• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.2 Sampel

Sugiyono (2017) menyatakan bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang memiliki karakteristik dan sifat yang sama dengan yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi terlalu besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua populasi karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat mengambil sampel dari populasi tersebut, dan harus betul-betul bisa mewakili atau respresentatif.” Mengingat jumlah populasinya tidak diketahui atau bisa dikatakan tak terhingga, maka dalam penentuan sampel, penelitian ini menggunakan rumus Lemeshow sebagai berikut :

n=z2. p .(1−p) d2

Keterangan : n = Jumlah Sampel

z = Sor Z pada kepercayaan 95% = 1,96 p = Maksimal estimasi

d = Tingkat Kesalahan

Dari rumusan tersebut diatas maka penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Lemeshow dengan maksimal estimasi 50% dan tingkat kesalahan 10 %.

n=1,962.0,5(1−0,5) 0,12

n=3,8416.0,5.0,5 0,12

n=0,9604 0,12

n=96,04di bulatkan menjadi100sampel

Karakteristik anggota sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu, responden sudah menggunakan aplikasi Shopee dengan asumsi responden mengerti apa yang sedang diteliti akan berpengaruh dengan keakuratan data yang dihasilkan

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, antara lain :

a. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau penyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawab. Pengukuran variabel yang merupakan sumber dari penyataan atau pertanyaan yang diberikan kepada responden menggunakan skala likert yang ada pada kuesioner.

Variabel tersebut diberikan penilaian sebagai berikut:

 Diberi skor 1, dengan kategori Sangat Tidak Setuju

 Diberi skor 2, dengan kategori Tidak Setuju

 Diberi skor 3, dengan kategori Setuju

 Diberi skor 4, dengan kategori Sangat Setuju

Skala likert menggunakan ukuran data ordinal selanjutnya skor jawaban responden di jumlahkan dan di rata – ratakan menjadi skor rata – rata, skor ilmiah yang kemudian ditafsirkan sebagai posisi penelitian dalam skala likert. Alasan digunakan skala likert karena memiliki beberapa kebaikan dibandingkan tipe yang lain yaitu selain relatif, mudah, juga tercermin dalam keragaman skor sebagai akibat penggunaan skala antara 1 sampai dengan 5 pengaruh harga, promosi dan E-WOM terhadap keputusan pembelian pada aplikasi Shopee.

b. Riset Internet

Penulis berusaha untuk memperoleh berbagai data dan informasi tambahan dari situs-situs yang berhubungan dengan berbagai informasi yang dibutuhkan penelitian yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini

3.5 Metode Analisis 3.5.1 Uji Validitas

Uji Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan untuk mengukur apa yang di ukur. Adapun cara yang digunakan adalah dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total individu. Pengambilan keputusan pada uji validitas berdasarkan pada nilai r hitung ( Corrected Item – Total Correlation ) > r

tabel dinyatakan Valid sedangkan r hitung ( Corrected – Total Correlatoin ) < r tabel dinyatakan tidak Valid.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap pertanyaan selalu konsisten.

Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsisten jawaban butir – butir pertanyaan yang diberikan oleh responden. Adapun alat analisisnya menggunakan metode belah dua ( split half ) dengan mengkorelasikan total skor ganjil lawan genap, selanjutnya dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus “ Alpha Cronbach’s”. Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS. Nilai tingkat keandalan Alpha Cronbach’s dapat ditujukan pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Tingkat Keandalan Alpha Cronbach’s

Nilai Alpha Cronbach’s Tingkat Keandalan

0.0 – 0.2 Kurang Andal

>0.20 – 0.40 Agak Andal

>0.40 – 0.60 Cukup Andal

>0.60 – 0.80 Andal

>0.80 – 1.00 Sangat Andal

3.6 Asumsi Klasik

Uji ini dilakukan deingan tujuan untuk meingetitahui bahwa data yang dioileih adalah sah (tidak teirdapat peinyimpangan), maka data teri seibut akan diisi meilalui asumsi klasik yaitu

3.6.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data terdistribusi normal atau tidak. Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data mengikuti distribusi normal atau tidak adalah menilai signifikannya. Peneliti dapat menggunaan teknik Kolmogorov-Smirnov dan alat uji SPSS 26 untuk melakukan pengujian ini. Jika signifikan > 0,05 maka variabel berdistribusi normal dan sebaliknya jika signifikan < 0,05 maka variabel tidak berdistribusi normal.

3.6.2 Uji Multikoleniaritas

Uji Multikoleniaritas merupakan hubungan linier yang sempurna antara beberapa atau semua variabel bebas. Pengujian multikoleniaritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi di temukan adanya koleresi antar variabel bebas. Multikoleniaritas dapat dideteksi dengan menganalisis matrik koleresi variabel-variabel independen atau dengan menggunakan perhitungan nilai Tolerance dan VIF. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi ( lebih dari 0,900 ) maka hal ini menunjukan adanya multikoleniaritas atau jika nilai Tolerance kurang dari 0,100 atau nilai VIF lebih dari 10, maka hal ini menunjukan adanya multikolenaritas.

3.6.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Gozali (2016) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residul satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kemudian Ghozali (2016) menambahkan bahwa model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Pengujian heterokedastisitas dapat menggunakan uji Glesjer, apabila terjadi heteroskedastisitas maka nilai signifikasi hasil korelasi dibawah 0,05 dan sebaliknya apabila tidak terjadi heteroskedastisitas maka nilai signifikan diatas 0,05.

3.6.4. Uji linieritas

Uji linieritas digunakan untuk menguji hubungan linier antara variabel bebas dengan variabel terikat, apakah spesifiasi model yang digunakan dalam penelitian sudah benar atau tidak. Adapun dasar pengambilan keputusan, yaitu :

1. Jika nilai Sig deiviatioin froim lineiarity > 0,05 maka terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.

2. Jika nilai Sig deiviatioin froim lineiarity < 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.

3.7 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen dengan masing-masing variabel independen berpengaruh positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari

variabel dependen adapun persamaan umumnya adalah : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e

Keterangan :

Y = Variabel Terikat (Keputusan Pembelian) a = Bilangan Konstanta

b1b2b3 = Koefisien Arah Garis X1 = Variabel bebas (Harga) X2 = Variabel bebas (Promosi) X3 = Variabel Bebas (E-WOM) E = standar error

3.7.1 Koefisien Korelasi (R)

Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui derajat hubungan atau kekuatan asosiasi linear antara dua variabel. Koefisien korelasi disimbolkan dengan “r” dimana r dapat bervariasi dari -1 sampai +1. Jika besarnya nilai koefisien korelasi antara dua variabel adalah nol, berarti dua variabel tersebut tidak ada hubungan. Sebaliknya jika besarnya nilai koefisien korelasi antara dua variabel +1, berarti dua variabel tersbeut memiliki hubungan yang sempurna.

Nilai koefisien korelasi yang semakin besar (mendekati +1) maka derajat hubungan tersebut semakin tinggi dan sebaliknya, nilai koefisien korelasi yang semakin rendah erartu derajat hubungan antar dua variabel semakin lemah.

3.7.2 Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi (R Square) dapat dipakai untuk memprediksi seberapa besar kontribusi pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Untuk menghitung besarnya pengaruh variabel harga (X1), promosi (X2) dan E-WOM (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) dapat dilakukan dengan cara menghitung koefisien determinasi dengan catatan, besarnya nilai koefisien determinasi atau R Square hanya 0-1, sementara jika terdapat R Square bernilai minus (-), maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap Y.

Semakin kecil nilai koefisien determinasi (R Square), maka ini artinya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah dan begitu juga sebaliknya jika R Square semakin mendekati 1, maka pengaruh tersebut akan semakin kuat. Dalam penelitian ini nantinya penulis akan menggunakan program SPSS. Adapun rumus koefisien determinasi yaitu : kd = r2 x 100%

Keterangan :

Kd = Koefisien Determinasi yang digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y.

R = Koefisien Korelasi 3.8 Pengujian Hipotesis

Sebagai acuan untuk menerima atau menolak hipotesis yang telah dikemukakan maka akan digunakan alat penguji hipotesis sebagai berikut :

3.8.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara bersama sama atau serempak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y), dalam hal ini penulias menggunakan program SPSS.

Uji F atau ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikan yang ditetapkan untuk penelitian dengan probaility value dari hasil penelitian.

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probalitias signifikansi, yaitu :

1. Apabila nilai Fhitung> Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.

2. Apabila nilai Fhitung< Ftabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.

3.8.2 Uji Signifikan Parsial (Uji T)

Uji T dilakukan untuk mengetahui variabel bebas secara sendiri (parsial) pengaruhnya terhadap variabel terikat, dalam hal ini peneliti menggunakan program SPSS/ dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probailitas signifikansi, yaitu :

1. Jika Thitung ≥ Ttabel, maka variabel independen mempunyai keeratan hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen.

2. jika Thitung ≤ Ttabel, maka variabel independen tidak mempunyai keeratan terhadap variabel dependen.

Untuk menganalisa data ini, maka penulis menggunakan program SPSS sebagai alat bantu untuk memudahkan perhitungan dalam bab berikutnya.

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Marketplace Shopee

PT Shopee International Indonesia merupakan anak perusahaan dari SEA Group yang dulu dikenal dengan nama Garena. Didirian pada tahun 2015, SEA Group berkantor pusat di Singapura. Shopee, yang bergerak di industri e- commerce dipimpin oleh Chir Feng, salah satu mantan pegiat Rocket Internet yang pernah mengeplai Zalora dan Lazada. Shopee tidak hanya ada di Indonesia, melainkan memiliki jangkauan yang luas seperti di beberapa negara seperti, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Taiwan, China, hingga Brazil. Shopee memiliki beberapa akses untuk berjualan atau berbelanja yaitu dapat melalui website dengan mengakses https://shopee.co.id/ melalui internet, juga melalui aplikasinya dengan cara mengunduh melaluui App Store atau Play Store.

Shopee awalnya merupakan perusahaan yang mengambil pasar customerto customer atau C2C dan mulai mengalami peralihan menjadi business to customer sejak meluncurkan Shopee Mall pada tahun 2017 dan berindak sebagai platform toko online bagi toko atau distributor resmi. Shopee dalam memberikan dukungan logistik untuk penggunanya tidak hanya berubungan dengan 70 layanan kurir di seluruh dunia tapi juga berhubungan dengan beberapa

penyedia layanan jasa transportasi online. Bahkan, mulai tahun 2020 Shopee memiliki jasa pengiriman Shopee khusus untuk beberapa penjual terpilih yang akan langsung diatur oleh tim Shopee Express.

Shopee merupakan salah satu vendor e-commerce di Indonesia yang mengalami peningkatan yang pesat akhir-akhir ini, hal ini tentu tidak terlepas dari kemudahan dan differensiasi yang ditawarkan oleh Shopee untuk para konsumennya, salah satunya adalah adanya fitur chat yang memungkinkan para penjual dan pembeli untuk saling berkomunikasi tentang produk yang akan diperdagangkan, sehingga memungkinkan calon konsumen untuk bisa tawar menawar atau bertanya lebih jauh tentang sebuah produk yang akan dibeli.

Shopee yang dahulu dikenal dengan sebutan Garena menjadi mobile commerce pertama di sejumlah negara Asia termasuk Indonesia yang menyediakan pasar online via ponsel yang gratis, personal, interaktif serta terpercaya. Anak perusahaan Garena ini berlokasi di Singapura. Seperti yang disebutkan di atas, Shopee beroperasi di banyak kawasan di antaranya Thailand, Filipina, juga Indonesia. Pada pertengahan tahun 2015 Shopee mulai berjalan di Indonesia. Kantor pusat Shopee sendiri berada di Ibukota Indonesia yakni Jakarta.

Shopee menghadirkan pengalaman berbelanja baru di Indonesia. Shopee memudahkan seller menjual barang dagangannya serta menyediakan proses pembayaran yang aman juga pengaturan logistik yang terintegrasi bagi pembeli.

Sekarang, lebih dari 100 juta pengguna yang mengunduh aplikasi belanja Shopee.

Target Shopee sendiri adalah kaum muda yang sekarang ini sudah sangat biasa mengerjakan berbagai aktivitas dengan bantuan smartphone seperti belajar, termasuk aktivitas jual-beli. Oleh sebab itu, Shopee diciptakan berbentuk aplikasi yang bisa dipakai melalui smartphone guna mendorong aktivitas belanja online praktis, mudah serta cepat.

Shopee akhir-akhir ini meluncurkan salah satu program yang banyak diminati oleh pengguna Shopee untuk mendapatkan penghasilan tambahan, program tersebut dinamai Affiliates. Shopee Affiliates merupakan salah satu program yang menawarkan penghasilan tambahan untuk content creators yang mempromosikan produk-produk Shopee di media sosial, seperti YouTube, Instagram, Facebook, TikTo, dan lainnya. Peserta Shopee Affiliate program ini bebas berkreasi dalam membuat konten sesuai dengan yang diinginkan namun harus sesuai ketentuan program seperti bukan konten akun penjual atau toko produk tersebut. Sebagai imbalannya, peserta kan diberikan komisi 2,5 persen hingga 10 persen oleh Shopee jika produk yang dipromosikan tersebut berhasil terjual. Komisi ini sebagai bayaran karena telah membantu pelanggan Shopee untuk menemukan produk yang dipromosikan dengan menyantumkan tautan ke toko Shopee.

Program tersebut banyak diminati oleh masyarakat luas karena seluruh pihak yang terlibat mulai dari pelaku affiliator, penjual hingga pihak Shopee pun turut andil dalam mendapatkan keuntungan. Affiliator mendapat keuntungan komisi barang yang dia promosikan, penjual mendapat untung karena melakukan promosi tanpa mengeluarkaan biaya dan pihak Shopee mendapatkan keuntungn

dengan banyaknya pembeli yang melakukan transaksi melalui aplikasi Shopee tersebut.

Berikut beberapa keunggulan Shopee yang diutarakan CEO Shopee Chirs Feng:

a. Penjualan produk lumayan cepat dan hanya memakan beberapa detik saja.

b. Tidak sulit dioperasikan bahkan oleh konsumen baru dikarenakan tampilan sederhananya.

c. Mempunyai fitur chat, jadi konsumen bisa dengan mudah melakukan transaksi dan negosiasi. Fitur ini lebih unggul dibandingkan dengan aplikasi belanja lainnya yang mewajibkan konsumen menyimpankan nomor teleponnya untuk dapat berhubungan secara langsung. Fitur ini pula berbeda dengan aplikasi lain karena bisa berkirim gampar pula.

d. Shopee memiliki integrasi sosial media yang baik, termasuk tagar, dimana memungkinkan konsumen dengan mudah melacak produk populer/terkini.

4.1.1 Logo

Shopee memiliki logo berwarna oranye yang dapat diartikan sebagai warna yang hangat, mempunyai daya tarik, dan mampu meningkatkan daya minat pembeli. Shopee menggunakan gambar keranjang yang dapat diartikan sebagai keranjang belanjaan dan huruf “S” adalah simbol dari Shopee itu sendiri.

Gambar 4.1 Logo Perusahaan

Sumber: https://shopee.co.id/

4.1.2 Visi Perusahaan

“Kami percaya belanja online harus dapat diakses, mudah dan menyenangkan”. Ini adalah visi yang diinginkan Shopee untuk disampaikan di platform, setiap hari. Kami percaya pada kekuatan transormatif teknologi dan ingin mengubah dunia menjadi lebih baik dengan menyediakan platform untuk menghubungi pembeli dan penjual dalam satu komunitas.

4.1.3 Misi Perusahaan

Untuk menentukan siapa kita- bagaimana kita berbicara, berperilaku atau bereaksi terhadap siatuasi apapun – pada dasarnya, kita Sederhana, Bahagia dan Bersama. Atribut kunci ini terlihat di setiap langkah perjalanan Shopee.

a. Sederhana, kami percaya pada kesederhanaan dan integritas, memastikan kehidupan yang jujur, membumi dan setia pada diri sendiri.

b. Senang, kami ramah, suka bersenang-senang dan penuh energi, menyebarkan sukacita dengan semua orang yang kami temui.

c. Bersama, kami menikmati waktu berkualitas bersama-sama sambil berbelanja online dengan teman dan keluag melakukan hal-hal yang kami sukai sebagai satu unit besar.

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan Shopee Gambar 4.2

Struktur organisasi PT Shopee Internasional Indonesia

4.1.5 Deskripsi Produk

Direktur Shopee Indonesia

Marketing Project Team

Manager

Assistant Manager KOL

Management Assistant

Manager Curation Team Assistant

Manager User &

Seller Assistant

Manager In- House Account

Staf Staf Staf

Staf

Intern

Intern Intern Intern

Shopee marketplace menawarkan beragam produk mulai dari produk fashion hingga barang kebutuhan sehari-hari. Kategori produk Shopee lebih fokus pada produk fashion serta perlengkapan rumah tangga. Di halaman beranda aplikasi Shopee, pengguna akan melihat 26 kategori produk yang tersedia di Shopee, yakni: Makanan dan Minuman, Handphone dan Aksesoris, Fashion Muslim, Pakaian Pria, Kesehatan, Sepatu Wanita, Elektronik, Fashion Bayi dan Anak, Hobi dan Koleksi, Olahraga dan Outdoor, Buku serta Alat Tulis, Pakaian Wanita, Ibu dan Bayi, Perawatan Kecantikan, Perlengkapan Rumah, Sepatu Pria, Tas Pria, Jam Tangan, Aksesoris Fashion, Fotografi, Komputer dan Aksesoris, Otomotif, Voucher, Souvenir dan Pesta, serta Serba Serbi yang didalamnya terdapat camilan dan dekorasi rumah.

Gambar 4.3

Tampilan Layar Beranda Shopee/Kategori produk

4.1.6 Sistem pembayaran dan pengiriman Produk

Shopee menyediakan berbagai macam jenis pembayaran untuk memudahkan konsumennya. Adapun beberapa cara pembayaran yang disediakan Shopee yaitu melalui Indomaret, transfer bank, kartu kredit/debit online, Alfamart, OneKlik, COD (bayar di tempat) bahkan Shopee telah bekerjasama dengan salah satu aplikasi yang lebih praktid kepada konsumennya. Selain itu juga Shopee membuka fitur layanan uang elektronik sendiri yang disebut ShopeePay. Aplikasi ini dapat digunakan untuk membayar berbagai keperluan seperti tagihan listrik, pulsa, bill di beberapa toko yang bekerjasama dengan Shopee serta membayar belanja SpayLater yang merupakan solusi pinjaman bagi konsumen Shopee agar dimudahkan dalam pembayaran. Beberapa pilihan pembayaran tersebut dapat dimanfaatkan konsumen Shopee agar tidak terkendala dalam pembayaran yang rumit.

Dalam hal pengiriman produk, Shopee menyediakan beberapa pilihan layanan ekspedisi seperti diantaranya: J&T, JNE, Go Send, Grab Express (sameday atau instant), dan masih banyak lagi. Konsumen dpat dengan bebas memilih ekspedisi-ekspedisi tersebut sesuai kebutuhan mereka. Shopee juga memberlakukan sistem garansi apabila barang tidak sampai kepada pemesan dengan selamat. Shopee juga menyediakan fitur lacak lokasi produk yang sudah dipesan agar konsumen dapat memantau untuk memastikan produk sampai dengan selamat dan baik.

4.1.7 Ruang Lingkup kerja Divisi Terkait

Shopee feed memiliki divisi, yaitu divisi curation, key opinion leader management, use and seller, dan in-house account.

a. Divisi curation

Merupakan divisi tempat untuk mengatur dan mengelola tampilan (front end) di tab shopee feed agar mendapatkan peningkatan interaksi dan engagement diharapkan user menghabiskan waktu lebih lama dalam aplikasi yang nantinya berakhir dengan pembelian dalam aplikasi. Tampilan front end shopee feed, atau tampilan akhir yang dilihat ketika user membuka aplikasi shopee, memiliki beberapa tab atau kategorisasi, yaitu timeline, explore, fashion, beauty, gadget, new normal. Voucher terbaru dan promo. Kemudian, tim curation juga bertugas dalam membuat perencanaan tampilan (front end) shopee feed untuk seminggu ke depan dengaan mengikuti kalender shopee dan support dalam campaign shopee.

b. Divisi Kol

Management memiliki tujuan untuk mengedukasi dan mengaktivasi user dan calon user shopee melalui para kol atau key opinion leader. Selain itu, mereka juga selalui menjaga dan mempertahankan hubungan baik perusahaan dengan para KOL dengan melakukan beberapa gathering.

c. Divisi user dan seller

Bertugas untuk mengedukasi para seller baru maupun lama untuk lebih mudah dalam berjualan dan memperomosikan produknya, juga membuat strategi seperti competition untuk para seller dan user agar dapat meningkatkan pengguna shopee feed dan juga meningkatkan partisipasi beberapa campaign

yang dibuat oleh marketing project.

d. Divisi in-house account

Memiliki tugas untuk mengelola konten in-house account yang termasuk di dalam shopee feed seperti shopee id, shopee fashion, shopee for men, shopee Kpop, shopee beauty, dan sebagainya.

4.2 Deskripsi Data

Dalam penelitian ini, responden adalah konsumen yang pernah menggunakan aplikasi shopee di Samarinda, sampel pada penelitian ini sebanyak 100 sampel. Adapun karakteristik sampel dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

1. Karakteristik berdasarkan responden pernah menggunakan aplikasi shopee

Tabel 4.4 Responden pernah menggunakan aplikasi shopee

No Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase

1 Ya 100 100 %

2 Tidak 0 0 %

Jumlah 100 100 %

Sumber : Data responden diolah penulis, 2023

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa semua responden mengaku pernah menggunakan aplikasi shopee.

2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

No Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase

1 Laki-laki 49 49 %

2 Peireimpuan 51 51 %

Jumlah 100 100 %

Tabel 4.5 Jenis kelamin responden Sumber : Data responden diolah penulis, 2023

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa mayoritas pengguna Shopee adalah perempuan dengan persentase sebesar 51%.

3. Karakteristik responden berdasarkan usia

No Jawaban

Responden Jumlah Responden Persentase

1 < 20 Tahun 22 22 %

2 20-30 Tahun 69 69 %

3 30-40 Tahun 9 9 %

4 > 40 Tahun 0 0 %

Jumlah 100 100 %

Tabel 4.6 Usia Responden Sumber : Data responden diolah penulis, 2023

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa responden pada penelitian ini didominasi oleh responden dengan kelompok usia 20-30 tahun dengan persentase sebesar 69%. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengguna aplikasi shopee berasal dari kalangan anak-anak muda.

4. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

No Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase

1 Peilajar/Mahasiswa 69 69 %

2 Peigawai Swasta 14 14 %

3 Ibu Rumah Tangga 4 4%

4 PNS 1 1%

5 Lainnya 12 12%

Jumlah 100 100%

Tabel 4.7 Pekerjaan responden Sumber : Data responden diolah penulis, 2023

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa responden dalam penelitaian ini didominasi oleh pelajar/mahasiswa dengan persentase 69%. Sedangkan persentase terendah adalah responden yang berprofesi sebagai PNS dengan persentase 1%. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengguna aplikasi shopee adalah pelajar/mahasiswa.

5. Karakteristik responden frekuensi penggunaan aplikasi shopee Noi Jawaban Reisponi

dein Jumlah Reispoindein Peirseintasei

1 1 Kali 32 32 %

2 2-5 Kali 43 43 %

3 > 5 Kali 25 25 %

Jumlah 100 100 %

Tabel 4.8 Frekuensi penggunaan Sumber : Data responden diolah penulis, 2023

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini mayoritas frekuensi penggunaan aplikasi shopee sebanyak 2-5 kali dengan presentase sebesar 43%

BAB V

ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Hasil Penelitian

5.1.1 Rekapitulasi Kuesioner

Peneliti akan menampilkan hasil rekapitulasi dari kuesioner yang telah diisi oleh responden terkait dengan variabel bebas dan terikat pada penelitian ini sebagai berikut.

Tabel 5.1 (Harga XI)

No Harga SS S TS STS

1 Harga produk yang dijual shopee terjangkau 55 44 1 0 2 Harga produk bervariasi dari beberapa seller

yang ada di Shopee dengan jenis produk yang sama

79 21 0 0

Dokumen terkait