BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
B. Analisis Hasil Penelitian
3. Return On Asset (ROA)
Hasil regresi secara parsial menjelaskan bahwa variabel ROA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap CAR. ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang menunjukkan keseluruhan dari aktiva yang ada dan yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sukamto (2009). CAR perbankan berhubungan dengan modal perbankan. Laba yang dihasilkan dalam operasional bank dapat menambah permodalan dari bank tersebut. Apabila bank merugi dalam operasionalnya, permodalan bank tersebut dapat terkikis. Salah satu penghasilan terbesar sektor perbankan adalah pendapatan bunga.
Pemamfaatan aktiva secara produktif khususnya dalam penyaluran dana pihak ketiga dalam bentuk kredit secara benar akan memperoleh hasil berupa pendapatan bunga juga.
Penelitian ini menjelaskan bahwa ROA memiliki hubungan yang positif dengan CAR. Menurut Ali (2004:66), ”profitabilitas merupakan indikator dari kemampuan bank untuk mempertahankan kecukupan modalnya. Jika profitabilitas rendah maka bank tidak akan mampu menambah permodalannya”. Hal ini berarti ROA sejalan dengan CAR, dimana laba yang diperoleh bank akan meningkatkan modalnya, dan meningkatkan CAR. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sukamto (2009), Sinaga (2008).
4. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Variabel BOPO tidak diteliti dalam penelitian terdahulu. Peneliti sengaja menambahkannya untuk membedakan dengan penelitian sebelumnya.
Ternyata hasil yang didapat adalah hasil regresi secara parsial menjelaskan bahwa variabel BOPO yang menggambarkan efisiensi biaya dan pendapatan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap CAR yang menggambarkan kecukupan modal bank. Hal ini dapat dilihat dari nilai mean BOPO seluruh sampel yang digunakan pada penelitian ini, dimana nilai mean BOPO sebesar 89,7%. Nilai tersebut belum melebihi batas aman jika dibandingkan dengan ketentuan batas aman BOPO suatu bank secara umum, yakni 93,52%. Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
Penelitian ini menjelaskan bahwa BOPO memiliki hubungan yang positif dengan CAR. Makin tinggi rasio BOPO, mengindikasikan perbankan belum efisien. Sebaliknya, rasio BOPO yang rendah mengindikasikan tingkat efisiensi yang tinggi. Efisiensi BOPO erat kaitannya dengan besarnya laba yang diperoleh oleh suatu bank. Besarnya biaya operasional yang harus ditanggung oleh bank, dapat mengurangi laba dan kemudian
mengurangi modalnya, sehingga perlu adanya manajemen efisiensi biaya agar dapat meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan bank.
Secara simultan, LDR, NPL, ROA dan BOPO sebagai variabel independen berpengaruh terhadap CAR. LDR yang merupakan bagian dari rasio likuiditas menjadi faktor yang turut mempengaruhi besarnya kecukupan modal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Abdullah (2005:67) bahwa ”besar kecilnya kecukupan modal suatu bank, salah satunya dipengaruhi oleh tingkat likuiditas yang dimilikinya”. Semakin tinggi kredit yang disalurkan oleh suatu bank, ada kemungkinan timbulnya kredit macet, dan apabila tidak segera ditangani pada akhirnya menyebabkan kredit bermasalah. Hal ini menyebabkan pihak bank perlu meningkatkan kecukupan modalnya jika tidak ingin bangkrut. Modal bukan saja sebagai salah satu sumber penting dalam memenuhi kebutuhan dana bank, tetapi juga posisi modal akan mempengaruhi keputusan-keputusan manajemen dalam pencapaian laba dan kemungkinan timbulnya risiko. Modal yang terlalu besar misalnya, akan dapat mempengaruhi jumlah perolehan laba bank, sedangkan modal yang terlalu kecil disamping akan membatasi kemampuan ekspansi bank, juga akan mempengaruhi penilaian khusus para deposan, debitur, dan para pemegang saham bank.
Begitu juga dengan ROA dan BOPO yang berpengaruh terhadap CAR.
Jika pendapatan yang diperoleh bank tinggi, akan berpengaruh pada laba- nya. Tingkat efisiensi yang rendah dapat mempengaruhi turunnya laba, sehingga perlu adanya kebijakan perusahaan dan manajemen untuk dapat
mengurangi beban operasional. Dengan sendirinya, tingkat efisiensi dapat ditingkatkan sehingga diperoleh rasio BOPO yang semakin rendah dan dapat meningkatkan laba. Semakin besar porsi laba yang diperoleh, akan turut mempengaruhi besarnya modal yang dimiliki bank. Modal yang besar dapat digunakan untuk menyanggah resiko – resiko usaha serta meningkatkan kepercayaan nasabah karena modal akan mampu menutupi kerugian yang mungkin terjadi. Semakin banyak nasabah yang menempatkan dananya di bank maka semakin banyak dana yang dapat disalurkan sebagai kredit, sekaligus menambah modal bank itu sendiri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara parsial, hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel ROA dengan variabel CAR. Namun variabel LDR, NPL, BOPO tidak berpengaruh terhadap CAR. Secara parsial, LDR tidak berpengaruh dan memiliki hubungan yang positif terhadap CAR. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan teori bahwa tingkat likuiditas berpengaruh terhadap CAR, dimana pengukuran likuiditas yang paling sering digunakan pihak perbankan adalah LDR. Penyimpangan ini mungkin diakibatkan karena perbankan di Indonesia masih terlalu berhati-hati dalam penyaluran kredit. Artinya, perbankan yang salah satu aktivitas bisnisnya sebagai lembaga intermediasi belum melaksanakan penyaluran kredit seperti yang diinginkan BI. Perekonomian ekonomi yang tidak menentu juga dapat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh bagi pihak perbankan dalam menyalurkan kredit. Secara parsial, NPL tidak berpengaruh dan memiliki hubungan yang positif terhadap CAR. Non Performing Loan merupakan salah satu indikator kesehatan kualitas aset bank. Penilaian kualitas aset merupakan penilaian terhadap kondisi aset bank dan kecukupan manajemen risiko kredit.
Hasil penelitian NPL yang tidak berpengaruh terhadap CAR ini mungkin dapat disebabkan akibat kondisi yang memang terjadi di perbankan sendiri.
Misalnya, semunya data bahwa NPL senantiasa mengalami penurunan pada tahun-tahun terakhir ini. Informasi yang diperoleh, banyak dana yang ditempatkan dalam bentuk SBI dan obligasi pemerintah yang sebenarnya hampir tidak mungkin tergelincir berstatus kredit macet, dimana aset dalam SBI, bobot resikonya dinilai sebesar nol. Hal ini mungkin dapat mempertahankan CAR tetap tinggi, karena aktiva tertimbang menurut resiko atas penempatan dana yang aman, beresiko kecil. Akibatnya, CAR kurang sensitif terhadap pertumbuhan kredit. Secara parsial, ROA berpengaruh dan memiliki hubungan yang positif terhadap CAR. Peningkatan laba berhubungan dengan peningkatan modal, yang dapat menjaga kecukupan modalnya. Hubungan yang positif ini benar karena dilihat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang semakin baik dan meningkat, akan mempengaruhi tingkat kecukupan modal yang dimiliki oleh satu perusahaan.
Secara parsial, BOPO tidak berpengaruh dan memiliki hubungan yang positif terhadap CAR. Hubungan yang positif ini benar karena semakin tinggi biaya operasi yang ditanggung oleh satu perusahaan, akan berdampak pada turunnya laba, sehingga perlunya peningkatan efisiensi biaya dan sumber daya yang ada di perusahaan agar dapat meningkatkan laba.
2. Secara simultan, rasio LDR, NPL, ROA, dan BOPO berpengaruh terhadap CAR. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan hasil yang didapat peneliti terdahulu Sukamto (2009), Sinaga (2008). Hal ini dapat disebabkan nilai mean yang tidak jauh berbeda dengan mean peneliti jika dilihat dari tabel statistik deskriptifnya. Begitu juga dengan objek yang digunakan dalam penelitian,
yaitu bank umum yang telah terdaftar di BEI dan waktu pengamatan penelitian yang merupakan kelanjutan dari tahun pengamatan penelitian terdahulu.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain :
1. Objek penelitian yang digunakan sebagai sampel terbatas pada perusahaan perbankan yang merupakan bank umum yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2005 sampai dengan tahun 2008.
3. Rasio keuangan yang digunakan terbatas pada rasio LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Non Performing Loan), ROA (Return On Assets), BOPO (Biaya Operasional tehadap Pendapatan Operasional), dan CAR (Capital Adequacy Ratio).
C. Saran
Beberapa saran yang bisa diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. bagi pihak manajemen bank disarankan untuk memperhatikan manajemen LDR, NPL, ROA dan BOPO sesuai dengan peraturan perbankan yang ada sehingga bank beroperasi seefisien mungkin dan bank dapat memperhatikan serta meningkatkan kecukupan modalnya.
2. bagi peneliti selanjutnya yang tertarik melakukan penelitian sejenis, dapat:
a. menambah variabel bebas/ independen yang lain atau lebih bervariasi, seperti Net Interest Margin (NIM), Investing Policy Ratio, Investing Portfolio Ratio, tingkat kualitas manajemen bank, struktur deposito, tingkat kualitas dan karakter para pemilik saham, riwayat pemupukan modal dan peraturan pembagian laba yang diperoleh;
b. memperpanjang waktu penelitian atau dengan menggunakan periode yang memperlihatan kinerja yang baik dan kurang baik sehingga dapat terlihat pengaruh variabel yang digunakan;
c. menambah sampel dari sumber lain yang ada, tidak hanya bank umum yang go public. Lebih baik lagi jika memasukkan indikator ekonomi makro, seperti tingkat suku bunga dan tingkat inflasi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulah, M.Faisal, 2005. Manajemen Perbankan: Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank, Edisi Revisi, UMM Press Malang.
Ayu, Melanie Chusuma, 2003. “Analisis Pengaruh Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas dan Likuiditas pada Bank Umum yang Go Public di Bursa Efek Surabaya”, Skripsi, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah, Malang.
Bank Indonesia, 2008. Kajian Stabilitas Keuangan, Bank Indonesia, Jakarta.
Bastian, Indra dan Suhardjono, 2006. Akuntansi Perbankan, Buku 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Dendawijaya, Lukman, 2001. Manajemen Perbankan, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
Erlina dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: untuk Akuntansi dan Manajemen, Penerbit Universitas Sumatra Utara Press, Medan.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali, Imam, 2007. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri, Universitas Islam Indonesia Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu, 2001. Dasar – dasar Perbankan, Cetakan Pertama, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Irmayanto, Juli, dkk 2004. Bank dan Lembaga Keuangan. Cetakan Keempat, Universitas Trisakti, Jakarta.
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara, Jurusan Akuntansi, 2004. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.
Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi, Penerbit PT.
Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Lubis, Ade Fatma, 2008. Pasar Modal, Edisi Pertama, Cetakan Kelima, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Muljono, Teguh Pudjo, 1992. Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan, Cetakan Keempat, Djambatan, Jakarta.
Sastradipoera, Komaruddin. 2004. Strategi Manajemen Bisnis Perbankan; Konsep dan Implikasi untuk Bersaing, Kappa-Sigma, Bandung.
Simorangkir, O.P, 2004. Pengantar Lembaga Keuangan dan non Lembaga Keuangan, Cetakan Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.
Sitanggang, Ranita M.F.2006. Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Universitas Sumatra Utara, Medan.
Sinaga, Fatma Z. 2008. Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Kecukupan Modal pada Bank Umum Nasional yang Go Public di Indonesia. Skripsi Universias Sumatra Utara, Medan.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan 8, Penerbit CV Alfabeta, Bandung
Sukamto,Harry. 2009. Pengaruh Tingkat Penyaluran Kredit dan Pemamfaatan Aktiva terhadap Kecukupan Modal Perusahaan Perbankan yang Go Public.Skripsi Universitas Sumatra Utara, Medan.
Suyatno, Thomas, 2003. Kelembagaan Perbankan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Lampiran
Lampiran i Proses Seleksi Sampel
No Nama Bank Kriteria Sampel
2005 2006 2007 2008
1 Bank Agroniaga (AGRO) X X √ √ −
2 Bank Artha Graha Internasional (INPC)
√ √ √ √ Sampel 1
3 Bank Buana Indonesia (BBIA) √ X X X _
4 Bank Bukopin (BBKP) X √ √ √ −
5 Bank Bumi Artha (BNBA) X √ √ √ −
6 Bank Bumi Putera Indonesia (BABP)
√ √ √ √ Sampel 2
7 Bank Capital Indonesia (BACA) X X √ √ −
8 Bak Central Asia (BBCA) √ √ √ √ Sampel 3
9 Bank Century (BCIC) √ √ √ √ Sampel 4
10 Bank Danamon Indonesia (BDMN)
√ √ √ √ Sampel 5
11 Bank Ekonomi Raharja (BAEK) X X √ √ −
12 Bank Eksekutif Internasional (BEKS)
√ √ √ √ Sampel 6
13 Bank Internasional Indonesia (BNII)
√ √ √ √ Sampel 7
14 Bank Kesawan (BKSW) √ √ √ √ Sampel 8
15 Bank Lippo (LPBN) √ √ √ X −
16 Bank Mandiri (BMRI) √ √ √ √ Sampel 9
17 Bank Mayapada Internasional (MAYA)
√ √ √ √ Sampel 10
18 Bank Mega (MEGA) √ √ √ √ Sampel 11
19 Bank Negara Indonesia (BBNI) √ √ √ √ Sampel 12
20 Bank Niaga (BNGA) √ √ √ √ Sampel 13
21 Bank Nusantara Parahyangan (BBNP)
√ √ √ √ Sampel 14
22 Bank OCBC NISP (NISP) X X X √ −
23 Bank Pan Indonesia (PNBN) √ √ √ √ Sampel 15
24 Bank Permata (BNLI) √ √ √ √ Sampel 16
25 Bank Rakyat Indonesia (BBRI) √ √ √ √ Sampel 17
26 Bank Swadesi (BSWD) √ √ √ √ Sampel 18
27 Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)
X X √ √ −
28 Bank UOB Buana (BBIA) X √ √ X −
29 Ban Victoria Internasional (BVIC) √ √ √ √ Sampel 19 30 Bank Windu Kentjana
Internasional (MCOR)
X X √ √ −
Sumber: ICMD 2
Lampiran ii Sampel Penelitian
No Nama Bank Kode
1. Bank Artha Graha Internasional Tbk. INPC 2. Bank Bumiputra Indonesia Tbk. BABP
3. Bank Central Asia Tbk. BBCA
4. Bank Century Tbk. BCIC
5. Bank Danamon Indonesia Tbk. BDMN
6. Bank Eksekutif Internasional Tbk. BEKS 7. Bank Internasional Indonesia Tbk. BNII
8. Bank Kesawan Tbk. BKSW
9. Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI
10. Bank Mayapada Tbk. MAYA
11. Bank Mega Tbk. MEGA
12. Bank Negara Indonesia Tbk. BBNI
13. Bank Niaga Tbk. BNGA
14. Bank Nusantara Parahyangan Tbk. BBNP
15. Bank Pan Indonesia Tbk PNBN
16. Bank Permata Tbk. BNLI
17. Bank Rakyat Indonesia Tbk. BBRI
18. Bank Swadesi Tbk. BSWD
19. Bank Victoria Internasional Tbk. BVIC Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Lampiran iii Sebelum Transformasi
Loan to Deposit Ratio (LDR)
No Emiten Loan to Deposit Ratio (LDR)
Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008
1 INPC 0.8540 0.7952 0.8222 0.9347
2 BABP 0.8060 0.8742 0.8450 0.9044
3 BBCA 0.4180 0.2030 0.4360 0.5378
4 BCIC 0.2384 0.2135 0.3849 0.4759
5 BDMN 0.8080 0.7550 0.8810 0.9073
6 BEKS 0.8360 0.7480 0.7806 0.7345
7 BNII 0.5530 0.5722 0.7555 0.7784
8 BKSW 0.5540 0.6950 0.6846 0.7466
9 BMRI 0.5170 0.5720 0.5430 0.5479
10 MAYA 0.8235 0.8535 1.0388 1.0022
11 MEGA 0.5125 0.4270 0.4674 0.6467
12 BBNI 0.5424 0.4998 0.6064 0.6358
13 BNGA 0.8526 0.8469 0.9244 0.9073
14 BBNP 0.5703 0.5483 0.4939 0.6612
15 PNBN 0.5517 0.8047 0.9236 0.7447
16 BNLI 0.7850 0.8310 0.8800 1.1290
17 BBRI 0.7783 0.7253 0.6880 0.7426
18 BSWD 0.5536 0.5489 0.6216 0.8311
19 BVIC 0.4120 0.5194 0.5592 0.5346
Setelah Transformasi
Loan to Deposit Ratio (LDR)
No Emiten Loan to Deposit Ratio (LDR)
Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008
1 INPC -0.15782 -0.22916 -0.19577 -0.06753
2 BABP -0.21567 -0.13445 -0.16842 -0.10048
3 BBCA -0.87227 -1.59455 -0.83011 -0.62027
4 BCIC -1.43381 -1.54412 -0.95477 -0.74255
5 BDMN -0.21319 -0.28104 -0.1267 -0.09728
6 BEKS -0.17913 -0.29035 -0.24769 -0.30857
7 BNII -0.5924 -0.55827 -0.28038 -0.25051
8 BKSW -0.59059 -0.36384 -0.37892 -0.29223
9 BMRI -0.65971 -0.55862 -0.61065 -0.60166
10 MAYA -0.19419 -0.15841 0.038066 0.002198
11 MEGA -0.66845 -0.85097 -0.76057 -0.43587
12 BBNI -0.61175 -0.69355 -0.50022 -0.45287
13 BNGA -0.15946 -0.16617 -0.07861 -0.09728
14 BBNP -0.56159 -0.60093 -0.70542 -0.4137
15 PNBN -0.59475 -0.21729 -0.07948 -0.29477
16 BNLI -0.24207 -0.18513 -0.12783 0.121332
17 BBRI -0.25064 -0.32117 -0.37397 -0.2976
18 BSWD -0.59131 -0.59984 -0.47546 -0.18501
19 BVIC -0.88673 -0.65508 -0.58125 -0.62624
Lampiran iv Sebelum Transformasi
Non Performing Loan (NPL)
No Emiten Non Performing Loan (NPL)
Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008
1 INPC 0.0361 0.0485 0.0255 0.0270
2 BABP 0.0489 0.0474 0.0456 0.0425
3 BBCA 0.0171 0.0130 0.0081 0.0060
4 BCIC 0.0479 0.0499 0.0333 0.1042
5 BDMN 0.0142 0.0160 0.0068 0.0118
6 BEKS 0.1353 0.0789 0.1517 0.1549
7 BNII 0.0209 0.0386 0.0234 0.0154
8 BKSW 0.1107 0.0589 0.0633 0.0374
9 BMRI 0.1617 0.0592 0.0151 0.0109
10 MAYA 0.0132 0.0021 0.0014 0.0217
11 MEGA 0.0107 0.0160 0.0105 0.0079
12 BBNI 0.0836 0.0655 0.0401 0.0174
13 BNGA 0.0429 0.0251 0.0194 0.0142
14 BBNP 0.0170 0.0303 0.0146 0.0112
15 PNBN 0.0560 0.0260 0.0176 0.0215
16 BNLI 0.0260 0.0333 0.0153 0.0106
17 BBRI 0.0192 0.0129 0.0088 0.0085
18 BSWD 0.0208 0.0180 0.0147 0.0164
19 BVIC 0.0035 0.0603 0.0379 0.0367
Setelah Transformasi
Non Performing Loan (NPL)
No Emiten Non Performing Loan (NPL)
Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008
1 INPC -3.32146 -3.02619 -3.66908 -3.61192
2 BABP -3.01798 -3.04913 -3.08785 -3.15825
3 BBCA -4.06868 -4.34281 -4.81589 -5.116
4 BCIC -3.03864 -2.99773 -3.4022 -2.26144
5 BDMN -4.25451 -4.13517 -4.99083 -4.43966
6 BEKS -2.00026 -2.53957 -1.88585 -1.86498
7 BNII -3.86801 -3.2545 -3.75502 -4.17339
8 BKSW -2.20093 -2.83191 -2.75987 -3.28608
9 BMRI -1.82201 -2.82683 -4.19306 -4.51899
10 MAYA -4.32754 -6.16582 -6.57128 -3.83044
11 MEGA -4.53751 -4.13517 -4.55638 -4.84089
12 BBNI -2.48171 -2.72571 -3.21638 -4.05129
13 BNGA -3.14888 -3.68489 -3.94248 -4.25451
14 BBNP -4.07454 -3.49661 -4.22673 -4.49184
15 PNBN -2.8824 -3.64966 -4.03986 -3.8397
16 BNLI -3.64966 -3.4022 -4.1799 -4.5469
17 BBRI -3.95284 -4.35053 -4.733 -4.76769
18 BSWD -3.8728 -4.01738 -4.21991 -4.11047
19 BVIC -5.65499 -2.80842 -3.2728 -3.30498
Lampiran v Sebelum Transformasi
Return On Asset (ROA)
No Emiten Return On Asset (ROA)
Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008
1 INPC 0.0034 0.0040 0.0029 0.0017
2 BABP -0.0124 0.0026 0.0057 0.0003
3 BBCA 0.0340 0.0380 0.0330 0.0235
4 BCIC 0.0022 0.0038 0.0037 -0.5209
5 BDMN 0.0310 0.0180 0.0240 0.0143
6 BEKS -0.0299 -0.0096 0.0013 0.0011
7 BNII 0.0172 0.0143 0.0068 0.0085
8 BKSW 0.0030 0.0036 0.0035 0.0014
9 BMRI 0.0050 0.0110 0.0230 0.0148
10 MAYA 0.0084 0.0155 0.0146 0.0074
11 MEGA 0.0125 0.0088 0.0233 0.0144
12 BBNI 0.0161 0.0185 0.0085 0.0061
13 BNGA 0.0206 0.0211 0.0220 0.0104
14 BBNP 0.0159 0.0144 0.0129 0.0117
15 PNBN 0.0227 0.0278 0.0314 0.0174
16 BNLI 0.0120 0.0120 0.0190 0.0084
17 BBRI 0.0504 0.0436 0.0461 0.0242
18 BSWD 0.0206 0.0128 0.0106 0.0141
19 BVIC 0.0146 0.0176 0.0164 0.0063
Setelah Transformasi
Return On Asset (ROA)
No Emiten Return On Asset (ROA)
Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008
1 INPC -5.68398 -5.52146 -5.84304 -6.37713
2 BABP - -5.95224 -5.16729 -8.11173
3 BBCA -3.38139 -3.27017 -3.41125 -3.75075
4 BCIC -6.1193 -5.57275 -5.59942 -
5 BDMN -3.47377 -4.01738 -3.7297 -4.2475
6 BEKS - - -6.64539 -6.81245
7 BNII -4.06285 -4.2475 -4.99083 -4.76769
8 BKSW -5.80914 -5.62682 -5.65499 -6.57128
9 BMRI -5.29832 -4.50986 -3.77226 -4.21313
10 MAYA -4.77952 -4.16692 -4.22673 -4.90628
11 MEGA -4.38203 -4.733 -3.7593 -4.24053
12 BBNI -4.12894 -3.98998 -4.76769 -5.09947
13 BNGA -3.88246 -3.85848 -3.81671 -4.56595
14 BBNP -4.14144 -4.24053 -4.35053 -4.44817
15 PNBN -3.78539 -3.58272 -3.46095 -4.05129
16 BNLI -4.42285 -4.42285 -3.96332 -4.77952
17 BBRI -2.98776 -3.1327 -3.07694 -3.7214
18 BSWD -3.88246 -4.35831 -4.5469 -4.26158
19 BVIC -4.22673 -4.03986 -4.11047 -5.06721
Lampiran vi Sebelum Transformasi
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) No Emiten Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO)
Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008
1 INPC 0.9758 0.9709 0.9742 0.9749
2 BABP 1.1565 0.9253 0.8112 0.9206
3 BBCA 1.0594 1.1492 0.6661 0.6423
4 BCIC 1.2269 0.9365 0.9258 0.9185
5 BDMN 0.6565 0.8033 0.7491 0.8465
6 BEKS 1.6349 1.294 0.936 1.0505
7 BNII 1.0186 0.9003 0.9629 0.943
8 BKSW 1.008 0.9562 0.9516 1.0264
9 BMRI 0.9409 0.8936 0.7878 0.7304
10 MAYA 0.9265 0.8899 0.8846 0.9063
11 MEGA 0.8858 1.2487 0.7921 0.8315
12 BBNI 0.8412 0.8389 0.9222 0.8815
13 BNGA 0.823 0.8291 0.7766 0.8847
14 BBNP 0.8643 0.8818 0.8784 0.8972
15 PNBN 0.8245 0.7247 0.7156 0.8174
16 BNLI 0.896 0.9 0.8357 0.8788
17 BBRI 0.7033 0.724 0.6763 0.7031
18 BSWD 0.8291 0.9112 0.9165 0.7331
19 BVIC 0.8506 0.7603 0.8559 0.9223
Setelah Transformasi
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) No Emiten Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO)
Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008
1 INPC -0.0245 -0.02953 -0.02614 -0.02542
2 BABP 0.145398 -0.07764 -0.20924 -0.08273
3 BBCA 0.057703 0.139066 -0.40632 -0.4427
4 BCIC 0.204491 -0.06561 -0.0771 -0.08501
5 BDMN -0.42083 -0.21903 -0.28888 -0.16665
6 BEKS 0.491582 0.257738 -0.06614 0.049266
7 BNII 0.018429 -0.10503 -0.03781 -0.05869
8 BKSW 0.007968 -0.04479 -0.04961 0.026058
9 BMRI -0.06092 -0.1125 -0.23851 -0.31416
10 MAYA -0.07634 -0.11665 -0.12262 -0.09838
11 MEGA -0.12126 0.222103 -0.23307 -0.18452
12 BBNI -0.17293 -0.17566 -0.08099 -0.12613
13 BNGA -0.1948 -0.18741 -0.25283 -0.12251
14 BBNP -0.14584 -0.12579 -0.12965 -0.10848
15 PNBN -0.19298 -0.322 -0.33463 -0.20163
16 BNLI -0.10981 -0.10536 -0.17949 -0.1292
17 BBRI -0.35197 -0.32296 -0.39112 -0.35226
18 BSWD -0.18741 -0.09299 -0.08719 -0.31047
19 BVIC -0.16181 -0.27404 -0.1556 -0.08088
Lampiran vii Sebelum Transformasi
Capital Adequacy Ratio (CAR)
No Emiten Capital Adequacy Ratio (CAR)
Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008
1 INPC 0.1114 0.1138 0.1224 0.149
2 BABP 0.1037 0.1291 0.1186 0.1178
3 BBCA 0.215 0.221 0.192 0.1627
4 BCIC 0.0808 0.1166 0.1591 -0.2229
5 BDMN 0.227 0.204 0.193 0.1337
6 BEKS 0.0971 0.0937 0.1191 0.0934
7 BNII 0.2174 0.233 0.2021 0.1958
8 BKSW 0.1434 0.0943 0.1036 0.1034
9 BMRI 0.237 0.253 0.211 0.1566
10 MAYA 0.1424 0.1382 0.2995 0.2369
11 MEGA 0.1112 0.1573 0.1184 0.1609
12 BBNI 0.1599 0.153 0.1574 0.1359
13 BNGA 0.1724 0.1665 0.1543 0.1559
14 BBNP 0.1078 0.1664 0.17 0.1404
15 PNBN 0.2872 0.2947 0.2158 0.2031
16 BNLI 0.098 0.135 0.133 0.1076
17 BBRI 0.1529 0.1882 0.1584 0.1318
18 BSWD 0.2406 0.2655 0.2066 0.3327
19 BVIC 0.2028 0.2027 0.1543 0.2277
Setelah Transformasi
Capital Adequacy Ratio (CAR)
No Emiten Capital Adequacy Ratio (CAR)
Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008
1 INPC -2.19463 -2.17331 -2.10046 -1.90381
2 BABP -2.26625 -2.04717 -2.132 -2.13877
3 BBCA -1.53712 -1.50959 -1.65026 -1.81585
4 BCIC -2.51578 -2.14901 -1.83822 -
5 BDMN -1.48281 -1.58964 -1.64507 -2.01216
6 BEKS -2.33201 -2.36766 -2.12779 -2.37086
7 BNII -1.52602 -1.45672 -1.59899 -1.63066
8 BKSW -1.94212 -2.36127 -2.26722 -2.26915
9 BMRI -1.4397 -1.37437 -1.5559 -1.85406
10 MAYA -1.94912 -1.97905 -1.20564 -1.44012
11 MEGA -2.19642 -1.8496 -2.13369 -1.82697
12 BBNI -1.83321 -1.87732 -1.84896 -1.99584
13 BNGA -1.75794 -1.79276 -1.86886 -1.85854
14 BBNP -2.22748 -1.79336 -1.77196 -1.96326
15 PNBN -1.24758 -1.2218 -1.5334 -1.59406
16 BNLI -2.32279 -2.00248 -2.01741 -2.22933
17 BBRI -1.87797 -1.67025 -1.84263 -2.02647
18 BSWD -1.42462 -1.32614 -1.57697 -1.10051
19 BVIC -1.59554 -1.59603 -1.86886 -1.47973
Lampiran viii Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation Variance Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic LDR 76 .9260 .2030 1.1290 .680763 .0220230 .1919916 .037 NPL 76 .1603 .0014 .1617 .035722 .0040601 .0353953 .001 ROA 76 .5704 -.5200 .0504 .006601 .0071672 .0624822 .004 BOPO 76 .9926 .6423 1.6349 .897201 .0177584 .1548138 .024 CAR 76 .5547 -.2220 .3327 .162446 .0081516 .0710636 .005 Valid N
(listwise) 76
Lampiran ix Hasil uji normalitas sebelum transformasi
Uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LDR NPL ROA BOPO CAR
N 76 76 76 76 76
Normal Parametersa Mean .680763 .035722 .006601 .897201 .162446 Std. Deviation .191991
6
.035395 3
.062482 2
.154813 8
.071063 6 Most Extreme
Differences
Absolute .109 .189 .407 .161 .139
Positive .109 .189 .278 .161 .096
Negative -.100 -.166 -.407 -.066 -.139
Kolmogorov-Smirnov Z .949 1.651 3.550 1.404 1.214
Asymp. Sig. (2-tailed) .329 .009 .000 .039 .105
a. Test distribution is Normal.
Hasil uji normalitas setelah transformasi
Uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test LN_LD
R
LN_NP L
LN_RO A
LN_BOP O
LN_CA R
N 76 76 72 76 75
Normal Parametersa Mean -.4326 -3.7316 -4.5636 -.1215 -1.8387 Std. Deviation .33379 .92782 .98821 .15892 .32482 Most Extreme
Differences
Absolute .132 .069 .144 .126 .076
Positive .098 .056 .072 .126 .067
Negative -.132 -.069 -.144 -.072 -.076
Kolmogorov-Smirnov Z 1.149 .598 1.219 1.099 .661
Asymp. Sig. (2-tailed) .143 .867 .102 .179 .774
a. Test distribution is Normal.
Lampiran x
Gambar histogram (uji normalitas) sebelum transformasi
Gambar histogram (uji normalitas) setelah transformasi
Lampiran xi
Gambar P-P Plot (uji normalitas) sebelum transformasi
Gambar P-P Plot (uji normalitas) setelah transformasi
Lampiran xii Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.909 .380 -2.394 .019
LN_LDR .031 .111 .034 .283 .778 .776 1.288
LN_NPL .021 .044 .059 .471 .639 .703 1.422
LN_ROA .178 .049 .557 3.607 .001 .458 2.185
LN_BOPO .036 .340 .015 .107 .915 .523 1.912
a. Dependent Variable: LN_CAR
Lampiran xiii Hasil Uji
Heterokedastisitas
Lampiran xiv Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .518a .268 .224 .27797 2.307
a. Predictors: (Constant), LN_BOPO, LN_LDR, LN_NPL, LN_ROA b. Dependent Variable: LN_CAR
Hasil Uji Autokorelasi setelah tranformasi (LAG)
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .520a .270 .214 .27897 2.164
a. Predictors: (Constant), LAG_CAR, LN_NPL, LN_LDR, LN_BOPO, LN_ROA b. Dependent Variable: LN_CAR
Lampiran xv Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .520a .270 .214 .27897 2.164
a. Predictors: (Constant), LAG_CAR, LN_NPL, LN_LDR, LN_BOPO, LN_ROA b. Dependent Variable: LN_CAR
Hasil Uji Statistik “F”
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.895 4 .474 6.133 .000a
Residual 5.177 67 .077
Total 7.072 71
a. Predictors: (Constant), LN_BOPO, LN_LDR, LN_NPL, LN_ROA b. Dependent Variable: LN_CAR
Hasil Uji Statistik “t”
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.909 .380 -2.394 .019
LN_LDR .031 .111 .034 .283 .778 .776 1.288
LN_NPL .021 .044 .059 .471 .639 .703 1.422
LN_ROA .178 .049 .557 3.607 .001 .458 2.185
LN_BOPO .036 .340 .015 .107 .915 .523 1.912
a. Dependent Variable: LN_CAR