0.9629 0.943

8 BKSW 1.008 0.9562 0.9516 1.0264

9 BMRI 0.9409 0.8936 0.7878 0.7304

10 MAYA 0.9265 0.8899 0.8846 0.9063

11 MEGA 0.8858 1.2487 0.7921 0.8315

12 BBNI 0.8412 0.8389 0.9222 0.8815

13 BNGA 0.823 0.8291 0.7766 0.8847

14 BBNP 0.8643 0.8818 0.8784 0.8972

15 PNBN 0.8245 0.7247 0.7156 0.8174

16 BNLI 0.896 0.9 0.8357 0.8788

17 BBRI 0.7033 0.724 0.6763 0.7031

18 BSWD 0.8291 0.9112 0.9165 0.7331

19 BVIC 0.8506 0.7603 0.8559 0.9223

Setelah Transformasi

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) No Emiten Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO)

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008

1 INPC -0.0245 -0.02953 -0.02614 -0.02542

2 BABP 0.145398 -0.07764 -0.20924 -0.08273

3 BBCA 0.057703 0.139066 -0.40632 -0.4427

4 BCIC 0.204491 -0.06561 -0.0771 -0.08501

5 BDMN -0.42083 -0.21903 -0.28888 -0.16665

6 BEKS 0.491582 0.257738 -0.06614 0.049266

7 BNII 0.018429 -0.10503 -0.03781 -0.05869

8 BKSW 0.007968 -0.04479 -0.04961 0.026058

9 BMRI -0.06092 -0.1125 -0.23851 -0.31416

10 MAYA -0.07634 -0.11665 -0.12262 -0.09838

11 MEGA -0.12126 0.222103 -0.23307 -0.18452

12 BBNI -0.17293 -0.17566 -0.08099 -0.12613

13 BNGA -0.1948 -0.18741 -0.25283 -0.12251

14 BBNP -0.14584 -0.12579 -0.12965 -0.10848

15 PNBN -0.19298 -0.322 -0.33463 -0.20163

16 BNLI -0.10981 -0.10536 -0.17949 -0.1292

17 BBRI -0.35197 -0.32296 -0.39112 -0.35226

18 BSWD -0.18741 -0.09299 -0.08719 -0.31047

19 BVIC -0.16181 -0.27404 -0.1556 -0.08088

Lampiran vii Sebelum Transformasi

Capital Adequacy Ratio (CAR)

No Emiten Capital Adequacy Ratio (CAR)

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008

1 INPC 0.1114 0.1138 0.1224 0.149

2 BABP 0.1037 0.1291 0.1186 0.1178

3 BBCA 0.215 0.221 0.192 0.1627

4 BCIC 0.0808 0.1166 0.1591 -0.2229

5 BDMN 0.227 0.204 0.193 0.1337

6 BEKS 0.0971 0.0937 0.1191 0.0934

7 BNII 0.2174 0.233 0.2021 0.1958

8 BKSW 0.1434 0.0943 0.1036 0.1034

9 BMRI 0.237 0.253 0.211 0.1566

10 MAYA 0.1424 0.1382 0.2995 0.2369

11 MEGA 0.1112 0.1573 0.1184 0.1609

12 BBNI 0.1599 0.153 0.1574 0.1359

13 BNGA 0.1724 0.1665 0.1543 0.1559

14 BBNP 0.1078 0.1664 0.17 0.1404

15 PNBN 0.2872 0.2947 0.2158 0.2031

16 BNLI 0.098 0.135 0.133 0.1076

17 BBRI 0.1529 0.1882 0.1584 0.1318

18 BSWD 0.2406 0.2655 0.2066 0.3327

19 BVIC 0.2028 0.2027 0.1543 0.2277

Setelah Transformasi

Capital Adequacy Ratio (CAR)

No Emiten Capital Adequacy Ratio (CAR)

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008

1 INPC -2.19463 -2.17331 -2.10046 -1.90381

2 BABP -2.26625 -2.04717 -2.132 -2.13877

3 BBCA -1.53712 -1.50959 -1.65026 -1.81585

4 BCIC -2.51578 -2.14901 -1.83822 -

5 BDMN -1.48281 -1.58964 -1.64507 -2.01216

6 BEKS -2.33201 -2.36766 -2.12779 -2.37086

7 BNII -1.52602 -1.45672 -1.59899 -1.63066

8 BKSW -1.94212 -2.36127 -2.26722 -2.26915

9 BMRI -1.4397 -1.37437 -1.5559 -1.85406

10 MAYA -1.94912 -1.97905 -1.20564 -1.44012

11 MEGA -2.19642 -1.8496 -2.13369 -1.82697

12 BBNI -1.83321 -1.87732 -1.84896 -1.99584

13 BNGA -1.75794 -1.79276 -1.86886 -1.85854

14 BBNP -2.22748 -1.79336 -1.77196 -1.96326

15 PNBN -1.24758 -1.2218 -1.5334 -1.59406

16 BNLI -2.32279 -2.00248 -2.01741 -2.22933

17 BBRI -1.87797 -1.67025 -1.84263 -2.02647

18 BSWD -1.42462 -1.32614 -1.57697 -1.10051

19 BVIC -1.59554 -1.59603 -1.86886 -1.47973

Lampiran viii Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation Variance Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic LDR 76 .9260 .2030 1.1290 .680763 .0220230 .1919916 .037 NPL 76 .1603 .0014 .1617 .035722 .0040601 .0353953 .001 ROA 76 .5704 -.5200 .0504 .006601 .0071672 .0624822 .004 BOPO 76 .9926 .6423 1.6349 .897201 .0177584 .1548138 .024 CAR 76 .5547 -.2220 .3327 .162446 .0081516 .0710636 .005 Valid N

(listwise) 76

Lampiran ix Hasil uji normalitas sebelum transformasi

Uji Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LDR NPL ROA BOPO CAR

N 76 76 76 76 76

Normal Parametersa Mean .680763 .035722 .006601 .897201 .162446 Std. Deviation .191991

6

.035395 3

.062482 2

.154813 8

.071063 6 Most Extreme

Differences

Absolute .109 .189 .407 .161 .139

Positive .109 .189 .278 .161 .096

Negative -.100 -.166 -.407 -.066 -.139

Kolmogorov-Smirnov Z .949 1.651 3.550 1.404 1.214

Asymp. Sig. (2-tailed) .329 .009 .000 .039 .105

a. Test distribution is Normal.

Hasil uji normalitas setelah transformasi

Uji Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test LN_LD

R

LN_NP L

LN_RO A

LN_BOP O

LN_CA R

N 76 76 72 76 75

Normal Parametersa Mean -.4326 -3.7316 -4.5636 -.1215 -1.8387 Std. Deviation .33379 .92782 .98821 .15892 .32482 Most Extreme

Differences

Absolute .132 .069 .144 .126 .076

Positive .098 .056 .072 .126 .067

Negative -.132 -.069 -.144 -.072 -.076

Kolmogorov-Smirnov Z 1.149 .598 1.219 1.099 .661

Asymp. Sig. (2-tailed) .143 .867 .102 .179 .774

a. Test distribution is Normal.

Lampiran x

Gambar histogram (uji normalitas) sebelum transformasi

Gambar histogram (uji normalitas) setelah transformasi

Lampiran xi

Gambar P-P Plot (uji normalitas) sebelum transformasi

Gambar P-P Plot (uji normalitas) setelah transformasi

Lampiran xii Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.909 .380 -2.394 .019

LN_LDR .031 .111 .034 .283 .778 .776 1.288

LN_NPL .021 .044 .059 .471 .639 .703 1.422

LN_ROA .178 .049 .557 3.607 .001 .458 2.185

LN_BOPO .036 .340 .015 .107 .915 .523 1.912

a. Dependent Variable: LN_CAR

Lampiran xiii Hasil Uji

Heterokedastisitas

Lampiran xiv Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .518a .268 .224 .27797 2.307

a. Predictors: (Constant), LN_BOPO, LN_LDR, LN_NPL, LN_ROA b. Dependent Variable: LN_CAR

Hasil Uji Autokorelasi setelah tranformasi (LAG)

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .520a .270 .214 .27897 2.164

a. Predictors: (Constant), LAG_CAR, LN_NPL, LN_LDR, LN_BOPO, LN_ROA b. Dependent Variable: LN_CAR

Lampiran xv Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .520a .270 .214 .27897 2.164

a. Predictors: (Constant), LAG_CAR, LN_NPL, LN_LDR, LN_BOPO, LN_ROA b. Dependent Variable: LN_CAR

Hasil Uji Statistik “F”

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.895 4 .474 6.133 .000a

Residual 5.177 67 .077

Total 7.072 71

a. Predictors: (Constant), LN_BOPO, LN_LDR, LN_NPL, LN_ROA b. Dependent Variable: LN_CAR

Hasil Uji Statistik “t”

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.909 .380 -2.394 .019

LN_LDR .031 .111 .034 .283 .778 .776 1.288

LN_NPL .021 .044 .059 .471 .639 .703 1.422

LN_ROA .178 .049 .557 3.607 .001 .458 2.185

LN_BOPO .036 .340 .015 .107 .915 .523 1.912

a. Dependent Variable: LN_CAR

Dokumen terkait