• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, beberapa hal yang disarankan adalah :

1. Perlu ketersediaan sarana produksi seperti hand traktor, mesin pencacah kompos, mesin penanam padi, mesin panen padi dan pemipil biji jagung serta sistem irigasi. Sarana ini akan mendorong petani lebih efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan budidaya tanaman. Selain itu juga akan mengurangi biaya produksi saat membudidayakan tanaman.

2. Perlu pengadaan benih dan bibit bersertifikat. Produksi tanaman akan ditentukan oleh mutu dari benih dan bibit yang digunakan. Benih dan bibit bersertifikat tentu memiliki keunggulan, sehingga dapat meningkatkan produksi dan mengurangi resiko kegagalan saat ditanam.

3. Perlu dibuat kalendar tanam atau musim tanam, karena akan membantu pengurangan resiko kegagalan dalam budidaya tanaman terutama kelompok tanaman pangan, palawija dan hortikultura dan ketepatan waktu penyaluran saprodi bagi petani. Data prakiraan cuaca Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menjadi sumber informasi utama untuk pembuatan kalender tanam. Peningkatan peran pengamat hama dan penyakit, akan mendukung penurunan resiko kegagalan panen.

4. Perlu melestarikan kearifan lokal seperti doa tolak bala, membersihkan kapalo banda, konsep julo julo, tanam sarentak sebagi entri point untuk memperkuat kelembagaan lokal petani.

5. Perlu edukasi petani dengan konsep mixed cropping, mixed farming (Sistem Pertanian Terpadu) dan intensifikasi. Planning harus terukur dengan indikator capaian yang jelas. Konsep ini membutuhkan para fasilitator yang terlatih sehingga mampu memberdayakan petani dan kelompok tani sasaran. Sistem ini

173

solusi untuk mengurangi ketergantungan pupuk dan pestisida kimia. Sistem ini akan akan mendorong sistem pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.

6. Perlu petani melakukan kombinasi usaha taninya dengan usaha tani yang lain atau dengan usaha peternakan untuk meningkatan pendapatan. Kombinasi ini dapat dilakukan dengan alternatif kombinasi dengan satu usaha tani lain, kombinasi dengan dua usaha tani lain, kombinasi dengan usaha peternakan atau kombinasi dengan satu usaha tani lain dan satu usaha ternak.

7. Luas lahan garapan petani untuk usaha tani padi, palawija, hortikultura dan perkebunan perlu ditingkatkan agar pendapatan petani meningkat, karena variabel ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan petani.

8. Perlu kajian lebih lanjut tentang sistem penunjang dalam subsistem usaha tani (lembaga keuangan, sarana transportasi, dan irigasi)

9. Perlu dilakukan usaha-usaha menstabilkan harga produk padi, palawija, hortikultura dan perkebunan, karena variabel harga sangat berpengaruh terhadap pendapatan petani.

10. Mengingat SDM petani kita didominasi oleh petani berumur tua dan lansia dibandingkan jumlah umur muda, perlu regenerasi SDM petani, dengan mendorong generasi muda untuk menjadi petani milenial.

174

DAFTAR PUSTAKA

Ai Dariah, S. Sutono, Neneng L. Nurida, Wiwik Hartatik, dan Etty Pratiwi. 2015.

Pembenah Tanah untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan Pertanian. Jurnal Sumberdaya Lahan. Vol 9, No 2 (2015) 67 – 84.

Antika, F.A (2013) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Kacang Tanah Di Desa Sawah Tangah Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNIMED Tahun 2013.

Aprinal (2017). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha tani Jeruk Manis (Studi Kasus di Nagari Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumateara Barat. Skripsi, di Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu.

D Setyorini, S Abdulrachman. 2008 Pengelolaan hara mineral tanaman padi.

Penelitian Tanaman Padi litbang.pertanian.go.id

Delviagusti, 2010, Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pendaptan petani kelapa sawit di Kabupaten Dharmasraya. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang

E Widaryanto, AH Zaini – 2021.Teknologi Pengendalian Gulma. UB Press. 184 hal

Elnesa Fitma S. 2009. Budidaya tanaman padi. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Aceh bekerja sama dengan balai pengkajian teknologi pertanian

Faidah, E. Subekti, Shofia N. Awami (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha tani Ubi Jalar (Ipomoea batatas L). Studi Kasus Pada Gapoktan “Nusa Bhakti”, Desa Adinuso, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang. Mediagro, Vol.11, No.2 tahn 2015 (Halaman 60-68)

Herlinda, Y. 2020. Penyemaian Benih Padi Untuk Mendapatkan Bibit Berkualitas.

Tersedia [https://dpkp.jambikota.go.id/penyemaian-benih-padi- untukmendapatkan-bibit- berkualitas/]. Diakses pada 16 Juli 2021.

Hernanto. 2009. Ilmu Usaha tani Indonesia. Jakarta: Swadaya.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK.

No.23

IN Widiarta, dan H Suharto.2009. Pengendalian hama dan penyakit tanaman padi secara Terpadu. Balai besar penelitian padi. Litbang.pertanian.

Kieso, Weygant J, Warfield T. 2011. Intermediate Accounting. IFRS edition.

Volume 2. Jakarta

175

Kindangen, J. 2000. Prospek Pengembangan Agroindustri Pangan Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Tani Di Kabupaten Minahasa Tenggara.

Kiswanto, 2016. Membuat Kotak Persemaian Padi (Dapok/Tray) Untuk Jarwo Transplanter. http://lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita/4- info-aktual/644- membuat-kotak-persemaian-padi-dapoktray-untuk-jarwo- transplanter. diakses tanggal 30 Maret 2017.

M.S. Pabbage, A.M. Adnan, dan N. Nonci.2007. Pengelolaan Hama Prapanen Jagung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Departemen Pertanian. Hal 274 – 304.

Nababan, Cristofel, 2009, Analasis Faktor-Faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jagung dikecamatan Tiga Binanga kabupaten karo, Fakultas Ekonomi dan bisnis, Universitas Sumatera utara.

Noor, Hendry Faizal. 2007. Ekonomi manajerial. Jakarta : PT. Radja Grafindo Persada.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 2016. Jajar Legowo pada Jagung. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Raharja, P dan Mandala, M. 2006. Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rahim A. Diah R. 2007. Ekonomi Pertanian (Pengantar, Teori dan kasus).

Jakarta:Penebar Swadaya.

Rohcmah, H. F. dan Sugiyanta. 2010.. Pengaruh Pupuk Organik dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.). Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB.

S Abdulrachman, N Agustiani, I Gunawan, MJ Mejaya – 2013. Sistem tanam legowo. Balai Besar Penelitian Tanaman Radi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2012

Siti R. 2007. Bercocok Tanaman Jagung.Azka Press. 60 hal

Soeharjo, D dan Patong. 2000. Sendi-sendi Pokok Ilmu Usaha tani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi. Jakarta: CV Rajawali.

Soekartawi. 2005. Analisis Usaha tani. Jakarta: UI Press.

Soekartawi. 2010. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rajawali Persada.

Dalam dokumen KAJIAN PENDAPATAN PETANI SUMATERA BARAT (Halaman 174-178)