• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan sekaligus sebagai bahan uraian penutupan skripsi ini adalah:

1. Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai panduan bagi guru-guru dalam pengajaran bahasa Indonesia khususnya dalam mengajar keterampilan membaca cepat.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber pelajaran bagi siswa atau pihak yang menaruh perhatian pada kajian keterampilan membaca terutama keterampilan membaca cepat.

2. Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pengayaanbagi guru bahasa Indonesia dalam mengajarkan keterampilan membaca cepat.

b. Hasil penelitian ini digunakan untuk memberikan sumbangan wawasandan pengetahuan mengenai pembelajaran keterampilan membaca cepat.

c. Hasil penelitian ini digunakan bagi sekolah sebagai salah satu upaya untukmenentukan kebijaksanaan dalam menggunakan teknik dalam prosesbelajar mengajar.

d. Bagi institusi pendidikan atau guru diharapkan hasil penelitian inidigunakan sebagai bahan masukan untuk memperkaya informasi mengenaiefektivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan menggunakanteknik pembelajaran.

e. Bagi penulis, hasil penelitian ini digunakan sebagai alat bantu untukmeningkatkan wawasan di bidang pendidikan dalam proses belajar mengajar di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Alfira Mulya Astuti, Statistika Penelitian. Mataram: insan Madani Publishing, 2016.

Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Henry Guntur Tarigan, membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa, 2008.

Juliansyah Noor, Metode Penelitian. Jakarta: Prenadamedia Group, 2011.

Lamuddinfinoza, Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia 2010 .

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pusaka Setia, 2011.

Mansur Muslich, Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi Kedudukan, Fungsi, Pembinaan, dan Pengembangan. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2010.

Nazarudin, Bahasa Indonesia. Lombok: IAIN Mataram 2015.

Ninik Kurtanto, Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berfikir. Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2011.

Nurhadi, Bagaimana Cara Meningkatkan Kemampuan Membaca?. Bandung:

Sinar Baru Algensindo, 2005.

Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif. Malang: Sinar Baru Algensindo 2010.

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta:

Prenamedia Group, 2013.

Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Richard R.Hake, “Analyzing Change/Gain Scores”, http:www.Physics.pdf

SDN 2 Pengadang, Observasi, 02 September 2019.

Sri Satata & Devi Suswandari, dkk, Bahasa Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012.

Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prenamedia Group, 2016.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta, 2013

Sugiyono, Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2011.

Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2013

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 2 PENGADANG Kelas / Semester : V / 1

Tema 1 : Organ Gerak Hewan & Manusia Sub Tema 1 : Organ Gerak Hewan

Pembelajaran : 2

Alokasi Waktu : 2 × 35 menit

Hari / Tgl Pelaksanaan : ………. / ……….

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima dan menjalankan agama yang dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.

KI 3 Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati [ mendengar, melihat membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhlukciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpaiya di rumah, sekolah.

KI 4 Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Menentukan pokok pikiran dalam teks lisan dan tulisan

4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks lisan dan tulisan secara lisan, tulisan, dan visual

Indikator

3.1.1 Menentukan pokok pikiran pada sebuah paragraph teks lisan dan tulisan

4.1.2 Menyampaikan ide pokok dari teks bacaan

TUJUAN PEMBELAJARAN

 Dengan membaca teks, siswa dapat menentukan ide pokok dalam teks bacaan lisan dan tulisan secara tepat

 Dengan membaca teks, siswa mampu menyampaikan isi dari teks bacaan lisan dan tulisan

Karakter siswa yang diharapkan : Religius Nasionalis

C. MATERI PEMBELAJARAN

 Teks tentang organ gerak hewan dan manusia

 Organ gerak dan fungsinya pada hewan

D. PENDEKATAN & METODE

 Pendekatan : Scientific

 Metode : Ceramah, pengamatan, diskusi

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

 Buku Siswa Tema : Organ Gerak Hewan dan Manusia Kelas V (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).

 Buku teks, teks bacaan.[

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak

semua siswa berdo’a. Religious

 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi, dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

 Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi.

 Member motivasi agar siswa semangat saat pembelajaran berlangsung.

 Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan apa tujuab yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami.

5 Menit

Inti Eksplorasi

 Guru mengulas sedikit materi tentang membaca cepat.

 Guru menjelaskan bagaimana langkah-langkah menggunakan teknik skimming dalam membaca cepat.

 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

Elaborasi

 Guru membagikan teks bacaan yang telah disiapkan.

 Siswa diminta satu persatu maju ke depan untuk membaca teks. Pretest

 Guru bertanya tentang isi bacaan. .

 Siswa diminta satu persatu membaca teks bacaan yang telah disiapkan menggunakan teknik skimming. posttest

 Siswa diminta menjelaskan tentang isi teks tersebut.

Konfirmasi

 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (mengetahui hasil ketercapaian materi).

60 Menit

Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan hasil belajar. Integritas

 Mengajak semua siswa berdo’a (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius

5 Menit

G. PENILAIAN

1. Prosedur Penilaian

Penilaian Sikap Observasi

Penilaian Kognitif Tes

Penilaian Psikomotorik Non Tes

Menyetujui

Kepala Sekolah SD…. Wali Kelas V,

(………) (………)

NIP. NIP.

Penilaian Sikap

Lembar Penilaian Sikap – Observasi

No Nama

Aspek

Santun Peduli Tanggung

Jawab

K C B SB K C B SB K C B SB 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 ...

2 ...

3 ………..

4 ………..

5 ………..

Dst ………..

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

1. Penilaian Kognitif

Lembar Penilaian Kecepatan Membaca Siswa

No Nama

Siswa

Kecepatan membaca

Kecepatan membaca (Kpm)

Jumlah kata yang dibaca (k)

Waktu tempuh baca (m) 1

2 3 4 5 6.

7.

8.

9.

Dst.

Rumus mengukur kecepatan membaca :

Keterangan :

K : Jumlah kata yang dibaca

Wm : Waktu tempuh baca dalam satuan menit 2. Penilaian Psikomotorik

Uji Unjuk Kerja

Mencari ide pokok bacaan

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbinga

n

4 3 2 1

Ketepatan Menemukan

keseluruhan ide pokok dengan tepat

Hampir semua ide pokok ditemu kan dengan tepat

Ada beberapa ide pokok yang tidak tepat

Sebagian ide pokok yang ditemuka n tidak tepat

Waktu Keseluruhan

ide pokok ditemukan dengan sangat cepat

keselur uhan ide pokok ditemu kan dengan cepat

Keseluruh an ide pokok ditemukan dengan cukup cepat

Keseluru han ide pokok ditemuka n dengan sangat lambat

Lampiran 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Mengukur Kecepatan Membaca Siswa Rumus mengukur kecepatan membaca :

Keterangan :

K : Jumlah kata yang dibaca

Wm : Waktu tempuh baca dalam satuan menit Langkah-langkah kegiatan membaca skimming :

1. Guru menugaskan siswa mencari gagasan utama pada teks 2. Guru menyalakan stopwatch

3. Siswa mulai membaca cepatbacaan dengan mengikuti langkah-langkah membaca skimming yaitu :

 Baca judul, sub judul, dan subheading untuk mencari tahu apa yang dibicarakan teks tersebut. (jika ada)

 Perhatikan ilustrasi (gambar atau foto) agar anda mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik tersebut.(jika ada)

 Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraph.

 Jangan membaca kata perkata. Biarkan mata anda melakukan skimming kulit luar sebuah teks. Carilah kata kunci atau keyword-nya.

 Lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut

4. Setelah siswa menemukan gagasan utama dan selesai membaca, guru menghentikan stopwatch dan mencatat kecepatan membaca siswa

Pre-test (380 kata)

KEADAAN BUDAYA INDONESIA PADA SAAT INI

Kebudayaan Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal maupun kebudayaan asing yang telah ada di Indonesia sejak dahulu.Kebudayaan bangsa Indonesia sekarang mulai luntur dari masyarakat, khususnya para pemuda yang lebih condong dan senang meniru budaya-budaya asing.Terkadang budaya asing yang masuk tanpa disaring untuk dipilih terlebih dahulu, namun langsung menerima dan meniru tanpa dipikirkan ulang. Sehingga masyarakat kita meniru budaya barat yang bertentangan dengan budaya asli Indonesia, yang terkenal akan sopan santunnya.

Misalnya, lihat saja model pakaian dari budaya barat yang masuk dan ditiru anak muda masa kini dengan pakaian seksi.

Lunturnya kebudayaan bangsa Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kurangnya kesadaran masyarakat.Masyarakat saat ini lebih memilih dan menirukan budaya asing yang lebih praktis, efisien dan sesuai perkembangan zaman.Bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, namun kebanyakan budaya asing tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.Budaya lokal dapat menyesuaikan perkembangan zaman asalkan tidak meninggalkan ciri khas budaya tersebut.Faktor kedua adalah minimnya komunikasi budaya, komunikasi adalah salah satu hal penting agar tidak terjadi salah pemahaman tentang budaya bangsa.Minimnya komunikasi dalam suatu bangsa sering menimbulkan perselisihan antar budaya suku yang terkadang hingga menyebabkan konflik, berdampak bagi menurunnya ketahanan nasional.

Pembelajaran tentang budaya yang rendah akan mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta mengetahui cara adaptasi budaya lokal di tengah perkembangan zaman. Proses pembelajaran tentang budaya harus ditanamkan sejak dini.

Faktor lunturnya kebudayaan bangsa Indonesia yang telah diuraikan di atas adalah faktor internal yang bersumber dari dalam bangsa tersebut.Namun, perlu kita ketahui bahwa terdapat faktor eksternal yang mengakibatkan lunturnya kebudayaan lokal. Dengan adanya globalisasi menandakan bahwa segala yang kita punya juga bisa mendunia dan sebaliknya sesuatu dari dunia lain bisa kita rasakan. Dampak globalisasi

bukan hanya dalam bidang ekonomi, hukum, politik, kesehatan, juga termasuk globalisasi sosial budaya.Artinya budaya asing bisa dengan mudah masuk ke dalam negara Indonesia dan membaur dengan budaya juga masyarakat lokal.Hal tersebut mengakibatkan budaya kita terasimilasi juga teralkulturasi, namun juga membawa dampak westernisasi budaya lokal.

Demikian beberapa faktor internal dan faktor eksternal lunturnya kebudayaan bangsa Indonesia. Dari uraian di atas, telah kita ketahui apa saja faktor yang dapat membuat lunturnya kebudayaan bangsa Indonesia. Agar budaya kita tidak semakin luntur, maka usaha kita sebagai generasi penerus bangsa dapat melestarikan budaya bangsa kita tidak luntur.

Gagasan utama :Faktor Penyebab Lunturnya Budaya Bangsa

Posttest (380 kata)

JULUKAN NEGARA MARITIM

Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia, yang 2/3 wilayahnya merupakan wilayah lautan.Indonesia merupakan negara maritim atau kepulauan terbesar didunia, antara pulau satu dengan pulau lainnya dipisahkan oleh laut, tapi bukanlah menjadi penghalang bagi setiap suku bangsa di Indonesia untuk saling berhubungan dengan suku-suku di pulau lainnya.

Sejak zaman bahari, pelayaran dan perdagangan antar pulau telah berkembang dengan menggunakan berbagai macam tipe perahu tradisional, nenek moyang bangsa kita menjadi pelaut-pelaut handal yang menjelajahi untuk mengadakan kontak dan interaksi dengan pihak luar.Bahkan, yang lebih mengejutkan lagi, pelayaran yang dilakukan oleh orang-orang Indonesia (Nusantara) pada zaman bahari telah sampai ke Mandagaskar. Bukti dari berita itu sendiri adalah berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu tipe jukung yang samayang digunakan oleh orang-orang Kalimantan untuk berlayar “Fantastis”. Pada zaman bahari telah menjadi Trade Mark bahwa Indonesia merupakan negara maritim.

Indonesia merupakan negara maritim yang mempunyai banyak pulau, luasnya laut menjadi modal utama untuk membangun bangsa ini. Indonesia adalah “Negara kepulauan”, Indonesia adalah “Nusantara”, Indonesia adalah “Negara Maritim” dan Indonesia adalah “Bangsa Bahari”,”Berjiwa Bahari” serta “Nenek Moyangku Orang Pelaut” bukan hanya merupakan slogan belaka, Laut dijadikan ladang mata pencaharian, laut juga dijadikan sebagai tempat menggalang kekuatan, mempunyai armada laut yang kuat berarti bisa mempertahankan kerajaan dari serangan luar. Memang, laut dalam hal ini menjadi suatu yang sangat penting sejak zaman dahulu sampai zaman sekarang.Dengan mengoptimalkan potensi laut menjadikan bangsa Indonesia maju karena Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan laut.

Laut akan memberikan manfaat yang sangat vital bagi pertumbuham dan perkembangan perekonomian Indonesia atau perdaganagan pada khususnya.

Melihat bagaimana kejayaan masa lampau diperoleh karena mengoptimalkan potensi laut sebagai sarana dalam suksesnya perekonomian dan ketahanan politik suatu negara,

maka menjadi suatu hal yang wajar bila sekarang ini Indonesia harus lebih mengembangkan laut demi tercapianya tujuan nasional.Indonesia menyandang predikat

“Negara Maritim” atau negara kepulauan.

Konsekuensi sifat maritim itu sendiri lebih mengarah pada terwujudnya aktifitas pelayaran di wilayah Indonesia. Dalam kalimat ini bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan dalam membangun perekonomian akan senantiasa dilandasi oleh aktivitas pelayaran. Pentingnya pelayaran bagi Indonesia tentunya disebabkan oleh keadaan geografisnya, posisi Indonesia yang strategis berada dalam jalur persilangan dunia, membuat Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan laut.

Laut akan memberikan manfaat yang sangat vital bagi pertumbuham dan perkembangan perekonomian Indonesia atau perdaganagan pada khususnya.

Gagasan utama : Indonesia Sebagai Negara Maritim Atau Kepulauan

Lampiran 3

Lembar Penilaian Kecepatan Membaca Siswa (Pre-test)

No Nama Siswa

Kecepatan membaca Kecepatan Membaca

(Kpm) Jumlah

kata yang dibaca (K)

Waktu tempuh baca (Wm)

1 Arsi Zuliani 380 2,20 172

2 Alan Haekal 380 2,40 158

3 Aprian Saputra 380 2,37 160

4 Anisa Nirmayani 380 2,13 178

5 Abd. Haris Satria Gunawan 380 2,33 163

6 Eli Niarti 380 2,45 155

7 Ema Puspita Sari 380 2,30 165

8 Fadila Erliya Utami 380 2,26 168

9 Firman Hadi 380 2,11 180

10 Halalizatul Nurul Ain 380 2,17 175

11 Hamsani 380 2,23 170

12 Hamdi 380 2,17 175

13 Hartini 380 2,04 186

14 Hendri Saputra 380 1,97 192

15 Irwan Saputra 380 2,13 178

16 Kholid Muslim 380 2,11 180

17 M. Nabil Rizky 380 2,14 177

18 M. Reza Tama 380 2,05 185

19 Sahrul Gunawan 380 2,17 175

20 Samsul Hadi 380 2,15 176

21 Susanti 380 2,00 190

22 Titin Apriani 380 2,05 185

23 Widia Wati 380 2,33 163

24 Widia Anggraini 380 1,90 200

25 Zainal Abidin 380 2,06 184

Lampiran 4

Lembar Penilaian Kecepatan Membaca Siswa (Post-test)

No Nama Siswa

Kecepatan Membaca

Kecepatan Membaca

(Kpm) Jumlah kata

yang dibaca (K)

Waktu tempuh baca (Wm)

1 Arsi Zuliani 380 2,02 188

2 Alan Haekal 380 2,13 178

3 Aprian Saputra 380 2,11 180

4 Anisa Nirmayani 380 1,94 195

5

Abd. Haris Satria

Gunawan 380 2,08 182

6 Eli Niarti 380 2,23 170

7 Ema Puspita Sari 380 2,05 185

8 Fadila Erliya Utami 380 2,05 185

9 Firman Hadi 380 1,98 195

10 Halalizatul Nurul Ain 380 2,01 189

11 Hamsani 380 2,0 186

12 Hamdi 380 2,00 190

13 Hartini 380 1,90 200

14 Hendri Saputra 380 1,88 202

15 Irwan Saputra 380 1,94 195

16 Kholid Muslim 380 1,92 197

17 M. Nabil Rizky 380 1,97 192

18 M. Reza Tama 380 1,91 198

19 Sahrul Gunawan 380 2,00 190

20 Samsul Hadi 380 1,97 192

21 Susanti 380 1,90 200

22 Titin Apriani 380 1,91 199

23 Widia Wati 380 2,11 180

24 Widia Anggraini 380 1,85 205

25 Zainal Abidin 380 1,92 197

Lampiran 5

Doumentasi Proses Pembelajaran

Lampiran 6

Uji normalitas post test Case Processing Summary

TES

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

SKOR POST 25 100.0% 0 0.0% 25 100.0%

Descriptivesa

TES Statistic Std. Error

SKOR POST Mean 175.60 2.232

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 170.99 Upper Bound 180.21

5% Trimmed Mean 175.44

Median 176.00

Variance 124.583

Std. Deviation 11.162

Minimum 155

Maximum 200

Range 45

Interquartile Range 18

Skewness .054 .464

Kurtosis -.292 .902

a. There are no valid cases for SKOR when TES = .000. Statistics cannot be computed for this level.

Tests of Normalitya

TES

Kolmogorov-Smirnovb Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

SKOR POST .119 25 .200* .984 25 .950

*. This is a lower bound of the true significance.

a. There are no valid cases for SKOR when TES = .000. Statistics cannot be computed for this level.

b. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 7

Uji normalitas pre test Case Processing Summary

V3

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

V2 PREE 25 100.0% 0 0.0% 25 100.0%

Descriptives

V3 Statistic Std. Error

V2 PREE Mean 190.80 1.712

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 187.27 Upper Bound 194.33

5% Trimmed Mean 191.11

Median 192.00

Variance 73.250

Std. Deviation 8.559

Minimum 170

Maximum 205

Range 35

Interquartile Range 13

Skewness -.533 .464

Kurtosis -.104 .902

Tests of Normality

V3

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

V2 PREE .128 25 .200* .970 25 .655

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 8

Uji t-Test Paired Samples Test Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 sebelum 175.60 25 11.162 2.232

sesudah 190.80 25 8.559 1.712

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum & sesudah 25 .976 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2- tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Pair 1 sebelum - sesudah

-15.200 3.379 .676 -16.595 -13.805 -22.493 24 .000

Lampiran 9

Lembar Aktivitas Guru Nama guru :

Muatan materi : Kelas/ semester :

Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan ! Skor 4 = Sangat baik Skor 2 = Cukup baik

Skor 3 = Baik Skor 1 = Kurang

No Aktivitas Guru Kategori

4 3 2 1 1 Memberikan apersepsi dan memberikan motivasi

kepada siswa

2 Menyampaikan tujuan pembelajaran terlebih dahulu 3 Guru menjelaskan kepada siswa tentang teknik

skimming

4 Menggunakan metode dan berbagai media untuk

pembelajaran teknik skimming

5 Guru membimbing siswa saat proses pembelajaran

berlangsung

6 Membuat kesimpulan tentang materi teknik skimming

dan memberikan reward pada siswa

Lampiran 10

Dalam dokumen pengaruh penerapan teknik skimming terhadap (Halaman 70-102)

Dokumen terkait