BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, terdapat saran untuk praktikan di masa mendatang, yaitu:
1. Pada pelaksanaan praktikum, sebaiknya praktikan melakukan percobaan dengan variabel ukuran bahan yang disamakan agar dapat dilihat perbandingan variasa dengan jumlah berat sama.
2. Praktikan hendaknya membersihkan area praktikum agar diperoleh hasil yang murni
31
Amudhan, M.S., Begum, H. & Hebbar, K.B. (2012). A Review on Phytochemical and Pharmacological Potential of Areca catechu L. Seed. IJPSR. 3(11):
4151-4157.
Efendi, S. C., Anggo, A. D., & Wijayanti, I. (2020). Pengaruh Suhu Ekstraksi Pada Metode Dry Rendering Terhadap Kualitas Minyak Kasar Hati Ikan Manyung (Arius thalassinus). Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan, 2(1):
64-69.
Faoziyah, A. R. & Issusilaningtyas, E. (2020). Optimalisasi Ekstraksi Ikan Sidat Dengan Variasi Metode Ekstraksi Sebagai Bahan Baku Pembuatan Mikrokapsul Suplemen Kesehatan Jantung Koroner. Pharmacy: Jurnal Farmasi Indonesia, 17(2): 253-263.
Hujjatusnaini, N., Indah, B., Afitri, E., Widyastuti, R., & Ardiansyah. (2021).
Ekstraksi. Palangkaraya: Insitut Agama Islam Negeri Palangkaraya.
Irawan, C., Awalia, T. N., & Uthami, S. (2013). Pengurangan Kadar Asam Lemak Bebas (Free Fatty Acid) dan Warna dari Minyak Goreng Bekas dengan Proses Adsorpsi Menggunakan Campuran Serabut Kelapa dan Sekam Padi.
Konversi, 2(2): 29-33.
Kartika, A., Fataya, I., Yunus, M., dan Yuliana, N. 2022. Optimasi Proses Ekstraksi Minyak Dan Resin Nyampung Dengan Pelarut Biner Menggunakan Response Surface Method. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, Vol. 32, No. 1.
Ketaren, S. (1986). Teknologi Minyak dan Lemak. UI Press, Jakarta.
Ketaren. (2005). Minyak dan Lemak Pangan, Univeristas Indonesia: Jakarta.
Maimun, T., Arahman, N., Hasibuan, F. A., & Rahayu, P. (2017). Penghambatan Peningkatan Kadar Asam Lemak Bebas (Free Fatty Acid) pada Buah Kelapa Sawit dengan Menggunakan Asap Cair. Jurnal Teknologi Dan Industri Pertanian Indonesia, 9(2), 44โ49.
Midwar. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Minyak Goreng Bimoli Di Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen. Jurnal S.
Pertanian 1 (12), 1066โ1090
Nurfiqih, D., Hakim, L., Muhammad. 2021. Pengaruh Suhu, Persentase Air, dan Lama Penyimpanan Terhadap Persentase Kenaikan Asam Lemak Bebas (ALB) Pada Crude Palm Oil (CPO). Jurnal Teknologi Kimia Unimal, Vol.
10, No. 2.
OโKelly, B. C dan Sivakumar, V. 2014. Water Content Determinations for Pear and Organic Soils Using Oven-Drying Method. Journal of Drying Technology, Vol. 32, No. 6.
Pitri, R. M. N., & Kissinger. (2021). Pembuatan Tepung Biji Ketapang (Terminalia catappa) sebagai Bahan Pengolahan Aneka Cake pada Kelompok PKK Permata Hijau Banjarbaru. Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas, 7(2): 214-223.
Rahmaniar. (2013). Minyak Biji Ketapang (Terminalia Cattapa L) sebagai Bahan Pelunak Dalam Pembuatan Kompon Karet. Jurnal Dinamika Penelitian Industri, 24(1): 49-56.
Rosalina, R., Setiawan, N., & Ningrum, R. S. (2018). Ekstraksi Minyak Nabati Pada Biji-Bijian dan Kacang-Kacangan dengan Metode Sokhletasi. Teknologi dan Analisis 1(18), 98-100.
Rosalina, Sondang, Hamidi, W., & Jahrizal. (2014). Analisis Permintaan Konsumen Terhadap Minyak Goreng di Kota Dumai. Jom Fekon, 1(2) Tambun, R., (2006). Teknologi Oleokimia. USU-Press. Medan.
Ratna. 2013. Pengaruh Kadar Air Biji Jagung dan Laju Pengumpanan terhadap Mutu Tepung Jagung Menggunakan Alat Penggiling Tipe Disk Mill. Jurnal Ilmia Pendidikan Biologi, Vol. 5, No. 1.
Hasballah, T., Enzo, W,B. 2018. Pengaruh Tekanan Screw press pada Proses Pengepresan Daging Buah Menjadi Crude Palm Oil. Jurnal Darma Agung.
XXVI (1): 722-729.
Mukhriani. (2014). Ekstraksi, Pemisahan Senyawa dan Identifikasi Senyawa Aktif.
Jurnal Kesehatan, 7(2), 361-365.
LAMPIRAN A DOKUMENTASI
Gambar A.1 Proses Ekstraksi Menggunakan Alat Screw press
Gambar A.2 Outlet Umpan dan Outlet Ampas
Gambar A.3 Hasil Ekstraksi Minyak Nabati Biji Pinang
Gambar A.4 Hasil Ekstraksi Minyak Nabati Biji Ketapang
LAMPIRAN B PERHITUNGAN
Massa bahan biji ketapang Tanpa pemanasan = 125 gram Massa bahan biji ketapang dengan pemanasan = 125 gram Massa buah pinang tanpa pemanasan = 100 gram Massa buah pinang dengan pemanasan = 100 gram
Massa gelas kimia 50 mL = 36,63 gram
Massa gelas kimia 30 mL = 30 gram
Massa wadah plastik = 14 gram
Massa wadah aluminium foil = 0,66
B. 1 Hasil Bahan Biji Ketapang Dengan Pemanasan a. Percobaan Pertama
Massa minyak + ampas + gelas kimia (30) = 40,75 gram Massa ampas + wadah plastik = 123,01gram
Massa ampas basah = 4,57 gram
Massa minyak = 6,18 gram
Total ampas = 109 gram
b. Percobaan Duplo
Massa minyak + ampas + gelas kimia (30) = 34,65 gram
Massa ampas + wadah = 105,55 gram
Massa ampas basah = 1,79 gram
Massa minyak = 2,86 gram
Total ampas = 91,55 gram
B. 2 Hasil Bahan Biji Ketapang Tanpa Pemanasan a. Percobaan Pertama
Massa minyak + ampas + gelas kimia = 42,50 gram
Massa ampas + wadah = 82,3 gram
Massa ampas basah = 2,71 gram
Massa minyak = 7,79 gram
Total ampas = 68,3 gram
b. Percobaan Duplo
Massa minyak + ampas + gelas kimia = 37,39 gram
Massa ampas + wadah = 73,39 gram
Massa ampas basah = 2,88 gram
Massa minyak = 4,51 gram
Total ampas = 59,39 gram
B. 3 Hasil Bahan Biji Pinang Dengan Pemanasan a. Percobaan Pertama
Massa minyak + ampas + gelas kimia (50) = 71,3 gram Massa ampas + wadah plastik = 72,15 gram
Massa minyak = 17,11 gram
Massa ampas basah = 3,12 gram
Total ampas = 58,15 gram
b. Percobaan Duplo
Massa minyak + ampas + gelas kimia (50) = 65,73 gram Massa ampas + wadah plastik = 67,11 gram
Massa minyak = 10,5 gram
Massa ampas basah = 4,05 gram
Total ampas = 53,14 gram
B. 4 Hasil Bahan Biji Pinang Tanpa Pemanasan a. Percobaan Pertama
Massa minyak + ampas + gelas kimia (50) = 73,4 gram Massa ampas + wadah plastik = 78,6 gram
Massa minyak = 14,21 gram
Massa ampas basah = 4,17 gram
Total ampas = 64,6 gram
b. Percobaan Duplo
Massa minyak + ampas + gelas kimia (50) = 69,12 gram
Massa ampas + wadah = 73 gram
Massa minyak = 10,12 gram
Massa ampas basah = 6,24 gram
Total ampas = 59 gram
B.5 Menghitung % Rendemen Minyak pada Biji Ketapang Dengan Pemanasan
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ = massa minyak awal
massa bahan awal ๐ฅ 100%
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ก๐๐ก๐๐ = percobaan pertama + percobaan duplo
massa bahan awal ๐ฅ 100%
a. Percobaan Pertama
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ = 6,18
125 ๐ฅ 100%
= 4,94 % b. Percobaan Duplo
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ = 2,86
125 ๐ฅ 100%
= 2,28 % c. Rendemen Total
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ก๐๐ก๐๐ = 6,18 + 2,86
125 ๐ฅ 100%
= 13,4 %
B.6 Menghitung % Rendemen Minyak pada Biji Ketapang Tanpa Pemanasan
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ = massa minyak awal
massa bahan awal ๐ฅ 100%
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ก๐๐ก๐๐ = percobaan pertama + percobaan duplo
massa bahan awal ๐ฅ 100%
a. Percobaan Pertama
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ = 7,79
125 ๐ฅ 100%
= 6,23 % b. Percobaan Duplo
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ = 4,51
125 ๐ฅ 100%
= 3,6 % c. Rendemen Total
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ก๐๐ก๐๐ = 7,79 + 4,51
125 ๐ฅ 100%
= 9,84 %
B.7 Menghitung % Rendemen Minyak pada Biji Pinang Dengan Pemanasan
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ = massa minyak awal
massa bahan awal ๐ฅ 100%
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ก๐๐ก๐๐ = percobaan pertama + percobaan duplo
massa bahan awal ๐ฅ 100%
a. Percobaan Pertama
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ = 17,11
100 ๐ฅ 100%
= 17,11 % b. Percobaan Duplo
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ = 10,5
100 ๐ฅ 100%
= 10,5 % c. Rendemen Total
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ก๐๐ก๐๐ = 17,11 + 10,5
100 ๐ฅ 100%
= 27,6%
B.8 Menghitung % Rendemen Minyak pada Biji Pinang Tanpa Pemanasan
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ = massa minyak awal
massa bahan awal ๐ฅ 100%
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ก๐๐ก๐๐ = percobaan pertama + percobaan duplo
massa bahan awal ๐ฅ 100%
a. Percobaan Pertama
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ = 14,21
100 ๐ฅ 100%
= 14,21 % b. Percobaan Duplo
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ = 10,12
100 ๐ฅ 100%
= 10,12 % c. Rendemen Total
% ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ก๐๐ก๐๐ = 14,21 + 10,12
100 ๐ฅ 100%
= 24,33 %