BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan sekaligus sebagai bahan uraian penutupan skripsi ini adalah:
1. Teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai panduan bagi guru-guru dalam pengajaran bahasa Indonesia khususnya dalam mengajar keterampilan membaca cepat.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber pelajaran bagi siswa atau pihak yang menaruh perhatian pada kajian keterampilan membaca terutama keterampilan membaca cepat.
2. Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pengayaanbagi guru bahasa Indonesia dalam mengajarkan keterampilan membaca cepat.
b. Hasil penelitian ini digunakan untuk memberikan sumbangan wawasandan pengetahuan mengenai pembelajaran keterampilan membaca cepat.
c. Hasil penelitian ini digunakan bagi sekolah sebagai salah satu upaya untukmenentukan kebijaksanaan dalam menggunakan teknik dalam prosesbelajar mengajar.
d. Bagi institusi pendidikan atau guru diharapkan hasil penelitian inidigunakan sebagai bahan masukan untuk memperkaya informasi mengenaiefektivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan menggunakanteknik pembelajaran.
e. Bagi penulis, hasil penelitian ini digunakan sebagai alat bantu untukmeningkatkan wawasan di bidang pendidikan dalam proses belajar mengajar di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Alfira Mulya Astuti, Statistika Penelitian. Mataram: insan Madani Publishing, 2016.
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Henry Guntur Tarigan, membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa, 2008.
Juliansyah Noor, Metode Penelitian. Jakarta: Prenadamedia Group, 2011.
Lamuddinfinoza, Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia 2010 .
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pusaka Setia, 2011.
Mansur Muslich, Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi Kedudukan, Fungsi, Pembinaan, dan Pengembangan. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2010.
Nazarudin, Bahasa Indonesia. Lombok: IAIN Mataram 2015.
Ninik Kurtanto, Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berfikir. Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2011.
Nurhadi, Bagaimana Cara Meningkatkan Kemampuan Membaca?. Bandung:
Sinar Baru Algensindo, 2005.
Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif. Malang: Sinar Baru Algensindo 2010.
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta:
Prenamedia Group, 2013.
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Richard R.Hake, “Analyzing Change/Gain Scores”, http:www.Physics.pdf
SDN 2 Pengadang, Observasi, 02 September 2019.
Sri Satata & Devi Suswandari, dkk, Bahasa Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012.
Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prenamedia Group, 2016.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta, 2013
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2011.
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2013
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 2 PENGADANG Kelas / Semester : V / 1
Tema 1 : Organ Gerak Hewan & Manusia Sub Tema 1 : Organ Gerak Hewan
Pembelajaran : 2
Alokasi Waktu : 2 × 35 menit
Hari / Tgl Pelaksanaan : ………. / ……….
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima dan menjalankan agama yang dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati [ mendengar, melihat membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhlukciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpaiya di rumah, sekolah.
KI 4 Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.1 Menentukan pokok pikiran dalam teks lisan dan tulisan
4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks lisan dan tulisan secara lisan, tulisan, dan visual
Indikator
3.1.1 Menentukan pokok pikiran pada sebuah paragraph teks lisan dan tulisan
4.1.2 Menyampaikan ide pokok dari teks bacaan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan membaca teks, siswa dapat menentukan ide pokok dalam teks bacaan lisan dan tulisan secara tepat
Dengan membaca teks, siswa mampu menyampaikan isi dari teks bacaan lisan dan tulisan
Karakter siswa yang diharapkan : Religius Nasionalis
C. MATERI PEMBELAJARAN
Teks tentang organ gerak hewan dan manusia
Organ gerak dan fungsinya pada hewan
D. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Metode : Ceramah, pengamatan, diskusi
E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Siswa Tema : Organ Gerak Hewan dan Manusia Kelas V (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
Buku teks, teks bacaan.[
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa berdo’a. Religious
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi, dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi.
Member motivasi agar siswa semangat saat pembelajaran berlangsung.
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan apa tujuab yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami.
5 Menit
Inti Eksplorasi
Guru mengulas sedikit materi tentang membaca cepat.
Guru menjelaskan bagaimana langkah-langkah menggunakan teknik skimming dalam membaca cepat.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
Elaborasi
Guru membagikan teks bacaan yang telah disiapkan.
Siswa diminta satu persatu maju ke depan untuk membaca teks. Pretest
Guru bertanya tentang isi bacaan. .
Siswa diminta satu persatu membaca teks bacaan yang telah disiapkan menggunakan teknik skimming. posttest
Siswa diminta menjelaskan tentang isi teks tersebut.
Konfirmasi
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (mengetahui hasil ketercapaian materi).
60 Menit
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan hasil belajar. Integritas
Mengajak semua siswa berdo’a (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius
5 Menit
G. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
Penilaian Sikap Observasi
Penilaian Kognitif Tes
Penilaian Psikomotorik Non Tes
Menyetujui
Kepala Sekolah SD…. Wali Kelas V,
(………) (………)
NIP. NIP.
Penilaian Sikap
Lembar Penilaian Sikap – Observasi
No Nama
Aspek
Santun Peduli Tanggung
Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 ...
2 ...
3 ………..
4 ………..
5 ………..
Dst ………..
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
1. Penilaian Kognitif
Lembar Penilaian Kecepatan Membaca Siswa
No Nama
Siswa
Kecepatan membaca
Kecepatan membaca (Kpm)
Jumlah kata yang dibaca (k)
Waktu tempuh baca (m) 1
2 3 4 5 6.
7.
8.
9.
Dst.
Rumus mengukur kecepatan membaca :
Keterangan :
K : Jumlah kata yang dibaca
Wm : Waktu tempuh baca dalam satuan menit 2. Penilaian Psikomotorik
Uji Unjuk Kerja
Mencari ide pokok bacaan
Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbinga
n
4 3 2 1
Ketepatan Menemukan
keseluruhan ide pokok dengan tepat
Hampir semua ide pokok ditemu kan dengan tepat
Ada beberapa ide pokok yang tidak tepat
Sebagian ide pokok yang ditemuka n tidak tepat
Waktu Keseluruhan
ide pokok ditemukan dengan sangat cepat
keselur uhan ide pokok ditemu kan dengan cepat
Keseluruh an ide pokok ditemukan dengan cukup cepat
Keseluru han ide pokok ditemuka n dengan sangat lambat
Lampiran 2
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Mengukur Kecepatan Membaca Siswa Rumus mengukur kecepatan membaca :
Keterangan :
K : Jumlah kata yang dibaca
Wm : Waktu tempuh baca dalam satuan menit Langkah-langkah kegiatan membaca skimming :
1. Guru menugaskan siswa mencari gagasan utama pada teks 2. Guru menyalakan stopwatch
3. Siswa mulai membaca cepatbacaan dengan mengikuti langkah-langkah membaca skimming yaitu :
Baca judul, sub judul, dan subheading untuk mencari tahu apa yang dibicarakan teks tersebut. (jika ada)
Perhatikan ilustrasi (gambar atau foto) agar anda mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik tersebut.(jika ada)
Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraph.
Jangan membaca kata perkata. Biarkan mata anda melakukan skimming kulit luar sebuah teks. Carilah kata kunci atau keyword-nya.
Lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut
4. Setelah siswa menemukan gagasan utama dan selesai membaca, guru menghentikan stopwatch dan mencatat kecepatan membaca siswa
Pre-test (380 kata)
KEADAAN BUDAYA INDONESIA PADA SAAT INI
Kebudayaan Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal maupun kebudayaan asing yang telah ada di Indonesia sejak dahulu.Kebudayaan bangsa Indonesia sekarang mulai luntur dari masyarakat, khususnya para pemuda yang lebih condong dan senang meniru budaya-budaya asing.Terkadang budaya asing yang masuk tanpa disaring untuk dipilih terlebih dahulu, namun langsung menerima dan meniru tanpa dipikirkan ulang. Sehingga masyarakat kita meniru budaya barat yang bertentangan dengan budaya asli Indonesia, yang terkenal akan sopan santunnya.
Misalnya, lihat saja model pakaian dari budaya barat yang masuk dan ditiru anak muda masa kini dengan pakaian seksi.
Lunturnya kebudayaan bangsa Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kurangnya kesadaran masyarakat.Masyarakat saat ini lebih memilih dan menirukan budaya asing yang lebih praktis, efisien dan sesuai perkembangan zaman.Bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, namun kebanyakan budaya asing tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.Budaya lokal dapat menyesuaikan perkembangan zaman asalkan tidak meninggalkan ciri khas budaya tersebut.Faktor kedua adalah minimnya komunikasi budaya, komunikasi adalah salah satu hal penting agar tidak terjadi salah pemahaman tentang budaya bangsa.Minimnya komunikasi dalam suatu bangsa sering menimbulkan perselisihan antar budaya suku yang terkadang hingga menyebabkan konflik, berdampak bagi menurunnya ketahanan nasional.
Pembelajaran tentang budaya yang rendah akan mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta mengetahui cara adaptasi budaya lokal di tengah perkembangan zaman. Proses pembelajaran tentang budaya harus ditanamkan sejak dini.
Faktor lunturnya kebudayaan bangsa Indonesia yang telah diuraikan di atas adalah faktor internal yang bersumber dari dalam bangsa tersebut.Namun, perlu kita ketahui bahwa terdapat faktor eksternal yang mengakibatkan lunturnya kebudayaan lokal. Dengan adanya globalisasi menandakan bahwa segala yang kita punya juga bisa mendunia dan sebaliknya sesuatu dari dunia lain bisa kita rasakan. Dampak globalisasi
bukan hanya dalam bidang ekonomi, hukum, politik, kesehatan, juga termasuk globalisasi sosial budaya.Artinya budaya asing bisa dengan mudah masuk ke dalam negara Indonesia dan membaur dengan budaya juga masyarakat lokal.Hal tersebut mengakibatkan budaya kita terasimilasi juga teralkulturasi, namun juga membawa dampak westernisasi budaya lokal.
Demikian beberapa faktor internal dan faktor eksternal lunturnya kebudayaan bangsa Indonesia. Dari uraian di atas, telah kita ketahui apa saja faktor yang dapat membuat lunturnya kebudayaan bangsa Indonesia. Agar budaya kita tidak semakin luntur, maka usaha kita sebagai generasi penerus bangsa dapat melestarikan budaya bangsa kita tidak luntur.
Gagasan utama :Faktor Penyebab Lunturnya Budaya Bangsa
Posttest (380 kata)
JULUKAN NEGARA MARITIM
Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia, yang 2/3 wilayahnya merupakan wilayah lautan.Indonesia merupakan negara maritim atau kepulauan terbesar didunia, antara pulau satu dengan pulau lainnya dipisahkan oleh laut, tapi bukanlah menjadi penghalang bagi setiap suku bangsa di Indonesia untuk saling berhubungan dengan suku-suku di pulau lainnya.
Sejak zaman bahari, pelayaran dan perdagangan antar pulau telah berkembang dengan menggunakan berbagai macam tipe perahu tradisional, nenek moyang bangsa kita menjadi pelaut-pelaut handal yang menjelajahi untuk mengadakan kontak dan interaksi dengan pihak luar.Bahkan, yang lebih mengejutkan lagi, pelayaran yang dilakukan oleh orang-orang Indonesia (Nusantara) pada zaman bahari telah sampai ke Mandagaskar. Bukti dari berita itu sendiri adalah berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu tipe jukung yang samayang digunakan oleh orang-orang Kalimantan untuk berlayar “Fantastis”. Pada zaman bahari telah menjadi Trade Mark bahwa Indonesia merupakan negara maritim.
Indonesia merupakan negara maritim yang mempunyai banyak pulau, luasnya laut menjadi modal utama untuk membangun bangsa ini. Indonesia adalah “Negara kepulauan”, Indonesia adalah “Nusantara”, Indonesia adalah “Negara Maritim” dan Indonesia adalah “Bangsa Bahari”,”Berjiwa Bahari” serta “Nenek Moyangku Orang Pelaut” bukan hanya merupakan slogan belaka, Laut dijadikan ladang mata pencaharian, laut juga dijadikan sebagai tempat menggalang kekuatan, mempunyai armada laut yang kuat berarti bisa mempertahankan kerajaan dari serangan luar. Memang, laut dalam hal ini menjadi suatu yang sangat penting sejak zaman dahulu sampai zaman sekarang.Dengan mengoptimalkan potensi laut menjadikan bangsa Indonesia maju karena Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan laut.
Laut akan memberikan manfaat yang sangat vital bagi pertumbuham dan perkembangan perekonomian Indonesia atau perdaganagan pada khususnya.
Melihat bagaimana kejayaan masa lampau diperoleh karena mengoptimalkan potensi laut sebagai sarana dalam suksesnya perekonomian dan ketahanan politik suatu negara,
maka menjadi suatu hal yang wajar bila sekarang ini Indonesia harus lebih mengembangkan laut demi tercapianya tujuan nasional.Indonesia menyandang predikat
“Negara Maritim” atau negara kepulauan.
Konsekuensi sifat maritim itu sendiri lebih mengarah pada terwujudnya aktifitas pelayaran di wilayah Indonesia. Dalam kalimat ini bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan dalam membangun perekonomian akan senantiasa dilandasi oleh aktivitas pelayaran. Pentingnya pelayaran bagi Indonesia tentunya disebabkan oleh keadaan geografisnya, posisi Indonesia yang strategis berada dalam jalur persilangan dunia, membuat Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan laut.
Laut akan memberikan manfaat yang sangat vital bagi pertumbuham dan perkembangan perekonomian Indonesia atau perdaganagan pada khususnya.
Gagasan utama : Indonesia Sebagai Negara Maritim Atau Kepulauan
Lampiran 3
Lembar Penilaian Kecepatan Membaca Siswa (Pre-test)
No Nama Siswa
Kecepatan membaca Kecepatan Membaca
(Kpm) Jumlah
kata yang dibaca (K)
Waktu tempuh baca (Wm)
1 Arsi Zuliani 380 2,20 172
2 Alan Haekal 380 2,40 158
3 Aprian Saputra 380 2,37 160
4 Anisa Nirmayani 380 2,13 178
5 Abd. Haris Satria Gunawan 380 2,33 163
6 Eli Niarti 380 2,45 155
7 Ema Puspita Sari 380 2,30 165
8 Fadila Erliya Utami 380 2,26 168
9 Firman Hadi 380 2,11 180
10 Halalizatul Nurul Ain 380 2,17 175
11 Hamsani 380 2,23 170
12 Hamdi 380 2,17 175
13 Hartini 380 2,04 186
14 Hendri Saputra 380 1,97 192
15 Irwan Saputra 380 2,13 178
16 Kholid Muslim 380 2,11 180
17 M. Nabil Rizky 380 2,14 177
18 M. Reza Tama 380 2,05 185
19 Sahrul Gunawan 380 2,17 175
20 Samsul Hadi 380 2,15 176
21 Susanti 380 2,00 190
22 Titin Apriani 380 2,05 185
23 Widia Wati 380 2,33 163
24 Widia Anggraini 380 1,90 200
25 Zainal Abidin 380 2,06 184
Lampiran 4
Lembar Penilaian Kecepatan Membaca Siswa (Post-test)
No Nama Siswa
Kecepatan Membaca
Kecepatan Membaca
(Kpm) Jumlah kata
yang dibaca (K)
Waktu tempuh baca (Wm)
1 Arsi Zuliani 380 2,02 188
2 Alan Haekal 380 2,13 178
3 Aprian Saputra 380 2,11 180
4 Anisa Nirmayani 380 1,94 195
5
Abd. Haris Satria
Gunawan 380 2,08 182
6 Eli Niarti 380 2,23 170
7 Ema Puspita Sari 380 2,05 185
8 Fadila Erliya Utami 380 2,05 185
9 Firman Hadi 380 1,98 195
10 Halalizatul Nurul Ain 380 2,01 189
11 Hamsani 380 2,0 186
12 Hamdi 380 2,00 190
13 Hartini 380 1,90 200
14 Hendri Saputra 380 1,88 202
15 Irwan Saputra 380 1,94 195
16 Kholid Muslim 380 1,92 197
17 M. Nabil Rizky 380 1,97 192
18 M. Reza Tama 380 1,91 198
19 Sahrul Gunawan 380 2,00 190
20 Samsul Hadi 380 1,97 192
21 Susanti 380 1,90 200
22 Titin Apriani 380 1,91 199
23 Widia Wati 380 2,11 180
24 Widia Anggraini 380 1,85 205
25 Zainal Abidin 380 1,92 197
Lampiran 5
Doumentasi Proses Pembelajaran
Lampiran 6
Uji normalitas post test Case Processing Summary
TES
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
SKOR POST 25 100.0% 0 0.0% 25 100.0%
Descriptivesa
TES Statistic Std. Error
SKOR POST Mean 175.60 2.232
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 170.99 Upper Bound 180.21
5% Trimmed Mean 175.44
Median 176.00
Variance 124.583
Std. Deviation 11.162
Minimum 155
Maximum 200
Range 45
Interquartile Range 18
Skewness .054 .464
Kurtosis -.292 .902
a. There are no valid cases for SKOR when TES = .000. Statistics cannot be computed for this level.
Tests of Normalitya
TES
Kolmogorov-Smirnovb Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
SKOR POST .119 25 .200* .984 25 .950
*. This is a lower bound of the true significance.
a. There are no valid cases for SKOR when TES = .000. Statistics cannot be computed for this level.
b. Lilliefors Significance Correction
Lampiran 7
Uji normalitas pre test Case Processing Summary
V3
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
V2 PREE 25 100.0% 0 0.0% 25 100.0%
Descriptives
V3 Statistic Std. Error
V2 PREE Mean 190.80 1.712
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 187.27 Upper Bound 194.33
5% Trimmed Mean 191.11
Median 192.00
Variance 73.250
Std. Deviation 8.559
Minimum 170
Maximum 205
Range 35
Interquartile Range 13
Skewness -.533 .464
Kurtosis -.104 .902
Tests of Normality
V3
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
V2 PREE .128 25 .200* .970 25 .655
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Lampiran 8
Uji t-Test Paired Samples Test Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 sebelum 175.60 25 11.162 2.232
sesudah 190.80 25 8.559 1.712
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 sebelum & sesudah 25 .976 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2- tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 sebelum - sesudah
-15.200 3.379 .676 -16.595 -13.805 -22.493 24 .000
Lampiran 9
Lembar Aktivitas Guru Nama guru :
Muatan materi : Kelas/ semester :
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan ! Skor 4 = Sangat baik Skor 2 = Cukup baik
Skor 3 = Baik Skor 1 = Kurang
No Aktivitas Guru Kategori
4 3 2 1 1 Memberikan apersepsi dan memberikan motivasi
kepada siswa
√ 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran terlebih dahulu √ 3 Guru menjelaskan kepada siswa tentang teknik
skimming
√ 4 Menggunakan metode dan berbagai media untuk
pembelajaran teknik skimming
√ 5 Guru membimbing siswa saat proses pembelajaran
berlangsung
√ 6 Membuat kesimpulan tentang materi teknik skimming
dan memberikan reward pada siswa
√
Lampiran 10