PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN E-WOM TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA APLIKASI SHOPEE DI
SAMARINDA
Disusun oleh:
Adel Mosude 2061201034
Akhmad Ikhsan Apriyatno 2061201107 Maria Goretti Huring 2061201041 Paskalia Yosephina Dhalo 2061201030
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun bisa menyelesaikan penelitian dengan judul “pengaruh harga, promosi, dan e-wom terhadap keputusan pembelian pada aplikasi shopee" dengan tepat waktu. Penyusun berharap semoga penelitian ini bisa bermanfaat dan diterima bagi pembaca.
Penyusun menyadari banyak sekali kesulitan dan kekurangan dalam penulisan penelitian ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dalam penelitian selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penyusun berharap semoga penelitian ini bisa bermanfaat dan memperoleh hasil yang memuaskan.
Samarinda, 23 September 2023
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN JUDUL...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR PUSTAKA...iii
DAFTAR TABEL...vi
DAFTAR GAMBAR...vii
BAB 1 PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah...12
1.3 Batasan Masalah...12
1.4 Tujuan Penelitian...13
1.5 Manfaat Penelitian...13
1.6 Sistematika Penulisan...14
BAB II DASAR TEORI...16
2.1 Penelitian Terdahulu...16
2.2 Landasan Teori...18
2.2.1 Harga...18
2.2.2 Promosi...20
2.2.3 E-WOM...25
2.2.4 Keputusan Pembelian...27
2.3 Kerangka Pikir...27
2.4 Hipotesis...28
BAB III METODE PENELITIAN...29
3.1 Metode Penelitian...29
3.2 Definisi Operasional Variabel...29
3.3 Populasi dan Sampel...31
3.3.1 Populasi...31
3.3.2 Sampel...31
3.4 Tehnik Pengumpulan Data...33
3.5 Metode Analisis...34
3.5.1 Uji Validitas...34
3.5.2 Uji Reliabilitas...34
3.6 Asumsi Klasik...35
3.6.1 Uji Normalitas...36
3.6.2 Uji Multikoleniaritas...36
3.6.3 Uji Heterokedastisitas...36
3.6.4 Uji Linieritas...37
3.7 Analisis Regresi Linear Berganda...37
3.7.1 Koefisien Korelasi (R)...38
3.7.2 Koefisien Determinasi (R2)...38
3.8 Pengujian Hipotesis...39
3.8.1 Uji signifikan simultan (Uji F)...39
3.8.2 Uji Signifikan Parsial (Uji T)...40
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN...41
4.1 Gambaran Umum Marketplace Shopee...41
4.1.1 Logo...44
4.1.2 Visi Perusahaan...45
4.4.3 Misi Perusahaan...45
4.4.3 Struktur Organisasi Perusahaan Shopee...46
4.4.5 Deskripsi Produk...46
4.4.6 Sistem Pembayaran dan Pengiriman Produk...47
4.4.7 Ruang Lingkup Kerja Divisi Terkait...48
4.2 Deskripsi Data...48
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN...53
5.1 Analisis Data Penelitian...53
5.1.1 Rekapitulasi Koesioner...53
5.2 Analisis Data...58
5.2.1 Uji Validitas...58
5.2.2 Uji Realibitas...59
5.3 Uji Asumsi Klasik...60
5.3.1 Uji Normalitas...60
5.3.2 Uji multikoliniearitas...61
5.3.3 Uji heteroskedastisitas...61
5.3.4 Uji linieritas...62
5.4 Analisis Liniear berganda...63
5.4.1 Uji Koefisien korelasi (R)...64
5.4.2 Uji koefisien Determinasi (R2)...64
5.5 Pengujian Hipotesis...65
5.5.1 Uji Signifikan simultan (Uji F)...65
5.5.2 Uji Signifikan Parsial (Uji T)...65
5.6 Pembahasan Hasil Penelitian...66
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...69
6.1 Kesimpulan...69
6.2 Saran ...69 DAFTAR PUSTAKA...
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...35
Tabel 3.1 Tingkat Keandalan Alpha Cronbach’s...35
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...43
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...44
Tabel 5.1 Harga (X1)...45
Tabel 5.2 Promosi (X2)...46
Tabel 5.3 Electronic Word Of Mouth (X3)...46
Tabel 5.4 Keputusan Pembelian (Y)...49
Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas...51
Tabel 5.6 Hasil Uji Reliabilitas...52
Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas...53
Tabel 5.8 Hasil Uji Multikolinearitas...54
Tabel 5.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas...55
Tabel 5.10 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda...55
Tabel 5.11 Hasil Uji Koefisien (R) dan Koefisien Determinasi (R2)...56
Tabel 5.12 Hasil Uji F...56
Tabel 5.13 Hasil Uji T (Parsial)...57
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar Konseptual...21
Gambar 4.1 Logo Perusahaan...38
Gambar 4.2 Strutur Organisasi PT Shopee Internasional Indonesia...39
Gambar 4.3 Tampilan Layar Beranda Shopee/Kategori Produk...40
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
E-commerce merupakan proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk maupun jasa dan informasi melalui jaringan komputer termasuk internet.
E-commerce memberikan manfaat dalam melakukan suatu kegiatan bisnis seperti dengan cara menjual produk menggunakan aplikasi belanja online salah satunya adalah shopee. Produk yang ditawarkan shopee sangat beragam serta harga lebih terjangkau, konsumen dapat memilih produk sesuai dengan yang diharapkan dan dibutuhkan.
Salah satu jual beli online atau lebih dikenal dengan e-commerce yang berbasis aplikasi mobile dan sedang berkembang di Indonesia adalah shopee.
Shopee memberikan tawaran transaksi jual beli secara online, dan juga beberapa fitur yang menyenangan, gratis, dan terjamin. Dengan aplikasi ini, masyarakat bisa menawarkan produk jualan dan beberlanja dengan berbagai penawaran menarik, harga murah, dan gratis ongkir ke seluruh Indonesia. Shopee masuk ke pada akhir bulan Mei 2015 dan mulai beroperasi di Indonesia pada akhir bulan Juni 2015. Saat ini, shopee berada dalam naungan perusahaan Ganera yang berbasis di Singapura. Shopee telah hadir di beberapa negara Asia Tenggara, sepeti Singapura, Thailand, Vietnam, Malayasia, Filipina, dan Indonesia.
Terdapat beberapa penawaran yang disediakan Shopee, misalnya fashion, makanan instan, hingga perlengkapan rumah tangga. Ada beberapa hal yang membuat masyarakat tertarik untuk belanja di shopee salah satunya promo belanja
shopee Mall Great Sale Up to 80%, ekstra vocher 50% dan gratis ongkir, dengan brand ambassador artis sinetron Indonesia yang sedang diminati sinetronnya oleh masyrakat Indonesia. Tidak hanya itu, iklan Shopee yang sering muncul di setiap stasiun TV nasional dengan penawaran fitur COD dan gratis ongkir, serta menghadirkan fitur Shopee Live di aplikasi Shopee, yang membuat pengguna bisa berinteraksi langsung dengan si penjual. Shopee juga mengintegrasikan fitur media sosial yang mencakup fungi hastag yang bisa digunakan pelanggan untuk mencari barang atau produk populer atau mengikuti trend produk baru dengan mudah. Shopee selalu memunculkan fitur-fitur baru, sehingga membuat masyarakat semakin bertahan menggunakan aplikasi tersebut. Semakin banyak dan beragamnya fitur yang ada di Shopee, berdampak pada semakin meningkatnya pengguna di aplikasi Shopee.
Shopee sebagai aplikasi marketplace berusaha memberikan layanan yang terbaik demi kepuasan para konsumennya. Fitur-fitur unggulan pun dihadirkan untuk memenuhi kepuasan konsumen dan meningkatkan interaktivitas. Fitur yang menjadi unggulan pada aplikasi Shopee ada live chat. Shopee menghadirkan fitur live chat yang menjadikannya berbeda dengan perusahaan e-commerce lainnya.
Melalui fitur ini para pengguna shopee dapat merasakan kemudahan berbelanja online. Pada fitur live chat para pengguna shopee dapat melakukam komunikasi secara real time saat melakukan transaksi. Dan fitur yang disediakan adalah fitur tawar. Konsumen dapat melakukan kegiatan tawar-menawar seperti di pasar konvensional sehingga konsumen dapat mendapatkan harga yang lebih murah dari harga yang dicantumkan penjual. Kepercayaan timbul sebagai akibat dari
interaktivitas antara penjual dan konsumennya. Niat membeli kembali konsumen secara online akan menghasilkan strategi bisnis dan keuntungan jangka panjang yang lebih baik bagi penjual online, yang selanjutnya berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang di pasar online. Shopee menghadirkan fitur-fitur andalan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan konsumen dn menciptakan kepercayaam konsumen terhadap shopee. Segala bentuk kemudahan, keamanan, serta fasilitas disediakan shopee untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.
Salah satu faktor penting konsumen tertarik untuk melakukan pembelian online, dapat dilihat berdasarkan faktor harga. Konsumen sekarang ini sangat sensitif terhadap harga suatu produk. Suatu produk akan lebih mudah diterima konsumen ketika harga produk tersebut bisa dijangkau oleh konsumen. Harga bisa diukur berdasarkan kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga, dan kesesuaian harga dengan manfaat yang diberikan produk.
Harga yang ditawarkan oleh marketplace shopee sangat bervariasi dan mampu bersaing dengan marketplcae sejenis, karena didalamnya terdapat barang yang diimpor langsung dari luar negeri sehingga terbentuk harga yang jauh lebih murah dari harga pasaran. Selain itu, untuk produk tertentu yang mempunyai harga ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah, terdapat program cicilan melalui berbagai pihak yang telah mempunyai kerjasama dengan marketplace shopee.
Dalam pembelian online, harga menjadi titik fokus bagi konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Shopee menawarkan berbagai produk dengan harga yang mampu bersaing dengan perusahaan lain. Apabila konsumen merasa
puas dengan harga dan kualitas produk yang baik, maka konsumen tersebut akan melakukan keputusan pembelian.
Shopee melakukan berbagai promosi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para konsumen seperti menyediakan klaim koin Shopee setiap harinya. Ketepatan pemilihan dalam promosi penjualan akan memberikan dukungan untuk mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian ulang. Konsumen akan mencari informasi terlebih dahulu untuk membentuk niat dalam memilih merek dari yang paling disukai.
Electronic word of mouth berasal dari word of mouth sebagai usaha pemasaran yang memicu pelanggan untuk membicarakan, mempromosikan, merekomendasikan dan menjual suatu produk atau jasa kepada pelanggan. Kotler
& keller (2018). Selain itu, konsumen juga memanfaatkan pengalaman orang lain, ketika ingin membeli sesuatu sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap sesuatu barang.
Keputusan pembelian menjadi aspek penting yang perlu dipahami oleh perusahaan karena setiap konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda, dengan menganalisis keputusan pembelian maka perusahaan akan mampu meningkatkan volume pembelian sehingga berdampak pada keuntungan perusahaan (Fatmawati and Soliha, 2017). Barometer keberhasilan barang atau jasa dalam menarik konsumen juga dapat dilihat dari seberapa besar keputusan pembelian, semakin besar tingkat keputusan pembelian maka semakin berhasil barang atau jasa tersebut menarik konsumen (Rahmadhani and Prihatini, 2019).
Keputusan pembelian pada Shopee dapat didefinisikan sebagai suatu tahapan ketka konsumen memutuskan untu membelanjakan uangnya pada situ- situs jual beli online sesuai dengan keinginan konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen dalam keputusan pembelian di aplikasi Shopee pada dasarnya memiliki kemiripan dengan keputusan pembelian secara umum, namun pada keputusan pembelian online memiliki beberapa perilaku konsumen yang berubah, hal tersebut disebabkan dunia online jangkauannya lebih luas serta memiliki sifat yang lebih cepat dan mudah dalam bertransaksi maupun mendapatkan informasi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada aplikasi shoope?
2. Apakah ada pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian pada aplikasi shoope?
3. Apakah ada pengaruh E-WOM terhadap keputusan pembelian pada aplikasi shoope?
4. Apakah ada pengaruh secara simultan harga, promosi, dan E-WOM terhadap keputusan pembelian pada aplikasi shoope?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka pembahasan dalam penelitian ini dibatasi supaya penelitian ini bisa
memberikan hasil yang tepat. Oleh karena itu batasan masalahnya hanya pada harga, promosi, dan E-WOM terhadap keputusan pembelian pada aplikasi shoope dan penelitian ini dilakukan pada tahun 2023 ditunjukan kepada pengguna aplikasi shoope.
1.4 Tujuan Penulisan
Berdasarkan batasan masalah di atas, adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada aplikasi shoope.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian pada aplikasi shoope.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh E-WOM terhadap keputusan pembelian pada aplikasi shoope.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga, promosi dan E-WOM terhadap keputusan pembelian pada aplikasi shoope.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Penulis, dengan adanya penelitian ini penulis bisa memperluas wawasan serta memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu dan teori-teori pada bidang pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan perilaku konsumen terhadap
keputusan pembelian.
2. Bagi akademisi, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan informasi bagi peneliti lain dan menjadi bahan referensi yang berkaitan dengan penelitian dimasa yang akan datang.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman penulisan Makalah ini, maka secara garis besar dibagi dalam 6 ( enam ) bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mencakup tentang latar belakang yang menjadi dasar dari penelitian ini, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Dalam bab ini di uraikan mengenai teori yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang akan dijadikan landasan dalam penulisan Makalah ini. Dalam bab ini juga akan dipaparkan mengenai penelitian terdahulu, dijelaskan mengenai kerangka proses berpikir, model konseptual dan hipotesis dari penelitian ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Menguraikan Metode penelitian, Definisi Operasional Variabel, Populasi dan Sampel, Tehnik Pengumpulan Data, Metode Analisis, dan Pengujian Hipotesis.
BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN
Menguraikan tentang bagian umum perusahaan dan
menggambarkan objek yang diteliti dalam perusahaan tersebut.
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Menyajikan semua hasil penelitian termasuk hasil analisis pengujian hipotesis sesuai dengan alat pengujian hipotesis yang telah disajikan pada bab – bab sebelumnya serta pembahasan mengenai hasil penelitian.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran sebagai argumen dari penulis untuk pihak yang memanfaatkan hasil Makalah serta arahan bagi peneliti berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II DASAR TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan sebuah kegiatan membandingkan penelitian yang sedang dikerjakan penulis dengan penelitian yang sudah dilakukan dari peneliti sebelumnya. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat persamaan dan perbedaan yang terdapat pada hasil penelitian penulis sebelumnya sehingga penulis dapat melihat apa saja kekurangan dan kelebihan yang ada pada hasil penelitian yang penulis laksanakan.
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu NO
Penelitian Terdahulu 1
Penulis Yosephus Galih Primadasa (2019)
Judul Pengaruh harga, kualitas produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian produk pada marketplace shopee.
Fakultas ekonomi bisnis dan ilmu sosial, Universitas Pelita Bangsa Bekasi
Hasil 1. Variabel Harga (X1) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian pada marketplace shopee (Y).
2. Variabel kualitas Produk (X2) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian pada marketplace shopee (Y).
3. Variabel Promosi (X3) berpengaruh positif terhadap
Keputusan Pembelian pada marketplace Shopee (Y) Perbedaan Penelitian terdahulu Penelitian penulis
- Variabel independen X1 : Harga
X2 : Kualitas Produk X3 : Promosi
- Variabel independen X1 : Harga
X2 : Promosi X3 : E-WOM
Persamaan - Variabel independen yang sama X : Harga dan Promosi
- Variabel dependent yang sama Y : Keputusan Pembelian
NO
Penelitian Terdahulu 2
Penulis Enop Silaban (2019)
Judul Pengaruh Electronic word of mouth dan iklan terhadap keputusan pembelian di shopee.co.id. Fakultas ekonomi dan bisnis, institut informatika dan bisnis darmajaya Bandar Lampung
Hasil 1. Electronic word of mouth (X1) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian di shopee.co.id (Y).
2. Iklan (X2) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian di shopee.co.id (Y)
Perbedaan Penelitian terdahulu Penelitian penulis - Variabel independen
X1 : E-WOM X2 : Iklan
- Variabel independen X1 : Harga
X2 : Promosi X3 : E-WOM Persamaan - Variabel independen yang sama X : E-WOM
- Variabel dependent yang sama Y : Keputusan Pembelian
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Harga
Harga memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk, sehingga sangat menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk. Harga merupakan komponen penting atas suatu produk, karena akan berpengaruh terhadap keuntungan produsen. Harga juga menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli, sehingga perlu pertimbangan khusus untuk menentukan harga tersebut.
Menurut Tjiptono (2008:151) “Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa”.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2010:53) menyatakan bahwa “Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Harga adalah uang yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka peneliti memberikan kesimpulan bahwa harga suatu barang dan jasa merupakan sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen dengan harapan mendapatkan imbalan berupa manfaat dari barang atau jasa tersebut. Harga suatu produk akan memberikan nilai tersendiri bagi konsumen.
1. Tujuan penetapan harga
Setiap perusahaan selalu berorientasi pada seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari suatu produk atau jasa yang dimilikinya, sehingga tujuan penetapan harganya hanya berdasarkan pada tingkat keuntungan dan perolehan yang akan diterimanya. Namun, di dalam perkembangannya, tujuan penetapan harga bukan hanya berdasarkan tingkat keuntungan dan perolehannya saja melainkan berdasarkan pertimbangan non ekonomis lainnya.
Menurut Tjiptono (2008: 152-153) tujuan penetapan harga adalah:
1. Berorientasi laba yaitu bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi.
2. Berorientasi pada volume yaitu penetapan harga berorientasi pada volume tertentu.
3. Berorientasi pada citra (image) yaitu bahwa image perusahaan dapat dibentuk melalui harga.
4. Stabilisasi harga yaitu penetapan harga yang bertujuan untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga perusahaan dengan harga pemimpin pasar (maret leader).
5. Tujuan lainnya yaitu menetapkan harga dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas konsumen, mendukung penjualan ualng atau menghindari campur tangan pemerintah.
2. faktor-faktor yang mempengaruhi harga
Menurut Tjiptono (2008:154-156), ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga yakni:
1. Faktor-faktor internal
a. Tujuan pemasaran perusahaan b. Strategi bauran pemasaran c. Biaya
d. Organisasi 2. Faktor eksternal:
a. Sifat pasar dan permintaan b. Persaingan
c. Unsur-unsur lingkungan eksternal lainnya.
2.2.2 Promosi
Promosi menurut para ahli didefinisikan sebagai berikut :
Menurut Kotler dan Keller (2009) promosi adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual.
Menurut Alma (2006) promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen.
Menurut Saladin dan Yevis (2002) promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga pembeli dan menginat produk tersebut.
Menurut Zimmerer (2012) promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang produk atau jasa dan untuk memngaruhi mereka agar membeli barang atau jasa tersebut yang mencakup publisitas, penjualan perorangan, dan periklanan.
Dari uraian mengenai definisi strategi dan promosi dapat disimpulkan bahwa strategi promosi adalah kegiatan yang direncanakan dengan menggunakan berbagai variabel-variabel promosi sebagai alat dengan maksud memberitahukan, membujuk dan mengingatkan konsumen agar membeli produk dan merek perusahaan sehingga tujuan meningkatan penjualan dapat tercapai.
1. Tujuan promosi
Tujuan utama dari promosi adalah untuk meningkatkan penjualan dengan menginformasikan, membujuk dan memberikan pengaruh untuk membeli produk dan merek suatu perusahaan. Kegiatan promosi jika dilaksanakan dengan baik akan dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli, mengonsumsi atau memakai produk yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap meningkatnya penjualan suatu perusahaan.
Secara rinci tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Menginformasikan: menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian suatu produk, menyampaikan perubahan harga pada pasar, memperjelas cara kerja suatu produk, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, meluruskan kesan yang keliru, mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli,
membangun citra perusahaan, membujuk pelanggan sasaran, membentuk pikiran merek, mengalihkan pikiran ke merek tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga.
b. Mengingatkan (reminding): mengingatkan pembeli bahwa produksi yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan, dan menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
2. Bauran promosi
Bauran promosi merupakan salah satu dari bagian bauran pemasaran atau yang disebut marketing mix. Bauran promosi (promotion mix) adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi lain, yang direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Penggunaan berbagai alat dalam melakukan promosi ini merupakan cara untuk menyampaikan pesan tentang produk kepada target pembeli secara efektif. Menurut Philip Kotler (2005) promotion mix terdiri dari 5 perangkat utama, yakni:
1. Periklanan (Advertising)
Sebagian orang tentu pernah melihat iklan, baik dalam bentuk iklan di tekevisi ataupun sekedar brosur yang dibagikan di jalan-jalan. Iklan dapat dengan cepat menyebar dan hal ini yang dimanfaatkan oleh perusahaan untuk dapat memperomosikan produk atau jasa agar cepat menjangkau banyak orang.
Para ahli mendefinisikan iklan sebagai berikut:
a. Menurut Fandy Tjiptono (2008) iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasarkan pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.
b. Menurut Philip Kotler (2005) iklan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar.
c. Menurut Lee (2004) iklan adalah sebuah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang di transmisikan ke khalayak ramai dengan target melalui media yang bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang atau kendaraan umum.
Berdasarkan pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa periklanan adalah semua bentuk persentasi dan promosi nonpersonal yang dibayar oleh sponsor untuk mempersentasikan gagasan, barang atau jasa. Bentuk dari periklanan yang biasanya digunakan dari periklanan yang biasanya digunakan adalah broadcast, print, internet, outdoor, dan bentuk-bentuk lainnya.
2. Penjualan Pribadi (personal selling)
Penjualan pribadi adalah alat yang paling efektid pada tahap pembelian tertentu, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Penjualan pribadi melibatkan interaksi pribadi antara dua orang atau
lebih, sehingga setiap orang dapat mengamati kebutuhan dan karakteristik orang lain dan melakukan penyesuaian dengan cepat. Suatu bentuk persentasi personal oleh tenaga dan membangun hubungan dengan konsumen. Bentuk dari penjualan pribadi adalah presentations, trade shows, dan incentives programs. Penjualan pribadi didefinisikan para ahli sebagai berikut:
a. Menurut Kotler dan Amstrong (2001) penjualan pribadi adalah persentasi pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
b. Menurut Mc Daniel (2001) penjualan pribadi adalah komunikasi langsung antara seorang perwakilan penjualan dengan satu atau lebih dari calon pembeli dalam upaya untuk memengaruhi satu dengan lainnya dalam situasi pembelian.
c. Menurut Tjiptono (2000) penjualan pribadi adalah komunikasi langsung antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap suatu produk sehingga mereka akan mencoba membelinya.
3. Promosi Penjualan (sales promotion)
Definisi promosi penjualan menurut para ahli :
a. Menurut Tjiptono (2008) promosi penjualan adalah bentuk persuasif langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
b. Menurut Utami (2008) promosi penjualan adalah dorongan jangka pendek untuk pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
2.2.3 E-WOM
E-WOM adalah pernyataan positif maupun negatif tentang produk atau perusahaan yang dibuat oleh pelanggan potensial, pelanggan saat ini maupun mantan pelanggan, yang tersedia bagi banyak orang dan institusi melalui internet.
(Thurau et al.,2004:8) menurutnya, E-WOM adalah pernyataan positif atau negatif yang dibuat oleh konsumen potensial, konsumen rill, atau mantan konsumen tentang sebuah produk atau perusahaan yang dapat diakses oleh orang atau institusi melalui internet.
1. Indikator-indikator electronic word of mouth
Indikator electronic word of mouth adalah sebagai berikut:
a. Membaca ulasan online produk konsumen lain
b. Mengumpulkan informasi dari review produk konsumen melalui internet.
c. Berkonsultasi secara online
d. Perasaan khawatir apabila seseorang tidak membaca ulasan online sebelum pembelian.\
e. Peningkatan rasa percaya diri sendiri setelah membaca ulasan online Menurut (Thurau et al.,2004:38-52):
1. Platform assistance
a. Kepercayaan konsumen terhadap flatform yang digunakan
b. Kunjungan konsumen pada opinion platform. Dan jumlah komentar di tulis konsumen pada opinion platform.
2. Venting negative feelings
c. Keinginan menggungkapkan ketidakpuasan konsumen terhadap produk atau perusahaan.
d. Mencegah orang lain untuk mendapatkan pengalaman yang sama seperti yang mereka pernah alami
3. Concern of other consumer
e. Keinginan tulus memberikan rekomendasi kepada konsumen lain f. Konsumen berkeinginan membantu dari pengalaman negatif.
Komunikasi ini dapat membentuk komentar positif dan negatif tentang produk.
4. Extraversion/positive self-enhancement
g. Keinginan konsumen berbagi pengalaman konsumsi mereka untuk meningkatkan citra diri sebagai pembeli yang cerdas. Dalam konteks website.
5. Social benefits
h. Keinginan berbagi informasi dan berinterasi dengan lingkungan sosial konsumen.
i. Konsumen dapat menulis komentar dari opinion platform, yang menandakan partisipasi dalam bentuk virtual
6. Economic incentives
j. Keinginan memperoleh insentif dari perusahaan.
2.2.4 Keputusan Pembelian
Menurut Tjiptono (2008:19) “perilaku konsumen sendiri merupakan tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlihat dalam usaha memperooleh, menggunakan dan menentukan produk dan jasa, termasuk dalam pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut”.
Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2008:184) menyatakan bahwa
“proses psikologis dasar memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka”.
Berdasarkan pendapat ahli di atas maka disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupaka suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.
2.3 Kerangka Pikir
Model konseptual bertujuan untuk mengemukakakn secara umum mengenai objek peneitian yang dilakukan dalam model dari variabel yang akan
diteliti yaitu harga ( X1 ) variabel bebas (ndependent), promosi (X2) variabel bebas (independent) dan E-WOM (X3) variabel bebas (independent), keputusan pembelian (Y) sebagai variabel terikat (dependent). Berdasarkan uraian diatas maka dibuat model seperti konseptual sebagai berikut:
Gambar 2.1 Model Konseptual
H1
pro H2
H3
H4 2.4 Hipotesis
Berdasarkan uraian perumusan masalah maka peneliti mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. H1 : Variabel harga, promosi dan E-WOM berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada aplikasi shopee.
2. H2 : Variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada aplikasi Shopee
Harga
(X1)
Keputusan Pembelian (Y)
Promosi
(X2)
E-WOM (X3)
3. H3 : Variabel promosi berpengaruh signiifikan terhadap keputusan pembelian pada aplikasi Shopee
4. H4 : Variabel E-WOM berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada aplikasi Shopee.
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif ini melibatkan pengumpulan data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan tentang pendapat orang atas sebuah isu atau topik. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang didasarkan pada pengumpulan dan analisis data berbentuk angka untuk menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol fenomena yang diminati. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal yang diolah dengan metode statistik. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikan hubungan antar variabel.
3.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah definisi terhadap variabel berdasarkan konsep teori namun bersifat operasional, agar variabel tersebut dapat diukur atau bahkan diuji baik oleh peneliti maupun peneliti lain. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yan ditetapan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Jadi, operasional variabel adalah semua variabel yang telah ditetapkan untuk dipelajari untuk memperoleh infomasi dari hasil penelitian kemudian ditarik kesimpulannya berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Adapun variabel yang menjadi titik suatu perhatian penelitian ini adalah:
1. Harga (X1)
Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk, atau sejumlah nilai yang dikeluarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dan memiliki atau menggunakan suatu produk. Dalam hal ini yaitu sejumlah uang yang harus dieluarkan oleh konsumen karena membeli produk pada aplikasi Shopee. Adapun indikator dimensi harga, yaitu :
a. Keterjangkauan harga
b. E-commerce menjual produk yang berkualitas dengan harga terjangkau dan bersaing dengan toko offline
c. Tersedianya voucher dan penawaran gratis ongkos kirim (ongkir) 2. Promosi (X2)
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan pemasar dalam meningkatkan permintaan pembeli pada aplikasi Shopee. Adapun indikator promosi, yaitu:
a. Periklanan
b. Promosi penjualan c. Frekuensi promosi
d. Kualitas pesan yang disampaikan
3. E-WOM (X3)
Komunikasi yang dilakukan oleh konsumen mengenai suatu prosuk yang pernah digunakan pada aplikasi Shopee. Adapun indikator E-WOM, yaitu:
a. Frekuensi melakukan E-WOM
b. Memberikan komentar dan apresiasi positif c. Memberikan komentar dan apresiasi negatif
d. Memberian ulasan mengenai website, pelayanan, produk dan atribut lain di internet.
4. Keputusan Pembelian
Kesetian konsumen yang tercermin dengan melakukan pembelian lebih dari satu kali di aplikasi Shopee. Adapun indikator keputusan pembelian, yaitu:
a. Melakukan pembelian ulang, persepsi konsumen yang telah membeli produk di Shopee dan ingin melakukan kembali.
b. Merekomendasikan kepada orang lain, konsumen akan merekomendasikan Shopee kepada orang lain.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Sugiyono (2017) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek atau objek yang memiliki kharakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan peneliti untuk diteliti kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dari penelitian ini adalah semua pengguna aplikasi Shopee di Samarinda yang jumlah nya tidak di ketahui.
3.3.2 Sampel
Sugiyono (2017) menyatakan bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang memiliki karakteristik dan sifat yang sama dengan yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi terlalu besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua populasi karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat mengambil sampel dari populasi tersebut, dan harus betul-betul bisa mewakili atau respresentatif.” Mengingat jumlah populasinya tidak diketahui atau bisa dikatakan tak terhingga, maka dalam penentuan sampel, penelitian ini menggunakan rumus Lemeshow sebagai berikut :
n=z2. p .(1−p) d2
Keterangan : n = Jumlah Sampel
z = Sor Z pada kepercayaan 95% = 1,96 p = Maksimal estimasi
d = Tingkat Kesalahan
Dari rumusan tersebut diatas maka penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Lemeshow dengan maksimal estimasi 50% dan tingkat kesalahan 10 %.
n=1,962.0,5(1−0,5) 0,12
n=3,8416.0,5.0,5 0,12
n=0,9604 0,12
n=96,04di bulatkan menjadi100sampel
Karakteristik anggota sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu, responden sudah menggunakan aplikasi Shopee dengan asumsi responden mengerti apa yang sedang diteliti akan berpengaruh dengan keakuratan data yang dihasilkan
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, antara lain :
a. Kuesioner
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau penyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawab. Pengukuran variabel yang merupakan sumber dari penyataan atau pertanyaan yang diberikan kepada responden menggunakan skala likert yang ada pada kuesioner.
Variabel tersebut diberikan penilaian sebagai berikut:
Diberi skor 1, dengan kategori Sangat Tidak Setuju
Diberi skor 2, dengan kategori Tidak Setuju
Diberi skor 3, dengan kategori Setuju
Diberi skor 4, dengan kategori Sangat Setuju
Skala likert menggunakan ukuran data ordinal selanjutnya skor jawaban responden di jumlahkan dan di rata – ratakan menjadi skor rata – rata, skor ilmiah yang kemudian ditafsirkan sebagai posisi penelitian dalam skala likert. Alasan digunakan skala likert karena memiliki beberapa kebaikan dibandingkan tipe yang lain yaitu selain relatif, mudah, juga tercermin dalam keragaman skor sebagai akibat penggunaan skala antara 1 sampai dengan 5 pengaruh harga, promosi dan E-WOM terhadap keputusan pembelian pada aplikasi Shopee.
b. Riset Internet
Penulis berusaha untuk memperoleh berbagai data dan informasi tambahan dari situs-situs yang berhubungan dengan berbagai informasi yang dibutuhkan penelitian yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini
3.5 Metode Analisis 3.5.1 Uji Validitas
Uji Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan untuk mengukur apa yang di ukur. Adapun cara yang digunakan adalah dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total individu. Pengambilan keputusan pada uji validitas berdasarkan pada nilai r hitung ( Corrected Item – Total Correlation ) > r
tabel dinyatakan Valid sedangkan r hitung ( Corrected – Total Correlatoin ) < r tabel dinyatakan tidak Valid.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap pertanyaan selalu konsisten.
Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsisten jawaban butir – butir pertanyaan yang diberikan oleh responden. Adapun alat analisisnya menggunakan metode belah dua ( split half ) dengan mengkorelasikan total skor ganjil lawan genap, selanjutnya dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus “ Alpha Cronbach’s”. Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS. Nilai tingkat keandalan Alpha Cronbach’s dapat ditujukan pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Tingkat Keandalan Alpha Cronbach’s
Nilai Alpha Cronbach’s Tingkat Keandalan
0.0 – 0.2 Kurang Andal
>0.20 – 0.40 Agak Andal
>0.40 – 0.60 Cukup Andal
>0.60 – 0.80 Andal
>0.80 – 1.00 Sangat Andal
3.6 Asumsi Klasik
Uji ini dilakukan deingan tujuan untuk meingetitahui bahwa data yang dioileih adalah sah (tidak teirdapat peinyimpangan), maka data teri seibut akan diisi meilalui asumsi klasik yaitu
3.6.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data terdistribusi normal atau tidak. Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data mengikuti distribusi normal atau tidak adalah menilai signifikannya. Peneliti dapat menggunaan teknik Kolmogorov-Smirnov dan alat uji SPSS 26 untuk melakukan pengujian ini. Jika signifikan > 0,05 maka variabel berdistribusi normal dan sebaliknya jika signifikan < 0,05 maka variabel tidak berdistribusi normal.
3.6.2 Uji Multikoleniaritas
Uji Multikoleniaritas merupakan hubungan linier yang sempurna antara beberapa atau semua variabel bebas. Pengujian multikoleniaritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi di temukan adanya koleresi antar variabel bebas. Multikoleniaritas dapat dideteksi dengan menganalisis matrik koleresi variabel-variabel independen atau dengan menggunakan perhitungan nilai Tolerance dan VIF. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi ( lebih dari 0,900 ) maka hal ini menunjukan adanya multikoleniaritas atau jika nilai Tolerance kurang dari 0,100 atau nilai VIF lebih dari 10, maka hal ini menunjukan adanya multikolenaritas.
3.6.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Gozali (2016) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residul satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kemudian Ghozali (2016) menambahkan bahwa model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Pengujian heterokedastisitas dapat menggunakan uji Glesjer, apabila terjadi heteroskedastisitas maka nilai signifikasi hasil korelasi dibawah 0,05 dan sebaliknya apabila tidak terjadi heteroskedastisitas maka nilai signifikan diatas 0,05.
3.6.4. Uji linieritas
Uji linieritas digunakan untuk menguji hubungan linier antara variabel bebas dengan variabel terikat, apakah spesifiasi model yang digunakan dalam penelitian sudah benar atau tidak. Adapun dasar pengambilan keputusan, yaitu :
1. Jika nilai Sig deiviatioin froim lineiarity > 0,05 maka terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.
2. Jika nilai Sig deiviatioin froim lineiarity < 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.
3.7 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen dengan masing-masing variabel independen berpengaruh positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen adapun persamaan umumnya adalah : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Keterangan :
Y = Variabel Terikat (Keputusan Pembelian) a = Bilangan Konstanta
b1b2b3 = Koefisien Arah Garis X1 = Variabel bebas (Harga) X2 = Variabel bebas (Promosi) X3 = Variabel Bebas (E-WOM) E = standar error
3.7.1 Koefisien Korelasi (R)
Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui derajat hubungan atau kekuatan asosiasi linear antara dua variabel. Koefisien korelasi disimbolkan dengan “r” dimana r dapat bervariasi dari -1 sampai +1. Jika besarnya nilai koefisien korelasi antara dua variabel adalah nol, berarti dua variabel tersebut tidak ada hubungan. Sebaliknya jika besarnya nilai koefisien korelasi antara dua variabel +1, berarti dua variabel tersbeut memiliki hubungan yang sempurna.
Nilai koefisien korelasi yang semakin besar (mendekati +1) maka derajat hubungan tersebut semakin tinggi dan sebaliknya, nilai koefisien korelasi yang semakin rendah erartu derajat hubungan antar dua variabel semakin lemah.
3.7.2 Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi (R Square) dapat dipakai untuk memprediksi seberapa besar kontribusi pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Untuk menghitung besarnya pengaruh variabel harga (X1), promosi (X2) dan E-WOM (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) dapat dilakukan dengan cara menghitung koefisien determinasi dengan catatan, besarnya nilai koefisien determinasi atau R Square hanya 0-1, sementara jika terdapat R Square bernilai minus (-), maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap Y.
Semakin kecil nilai koefisien determinasi (R Square), maka ini artinya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah dan begitu juga sebaliknya jika R Square semakin mendekati 1, maka pengaruh tersebut akan semakin kuat. Dalam penelitian ini nantinya penulis akan menggunakan program SPSS. Adapun rumus koefisien determinasi yaitu : kd = r2 x 100%
Keterangan :
Kd = Koefisien Determinasi yang digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y.
R = Koefisien Korelasi 3.8 Pengujian Hipotesis
Sebagai acuan untuk menerima atau menolak hipotesis yang telah dikemukakan maka akan digunakan alat penguji hipotesis sebagai berikut :
3.8.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara bersama sama atau serempak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y), dalam hal ini penulias menggunakan program SPSS.
Uji F atau ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikan yang ditetapkan untuk penelitian dengan probaility value dari hasil penelitian.
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probalitias signifikansi, yaitu :
1. Apabila nilai Fhitung> Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
2. Apabila nilai Fhitung< Ftabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
3.8.2 Uji Signifikan Parsial (Uji T)
Uji T dilakukan untuk mengetahui variabel bebas secara sendiri (parsial) pengaruhnya terhadap variabel terikat, dalam hal ini peneliti menggunakan program SPSS/ dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probailitas signifikansi, yaitu :
1. Jika Thitung ≥ Ttabel, maka variabel independen mempunyai keeratan hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen.
2. jika Thitung ≤ Ttabel, maka variabel independen tidak mempunyai keeratan terhadap variabel dependen.
Untuk menganalisa data ini, maka penulis menggunakan program SPSS sebagai alat bantu untuk memudahkan perhitungan dalam bab berikutnya.
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Marketplace Shopee
PT Shopee International Indonesia merupakan anak perusahaan dari SEA Group yang dulu dikenal dengan nama Garena. Didirian pada tahun 2015, SEA Group berkantor pusat di Singapura. Shopee, yang bergerak di industri e- commerce dipimpin oleh Chir Feng, salah satu mantan pegiat Rocket Internet yang pernah mengeplai Zalora dan Lazada. Shopee tidak hanya ada di Indonesia, melainkan memiliki jangkauan yang luas seperti di beberapa negara seperti, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Taiwan, China, hingga Brazil. Shopee memiliki beberapa akses untuk berjualan atau berbelanja yaitu dapat melalui website dengan mengakses https://shopee.co.id/ melalui internet, juga melalui aplikasinya dengan cara mengunduh melaluui App Store atau Play Store.
Shopee awalnya merupakan perusahaan yang mengambil pasar customerto customer atau C2C dan mulai mengalami peralihan menjadi business to customer sejak meluncurkan Shopee Mall pada tahun 2017 dan berindak sebagai platform toko online bagi toko atau distributor resmi. Shopee dalam memberikan dukungan logistik untuk penggunanya tidak hanya berubungan dengan 70 layanan kurir di seluruh dunia tapi juga berhubungan dengan beberapa
penyedia layanan jasa transportasi online. Bahkan, mulai tahun 2020 Shopee memiliki jasa pengiriman Shopee khusus untuk beberapa penjual terpilih yang akan langsung diatur oleh tim Shopee Express.
Shopee merupakan salah satu vendor e-commerce di Indonesia yang mengalami peningkatan yang pesat akhir-akhir ini, hal ini tentu tidak terlepas dari kemudahan dan differensiasi yang ditawarkan oleh Shopee untuk para konsumennya, salah satunya adalah adanya fitur chat yang memungkinkan para penjual dan pembeli untuk saling berkomunikasi tentang produk yang akan diperdagangkan, sehingga memungkinkan calon konsumen untuk bisa tawar menawar atau bertanya lebih jauh tentang sebuah produk yang akan dibeli.
Shopee yang dahulu dikenal dengan sebutan Garena menjadi mobile commerce pertama di sejumlah negara Asia termasuk Indonesia yang menyediakan pasar online via ponsel yang gratis, personal, interaktif serta terpercaya. Anak perusahaan Garena ini berlokasi di Singapura. Seperti yang disebutkan di atas, Shopee beroperasi di banyak kawasan di antaranya Thailand, Filipina, juga Indonesia. Pada pertengahan tahun 2015 Shopee mulai berjalan di Indonesia. Kantor pusat Shopee sendiri berada di Ibukota Indonesia yakni Jakarta.
Shopee menghadirkan pengalaman berbelanja baru di Indonesia. Shopee memudahkan seller menjual barang dagangannya serta menyediakan proses pembayaran yang aman juga pengaturan logistik yang terintegrasi bagi pembeli.
Sekarang, lebih dari 100 juta pengguna yang mengunduh aplikasi belanja Shopee.
Target Shopee sendiri adalah kaum muda yang sekarang ini sudah sangat biasa mengerjakan berbagai aktivitas dengan bantuan smartphone seperti belajar, termasuk aktivitas jual-beli. Oleh sebab itu, Shopee diciptakan berbentuk aplikasi yang bisa dipakai melalui smartphone guna mendorong aktivitas belanja online praktis, mudah serta cepat.
Shopee akhir-akhir ini meluncurkan salah satu program yang banyak diminati oleh pengguna Shopee untuk mendapatkan penghasilan tambahan, program tersebut dinamai Affiliates. Shopee Affiliates merupakan salah satu program yang menawarkan penghasilan tambahan untuk content creators yang mempromosikan produk-produk Shopee di media sosial, seperti YouTube, Instagram, Facebook, TikTo, dan lainnya. Peserta Shopee Affiliate program ini bebas berkreasi dalam membuat konten sesuai dengan yang diinginkan namun harus sesuai ketentuan program seperti bukan konten akun penjual atau toko produk tersebut. Sebagai imbalannya, peserta kan diberikan komisi 2,5 persen hingga 10 persen oleh Shopee jika produk yang dipromosikan tersebut berhasil terjual. Komisi ini sebagai bayaran karena telah membantu pelanggan Shopee untuk menemukan produk yang dipromosikan dengan menyantumkan tautan ke toko Shopee.
Program tersebut banyak diminati oleh masyarakat luas karena seluruh pihak yang terlibat mulai dari pelaku affiliator, penjual hingga pihak Shopee pun turut andil dalam mendapatkan keuntungan. Affiliator mendapat keuntungan komisi barang yang dia promosikan, penjual mendapat untung karena melakukan promosi tanpa mengeluarkaan biaya dan pihak Shopee mendapatkan keuntungn
dengan banyaknya pembeli yang melakukan transaksi melalui aplikasi Shopee tersebut.
Berikut beberapa keunggulan Shopee yang diutarakan CEO Shopee Chirs Feng:
a. Penjualan produk lumayan cepat dan hanya memakan beberapa detik saja.
b. Tidak sulit dioperasikan bahkan oleh konsumen baru dikarenakan tampilan sederhananya.
c. Mempunyai fitur chat, jadi konsumen bisa dengan mudah melakukan transaksi dan negosiasi. Fitur ini lebih unggul dibandingkan dengan aplikasi belanja lainnya yang mewajibkan konsumen menyimpankan nomor teleponnya untuk dapat berhubungan secara langsung. Fitur ini pula berbeda dengan aplikasi lain karena bisa berkirim gampar pula.
d. Shopee memiliki integrasi sosial media yang baik, termasuk tagar, dimana memungkinkan konsumen dengan mudah melacak produk populer/terkini.
4.1.1 Logo
Shopee memiliki logo berwarna oranye yang dapat diartikan sebagai warna yang hangat, mempunyai daya tarik, dan mampu meningkatkan daya minat pembeli. Shopee menggunakan gambar keranjang yang dapat diartikan sebagai keranjang belanjaan dan huruf “S” adalah simbol dari Shopee itu sendiri.
Gambar 4.1 Logo Perusahaan
Sumber: https://shopee.co.id/
4.1.2 Visi Perusahaan
“Kami percaya belanja online harus dapat diakses, mudah dan menyenangkan”. Ini adalah visi yang diinginkan Shopee untuk disampaikan di platform, setiap hari. Kami percaya pada kekuatan transormatif teknologi dan ingin mengubah dunia menjadi lebih baik dengan menyediakan platform untuk menghubungi pembeli dan penjual dalam satu komunitas.
4.1.3 Misi Perusahaan
Untuk menentukan siapa kita- bagaimana kita berbicara, berperilaku atau bereaksi terhadap siatuasi apapun – pada dasarnya, kita Sederhana, Bahagia dan Bersama. Atribut kunci ini terlihat di setiap langkah perjalanan Shopee.
a. Sederhana, kami percaya pada kesederhanaan dan integritas, memastikan kehidupan yang jujur, membumi dan setia pada diri sendiri.
b. Senang, kami ramah, suka bersenang-senang dan penuh energi, menyebarkan sukacita dengan semua orang yang kami temui.
c. Bersama, kami menikmati waktu berkualitas bersama-sama sambil berbelanja online dengan teman dan keluag melakukan hal-hal yang kami sukai sebagai satu unit besar.
4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan Shopee Gambar 4.2
Struktur organisasi PT Shopee Internasional Indonesia
4.1.5 Deskripsi Produk
Direktur Shopee Indonesia
Marketing Project Team
Manager
Assistant Manager KOL
Management Assistant
Manager Curation Team Assistant
Manager User &
Seller Assistant
Manager In- House Account
Staf Staf Staf
Staf
Intern
Intern Intern Intern
Shopee marketplace menawarkan beragam produk mulai dari produk fashion hingga barang kebutuhan sehari-hari. Kategori produk Shopee lebih fokus pada produk fashion serta perlengkapan rumah tangga. Di halaman beranda aplikasi Shopee, pengguna akan melihat 26 kategori produk yang tersedia di Shopee, yakni: Makanan dan Minuman, Handphone dan Aksesoris, Fashion Muslim, Pakaian Pria, Kesehatan, Sepatu Wanita, Elektronik, Fashion Bayi dan Anak, Hobi dan Koleksi, Olahraga dan Outdoor, Buku serta Alat Tulis, Pakaian Wanita, Ibu dan Bayi, Perawatan Kecantikan, Perlengkapan Rumah, Sepatu Pria, Tas Pria, Jam Tangan, Aksesoris Fashion, Fotografi, Komputer dan Aksesoris, Otomotif, Voucher, Souvenir dan Pesta, serta Serba Serbi yang didalamnya terdapat camilan dan dekorasi rumah.
Gambar 4.3
Tampilan Layar Beranda Shopee/Kategori produk
4.1.6 Sistem pembayaran dan pengiriman Produk
Shopee menyediakan berbagai macam jenis pembayaran untuk memudahkan konsumennya. Adapun beberapa cara pembayaran yang disediakan Shopee yaitu melalui Indomaret, transfer bank, kartu kredit/debit online, Alfamart, OneKlik, COD (bayar di tempat) bahkan Shopee telah bekerjasama dengan salah satu aplikasi yang lebih praktid kepada konsumennya. Selain itu juga Shopee membuka fitur layanan uang elektronik sendiri yang disebut ShopeePay. Aplikasi ini dapat digunakan untuk membayar berbagai keperluan seperti tagihan listrik, pulsa, bill di beberapa toko yang bekerjasama dengan Shopee serta membayar belanja SpayLater yang merupakan solusi pinjaman bagi konsumen Shopee agar dimudahkan dalam pembayaran. Beberapa pilihan pembayaran tersebut dapat dimanfaatkan konsumen Shopee agar tidak terkendala dalam pembayaran yang rumit.
Dalam hal pengiriman produk, Shopee menyediakan beberapa pilihan layanan ekspedisi seperti diantaranya: J&T, JNE, Go Send, Grab Express (sameday atau instant), dan masih banyak lagi. Konsumen dpat dengan bebas memilih ekspedisi-ekspedisi tersebut sesuai kebutuhan mereka. Shopee juga memberlakukan sistem garansi apabila barang tidak sampai kepada pemesan dengan selamat. Shopee juga menyediakan fitur lacak lokasi produk yang sudah dipesan agar konsumen dapat memantau untuk memastikan produk sampai dengan selamat dan baik.
4.1.7 Ruang Lingkup kerja Divisi Terkait
Shopee feed memiliki divisi, yaitu divisi curation, key opinion leader management, use and seller, dan in-house account.
a. Divisi curation
Merupakan divisi tempat untuk mengatur dan mengelola tampilan (front end) di tab shopee feed agar mendapatkan peningkatan interaksi dan engagement diharapkan user menghabiskan waktu lebih lama dalam aplikasi yang nantinya berakhir dengan pembelian dalam aplikasi. Tampilan front end shopee feed, atau tampilan akhir yang dilihat ketika user membuka aplikasi shopee, memiliki beberapa tab atau kategorisasi, yaitu timeline, explore, fashion, beauty, gadget, new normal. Voucher terbaru dan promo. Kemudian, tim curation juga bertugas dalam membuat perencanaan tampilan (front end) shopee feed untuk seminggu ke depan dengaan mengikuti kalender shopee dan support dalam campaign shopee.
b. Divisi Kol
Management memiliki tujuan untuk mengedukasi dan mengaktivasi user dan calon user shopee melalui para kol atau key opinion leader. Selain itu, mereka juga selalui menjaga dan mempertahankan hubungan baik perusahaan dengan para KOL dengan melakukan beberapa gathering.
c. Divisi user dan seller
Bertugas untuk mengedukasi para seller baru maupun lama untuk lebih mudah dalam berjualan dan memperomosikan produknya, juga membuat strategi seperti competition untuk para seller dan user agar dapat meningkatkan pengguna shopee feed dan juga meningkatkan partisipasi beberapa campaign
yang dibuat oleh marketing project.
d. Divisi in-house account
Memiliki tugas untuk mengelola konten in-house account yang termasuk di dalam shopee feed seperti shopee id, shopee fashion, shopee for men, shopee Kpop, shopee beauty, dan sebagainya.
4.2 Deskripsi Data
Dalam penelitian ini, responden adalah konsumen yang pernah menggunakan aplikasi shopee di Samarinda, sampel pada penelitian ini sebanyak 100 sampel. Adapun karakteristik sampel dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
1. Karakteristik berdasarkan responden pernah menggunakan aplikasi shopee
Tabel 4.4 Responden pernah menggunakan aplikasi shopee
No Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
1 Ya 100 100 %
2 Tidak 0 0 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Data responden diolah penulis, 2023
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa semua responden mengaku pernah menggunakan aplikasi shopee.
2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
No Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
1 Laki-laki 49 49 %
2 Peireimpuan 51 51 %
Jumlah 100 100 %
Tabel 4.5 Jenis kelamin responden Sumber : Data responden diolah penulis, 2023
Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa mayoritas pengguna Shopee adalah perempuan dengan persentase sebesar 51%.
3. Karakteristik responden berdasarkan usia
No Jawaban
Responden Jumlah Responden Persentase
1 < 20 Tahun 22 22 %
2 20-30 Tahun 69 69 %
3 30-40 Tahun 9 9 %
4 > 40 Tahun 0 0 %
Jumlah 100 100 %
Tabel 4.6 Usia Responden Sumber : Data responden diolah penulis, 2023
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa responden pada penelitian ini didominasi oleh responden dengan kelompok usia 20-30 tahun dengan persentase sebesar 69%. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengguna aplikasi shopee berasal dari kalangan anak-anak muda.
4. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
No Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
1 Peilajar/Mahasiswa 69 69 %
2 Peigawai Swasta 14 14 %
3 Ibu Rumah Tangga 4 4%
4 PNS 1 1%
5 Lainnya 12 12%
Jumlah 100 100%
Tabel 4.7 Pekerjaan responden Sumber : Data responden diolah penulis, 2023
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa responden dalam penelitaian ini didominasi oleh pelajar/mahasiswa dengan persentase 69%. Sedangkan persentase terendah adalah responden yang berprofesi sebagai PNS dengan persentase 1%. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengguna aplikasi shopee adalah pelajar/mahasiswa.
5. Karakteristik responden frekuensi penggunaan aplikasi shopee Noi Jawaban Reisponi
dein Jumlah Reispoindein Peirseintasei
1 1 Kali 32 32 %
2 2-5 Kali 43 43 %
3 > 5 Kali 25 25 %
Jumlah 100 100 %
Tabel 4.8 Frekuensi penggunaan Sumber : Data responden diolah penulis, 2023
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini mayoritas frekuensi penggunaan aplikasi shopee sebanyak 2-5 kali dengan presentase sebesar 43%
BAB V
ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Hasil Penelitian
5.1.1 Rekapitulasi Kuesioner
Peneliti akan menampilkan hasil rekapitulasi dari kuesioner yang telah diisi oleh responden terkait dengan variabel bebas dan terikat pada penelitian ini sebagai berikut.
Tabel 5.1 (Harga XI)
No Harga SS S TS STS
1 Harga produk yang dijual shopee terjangkau 55 44 1 0 2 Harga produk bervariasi dari beberapa seller
yang ada di Shopee dengan jenis produk yang sama
79 21 0 0
3
Harga produk sesuai dengan kualitas produk
tersebut 56 43 1 0
4 Harga yang diberikan sesuai dengan manfaat
produk yang dibutuhkan konsumen 37 50 13 0
5 Harga yang ditawarkan seller di aplikasi shopee
sangat terjangkau. 58 41 1 0
Sumbeir: Data reispoindein dioilah peinulis, 2023
Berdasarkan tabel 5.1 akan dijelaskan hasil kuesioner terkait dengan variabel (X1) yaitu Harga, sebagai berikut :
Variabel Harga (X1.1) dengan pernyataan “Harga produk yang dijual shopee terjangkkau” hasilnya yaitu Sangat Setuju sebanyak 55, Setuju 44, Tidak Setuju 1, Sangat Tidak Setuju 0. Jawaban sangat Setuju memiliki nilai yang dominan yaitu sebanyak 55 responden. Hal ini menunjukkan bahwa harga shopee masih dapat dijangkau.
Variabel Harga (X1.2) dengan pernyataan “Harga produk bervariasi dari beberapa seller yang ada di Shopee dengan jenis produk yang sama” hasilnya yaitu Sangat Setuju sebanyak 79, Setuju 21, Tidak Setuju 0, Sangat Tidak Setuju 0. Jawaban sangat Setuju memiliki nilai yang dominan yaitu sebanyak 79 responden. Hal ini menunjukkan bahwa harga produk shopee bervariasi dari beberapa seller.
Variabel Harga (X1.3) dengan pernyataan “Harga produk sesuai dengan kualitas produk tersebut” hasilnya yaitu Sangat Setuju sebanyak 56, Setuju 43, Tidak Setuju 1, Sangat Tidak Setuju 0. Jawaban sangat Setuju memiliki nilai yang dominan yaitu sebanyak 56 responden. Hal ini menunjukkan bahwa harga produk sesuai dengan kualitas produk.
Variabel Harga (X1.4) dengan pernyataan “Harga yang diberikan sesuai dengan manfaat produk yang dibutuhkan konsumen” hasilnya yaitu Sangat Setuju sebanyak 37, Setuju 50, Tidak Setuju 13, Sangat Tidak Setuju 0. Jawaban Setuju memiliki nilai yang dominan yaitu sebanyak 50 responden. Hal ini menunjukkan bahwa harga yang diberikan sesuai dengan manfaat produk.
No Promosi SS S TS STS
1 Shopee sering mengadakan promosi
secara berkala 58 41 1 0
2
Shopee memiliki brand ambassador yang mampu mempromosikan produk dengan
baik 57 40 3 0
3 Promosi yang diadakan Shopee menarik minat konsumen untuk bertransaksi melalui Shopee
59 39 2 0
Tabel 5.2 Promosi (X2) Sumbeir: Data reispoindein dioilah peinulis, 2023
Berdasarkan tabel 5.2 akan dijelaskan hasil kuesioner terkait dengan variabel (X2) yaitu Promosi, sebagai berikut :
Variabel Promosi (X2.1) dengan pernyataan “Shopee sering mengadakan promosi secara berkala” hasilnya yaitu Sangat Setuju sebanyak 58, Setuju 41, Tidak Setuju 1, Sangat Tidak Setuju 0. Jawaban sangat Setuju memiliki nilai yang dominan yaitu sebanyak 58 responden.
Variabel Promosi (X2.2) dengan pernyataan “Shopee memiliki brand ambassador yang mampu mempromosikan produk dengan baik” hasilnya yaitu Sangat Setuju sebanyak 57, Setuju 40, Tidak Setuju 3, Sangat Tidak Setuju 0.
Jawaban sangat Setuju memiliki nilai yang dominan yaitu sebanyak 57 responden.
Variabel Promosi (X2.3) dengan pernyataan “Promosi yang diadakan shhopee menarik minat konsumen untuk bertransaksi melalui shopee” hasilnya yaitu Sangat Setuju sebanyak 59, Setuju 39, Tidak Setuju 2, Sangat Tidak Setuju 0. Jawaban sangat Setuju memiliki nilai yang dominan sebanyak 59 responden.
No E-WOM SS S TS STS
1 Saya sering membaca review produk dari konsumen lain secara online untuk
mengetahui produk atau merek apa yang membuat kesan yang baik bagi orang lain
60 36 4 0
2 Saya sering berkonsultasi pada forum secara online untuk membantu memilih produk/merek yang tepat untuk dibeli
73 27 0 0
3 Saya sering mengumpulkan informasi review produk dari konsumen secara online dari konsumen lain ketika saya membeli produk atau merek
37 57 6 0
4
untuk memastikan saya membeli produk atau merek yang tepat, saya sering membaca review produk secara online dari konsumen lain
26 61 12 1
Tabel 5.3 E-WOM (X3) Sumbeir: Data reispoindein dioilah peinulis, 2023