• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan pengembangan usahatani bengkuang di desa Bontobiraeng Selatan Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa adapun saran- saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

a. Dalam upaya meningkatkan pengembangan usahatani bengkuang perlu keterlibatan semua pihak baik pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha yang bersangkutan dalam bidang agribisnis yang di ikuti oleh dukungan kuat oleh petani dengan memperlihatkan dengan kesungguhan untuk melakukan kegiatan usahatani secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

b. Perlunya pembinaan yang baik secara teknis untuk melakukan pembinaan perbaikan teknik budidaya bengkuan sesuai anjuran sehingga produksi akan lebih baik dan meningkat

c. Perlunya perluasan informasi pemasaran usahatani bengkuang agar petani petani tidak terlalu susah untuk menjual hasil usahatani bengkuang

d. Dalam pengembangan usahatani bengkuang perlu di ciptakan suatu instansi atau perusahaan untuk menjalin kerjasama antara petani dengan pihak perusahaan tersebut, sehingga petani bengkuang lebih sejahtera dan akan bersifat berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Jui Rompas, 2015. Potensi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Minahasa Selatan. (e-Jurnal) (Jurnal Berkala Ilmiah Efsiensi Vol 15 No. 04 Tahun 2015).\

Edward Christiano, 2013. Faktor yang mempengaruhi volume impor beras di Indonesia. (https://scholar.google.co.id) (Jurnal Jibeka 7 (2).38-43.2013).

Reni Fatmasari Syafruddin, 2018. Penentuan Komoditas Unggulan dan Struktur Komoditas Hortikultura di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa Berdasarkan Location Quotient (LQ dan Klassen Typology (KT). (e-Jurnal) ( Jurnal Galung Tropika, 7 (1) april 2018, hal : 22-32

Alfi Absen, 2018. Pemanfaatan Bengkuang afkir untuk pembuatan bedak dingin pada kelompok wanita tani berkat yakin Kec. Batang Anai, Kab. Pariaman. (e- jurnal). (Jurnal Ilmiah pengabdian Kepada Masyarakat Vol.2 No.1 Tahun 2018).

Freddy Rangkuti, 1997. Teknik Membedah kasus Bisnis Analisis Swot. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, Agustus 1997.

Oneda Wanda, 2017 Definisi pengembangan. April 12, 2017

L A M

P

I

R

A

N

KUISIONER PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI BENGKUANG DI DESA BONTOBIRAENG SELATAN KECAMATAN BONTONOMPO

KABUPATEN GOWA

1. Identitas Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Tanggungan Keluarga : Pengalaman Usaha tani :

2. Berapa luas lahan yang Bapak/Ibu Tanami tanaman Bengkuang ? Jawab :

………

3. Bagaimana status kepemilikan modal dari usaha yang Bapak/Ibu dirikan ? a. Modal sendiri

b. Pinjaman c. Modal keluarga

4. Kemana saja jalur pemasaran dari usaha Bengkuang Bapak/Ibu pasarkan ?

Jawab :

………

5. Apakah Bapak/Ibu memerlukan waktu yang lama untuk mengembangkan usaha tani bengkuang ?

Jawab :

………

6. Apakah dalam pemeliharaan dan pemanenan usaha bengkuang yang

Bapak/Ibu dirikan menggunakan tenaga kerja orang lain (Buruh) atau dengan mengelola sendiri ?

Jawab :

………

7. Dalam pengembangan Usaha Tani Bengkuan di Kabupaten Gowa khususnya di Desa Bontobiraeng Selatan ini, strategi apa yang di gunakan?

Jawab :

………

8. Dalam pengembangan Usahatani Bengkuang, bagaimana dukungan partisipasi pemerintah (penyuluh pertanian lapangan) >

Jawab :

………

9. Apa saja yang menjadi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman dalam pengembangan usaha tani bengkuang di Desa Bontobiraeng Selatan ?

SWOT Internal

Strenghs (Kekuatan) 1.

2.

3.

4.

5.

Eksternal

Opportunies (Peluang) 1

2 3 4 5

Internal

Weaknesses (Kelemahan) 1.

2.

3.

Eksternal

Treaths (Ancaman) 1.

2 3

4.

5

4 5

9. Pilih dan lingkari salah satu jawaban yang sesuai menurut besar kecilnya kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di daerah anda !

Keterangan : SB (Sangat Baik), B (Baik), K (Kurang), SK (Sangat Kurang).

S W

O T

Strenghs (Kekuatan) Keterangan

1 SB / B / K / SK

2 SB / B / K / SK

3 SB / B / K / SK

4 SB / B / K / SK

5 SB / B / K / SK

Opportunies (Peluang)

1 SB / B / K / SK

2 SB / B / K / SK

3 SB / B / K / SK

4 SB / B / K / SK

5 SB / B / K / SK

Weaknesses (Kelemahan)

1 SB / B / K / SK

2 SB / B / K / SK

3 SB / B / K / SK

4 SB / B / K / SK

5 SB / B / K / SK

Treaths (Ancaman)

1 SB / B / K / SK

2 SB / B / K / SK

3 SB / B / K / SK

4 SB / B / K / SK

5 SB / B / K / SK

PETA DESA BONTOBIRAENG SELATAN KECAMATAN BONTONOMPO KABUPATEN GOWA

Tabel 21. Identitas Responden Petani Bengkuang di Desa Bontobiraeng Selatan Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No Nama responden

Umur (Tahun)

Jenis kelamin Pendidikan Tanggunga n Keluarga (orang)

Pengalaman Usahatani

( Tahun) 1 Karim DG

Tarru

52 Laki –laki SMP 3 ORANG 16 TAHUN

2 Sanusi DG Ngempo

47 Laki-laki TIDAK SEKOLAH 6 ORANG 4 TAHUN 3 Calu DG

Naba

61 Laki-laki SD 5 ORANG 3 TAHUN

4 DG Sese 59 Laki-laki TIDAK SEKOLAH 4 ORANG 7 TAHUN

5 DG Sarro 48 Laki-laki SMA 6 ORANG 8 TAHUN

6 Ansar DG Ruppa

52 Laki-laki TIDAK SEKOLAH 8 ORANG 10 TAHUN

7 DG Rowa 48 Laki-laki SMA 3 ORANG 7 TAHUN

8 Baso DG Rani 62 Laki-laki SMA 5 ORANG 20 TAHUN

9 DG Situju 59 Laki-laki TIDAKSEKOLAH 4 ORANG 16 TAHUN 10 Mansu DG

Mangung

67 Laki-laki SMA 6 ORANG 15 TAHUN

11 DG Talli 52 Laki-laki SMA 7 ORANG 18 TAHUN

12 DG Nai 48 Laki-laki SMA 5 ORANG 9 TAHUN

13 DG Fattah 62 Laki-laki SMP 4 ORANG 8 TAHUN

14 Samsir DG Sikki

59 Laki-laki SD 2 ORANG 20 TAHUN

15 Sapri DG Rani

48 Laki-laki SD 3 ORANG 6 TAHUN

16 Malo DG Jowa

52 Laki-laki TIDAK SEKOLAH 3 ORANG 11 TAHUN

Table 21. Faktor Internal dan Eksternal SWOT

Internal

Streanghts (Kekuatan) 1.Ketersedianya lahan

2.Bibit yang mudah di dapat 3. Ketersediaanya modal 4. Sarana produksi 5. Pengalaman usahatani

Eksternal

Opportunities ( Peluang ) 1.Adanya permintaan dari pengepul 2.Perawatan yang simple

3.Perkembangan Teknologi 4.Permintaan Pasar

5.Adanya transportasi

Internal

Weaknesses (Kelemahan) 1.Kurangnya informasi pasar 2. Kurangnya pembinaan ke petani 3. Pola tanam yang tidak teratur

4. Peralatan usahatani masih sederhana 5. kurangnya sumur bor

Eksternal Treaths ( Ancaman ) 1.Serangan hama

2. Serangan Penyakit pada tanaman 3.Turunnya Kualitas bengkuang 4. Menurunnya harga pasaran 5. Pasca panen yang lambat

Table 22. Hasil Pembobotan Faktor Internal

Faktor Internal Bobot

Kekuatan

1.Ketersedianya lahan 2.Bibit yang mudah di dapat 3. Ketersediaanya modal 4. Sarana produksi 5. Pengalaman usahatani

0,17 0,15 0,13 0,02 0,08

Sub Total 0,05

Kelemahan

1.Kurangnya informasi pasar 2. Kurangnya pembinaan ke petani 3. Pola tanam yang tidak teratur

4. Peralatan usahatani masih sederhana 5. kurangnya sumur bor

0,07 0,15 0,08 0,10 0,05

Sub Total 0,45

Total 1,00

Table 23. Hasil Rekapitulasi Faktor Eksternal

Faktor Eksternal Bobot

Peluang

1.Adanya permintaan dari pengepul 2.Perawatan yang simple

3.Perkembangan Teknologi 4.Permintaan Pasar

5.Adanya transportasi

0,10 0,10 0,12 0,20 0,13

Sub Total 0,65

Ancaman

1.Serangan hama

2. Serangan Penyakit pada tanaman 3.Turunnya Kualitas bengkuang 4. Menurunnya harga pasaran 5. Pasca panen yang lambat

0,03 0,02 0,07 0,10 0,13

Sub Total 0,35

Total 1,00

Table 24. Hasil Rating Faktor Interal

Faktor Internal Rating

Kekuatan

1.Ketersedianya lahan 2.Bibit yang mudah di dapat 3. Ketersediaanya modal 4. Sarana produksi 5. Pengalaman usahatani

4 4 4 3 3

Sub Total 18

Kelemahan

1.Kurangnya informasi pasar 2. Kurangnya pembinaan ke petani 3. Pola tanam yang tidak teratur

4. Peralatan usahatani masih sederhana 5. kurangnya sumur bor

2 2 2 1 1

Sub Total 25

Total 33

Table 25. Hasil Rating Faktor Eksternal

Faktor Eksternal Rating

Peluang

1. Adanya permintaan dari pengepul 2. Perawatan yang simple

3. Perkembangan Teknologi 4.Permintaan Pasar

5. Adanya transportasi

4 4 4 3 3

Sub Total 18 Ancaman

1. Serangan hama

2. Serangan Penyakit pada tanaman 3. Turunnya Kualitas bengkuang 4. Menurunnya harga pasaran 5. Pasca panen yang lambat

2 2 2 1 1

Sub Total 8

Total 23

Dokumentasi

Gambar 1 Panen Bengkuang

Gambar 2 Wawancara Dengan Petani Bengkuang

Gambar 3 Wawancara Dengan Petani Bengkuang

Gambar 4 Pengguntingan Pucuk Bengkuang

Gambar 5 Wawancara Dengan Petani Bengkuang

Dokumen terkait